Anda di halaman 1dari 6

SWAMEDIKASI DIARE

OLEH : FARUQ RIZA AL AZHAR, S. Farm, MM.

Diare merupakan salah satu penyakit pencernaan yang tingkat kejadiannya masih tinggi di
Indonesia. Diare tidak jarang bisa berakibat fatal, apabila tidak mendapatkan tindakan yang
tepat. Diare yang terjadi pada anak-anaka bisa menimbulkan dampak kesehatan serius
yang tidak jarang berakhir dengan kematian. Baik diare yang akut maupun yang kronis,
sama-sama memiliki potensi bahaya bagi penderitanya. Masih kurang sadarnya akan
kebersihan menjadi salah satu faktor pemicu munculnya kasus diare. Lebih jauh pemerintah
telah berusaha untuk terus meningkatkan kesadaran kebersihan masyarakat melalui
berbagai program. Survey juga dilakukan untuk terus memantau perkembangan penyakit
diare di masyarakat. Indonesia masih terus harus berkembang. Peran generasi muda
terutama yang bergerak di pendidikan farmasi, tidak perlu segan atau malu untuk menjadi
garda terdepan dalam memerangi penyakit diare. Kencangkan sabuk pengaman, kita akan
masuk ke pembelajaran tentang diare dan pengobatannya. Selamat membaca.

A. PENDAHULUAN
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih
tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan
dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR
penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk,
tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000
penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR
yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah
kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24
Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR
1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah
penderita 4204 dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.)
Salah satu langkah dalam pencapaian target MDG’s (Goal ke-4) adalah menurunkan
kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan
Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama
kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata
laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk
menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat.
Untuk lebih detail dan jelasnya, bersama materi ini akan saya lampirkan buletin atau
data tentang diare di indonesia.
B. DEFINISI
Beberapa ahli memberikan definisi pada diare, berikut beberapa definisi mengenai
penyakit diare.
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi yang lebih encer / cair dari
biasanya sebanyak lebih dari 3 kali per hari yang dapat/tidak disertai dengan lendir
atau darah yang timbul secara mendadak dan berlangsung kurang dari 2 minggu.
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari,
biasanya disertai sakit dan kejang perut.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau
setengah padat, dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
Menurut WHO, ​diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali
sehari.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa diare adalah kondisi
dimana feses berbentuk cair dan keluar secara berulang.

C. JENIS DIARE
Berdasarkan mula dan lamanya, diare dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Diare akut
Adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam
beberapa jam dan 7 atau 14 hari.
2. Diare kronis
Diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi
orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak-anak ditetapkan batas waktu
dua minggu.
Diare yang terjadi lebih dari 2 hari bisa jadi merupakan tanda-tanda masalah yang
lebih serius. Sepanjang apapun durasinya, diare dapat menyebabkan dehidrasi
yang merupakan kondisi kekurangan cairan dan zat-zat elektrolit tubuh seperti
natrium, kalium, dan klorida. Tinja encer mengandung lebih banyak cairan dan
elektrolit sehingga volumenya lebih banyak daripada tinja padat.

D. ETIOLOGI
Diare akut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau parasit, sedangkan
diare kronis disebabkan oleh gangguan fungsional seperti irritable bowel syndrome
(IBS) atau penyakit usus seperti crohn. Beberapa penyebab diare yang paling lazim
adalah sebagai berikut :
1. Infeksi bakteri, beberapa jenis bakteri yang terdapat dalam makanan atau air
yang terkontaminasi dapat menyebabkan diare. Beberapa contoh bakteri
yang menyebabkan diare adalah :​Campylobacter, Salmonella, Shigella,
Escherichia coli.
2. Infeksi virus, beberapa virus bisa menyebabkan diare, seperti : rotavirus,
sitomegalovirus, virus hepatitis.
3. Parasit, parasit yang masuk tubuh melalui makanan atau air dan hidup dalam
sistem pencernaan bisa menyebabkan diare, diantaranya : Giardia lamblia,
Entamoeba histolytica.
4. gangguan fungsi usus, seperti irritable bowel syndrom dapat menyebabkan
diare pada penderitanya.
5. penyakit usus, radang usus, kolitis ulseratif, penyakit crohn, penyakit seliak
sering menimbulkan diare.
6. Intoleransi dan sensitivitas makanan, beberapa orang mengalami kesulitan
mencerna makanan tertentu,seperti laktosa. Laktosa merupakan gula yang
terkandung dalam susu atau produk susu.
7. reaksi terhadap obat, antibiotik, obat anti kanker dan antasida yang
mengandung magnesium dapat menyebabkan diare.

Efek dari diare yang ditakutkan adalah terjadinya dehidrasi. Bila tidak segera diatasi
dehidrasi akan menjadi masalah yang serius. Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh
kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan
zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara
normal.
Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60% total berat
badan. Kandungan air yang ideal di dalam tubuh berfungsi untuk membantu kerja
sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh, sebagai
pelumas dan bantalan untuk persendian, melembabkan jaringan-jaringan pada
telinga, tenggorokan, dan juga hidung, serta sebagai media transportasi nutrisi untuk
sel-sel tubuh dan menjaga kulit tetap sehat.

Dehidrasi terkadang dianggap sebagai permasalahan kondisi tubuh yang tidak perlu
ditangani secara serius, dan kebanyakan anak-anak dan remaja menganggapnya
sebagai haus biasa. Namun, jika gejala awal dehidrasi tidak ditangani dengan baik,
dapat mengganggu fungsi tubuh. Beberapa tanda-tanda awal dari gejala dehidrasi
adalah:

● Merasa haus dan pusing.


● Mulut dan ​kulit kering​.
● Kelelahan.
● Jarang buang air kecil.
● Urine berwarna lebih gelap, serta ​berbau lebih kuat​.
E. HAL YANG DAPAT DILAKUKAN
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pada saat diare, yaitu :
1. Minum banyak cairan ( air) atau oralit (sesuai dengan dosis)
2. Makan makanan rendah serat
Cara mengatasi gejala dan mengobati diare lewat pola makan yang seperti ini
disebut dengan ​diet BRAT​. Diet BRAT dapat membantu menghasilkan lebih
banyak feses yang padat. Pada diet ini menu makanan pilihannya, meliputi:
Banana a ​ tau ​ ​pisang
Rice ​atau nasi (nasi merah atau nasi putih)
Apple sauce ​atau saus apel
Toast a​ tau roti tawar panggang (tanpa olesan)
3. Mengonsumsi minuman, makanan, atau suplemen probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan sistem
pencernaan. Tambahan bakteri baik probiotik dapat membantu sistem imun
bekerja lebih efektif melawan infeksi ​penyebab diare​.
4. hindari makanan yang memperparah diare. ​Kopi​, minuman bersoda, serta
susu dan produk olahannya seperti es krim juga perlu dihindari sampai ​diare
sembuh​. sayuran seperti kacang polong, kubis, brokoli, jagung, buncis, kol
bunga.
5. tutuplah makanan untuk mencegah kontaminasi dari lalat, kecoa, tikus
6. gunakan air bersih untuk memasak
7. jaga kebersihan lingkungan
8. buang air besar di jamban
9. cucilah tangan yang baik setiap selesai BAB

F. OBAT YANG DAPAT DIGUNAKAN


dalam kasus diare mencegah terjadinya dehidrasi adalah hal yang utama.
1. Oralit
a. kegunaan obat
1. oralit tidak menghentikan diare, tetapi mengganti cairan tubuh
yang keluar bersama dengan tinja
2. oralit 200 adalah campuran gula, garam natrium dan kalium
b. aturan pemakaian
Aturan pemakaian pada bayi dan balita :
Berikan dengan sendok (untuk anak < 2 tahun) sedikit demi sedikit
terus menerus sampai habis. Bila muntah tunggu 10 menit, ulangi
tetes demi tetes agar anak tidak menolak. Jika tidak tersedia oralit
dapat dibuat larutan sendiri dengan mencampur gula 40 gram ( 1
sendok makan) + garam 3.5 gram ( 1 sendok teh) dilarutkan dalam 1
liter ( 5 gelas) air mendidih yang telah didinginkan
2. Adsorben dan obat pembentuk massa
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah norit (karbo adsorben),
kombinasi kaolin-pektin dan attapulgit.
a. kegunaan obat
1. mengurangi frekuensi BAB
2. memadatkan tinja
3. menyerap racun pada penderita diare
b. hal yang harus diperhatikan
1. obat bukan pengganti oralit
2. penderita harus minum oralit
3. tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun
c. bentuk sediaan
1. tablet norit 250 mg
2. kombinasi kaolin - pektin dan attapulgit
d. aturan pakai
1. tablet norit
Dewasa : 3-4 tablet (750 mg - 1000 mg), 3 kali sehari ( setiap 8
jam)
2. kombinasi kaolin - pektin dan attapulgit ( setiap tablet
mengandung 600 mg attapulgit)

G. PENGAYAAN ISTILAH
Etiologi
ilmu yang mempelajari penyebab penyakit

parasit
tanaman atau hewan yang hidup pada atau dalam organisme hidup yang
memberikan beberapa keuntungan padanya.

penyakit crohn
suatu kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan.

kulit ulcerative
peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung
ke anus (rektum). Kondisi ini sering kali ditandai dengan diare yang terus menerus,
disertai darah atau nanah pada tinja.is ulseratif

irritable bowel syndrom​e


penyakit peradangan usus

H. PUSTAKA
BUKU:
Depkes RI. (2007). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta
: Departemen Kesehatan RI
Elsevier. Kamus Saku Kedokteran Dorland. 2015. Singapura : Elsevier (Singapore)
Pre. Ltd
Goodman & Gilman. 2010. Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta : EGC
Harkness, Richard. 1989. Interaksi Obat. Bandung : Penerbit ITB
Prof. Dr. Syamsudin, M. Biomed.,Apt. 2018. Farmakoterapi Gangguan Saluran
Pencernaan. Jakarta : EGC
Qiyaam, Nurul, M. Farm. Klin., Apt dan Baiq Leny Nopitasari, M. Farm., Apt. 2018.
Swamedikasi. Yogyakarta : Penerbit Deepublish
Tan, Drs. H.T dan Drs. Kirana Rahardja. 1993. Swamedikasi. Jakarta : BPOM

SITUS INTERNET:
https://www.alodokter.com/kolitis-ulseratif
https://www.halodoc.com/jenis-diare-yang-bikin-dehidrasi-dan-bab-encer
https://www.alodokter.com/diare
https://www.alodokter.com/dehidrasi
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cara-mengobati-mengatasi-diare/
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-mengatasi-diare/
http://www.ccfa.org/what-are-crohns-and-colitis/what-is-crohns-disease/?referrer=http
s://www.google.co.id/
http://www.webmd.com/ibd-crohns-disease/crohns-disease/news/20161014/study-ide
ntifies-genetic-subtypes-of-crohns-disease
https://www.pfizer.co.id/crohn%E2%80%99s-disease-penyakit-langka-saluran-cerna
https://www.halodoc.com/kesehatan/crohn-s-disease
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/gangguan-pencernaan/diare/rotavirus-adalah
-diare-rotavirus/
https://www.alodokter.com/beragam-manfaat-probiotik-bagi-kesehatan
https://titiw.com/2008/12/07/musim-hujan-dan-diare/

Anda mungkin juga menyukai