Anda di halaman 1dari 16

DIARE

Makalah
Disampaikan Pada Penyuluhan Kesehatan Praktikum Mata Kuliah : Micro Teaching : Promosi Kesehatan

Oleh : ARIF RAHMAT

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG 2012/2013

DIARE DAN PENCEGAHANNYA

A. PENDAHULUAN Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari . Diare akut diberi batasan sebagai meningkatnya kekerapan, bertambah cairan, atau bertambah banyaknya tinja yang dikeluarkan, akan tetapi hal itu sangat relatif terhadap kebiasaan yang ada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari satu minggu. Apabila diare berlangsung antara satu sampai dua minggu maka dikatakan diare yang berkepanjangan (Soegijanto, 2002).

B.

Penyebab diare Diare terjadi akibat adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga

menimbulkan reflex mempercepat peristaltic usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh :

a. Infeksi (virus, bakteri dan parasit) b. Infeksi oleh bakteri pathogen, misalnya bakteri E.Colie Infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolera Infeksi oleh virus, misalnya influenza perut dan travellers diarre Akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing pita)

Non Infeksi Alergi makanan : susu, protein Gangguan metabolic atau mal-absorbsi Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan Penyakit gangguan endokrin Emosional atau stress

Menurunnya daya tahan tubuh Kekurangan gizi Obat-obatan : antibiotika Keracunan makanan dan minuman Gangguan gizi Pengaruh enzyme tertentu Pengaruh saraf (terkejut, takut, dan lain sebagainya)

Beberapa perilaku yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada balita, yaitu ( Depkes RI, 2007): 1. Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama pada kehidupan. Pada balita yang tidak diberi ASI resiko menderita diare lebih besar daripada balita yang diberi ASI penuh, dan kemungkinan menderita dehidrasi berat lebih besar. 2. Menggunakan botol susu, penggunaan botol ini memudahkan pencemaran oleh kuman karena botol susah dibersihkan. Penggunaan botol yang tidak bersih atau sudah dipakai selama berjam-jam dibiarkan dilingkungan yang panas, sering menyebabkan infeksi usus yang parah karena botol dapat tercemar oleh kuman-kuman/bakteri penyebab diare. Sehingga balita yang menggunakan botol tersebut beresiko terinfeksi diare. 3. Menyimpan makanan masak pada suhu kamar, bila makanan disimpan beberapa jam pada suhu kamar, makanan akan tercermar dan kuman akan berkembang biak. 4. 5. Menggunakan air minum yang tercemar. Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak. 6. Tidak membuang tinja dengan benar, seringnya beranggapan bahwa tinja tidak berbahaya, padahal sesungguhnya mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar. Selain itu tinja binatang juga dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

C. Penularan Diare Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti :

1)

Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor.

2)

Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan, mainan, ataupun yang lain kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari.

3) 4) 5)

Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.

D.

Gejala dan Akibat diare

Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat kelompok yaitu : 1) Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari), 2) 3) Disentri; yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya, Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari secara terus menerus, 4) Diare dengan masalah lain; anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya. Diare akut dapat mengakibatkan: (1) kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik dan hipokalemia, (2) Gangguan sirkulasi darah, dapat berupa renjatan hipovolemik sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai muntah, (3) Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan berlebihan karena diare dan muntah.

Gejala Diare : a. b. c. d. e. f. g. h. bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah. Suhu tubuhnya meninggi tinja bayi encer, berlendir, atau berdarah warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu anusnya lecet gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang muntah sebelum atau sesudah diare hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) dehidrasi (kekurangan cairan)

Akibat Diare : a) Dehidrasi Dehidrasi akan menyebabkan gangguan keseimbangan metabolisme tubuh. Gangguan ini dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Kematian ini lebih disebabkan bayi atau anak kehabisan cairan tubuh. Hal ini disebabkan karena asupan cairan itu tidak seimbang dengan pengeluaran melalui muntah dan berak, meskipun berlangsung sedikit demi sedikit. Banyak orang menganggap bahwa pengeluaran cairan seperti ini adalah hal biasa dalam diare. Namun, akibatnya sungguh berbahaya. Presentase kehilangan cairan tidak harus banyak baru menyebabkan kematian. Kehilangan cairan tubuh sebanyak 10% saja sudah membayakan jiwa. Dehidrasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Disebut dehidrasi rigan jika cairan tubuh yang hilang 5%. Jika cairan yang hilang sudah lebih 10% disebut dehidrasi berat. Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung bertambah cepat tetapi melemah, tekanan darah merendah, penderita lemah, kesadaran menurun dan penderita sangat pucat.

b) Gangguan pertumbuhan Gangguan ini terjadi karena asupan makanan terhenti sementara pengeluran zat gizi terus berjalan. Jika tidak ditangani dengan benar, diare akan menjadi kronis. Pada kondisi ini obatobatan yang diberikan tidak serta merta dapat menyembuhkan diare. Ketidaktahuan orangtua, cara penanganan dokter yang tidak tepat, kurang gizi pada anak, dan perubahan makanan mendadak dapat menjadi faktor pencetus diare.

Pada orang dewasa, diare jarang menimbulkan kematian. Pada bayi atau anak-anak, dalam waktu singkat, diare akan menyebabkan kematian. Jika diare dapat disembuhkan tetapi sering terjadi lagi, akan menyebabkan berat badan anak terus merosot. Akibatnya, anak akan kekurangan gizi yang menghambat pertumbuhan fisik dan jaringan otaknya.

E.

Pencegahan diare Dalam pencegahan diare, beberapa upaya yang mudah dilakukan yaitu : a. Penyiapan makanan yang higienis seperti menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan, tutuplah makanan rapat rapat agar terhindar dari lalat dan kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil. b. Penyediaan air minum yang bersih yaitu dengan cara merebus air minum hingga mendidih c. Sanitasi air yang bersih d. Kebersihan perorangan e. Cucilah tangan dengan sabun sebelum makan dan minum , mengolah makanan juga setelah buang air besar. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan/ serangga, maka menjaga kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan dengan sabun atau menyediakan makanan untuk sikecil. f. Biasakan buang air besar pada tempatnya (WC, toilet, jamban)

g. Tempat buang sampah yang memadai yaitu memisahkan sampah kering dengan yang basah h. Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan i. Lingkungan hidup yang sehat yaitu dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

Sikap keluarga dalam pencegahan diare, antara lain yaitu : menyediakan makanan yang higienis mencuci tangan dengan sabun menutup makanan memasak air sampai mendidih

Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan pertama pengobatan diare ialah mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit yang berlebihan (dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia lanjut, karena dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala dehidrasi : Haus Mulut dan bibir kering Kulit menjadi keriput (kehilangan turgor) Berkurangnya air kemih Berat badan menurun dan gelisah

pertolongan yang pertama dilakukan adalah pemberian oralit yaitu campuran dari : NaCl KCl NaHCO3 Glukosa 3,5 gram 1,5 gram 2,5 gram 20 gram

Kesimpulan

Diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari .

DAFTAR PUSTAKA
Ramaiah,safitri,2007,All You Wanted to Know About Diare,Jakarta:PT.Bhuana Ilmu Popular

Suryadi,dkk,2006, Asuhan Keperawatan Pada Anak,Jakarta:percetakan penebar swadaya

Widjaja,2007,penyakit tropis,epidemiologi,penularan,pencegahan dan pemberantasannya,Jakarta:erlangga http://www.medianindonesiaoline.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan Waktu Pertemuan Tanggal Tempat Sasaran Metode Presentator

: : : : : : :

Diare dan Pencegahannya 60 menit 22 November 2012 POLTEKKES KEMENKES RI PADANG Siswa/i Kelas IV dan V SD 09 Nanggalo Ceramah dan Tanya Jawab -

TUJUAN 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Agar siswa mengetahui tentang Diare dan pencegahannya. 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti Penyuluhan diharapkan para siswa/i mampu : a. Menyebutkan pengertian Diare b. Menjelaskan penyebab Diare

c. Menjelaskan cara penularan Diare d. Menjelaskan pencegahan Diare SUB POKOK BAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. Pengertian Diare Penyebab Diare Sumber penularan Diare Cara penularan Diare Pencegahan Diare

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN 5 menit 1. PEMBUKAAN Mengucapkan salam Memperkenalkan diri Apresiasi 2. 45 menit Menjelaskan tujuan penyuluhan

PESERTA Menjawab Mendengarkan Mengemukakan pendapat Mendengarkan dan memperhatikan Memperhatikan Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan

KEGIATAN INTI Menjelaskan pengertian Diare Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan inforcement positif Menjelaskan penyebab Diare Memberikan kesempatan untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif Menjelaskan cara penularan dan sumber penularan Diare Memberikan kesempatan untuk

bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif Menjelaskan pencegahan Diare Memberikan kesempatan untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif

Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan Mengajukan pertanyaan Mendengarkan Mendengarkan Bersama-sama

3.

10 menit

PENUTUP Bersama peserta menyimpulkan apa yang telah disampaikan Evaluasi tentang Diare dan pencegahannya dengan mengajukan pertanyaan pada beberapa peserta Melakukan terminasi Memberikan salam untuk menutup pertemuan Menjawab salam Memperhatikan dan mendengarkan Menjawab pertanyaan

METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

MEDIA/ALAT BANTU Leaflet

EVALUASI 1. Apa upaya dalam pencegahan diare ? a. Penyiapan makanan yang higienis b. Penyediaan air minum yang bersih c. Sanitas air yang bersih d. Kebersihan perorangan e. Cucilah tangan dengan sabun sebelum makan dan minum , mengolah makanan juga setelah buang air besar. f. Biasakan buang air besar pada tempatnya (WC, toilet, jamban) g. Tempat buang sampah yang memadai yaitu memisahkan sampah kering dengan yang basah h. Lingkungan hidup yang sehat yaitu dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar

2. Apa faktor prilaku penyebab diare ? a. Masih kurang dalam pengetahuan tentang akibat dan cara penanganan penyakit diare, b. Membiarkan anak bermain di sungai,

c. Tidak membiasakan anaknya untuk cuci tangan sebelum makan, d. Mencuci tangan tidak menggunakan sabun, tetapi hanya dilakukan sewaktu tangan tampak kotor, e. Masih banyaknya masyarakat yang membiarkan anaknya bermain di sungai, BAB disungai, mereka masih memanfaatkan toilet terbuka yang biasanya terletak di kebun, pinggir sungai, atau empang, dan

f. Membuang sampah di belakang rumah ataupun di lahan kosong belakang rumah.

3. Bagaimana cara penularan penyakit diare ? Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti : a. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi b. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi c. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar. d. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih. e. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang. 4. Apa yang dimaksud dengan diare ?
Diare adalah : buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari dan biasa disebut dengan mencret

5. Apa nama bakteri yang menyebabkan diare


E. coli

Objektif:
1. Diare biasa disebut dengan a. mencret b. muntah c. meriang d. mual 2. macam - macam diare ? a. diare cair akut b. disentri c. diare persisten d. semua benar 3. Penyebab diare non infeksi yaitu kecuali ? a. alergi makanan

b. virus c. kekurangan gizi d. keracunan makanan dan minuman 4. Akibat diare akut yaitu ? a. kehilangan air dan elektrolit b. gangguan sirkulasi darah c. gangguan gizi d. semua benar 5. Gejala diare kecuali a. tinja bayi encer b.dehidrasi c. tinja keras d. hipoglikemi 6. Salah satu pencegahan diare ? a. sanitasi air yang bersih b. makanan yang tidak higenis c. mencuci tangan sebelum dan sesudah makan d. a dan c benar 7. pertolongan pertama pada penderita diare ? a. bawa kepuskesmas b. Beri oralit c. dibiarkan saja d. a dan c benar 8. Gejala dehidrasi ? a. haus b. mulut dan bibir kering c. kulit menjadi keriput d. semua benar

Anda mungkin juga menyukai