Anda di halaman 1dari 16

BAHAYA PENYAKIT DIARE PADA ANAK

Diare adalah keadaan terjadinya BAB yang lebih dari 3x dalam sehari dengan
konsistensi encer. Berdasarkan lamanya terjadi diare, diare digolongkan menjadi 2 :
diare akut dan kronis. Bila diare terjadi selama kurang dari 2 minggu, maka
digolongkan diare akut, selebihnya bersifat kronis.

Diare yang merujuk pada penyebab diare dibedakan menjadi 2, yaitu diare
spesifik dan non spesifik. Bila diare disebabkan oleh adanya infeksi baik bakteri,
parasit maupun virus, maka disebut dengan diare spesifik. Sedangkan diare non
spesifik dapat terjadi akibat salah makan (makanan yang terlalu pedas sehingga
mempercepat peristaltic usus), ketidakmampuan lambung dan usus dalam
memetabolisme laktoda (terdapat dalam susu hewani) disebut lactose intolerance,
ketidakmampuan memetabolisme sayuran atau buah tertentu seperti kubis,
kembang kol, sawi, nangka, durian juga infeksi virus-virus non invasive yang terjadi
pada anak umur dibawah 2 tahun karena rotavirus.

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera
atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit
Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare
menjadi gejala umum radang usus buntu.

Umumnya semua orang mengenal diare sebagai diare biasa. Hanya saja
dalam dunia medis dikenal kelompok diare yang disebabkan karena kondisi diare
tersebut. Tipe diare antara lain adalah:
1. Diare Osmotik Diare osmotik adalah sebuah diare yang disebabkan karena usus
terlalu banyak mengandung air. Diare ini akan ditandai dengan buang air besar
yang lebih sering namun hanya berisi air. Penderita akan merasa tidak nyaman
pada bagian perut seperti kembung dan penuh.

2. Diare Sekretorik Diare sekreorik disebabkan karena ada banyak air dari tubuh
yang disalurkan ke dalam usus. Diare ini biasanya disebabkan karena perawatan
dengan obat-obatan khusus dan infeksi pada tubuh.

3. Diare Eksudatif Diare eksudatif biasanya ditandai dengan pendarahan pada


tinja. Dalam kasus yang lebih parah biasanya disertai dengan nanah. Diare ini
disebabkan karena ada infeksi dalam usus atau organ pencernaan lain.

Frekuensi Normal Buang Air Besar Bayi:


Bayi usia 0 6 bulan (ASI): Sehari 1-7 kali atau bahkan hanya 1-2 hari sekali.
Bayi usia 0 6 bulan (non-ASI): Sehari 3-4 kali atau sampai hanya 1-2 hari
sekali.
Usia di atas 6 bulan : Biasanya 3-4 kali sehari atau 2 hari sekali. Jika sudah
menginjak usia 4 tahun sama seperti dewasa.

Jika frekuensi BAB bayi Anda masih dalam rentang diatas berarti normal,
dengan catatan tidak disertai penurunan berat badan atau gejala lain. Oleh karena
itu, Pengertian atau Definisi Diare adalah buang air besar dengan tinja encer atau
berair dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (normalnya). Sehingga orang
yang mengalami diare akan lebih sering ke toilet untuk buang air besar dengan
volume feses yang lebih banyak dari biasanya. Diare dikenal juga dengan istilah
mencret.

Dalam sehari penderita bisa kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita juga
dapat kehilangan zat mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal
bersama cairan tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh
senantiasa normal.

Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami


dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat
mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi
jarang ditemukan.

Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan hilangnya


cairan tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan mulut kering
dan rasa haus yang berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya
tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami penderita.
I. GEJALA DIARE PADA ANAK-ANAK

GEJALA DIARE PADA ANAK :

Diare pada bayi dan anak-anak kecil

Diare adalah penyakit serius jika terjadi pada bayi dan anak Anda. Diare dapat
menyebabkan dehidrasi serius dan mengakibatkan kondisi yang membahayakan
nyawa pada waktu yang singkat. Anda perlu menghubungi dokter jika Anda melihat
gejala-gejala ini pada anak Anda:

Produksi urin menurun


Mulut kering
Kelelahan
Sakit kepala
Kulit kering
Mengantuk.

Segera cari perawatan medis jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:

Gejala dehidrasi
Demam tinggi
Feses mengandung darah dan nanah
Feses berwarna hitam.
Gejala Dehidrasi pada Anak-anak :

Mulut dan lidah menjadi lebih kering


Bayi atau anak-anak akan semakin rewel dan selalu menangis
Pada bayi tidak ada air mata ketika menangis.
Tidak buang air kecil selama lebih dari tiga jam
Mata, pipi dan perut menjadi lebih cekung
Bayi dan anak-anak akan terlihat lebih lemah dan tidak bergairah
Demam dan kulit tidak akan elastis apabila dicubit.

Cara Perawatan Dehidrasi :

Dehidrasi adalah salah satu penyebab kematian mendadak tertinggi pada


bahaya diare, terutama yang terjadi pada anak-anak dan bayi. Banyak orang yang
mengira bahwa diare bisa sembuh sendiri dan tidak membutuhkan perawatan.

Tapi ketika sudah menderita dehidrasi maka perawatan disarankan di rumah sakit
atau klinik. Perawatan untuk dehidrasi bisa dilakukan dengan menggantikan semua
cairan yang hilang agar keseimbangan cairan dalam tubuh bisa kembali pulih.

Ketika penderita dirawat maka harus menerima cairan infus dan obat pencegah
diare sesuai dengan penyebabnya. Diare yang disebabkan karena bakteri atau virus
membutuhkan penanganan yang lebih serius.
II. PENYEBAB TIMBULNYA DIARE PADA ANAK-ANAK

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose),
memakan makanan yang asam, pedas atau bersantan secara berlebihan, dan
kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan
muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare,
dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar.
Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan
tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri
dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan
material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak /
radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali
akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan
mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus
umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan
dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama
dalam seseorang yang tidak cukup makan.

PENYEBAB DIARE PADA ANAK :

1. Intoleransi makanan

Pada anak yang mempunyai intoleransi laktosa, artinya anak tidak cukup
memproduksi lactase. Lactase adalah suatu enzim yang dibutuhkan untuk
mencerna laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu sapi atau produk susu
lainnya. Seperti gejala diare pada anak, perut kembung, dan banyak gas bisa
terjadi bila laktosa dalam tubuh tidak terurai. Gejala tersebut muncul ketika 2 jam
setelah mengkonsumsi produk susu.
2. Makanan dan minuman

Terlalu banyak makan dan minum jus terutama dari buah yang terlalu banyak
mengandung sorbitol dan mengandung fruktosa yang tinggi serta terlalu banyak
mengkonsumsi minuman manis dapat membuat perut bayi kaget dan
menyebabkan munculnya gejala diare pada anak Anda.

3. Alergi makanan

Alergi merupakan reaksi dari sistem imun tubuh anak terhadap makanan yang
masuk ke dalam tubuh. Alergi makanan pada bayi yang baru mulai belajar
mengenal makanan pendamping ASI. Protein susu merupakan allergen atau
penyebab alergi yang paling umum dijumpai pada bayi Anda. Selain protein
susu, allergen yang sering dijumpai adalah telur, kedelai, gandum, kacang, ikan,
dan kerang-kerangan.

4. Infeksi Virus
Berbagai jenis virus yang masuk ke tubuh lewat makan dan minuman juga bisa
menyebabkan diare. Beberapa jenis virus antara lain adalah seperti cytomegalo,
virus hepatitis, dan virus rota. Virus juga bisa masuk ke tubuh manusia melalui
udara yang buruk, termasuk penyebab penyakit paling mematikan di dunia yaitu
HIV.

5. Infeksi Parasit

Berbagai jenis parasit ternyata juga bisa menyebabkan diare. Berbagai jenis
parasit penyebab diare adalah seperti Giardia Lambilia dan Cripstosporadium.
Parasit ini bisa masuk ke tubuh lewat makanan dan minuman.

6. Infeksi bakteri

Bakteri adalah salah satu penyebab diare yang sangat umum. Bakteri bisa
masuk ke tubuh manusia lewat makanan dan minuman yang kurang sehat atau
perlengkapan memasak yang tidak bersih. Beberapa jenis bakteri yang
menyebabkan diare antara lain adalah salmonella, escheria colli, shigella dan
campylobacter.
7. Antibiotik

Jenis-jenis antibiotik yang beredar adalah salah satu obat yang biasanya
diberikan oleh dokter untuk menciptakan kekebalan tubuh dan melawan infeksi
dalam tubuh. Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai juga dapat memicu diare.
Efek samping antibiotik ini, akan menyebabkan gangguan keseimbangan bakteri
yang bekerja untuk usus, yang justru akan memicu infeksi seperti infeksi
clostridium.

8. Radioterapi

Radioterapi yang digunakan untuk perawatan kanker bisa menyebabkan diare


terutama jika radiasi diterapkan pada bagian sekitar perut. Beberapa orang bisa
mengalami diare parah atau diare ringan.

Cara penularan :
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang
terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat
terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
III. PENGOBATAN DIARE PADA ANAK
Pada anak-anak, gejala diare biasanya akan hilang dalam waktu 5-7 hari atau di
bawah dua minggu. Sedangkan pada orang dewasa, diare biasanya sembuh dalam
2-4 hari. Sistem kekebalan tubuh manusialah yang akan melawan infeksi penyebab
diare secara alami. Walau demikian, diare bisa berlangsung lebih lama tergantung
penyebabnya, misalnya:

Diare yang disebabkan oleh bakteri campylobacter dan salmonella biasa


berlangsung selama 2-7 hari.
Diare yang disebabkan norovirus biasa berlangsung sekitar dua hari.
Diare yang disebabkan rotavirus biasa berlangsung 3-8 hari.
Diare yang disebabkan giardasis biasa berlangsung beberapa minggu.

PRINSIP PENGOBATAN DIARE :

Penyakit diare dapat mengakibatkan kematian bila dehidrasi tidak diatasi dengan
baik dan dapat mencetuskan gangguan pertumbuhan (kurang gizi) bila tidak
diberikan terapi gizi yang adekuat. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh
sendiri (self limiting disease) asalkan dicegah terjadinya dehidrasi yang merupakan
penyebab kematian. Oleh karena itu, prinsip pengobatan diare adalah:

Rehidrasi: mengganti cairan yang hilang, dapat melalui mulut (minum)


maupun melalui infus (pada kasus dehidrasi berat).
Pemberian makanan yang adekuat: jangan memuasakan anak, pemberian
makanan seperti yang diberikan sebelum sakit harus dilanjutkan, termasuk
pemberian ASI. Pada diare yang ringan tidak diperlukan penggantian susu
formula.
Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan
sembuh tanpa pemberian antibiotik dan antidiare. Bahkan pemberian
antibiotik dapat menyebabkan diare kronik.

Bila anak menderita diare dan belum menderita dehidrasi, segera berikan minum
sebanyak 10 ml per kilogram berat badan setiap kali mencret agar cairan tubuh yang
hilang bersama tinja dapat diganti untuk mencegah terjadinya dehidrasi, sehingga
mencegah terjadinya kematian. Sebaiknya diberikan cairan oralit yang telah tersedia
di pasaran saat ini seperti oralit 200 ml, oralit I liter, Oralit-200 dan Pharolit-200 dan
juga larutan oralit siap minum seperti Pedialyte dan Renalyte. Bila tidak tersedia,
dapat pula digunakan larutan yang dapat dibuat di rumah seperti larutan garam-gula
atau larutan garam-tajin.
Cara membuat larutan garam-gula dan larutan garam-tajin
Larutan Garam-Gula :Bahan terdiri dari 1 sendok teh gula pasir, seperempat sendok
teh garam dapur dan 1 gelas (200 ml) air matang.

Setelah diaduk rata pada sebuah gelas diperoleh larutan garam-gula yang siap
digunakan. Bahan terdiri dari 6 (enam) sendok makan munjung (100 gram) tepung
beras, 1 (satu) sendok teh (5 gram) garam dapur, 2 (dua) liter air. Setelah dimasak
hingga mendidih akan diperoleh larutan garam-tajin yang siap digunakan.
Bila telah terjadi dehidrasi, minumkanlah oralit 50-100 ml (tergantung berat
ringannya dehidrasi) per kilogram berat badan dalam 3 jam untuk mengobati
dehidrasi dan bila masih mencret oralit terus diberikan seperti di atas, yaitu 10 ml per
kilogram berat badan setiap mencret (lihat Tabel 2).

Bagaimana mengetahui keadaan anak membaik dan tidak perlu dibawa ke dokter?
Tentu saja dengan melihat adanya perbaikan dari gejala-gejala yang disebutkan di
atas. Kesadaran anak membaik, rasa hausnya akan menghilang, mulut dan bibirnya
mulai membasah, kencing banyak, dan turgor kulit perutnya membaik.

PENGOBATAN DIARE PADA ANAK :

Rekomendasi dari WHO dan Unicef sebagai tatalaksana diare, yaitu:

Penggunaan oralit formula baru (osmolaritas rendah) dan cairan rumah


tangga
Lanjutkan pemberian ASI
Lanjutkan pemberian makanan
Penggunaan antibiotika yang selektif
Pemberian suplementasi Zinc selama 10 14 hari

Penyakit diare pada anak sebaiknya segera diobati. Karena tingkat kematian pada
kasus penyakit diare anak cukup tinggi, sehingga penyakit diare pada anak cukup
berbahaya. Dan cara mengatasi penyakit diare pada anak dapat dilakukan untuk
menyembuhkan penyakit diare, yaitu :

GARAM ORALIT

Anda bisa membuat obat diare dengan membuat oralit, caranya siapkan segelas
200ml air matang, 2 sendok teh gula pasir, dan sendok teh garam dapur.
Ketiga bahan tersebut Anda campur menjadi satu kemudian diaduk sampai rata,
dan berikan obat tersebut untuk si kecil yang menderita diare.
MINUM AIR PUTIH

Penyakit diare pada anak bisa membuat anak kekurangan cairan atau dehidrasi,
oleh sebab itu untuk mencegah kondisi anak semakin parah, dan mengatasinya
bisa dengan menggunakan air putih. Berikan air putih pada anak yang cukup,
sehingga anak tidak kekurangan cairan di dalam tubuh.

BERIKAN ASI

Anak-anak yang dibawah 2 tahun yang menderita penyakit diare pada anak akan
lebih mudah untuk mengatasinya dengan pemberian ASI. ASI akan membantu
menyembuhkan penyakit diare pada anak lebih cepat. Karena ASI dapat
meningkatkan daya tahan tubuh anak secara alami sehingga dapat
menyembuhkan penyakit diare pada anak.

KUNYIT

Penyakit diare pada anak juga bisa disembuhkan dengan menggunakan kunyit.
Untuk anak-anak mungkin akan tidak suka dengan rasa dari kunyit. Tetapi kunyit
bisa dicampur dengan madu agar anak-anak lebih mudah untuk meminumnya.
Jika ingin memberikan air kunyit pada anak, maka sebaiknya kunyit direbus
terlebih dahulu.

JAMBU BIJI

Jambu biji juga bisa diberikan kepada anak yang menderita penyakit diare. Jambu
biji bisa dimakan langsung atau dibuat jus agar anak bisa lebih mudah untuk
mengkonsumsinya. Ketika jus jambu diberikan pada anak yang menderita diare
maka bisa menghentikan BAB pada diare yang berlebihan. Atau bisa juga
dengan menggunakan daun jambu biji yang direbus, bersama campuran garam
dan juga gula.

YOGHURT

Yoghurt bisa diberikan pada anak yang menderita penyakit diare. Tetapi yoghurt
bisa diberikan pada anak-anak yang umurnya lebih dari satu tahun. Yoghurt dapat
menyembuhkan penyakita diare pada anak karena yoghurt dibuat dengan
menggunakan bakteri baik.
KAYU MANIS

Cara mengobati diare pada anak dengan cara alami pun bisa menggunakan kayu
manis. Karena kayu manis tidak hanya menurunkan gula darah saja, tetapi juga
bisa mengatasi diare pada anak. Kayu manis dapat direbus untuk menjadi obat
diare, atau jika mempunyai bubuk kayu manis bisa dicampurkan dengan air
hangat dan juga madu.

Anak dirujuk ke puskesmas atau dokter bila:

Muntah terus menerus sehingga diperkirakan pemberian oralit tidak bermanfaat.


Mencret yang hebat dan terus menerus sehingga diperkirakan pemberian oralit
kurang berhasil
Terdapat tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor kurang, tangan dan kaki
dingin, tidak sadar).
IV. PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA ANAK

Diare umumnya ditularkan melaui 4 F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger.
Oleh karena itu upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus
rantai penularan tersebut.

Agar anak-anak terhindar dari penyakit diare, maka pencegahan diare


bisa dilakukan sehingga anak-anak tidak mengalami penyakit diare. Dan jika ingin
mencegah penyakit diare maka bisa dilakukan cara berikut ini :

MENJAGA KEBERSIHAN MAKANAN DAN MINUMAN

Karena anak-anak dengan mudah terkena penyakit diare, maka dari itu salah
satu cara untuk mencegah diare dengan menjaga asupan makanan dan juga
kebersihan makanan. Kebersihan pada makanan yang akan diberikan kepada
anak harus terjamin kebersihannya. Karena daya tahan tubuh anak belum stabil
seperti orang dewasa. Oleh sebab itu, jika ingin membuat makanan pada anak
pastikan bahan yang digunakan telah dicuci bersih dan dimasak dengan baik
agar kuman dan bakteri tidak tercampur pada makanan anak.

KEBERSIHAN MAINAN

Anak anak lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain, dengan tanpa
mainan atau tanpa mainan. Untuk mencegah penyakit diare pada anak bisa juga
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan mainan yang sering digunakan.
Bersihkan mainan dengan rutin agar tidak banyak bakteri yang menempel pada
mainan anak yang dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh anak. Selain
mainan, tempat maianan anak sebaiknya juga harus dibersihkan dengan teratur.

HINDARI MAKANAN PEMICU DIARE

Untuk mencegah penyakit diare pada anak juga dapat dengan menjaga asupan
makanan yang akan dimakan oleh anak. Bahan makanan seperti sayuran dan
buah yang mentah sebaiknya tidak terlalu banyak diberikan kepada anak karena
dapat menyebabkan diare. Dan jenis buah atau jus yang mengandung banyak
vitamin C juga baiknya tidak diberikan pada anak terlalu banyak karena bisa
memicu terjadinya diare. Kenali makanan yang membuat anak alergi setelah
mengkonsumsinya sehingga tidak akan mengalami diare.
CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN

Mencegah penyakit diare pada anak harus diterapkan sejak dini oleh sang ibu.
Salah satunya seperti cuci tangan sebelum makan. Ajari si kecil mencuci tangan
dengan menggunakan sabun antibakteri sebelum makan. Karena dengan
mencuci tangan, anak akan terhindar dari bakteri yang menempel pada tangan.

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Jaga kebersihan makanan dan minuman, berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan
karena ASI mengandung immunoglobulin. Untuk bayi yang "terpaksa"
menggunakan susu formula, maka dotnya harus dicuci bersih dan disterilkan
dengan baik.
V. DAFTAR PUSTAKA

http://www.doktermuslimah.com/2013/05/pencegahan-dan-tatalaksana-diare-pada-
anak.html

diarepadaanak.com/pencegahan-diare-pada-anak

diarepadaanak.com

https://halosehat.com/penyakit/diare/bahaya-diare

http://e-sejati.blogspot.co.id/2013/01/bahaya-diare-dan-cara-mencegahnya.html

https://mediskus.com/penyakit/diare-penyebab-pengertian-gejala

http://anotherorion.com/wp-content/uploads/2016/12/Diare-Pada-Anak.jpg

http://diarepadaanak.com/wp-content/uploads/2015/05/Diare-1.jpg

http://img.bisnis.com/posts/2017/05/14/653343/gemuk5.jpg

https://tse4.mm.bing.net/th?id=OIP.ZebsFlqGUdOFECPFkPideADDEs&pid=15.1&P=0&w=
300&h=300

https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.2MsvHCfPsi6KvMtLS1fwGgEsDH&pid=15.1&P=0&w
=251&h=168

http://1.bp.blogspot.com/-7YVx-
lbIUeI/UgCkXmALKiI/AAAAAAAADek/0HcCoaoSm3Q/s640/infeksi-bakteri11.jpg

https://www.aryanto.id/uploads/images/cover/obat-antibiotik-cefixime-untuk-mengobati-
infeksi-bakteri.jpg

https://aigiolokola.files.wordpress.com/2012/01/oodinium.jpg

http://i00.i.aliimg.com/photo/v1/114819268/Vitamins_and_Minerals.jpg

http://www.adradcentre.com.au/images/gfx/800/elekta-linear-accelerator.jpg

http://melindahospital.com/data/artikel/makananpenggantisusu200ii.gif
MAKALAH TENTANG INFORMASI BAHAYA
PENYAKIT DIARE PADA ANAK

DISUSUN OLEH :

Oriza Yuliant Satyva (1670020429)

Anda mungkin juga menyukai