Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah
sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus
dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah
penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang
per tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Penyebab
2 Gejala
3 Perawatan
4 Lihat pula
5 Referensi
6 Pranala luar
[sunting] Penyebab
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), memakan
makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan vitamin C dan
biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang
melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi
yang melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari
proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air.
Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus
besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila
usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun
bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia,
pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama
satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan
dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan
juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita
apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang
yang tidak cukup makan.
[sunting] Gejala
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai mual dan muntah.
Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut berbunyi.
[sunting] Perawatan
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk
menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam
yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi
resmi tidak dibutuhkan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare
Diare pada anak
Apakah diare itu ?
Diare merupakan keadaan di mana seseorang menderita mencret-mencret. Penderita buang air
berkali-kali, tinjanya encer dan kadang-kadang muntah. Diare disebut juga muntahber (muntah
berak), muntah menceret atau muntah bocor. Kadang-kadang tinjanya juga mengandung darah
atau lendir. Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.
8Share
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih
memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
Daftar isi
Penyebab
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan
atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Ada
beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare
adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses
digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu
makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air,
meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak atau
"inflame", penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun
bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang
sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.
Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan
dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga
dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendistis umumnya
tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang
tidak cukup makan.
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengkonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk
menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang
dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak
dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
http://mypotik.blogspot.com/2009/04/penyakit-diare.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare adalah sebuah penyakit dimana si penderita mengalami buang air besar yang sering
dan masih memiliki kkandungan air berlebihan.penyakit diare juga menjadi sa;ah satu penyebab
kematian balita terbesar, m,enurut catatan UNICEF, setiap detik, satui balita mati karena diare.
Dimusim penghujan ini, diare merupakan salah satu wabah penyakit yang sering dialami
oleh balita dan anak-anak bahkan orang dewasa /juga terjangkit diare.
Jadi dalam makalah ini saya bahas apa yang menjadi penyebab-penyebab diare dan
bagaimana cara mengatasinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah makalah ini
antara lain :
C. Tujuan
Untuj mendapatkan gambaran epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinant, isu dan program
nasional dalam penanganan penyakit diare.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebab Diare
Virus (penyebab diare tersering - dan umumnya karena Rotavirus dan Virus Escercia Coli)
Gejala : Berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah lendir, berbau asam.
1. Muntah
2. Badan lesu atau lemah
3. Panas
4. Tidak nafsu makan
5. Darah dan lendir dalam kotoran,
Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus.
Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu
makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejala-
gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan
bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi.
Setalah mendapatkan obat minumlah obat itu sesuai dosis yang waktu yang telah ditentukan.
Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat
mules dan mencret sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah
berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit
penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Untuk vitamin terserah anda mau
dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk
anda asalkan tidak berlebihan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekitar 80% kematian diare tersebut terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Diare
merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomor 3 bagi bayi serta
nomor 5 bagi semua umur.
B. Saran
Berdasarkan data-data tersebut, maka dianggapperlu untuk membahas mengenai persoalan
penyakit diare sebagai penyumbang penyebab tertinggi kedua kematian anak , sehingga semua
pihak dapat mengupayakan strategi dalam rangka mengurangi kematian anak akibat diare demi
peningkatan kualitas anak
DIARE
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3
atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes
RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja)
lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali
sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti diketahui,
pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan
konsistensi feses padat atau keras.
II.3. Penyebab
Menurut Dr. Haikin Rachmat, MSc., penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam
golongan:
1. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
2. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3. Alergi.
4. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
5. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6. Penyebab lain.
Direktur Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (PPML), Ditjen Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Depkes yang sering ditemukan di lapangan
adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Setelah melalui pemeriksaan laboratorium,
sumber penularannya berasal dari makanan atau minuman yang tercemar virus. Konkretnya,
kasus diare berkaitan dengan masalah lingkungan dan perilaku. Perubahan dari musim kemarau
ke musim penghujan yang menimbulkan banjir, kurangnya sarana air bersih, dan kondisi
lingkungan yang kurang bersih menyebabkan meningkatnya kasus diare. Fakta yang ada
menunjukkan sebagian besar pasien ternyata tinggal di kawasan kurang bersih dan tidak sehat.
Saat persediaan air bersih sangat terbatas, orang lantas menggunakan air sungai yang jelas-jelas
kotor oleh limbah. Bahkan menjadi tempat buang air besar. Jelas airnya tak bisa digunakan.
Jangan heran kalau kemudian penderita diare sangat banyak karena menggunakan air yang sudah
tercemar oleh kuman maupun zat kimia yang meracuni tubuh. Masalah perilaku juga bisa
menyebabkan seseorang mengalami diare. Misalnya, mengonsumsi makanan atau minuman yang
tidak bersih, sudah tercemar, dan mengandung bibit penyakit. Jika daya tahan tubuh ternyata
lemah, alhasil terjadilah diare.
II.4. Patofisiologi
Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti:
- Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau
terkontaminasi oleh tangan kotor.
- Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering memasukkan
tangan/mainan/apapun kedalam mulut. Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara
sampai beberapa hari.
- Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan air yang benar.
- Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.
II.6. Akibat
Diare yang berlangsung terus selama berhari-hari dapat membuat tubuh penderita mengalami
kekurangan cairan atau dehidrasi. Jika dehidrasi yang dialami tergolong berat, misalnya karena
diarenya disertai muntah-muntah, risiko kematian dapat mengancam. Orang bisa meninggal
dalam beberapa jam setelah diare dan muntah yang terus-menerus. Dehidrasi akut terjadi akibat
penderita diare terlambat ditangani.
II.7. Pencegahan
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan tempst
tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak
berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat. Kalau bisa
membawa makanan sendiri saat ke sekolah
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air bersih dan
jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak antara jamban
(juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter agar air tidak
terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-
hari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Sekitar 80% kematian karena diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Diare merupakan
salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomer 3 bagi bayi, serta nomor 5 bagi
semua umur.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3
atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes
RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
III.2. Saran
Berdasarkan data-data diatas, maka dianggap perlu untuk membahas mengenai persoalan
penyakit diare sebagai penyumbang penyebab tertinggi kedua kematian anak, sehingga semua
pihak dapat mengupayakan strategi dalam rangka mengurangi kematian anak akibat diare demi
peningkatan kualitas anak.
http://midwifery-materials.blogspot.com/2009/05/makalah.html
DEFINISI penyakit diare
Diare adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami kondisi buang air besar terlalu sering
dengan keadaan feses yang benyak mengandung air (encer)
Makan makanan yang tidak terjamin bersihnya, seperti banyak dihinggapi lalat dan binatang
lainnya atau makanan tanpadibungkus yang telah dipegang-pegang oleh tangan orang banyak.
Mainan yang terkontaminasi bakteri dan kotoran sehingga tangan yang telahmemegang mainan
tersebut juga dapat tertular bakteri dan kotoran itu tanpasengaja
Sumber air bersih yang tercemar limbah kotoran
Tidak memasak air yang diminum atau digunakan untuk memasak dengan baik. Air yang
dikonsumsi haruslah dimasak sampai mendidih untuk membunuh bakteri dan kuman penyebab
penyakit diare
Tangan yang tidak dicuci denganbersih setelah buang air besar atau setelah mencuci pakaian
dalam anak yang terkena feses.
Menjaga kebersihan tangan secara teratur untuk mencegah penularan penyakit diare.
Contohnya, bisa dengan mencuci tanganbersih-bersih menggunakan sabun sebelum makan dan
minum
Jika makan diluar rumah, pilihlah tempat makan dan minum yang bersih dan terjamin, biasanya
makannan yang dihidangkan dalam keadaan panas akan lebih baik daripada makanan yang
dihidangkan dalam keadaaan dingin
Cucilah buah yang anda beli sebelum menikmatinya dan menggunakan pisau yang sudah dicuci
bersih untuk mengupas kulitnya
Jika sudah terkena penyakit diare, minumlah obat yang khusus unyuk mengobati diare atau
minumlah campuran garam dan gula unyuk menghindarkan tubuh dari dehidrasi atau
kekurangan cairan
Perbanyak minum air putih untukmenggantikan cairan tubuh yang hilang akibat seringnya buang
air besar. Gunakanlah air mineral yang bersih dan sudah dimasak sampai mendidih
Badan yang lemas akibat diare ini memerlukan istirahat yang cukup sehingga kondisi tubuh
dapat pulih kembali. Oleh karenanya perbanykalah istirahat.
Makan makanan yang hangat dan lembek selama diare. Hindari untuksementara sayuran, buah-
buahan, agar-agar,dan makanan-makanan yang berserat tinggi.
http://www.anneahira.com/makalah-penyakit-diare.htm