Pendahuluan
A. Latar Belakang
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area
atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai minat yang sama (Riyadi, 2007). Salah satu kelompok khusus
dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3
anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan
(Darmadi, 2008).
Salah satu penyakit infeksi yang angka kejadiannya cukup sering baik
di dunia maupun di Indonesia adalah common cold. Common cold yang juga
kematian balita diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun
pravelensi common cold di Indonesia sekitar 25,0% dan 13,8% kasus setelah
common cold sekitar 28,0% dan di Kota Surakarta dengan 4.0% diantaranya
telah terdiagnosis pasti oleh dokter. Pravelensi ini tertinggi pada golongan
bayi dan balita. Penyakit common cold pada balita di Indonesia diperkirakan
sebesar 3 sampai 6 kali per tahun, hal ini berarti seorang balita rata-rata
terjadinya komplikasi pada bayi yang dapat berakibat fatal seperti pneumonia,
1
1.000 kelahiran hidup. Masalah utama yang menyebabkan tingginya angka
kematian balita di Indonesia adalah gizi buruk. Hampir lebih dari 2 juta anak
anak balita mengalami gizi buruk (Atmaria, 2005). Prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007
ke 2010 untuk gizi kurang tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi
4,9. Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang
defisiensi vitamin A, anemia defisiensi zat besi dan obesitas (Atmaria, 2005)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Common cold
1. Definisi
Common Cold adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus
dan saluran udara yang besar. Common cold dikenal juga dengan
istilah"pilek".
dewasa. Bayi lebih rentan terkena common cold dibandingkan anak yang
lebih besar. Dalam 1 tahun bayi bisa terkena common cold hingga 7 kali atau
atau orang dewasa di sekitarnya selain itu daya tahan tubuh bayi relatif lebih
rendah. Oleh karena itu,penting untuk mencegah penularan ke bayi dan anak
2. Etiologi
a. Rhinovirus
b. Virus influenza A, B, C
c. Virus Parainfluenza
pernapasan orang yang ditularkan lalu menginfeksi pada bagian tubuh yang
3
kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. pada suatu saat dibandingkan
waktu lain.
karena menghirup udara dingin tingkat produksi lendir naik secara signifikan,
dan menyebabkan beberapa lendir atau cairan keluar dari hidung anda.
Ketika udara dingin, tubuh akan memberi respon dengan meningkatkan suplai
hidung anda mendapatkan suplai darah yang lebih banyak dari biasanya.
lendir atau cairan lebih banyak dari keadaan normal dan sebagian cairan
pembuluh darah kecil di hidung anda akan kembali menyempit dan kelenjar
normal.
tertular penyakit common cold, tetapi common cold bisa tertular jika kondisi
3. Faktor Predisposisi
Kelelahan, gizi buruk, anemia, dan kedinginan. Walaupun umur bukan
factor yang menentukan daya rentan, namun infeksi sekunder purulen lebih
banyak dijumpai pada anak kecil. Penyakit ini sering diderita pada waktu
pergantian musim.
4
4. Patofisiologi
5. Manifestasi Klinis
Gejala mulai timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi. Biasanya
c. Bersin-bersin
d. Tenggorokan gatal
e. Hidung meler
5
f. Batuk
g. Suara serak
h. Cemas
i. Sakit kepala
k. Sesak nafas
Biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul
mengganggu penderita.
waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali
6. Komplikasi
dalam pengobatan common cold. Anti biotic hanya berfungsi pada infeksi
adalah pemberian cairan atau imun lebih banyak dan pemantauan kondisi
emergensi.
1. Infeksi saluran udara (trakea) disertai sesak di dada dan rasa terbakar
6
2. Gangguan pernafasan yang lebih berat terjadi pada penderita bronkitis
trakeobronkial).
4. Otitis media (infeksi telinga). Sekitar 5-15% anak yang terkena common
5. Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada anak atau bayi dengan factor
resikao tertentu :
a. Anak berusia kurang dari 2 tahun, karena daya tahan tubuh rendah
7. Pemeriksaan Penunjang
selama lebih 10 hari atau dengan demam > 37,8°C. pemeriksaan darah ini
8. Penatalaksanaan
Pengobatan :
orang lain.
2. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus
7
3. Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung
ibuprofen.
dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu
susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk
3. Vitamin C dosis tinggi (2000 mg per hari) belum terbukti bisa mengurangi
resiko tertular atau mengurangi jumlah virus yang dikeluarkan oleh seorang
pender
B. Balita
1. Definisi balita
8
Balita merupakan individu yang berumur 0-5 tahun, dengan tingkat
plastisitas otak yang masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka
Anak Balita sebagai masa emas atau "golden age" yaitu insan
manusia yang berusia 0-5 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun
sebagian pakar menyebut anak balita adalah anak dalam rentang usia 0-8
tahun.
mereka belum terbangun sempurna. Pada usia ini, anak rawan dengan
Hampir lebih dari 2 juta anak anak balita mengalami gizi buruk
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 ke 2010 untuk gizi
kurang tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9.
Pada saat ini masalah terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk
9
tumbuh menjadi remaja dan juga orang dewasa yang mengalami
anak anak dan remaja. Penyebab gizi kurang dan gizi buruk
dapat dipilah menjadi tiga hal, yaitu: pengetahuan dan perilaku serta
AKB dan masalah gizi pada bayi dapat ditangani sejak awal dengan
cara pemberian Air Susu Ibu (ASI). Menurut penelitian yang dilakukan
infeksi. Manfaat lain yang diperoleh dari pemberian ASI adalah hemat
b. Diare
Health Organization
pada anak dibawah 5 tahun. Penyakit diare sering menyerang bayi dan
balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang
10
an, prevalensi penyakit diare sekitar 200-400 per 1000 penduduk per
artinya setiap hari ada 273 balita yang meninggal dunia dengan sia-sia,
setiap 5,5 menit akibat diare (Depkes RI, 2011). Diare adalah suatu
lebih dari tiga kali sehari disertai adanya perubahan bentuk dan
akut yang timbul dengan tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari dan
diare kronis yang berlangsung lebih dari tiga minggu bervariasi dari hari
c. ISPA
11
(Infeksi Saluran Pernapasan Atas) Infeksi Saluran Pernapasan
mencapai kira-kira 50% dari semua penyakit balita dan 30% pada anak
episode (WHO, 1992) Secara klinis ISPA adalah suatu tanda dan gejala
akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernapasan dan
tenggorokan, terpapar polusi udara oleh asap rokok, gas beracun dan
12
13