Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIK

KOSMETIK TRADISIONAL

DOSEN PENGAMPU : EKO RETNOWATI,M.Si.,M.Farm.,Apt

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURISMA AMARILIS MINARIZMA

NPM : F420185066

KELAS : 2B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
1.2 SEJARAH KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA
Dalam sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kedokteran telah ikut
mengambil peranan sejak zaman kuno. Data-data diperoleh ,dari
penyelidikan antropologi, aerkologi, dan etnologi di Mesir dan India
dengan ditemukannya salep-salep aromatik, bahan-bahan pengawet
mayat dan lain-lain yang dapat dianggap sebagai bentuk awal dari
kosmetika. Seorang bapak ilmu kedokteran HIPPOCRATES (460 —
370 S.M.) dan kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika dan
menghubungkannya dengan ilmu kedokteran. Ilmu Kedokteran
bertambah luas dan kosmetologi terus berkembang, maka diadakan
pemisahan kosmetologi dari Ilmu Kedokteran (HENRI de NODEVILI
1260 — 1325), dikenal 2 bentuk kosmetika :
1. Kosmetika untuk merias (decoratio)
2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit. GOODMAN,
H. (1936), seorang dermatolog telah mempelajari secara mendalam
tentang kosmetika baik mengenai sifat sifat fisika, kimia, fisiologi dari
bahan-bahannya, maupun tentang pemakaian dan akibat akibatnya
pada kulit. Penulis mengemukakan perlunya latar belakang
dermatologi dalam masalah kosmetika, yang , pengetahuan yang
lengkap tentang kulit dan fungsinya, pengalaman yang luas tentang
penggunaan dan pemakaian remedialkosmetika pada kulit, penelitian
lebih jauh tentang berbagai efek bahan-bahan kosmetika terhadap kulit.
Pada tahun 1700 — 1900 kosmetika dibagi menjadi :
1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli kecantikan.
2. Cosmetic treatment yang berhubungan dengan ilmu kedokteran dan
beberapa ilmu pengetahuan lainnya seperti dermatologi, farmakologi,
kesehatan gigi dan lain-lain.
Pada abad modern ini kosmetologi dan kosmetika telah melibatkan
banyak profesi, seperti dokter ahli kulit, ahli farmasi, ahli kimia, ahli
biokimia, ahli mikrobiologi, ahli fotobiologi, ahli imunologi, ahli
kecantikan dan lain-lain.

2.2 PENGERTIAN DAN KOSMETIKA


Kosmetika
Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai
dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men
Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan
pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia dengan
maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak
boleh mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dalam definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika dengan obat yang
dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.

3.2 PENGGOLONGAN KOSMETIKA


Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macam
bentuk dan nama, telah membingungkan baik para pemakai maupun
pihak-pihak lain yang berperan serta di dalamnya. Untuk itu para ahli
berusaha mengelompokkan kosmetika sesederhana mungkin. Tetapi
penggolongan yang dibuat masing-masing ahli ternyata tidak mina
satu dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk penggolongan
sebagai berikut :
 Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,
kosmetika digolongkan menjadi 13 golongan:
1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lainlain.
2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-lain.
3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lainlain.
5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting rambut
dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.
7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir, pemerah pipi,
bedak muka dan lain lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta gigi, breath
freshener dan lain-lain.
9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminism hygiene
spray dan lain-lain.
10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, dan lain-lain.
11. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, dan lain-lain.
12. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindung dan
lain-lain.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sunscreen
foundation dan lain-lain.
 Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-kawan
berdasarkan kegunaannya.
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
2. Rias : make up, hair color.
3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.
4. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.
 Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara bekerjanya
kosmetika dibagi dalam kelompok:
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :
a) Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air
(face tonic, skin freshener dan lain-lain), pembersih dengan
bahan dasar minyak (cleansing cream, cleansing milk, dan
lain-lain), pembersih dengan bahan dasar padat(masker).
b) Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream,
moisturizing, base make updan lain-lain.
c) Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream, dan lain-
lain.
d) Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain.

2. Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang dipakai


untuk make upseperti : pemerah pipi, pemerah bibir, eye shadow dan
lain-lain.
3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran, vaginal
spray, after shavedan lain-lain.

II. TUJUAN

Untuk mengetahui penggolongan dari kosmetik tradisional, kegunaan, serta


contoh produk kosmetik tradisional yang terdapat dipasaran.
BAB II

PEMBAHASAN

I. DEFINISI KOSMETIK TRADISIONAL


 Kosmetika
Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai
dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men
Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan
pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia dengan
maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan
mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak
boleh mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dalam definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika dengan obat yang
dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.
 Kosmetika tradisional
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan
yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu,
terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-
zat kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi
dan lain-lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik
untuk pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
II. KEGUNAAN / FUNGSI
Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara bekerjanya kosmetika
dibagi dalam kelompok:
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :
a. Pembersih (cleansing)
b. Pelembab (moisturizing)
c. Pelindung (protecting)
d. Penipis (thinning)
2. Kosmetika wangi-wangian
3. Kosmetika rambut
4. kosmetika kuku

III. KEGUNAAN UNTUK KESEHATAN KULIT


Dari definisi dan pembagian kosmetika, jelas bahwa tujuan pemakaian
kosmetika adalah pemeliharaan/perawatan, penambahan daya tarik/rias
dan menambah bau-bauan. Sebagai bagian dari tubuh, kulit mendapat
porsi yang paling besar dar tujuan tersebut. Sudah barang tentu ketiga
tujuan penggunaan kosmetika tidak boleh mengganggu kulit pada
khususnya dan kesehatan tubuh pada umumnya. Dengan demikian
pengetahuan tentang kesehatan bagi semua pihak yang tersangkut paut
(involve) : baik produsen, distributor maupun konsumen, merupakan
hal dasar yang mutlak dimiliki agar tujuan mulia dari kosmetika tidak
salah arah. Untuk kesehatan kulit, kegunaan kosmetika terutama
terletak pada kemampuan perawatan dan pemeliharaannya. Kulit harus
dibersihkan, karena kulit selalu terpapar (expose) pada lingkungan luar
yang penuh polusi di samping adanya kotoran dari tubuh sendiri yang
keluar lewat alat-alat sekretoar (lemak, keringat dan keratinisasi).
Untuk hal ini dapat dilakukan dengan berbagai bahan pembersih, air,
minyak atau padat. Harus diingat bahwa derajat kebersihan dari kulit
dari setiap manusia tidak sama satu sama lainnya, tergantung dari
faktor endogen dan eksogen tadi.
Kosmetika pembersih dengan bahan dasar air, seperti air mawar,
mungkin tidak dapat melarutkan semua kotoran yang melekat di kulit
kita. Oleh karena itulah dibuat orang kosmetika dengan bahan dasar air
+ alkohol atau air + sabun. Kosmetik pembersih dengan bahan dasar
minyak seperti oil of Ulan atau minyak bayi banyak dipakai untuk
melarutkan bahan-bahan kotoran yang larut dalam minyak. Bila ingin
tak terlalu lengket (sesak) dapat digunakan kosmetika pembersih
dengan bahan dasar minyak + air, seperti krem pembersih. Kosmetika
pembersih dengan bahan dasar padat, meskipun jarang digunakan,
tetapi dapat ditemui. Kulit yang kurang lembab/berminyak atau kering
dapat diberikan kosmetika pelembab berupa minyak atau
kombinasinya dengan air. Secara alamiah sebenarnya kulit membentuk
skin surface lipid yang berguna untuk proteksi terhadap penguapan air
dari sel-sel kulit (in sensible water loss perspiration). Pada keadaan-
keadaan tertentu (tua, udara kering), minyak permukaan ini berkurang.
Kosmetika pelembab dan pelindung kulit biasanya berbentuk bahan
dasar minyak yang berguna untuk menambah minyak permukaan kulit
yang kurang seperti terdapat pada moisturising cream, night cream
dan sebagainya. Pada orang-orang di mana kulit masih
menggambarkan kemampuannya untuk membentuk minyak
permukaan kulit dengan baik atau bahkan berlebih -lebihan, kosmetika
pelembab ini tentu tidak banyak gunanya. Kulit adalah pagar terluar
dari tubuh yang melindungi tubuh dari berbagai pengaruh/ trauma luar
yang dapat merusakkannya, seperti sinar matahari, panas, tekanan,
tarikan, goresan, zat-zat kimia, kuman-kuman penyakit, jamur dan
sebagainya. Kosmetika pelindung terhadap sinar matahari (sunscreen)
adalah kosmetika yang mengandung zat yang menahan komponen
sinar matahari yang dapat merusakkan kulit yaitu U.V.B. ( : 2900 A —
310 A). Tabir sinar matahari yang biasa dipakai adalah :PABA, ester
salisilat, ester asam antranilat, asetofenon, tanin, fenol dan sebagainya.
Perlindungan terhadap cuaca dingin maupun panas adalah sama
dengan perlindungan terhadap kehilangan air dari kulit. Dengan
kosmetika yang sama sekaligus dapat pula dilindungi kulit terhadap
debu zat kimia yang dapat bereaksi merusakkan kulit. Sampai saat ini
belum dikembangkan kosmetika yang dapat melindungi kulit terhadap
sinar radioaktif. Kosmetika pelindung terhadap trauma mekanik
bersifat sebagai pelumas kulit (lubricants). Kadang-kadang kulit perlu
pula ditipiskan. Lapisan sel tanduk, lapisan kulit terluar, secara
alamiah akan diganti lapis perlapis dalam waktu kira-kira 3 minggu.
Pada keadaankeadaan tertentu, lapisan ini tetap melekat, umpamanya
oleh adanya kotoran, minyak, keringat yang terlalu banyak, sehingga
terlihat kesan seolah-olah kulit tersebut tebal. Adanya iritasi kronis
dapat pula menebalkan kulit dengan secara setempat. Kosmetika
penipis kulit (thinning) biasanya mengandung bahan-bahan serbuk
dengan partikel -partikel besar yang kita gosokkan ke kulit akan
bekerja sebagai sikat amplas.

 Contoh Bahan – bahan Yang Dapat Digunakan Sebagai


Kosmetik Tradisional Untuk Kesehatan Kulit :
 RUMPUT LAUT
Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira-kira 2700 SM,
digunakan untuk sayuran dan obat-obatan. Tahun 65 SM, bangsa
Romawi menggunakannya sebagai bahan baku kosmetik. Rumput laut
mengandung berbagai vitamin dalam konsentrasi tinggi seperti vitamin
D, K, Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin B kompleks dan
tokoferol. Kandungan polisakarida yang tinggi dan sebanding dengan
glukan (polimer glukosa) dan polisakarida tersulfasi menunjukkan
kerja melembabkan dan kerja higroskopik. Begitu kayanya kandungan
rumput laut, sehingga dimanfatkan dalam kosmetik untuk
menormalkan tegangan kulit, epitelisasi kulit, dan memberi nutrisi
pada kulit.

 BAWANG PUTIH
Selain sebagai pelengkap atau penyedap masakan, bawang putih
memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan. Dengan mengkonsumsi
bawang putih setiap hari, kita dapat mengurangi resiko kanker dan
penyakit jantung. Berikut ini khasiat utama yang terkandung dalam
bawang putih yaitu melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu
sistem kekebalan tubuh.
 WORTEL
¨ Mengatasi luka bakar
Wortel ditumbuk hingga halus dan dioleskan pada luka bakar. Lakukan
sesering mungkin sampai luka tidak terasa panas.
¨ Menghaluskan wajah
Ambil 2 – 3 wortel yang sudah dikupas bersih, lalu cuci dan parut.
Kemudian langsung oleskan pada wajah sebagai masker. Tunggu
sampai kering, lalu bilas dengan air.
Bagi kulit yang berjerawat, gunakanlah masker wortel. Pilih wortel
yang bagus jingganya, parut dan lumatkan dengan blender. Masker
wajah ini dioleskan pada kulit yang berjerawat selama 20-30 menit,
lalu basuh dengan air hangat.
Kita tahu bahwa wortel mengandung beta karoten yang baik
khasiatnya bagi kesehatan. Sebenarnya masih banyak lagi bahan dari
dapur yang dapat dipakai sebagai kosmetika. Selain menggunakan
bahan kosmetika alami dari luar, juga dapat memberikan bahan
kosmetika dari alam, yakni dengan mengkonsumsi sari buah dan
sayuran segar setiap hari. Ini akan membagu merawat kecantikan kulit
Anda.
 BUNGA-BUNGA
Manfaat yang diperoleh dari pemakaian lulur dari bahan dasar bunga-
bungaan adalah :
Badan menjadi segar, kulit kencang, bersih, halus dan berseri-seri.
Pemakaian misalnya lulur bali, lulur sekar jagat secara teratur dapat
mencegah keriput, kulit menjadi kencang, harum dan bersih.

 DAUN JEMPIRING
Daun jempiring yang lebat mampu menyejukkan udara dan mampu
menyerap zat beracun dari udara, sangat tepat untuk kota Denpasar
yang kadar polusinya tinggi.
 KUNIR/KUNYIT
Bahan ini dapat diminum untuk menghilangkan masalah kulit seperti
gatal-gatal dan kulit sensitif, serta bau badan. Bila dipakai sebagai
masker wajah maka dapat membuat wajah halus dan bebas jerawat.
 TEMULAWAK
Bahan ini sangat bagus untuk kulit berminyak, menghilangkan jerawat,
masalah kulit sensitif, dan merah-merah pada kulit. Bila diminum
dapat mencegah jerawat dan menghaluskan kulit.
 BENGKOANG
Sangat bagus untuk mencerahkan kulit, baik untuk tubuh ataupun
wajah sehingga banyak dipakai sebagai pemutih kulit.
 TEMUGIRING
Bahan ini banyak dipakai dalam perawatan wajah dan tubuh untuk
membuat kulit halus dan awet muda.
 JUNGROHAP
Bahan jamu ini pada umumnya dicampurkan pada lulur agar wajah
bersih dan putih.
 KENIKIR
Bahan ini juga digunakan untuk memutihkan dan menghaluskan kulit
terutama dari bercak-bercak hitam.
 TEH HIJAU
Bahan ini digunakan untuk menghaluskan kulit agar tetap segar karena
berfungsi sebagai detox sehingga dapat mengurangi racun-racun dalam
kulit.
 MENTIMUN
Air mentimun mengandung bahan astrigen, sehingga baik untuk kulit
berminyak, selain itu mentimun juga berperan sebagai pemutih.
Sementara itu irisannya dapat mengurangi kelelahan mata. Untuk tonik
gunakanlah parutan mentimun yang sudah disaring. Oleskan cairan
secukupnya ke seluruh wajah dengan menggunakan kapas bersih.

Untuk pemutih gunakanlah separoh mentimun parut, kemudian


campurkan dengan dua sendok susu segar. Bubuhkan pada wajah
sekitar leher, diamkan beberapa saat lalu dibilas dengan air bersih.
Untuk mengatasi keletihan, ambil sebuah mentimun berukuran sedang,
potong dan lumatkan ke dalam blender, campurkan dua sendok susu
bubuk dan putih telur. Balurkan campuran ini pada wajah dan leher,
biarkanlah selama 30 menit lalu basuh dengan air hangat.
 DAUN SELADA
Selada jika dilihat sepintas seperti lobak yang berdaun kembang.
Mengandung bahan yang dapat menenangkan kulit, karena itu dapat
digunakan untuk kulit yang lelah, sehingga otot-otot menjadi rileks
kembali.
Dapat menghilangkan atau mengurangi garis-garis ketegangan pada
kulit. Makanlah daun selada sebanyak mungkin, baik sebagai lalap
maupun dalam campuran makanan lainnya.

 KENTANG
Kentang mempunyai khasiat membuat mata yang lelah kembali
bersinar serta dapat menghilangkan bengkak pada mata. Parutlah
kentang lalu masukkan ke dalam kain tipis yang bersih (kain kasa atau
kain mori) dan kompreskan ke kelopak mata.
Gunakan parutan kentang segar. Jus kentang sebagaimana jus stroberi
juga sering dipakai untuk pembersih kulit seperti halnya mentimun dan
susu.
Masih banyak lagi bahan alamiah yang sangat bermanfaat bagi
kecantikan dan kesehatan tubuh kita yang harus digali. Apalagi negara
kita kaya akan hasil bumi untuk bahan dasar obat kencantikan dan
kesehatan.
 MINYAK DARI DAUN SEREH
Minyak sereh juga bersifat anti serangga dan mampu mengurangi gatal
pada kulit.
 ALPUKAT
Bahan : buah alpukat sebanyak 1 buah.
Air sebanyak 100 ML
Caranya : daging buah alpukat dilumatkan dengan air hangat
kemudian dioleskan ke kulit wajah, tangan dan kaki yang telah
dibersihkan dengan air. Diamkan beberapa menit hingga terasa kering.
Lalu kulit dicuci dengan air hangat dilanjutkan pencucian dengan air
dingin. Lakukan hal tersebut selama 1 minggu setiap mau menjelang
tidur dan selanjutnya lakukan setiap 1 minggu sekali.
 DAUN SELEDRI
Bahan : Seledri sebanyak 1 rumpun
Air sebanyak 300 ML
Caranya : Seledri dicuci bersih lalu dipotong kecil-kecil dan direbus
selama 15 menit dalam keadaan tertutup. Setelah dingin lalu tutup
panci dibuka dan disimpan di dalam lemari es. Setiap malam cairan ini
dioleskan pada wajah, tangan dan kaki setelah 30 menit lalu kulit
dicuci dengan air bersih. Lakukan hal ini setiap malam selama 1
minggu dan setelah itu lakukan setiap 3 hari sekali.
 DAUN TEH
Bahan : Daun teh sebanyak 3 gram
Air sebanyak 150 ML
Caranya : Daun teh dimasukkan ke dalam wadah lalu direndam air
yang telah mendidih dan di diamkan selama beberapa menit sehingga
airnya dingin lalu setelah dingin ramuan tersebut dioleskan pada
wajah, tangan dan kaki. Setelah 30 menit kulit dibersihkan dengan air
dingin. Lakukan hal ini setiap malam selama 1 minggu dan dilanjutkan
setiap 3 hari sekali

IV. KEGUNAAN UNTUK KOSMETIK WANGI-WANGIAN


Contoh bahan yang dapat digunakan untuk kosmetik tradisional untuk
wangi – wangian :
 SABUN SERE
Sabun Sere terbuat dari bahan-bahan alami seperti minyak sereh,
zaitun, dll. Minyak sere dengan wangi yang segar, berasal dari tanah
Jawa –Indonesia. Kehangatan dan kesegaran aromanya memiliki
manfaat aromaterapi dan dikenal sebagai deodoran alami.
 DAUN SIRIH
Daun sirih merupakan kosmetik tradisional yang dapat digunakan
sebagai deodorant alami. Cara kerjanya, daun sirih direbus, kemudian
air rebusan daun sirih diminum untuk menghilangkan bau badan.

V. KEGUNAAN UNTUK RAMBUT


Contoh bahan – bahan yang dapat digunakan untuk kosmetik
tradisional rambut:
 PEPAYA dan MINYAK KELAPA
Kegunaannya adalah sebagai penghitam rambut.
Proses Pembuatan :
a. Sangrai biji pepaya hingga kering dan tumbuk hingga halus.
b. Kemudian campur tumbukkan biji pepaya tersebut dengan minyak
kelapa, dan aduk sampai rata.
c. Oleskan ke seluruh rambut hingga merata, biarkan selama 1- 2 jam
setelah itu baru keramas sampai bersih. Lakukanlah tiap seminggu
sekali agar anda memiliki ram-but yang hitam dan menarik.
 DAUN SELEDRI
Kegunaannya adalah sebagai pengkriting rambut tradisional.
Proses Pembuatan :
a. Cuci bersih daun Seledri.
b. Potong kecil-kecil dan diremaskan pada rambut hingga merata.
c. Biarkan beberapa menit kemudian bilaslah hingga bersih.
Lakukanlah berkali-kali sehingga rambut kelihatan keriting.
Seledri berdaun halus dan bertangkai panjang, memiliki aroma khas.
Berkhasiat menyuburkan dan menghitamkan Rambut, sehingga dapat
mencegah kerontokan rambut beruban. Setelah keramas, ambil daun
seledri yang segar, remaslah dan gosokan ke kulit kepada sambil
melakukan pemijatan ringan. Biarkan beberapa saat, lalu dibilas.
Jika Anda berbadan kurus, kurang nafsu makan, buatlah jus seledri.
Haluskan daun seledri, tambahkan air dan saring. Setengah cangkir
perasan seledri dicampur madu, dapat membangkitkan nafsu makan,
sehingga tubuh Anda lebih berisi (tampan atau seksi).
 LIDAH BUAYA
Kegunaanya adalah untuk menghitamkan rambut dan menebalkan
rambut.
Cara penggunaan: Lidah buaya dibuang kulitnya, kemudian daging
lidah buaya diusapkan pada rambut biarkan beberapa saat, kemudian
dicuci, lakukan hal tersebut beberapa kali seminggu untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

VI. KEGUNAAN UNTUK KUKU


Contoh-contoh bahan yang dapat digunakan sebagai kosmetik
tradisional untuk kuku:
o BAWANG PUTIH
Kegunaannya: Bawang putih selain digunakan sebagai campuran
dalam masakan, ternyata bawang putih dapat digunakan untuk
perawatan kuku, khususnya untuk memperkuat kuku agar tidak mudah
patah.
o JERUK NIPIS
Kegunaannya: Jeruk nipis adalah buah yang mempunyai banyak
kegunaan. Selain untuk menyembuhkan batuk dan sakit tenggorokan,
jeruk nipis juga dapat digunakan senagai pembersih kuku. Jika kuku
dibersihkan dengan jeruk nipis, maka kuku akan terlihat lebih bersih
dan indah.
o BELIMBING WULUH
Kegunaannya: Belimbing wuluh adalah buah yang mempunyai banyak
kegunaan. Belimbing wuluh dapat digunakan senagai pembersih kuku.
Jika kuku dibersihkan dengan belimbing wuluh maka kuku akan
terlihat lebih bersih dan indah.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan
yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu,
terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-
zat kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi
dan lain-lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik
untuk pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
Dewasa ini telah banyak kosmetik yang dijual dipasaran yang
mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti mercury, sehingga
dapat membahyakan kesehatan. Oleh karena itu lebih baik kita
menggunakan kosmetik tradisional yang mempunyai banyak kegunaan
dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
DAFTAR PUTAKA

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015, Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No.19,2015 tentang Persyaratan Teknis
Kosmetika, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.

Putra, Y. M., 2014, Produk Kosmetik Tradisional Jadi Unggulan di Tanah Air,
Republika, Agustus 2014.

Sutriyanto, E., 2016, Industri Kosmetik di Indonesia Serap 675 Ribu Tenaga
Kesehatan, Tribun, Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai