Anda di halaman 1dari 11

IMUNOLOGI

“MAKALAH TENTANG SKRINING ANTIBODI COVID19”

Disusun Oleh:

Nama :LEONNY VEGA MAHARANI

Nim : F420185049

Kelas :3B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2020/2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................

a. Latar belakang...............................................................................
b. Rumusan Masalah.........................................................................
c. Tujuan...........................................................................................

BAB II PEMBHASAN......................................................................

a. Apa itu antibodi...............................................................................


b. Apa saja macam-macam antibodi....................................................
c. Mekanisme kerja antibodi..............................................................
d. Tes antibodi pada pasaien COVID 19...............................................

BAB III PENUTUP..............................................................................

a. Kesimpulan......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Antibodi adalah bagian pertahanan tubuh yang digunakan
untukmenghilangkan atau mengurangi zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Mekanismekerja antibodi dalam tubuh dimulai dengan diikatnya epitope (bagian
antigen) olehantibodi. Ikatan ini akan membentuk kompleks antigen-antibodi yang
berukuran besar dan akhirnya mengendap. Kompleks antigen-antibodi ini juga dapat
dikenalioleh sel makrofag, yang akan mendegradasi kompleks ini. Pada
perkembangannyaantibodi banyak digunakan sebagai alat deteksi di bidang klinis dan
biomedisinal.Deteksi ini dapat berupa deteksi protein atau deteksi
mikroorganisme.Sebagai contoh penentuan golongan darah, penentuan jumlah
mikroorganisme menggunakan ELISA(Enzyme Linked Immunosorbent Assay) atau
penentuan ukuran protein menggunakan teknik western bloth.Secara umum tahap
pertama deteksi mengggunakan antibodi adalah dengan mengikatkan epitope yang
akan di deteksi dengan antibodi. Hal ini mengharuskan antibodi yang digunakan
mampu mengenali epitope secara spesifik. Antibodi yang dapat mengenali lebih dari
satu macam epitope dari dua antigen yang berbeda dapat menimbulkan kesalahan
deteksi positif.Selama ini antibodi yang sering digunakan dalam deteksi adalah
poliklonal antibodi. Pada larutan antibodi ini terdapat bermacam-macam molekul
antibodi.Satu molekul antibodi, biasanya mengenali satu macam epitope, sehingga
larutan antibodi poliklonal mengenali lebih dari satu macam epitope. Hal ini
menyebabkan larutan antibodi poliklonal kurang spesifik jika digunakan sebagai alat
deteksi. Masalah ketidak spesifikan pada poliklonal antibodi diatasi menggunakan
antibodi monoklonal, jenis antibodi yang merupakan pengembangan dari antibodi
poliklonal.Larutan antibodi monoklonal hanya mengandung satu macam molekul
antibodi,sehingga larutan ini hanya mengenali satu macam antigen. Berdasarkan sifat
ini,maka larutan monoklonal antibodi sangat spesifik ketika digunakan sebagai alat
deteksi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu antibodi?
b. Apa saja macam-macam dari antibodi?
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui tentang ilmu imunologi kusunya antibodi
BAB II
PEMBAHASAN

Antibodi adalah protein yang dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh
vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk
mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus.
Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki
dua rantai berat besar dan dua [rantai ringan]. Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah
yang disebut sel B. Terdapat beberapa tipe yang berbeda dari rantai berat antibodi,
dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan kedalam isotype yang
berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat mereka masuki. Lima isotype antibodi
yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia, yang memainkan peran yang
berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang tepat untuk tiap tipe benda
asing yang berbeda yang ditemui. Antibodi adalah molekul immunoglobulin yang
bereaksi dengan antigen spesifik yang menginduksi sintesisnya dan dengan molekul
yang sama; digolongkan menurut cara kerja seperti agglutinin, bakteriolisin,
hemolisin, opsonin, atau presipitin. Antibodi disintesis oleh limfosit B yang telah
diaktifkan dengan pengikatan antigen pada reseptor permukaan sel. Antibodi biasanya
disingkat penulisaanya menjadi Ab.
Antibodi terdiri dari sekelompok protein serum globuler yang disebut sebagai
immunoglobulin (Ig). Sebuah molekul antibody umumnya mempunyai dua tempat
pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop (determinan antigenik)
yang menyebabkan produksi antibody tersebut. Masing-masing molekul antibody
terriri atas empat rantai polipeptida, yaitu dua rantai berat (heavy chain) yang identik
dan dan dua rantai ringan (light chain) yang identik, yang dihubungkan oleh jembatan
disulfida untuk membentuk suatu molekul berbentuk Y. Pada kedua ujung molekul
berbentuk Y itu terdapat daerah variabel (V) rantai berat dan ringan. Disebut
demikian karena urutan asam amino pada bagian ini sangat bervariasi dari satu
antibodi ke antibodi yang lain.
Daerah V rantai berat dan daerah V rantai ringan secara bersama-sama
membentuk suatu kontur unik tempat pengikatan antigen milik antibodi. Interaksi
antara tempat pengikatan antigen dengan epitopnya mirip dengan interaksi enzim dan
substratnya: ikatan
nonkovalen berganda terbentuk antara gugus-gugus kimia pada masing-masing
molekul.
Macam-macam antibodi:
1. Imunoglobulin G
Merupakan antibodi yang paling berlimpah dalam sirkulasi. Terbanyak dalam
serum (75%). Antibodi ini dengan mudah melewati dinding pembuluh darah dan
memasuki cairan jaringan. IgG juga menembus plasenta dan memberikan kekebalan
pasif bagi ibu ke janin. Ig G melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan toksin yang
beredar dalam darah dan limfa, dan memicu kerja sistem komplemen.Mempunyai
sifat opsonin berhubungan erat dengan fagosit, monosit dan makrofag. Berperan pada
imunitas seluler yang dapat merusak antigen seluler berinteraksi dengan komplemen,
sel K, eosinofil dan neutrofil.
2. Imunoglobulin A
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dua monomer Y (suatu dimer) oleh
sel-sel yang terdapat berlimpah pada membran mukosa. Jumlah dalam serum sedikit.
Banyak terdapat dalam saluran nafas, cerna, kemih, air mata, keringat, ludah dan air
susu. Fungsi utama IgA adalah untuk mencegah pertautan virus dan bakteri ke
permukaan epitelium. Fungsinya menetralkan toksin dan virus,mencegah kontak
antara toksin/ virus dengan sel sasaran dan mengumpalkan/mengganggu gerak kuman
yang memudahkan fagositosis.
3. Imunoglobulin M
Immunoglobin M ialah antibodi yang disintesis pertama kali dalam stimulus
antigen. Konsentasinya dalam darah menurun secara cepat. Hal ini diagnostik
bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya mengindikasikan adanya infeksi baru
oleh patogen yang menyebabkan pembentukannya. Sintesis imunoglobin M dilakukan
oleh fetus waktu intrauterin. Oleh karena tidak dapat melawan plasenta, maka IgM
pada bayi yang baru lahir menunjukkan tanda-tanda infeksi intrauterin. Fungsinya
mencegah gerakan mikroorganisme antigen, memudahkan fagositosis dan Aglutinosis
kuat terhadap antigen.
4. Imunoglobulin E
Antibodi IgE berukuran sedikit besar dibandingakan dengan molekul IgG dan
hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Ig E disekresikan oleh
sel plasma di kulit, mukosa, serta tonsil. Jika bagian ujung IgE terpicu oleh antigen
akan menyebabkan sel melepaskan histamin yang menyebabkan peradangan dan
reaksi alergi. Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil dan eosinofil. Kadar tinggi pada
kasus: alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis. Proteksi terhadap invasi
parasit seperti cacing.
5. Imunoglobulin D
Sedikit ditemukan dalam sirkulasi. Antibodi IgD tidak mengaktifkan sistem
komplemen dan tidak menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada
permukaan sel B, yang kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen
yang diperlukan untuk memulai diferensiasi sel-sel B menjadi sel plasma dan sel
B memori. Tidak dapat mengikat komplemen. Mempunyai aktifitas antibodi
terhadap makanan dan autoantigen.
Mekanisme ekrja antibodi:
Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan
sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B,
sekelompok prajurit pejuang dalam sistem kekebalan. Antibodi akan menghancurkan
bakteri atau virus tertentu yang menyerang sistem pertahanan tubuh manusia.
Antibodi mempunyai dua fungsi, pertama untuk mengikatkan diri kepada sel-sel
musuh, yaitu antigen. Fungsi kedua adalah membusukkan struktur biologi antigen
tersebut lalu menghancurkannya.Berada dalam aliran darah dan cairan non-seluler,
antibodi mengikatkan diri kepada bakteri dan virus penyebab penyakit. Mereka
menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Dengan demikian
sel prajurit tubuh dapat membedakan sekaligus melumpuhkannya.Antibodi
bersesuaian dengan antigen secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya
yang dipasang dalam struktur tiga dimensi.Tubuh manusia mampu memproduksi
masing-masing antibodi yangcocok untuk hampir setiap musuh yang dihadapinya.
Antibodi bukan berjenis tunggal.Sesuai dengan struktur setiap musuh, maka tubuh
menciptakan antibodi khusus yang cukup kuat untuk menghadapi musuh. Hal ini
karena antibodi yang dihasilkan untuk suatu penyakit belum tentu berhasil bagi
penyakit lainnya. Membuat antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan
proses yang luar biasa dan proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal
struktur musuhnya dengan baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen).Satu
sel B yang sedemikian kecil, menyimpan jutaan bit
informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya dalam kombinasi
yang tepat. Tersimpannya jutaan formula dalam suatu sel yang sangat kecil
merupakan keajaiban yang diberikan kepada manusia. Yang tak kurang menakjubkan
adalah bahwa kenyataannya sel-sel menggunakan informasi ini untuk melindungi
kesehatan manusia.Satu sel B menggandakan antibodi spesifiknya dan
mencantolkannya ke permukaan luar membran selnya. Antibodi memanjang keluar
seperti jarum, aerial yang sudah menyesuaikan diri menunggu berkontak dengan
sekeping protein tertentu yang bisa mereka kenali. Antibodi tersebut terdiri dari dua
rantai ringan dan dua rantai berat asam amino yang bersambungan dalam bentuk Y.
Setelah digandakan sampai jutaan, sebagian besar sel B berhenti membelah dan
menjadi sel plasma, jenis sel yang bagian dalamnya berisi alat untuk membuat satu
produk antibodi. Sebagian sel B lain membelah terus tak berhingga, dan menjadi sel
memori. Antibodi bebas yang dibuat oleh sel plasma berkeliling di darah dan cairan
limpa. Ketika antibodi mengikatkan diri pada antigen sasarannya, bentuknya berubah.
Perubahan bentuk inilah yang membuat antibodi "menempel" di bagian luar
makrofag.
Saat ini ada beberapa cara untuk mendiagnosa infeksi SARS-CoV-2. Salah
satunya tes PCR, yang melacak indikasi keberadaan virus dengan menangkap
langsung material genetikanya. Cara lainnya dengan mendeteksi adanya antibodi. Tes
jenis ini memberikan informasi tidak langsung menyangkut adanya infeksi.Tes
antibodi massal virus corona sangat berguna, karena memberikan data status imunitas
komunal. Tes antibodi juga bisa mengungkap kasus Covid-19 yang tidak
menunjukkan gejala atau gejalanya ringan. Tapi, jika hasil pemantauan menunjukkan
bahwa pasien dalam jangka waktu beberapa bulan kehilangan lagi antibodi virus
corona bisa dikonfirmasi dalam tes lanjutan, ini berarti kita bisa kembali ke situasi
awal pandemi, di mana setiap orang berisiko terinfeksi.Salah satu cara untuk
meredam penyebaran virus adalah dengan mengembangkan "herd immunity" alias
kekebalan kelompok dalam populasi. Tapi hingga kini para pakar masih berdebat
menyangkut persentase yang diperlukan untuk itu.Satu kelompok menyebut, herd
immunity Covid-19 akan tercapai jika 60% populasi sudah kebal terhadap virusnya.
Kelompok lain bahkan menyebutkan kuotanya bisa sampai 90% populasi hingga
dapat tercapai kekebalan kelompok. Tapi dengan hasil riset terbaru itu, yang
mengindikasikan kekebalan bisa hilang lagi dalam beberapa bulan, artinya gelombang
kedua infeksi bisa saja terjadi. Herd immunity tidak terbentuk, dan berbagai kebijakan
baru harus dijabarkan ulang.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Antibodi adalah protein yang dapat ditemukan pada darah atau kelenjar
tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk
mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan
virus.Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap
antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua [rantai ringan]. Antibodi
diproduksi oleh tipe sel darah
yang disebut sel B.
DAFTAR PUSTAKA

Bratawidjaya K G. Imunologi Dasar Edisi ke-8. Jakarta: Badan Penerbit


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Abbas, A.K., Lichtman, A.H., Pillai, S., 2016, Imunologi Dasar Abbas: Fungsi

dan Kelainan Sistem Imun, Edisi Kelima, ELSEVIER, Halaman 15-18.

Anda mungkin juga menyukai

  • 4B - 12 - Farmasi Klinik
    4B - 12 - Farmasi Klinik
    Dokumen2 halaman
    4B - 12 - Farmasi Klinik
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Dokumen8 halaman
    Farmakologi
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Sediaan Padat
    Teknologi Sediaan Padat
    Dokumen8 halaman
    Teknologi Sediaan Padat
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Tablet Paracetamol
    Tablet Paracetamol
    Dokumen11 halaman
    Tablet Paracetamol
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Farmakognosi
    Tugas Farmakognosi
    Dokumen61 halaman
    Tugas Farmakognosi
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • KELOMPOK Tasya
    KELOMPOK Tasya
    Dokumen11 halaman
    KELOMPOK Tasya
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 5 Tugas Kelompok 4b
    5 Tugas Kelompok 4b
    Dokumen13 halaman
    5 Tugas Kelompok 4b
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Kel.3 - Biotegnologi 4B
    Kel.3 - Biotegnologi 4B
    Dokumen20 halaman
    Kel.3 - Biotegnologi 4B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 7 4B PPT
    7 4B PPT
    Dokumen8 halaman
    7 4B PPT
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • f420185066 - Nurisma Amarilis Minarizma
    f420185066 - Nurisma Amarilis Minarizma
    Dokumen1 halaman
    f420185066 - Nurisma Amarilis Minarizma
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Promosi Kesehatan
    Tugas Promosi Kesehatan
    Dokumen2 halaman
    Tugas Promosi Kesehatan
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 3 Makalah 3B
    3 Makalah 3B
    Dokumen13 halaman
    3 Makalah 3B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 5 Tugas Kelompok 4b
    5 Tugas Kelompok 4b
    Dokumen13 halaman
    5 Tugas Kelompok 4b
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Definisi Dan Penyebab HPV
    Definisi Dan Penyebab HPV
    Dokumen5 halaman
    Definisi Dan Penyebab HPV
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • IMUNOLOGI
    IMUNOLOGI
    Dokumen13 halaman
    IMUNOLOGI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • ANTIBODI
    ANTIBODI
    Dokumen10 halaman
    ANTIBODI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 3 - Bioteknologi 4B
    3 - Bioteknologi 4B
    Dokumen12 halaman
    3 - Bioteknologi 4B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • IMUNOLOGY
    IMUNOLOGY
    Dokumen11 halaman
    IMUNOLOGY
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Imunology 3
    Imunology 3
    Dokumen11 halaman
    Imunology 3
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • IMUNOLOGI
    IMUNOLOGI
    Dokumen13 halaman
    IMUNOLOGI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Limfoma Kelompok
    Limfoma Kelompok
    Dokumen15 halaman
    Limfoma Kelompok
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 3 PPT 3B
    3 PPT 3B
    Dokumen13 halaman
    3 PPT 3B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Imunologi 2
    Imunologi 2
    Dokumen8 halaman
    Imunologi 2
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • ANTIGEN
    ANTIGEN
    Dokumen10 halaman
    ANTIGEN
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Kosmetik Tradisional
    MAKALAH Kosmetik Tradisional
    Dokumen7 halaman
    MAKALAH Kosmetik Tradisional
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kosmetika Tradisional
    Makalah Kosmetika Tradisional
    Dokumen11 halaman
    Makalah Kosmetika Tradisional
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Kosmetik Tradsional
    Kosmetik Tradsional
    Dokumen11 halaman
    Kosmetik Tradsional
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Putri Indah Astuti
    Putri Indah Astuti
    Dokumen19 halaman
    Putri Indah Astuti
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Kosmetik Tradisional Nurisma Amarilis Minarizma
    Kosmetik Tradisional Nurisma Amarilis Minarizma
    Dokumen14 halaman
    Kosmetik Tradisional Nurisma Amarilis Minarizma
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat