Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KOSMETIKA TRADISIONAL INDONESIA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ETINA ELVA RUFAIDA


KELAS : IIB
NPM : F420185081
PRODI : S1 FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena atas


anugerahNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “KOSMETIKA TRADISIONAL INDONESIA” dengan baik.

            Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini dengan baik secara langsung maupun
tidak langsung.

            Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, kritik maupun saran dari pembaca sangat diharapkan.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih.

Kudus, 29 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kulit adalah bagian terpenting dari penampilan seorang wanita. Untuk
menjaga agar kulit selalu terlihat putih, halus dan sehat ada banyak cara. Salah
satunya dengan menggunakan ramuan tradisional. Ramuan tradisional yang
diturunkan dari leluhur kita telah terbukti khasiatnya selama berabad-abad.
Sayangnya resep tersebut terkadang hilang dan terlupakan dengan semaraknya
berbagai macam produk kecantikan yang baru. Orang-orang jaman dahulu yang
belum mengenal produk kecantikan selalu menggunakan bahan alami untuk
mempertahankan kecantikannnya. Selain mudah ditemukan, bahan-bahan ramuan
kecantikan tradisional pun tidak memiliki efek samping.

Saat ini banyak sekali wanita yang mulai kembali mencari kecantikan
tradisional. Kecantikan tradisional merupakan kecantikan yang dianggap lebih
tahan lama dibanding wanita dengan kecantikan modern. Kecantikan modern juga
banyak sekali resikonya. Banyak wanita yang kini menginginkan hasil instan
sehingga tidak lagi menyentuh kecantikan tradisional. Padahal, jika dilihat
hasilnya dalam jangka panjang, kecantikan tradisional lebih memberikan hasil
yang optimal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
a. Apa itu kosmetika ?
b. Apa fungsi dari kosmetik?
c. Apa yang dimaksud dengan kosmetika tradisional?
d. Bagaimana kosmetik tradisional dari dalam?
e. Bagaimana sejarah kosmetika ?

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui segala sesuatu pemahaman tentang kosmetika, Untuk


mengutahi tentang kosmetika tradisional, dan kosmetika dari alam.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Sejarah Kosmetika
Dalam sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kedokteran telah
ikut mengambil peranan sejak zaman kuno. Data-data diperoleh ,dari
penyelidikan antropologi, aerkologi, dan etnologi di Mesir dan India
dengan ditemukannya salep-salep aromatik, bahan-bahan pengawet mayat
dan lain-lain yang dapat dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika.
Seorang bapak ilmu kedokteran HIPPOCRATES (460 — 370 S.M.) dan
kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika dan
menghubungkannya dengan ilmu kedokteran. Ilmu Kedokteran bertambah
luas dan kosmetologi terus berkembang, maka diadakan pemisahan
kosmetologi dari Ilmu Kedokteran (HENRI de NODEVILI 1260 — 1325),
dikenal 2 bentuk kosmetika :
1. Kosmetika untuk merias (decoratio)
2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit.
GOODMAN, H. (1936), seorang dermatolog telah mempelajari
secara mendalam tentang kosmetika baik mengenai sifat sifat fisika, kimia,
fisiologi dari bahan-bahannya, maupun tentang pemakaian dan akibat
akibatnya pada kulit. Penulis mengemukakan perlunya latar belakang
dermatologi dalam masalah kosmetika, yang , pengetahuan yang lengkap
tentang kulit dan fungsinya, pengalaman yang luas tentang penggunaan
dan pemakaian remedialkosmetika pada kulit, penelitian lebih jauh tentang
berbagai efek bahan-bahan kosmetika terhadap kulit.
Pada tahun 1700 — 1900 kosmetika dibagi menjadi :
1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli kecantikan.
2. Cosmetic treatment yang berhubungan dengan ilmu kedokteran
dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya seperti dermatologi,
farmakologi, kesehatan gigi dan lain-lain.
II. Pengertian Kosmetika
Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai
dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men
Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,
dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan mengubah
rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak boleh
mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam
definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika dengan obat yang dapat
mempengaruhi struktur dan faal tubuh.

III. Fungsi Kosmetik


Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara bekerjanya kosmetika dibagi
dalam beberapa kelompok:
A. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :
1. Pembersih (cleansing)
2. Pelembab (moisturizing)
3. Pelindung (protecting)
4. Penipis (thinning)
5. Kosmetika wangi-wangian
6. Kosmetika rambut
7. kosmetika kuku
B. Kegunaan Untuk Kesehatan Kulit
Dari definisi dan pembagian kosmetika, jelas bahwa tujuan
pemakaian kosmetika adalah pemeliharaan/perawatan,
penambahan daya tarik/rias dan menambah bau-bauan. Sebagai
bagian dari tubuh, kulit mendapat porsi yang paling besar dar
tujuan tersebut. Sudah barang tentu ketiga tujuan penggunaan
kosmetika tidak boleh mengganggu kulit pada khususnya dan
kesehatan tubuh pada umumnya. Dengan demikian pengetahuan
tentang kesehatan bagi semua pihak yang tersangkut paut (involve)
: baik produsen, distributor maupun konsumen, merupakan hal
dasar yang mutlak dimiliki agar tujuan mulia dari kosmetika tidak
salah arah. Untuk kesehatan kulit, kegunaan kosmetika terutama
terletak pada kemampuan perawatan dan pemeliharaannya. Kulit
harus dibersihkan, karena kulit selalu terpapar (expose) pada
lingkungan luar yang penuh polusi di samping adanya kotoran dari
tubuh sendiri yang keluar lewat alat-alat sekretoar (lemak, keringat
dan keratinisasi). Untuk hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
bahan pembersih, air, minyak atau padat. Harus diingat bahwa
derajat kebersihan dari kulit dari setiap manusia tidak sama satu
sama lainnya, tergantung dari faktor endogen dan eksogen tadi.

IV. Kosmetika Tradisional


Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-
bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu,
terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-zat
kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-
lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk
pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.

V. Bahan Kosmetika Tradisional


Contoh Bahan – bahan Yang Dapat Digunakan Sebagai Kosmetik
Tradisional Untuk Kesehatan Kulit :
1. Rumput Laut
Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira-kira 2700
SM, digunakan untuk sayuran dan obat-obatan. Tahun 65 SM, bangsa
Romawi menggunakannya sebagai bahan baku kosmetik. Rumput laut
mengandung berbagai vitamin dalam konsentrasi tinggi seperti
vitamin D, K, Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin B kompleks
dan tokoferol. Kandungan polisakarida yang tinggi dan sebanding
dengan glukan (polimer glukosa) dan polisakarida tersulfasi
menunjukkan kerja melembabkan dan kerja higroskopik. Begitu
kayanya kandungan rumput laut, sehingga dimanfatkan dalam
kosmetik untuk menormalkan tegangan kulit, epitelisasi kulit, dan
memberi nutrisi pada kulit.
2. Daun Jempiring
Daun jempiring yang lebat mampu menyejukkan udara dan mampu
menyerap zat beracun dari udara, sangat tepat untuk kota Denpasar
yang kadar polusinya tinggi.
3. Kunir/Kunyit
Bahan ini dapat diminum untuk menghilangkan masalah kulit seperti
gatal-gatal dan kulit sensitif, serta bau badan. Bila dipakai sebagai
masker wajah maka dapat membuat wajah halus dan bebas jerawat.
4. Temulawak
Bahan ini sangat bagus untuk kulit berminyak, menghilangkan
jerawat, masalah kulit sensitif, dan merah-merah pada kulit. Bila
diminum dapat mencegah jerawat dan menghaluskan kulit.
5. Bengkoang
Sangat bagus untuk mencerahkan kulit, baik untuk tubuh ataupun
wajah sehingga banyak dipakai sebagai pemutih kulit.
6. Temugiring
Bahan ini banyak dipakai dalam perawatan wajah dan tubuh untuk
membuat kulit halus dan awet muda.
7. Jungrohap
Bahan jamu ini pada umumnya dicampurkan pada lulur agar wajah
bersih dan putih.
8. Kenikir
Bahan ini juga digunakan untuk memutihkan dan menghaluskan kulit
terutama dari bercak-bercak hitam.
9. Teh hijau
Bahan ini digunakan untuk menghaluskan kulit agar tetap segar
karena berfungsi sebagai detox sehingga dapat mengurangi racun-
racun dalam kulit.
10. Mentimun
Air mentimun mengandung bahan astrigen, sehingga baik untuk kulit
berminyak, selain itu mentimun juga berperan sebagai pemutih.
Sementara itu irisannya dapat mengurangi kelelahan mata. Untuk
tonik gunakanlah parutan mentimun yang sudah disaring. Oleskan
cairan secukupnya ke seluruh wajah dengan menggunakan kapas
bersih.
Untuk pemutih gunakanlah separoh mentimun parut, kemudian
campurkan dengan dua sendok susu segar. Bubuhkan pada wajah
sekitar leher, diamkan beberapa saat lalu dibilas dengan air bersih.
Untuk mengatasi keletihan, ambil sebuah mentimun berukuran
sedang, potong dan lumatkan ke dalam blender, campurkan dua
sendok susu bubuk dan putih telur. Balurkan campuran ini pada wajah
dan leher, biarkanlah selama 30 menit lalu basuh dengan air hangat.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan


yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu, terdapat
kosmetika semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang pengolahannya
dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke
dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain. Kegunaan
kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk pemeliharaan kesehatan kulit
maupun untuk pengobatan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Dewasa ini telah banyak kosmetik yang dijual dipasaran yang


mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti mercury, sehingga dapat
membahyakan kesehatan. Oleh karena itu lebih baik kita menggunakan kosmetik
tradisional yang mempunyai banyak kegunaan dan tidak menimbulkan efek
samping yang berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai