KOSMETIK DEKORATIF
CREAM WHITENING
Dosen pengampu : Eko Retnowati, M. Si., M. Farm., Apt.
Disusun Oleh:
Atika Rizki (F120155006)
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kosmetik ........................................................................... 3
2.2 Pengertian Kosmetik Dekoratif ........................................................... 4
2.3 Pengertian Cream Whitening............................................................... 5
2.4 Tujuan Cream Whitening .................................................................... 5
2.5 Jenis-Jenis Produk Cream Whitening .................................................. 5
2.6 Bahan Baku Cream Whitening ............................................................ 6
2.7 Formulasi Cream Whitening ............................................................... 9
2.8 Cara Kerja Cream Whitening .............................................................. 11
2.9 Cara Pemakaian Cream Whitening...................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
istilah kosmetik medik (cosmeceuticals).dalam pokok bahasan ini jenis
kosmetik yang akan dibahas adalah jenis kosmetik sediaan semi-solid yaitu
krim. Jenis krim yang akan dibahas dalam makalah ini adalah krim pemutih
pada wajah serta pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan perkembangan industri dan teknologi sediaan farmasi,
bermacam-macam bentuk sediaan telah beredar di pasaran dalam rangka
untuk memenuhi permintaan pasar yang menuntut adanya sediaan farmasi
yang lebih baik. Di mulai dari sediaan solid, semi solid hingga liquid,
tergantung dari keperluan dan kenyamanan para konsumen. Bentuk sediaan
solid diantaranya serbuk, tablet dan kapsul. Untuk semi solid terdapat salep,
krim, pasta dan gel. Sedangkan liquid terdiri atas potio, solutio, sirup,
suspensi, tetes mata, dan tetes hidung. Untuk pengobatan topikal, sering
digunakan bentuk sediaan semi solid. Diantara sediaan semisolid yaitu
salep, pasta, krim, dan gel. Sediaan semisolid yang sering digunakan
masyarakat salah satunya krim. Penggunaan krim tidak sebatas untuk obat
namun juga digunakan sebagai kosmetik sehingga sediaan ini terus
berkembang. Metode serta bahan-bahan pembuatan krim sangat banyak
sekali sehingga diperlukan pembelajaran lebih dalam lagi. Oleh karena itu
perlu dipelajari mengenai krim, jenis krim, basisnya serta formulasi krim.
2
9. Bagaimana cara pemakaian cream whitening?
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini, diantaranya adalah
sebagui berikut:
1. Mengetahui pengertian dari kosmetik
2. Mengetahui pengertian kosmetik dekoratif
3. Mengetahui pengertian cream whitening
4. Mengetahui tujuan cream whitening dibuat
5. Mengetahui jenis-jenis produk whitening
6. Mengetahui bahan baku cream whitening
7. Mengetahui formulasi cream whitening
8. Mengetahui cara kerja cream whitening
9. Mengetahui cara pemakaian cream whitening
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian kosmetik
Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksudkan dengan ‘tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit’ adalah
sediaan tersebut seyogianya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit.
Namun bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia—meskipun berasal
dari alam—dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka
dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan
perubahan faal kulit tersebut. Tak ada bahan kimia yang bersifat indeferens
(tidak menimbulkan efek apa-apa) jika dikenakan pada kulit (Lubowe, 1995,
Kligman, 1982, Celleno, 1988). (Tranggono, Retno Iswari.2007)
3
mencegah penuaan dan secara umum membantu seseorang lebih menikmati
dan menghargai hidup. (Tranggono, Retno Iswari.2007)
4
merusak atau sesedikit mungkin merusak kulit.(Tranggono, Retno
Iswari.2007)
Pemakaian kosmetik dekoratif lebih untuk alasan psikologis daripada
kesehatan kulit, sedikit persyaratan untuk kosmetik dekoratif antara lain
adalah warna yang menarik, bau yang harum menyenangkan, tidak lengket,
tidak menyebabkan kulit tampak berkilau dan sudah tentu tidak merusak
atau mengganggu kulit, rambut, bibir, kuku dan lainnya.(Tranggono, Retno
Iswari.2007)
5
Penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan tipis-tipis
pada daerah kulit dengan noda hitam tidak digunakan secara
merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari.
2. Skin Lightening
Produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit
pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk whitening
kategori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh permukaan
kulit.
6
Hal inilah yang menyebabkan hidrokuinon efektif sebagai agen pemutih
(bleaching).
Hidrokuinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan
berdasarkan resep dokter. Umumnya penggunaan Hidrokuinon hanya
diizinkan dalam kadar maksimum 2%. Bahaya pemakaian hidrokuinon tanpa
pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan
rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy),
kanker darah (leukemia), dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh BPOM, pengujian
menunjukkan bahwa penggunaan Hidrokuinon sebagai bahan kosmetik telah
ditarik peredarannya karena memilki kandungan yang berbahaya bagi kulit.
Efek yang ditimbulkan jika konsentrasi Hidroquinon lebih tinggi akan
menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar, kelemahan dari bahan ini
akan memberikan efek mudah kembali hitam dengan adanya paparan
matahari.
3. Kombinasi Hydroquinon, Retinoic Acid dan Ccorticostroid
Kombinasi bahan-bahn ini memberi efek instant karena sebenarnya
produk ini hanya untuk treatment hyperpigmentasi khusus. Penggunaan
yang terus menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan penipisan kulit
dan warna merah muda. Bila pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan
semula atau menjadi rusak dan warna kulit menjadi tidak merata.
7
Merupakan senyawa aktif yang bekerja dengan menghambat
aktifitas enzim Chelating ion Copper. Kojic acid adalah adalah
produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan
pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang).
Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif
menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil,
paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan
warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic
acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain
menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi
kulit.
3. Arbutin
Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau
blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear.
Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin
dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah
wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi
arbutin untuk mencerahkan wajah. Prinsip kerja dari Arbutin
adalah menghambat aktifitas tyrosinase yang lebih kuat dari
Hydroquinone melalui persaingan dengan DOPA pada rangkaian
pembentukan melanin, serta tidak menimbulkan efek Toxic.
4. Licorice Extract
Bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase sehingga
mengurangi terbentuknya melanin.
5. Chamomile Extract
Bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh
ultraviolet matahari.
6. Antipollon
Senyawa ini dapat menyerap pigment melanin yang terbentuk.
7. Mullberry Extract
8
Senyawa ini merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper
mulberry. Mengandung oxyresveratol sebagai komponen bahan
aktif. Bekerja dengan cara menghambat aktifitas tyrosinase.
9
Berfungsi dalam menurunkan tegangan permukaan dalam sistem. Dalam
kosmetik khususnya krim dibutuhkan dalam emulsifikasi.
e. Pengawet
Mencegah terjadinya kerusakan karena oksidasi maupun pertumbuhan
mikroba. Terdiri dari antimikroba ( Benzoic acid, phenol,dll), antioksidan
(Gallic acid, methyl gallate,BHA,BHT,dll) , dan penyerap UV .
f. Parfum dan Pewarna
Untuk sensasi secara visual dalam pewarnaan produk, dapat berupa pewarna
alami maupun pewarna inorganik.
g. Senyawa Herbal atau bahan dari tanaman
Pada jenis krim umumnya senyawa herbal yang digunakan adalah Tulsi dan
Comfrey.
h. Bahan Tambahan lainnya
Adapun bahan tambahan lainnya dalam krim pemutih ini dapat berupa
vitamin, asam amino, anti inflammatory, anti dandruff, sunscreen
agents.Untuk mengetahui formulasi dalam farmasi suatu kosmetik
khususnya krim pemutih, dapat diidentifikasi pada salah satu produk krim
pemutih yaitu Lubrizol.
Formulasi ini merupakan formulasi pada krim siang hari yang menyediakan
kecerahan pada kulit. Adapun komposisi penyusunannya diantaranya :
10
2.8 Cara Kerja Krim Pemutih / Whitening Cream
Pada umumnya cara kerja setiap bahan dari krem pemutih tergantung pada
inhibisi enzim trikinase yang bertanggung jawab pada tahap pertama
oksdidasi tirosin menjadi melanin sehingga tahap awal dari reaksi berantai
yang menuju pembentukan melanin tidak terjadi dan kulit mencerah atau
lebih putih.
Pada umumnya melanin yang ada tidak dapat dihancurkan tetapi
pembentukan pigmen dapat dicegah. Sebagai tambahan, sublimat
mempunyai efek pengelupasan karena melepaskan HCL pada lapisan kulit
yang paling atas yang menyerang korneum.
11
Sebagai contoh, cara kerja asam kojic sebagai pemutih, dimana senyawa
ini memilki efek sebagai inhibitor kompetitif dan reversible pada oksidase
polifenol baik pada tanaman maupun hewan, yaitu menghambat tirosinase,
yang mengkatalisis perubahan tirosin menjadi melanin. Asam kojic
menghambat melanosis dengn cara mengganggu pengambilan oksigen yang
diperlukan untuk proses pencoklatan (browning) secara enzimatik. Metode
spektrofotometri dan kromatografi menunjukkan bahwa asam kojic mampu
mengurangi o-kuinon menjadi diphenols untuk mencegah terbentuknya hasil
akhir yaitu pigmen melanin. Oleh karena itu senyawa ini banyak digunakan
sebagai agen pencerah kulit dalam preparat kosmetik dan dermatologis
lainnya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat
menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk, sehingga akan
memberikan warna kulit yang lebih putih. Prinsip kerja pemutih adalah
menghambat enzim trikinase pada pembentukan melanin. Beberapa zat aktif yang
sering dijadikan sebagai bahankrim pemutih (Herbal) yang aman digunakan
meliputi Asburtin, Green Tree Extract,dsb. Sedangkan jenis bahan yang dilarang
penggunaannya sebagai zat pemutih adalah Merkuti, Hidroquinone, dan
kombinasi keduanya. Pemakaian kadar pemutih pada krim harus digunakan sesuai
dengan aturan dan kadar yang telah diberlakukan oleh BPOM.
13
DAFTAR PUSTAKA
14