Anda di halaman 1dari 7

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia, karena tanpa

kesehatan yang baik setiap orang tidak dapat menjalankan aktivitasnya

dengan baik. Selain itu kesehatan juga merupakan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia.

Untuk mendukung pembangunan kesehatan masyarakat, Pemerintah

mendukung semua hal yang dapat menunjang kesehatan, Salah satu

sarana yang dimaksud adalah Rumah Sakit.

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Permenkes,

2018).

Perkembangan pembangunan perumahsakitan di Indonesia, terlihat

dari banyaknya Rumah Sakit baru yang menimbulkan persaingan ketat

antar rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah, swasta dan asing. Oleh

karena itu rumah sakit sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan harus

tetap meningkatkan mutu pelayanan dan mampu memenuhi pelayanan

kesehatan yang terbaik. Dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut rumah

sakit harus mampu meningkatkan efsiensi dan efektivitas di semua bidang

pelayanannya, salah satunya pada bagian pelayanan kefarmasian.

1
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan

bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi

dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu

kehidupan pasien. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan

medis habis pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,

penyimpanan, pemusnahan serta pengendalian, pencatatan dan pelaporan

(Permenkes, 2016).

Penyimpanan adalah suatu kegiatan memelihara dan menyimpan

perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang di nilai aman. Tujuan

penyimpanan adalah memelihara mutu sediaan obat, menghindari

penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan,

memudahkan pencarian dan pengawasan. Metode penyimpanan dapat di

lakukan berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk sediaan dan alfabetis

dengan menerapkan sistem FEFO dan FIFO (Permenkes, 2016).

Dalam kegiatan penyimpanan juga terdapat sistem penyimpanan obat,

sistem penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat mengakibatkan obat

cepat rusak dan kedaluarsa. Sistem penyimpanan obat sangat berperan

penting dalam menjaga mutu dan kualitas obat, karena sistem

penyimpanan obat merupakan suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-

obat dan perbekalan kesehatan yang diterima, agar aman (tidak hilang),

terhidar dari kerusakan fisik maupun kimia, dan mutu obat tetap terjamin

(Depkes RI, 2010a).

2
Berdasarkan hasil observasi di lapangan ditemukan ada beberapa obat

yang disimpan tidak sesuai dengan ketentuan penyimpanan obat menurut

peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016.

Gudang farmasi merupakan tempat penerimaan sampai dengan

pendistribusian obat, perbekalan kesehatan, alat kesehatan, sebelum

didistribusikan ke setiap bagian Rumah Sakit. Faktor-faktor yang perlu di

pertimbangkan dalam merancang gudang adalah kemudahan bergerak,

sirkulasi udara yang baik, rak dan palet, kondisi penyimpanan khusus,

pencegahan kebakaran. Selain itu obat disusun berdasarkan bentuk sediaan

dan alfabetis (Depkes, 2007b).

Gudang farmasi Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika merupakan

salah satu bagian dari Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika yang

bertanggungjawab untuk menyediakan seluruh kebutuhan obat dan alat

kesehatan di Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis tertarik untuk membuat

laporan tugas akhir (LTA) yang berjudul “Sistem Penyimpanan Obat Di

Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dari penelitian LTA ini adalah:

1. Bagaimana sistem penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah Sakit

Umum Mitra Paramedika?

3
2. Apa yang menjadi kendala dalam melakukan penyimpanan obat di

gudang farmasi Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas

mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka fokus penulisan

LTA, dibatasi pada sistem penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah

Sakit Umum Mitra Paramedika.

D. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka yang menjadi

tujuan dari penulisan laporan tugas akhir (LTA) ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah

Sakit Umum Mitra Paramedika.

2. Untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dalam melakukan

penyimpanan obat di gudang farmasi Rumah Sakit Umum Mitra

Paramedika.

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis

Menjadi sarana untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh

selama di bangku kuliah secara langsung di dunia kerja, serta

menambah pengetahuan penulis agar lebih siap dalam memasuki

4
dunia kerja yang akan datang dan mampu menjadi pegawai yang

profesional. Harapan penulis LTA dapat dimanfaatkan sebagai sumber

informasi tentang sistem penyimpanan obat di Gudang Farmasi

Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika.

2. Bagi Kampus AMA Yogyakarta

Untuk menambah koleksi Laporan Tugas Akhir (LTA) di

perpustakaan Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta, sehingga

dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi serta ilmu

pengetahuan yang bermanfaat dan juga sebagai tambahan informasi

bagi mahasiswa mengenai sistem penyimpanan obat di Gudang

Farmasi Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika.

3. Bagi Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika

Hasil penulisan laporan tugas akhir (LTA) ini dapat digunakan

sebagai dokumentasi tentang sistem penyimpanan obat di Gudang

Farmasi. Sealin itu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

meningkatkan kualitas sistem penyimpanan obat di gudang dan dapat

mempererat jalinan kerjasama antara Akademi Administrasi

Yogyakarta dengan Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran secara ringkas dan jelas dalam

penulisan laporan tugas akhir ini, serta untuk lebih memudahkan para

5
pembaca, maka penulis menggunakan sistematika penulisan. Adapun

sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA) sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat

penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan teori-teori tentang sistem

penyimpanan obat, obat, gudang farmasi, rumah sakit, penulisan

terdahulu.

BAB III METODE PENULISAN

Pada bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan

dalam penulisan laporan, jenis penulisan, subjek dan objek

penulisan, waktu dan lokasi penulisan, sumber data, teknik

pengumpulan data, dan metode analisa data.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi dan pembahasan

dari permasalahan yang diangkat oleh penullis.

BAB V PENUTUP

6
Penulisan LTA pada bab ini penulis membahas tentang

kesimpulan dari hasil temuan penulis dalam melaksanakan Laporan

Akhir Tugas (LTA) dan saran-saran bagi petugas Gudang Farmasi

Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika

Anda mungkin juga menyukai