Anda di halaman 1dari 7

Instalasi Bedah Sentral (IBS)

Instalasi bedah sentral di RSMS terdapat di lantai 2 dan lantai 3 gedung IBS terpadu.
Di lantai 2 terdapat OK 1 sampai OK 8 dengan pembagiannya yaitu : OK 1-3 bedah
umum, OK 4 bedah onkologi, OK 5 dan 6 bedah mata, serta OK 7 dan 8 bagian obsgyn.
Sedangkan di lantai 3 terdapat OK 9 - OK 16 dengan pembagiannya yaitu OK 9 dan 10
bedah urologi, OK 11 bedah bronkoskopi, OK 12 bedah ortopedi, OK 13 dan 14 bedah
plastik, THT, dan bedah mulut, serta OK 15 dan 16 bedah syaraf. Masing-masing lantai
terdapat satelit bedah sentral. Di satelit bedah sentral terdapat 1 apoteker dan 2 tenaga
teknis kefarmasian. Tugas apoteker di satelit bedah sentral yaitu bertanggung jawab untuk
mengadakan obat-obatan dan alkes yang akan digunakan untuk pasien operasi dan
konseling obat dengan dokter bedah atau dokter anestesi. Sedangkan tugas tenaga teknis
kefarmasian yaitu menyiapkan obat-obatan dan alkes yang akan digunakan oleh pasien
operasi,melakukan pengelolaan administrasi , melakukan validasi resep obat ke komputer
dan mencatat stok obat di kartu stok. Jadwal operasi dibuat 1 hari sebelum operasi
Sistem pemberian resep di IBS adalah menggunakan metode system paket yaitu setiap
perbekalan farmasi akan disediakan sesuai dengan pembagian OK. Jika terdapat
kekurangan pada saat operasi, maka dari petugas atau perawat OK akan meminta langsung
ke satelit IBS dengan menyebutkan nama pasien dan nomor OK, kemudian akan dientri ke
dalam SIM oleh petugas satelit farmasi IBS
1. Alur Pelayanan Resep Satelit Farmasi Instalansi Bedah Sentral
Berikut adalah skema alur pelayanan resep di instalasi farmasi IBS :
Menerima jadwal pasien yang akan dioperasi

Memeriksa identitas pasien

Menyiapkan paket sediaan farmasi

Meneliti ulang sediaan yang disiapkan

Menyerahkan paket ke petugas


OK
Menerima sisa paket & mencocokkan kartu
obat
Melakukan entry resep
a. Menerima jadwal pasien yang akan dioperasi
b. Memeriksa identitas pasien beserta ruang operasinya.
c. Mengisi sediaan farmasi sesuai dengan kebutuhan tindakan operasi yang
dilakukan di sore hari.
d. Mengecek sediaan farmasi yang telah disiapkan meliputi jumlah obat,dosis dan
rute pemberian.
e. Menyerahkan sediaan farmasi yang telah disiapkan kepada petugas / paramedis
yang bertugas di kamar operasi yang dilakukan di pagi hari.
f. Menerima dan mencocokkan kartu obat dengan sediaan farmasi yang tidak
digunakan.
g. Melakukan validasi/entry resep di komputer.
2. Pengadaan dan Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Perbekalan farmasi didapatkan dari gudang sentral farmasi. Proses pengadaan
sediaan farmasi dilakukan dengan mencatat barang yang hampir habis dan
menghitung kebutuhan minimal 2 kali dalam seminggu, kemudian dilanjutkan
dengan membuat surat pesanan sediaan farmasi rangkap dua dengan menggunakan
sistem inventory untuk diajukan ke gudang sentral, yang biasanya dilakukan dalam
waktu seminggu sebanyak dua kali yaitu di hari Rabu dan Sabtu. Setelah SP dibuat,
kemudian diserahkan kepada penanggungjawab pelayanan untuk disetujui atau
dikoreksi. Dilanjutkan dengan menyerahkan SP ke gudang farmasi sentral untuk
segera dilayani. Jika SP sudah diterima oleh petugas Gudang, maka SP tersebut akan
diserahkan kepada penanggung jawab logistik untuk dikoreksi dan disetujui. Maka
gudang sentral farmasi akan mengirimkan obat serta alkes yang dipesan. Barang
yang datang akan diterima dan disimpan berdasarkan metode yang digunakan.
Metode penyimpanan perbekalan farmasi di satelit bedah sentral yaitu
berdasarkan bentuk sediaan, berdasarkan suhu, dan alfabetis. Metode distribusi obat
yang digunakan yaitu metode FEFO (First Expired First Out), jadi obat yang
mendekati tanggal kadaluwarsa harus dikeluarkan terlebih dahulu.
2. Pembuangan limbah sediaan obat dan alkes
Pembuangan limbah sediaan obat dan alkes di bedah sentral dilakukan dalam
tiga tempat yang berbeda. Tempat yang digunakan berasal dari bahan plastik dan
kertas. Bahan plastik yang digunakan berwarna hitam untuk limbah non infeksius
dan plastik kuning untuk limbah infeksius serta tempat yang berasal dari kertas yang
berupa kotak berwarna kuning/safety box digunakan untuk limbah benda tajam yang
bersifat infeksius .
Kegiatan di satelit bedah sentral antara lain menyiapkan obat-obatan dan alkes
untuk pasien operasi, mengantarkan obat-obatan dan alkes ke ruang OK (operatie
kamer), mengantarkan kartu obat pasien ke ruang perawatan, mengentri obat-obatan
dan alkes yang telah digunakan pasien operasi ke komputer, menyetok obat,
mencatat obat-obatan dan alkes di kartu stok obat.
LAMPIRAN
1.CONTOH KARTU OBAT PENGGUNAAN OBAT DAN ALKES PASIEN OPERASI
2.CONTOH SURAT PERMINTAAN PERBEKALAN FARMASI INSTALASI IBS KE BAGIAN GUDANG
3.CONTOH DENAH PENEMPATAN OBAT DI SATELITE FARMASI IBS LANTAI 3
TUGAS LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
RSUD Prof Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
INSTALASI FARMASI IBS

Disusun oleh:
Nida Talitha Rahma
107117004

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
CILACAP

Anda mungkin juga menyukai