Anda di halaman 1dari 17

HASIL EVALUASI PERBEKALAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

PADA INSTALASI IDT


(INSTALASI DIAGNOSTIK TERPADU)

RSUP H. ADAM MALIK


Disusun Oleh:

NURUL KHAIRINA HARAHAP, S.FARM NIM 163202053


E. ROSLINA PARDEDE, S.FARM NIM 163202077
SYILVI RINDA SARI, S.FARM NIM 163202149
METODOLOGI
TEMPAT DAN WAKTU PEMERIKSAAN

LOKASI/TEMPAT:

INSTALASI
DIAGNOSTIK FARMASI
RSUP H. ADAM MALIK

WAKTU : 08.00 S/D 16.00 WIB


HARI : SENIN, 27 MARET 2017 S/D
RABU, 5 APRIL 2017
INSTALASI DIAGNOSTIK TERPADU (IDT)

Loket 1: Elektromiografi (EMG)


Trans Cranial Doppler (TCD)
Electroencephalography (EEG)
Ultrasonography (USG).
Loket 2: Gastroscopy
Conoscopy
Fibroscan
Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography
(ERCP)
Loket 3: Elektrokardiogram (EKG)
Treadmild Test Bronchoscopy
Spirometri.
METODOLOGI
PROSEDUR KERJA

A. EVALUASI PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI


DI INSTALASI DIAGNOSTIK TERPADU
RUMAH SAKIT UMUM H.ADAM MALIK

1. Memonitor proses perencanaan, pengadaan,


penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian
perbekalan farmasi.

2. Membandingkan proses perencanaan, pengadaan,


penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian
perbekalan farmasi di unit sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
METODOLOGI
PROSEDUR KERJA

B. EVALUASI PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI DI IN-


STALASI DIAGNOSTIK TERPADU RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT H. ADAM MALIK

1. Memonitor penggunaan perbekalan farmasi (bahan medis


habis pakai dan alat kesehatan) pada setiap tindakan
yang dilakukan di unit

2. Melakukan pencatatan data terhadap penggunaan


perbekalan farmasi

3. Menghitung nilai farmakoekonomi pada setiap tindakan


yang dilakukan di unit
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Evaluasi Pengadaan Perbekalan Farmasi di Unit Instalansi Diagnostik
Terpadu di Rumah Sakit Umum H Adam Malik

1. Perencanaan
Pengamprahan direncanakan berdasarkan:
• Daftar penggunaan perbekalan farmasi terdahulu
• Daftar barang slow moving
• Daftar barang death stock
• Permintaan khusus dari petugas di ruangan (jika ada)
2 Pengadaan
Pengamprahan dilakukan menggunakan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit).
Dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu yaitu pada hariJumat dan Sabtu.
Pemeriksaan perbekalan farmasi yang diterima dari gudang Instalasi Farmasi
dengan daftar pengamprahan perbekalan farmasi yang terdapat pada SIRS meliputi
bentuk fisik, Expired date, jumlah barang.
3. Penyimpanan
Perbekalan farmasi disimpan di ruangan yang terdapat di Instalasi Diagnostik
Terpadu. Evaluasi yang dilakukan:
• Suhu ruangan 15o-30oC dan suhu kulkas 2-8º C.
• Penyimpanan didalam ruangan di susun di dalam lemari sesuai dengan bentuk
sediaan
• Pencatatan kartu stok (dilakukan)
• Melakukan stok opname dengan daftar yang sudah dibuat
4. Pendisitribusian

5 Pengendalian
Kegiatan pengendalian perbekalan farmasi di Instalasi Diagnostik
Terpadu (IDT) meliputi stok opname yang dilakukan setiap satu bulan
sekali oleh petugas yang bertanggung jawab. Pada Instalasi Diagnostik
Terpadu
tidak dilakukan evaluasi terhadap barang death stock dan slow moving .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Evaluasi Penggunaan Perbekalan Farmasi di Unit Instalansi
Diagnostik Terpadu di Rumah Sakit Umum H Adam Malik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
• Di Instalasi Diagnostik Terpadu untuk pengamprahan Bahan Medis
Habis Pakai dua kali dalam seminggu setiap hari jumat dan sabtu yang
dilakukan oleh petugas Kepala Ruangan Bahan Medis Habis Pakai
sebelumnya telah mendapatkan data kebutuhan Bahan Medis Habis
Pakai pada setiap loket. Namun sebelum melakukan pengamprahan ke
instalasi farmasi, petugas Kepala Ruangan Bahan Medis Habis Pakai
terlebih dahulu mengentri Bahan Medis Habis Pakai yang telah digu-
nakan.

• Penyimpanan dilakukan setelah pengamprahan ke instalasi farmasi


yang disimpan di ruang penyimpanan Bahan Medis Habis Pakai den-
gan suhu 15-30°C.

• Pendistribusian ke tiap loket dilakukan oleh kepala ruangan setiap akan


melakukan tindakan setiap pagi baru di ambil Bahan Medis Habis Pakai
yang habis diruangan dengan mencatat dibuku besar pengeluaran yang
ada di gudang Bahan Medis Habis Pakai dan disertai dengan tanggal
pengambilan dari loket yang bersangkutan, nama petugas yang
mengamprah, nama Bahan Medis Habis Pakai yang di amprah, jumlah,
dan tanda tangan petugas yang berwenang.

• Berdasarkan data perbandingan antara tarif hasil evaluasi dan tarif yang
ditetapkan rumah sakit dapat dilihat bahwa hasil evaluasi menunjukkan
biaya yang digunakan lebih rendah daripada harga yang ditetapkan
Kondisi Ruangan Penyimpanan
Kondisi Ruangan Penyimpanan
Kondisi Ruangan Penyimpanan
Kondisi Ruangan Penyimpanan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah:
a. Pengelolaan perbekalan farmasi di Instalasi Diagnostik Terpadu RSUP H.
Adam Malik menggunakan sistem SIRS dimulai dari perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku misalnya pengamparahan dilakukan tiap
dua kali seminggu, semua perbekalan farmasi, obat-obatan dan BMHP di
catat di buku pengamprahan.
b. Penyerapan penggunaan perbekalan farmasi pada Instalasi Diagnostik
Terpadu telah dilakukan secara optimal.

Saran
Adapun saran dari laporan ini adalah:
a. Diharapkan kepada petugas mencatat semua BMHP dan obat yang
masuk dan keluar ruang penyimpanan.
b. Diharapkan kepada petugas untuk melalukan penyimpanan dan
pengeluaran sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan habis pakai
dari gudang berdasarkan FEFO dan FIFO.
c. Diharapkan kepada petugas untuk meningkatkan pengendalian
perbekalan farmasi (sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai