Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT

INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


 
Proposal Karya Tulis Ilmiah

 
Dedy Purniawan
Nim : 19011057
 
 
 
 

DEPARTEMEN KIMIA FARMASI


AKADEMI FARMASI MITRA SEHAT MANDIRI
SIDOARJO
2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang mempunyai hak
untuk hidup layak, baik menyangkut kesehatan pribadi maupun keluarganya.
Upaya kesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan.
Rumah sakit bhayangkara merupakan rumah sakit tipe B yang berlokasi di
surabaya dan berfungsi memberikan pelayanan kefarmasian yang meliputi
perencanaan, penyediaan, dan distribusi semua perbekalan farmasi, pelayanan
kefarmasian, memberikan informasi dan menjamin kualitas seluruh pelayanan
yang menjadi tanggung jawab farmasi sampai ke permasalahan penggunaan obat
serta penelitian dan pengembangan.
Penyimpanan obat di Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum juga
sangat diperhatikan karena tidak semua obat di perlakukan sama dalam
penyimpanannya. Sistem penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat
mengakibatkan obat cepat rusak dan kedaluarsa. Sistem penyimpanan sangat
berperan penting dalam menjaga mutu dan kualitas obat karena sistem
penyimpanan obat merupakan suatu kegiatan melaksanakan pengamanan
terhadap obat-obat dan perbekalan kesehatan yang diterima, agar aman (tidak
hilang), terhidar dari kerusakan fisik maupun kimia, dan mutu obat tetap terjamin
(Depkes RI, 2010).
Demi tercapainya efektivitas terapi obat dan tujuan kesehatan diperlukan stabilitas obat
yang menunjang pada kondisi penyimpanan obat. Untuk mengetahui kondisi penyimpanan
obat maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan Sistem Penyimpanan
Obat di Gudang Instalasi Farmasi Rumah sakit bhayangkara.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran penyimpanan obat di gudang obat instalasi farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui sistem penyimpanan obat di Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengaturan tata ruang Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara.

b. Untuk mengetahui cara penyimpanan obat Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara.

c. Untuk mengetahui pencatatan kartu stok Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah pengetahuan,
pengalaman, keterampilan dan sebagai sumber acuan yang
dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan informasi
kepada masyarakat tentang gambaran penyimpanan obat di
gudang farmasi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang meliputi pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
- Peningkatan kesehatan (promotif)
- Pencegahan penyakit (preventif)
- Penyembuhan penyakit (kuratif)
- Pemeliharaan kesehatan (rehabilitasi)

Tugas Rumah Sakit:


Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan
Fungsi Rumah Sakit:
menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang medik dan nonmedik, asuhan
keperawatan, pelayanan rujukan, 6 pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, serta administrasi umum dan keuangan.
B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi farmasi rumah sakit adalah suatu bagian/ unit/ divisi/
atau fasilitas di rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua
kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditunjukan untuk
keperluan rumah sakit itu sendiri.

Tugas dan Tanggungjawab:


Pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan,
penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita dan
pengendalian semua perbekalan kesehatan.
Serta bertanggung jawab mengembangkan suatu pelayanan
farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat,
untuk memenuhi kebutuhan berbagai bagian/unit diagnosis dan
terapi, unit pelayanan keperawatan, staf medik dan rumah sakit
keseluruhan untuk kepentingan pelayanan penderita yang lebih
baik
C. Gudang
Gudang adalah tempat pemberhentian sementara barang sebelum dialirkan dan
berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai sehingga menjamin kelancaran
permintaan dan keamanan persediaan.
Syarat dari sebuah gudang obat yang baik adalah :
- Cukup luas minimal 3 x 4 m2 atau sesuai dengan jumlah obat yang disimpan
- Ruangan kering dan tidak lembap
- Adanya ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembap/ panas
- Perlu ada cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai perlindung
untuk menghindarkan cahaya langsung dan berterali
- Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain. Bila perlu diberi alas papan (pallet)
- Dinding dibuat licin
- Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
- Gudang digunakan khusus untuk menyimpan obat
- Gudang mempunyai kunci ganda
- Tersedia lemari/laci khusus untuk menyimpan narkotika dan psikotropika yang
selalu terkunci
- Sebaiknya ada pengukur ruangan (Depkes RI, 2010).
D. Sistem Penyimpanan Obat
1. Pengaturan Ruang
- Kemudahan bergerak
- Sirkulasi udara yang baik
- Rak dan pallet
- Kondisi penyimpanan khusus
2. Pengaturan Penyimpanan Obat
- Penerapan sistem FIFO dan FEFO
- Susun obat berjumlah besar diatas pallet
- Simpan obat yang sesuai
- Biarkan obat pada box masing-masing
- Dilakukan rotasi stok
- Sediaan cair dipisahkan dari sediaan lainnya
3. Pencatatan Kartu Stok
4. Pengamanan Mutu Obat
E. Manajemen Pengelolaan Obat
1. Perencanaan:
- Pemilihan - Perhitungan keb
- Kompilasi penggunaan
2. Pengadaan:
- Pembelian - Sumbangan / hibah
- Produksi
3. Penerimaan
- Harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS)
- Khusus untuk alat kesehatan harus mempunyai Certificate of Origin
- Sertifikat analisa produk.
4. Penyimpanan
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk
sediaan alfabetis dengan menerapkan prinsip (First Expired First Out) FEFO dan (First
In First Out) FIFO dan disertai sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan
perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. Penyimpanan sebaiknya dilakukan dengan
memperpendek jarak gudang dan pemakai dengan cara ini maka secara tidak langsung
terjadi efisiensi.
5. Pendistribusian
Metode:
- Resep perorangan
- Distribusi lengkap di ruang
- Distribusi dosis unit (UDD)
- Distribusi kombinasi
6. Pengendalian
• Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata
periode tertentu. Jumlah stok ini disebut stok kerja.
• Menentukan stok optimum adalah stok obat yang
diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kelurangan/kekosongan.
• Menentukan waktu tunggu (lead time) adalah waktu
yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat
diterima.
KERANGKA KONSEP

Manajemen Pengelolaan Obat

Perencanaan Permintaan Penerimaan Penyimpanan Pendistribusian Pengendalian Pencatatan


Pelaporan

Sistem Pengaturan tata Pencatatan kartu Pengamatan mutu


Penyimpanan ruang stok obat

Penyimpanan obat di gudang obat instalasi


farmasi

Sesuai Tidak Sesuai


METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu bersifat deskriptif dengan melakukan observasi secara
langsung dengan menggunakan lembaran observasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di gudang instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya
2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan …………………


C. Populasi dan Sampel
1. Populasi

Cara penyimpanan obat pada instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya
2. Sampel

Cara penyimpanan obat di gudang instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara


Surabaya yang meliputi pengaturan tata ruang, cara penyimpanan obat, pencatatan kartu
stok, dan pengamatan mutu obat.
D. Variabel Penelitian

Variabel tunggal yaitu sistem penyimpanan obat yang meliputi pengaturan tata ruang,
cara penyimpanan obat, pencatatan kartu stok, dan pengamatan mutu obat.

E. Definisi Operasional
No. Istilah Definisi Skala
1. Sistem Suatu sistem yang digunakan untuk Nominal
penyimpanan menyimpan obat guna menjamin
keamanan dan mutu obat yang
meliputi pengaturan tata ruang, cara
penyimpanan obat, pencatatan kartu
stok, dan pengamatan mutu obat
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara Surabaya
2. Pengaturan tata Suatu pengaturan ruang gudang obat Nominal
Ruang agar obat dalam penyimpanan
mendapat kemudahan dalam
penyusunan, pencarian, dan
pengawasan obat oleh Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
Surabaya
3. Cara Suatu cara yang dilakukan oleh Nominal
penyimpanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit
obat Bhayangkara Surabaya untuk
menyusun obat dalam bentuk
sediaan dan alfabetis atau menurut
efek farmakologinya agar dapat
mempermudah pengendalian stok,
menghindari obat terlalu lama
disimpan maka digunakan prinsip
FIFO dan FEFO.
4. Pencatatan kartu Suatu kegiatan yang dilakukan Nominal
stok untuk mencatat mutasi obat yaitu
Penerimaan, pengeluaran, dan
kadaluarsa, selama penyimpanan
sehingga dapat dengan mudah untuk
pengontrolan stok persediaan obat
oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Bhayangkara Surabaya
F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi berupa daftar tilik.

G. Prosedur Penelitian
1. Persiapan observasi

2. Penyelesaian izin penelitian

3. Pengenalan lokasi penelitian


4. Pengumpulan data

5. Analisa data secara deskriptif

H. Teknik Analisa Data


Data yang diperoleh kemudian diolah dan dihitung, hasilnya di analisis secara deskriptif dengan
menggunakan analisa persentase.

Dimana : Nilai 1 untuk jawaban Ya


Nilai 0 untuk jawaban Tidak
Kriteria penilaian sebagi berikut :
• Baik : > 75%
• Cukup : 60-75%
• Kurang: < 60%
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai