Oleh :
Dhimas Nurul Hidayatullah
NIM 171251608
1.1Latar Belakang
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau
Guna memenuhi fungsi dan upaya tersebut, rumah sakit perlu memberi
perhatian pada tahap pengelolaan obat. Pengelolaan obat yang baik bertujuan
agar obat yang diperlukan selalu tersedia setiap saat diperlukan dalam jumlah
cukup dan mutu yang terjamin, untuk mendukung pelayanan yang bermutu
yang salah atau tidak efisien membuat obat kadaluarsa tidak terdeteksi dapat
membuat rugi rumah sakit. Oleh karena itu dalam pemilihan sistem penyimpanan
harus dipilih dan disesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga pelayanan obat
1.2.Rumusan Masalah
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
2020
1.4.Manfaat Penelitian
farmasi
2. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
dkk., 1997).
menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
Standar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
telah ditetapkan
c. Pola penyakit
f. Mutu
g. Harga
h. Ketersediaan di pasaran
2. Perencanaan
pengadaan sediaan farmasi, alat kesahatan dan bahan medis habis pakai sesuai
dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis,
kebutuhan dan harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat
dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu (Permenkes, 2014).
4. Penerimaan
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak
atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Semua dokumen terkait
5. Penyimpanan
menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman
dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat.Menurut
c. Menjaga ketersediaan
6. Pendistribusian
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dari tempat
mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu. Rumah sakit harus
dan pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di
medis habis pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara
(Permenkes, 2014).
8. Pengendalian
penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan
dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi bersama dengan Tim Farmasi dan Terapi
9. Administrasi
3. Evaluasi Output(Keluaran)
Gudang Farmasi
Indikator
RSUD
Menurut permenkes RI
penyimpanan yang di Bondowoso
Nomor 58 Tahun 2014
teliti :
Gambaran
1.Turn Over penyimpanan :
Ratio(TOR)
1. Persyaratan
2. sistem penataan Kesesuaian penyimpanan
gudang 2. Komponen
pedoman
penyimpanan
3.presentase obat yang 3. Sistem
kadaluarsa atau penyimpanan
rusak 4. Metode
penyimpanan
4. presentase stok mati
5. Pengolahan
( dead stok) Sesuai Tidak
obat emergency
sesuai
Indikator penyimpanan
(Pudjaningsih,1996) :
1.Turn Over Ratio(TOR)
2. sistem penataan gudang
KET :
3.presentase obat yang
: Yang tidak diteliti kadaluarsa atau rusak
: Yang diteliti 4. presentase stok mati (
dead stok)
5. presentase kecocokan
antar barang dengan kartu
stok/ komputer
Gambar 3.1 kerangka konseptual
6. presentase nilai stok akhir
obat
BAB IV
METODE PENELITIAN
pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian deskriptif kuantitatif merpakan
penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka
penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan , observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(Nazir, 2011). Jenis penelitian ini dipilih untuk mendeskriptifkan masalah yang ada di
ketersediaan
4.2 Kerangka Operasional Kerja
Menentukan lokasi
Melakukkan perizinan
Menyusun checklist
berdasarkan SOP
Melakukkan evaluasi
penyimpanan
Pengumpulan data
Mengolah dan
menyajikan data
Kesimpulan
4.4.1. Populasi
4.5.1 Variabel
a. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah penyimpanan obat di Rumah Sakit
Umum Daerah Bonsowoso.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah evaluasi penyimpanan sediaan farmasi
di Rumah Sakit Umum Daerah Bondowoso
Pengelolaan Pengelolaan
obat di Rumah obat di Rumah
sakit menurut sakit dengan
SOP kebijkan atau
peraturan
yang telah di
tetapkan
untuk
menjamin
kinerja yang
sesuai
Evaluasi Penilaian Kesesuaian Lembar Nominal
pengelolaan kesesuaian kegiatan pengumpulan
obat pengelolaan penyimpanan data dan
obat menurut terhadap SOP, check list
SOP yang kegiatan perencanaan,
telah dilakukan pengadaan
ditetapkan sesuai SOP = dan
Rumah Sakit 1, penyimpanan
Daerah tidak sesuai = obat yang
Bondowoso 0 telah
persentase dilakukan di
(%) Rumah Sakit
evaluasi Umum
kegiatan Baik Bondowoso
jika ≥ 100 %
Tidak baik
jika
< 100 %
4.6 Instrumen Penelitian
pengumpul data dan check list yang disesuaikan dengan pengelolaan penyimpanan
langsung atau hasil evaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan tentang pengelolaan
obat di Rumah Sakit Umum Daerah Bondowoso. Pengumpulan data dilakukan dengan
Penilaian berdasar persentase jumlah skor yang didapat, dikatakan baik jika mencapai
nilai 100%.
Bahwa penelitian yang dilakukan harus etik, dalam arti melindungi dan
menyimpan data primer, dokumentasi yang jelas dan dapat dipahami. Peneliti melakukan
kegiatan dalam cakupan dan barisan yang diperkenankan oleh pihak penyedia tempat
penelitian dan hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan
keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitian, berlandaskan tujuan mulia