Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN

DAN PROSEDUR
KEFARMASIAN
ZAHRA
WULANDARI1910070160001

R A H M AT K H U R N I AWA N
1910070160004
Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
Definisi Standar pelayanan kefarmasian.
Pelayanan Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
Kefarmasian bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. (Permenkes No. 72 Tahun
2016)
Standar Pelayanan Kefarmasian di rumah
sakit bertujuan untuk:
1. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian.

2. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian

3. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka
keselamatan pasien (patient safety).
Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit harus menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Untuk menjamin
mutu Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, harus dilakukan Pengendalian Mutu Pelayananan
Kefarmasian yang meliputi monitoring dan evaluasi (monev).
Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di rumah sakit
Pengelolaan merupakan salah satu unsur penting dalam fungsi manajerial rumah
sakit secara keseluruhan, karena ketidakefisienan akan memberikan
Perbekalan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun
Farmasi secara ekonomis. Tujuan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan di rumah sakit adalah agar obat yang diperlukan tersedia
setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang
terjamin dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan
yang bermutu.
Perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan
yang dimulai dari:

1. Pemilihan

Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan.

2. Perencanaa Kebutuhan
◦ Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
◦ Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan Obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi,
epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan
yang dimulai dari:

3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan.
Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga
yang terjangkau dan sesuai standar mutu.

4. Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan baik.
Perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan
yang dimulai dari:

5. Penyimpanan

Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian.
Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan
stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.

6. Pendistribusian

Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap
menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.
Perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan
yang dimulai dari:
7. Pemusnahan

Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak dapat digunakan
harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai bila:

1) Produk tidak memenuhi persyaratan mutu;

2) Telah kadaluwarsa;

3) Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan; dan

4) Dicabut izin edarnya.


Perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan
yang dimulai dari:
8. Pengendalian

Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Pengendalian penggunaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi harus bersama
dengan Tim Farmasi dan Terapi (TFT) di Rumah Sakit.

9. Administrasi
Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk memudahkan penelusuran
kegiatan yang sudah berlalu. Kegiatan administrasi terdiri dari:

a) a. Pencatatan dan Pelaporan

b) b. Administrasi Keuangan

c) c. Administrasi Penghapusan
Pelayanan Kefarmasian Dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan
Pelayanan Adalah pendekatan profesional yang bertanggung jawab dalam
Kefarmasian Dalam menjamin penggunaan obat dan alat kesehatan sesuai indikasi,
Penggunaan Obat efektif, aman dan terjangkau oleh pasien melalui penerapan
dan Alat Kesehatan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan perilaku apoteker serta
bekerja sama dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya.
1) Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien 7) Melakukan pencampuran obat
suntik
2) Mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan penggunaan obat dan alat kesehatan 8) Melakukan penyiapan nutrisi
parenteral
3) Mencegah dan mengatasi masalah yang
9) Melakukan penanganan obat kanker
berkaitan dengan obat dan alat kesehatan
10) Melakukan penentuan kadar obat
4) Memantau efektifitas dan keamanan dalam darah
penggunaan obat dan alat kesehatan
11) Melakukan pencatatan setiap
5) Memberikan informasi kepada petugas kegiatan
kesehatan, pasien/keluarga
12) Melaporkan setiap kegiatan
6) Memberi konseling kepada pasien/keluarga
Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai