NPM : 1910070160001
Pembahasan:
1. a) Fungsi perencanaan dalam manajemen pelayanan keperawatan
Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu
keputusan dimasa yang akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan
bagaimana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat ditinjau dari
proses, fungsi dan keputusan.
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah
pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu rencana
kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya,
tempat kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana indicator/ tolak ukur untuk
mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukan selanjutnya atau
berkelanjutan. (Asmuji, 2014).
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan yang
baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel,
seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara
efektif dan efisien. (Asmuji, 2014)
b) Tujuan perencanaan dalam manajemen pelayanan keperawatan
Douglas menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:
Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
Hal tersebut bermakna pada pekerjaan
Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas yang
tersedia
Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis
Hal tersebut efektif dalam hal biaya
Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang, sehingga
membantu menurunkan elemen perubahan
Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg,2000)
1) Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personel,
peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan
tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
Input yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang
memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap
dan lain-lain.
2) Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang
umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan
pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau
keluaran.
Output yang menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang
dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
3) Control
5) Proses
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Di dalam
proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari
gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan
atau ketrampilan kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Di dalam
proses manajemen Keperwatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan
ekonomis bagi semua kelompok pasien.Proses yang dapat mengukur perubahan
pada saat pelayanan misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan rumah dan
lain-lain
b) Jenis perencanaan yang disusun oleh kepala ruangan dalam manajemen pelayanan
keperawatan
Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat tergantung kepada
jenis perencanaan yang disusun kepala ruangan diantaranya adalah :
o Menunjuk ketua tim yang bertugas didalam ruangan.
o Mengikuti serah terima pasien di shif sebelumnya.
o Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat, transisi dan persiapan
pulang bersama ketua tim.
o Mengidentifikasijumlah perawat yang dibutuhkanberdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan atau penjadwalan.
o Merencanakan strategis pelaksanaan keperawatan.
o Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan,
medis yang dilakukan, progam pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter.
o Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.
o Membantu dan mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
o Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
o Menjaga terwujudnya visi, misi keperawatan dan rumah sakit.
(Syahputra, 2014).