Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

I. Manajemen Keperawatan
A. pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
(Gillies, 1989). Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu
tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber –
sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.
(Julianto, 2016)
B. Fungsi – Fungsi Manajemen
Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning), perencanaan merupakan :
a) Gambaran apa yang akan dicapai.
b)   Persiapan pencapaian tujuan.
c)   Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
d) Persiapan tindakan – tindakan
e) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
f) Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
2. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,
mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit
kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
3. Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar mau / suka
bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi
harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval.
4. Pengendalian / pengawasan (controling), merupakan fungsi pengawasan
agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang –
orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar
kesalahan dapat segera diperbaiki.
5. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan
hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian
merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif
dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan
manajemen.
C. Prinsip – Prinsip Manajemen Keperawatan
Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
1) Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko
pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
2) Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3) Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan.
Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbergai
tingkat manajerial.
4) Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus
perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien
lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari
seluruh tujuan keperawatan.
5) Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
6) Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
7) Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
8) Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
9) Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan
perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau
upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
D. Kerangka Konsep
Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan :
1) Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya.
2) Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan membuat
keputusan terbaik untuk dirinya sendiri.
3) Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok.
4) Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan cara untuk
mencapai tujuhan.
5) Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian
tujuan.
6) Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan.
7) Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendelegasikan
kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.
8) Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan
keputusan yang profesional.
9) Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan
tujuan bersama untuk menetapkan tujuan bersama
E. Proses Manajemen Keperawatan
Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka
dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri
dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan balik.
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel,
peralatan dan fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok
manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat
pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Untuk melaksanakan proses manajemen diperlukan keterampilan
teknik,keterampilan hubungan antar manusia,dan keterampilan konseptual.Output
adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset. Kontrol yang
digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan
akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan,
survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat..

F. Komponen Sistem Manajemen Keperawatan


Komponen dari Manajemen Keperawatan :
1.        Input : Informasi, personal, peralatan dan fasilitas.
2.        Proses
Kelompok manejemen (dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana)
yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan,
organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
3.        Output : Askep (Asuhan Keperawatan) dan pengembangan staf sampai
dengan riset
4.        Kontrol : budget, prosedur, evaluasi kinerja dan akreditasi.
5.        Feed back mechanism : laporan Financial, audit Keperawatan, Survey
Kendali Mutu dan Kinerja

G. Lingkup Manajemen Keperawatan


Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian
menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem
yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh
gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya. Keperawatan
merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya
memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan
perawat pelaksana meliputi:
1. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat
4. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
5. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan

S eluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para


manajer keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen
keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana.
II. KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengertian Perawat
Keperawatan adalah suatu pendekatan untuk memecahkan masalah yang
menamampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan.Proses perawat mengandung elemen berfikir kritis yang memungkinkan
perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar.Proses adalah
serangkaian tahap atau komponen yang mengarah pada pencapaian tujuan(Sujana et
al., 2020).
B. Perkembangan prosses keperawatan

Proses keperawatan merupakan suatu metode yang diterapkan dalam


kepraktekan keperawatan. Ia juga merupakan sebuah konsep dengan pendekatan
problem solving yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan profesional
untuk memenuhi kebutuhan klien Proses keperawatan pertama kali dijelaskan
oleh hall pada tahun 1955. Selanjutnya proses ini mengalami perkembangan
sebagai berikut:
 Tahun 1960 keperawatan diperkenalkan secara internal dalam keperawatan
 Weiedenbach (1967)mengenalkan proses keperawatan dalam 3 tahap:
observasi , bantuan pertolongan dan validasi
 Yura dan wals(1967)menjabarkan proses
 keperawatan menjadi 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi Bloch(1974)roy(1975)mundinger dan jauron(1975)dan
aspinal(1976)menambah tahap diagnosa sehingga proses keperawatan menjadi
 5 tahap: pengkajian, diagnosis, perencanaan , pelaksanaan , dan evaluasi
Proses ini dari analisis pikir:discover(menemukan)delve(mempejari atau
menganalisis) decide(memutuskan),do(mengerjakan )dan discriminate(identik
dengan evaluasi).

Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap


sebagai suatu dasar hukum praktik keperawatan.ANA (1973)menggunakan proses
keperawatan sebagai suatu pedoman dalam mengembangkan standart praktik
keperawatan. Tahun 1975 diadakan konferensi keperawatan nasional tentang
klasifikasi diagnosis keperawatan setiap tahun di universitas sr.louis. klasifikasi
diagnosis keperawatan ini kemudian disebut dengan NANDA (nort american
nursing diagnoses association). seiring dengan perkembanganya waktu, proses
keperawatan telah dianggap hukum praktek dan digunakan sebagai dasar
pengembangan praktek keperawatan, sebagai kriteria dalam program sertifikasi,
dan standart aspek legal praktek keperawatan Proses keperawatan mulai dikenal
di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut
pada umumnya belum mengenal proses keperawatan karena kurikulum di
pendidikan belum mengajarkan metode tersebut. Proses keperawatan mulai
dikenal di pendidikan keperawatan Indonesia yaitu dalam katalog pendidikan
diploma III keperawatan yang dikeluarkan direktorat jendral pendidikan tinggi
departemen pendidikan dan kebudayaan republik indonesia pada tahun 1984.
Pada saat ini proses keperawatan telah berkembang dan diterapkan diberbagai
tatana pelayanan kesehatan di indonesia seperti rumah sakit, klinik, puskesmas
dan lain sebagaiannya.

C. Tujuan proses keperawatan


Tujuan dari penerapan proses keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan :
 Untuk mempraktekan suatu metode pemecahan masalah dalam praktek
keperawatan
 Sebagai standart untuk praktek keperawatan
 Untukmemperoleh suatu metode yang baku, sistematis,rasional,serta ilmiah
dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat digunakan dalam segala
situasi sepangjang kehidupan
 Untuk memperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu

D. Karakteristik proses keperawatan


menurut para ahli (Mundakir et al., 2016)menyebutkan bahwa proses keperawatan
mempunyai 9 karakteristik yaitu:
1. Merupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi yang unik dari
klein, keluarga , kelompok
2. Bersifat siklik dan dinamis karena semua tahap – tahap saling berhubungan dan
berkesinambungan
3. Berpusat pada klein, merupakan pendekatan individual dan spesifik untuk
memenuhi kebutuhan klein
4. Bersifat interpersonal dan kolaborasi
5. Menggunakan perencanaan
6. Mempunyai tujuan
7. Memperbolehkan adanya kreatifitas perawat dengan klein dalam memikirkan
jalan keluar menyeesaikan masalah keperawatan.
8. Dapat diterapakan secara luas. Proses keperawatan menggunakan kerangka kerja
untuk semua jenis pelayanan kesehatan , klein dan kelompok
E. Gambar komponen dalam proses keperawatan

Pengkajian n

evaluasi Diagnosa kep


Analisis

Implentasi Perencanaan
DAFTAR PUSAKA

Julianto, M. (2016). Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen Konflik.
Fatmawati Hospital, 1–7.
http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFungsiManajemenKeperawatandalamMan
ajemenKonflik.pdf
Mundakir, Wulandari, Y., & Mukarromah, N. (2016). Pendekatan Model Asuhan Keperawatan
Holistik Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit.
Muhammadiyah, 1(2), 7–16. http://repository.um-surabaya.ac.id/3920/1/497-1291-1-
SM.pdf
Sujana, T., Fitrianto, A., & Hady, D. F. (2020). Gambaran Keterampilan Keperawatan
Komunitas Di Puskesmas Getasan. Muhammadiyah, 5(1), 31–38.
Julianto, M. (2016). Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen Konflik.
Fatmawati Hospital, 1–7.
http://jurnal.fatmawatihospital.com/pdf/PerandanFungsiManajemenKeperawatandalamMan
ajemenKonflik.pdf
Mundakir, Wulandari, Y., & Mukarromah, N. (2016). Pendekatan Model Asuhan Keperawatan
Holistik Sebagai Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit.
Muhammadiyah, 1(2), 7–16. http://repository.um-surabaya.ac.id/3920/1/497-1291-1-
SM.pdf
Sujana, T., Fitrianto, A., & Hady, D. F. (2020). Gambaran Keterampilan Keperawatan
Komunitas Di Puskesmas Getasan. Muhammadiyah, 5(1), 31–38.

Anda mungkin juga menyukai