Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Keperawatan

2.1.1 Pengertian Manajemen Keperawatan Secara Umum

Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu
kegiatan di organisasi (Grant dan Massey, 1999).  Manajemen juga didefinisikan sebagai proses
untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Manajemen berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi (P. Siagian)

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007). Manajemen
keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan  oleh pengelola keperawatan
untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber- sumber yang ada
baik SDM, alat, maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif,
baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat,

Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan


mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
yang seefektif dan seefisien mungkun bagi individu, keluarga dan masyarakat. 

1
2.1.2 Pengertian Manajemen Keperawatan Menurut Para Ahli

1. Nursalam (2007)
Manajemen Keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara profesional.

2. Kelly dan Heidental (2004)


Manajemen Keperawatan merupakan suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan untuk dapat mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi
lima tahap yaitu suatu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan
pengendalian.

3. Swanburg (2000)
Manajemen Keperawatan adalah suatu kelompok dari perawat manajer yang mengatur
organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi sebuah
proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka. Manajemen keperawatan ini
memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan
keperawatan.

4. Gillies (1994)
Manajemen Keperawatan adalah salah satu proses kerja setiap perawat untuk memberikan
pengobatan dan kenyamanan terhadap pasien. Tugas manager keperawatan adalah untuk
merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengawasi keuangan yang ada, peralatan dan
sumber daya manusia untuk memberikan pengobatan yang efektif dan ekonomis kepada pasien.

5. Kemenkes (2001)

Menurut Kemenkes, definisi manajemen pelayanan keperawatan adalah sebuah proses


perubahan atau juga transformasi dari pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam mencapai
tujuan pelayanan keperawatan dengan cara pelaksanaan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan.

6. Suyanto (2009)

2
Manajemen Keperawatan adalah salah satu manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen
asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan adalah suatu pelayanan di rumah sakit
yang dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak
(kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau supervisor), dan
juga manajemen bawah (kepala ruang perawatan).

2.2 Tujuan Manajemen Keperawatan

Berikut adalah beberapa tujuan manajemen keperawatan yaitu :

 Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan


 Mencegah atau mengatasi permasalahan manajerial
 Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan seluruh
komponen yang ada
 Meningkatkan metode kerja keperawatan agar staf perawat dapat bekerja dengan efektif
dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi terjadinya duplikasi tenaga
dan upaya

Pada akhirnya manajemen keperawatan ini diharapkan :

 Terselenggaranya pelayanan
 Asuhan keperawatan yang berkualitas.
 Pengembangan staf
 Budaya riset bidang keperawatan

3
2.3 Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan

1. Manajemen keperawatan selayaknya berlandaskan pada suatu perencanaan karena


melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan,
pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun suatu perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan suatu keputusan. Berbagai situasi
maupun suatu permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan suatu kegiatan keperawatan
memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
4. Memenuhi suatu kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan
ingini. Kepuasan pasien merupakan poin yang paling utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
5. Manajemen keperawatan harus bisa terorganisir. Pengorganisasian tersebut dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
6. Pengarahan merupakan suatu elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang
telah diorganisasikan.
7. Divisi keperawatan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang baik.
8. Manajemen keperawatan dapat menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi
yang efektif akan mengurangi suatu kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
9. Pengembangan staf penting untuk dapat dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat –
perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk dapat
meningkatkan pengetahuan karyawan.
10. Pengendalian yakni salah satu elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian
tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan

4
sebuah prinsip – prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan
standar dan memperbaiki kekurangan.

2.4 Ruang Lingkup Manajemen Keperawatan

Keperawatan merupakan disiplin praktis klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya
memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana.

 Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:

1. Menetapkan penggunaan proses keperawatan


2. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan diagnosa
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
4. Menerima akuntabilitas hasil kegiatan keperawatan

 Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:

1. Manajemen operasional (manajemen pelayanan keperawatan)


Pelayanan keperawatan di RS dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari 3 tingkatan manajerial
yaitu:
1. Manajemen puncak (kabid keperawatan)
2. Manajemen menengah (kepala unit pelayanan atau supervisor)
3. Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)

 Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya.
Faktor yang harus dimiliki manajeer adalah:

1. Kemampuan menerapkan pengetahuan

5
2. Ketrampilan kepemimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4. Kemampuan menjalankan fungsi manajemen
5. Manajemen asuhan keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan


konsep- konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau evaluasi.

Proses keperawatan adalah proses pemecahan masalah yang menekankan pada pengambilan
keputusan tentang keterlibatan perawat yang dibutuhkan pasien.

1. Pengkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan yang mengharuskan


perawat menentukan setepat mungkin pengalaman masa lalu pasien, pengetahuan yang
dimiliki, perasaan dan harapan kesehatan dimasa mendatang.

Pengkajian ini meliputi proses pengumpulan data, memvalidasi, menginterpretasikan informasi


tentang pasien sebagai individu yang unik.

1. Perencanaan intervensi keperawatan dibuat setelah perawat mampu memformulasikan


diagnosa keperawatan
2. Pelaksanaan merupakan penerapan rencana intervensi keperawatan merupakan langkah
berikut dalam proses keperawatan
3. Evaluasi merupakan pertimbangan sistematis dari standart dan tujuan yang dipilih
sebelumnya dibandingkan dengan penerapan praktek yang aktual dan tingkat asuhan yang
diberikan.
Keempat langkah dalam proses keperawatan ini berlangsung terus menerus dilakukan oleh
perawat melalui metode penugasan yang telah ditetapkan oleh para manajer keperawatan
sebelumnya.

2.5 Manajemen Asuhan Keperawatan

6
Menurut Hidayah ( 2013 ), Sistem model asuhan keperawatan profesional (MAKP) adalah
suatu keranga kerja yang mendefinisikan keempat unsur yakni : standar, proses keperawatan,
pendidikan keperawatan dan sistem MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip nilai yang
diyakini dan akan menentukan kualitas produksi atau jasa pelayanan keperawatan. Jika perawat
tidak memiliki nilai tersebut sebagai salah satu pengambilan keputusan yang independen, maka
tujuan pelayanan kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi kepuasan klien tidak akan
terwujud.

. Model asuhan keperawatan profesional ( MKAP ) adalah suatu sistem yang meliputi
struktur proses, dan nilai profesional yang memungkinkan perawat profesional yang mengatur
pemberian asuhan keperawatan dan mengatur lingkungan untuk menunjang asuhan keperawatan
sebagai suatu model berarti sebuah ruang rawat dapat menjadi contoh data praktik keperawatan
profesional di Rumah Sakit

2.5.1 Konsep Manajemen Keperawatan

Pada langkah awal kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang d8imaksudv dengan
manajemen keperawatan.

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan secara profesional.

Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya saling
menopang. Sebagaimana yang terjadi didalam proses keperawatan, didalam manajemen
keperawatanpu terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas
tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit
jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Bagaimana langkah-langkah didalam proses
manajemen keperawatan akan dijelaskan dalam proses manajemen keperawatan dibawah.

2.5.2 Proses Manajemen Keperawatan

7
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Didalam proses
keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi resiko,
pencegahan komplikasi, argumentasi pengewtahuan atau keterampilan kesehatan dan kemudahan
dari kebebasan maksimal. Didalam proses manajemen keperawatan, bagian akhir adalah
perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.

Proses Manajemen Keperawatan :

1. Pengkajian/ Pengumpulan Data

Pada tahap ini perawat dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien,
melainkan juga mengenai institusi ( Rumah Sakit/Puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi
dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara
keseluruhan.

Pada tahap ini harus mampu mempertahankan level yang tinggi bagi efisiensi salah satu bagian
dengan cara menggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasikan masalah dengan
segera, dan setelah mereka terbentuk kemudian dievaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah
atau prestasi yang perlu dikoreksi.

2. Perencanaan

Perencanaan disini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana yang strategis dalam mencapai
tujuan, seperti menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien,
menegakkan tujuan , mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan ukuran dan tipe tenaga
keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan

8
efektifitas staf serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visi 
dan misi yang telah ditetapkan.

3. Pelaksanaan

Pada tahap ini manajemen keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap
implementasi didalam proses manajemen terdiri dari dan bagaimana memimpin orang lain untuk
menjalankan tindakan yang telah direncanakan.

4. Evaluasi

Tahap ahir dari proses manajerial adalah melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan. Pada tahap ini manajemen akan memberikan nilai seberapa jauh staf mampu
melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
dalam pelaksanaan.

Sistem didalam manajemen keperawatan :

1.  Pengumpulan Data

Personalia, pasien, peralatan dan persediaan

2. Perencanaan

Tujuan, sistem, standar, kebijaksanaan, prosedur, anggaran

3. Pengaturan

Tabel organisasi, evaluasi tugas, deskripsi kerja, pembentukan kerja tim.

4. Kepegawaian

Klasifikasi pasien, penentuan kebutuhan staf, rekrutmen, pemilihan orientasi, penjadwalan,


penugasan, minimalisasin ketidakhadiran, penurunan pergantian, pengembangan staf

5. Kepemimpinan

9
Penggunaan kekuatan, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, mempengaruhinperubahan,
menangani konflik, komunikasi dan analisi transaksional.

6. Pengawasan

Penelitian, jaminan keselamatan, audit pasien, penilaian prestasi, disiplin, hubungan pekerjaan
tenaga kerja, sistem informasi komputer.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendekatan manajemen khususnya manajemen keperawatan merupakan salah satu nilai


profesional yang diperlukan dalam mengimplementasikan praktek keperawatan profesional.
Menurut Gillies (1986) manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain, sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja
melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.

Tugas manajer keperawatan adalah merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengawasi


keuangan yang ada, peralatan dan SDM untuk memberikan pengobatan yang efektif dan
ekonomis kepada kelompok pasien. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan mengalokasi dan mengatur sumber daya untuk menyelesaikan tujuan yang
dicapai. Suatu pengorganisasia memiliki tujuan dan prinsip pokok tertentu dalam mencapai
tujuan yang diinginkan.

10
3.2 Saran

Organisasi yang baik adalah organisasi yang menjalankan peran  pengorganisasian secara jelas.
Selain itu pengorganisasian yang baik juga dilihat dari pemimpin dan stafnya. Hubungan yang
baik membuat tujuan organisasi lebih cepat tercapai. Begitu juga dengan hubungan yang buruk
antara pimpinan dan stafnya akan membuat tujuan organisasi lambat terwujud bahkan gagal
tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

http://lialidiawati12.blogspot.com/2017/08/manajemen-asuhan-keperawatan-dalam.html?m=1

http://deskjazz.blogspot.com/2016/03/manajemen-asuhan-keperawatan.html?m=1

https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-keperawatan/

http://nursedc.blogspot.com/2012/03/tujuan-manajemen-keperawatan.html?m=1

https://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-dasar-manajemen-keperawatan/

11

Anda mungkin juga menyukai