PENDAHULUAN
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta
mengawasi sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari
suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan
dan pusat penelitian medik.
Rumah sakit umum daerah Dr.H. Abdul Moeloek adalah sebuah rumah sakit yang
terletak di Bandar Lampung Provinsi Lampung RSUD Dr. H. Abdul Moeloek pada
mulanya merupakan rumah sakit Ondermening Pemerintahan Hindia belanda yang
didirikan pada tahun 1914 untuk buruh perkebunan. Seiring berjalanya waktu
perkembangan terahir menjadi RSUD Tipe B pendidikan tepatanya pada tanggal 23 Juli
2008 dan RSUD-PPKBLUD dengan status penuh melalui Pergup Lampung nomor : 605
G/V/HK 2009, pada tanggal 24 September 2009.
Ruang Kemuning merupakan bagian dari instalasi Rawat Inap di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek yang menangani pasien anak dengan kasus bedah orthopedic, traumologi,
vulvus, cidera kepala dan kasus kecelakaan lainya.
Berdasarkan dari hasil pengkajian pada tanggal 26 Januari 2021 didapatkan data
bahwa terdapat 7 masalah yang ditemukan di ruangan bedah anak ( kemuning ) RSUD
Abdoel Meoloek Bandar Lampung.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Memberikan pembaharuan melalui pengelolaan manajemen keperawatan yang
profesional dan sesuai dengan teori-teori manajemen keperawatan di ruang kemuning
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Melakukan Pengkajian Masalah
2. Mengidentifikasi Masalah Yang Ada Diruang Kemuning
3. Menganalisa Analisis SWOT Berdasarkan Analisa Situasi Diruangan
4. Menetapkan Masalah Dan Melakukan Prioritas Masalah Ditemukan Diruangan
Kemuning
5. Menyusun POA
6. Mengorganisasikan Kegiatan Berdasarkan Perencanaan Yang Telah Ditetapkan
7. Melakukan Pengarahan Dalam Upaya Pencapaian Yang Telah Ditetapkan
8. Melakukan Pengawasaan, Pengendalian Dan Penilaian Dalam Upaya Pencapaian
Hasil Yang Optimal
9. Memberikan Alternatif Usulan Dan Saran Sebagai Upaya Tindak Lanjut Untuk
Perbaikan.
1.3. MANFAAT
1.3.1. Rumah Sakit
Meningkatkan standar manajemen baik manajemen pelayanan maupun
manajemen asuhan pada RSUD Abdoel Moeloek Bandar LAmpung
1.3.2. Ruang Kemuning
Dapat meningkatkan standar mutu pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan
profesioanal melalui pengelolaan manajemen keperawatan dalam peran dan
fungsi manajemen di ruang kemuning.
1.3.3. Mahasiswa
Dapat pembelajaran dari praktik klinik manajemen keperawatan di ruang
kemuning Rumah Sakit Abdul Moeleoek Provinsi Lampung. Dan mampu
mengelola suatu ruangan dengan pendektan proses managemen yang baik.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan
fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat
pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan,
pengembangan staf dan riset.
Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari
bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan
akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey
kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
Disamping itu persyaratan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan antara lain :
1) Pimpinan yang peduli dan mendukung
2) Ada kesadaran bahwa mutu harus ditingkatkan
3) Tenaga keperawatan disiapkan melalui upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampian dengan cara diadakan program diklat
4) Sarana & perlengkapan dan lingkungan yang mendukung
5) Tersedia dan diterapkan standar Asuhan keperawatan
Berdasarkan kerangka berfikir seperti tersebbut di atas, Direktorat jendral pelayanan
medic. Depkes RI bersama dengan Organisasi profesi keperawatan diberlakukan untuk
diterapkan diseluruh Rumah sakit, melalui SK Direktur Jendral pelayanan Medik,no. YM.
00.03.2.6.7637 Thun 1993 tentang berlakunya Standar Askep di Rumah Sakit”. Ini berarti
bahwa seluruh tenaga keperawatan dirumah sakit , Dalam memberikan Askep harus
berpedoman pada Standar Askep yang dimaksud.
UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dalam penjelasan tentang pasal 53 ayat 2
mendifinisikan standar profesi sebagai pedoman yang harus dipergunakan sebagai
petunnjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Atau secara singkat dikatakan standar
adalah pedoman kerja agar pekerjan berhasil dan bermutu. Berdasarkan alasan ini maka
kehadiran standar Askep yang identik dengan standar profesi keperawatan ,berguna
sebagaikriteria untuk mengkur keberhasilan& mutu Askep.
Dalam standar Askep aspek keamanan pasien mendapat perhatian dengan ketentuan
tentang pencegahan terjadinya kecelakaan dan hal-hal tidak diinginkan seperti:
1) Menjaga keselamatan pasien
2) Mencegah infeksi nonsokomial
3) Mencegah terjadinya kecelakaan penggunaan alat elektronika
4) Mencegah terjadinya kecelakaan alat yang mudah meledak
5) Mencegah kekeliruan memberi obat
Aspek kenyamanan & kepuasan pasien dijaga dengan baik apabila falsafah keperawatan
& tujuan keperawatan serta kriteria-kriteria dalam standar intervensi keperawatan,
khususnya dalam memenuhi kebutuhan pasien ,dipatuhi dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
Adapun yang dimaksd dengan falsafah keperawatan dalam standar asuhan keperawatan
ini adalah tenaga berkeyakinan, bahwa :
1) Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psikososial spiritual yang unik
2) Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal kepada semu yang membuuhkan dengan tidak
membedakan bangsa ,suku,agama, dan statusnya disetiap tempat pelayanan kesehatan
3) Tujuan Askep dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota team
kesehatan dan pasien / keluarga.
4) Dalam memberikan Askep,perawat menggunakan proses keperawatan dengan 5
tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien /keluarga
5) Perawat bertanggug jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang melakukan
Askep secara utuh berdasarkan Standar askep
6) Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus untuk
pertumbuhan dan perkembangan sifat dan pelayanan
Selanjutnya yag dimaksud dengan tujuan keperawatan dalam standar asuhan keperawatan
disini adalah sebagai berikut :
1) Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan
pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem kesehatan Nasional
2) Menjamin bahwa semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
mengurangi/menghilangkan kesenjangan.
3) Mengembangkan standar askep yang ada
4) Memberi kesempatan semua tenaga keperawatan utuk mengembangkan tingkat
kemampuan profesionalnya
5) Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan
6) Melibatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksana pelayanan
7) Menciptakan iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan
pendidikan bagi perkembangan tenaga keperawatan
8) Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan perkembangan
pribadi tenaga keperawatan
2.6. Standar 1 Pengkajian Keperawatan
Askep paripurna memerlukan data lengkap dan dikumpulkan secara terus
menerus,tentang keadaannya untuk menentukannya untuk menentukan kebutuhan
askep.Data kesehatan harus bermanfaat bagi semua anggota tea kesehatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi:
1. Pengumpulan data
Kriteria:
a. Menggunakan format yang baku
b. Sistematis
c. Diisi sesuai item yang tersis
d. Actual ( Baru )
e. Absah ( valid )
2. Pengelompokan data
Kriteria:
a. Data biologis
b. Data psikologis
c. Data sosial
d. Data spiritual
3. Perumusan masalah
Kriteria:
a. Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan
b. Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah dikumpulkan.
2.7. Standar 2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien, dianalisis
dan di bandingkan dengan norma fungsi kehidupan pasien.
Kriteria:
1. Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan
pasien.
2. Dibuat sesuai dengan wewenang perawat.
3. Komponennya terdiri dari masalah,penyebab dan gejala/ tanda (PES) atau terdiri dari
masalah dan penyebab (PE)
4. Bersifat Actual apabila masalah kesehatan pasien sdah nyata terjadi.
5. Bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien, kemungkinan besar akan terjadi
6. Dapat ditanggulangi oleh perawat
2.8. Standar 3: Perencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan disusun brdasarkan Diagnosa keperawatan. Komponen
perencanaaan keperawatan meliputi:
1. Prioritas masalah
Kriteria :
a. Masalah-masalah yang mengancam kehidupan prioritas pertama.
b. Masalah-masalah ang mengancam kesehatan seseorang : Prioritas ke-2
c. Masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku : Prioritas ke-3
2. Tujuan askep
Kriteria:
a. Spesifik
b. Bisa diukur
c. Bisa dicapai
d. Realistik
e. Ada batas waktu
3. Rencana tindakan
Kriteria:
a. Disusun berdasarkan tujuan askep
b. Melibatkan pasien / Keluarga
c. Mempertimbangkan latar belakang pasien / keluarga
d. Menentukan alternatif tindakan yang tepat
e. Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang bberlaku,lingkungan,
sumber daya dan fasilitas yang ada
f. Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
g. Kalimat instruksi, ringkas,tegas dengan bahasanya mudah dipahami
2.9. Standar 4: Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan dengan
maksud agar kebuthan pasien terpenuhi secara maksimal yang mencakup aspek
peningkatan, pencegahan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan serta dengan mengikut
seratakan pasien dan keluarga.
Kriteria:
1. Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan
2. Menyangkut keadaan bio-psiko-sosio spiritual pasien.
3. Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan kpada pasien/Keluarga.
4. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Menggunakan sumber daya
6. Menerapkan prinsip aseptik dan antiseptic
7. Menerapkan prinsip aman,nyaman,ekonomis privacy dan mengiutamakan keselamatan
pasien
8. Melaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan respon pasien.
9. Merujuk dengan segera bila ada masalah yang mengancam keselamatan pasien
10. Mencatat semua tindakan pasien yang telah dilaksanakan.
11. Merapikan pasien dan alat setiap melaksanakan tindakan
12. Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada prosedur teknis yang telah
ditentukan
BAB III
ANALISA SITUASI
ceklist
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat visi dalam
Ruangan? √
Jika jawaban “Ya” Uraikan Visi Visi : Ruang rawat inap bedah
tersebut : anak unggulan.
b. Misi Ruangan : Menyelenggarakan perawatan bedah anak yangb sesuai dengan standart
perumahsakitan yang berlaku.
c. Motto Ruangan
ceklist
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat motto dalam √
Ruangan?
Jika jawaban “Ya” Uraikan
Motto tersebut :
Ceklist
Uraian
Ya Tidak
Apakah terdapat Program
Kerja dalam Ruangan? √
Jika jawaban “Ya” Uraikan Terdapat program kerja dalam ruangan :
Program Kerja tersebut : 1. Program kerja dinas pagi
a) Mengisi daftar hadir
b) Membaca laporan sore
dan malam
c) Menerbitkan dan
membatasi penunggu
pasien
d) Visite keperawatan
e) Menyiapkan obat injeksi
f) Melaksanakan kerja
keperawatan
g) Mengkaji ulang pada
pasien yang dalam
perhatian sebagai bahan
acuan
h) Memberikan makan
pasien dan minum obat
i) Menyiapkan obat-obatan
dan alat kesehatan untuk
dioverkan ke dinas sore
j) Timbang terima dengan
dinas sore
2. Program kerja dinas sore
a) Mengisi daftar hadir
b) Timbang terima dengan dinas
pagi
c) Mengerjakan keperawatan
(lanjutan)
d) Menerima konsultasi keluarga
pasien dengan petugas
e) Memberikan makan pasien
dengan dietnya
f) Menertibkan pengunjungan
pasien
g) Istirahat petugas
h) Mengkaji ulang pada list
pasien untuk persiapan
membuat laporan sore
terutama bagi pasien yang
dalam perhatian
i) Membuat laporan sore
j) Timbang terima dengan dinas
malam.
3. Program kerja dinas malam
a) Mengisi daftar hadir
b) Timbang terima dengan dinas
sore
c) Menertibkan penunggu pasien
(pintu bangsal di tutup)
d) Melaksanakan injeksi berkala
e) Menulis rencana kerja
keperawatan dan pengobatan
f) Melaksanakan perawatan
lanjutan
g) Istirahat petugas
h) Merekap kerja perawatan pada
MR 58
i) Memberikan makan pasien
sesuai dietnya
j) Menyiapkan alat kesehatan
dan obat-obatan untuk di
timbang terima dengan
petugas dinas pagi
k) Timbang terima dengan dinas
pagi beserta kepala ruangan
dan Wa Ka Ru.
4. Standart operasional
prosedur/SAK
Jenis SOP/SAK :
1) Ganti balutan
2) Pemasangan infuse
3) Pemasangan NGT
4) Pemasangan Kateter
5) Pemberian makan melalui
NGT
6) Pengambilan darah vena
7) Perawatan luka kolostomy
8) Pemasangan GIPS
9) Prosedur injeksi
10) Prosedur injeksi
11) Prosedur skin test
12) Pemasangan cateter anak.
5. Kebijakan di Ruangan
1) Kebijakan memberikan
pelatihan kesehatan setiap
bulan kepada perawat
ruangan.
2) Kebijakan memberikan
kelanjutan study bagi perawat
SPK ke jenjang D3 dan S1 ke
profesi Ners.
Uraian Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat Standar
Operasional Prosedur kegiatan
dalam ruangan ?
√
Jika jawaban “ya”, uraikan Jenis SOP/SAK:
SOP/SAK 1. Ganti Balutan
Tersebut dan lampirkan: 2. Pemasangan Infuse
3. Pemasangan NGT
4. Pemasangan Kateter
5. Pemberian makan melalui NGT
6. Pengambilan Darah Vena
7. Perawatan Luka Kolostomy
8. Pemasangan GIPS
9. Pemasangan Bidai
10. Prosedur Injeksi
11. Prosedur Skin Test
12. Pemasangan Cateter Anak
Apakah SOP/SAK digunakan
sesuai dengan kegiatan
pelayanan? √
f. Kebijakan
Uraian Ceklis
Ya Tidak
Apakah terdapat kebijakan
dalam rumah sakit/ ruangan ?
Misal : kebijakan pelatihan √
pendidikan keperawatan /
pemberian beasiswa
Jika jawaban “ya”, uraikan Bentuk kebijakan Rumah Sakit/ Ruangan :
kebijakan tersebut 1. Kebijakan memberikan pelatihan kesehatan setiap bulan
kepada perawat ruangan.
2. Kebijakan memberikan kelanjutan study bagi perawat SPK
ke jenjang D3 dan S1 ke Profesi Ners.
2. ORGANIZING
a. Struktur Organisasi
Uraian Ceklist
Ya Tidak
Apakah terdapat Struktur
Organisasi dalam Ruangan rawat? Jika √
ya, gambarkan....
Struktur Organisasi
Kepala Ruangan
(Ns. Kiston Riyadi, S. Kep)
Koordinator
(Ns. Dian Yulianti, S. Kep)
Tim 1 Tim 2
(Surati, S. ST) (Ns. Desna Annisa, S.Kep)
d. Rincian Tugas Kepala Ruangan, Peraway Primer, dan Perawat Asosiat secara jelas
Peran Rincian Tugas
Kepala Ruangan 1. Melaksanakan tugas perencanaan
a. Merencanakan jumlah dan kategori
tenaga keperawatan.
b. Merencanakan jumlah dan jenis
peralatan perawatan yang di
perlukan.
2. Melaksanakan fungsi pengorganisasian
3. Melaksanakan fungsi pelaksanaan
4. Melaksanakan pengawasan
Peran Katim (Perawat Primer) 1. Mengadakan serah terima tugas kepada
perawat pelaksana.
2. Melakukan pembagian tugas kepada
perawat pelaksana.
3. Memberikan pengarahan tentang tugas
setiap anggota.
Perawat Pelaksana (Perawat Asosiat) 1. Memberikan perawatan langsung
berdasarkan proses keperawatan.
2. Melaksanakan program medic dengan
penuh tanggung jawab.
3. Memperhatikan keseimbangan
kebutuhan fisik.
4. Mempersiapkan pasien secara fisik dan
mental.
5. Mengatur dan mempersiapkan alat.
3. ACTUATING
No Kegiatan Ceklist Bentuk
Ya Tidak Tindakan/
1 Pemberian Motivasi Kerja Oleh Pimpinan √ Sebelum Melakukan
Kegiatan, Karu Selalu
Memberikan Semangat
Dan Selalu Berdoa
Bersama
2 Pengaturan Waktu kerja / Manajemen √ Pembagian Shift
Waktu
3 Komunikasi Efekrif √ Selalu Melakukan
Overan Sebelum
Pertukaran Shift
4 Manajemen Konflik √ Menyelesaikan Masalah
Dengan Musyawarah
5 Manajer Melaksanakan Supervisi √ Mengevaluasi Langsung
Keperawatan Tindakan Keperawatan
kepada bawahan Yang Diberikan
4. CONTROLING
- Non Keperawatan
N
Kualifikasi Jumlah Jenis
o
1 SMA 1 PNS
2 SMA 5 TKS
c. Kebutuhan Tenaga
- Kebutuhan Tenaga Keperawatan Menurut Douglas
disuatu ruangan ada 9 orang klien, 3 orang ketergantungan minimal, 4 orang
dengan ketergantungan parsial, 2 orang ketergantungan parsial
jadi kebutuhan perawat menurut rumus diatas pada sift pagi 2 orang perawat, sift siang
2 orang perawat sift malam 1 orang perawat jadi perawat yang dibutuhkan 5 orang
perhari.
Penghitungan kebutuhan perawat menurut Gillies
A X 52 ( MINGGU ) X 7 Hr (TTXBOR)
TTP = + 25%
HKE ( 41 MG ) X JK (40) /MG
Ket :
TTP : Tenaga medis perawat
TT : Tempat tidur
8 x 52 x 7(23 x 12)
TTA = + 25%
41 x 40
7.728
TTA = + 25%
1.640
No
Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Set GB 3 Baik
2. Tabung Oksigen 10 Baik
3. Stetoskop 3 Baik
4. Nebulizer 1 Baik
5. Suction 1 Baik
6. Tabung Drain 3 Baik
7. Timbangan 1 Baik
8. Bed Pasien 23 Baik
9. Penlight 1 Baik
10. Spygnomanometer 3 Baik
11. Loker obat 1 Baik
12. Bengkok 3 Baik
13. Bak Instrumen 3 Baik
No Nama barang
1 IVFD RL, NACL, KaN3B, Glucose 5%
2 Ranitidine
3 Ceftazidine
4 Ceftriaxone
5 Paracetamol
6 Tramadol infus
7 Cetorolac
8 Asam tranexamat
9 Kassa, plester, kapas alcohol
10 Hand crub
11 Aquabidest
12 Salep gentamicin
e. Administrasi Penunjang – RM
1. Lembar observasi
2. Lembar dokumentasi
3. List pasien
4. Buku timbang terima
5. SOP (standar operasional prosedur)
6. SAK (standar asuhan keperawatan)
7. SPM (standar pelayanan minimal)
8. Buku (injeksi, TTV, makanan, obat, investaris, penerimaan darah, pasien pulang,
registrasi, laboratorium dan rincian pasien pindah)
4. Dokumentasi Keperawatan
Uraian Ceklist
Apakah terdapat metode Ya Tidak
pendokumentasian dalam rumah √
sakit/ruangan?
Jika jawaban ya tuliskan bentuk Ada format pendokumentasian
format pendokumentasian yang dalam bentuk buku laporan.
digunakan.
Apakah terdapat metode Ya Tidak
penyimpanan dokumentasi dalam
rumah sakit/ruangan ?
TRETHEDNED
1. Masalah pasien
tidak teratasi,
membutuhkan
waktu yang lama
untuk sembuh dari
penyakitnya
2. Komunikasi/inter
ksi antara perawat
dengan pasien
menjadi lemah.
6. Masalah belum STENGTH OPPORTUNITY
adanya papan Dokter dan perawat sudah Tugas shift dapat
nama dokter mengetahui siapa nanti dokter dan digantikan oleh
penangung perawat nanti yang akan berganti dokter atau
jawab pasien sift pada saat overan perawat
dan perawat penangung jawab
penangung WEAKNESS yang lain.
jawab pasien. Jika dokter atau perawat tidak ada TRETHENED
diruangan sulit dihubungi karena dokter atau perawat
tidak jelas siapa dokter dan perawat penangung jawab bisa
penangung jawab yang hari ini saja tidak hadir tanpa
bertugas. diketahui karena nama
tidak tertulis dengan
jelas.
7. Pelaksanaan STRENGTH OPPORTUNITY
discharge
adanya kemauan memberikan Belum disediakan
planning belum
maksimal dan discharge planning pada pasien anggaran khusus
tidak tersedia
sebagian perawat sudah memahami dalam pelaksanaan
leaflet terkait
menajemen discharge planning discharge planning
resiko jatuh.
WEAKNESS TRETHENED
1. Discharge planning sudah Adanya tuntutan
dilaksnakan namun belum
masyarakat yang lebih
maksimal
2. Tidak tersedianya leaflet saat tinggi dalam
melakukan discharge planning menerima pendidikan
terkait manajemen resiko jatuh. kesehatan
3.3. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Managemen Pelayanan
a. Dari hasil observasi didapatkan data
bahwa Pelaksanaan post conference
tidak dilakukan sama sekali diruangan
kemuning RS AM
b. Dari hasil observasi diruangan
kemuning didapatkan data bahwa
Ronde keperawatan belum pernah
dilakukan di ruang kemuning
Prioritas Masalah