Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH:

AMALIA WAHYUNINGSI
14420211024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Keperawatan di Indonesia Saat ini sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Bidang kesehatan telah menjadi industri
dengan pertumbuhan yang luar biasa dan dengan sendirinya kebutuhan akan
tenaga perawat yang profesional dan kompeten di bidangnya meningkat pula. Di
satu sisi, perkembangan ini merupakan suatu kesempatan bagi tenaga
keperawatan di Indonesia untuk meningkatkan eksistensinya dalam dunia
kesehatan, sehingga dapat bersanding secara sejajar dengan profesi lainnya.
Namun, di sisi lain perkembangan ini juga merupakan tantangan bagi insan
keperawatan Indonesia untuk membuktikan kemampuannya. Bila tenaga
keperawatan Indonesia tidak segera berbenah diri baik dari segi kompetensi
maupun maupun administrasi, maka kesempatan tersebut tidak dapat
dimanfaatkan dengan seefektif mungkin hingga bidan keperawatan Indonesia
akan ketinggalan dibandingkan tren dunia internasional.
Perawat merupakan sumber daya manusia yang ikut mewarnai pelayanan
kesehatan di rumah sakit, karena selain jumlahnya yang dominan juga
merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus menerus
24 jam kepada pasien setiap hari. Oleh karena itu pelayanan keperawatan
memberi konstribusi dalam menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit.
Sehingga setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit harus
juga disertai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan salah
satunya dengan peningkatan kinerja perawat. Keberadaan pemimpin di tengah-
tengah karyawan seperti perawat sangat diperlukan. Kepemimpinan yang ideal
adalah bila mana tujuan dan keputusan sesuai dengan misi dan visi yang di capai
secara bersama dalam kelompok dan kemampuan untuk mengelola konflik atau
conflict management. Kemampuan kepemimpinan dan manajemen untuk dapat
mengelola konflik sehingga dapat bermanfaat. Salah satu tantangan yang
dihadapi oleh perawat dalam bekerja adalah manajemen konflik

B. Rumusan Maslah
1. Bagaimanakah Definisi Manajemen Keperawatan?
2. Apa saja fungsi manajemen?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan ?
4. Bagaimanakah Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Manajemen Keperawatan
2. Untuk Mengetahui fungsi manajemen
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen
Keperawatan
4. Untuk Mengetahui Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Manajemen Keperawatan


Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan
integrasi sumber- sumber keperawatan dengan menerapkan proses
manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan
pelayanan keperawatan. manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai
suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu
perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian. .
Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan
perawat pelaksana serta mengelola kegiatan keperawatan. Manajemen pelayanan
keperawatan adalah pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh bidang
perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak (kepala
bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala unit pelayanan atau
supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang perawatan). Keberhasilan
pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh manajer keperawat
melaksanakan peran dan fungsinya

2. Fungsi Manajemen
yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari klasifikasi
paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol
a. Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-
tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program
prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai
tujuan.
1) Tujuan Perencanaan
a) Meningkatkan Keberhasilan untuk mencapai sasaran dan
tujuan
b) Mengefektipkan pengunaan poresenal dan fasilitas yang
tersedia
c) Membantu koping dengan situasi kritis
d) Meningkatkan efektivitas dalam hal biaya
e) Membantu menurungkan elemen perubahan karena
perencanaan berdasarkan masa lalu dan yang akan datang
2) Tahapan perencanaan
a) Menetapkan tujuan dalam mengumpulkan data dan fakta
b) Mengidentifikasi masalah dan penetapan prioritas maslah
c) Merumuskan tujuan program dan besarnya target yang ingin
dicapai
d) Mengkaji kemungkinan adanya hambatan dan kendala
dalam pelaksanaan program
b. Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: Penentuan sumber
daya- sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai
tujuan organisasi.
1). Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok
kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
2) Penugasan tanggung jawab tertentu
3). Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugasnya.
c. Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment)
latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada
karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
d. Leading
Leading atau fungsi pengarahan adl bagaimana membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus
mereka
lakukan.
e. Controlling
Controlling atau pengawasan adl penemuan dan
penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa
rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah
ditetapkan.

Proses Manajemen Keperawatan Proses manajemen keperawatan


sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing
komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh
lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri
dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan
balik.
 Input dari proses manajemen keperawatan antara
lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
 Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer
dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat
pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
 Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
 Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan
termasuk budget dari bagian keperawatan, evaluasi penampilan
kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi.
 Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit
keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.

3. Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen


Keperawatan
Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan
keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
a) Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
b) Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan.
Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbergai
tingkat manajerial.
c) Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan focus
perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien
lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan
pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
d) Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
e) Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
Manajemen asuhan keperawatan Manajemen asuhan keperawatan
merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep-
konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. Proses keperawatan merupakan
proses pemecahan masalah yang menekankan pada pengambilan keputusan
tentang keterlibatan perawat yang dibutuhkan pasien.
Menurut S. Suarli dan Yanyan Bahtiar (2002), manajemen pada proses
keperawatan mencakup manajemen pada berbagai tahap dalam
keperawatan, yaitu :
 Pengkajian
Pengkajian yaitu langkah awal dalam proses keperawatan yang
mengharuskan perawat setepat mungkin mendata pengalaman masa lalu
pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan, dan harapan kesehatan
dimasa datang.
 Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan merupakan tahap pengambilan keputusan
professional dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan.
Keputusan yang diambil dapat berupa rumusan diagnosis keperawatan,
yaitu respon biopsikososio spiritual terhadap masalah
kesehatan actual maupun potensial.
 Perencanaan
Perencanaan keperawatan dibuat setelah perawat mampu
memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat memilih metode
khusus dan memilih sekumpulan tindakan alternative untuk menolong
pasien mempertahankan kesejahteraan yang optimal.
 Implementasi
Implementasi merupakan langkah berikutnya dalam proses
keperawatan semua kegiatan yang digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien harus direncanakan untuk menunjang Tujuan
pengobatan medis, dan memenuhi Tujuan rencana keperawatan.
Implementasi rencana asuhan keperawatan berarti perawat mengarahkan,
menolong, mengobservasi, dan mendidik semua personil keperawatan
yang terlibat dalam asuhan pasien tersebut.
 Evaluasi
Evaluasi adalah pertimbangan sistematis dan standar dari Tujuan
yang dipilih sebelumnya, dibandingkan dengan penerapan praktik yang
actual dan tingkat asuhan yang diberikan. Evaluasi keefektifan asuhan
yang diberikan hanya dapat dibuat jika Tujuan diidentifikasikan
sebelumnya cukup realistis, dan dapat dicapai oleh perawat, pasien, dan
keluarga.
Kelima langkah dalam proses keperawatan ini dilakukan terus
menerus oleh perawat, melalui metode penugasan yang
ditetapkan oleh para menejer keperawatan sebelumnya. Para menejer
keperawatan (terutama menejer tingkat bawah) terlibat dalam proses
menejerial yang melibatkan berbagai fungsi manajemen, dalam rangka
mempengaruhi dan menggerakkan bawahan.
DAFTAR PUSTAKA
 Arif, Yulastri,. (2013). Efektivitas Model Strategi Manajemen Konflik
Perawat Pelaksana terhadap Produktivitas Kerja Perawat di Rumah Sakit
Pendidikan. Manuskrip program doktoral. Depok : FIK UI
 Charlton, Paul Charlton. (2010). Indicators Of Success: An Exploration
Of Successful Conflict Management In US Hospital Settings. ProQuest
Information and Learning Company. Diperoleh dari http://e-
resourches.pnri.go.id/library.php?id=00001
 Davis, S., Braye, R., Butler, C.,Holm, M., (2013). Generational Conflict
Management In Fatmawati Hospital Journal Hospitals Among Nurse
Managers: A Case Study. ProQuest Information and Learning
Company. Diperoleh dari http://e resourches.pnri.go.id/library.php?
id=00001
 Fisher, Simon et all. 2000. Mengelola Konflik: Ketrampilan & Strategi
untuk Bertindak (edisi bahasa Indonesia) Jakarta:
The British Council, Indonesia.
 Gillies, D. A. 1994.Nursing management : A system approach ,Third
edition.Philadelphia: WB. Saunders Company.
 Hendriks, William. 2001. Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: Bumi
Aksara.
 Kontoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta:
Nuha Medika.
 Marquis & Huston. 2000. Leadership role and management in nursing:
theory andapplication.Philadelphia: Lippincott.
 Moisoglou, I., Panagiotis, P., Galanis P., Olga, Maniadakis, N.,
Kaitelidou, D.(2014).
 Conflict Management in a Greek Public Hospital: Collaboration or
Avoidance? Journal and Report Information from
ProQuest. Diperoleh dari http://e resourches.pnri.go.id/library.php?
id=00001
 Minnery, John R. 1985. Conflict management in urban planning.
England: Gower Publishing Company Limited.

Anda mungkin juga menyukai