Nama : Winarni,S.Kep
NIM : 02202208073
Kelompok :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manajemen keperawatan adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan dan pelayanan
dalam ruang lingkup keperawatan, mencakup fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, organisasi, staffing, pengarahan, dan pengontrolan. Manager keperawatan
memiliki peran sebagai pemberi pelayanan profesional dalam asuhan keperawatan, yang
dalam prosesnya diharapkan mampu bekerja sama dengan perawat yang lain, keluarga dan
klien, serta tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung
jawabnya. Dalam memberikan asuhan keperawatan profesional, perawat menggunakan
pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh yang didasari oleh ilmu dan kiat
keperawatan, dengan mengaplikasikan pendekatan manajerial.
Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan keperawatan profesional tersebut, maka
seorang perawat harus menunjukkan kemampuan ketrampilan dan pengetahuan yang
berkembang secara terus menerus. Pada program pembelajaran tahap profesi manajemen
keperawatan, peserta didik diharapkan dapat menerapkan berbagai ketrampilan dan
pengetahuannya langsung pada klien yang dirawat di rumah sakit dan berusaha
memberikan asuhan keperawatan profesional yang berkualitas. Peserta didik diharapkan
mampu mengaplikasikan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual dalam
hubungannya dengan kerjasama antar tim, dengan teman sejawat di RS dan Puskesmas,
serta klien dan keluarga. Selain kemampuan profesional, dalam proses pembelajaran tahap
profesi manajemen keperawatan, kerja sama antar tim adalah mutlak untuk ditekankan.
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktik manajemen keperawatan ini adalah menerapkan
konsep dan prinsip manajemen keperawatan pada unit layanan kesehatan secara
nyata dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan
menerapkan kriteria kepemimpinan secara professional dengan pengintegrasian
kemampuan kepemimpinan secara efektif.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik manajemen keperawatan, mahasiswa
mampu:
a. Melakukan pengkajian di ruang Ahmad Dahlan.
b. Merumuskan hasil pengkajian kedalam analisa SWOT di ruang Ahmad
Dahlan.
c. Merumuskan masalah sesuai dengan pengkajian di ruang Ahmad Dahlan.
d. Menyusun rencana tindakan berdasarkan konsep dan teori di ruang Ahmad
Dahlan
e. Mengaplikasikan rencana penyelesaian masalah yang telah disusun di ruang
rawat Ahmad Dahlan.
f. Mengevaluasi hasil aplikasi yang telah dilakukan di ruang Ahmad Dahlan.
PA
PA PA
PAGI
PA PA PA
PA
PA PA
SORE
PA
PA PA PA
MALAM
PA
PA PA PA
LIBUR/
PA PA
CUTI
PA
9-10 pasien
9-10 pasien 9-10 pasien
3) Pengarahan
Dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise,
menciptakan iklim motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif
yang mencangkup pre dan post conference, dan manajemen konflik.
Pengarahan yaitu penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Istilah lain yang digunakan sebagai padanan
pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan. Apapun istilah
yang digunakan pada akhirnya yang bermuara pada
”melaksanakan” kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya (Marquis & Houston, 1998).
Tabel 1
Jenis Metode Pemberian Asuhan Keperawatan
Menurut Grant dan Massey (1997) dan Marquis dan Huston (1998)
c. Proses Keperawatan
Proses keperawatan merupakan proses pengambilan keputusan yang
dilakukan perawat dalam menyusun kegiatan asuhan secara bertahap.
Kebutuhan dan masalah pasien merupakan titik sentral dalam pengambilan
keputusan. Pendekatan ilmiah yang fragmatis dalam pengambilan keputusan
adalah :
1) Identifikasi masalah.
2) Menyusun alternatif penyelesaikan masalah.
3) Pemilihan cara penyelesaian masalah yang tepat dan
melaksanakannya.
4) Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah.
Seluruh langkah pengambilan keputusan ini tertuang pada langkah-
langkah proses keperawatan yaitu :
1) Pengkajian fokus pada keluhan utama dan eksplorasi lebih
holistic.
2) Diagnosis yaitu menetapkan hubungan sebab akibat dari masalah
masalah keperawatan.
3) Rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah.
4) Implementasi rencana, dan
5) Evaluasi hasil tindakan.
d. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem
pelayanan keperawatan, karena melalui pendokumentasian yang baik, maka
informasi mengenai keadaan Kesehatan pasien dapat diketahui secara
berkesinambungan.
Di samping itu, dokumentasi merupakan dokumen legal tentang
pemberian asuhan keperawatan. Secara lebih spesifik, dokumentasi berfungsi
sebagai sarana komunikasi antar profesi Kesehatan, sumber data untuk
pemberian asuhan keperawatan, sumber data untuk penelitian, sebagai bahan
bukti pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan.
Dokumen dibuat berdasarkan pemecahan masalah pasien. Dokumentasi
berdasarkan masalah terdiri dari format pengkajian, rencana keperawatan,
catatan tindakan keperawatan, dan catatan perkembangan pasien.
Berdasarkan MPKP yang sudah dikembangkan di berbagai rumah sakit,
Hoffart & Woods (1996) menyimpulkan bahwa MPKP tediri lima komponen
yaitu nilai – nilai professional yang merupakan inti MPKP, hubungan antar
professional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen
terutama dalam perubahan pengambilan keputusan serta sistem kompensasi
dan penghargaan.
C. Peran dan Fungsi Perawat pada MPKP
Pada MPKP tugas dan tanggung jawab di dalam melaksanakan asuhan
keperawatan dibedakan atas tugas tugas dan tanggung jawab Kepala Ruangan,
Clinical Care Manager (CCM), PP dan PA. (Ratna Sitorus dan Rumondang
Panjaitan, 2011).
1. Kepala Ruangan
Pada ruang rawat dengan MPKP pemula, kepala ruangan adalah perawat
dengan kemampuan DIII Keperawatan dengan pengalaman dan pada MPKP
tingkat I adalah perawat dengan kemampuan SKp/Ners dengan pengalaman.
Kepala ruangan bertugas sesuai jam kerja yaitu dinas pagi.
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang rawat adalah:
a. Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas).
b. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan.
c. Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah
ruangan.
d. Memonitor kegiatan PP dan PA sesuai jadwal kegiatan.
e. Mengorientasikan pegawai baru, residen, mahasiswa
kedokteran, dan mahasiswa keperawatan yang akan melakukan
praktek di ruangan, anjurkan membaca format orientasi ruang
MPKP.
f. Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat.
g. Bekerja sama dengan CCM (pembimbing klinik) membimbing
siswa/mahasiswa dalam pemberian asuhan keperawatan di
ruangan, dengan mengikuti sistem MPKP.
h. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang
harmonis dengan pasien, keluarga dan tim kesehatan lain, antara
lain Kepala Ruangan bersama CCM dan PP mengingatkan
kembali pasien dan keluarga tentang perawat/tim yang
bertanggung jawab terhadap mereka di ruangan yang
bersangkutan.
i. Mengecek perlengkapan persediaan status keperawatan minimal
5 set setiap hari.
j. Bersama CCM melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA
dalam hal penerapan MPKP termasuk sikap tingkah laku
profesional.
k. Bila PP cuti tugas dan tanggung jawab PP tersebut diambil alih
oleh Kepala Ruangan/CCM dan dapat didelegasikan kepada PA
senior (wakil PP pemula yang ditunjuk) tetapi tetap di bawah
pengawasan Kepala Ruangan.
l. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitasyang
dibutuhkan di ruangan.
m. Bersama CCM memonitoring dan mengevaluasi penampilan
kerja semua tenaga yang ada di ruangan dan membuat DP3 dan
usulan kenaikan pangkat.
n. Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan
untuk membahas kebutuhan di ruangan.
o. Bersama CCM merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu
asuhan keperawatan.
2. Clinical Care Manager (CCM)
`Pada ruang rawat dengan MPKP pemula CCM adalah
SKp/Ners dengan pengalaman dan pada MPKP tingkat I adalah
seorang Ners spesialis. Pada MPKP tingkat II, jumlah Ners Spesialis
lebih dari satu orang tetapi disesuaikan dengan kekhususan
(Majoring) sesuai kasus yang ada.CCM bertugas sesusai jam kerja
yaitu dinas pagi.
Tugas dan tanggung jawab CCM adalah:
a. Melakukan pembimbingan dan evaluasi tentang implementasi
MPKP (ronde keperawatan)
b. Memberi masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA.
c. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan keperawatan.
d. Mengidentifikasi evidence yang memerlukan pembuktian.
e. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan
melakukan peneltian.
f. Menerapkan hasil-hasil penelitian dalam memberi asuhan
keperawatan.
g. Bekerja sama dengan kepala ruangan dalam hal: melakukan
evaluasi tentang mutu asuhan keperawatan, mengkoordnasikan,
mengarahkan dan mengevaluasi mahasiswa praktek, dan
membahas dan mengevaluasi tentang penerapan MPKP.
h. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan
memberi masukan untuk perbaikan.
i. Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil evaluasi
tentang asuhan keperawatan.
3. Perawat Primer (PP)/Ketua Tim
Pada ruang rawat dengan MPKP pemula, PP pemula adalah perawat
dengan kemampuan DIII Keperawatan dengan pengalaman dan pada MPKP
tingkat I adalah perawat dengan kemampuan SKpNers. PP dapat bertugas
pada pagi, sore, atau malam hari, namun sebaiknya PP hanya bertugas pada
pagi atau sore saja.
Tugas dan tanggung jawab PP adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kontrak dengan pasien dan keluarga pada awal masuk
ruangan berdasarkan format orientasi pasien dan keluarga sehngga
tercipta hubungan terapeutik.
b. Melakukan pengkajian terhadap pasien baru atau melengkapi pengkajian
yang sudah dilakukan PP pada sore, malam ataupun hari libur.
c. Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar
renpra sesuai dengan hasil pengkajian.
d. Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan, kepada PA di bawah
tanggung jawabnya sesuai pasien yang di rawat (pre conference).
e. Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap pasien pada setiap
giliran jaga, sesuai kondisi yang ada.
D. Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah
pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu
rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara
mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana indikator/tolak
ukur untuk mencapai tujuan serta kegiatan apa yang harus dilakukan selanjutnya
atau berkelanjutan.
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan
dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi
perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan profesional. Perencanaan
yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar,
fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih
dahulu secara efektif dan efisien (Swansburg, 1993).
1. Pengertian Perencaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990). Perencanaan dapat
juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa yang harus
dilakukan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan, dimana kegiatan itu
dilakukan.
Perencanaan merupakan usaha sadar dan pembuatan keputusan yang
telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di
masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan (Siagian, 2007). Perencanaan adalah sejumlah
keputusan yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(Hasibuan, 2005 dalam Asmuji, 2012).
2. Jenis Perencanaan dalam Manajemen Keperawatan
Dalam manajemen keperawatan kegiatan perencanaan adalah membuat
perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek atau disebut juga “Perencanaan operasional”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu jam sampai dengan satu
tahun, perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk
kegiatan satu hingga lima tahun (Marquis & Huston, 1998), sedangkan
perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan dua puluh
tahun (Swansburg, 1993).
Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk
jangka pendek. Menurut Keliat, dkk (2009), rencana jangka yang dapat
diterapkan di ruang di ruang perawatan adalah rencana harian, rencana
bulanan dan rencana tahunan.
a. Rencana Harian
Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing
perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencan harian ini
dibuat oleh kepala ruang, ketua tim/perawat primer, dan perawat
pelaksana.
b. Rencana Bulanan
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian.
Rencana bulanan dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/perawat
primer.
c. Rencana Tahunan
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali.
Rencana tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya. Rencana tahunan dibuat oleh kepala ruang.
3. Rencana Harian Perawat Pelaksana
Rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk
sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian dari
perawat pelaksana ini harus terorganisir, terarah, benar-benar dipahami dan
dilaksanakan karena tindakan dari perawat pelaksana langusng berhubungan
dengan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Rencana harian perawat pelaksana meliputi kegiatan : operan, pre
conference dan post conference, melaksanakan tindakan asuhan keperawatan,
dan mendokumentasikan asuhan keperawatan. Penilaian rencana harian
perawat berguna untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian
dilakukan melalui observasi menggunakan instrumen dan mengisinya setiap
hari oleh setiap ketua tim.
BAB III
HASIL KAJIAN
A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen adalah Amal Usaha Muhammadiyah
Sragen milik Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Sragen yang bergerak dalam bidang
Pelayanan Jasa Perumah sakitan. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah telah memenuhi
syarat sebagai Rumah Sakit Tipe D dengan 4 Spesialis Dasar, dan 7 Spesialis lainnya, sesuai
Surat Keputusan Menkes Nomor HK.02.03/I/0272/2014 tentang Penetapan Kelas Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen.
Lokasi Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen ada di lintasan Jalan Raya
Sragen Solo, KM, 8, Krikilan, Masaran, Sragen. Dengan luas tanah 7.130 m², luas bangunan
5.830m² dengan nomor ijin IMB:640/221/IIIa/Idz/04/2000 dan IMB Nomor 640/499/29/2017.
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen sebagai tempat pelayanan kesehatan
yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai
dengan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 pada BAB III Pasal 4
tentang Rumah Sakit yaitu yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan adalah
setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan
kesehatan.
Sesuai dengan Rencana Peningkatan dan Pengembangan Rumah Sakit dan hasil Studi
Kelayakan,dalam hal ini Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen telah mencapai
status Akreditasi PARIPURNA pada akhir Desember 2022. RSU PKU Muhammadiyah
terdiri dari unit IGD,Poliklinik,IBS,Farmasi,Pendaftaran,Ruang rawat inap Asifa,
Hemodialisa,Gizi,Laundry, Bangsal Rawat Inap Ahmad dahlan, Bersalin atau VK, Ruang
Perinatologi, Ruang Anak,
Ruang Ahmad Dahlan merupakan salah satu ruang rawat inap untuk penyakit dalam dan
Bedah,laki-laki dan perempuan. Terdiri dari 5 kamar dengan kapasitas 2 kamar yang terdiri
dari masing – masing kamar 6 kapasitas tempat tidur, 2 kamar yang terdiri dari masing –
masing kamar 4 kapasitas tempat tidur, 1 kamar dengan kapasitas 1 tempat tidur. Ruang
tersebut berada di lantai 2 yang berbatasan dengan:
Kamar
RUANG PERAWAT
Perawat TANGGA
Kamar
Mandi
Tangga Darurat
Ruang
obat
Ruang
linen
bersih
GUDANG
Ruang
linen
kotor
UMUL QURO KAMAR VIP
RUANG KELAS 2A
RUANG KELAS 2B
SELASAR
RUANG
RUANG KELAS 3C TUNGGU
RUANG KELAS 3D
B. Unsur Input/Masukan : Pasien, Mhs. Praktek & 5M
1. Pasien, jumlah penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan, dll
Adapun jumlah pasien selama 1 bulan (Bulan Mei 2023) berdasarkan data di ruangan adalah
sebagai berikut:
Klasifikasi Pasien Berdasarkan 10 penyakit
terbanyak (Data Bulan Mei 2023)
No. Diagnosa Medik Jumlah
1. CKD on HD 5 orang
2. Diabetes Mellitus 25 orang
3. DHF 4 orang
4. Stroke 10 orang
5. Anemia 6 orang
6. Fraktur 15 orang
7. Hernia 5 orang
8. Thypoid Fever 6 orang
9. Gastroenteritis Akut 8 orang
10. Vertigo 5 orang
b. Money
Sumber dana yang digunakan untuk operasional diRuang rawat inap
Bangsal Ahmad Dahlan adalah hasil dari pelayanan terhadap pasien rawat jalan
dan rawat inap, baik dari pasien umum, JKN, maupun dari pihak-pihak yang
lain.Klaim pasien JKN dengan menggunakan sistem INA CBgs yang mana
pembayarannya sesuai dengan kelompok diagnose pasien yang kadang kala
kurang dari biaya yang telah dikeluarkan oleh RS dan tidak tepat waktu. Untuk
perencanaan pengusulan baik barang alat kantor,kebutuhan rumah tangga,alat
kesehatan sesuai RBA
c. Material
Fasilitas/Alat/Bahan dan obat-obatan Ruang Ahmad Dahlan antara lain :
Daftar Inventaris Alat Kesehatan
NO NAMA ALAT YANG DIMILIKI/ MASALAH
KONDISI
1 Nebulezer 1/masih baik, dikalibrasi Tidak ada masalah, alat siap
secara berkala pakai
2 Tensi meter 1/masih baik, dikalibrasi Tidak ada masalah, alat siap
secara berkala pakai
3 Torniquet 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
4 Tromol besar 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
5 Bak instrumen 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
6 Bengkok 2/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
7 Bak spuit 2/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
8 Korentang & 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
tempat pakai
9 Gunting 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
plester pakai
10 Gunting 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
nekrotomi pakai
11 Gunting 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
heating aff pakai
12 Pincet anatomi 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
pakai
13 Pincet chirugis 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
pakai
14 Arteri kleam 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
pakai
15 Stetoskop 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
16 Temperatur 1/masih baik Tidak ada masalah
17 Tempat stupres 2/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
18 Kom terbuka 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
19 O2 sentral 21/masih baik Tidak ada masalah,alat
d. Method
1) Penerapan MAKP
Dari wawancara dengan kepala ruang Ahmad dahlan menggunakan asuhan
keperawatan model tim. Pembagian tanggung jawab area praktik tim adalah sesuai
dengan banyaknya program tindakan pasien. Didalam pelaksanaannya Katim masih
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan. dan dalam pelaksanaan kegiatan
pelayanan masih terkesan menggunakan metode fungsional. Misalnya dalam
memberikan obat injeksi dilakukan oleh 1-2 orang pada pasien secara
keseluruhan,dan anggota tim belum sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pasien
kelolaannya. Kepala ruang berperan sebagai pelaksana/ anggota tim ketika ada
anggota tim yang cuti ataupun ijin sakit. Peran dari masing-masing orang masih
kurang jelas. Misal peran kepala ruang yang masih terjun langsung melakukan
tindakan keperawatan sendiri sehingga tugas dan peran kepala ruang yang
seharusnya kurang maksimal.
Belum ada pre dan post konferen. Pendokumetasian asuhan keperawatan
sudah lengkap hanya saja tidak sesuai dengan pembagian tim. Pelaksanaan ronde
keperawatan tidak pernah dilakukan karena kepala ruang dan katim masih bingung
dalam pelaksanaan ronde keperawatan masih kurang jelas.
2) Pengaturan Jadwal
Jadwal dinas dibuat setiap bulan sekali oleh bagian Kepala Bidang
Keperawatan. Pelaksanaannya dinas pagi terdiri dari 1 kepala ruang, 1 orang ka tim
dan 2 orang anggota tim. Jaga siang dan malam masing- masing terdiri dari 1
orang katim dan 2 orang anggota tim.
Pengaturan cuti sudah terencana dengan baik, cuti diberikan sesuai dengan kondisi
ruangan. Dalam pelaksanaanya anggota tim cuti selain hari senin dan jumat, karena
pada saat itu visit pasien rawat inap oleh dokter spesialis dilakukan pagi sebelum
pelayanan poliklinik.
3) Pendelegasian
Pendelegasian tugas diruangan sudah dilaksanakan sesuai SOP yang ada di
rumah sakit yaitu pendelegasian tugas dari kepala ruang kepada salah satu ka
timnya.
4) Timbang Terima dan Operan
- Timbang terima pasien
Timbang terima pasien dilakukan setiap pergantian shif. Yaitu antar
shift telah dilaksanakan di ruang Ahmad dahlan sudah sesuai SOP.
Operan dinas malam ke pagi & pagi ke sore dipimpin oleh kepala
ruang. Sedangkan dinas sore ke malam dipimpin oleh Katim. Timbang
terima pasien diawali di lokasi ners stasion dan dilanjutkan keliling
disemua kamar ( tempat tidur ) pasien.
- Timbang terima alat
Timbang terima alat meliputi peralatan medis, alat rumah tangga,
peralatan dapur. Buku timbang terima sudah disediakan dalam
pengisian terus menerus dilaksanakan.
5) Pre dan Post Conference
Pre confern dan post confern belum dilakukan disemua shift,karena kepala
ruang dan katim belum paham sepenuhnya tentang pre confern dan post
confern
6) Supervisi
Dari wawancara dengan kepala ruang : kepala ruang telah melakukan supervise
management terhadap staf sesuai dengan SPO dan panduan progam kerja ruang
Ahmad dahlan yang telah berlaku antara lain : supervisi terhadap staf, supervisi
terhadap katim telah dilakukan sesuai hanya saja tidak ada pendokumentasian
secara tertulis.
Dari hasil pengumpulan data tentang Model Asuhan Keperawatan
Profesional yang digunakan saat ini didapatkan bahwa model yang digunakan adalah
Metode Tim tetapi peran dari masing – masing individu tidak sesuai dengan
uraian tugas pada penugasan metode Tim, peran kepala ruang belum
sepenuhnya sesuai dengan uraian tugasnya, peran antara katim dan anggota tim
masih kurang jelas, diantaranya ada kepala ruang dan katim yang masih
melakukan tindakan keperawatan, ada anggota tim yang melakukan pengkajian
dan membuat perencanaan asuhan keperawatan. Pelaksanaan kerjanya masih
menggunakan metode fungsional
e. Mechine
. Fasilitas yang ada diruang Ahmad Dahlan antara lain:
1) Fasilitas untuk petugas kesehatan
a. Nurse station
b. Ruang obat dan tindakan
c. Kamar mandi
d. Ruang ganti
2) Fasilitas untuk pasien
Tempat tidur ruang Ahmad Dahlan terdiri dari 5 kamar dengan
kapasitas 1 kamar 1tempat tidur, 2 kamar masing- masing 4 tempat
tidur, 2 kamar masing-masing 6 tempat tidur.
3) Fasilitas ruangan
Untuk kamar kls VIP setiap kamar terdiri dari 1 bed,1sofa penunggu
dan 1 lemari pendingin,1 lemari pakaian,dilengkapi TV dan ruangan
ber AC.Untuk kelas 2 terdiri dari 4 bed dengan 1 AC ,4 kursi
penunggu,4 lemari/loker pakaian,.Untuk kelas 3 Setiap kamar terdiri
dari 6 bed 1 AC,6 almari ,6 loker pakaian,6 kursi penunggu.
Berdasarkan wawancara dengan sebagian pasien dan keluarga,
fasilitas diruangan untuk pasien sudah cukup baik. Tetapi untuk jarak
bed dengan bed lain sangat sempit
4) Fasilitas tempat obat
Fasilitas untuk obat pasien berada diruang tersendiri dengan
menggunakan almari loker untuk masing masing pasien. Pemberian
obat dengan dosis yang telah diberikan dokter dan jam pemberian
sesuai jadwal.
C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan (penerapan proses keperawatan)
Asuhan keperawatan yang dibangsal Ahmad Dahlan sudah mencakup seluruh
proses keperawatan pasien yang meliputi:
a) Pengkajian yang terdiri dari keluhan pasien,riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga. Assesmen awal
nyeri, nutrisi dan resiko jatuh sudah dilakukan, sudah semuanya terisi.
b) Analisa data sudah terisi secara ceklist pada form catatan keperawatan.
c) Diagnosa keperawatan sudah terisi secara ceklist.
d) Intervensi sudah terisi secara ceklist.
e) Implementasi sudah terisi secara singkat pada form catatan keperawatan.
f) Evaluasi sudah terisi secarajelas per shift pada form catatan keperawatan
2. Proses Manajemen pelayanan/operasional Keperawatan (penerapan proses
manajemen), dengan fungsi-fungsi manajemen : POSAC/P1, P2, P3/teori lain
a. Planning :
1). Menunjuk ke katim pengganti jika Katim cuti atau ijin sakit, sudah
dilakukan dengan baik
2). Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya sudah dilakukan
dengan baik
3). Mengidentifikasi jumlah perawat yang di butuhkan berdasarkan aktifitas
kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan / penjadwalan.
4). Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.belum bisa dilakukan
karena Kepala ruang masih mengerjakan tugas staf pelaksana saat ada
pelaksana yang cuti
5). Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan
dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
6). Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan,sudah dilakukan
dengan baik
7). Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk
RS,sudah dilakukan dengan baik
8). Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan,sudah
dilakukan dengan baik
b. Organizing
1). Memutuskan metode Tim: sudah ditetapkan oleh bidang keperawatan
melalui SK direktur. Sudah dilakukan tapi pelaksanaannya belum bisa
optimal karena Masih banyak staff pelaksana yang melakukan metode
penugasan fungsional
2). Merumuskan tujuan metode penugasan: masih campuran antara tim dan
fungsional,karena belum tersedianya perawat Skep.Ns yang memadai
3). Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas, Sudah ada
uraian tugas
4). Membuat rentang kendali kepala ruang membawahi 4 ketua tim dan
ketua tim membawahi 2 perawat.Sudah dilakukan
5). Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dan lain – lain,Sudah
dilakukan
6). Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.Sudah dilakukan
7). Mendelagasikan tugas kepala ruang jika tidak berada di tempat kepada
ketua tim.Sudah dilakukan
c. Actuating
1).Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim,Sudah
dilakukan
2). Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik. Belum dilakukan secara optimal pelaksanaannya
3). Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap.Sudah dilakukan
4). Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan askep pasien.Sudah dilakukan
5). Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.Sudah dilakukan
6).Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam tugasnya.Sudah
dilakukan
7). Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.Sudah dilakukan
8).Audit Keperawatan belum dilakukan,karena belum ada tenaga yang
pelatihan audit keperawatan
d. Controlling (Pengawasan)
1). Pelaksanaan proses evaluasi / controling pada rencana yang sedang
berjalan sudah dilakukan dalam bentuk supervisi kinerja perawat maupun
supervisi yang lain.
2). Melihat performance / kinerja sebagai koreksi.sudah dilakukan
3). Mengukur hasil / prestasi yang telah diperoleh staf atau organisasi.sudah
dilakukan
4). Memperbaiki penyimpangan – penyimpangan yang terjadi sesuai dengan
faktor – faktor penyebabnya dan menggunakan faktor tersebut untuk
menetapkan langkah – langkah intervensi.belum dilakukan
3. Proses Manajemen Bimbingan Praktek bagi Mhs. Praktikan (penerapan proses
manajemen) dengan fungsi-fungsi POAC.
a. Planning
Menunjuk CI pengganti apabila ada CI yang cuti,Membimbing
pelaksanaan asuhan keperawatan, Membimbing penerapan proses
keperawatan dan menilai asuhan keperawatan.
b. Organizing
Membuat rincian tugas mahasiswa,memberi wewenang kepada
mahasiswa sesuai target yang dicapai dengan pendampingan perawat
c. Actuating
Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada mahasiswa,
memberikan, Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap, Memberikan pujian kepada mahasiswa terhadap
tugas-tugas yang diberikan
d. Controling
Melaksanaan proses evaluasi terhadap kegiatan mahasiswa.
D. Unsur Out Put/Keluaran
1. Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
Jumlah TT diRuang Ahmad Dahlan 21,Jumlah pasien keluar hidup dan mati 185
orang,Total hari perawatan 584 hari. BOR, ALOS, TOI, BTO Ruangan dengan
Standar Ideal Masing–masing. Data berdasarkan Ruangan dengan Standar Ideal
Masing–masing .Data Berdasarkan DEPKES RI
a). Bed Occupancy Rate (BOR) adalah presentase tempat tidur pada satuan
waktu tertentu dengan standar pencapaian 60-85% (Depkes RI dalam
Kementerian2011).
Dari Hasil evaluasi perhitungan BOR, LOS,BTO,TOI bulan mei 2023 dapat
disimpulkan : BOR Ruang Ahmad Dahlan melebihi dari angka normal,AVLOS
lebih rendah,TOI hasil rendah,BTO hasil nya tinggi
2. Hasil evaluasi penerapan SAK (Instrumen ABC)
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang ditetapkan oleh
Depkes dan dijadikan pedoman di Rumah Sakit, sedangkan SAK
khusus adalah standar asuhan yang dibuat oleh Rumah sakit untuk
kasus terbanyak masing-masing unit pelayanan. (SAK)
Standar Asuhan Keperawatan dapat digunakan oleh perawat ruangan
sebagai pedoman dalam hal membimbing perawat dalam penentuan
tindakan keperawatan yang tepat dan juga benar. Berdasarkan wawancara dengan
kepala ruang Standar asuhan keperawatan telah dilaksanakan secara optimal tetapi
SAK khusus unit belum ada di
Ruang Ahmad Dahlan.
3. Hasil evaluasi bimbingan PKK (dari Pembimbing PKK/Peserta didik)
4. Kepuasan kerja karyawan.Setiap sub unsur pada unsur input, proses, output tersebut
terdiri dari 3 pokok uraian yaitu :
a. Analisis ketenagaan (Man)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang – orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
KABID KEPERAWATAN
Heni sundari, S.Kep.Ns
KEPALA RUANG
Mutiara Devi,AMK
KESIMPULAN:
Sesuai dengan standart rumah sakit dan berdasarkan data diatas kita simpulkan bahwa
SDM ketenagaan ruang Ahmad Dahlan masih kurang memenuhi standart, baik dalam
kwantitatif maupun kwalitatif.
Secara kwalitatif, pendidikan formal kepala ruang dan katim masih belum sesuai
dengan standart. Yaitu masih D3 keperawatan. Namun berjalannya program
pendidikan ners yang ada saat ini diharapkan sudah memenui standatr yang
diharapkan. Adapun pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dengan cara
pelatihan masih kurang.
Secara kwantitatif, jumlah tenaga yang tersedia berkisar masih 68% dari kebutuhan
tenaga yang direkomendasikan standart RS sedang sisa 32% nya tentunya menjadi
pemikiran managemen ruangan untuk segera memenuhinya yang tentunya akan
ditindaklanjuti oleh pihak RS.
b. Analisis Money
Ruang rawat inap Ahmad Dahlan system keuangan dalam hal memenuhi
kebutuhan peralatan kesehatan sumber dana di dapatkan dari hasil . Alokasi dana
dari APBD digunakan untuk pelaksanaan pembangunan alat kesehatan,
Kerjasama ini perlu adanya kewaspadaan mengingat bahwa di Indonesia masih
banyak tunggakan terkait BPJS. RSU PKU Muhammadiyah Sragen mendanai
setiap pegawai yang di delegasikan untuk mengikuti pelatihan ataupun seminar
yang berhubungan dengan kepentingan rumah sakit. Apabila seminar maupun
pelatihan yang di adakan di rekomendasikan oleh rumah sakit maka dana atau
pembiyaan di tanggung rumah sakit
Hasil analisa menunjukkan bahwa pihak RSU PKU Muhammadiyah Sragen telah
melaksanakan system manajemen keuangan dengan baik dalam penganggaran
untuk kebutuhan dan alat kesehatan, selain itu manajemen kesejahteraan pegawai
sudah diatur dengan baik dan terbukti dengan pemberian tunjangan BPJS
kesehatan, BPJS ketenagakerjaan, gaji yang sesuai dengan standart dan tunjangan
lainnya.
Masalah :-
c. Analisis Material
e. NAMA ALAT YANG DIMILIKI/ MASALAH
KONDISI
1 Nebulezer 1/masih baik, dikalibrasi Tidak ada masalah, alat siap
secara berkala pakai
2 Tensi meter 1/masih baik, dikalibrasi Tidak ada masalah, alat siap
secara berkala pakai
3 Torniquet 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
4 Tromol besar 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
5 Bak instrumen 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
6 Bengkok 2/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
7 Bak spuit 2/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
8 Korentang & 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
tempat pakai
9 Gunting 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
plester pakai
10 Gunting 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
nekrotomi pakai
11 Gunting 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
heating aff pakai
12 Pincet anatomi 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
pakai
13 Pincet chirugis 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
pakai
14 Arteri kleam 1/masih baik Tidak masalah, alat siap
pakai
15 Stetoskop 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
16 Temperatur 1/masih baik Tidak ada masalah
17 Tempat stupres 2/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
18 Kom terbuka 1/masih baik Tidak ada masalah, alat siap
pakai
19 O2 sentral 21/masih baik Tidak ada masalah,alat
Masalah yang dapat kami simpulkan di ruang Ahmad Dahlan : Masih banyak alat
kesehatan yang belum memenuhi standar yang berlaku,baik dalam kualitas maupun
kuantitasnya
d. Analisis method
1) Model Penyusunan Asuhan Keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang dilaksanakan di Ruang Rawat Inap
Ahmad Dahlan pada tanggal 30 Mei 2023 didapatkan bahwa Ruang rawat
inap Ahmad Dahlan menggunakan MAKP model tim yang diterapkan di
ruang rawat inap Ahmad Dahlan. Namun dalam pelaksanaannya belum
sepenuhnya sesuai dengan metode tim karena disesuaikan dengan program
perawatan pasien dalam pemenuhan kebutuhan, sehingga perawat fleksibel
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Walaupun dalam
struktur organisasi telah dibagi menjadi 1 tim namun dalam
pelaksanaannya tidak ada pembagian secara khusus antar perawat pelaksana
terkait penanggung jawab pasien sesuai bed. Setiap 1 shift dapat
dimungkinkan semua perawat yang bertugas bertanggung jawab merawat
semua pasien di ruang Ahmad Dahlan.
1. Identitas klien
2. Keluhan klien
5. Masalah keperawatan
e. Analisis machine
Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja
Dari hasil pengkajian 30 Mei 2023 didapatkan hasil Untuk kamar kls VIP
setiap kamar terdiri dari 1 bed,1sofa penunggu dan 1 lemari pendingin,1 lemari
pakaian,dilengkapi TV dan ruangan ber AC.Untuk kelas 2 terdiri dari 4 bed
dengan 1 AC ,4 kursi penunggu,4 lemari/loker pakaian,.Untuk kelas 3 Setiap
kamar terdiri dari 6 bed 1 AC,6 almari ,6 loker pakaian,6 kursi penunggu.
Berdasarkan wawancara dengan sebagian pasien dan keluarga, fasilitas
diruangan untuk pasien sudah cukup baik. Tetapi untuk jarak bed dengan bed
lain sangat sempit
BAB IV
Analisis Data dan Perencanaan
1. Analisis Data
A. Analisa SWOT
2 Money 1. Adanya pendapatan dari 1. Hasil klaim BPJS tidak 1. Adanya rencana 1. Penerimaan
jasa pelayanan IRNA sesuai dan tidak tepat perubahan tarif insentif kadang
medic seperti BPJS, waktu dengan usulan rumah sakit tidak sesuai
umum dan jasa raharja klaim BPJS tanggal ditetapkan
3 Material 1. Ruang Ahmad dahlan 1. Luas kamar tidak 1. Peluang untuk 1. Tersedianya
memiliki 4 kamar memenuhi standart. menjalin kerjasama fasilitas RS
pasien dengan jumlah 2. Masih banyak alat dalam bidang yang lengkap
TT 21 bed dengan kesehatan yang belum pelayanan kesehatan menjadi item
fasiltas kamar sudah memenuhi standar yang lain persaiangan
cukup memadai berlaku baik dalam 2. Tarif Klaim BPJS antar RS
2. Jumlah alat sebagian kualitas maupun naik 2. Tuntutan
belum sesuai dengan kuantitasnya. Akreditasi RS
rasio pasien
5 Machine 1. Ruang Ahmad 1. Jarak antar bed tidak 1. Peluang untuk 1.Tersedianya
dahlan memiliki 4 memenuhi standart. menjalin kerjasama fasilitas RS yang
kamar 2. Masih banyak alat dalam bidang lengkap menjadi
kesehatan yang belum pelayanan kesehatan item persaingan
memenuhi standar lain antar RS
yang berlaku baik 2. Tuntutan
dalam kualitas Akreditasi RS
maupun kuantitasnya
B. Diagram layang analisis SWOT/ FISHBONE
Man
Machine
Material
Jarak antar
-Luas kmr tdk SDMkurang,
standar Bed belum
tersedia
-Alat kesehtan standar
msh kurang scr 68%
kuantitas
Money
Metode
C. Prioritas masalah berdasarkan hasil skoring
Sebelum menentukan prioritas masalah sebaiknya membuat daftar masalah.
Daftar masalah yang ditemukan adalah :
1) Man
Masalah :
a) SDM ketenagaan ruangan Ahmad Dahlan masih kurang memenuhi standart.
Jumlah tenaga yang tersedia berkisar masih 68 % dari kebutuhan tenaga yang
direkomendasikan standart RS sedang sisa 32 %
b) Secara kwalitatif, pendidikan formal kepala ruang dan katim masih belum
sesuai dengan standart, yaitu masih D3 Kep.
2) Money
Masalah: Hasil klaim BPJS tidak sesuai dan tidak tepat waktu dengan usulan
klaim BPJS
3) Material
Masalah :
a) Luas kamar tidak memenuhi standart.
b) Masih banyak alat kesehatan yang belum memenuhi standar yang berlaku baik
dalam kualitas maupun kuantitasnya.
4) Methode
Masalah :
a) MAKP tim sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal
b) Perawat belum pernah mengikuti pelatihan DRK
c) Perawat belum tahu proses pre dan post conference
5) Machine
Masalah :
a) Jarak antar bed tidak memenuhi standart.
b) Masih banyak alat kesehatan yang belum memenuhi standar yang berlaku
baik dalam kualitas maupun kuantitasnya
Setelah daftar masalah ada,kemudian menentukan prioritas masalah dengan
menggunakan unsur :
1. Magnitude ( Mg )
Kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi.
2. Saverity ( Sv )
Besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah ini
3. Manageability ( Mn )
Berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur untuk perubahannya
4. Nursing Consent ( Nc )
Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
5. Affardability ( Af )
Ketersediaan sumber daya
Dari daftar masalah yang muncul kemudian diberikan rentang nilai 1 – 5, yaitu :
5 : Sangat penting
4 : Penting
3 : Cukup penting
2 : Kurang penting
1 : Sangat kurang penting
Untuk mendapatkan nilai prioritas masalahnya : Mg×Sv×Mn×Ne×Af
Pembobotan Prioritas Masalah
No. Daftar Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Priorit
as
1. SDM ketenagaan ruangan Ahmad Dahlan masih
4 4 3 4 2 4 384 IV
maksimal
D. Rumuskan masalah
Dari beberapa prioritas masalah yang kami dapatkan,maka masalah yang akan kita
lakukan tindaklanjut adalah,tentang method yaitu ditemukan data sebagai berikut:
a. pre post conference belum dilakukan karena dari rumah sakit tidak ada peraturan
direktur yang mengharuskan kegiatan tersebut,SPO juga belum ada.
b. Pelatihan DRK belum pernah dilakukan
c. Pelaksanaan MAKP metode tim belum optimal
2. Perencanaan
Plann of Action (POA) sesuai dengan masalah. Rencana kegiatan/POA disusun sesuai dengan prioritas masalah yang terdiri dari :
Masalah Pokok Kegiatan Uraian kegiatan Tujuan Sasaran Target Waktu PJ
Pelaksanaan
Belum 1. Membuat SPO Pre dan 1. Mengumpulkan data Terbentuknya Semua 1 17 Juni 2023 Winarni
adanya Post Conference tentang kebijakan SPO pre dan Perawat minggu
Ahmad
tentang Pre 2. Mensosialisasikan SPO atau peraturan post conference dahlan
dan Post Pre dan Post conference direktur yang
Conference 3. Melakukan Role play pre mengatur tentang
dan post conference keperawatan
2. Menyusun konsep
pengajuan SPO Pre
dan post conference
3. Mengajukan
permohonan tertulis
kepada Kepala
bidang Keperawatan
dengan
pendampingan
pembimbing klinik
4. Menyusun konsep
SPO Pre dan post
conference
didampingi
pembimbing klinik
Belum Membuat DRK Menyusun konsep Terbentuknya Semua 1 17 Juni 2023 Winarni
adanya SPO pre dan Perawat minggu
Mensosialisasikan SPO pengajuan SPO DRK
SPO Ahmad
tentang DRK Mengajukan post conference dahlan
DRK permohonan tertulis
kepada Kepala bidang
Keperawatan dengan
pendampingan
pembimbing klinik
Menyusun konsep SPO
DRK didampingi
pembimbing klinik
Belum Mensosialisasikan Menyusun konsep Terlaksananya Semua 1 20 juni 2023 Winarni
optimalnya tentang metode tim metode tim yang MAKP metode perawat minggu
MAKP Melakukan supervisi maksimal tim yang ahmad
metode tim berkala tentang Melakukan optimal dahlan
pelaksanaan metode pendampingan
tim berkala saat
melakukan
pelaksanaan metode
tim
BAB V
Implementasi dan Evaluasi
1. Pelaksanaan (uraian kegiatan yang telah dilakukan berdasar POA)
Masalah Pokok Kegiatan Uraian kegiatan Tujuan Sasaran Target Waktu Hasil Pelaksaan kegiatan
Pelaksanaan
Belum Membuat SPO Mengumpulkan Terbentuknya Semua 1 minggu 19 -26 Juni Setelah dilakukan
adanya SPO pre dan Perawat 2023 implementasi maka :
Pre dan Post data tentang
Ahmad Terbentuk SPO pre
tentang Pre Conference kebijakan atau post dahlan dan post conference
dan Post Mensosialisasi peraturan conference Perawat Ahmad
Conference kan SPO Pre direktur yang Dahlan mengetahui
cara melakukan pre
dan Post mengatur
dan post conference
conference tentang Ada gambaran tentang
Melakukan keperawatan cara melakukan pre
dan post conference
role play pre Menyusun
dan post konsep
conference pengajuan SPO
Pre dan post
conference
Mengajukan
permohonan
tertulis kepada
Kepala bidang
Keperawatan
dengan
pendampingan
pembimbing
klinik
Menyusun
konsep SPO
Pre dan post
conference
didampingi
pembimbing
klinik
Belum Membuat Menyusun Terbentuknya Semua 1 minggu 19-26 Juni Setelah dilakukan
adanya SPO DRK Perawat 2023 implementasi maka :
DRK konsep
SPO Ahmad Terbentuk SPO DRK
tentang Mensosialisa pengajuan SPO dahlan Perawat Ahmad
DRK sikan SPO DRK Dahlan mengetahui
DRK Mengajukan cara melakukan DRK
permohonan
tertulis kepada
Kepala bidang
Keperawatan
dengan
pendampingan
pembimbing
klinik
Menyusun
konsep SPO
DRK
didampingi
pembimbing
klinik
Belum Mensosialis Menyusun Terlaksananya Semua 1 minggu 20-26 Juni Setelah dilakukan
optimalnya asikan konsep metode MAKP metode Perawat 2023 implementasi maka :
MAKP tentang tim yang tim yang Ahmad Terlaksana MAKP
metode tim metode tim maksimal optimal dahlan metode tim yang
Melakukan Melakukan optimal
supervisi pendampingan
berkala berkala saat
tentang melakukan
pelaksanaa pelaksanaan
n metode metode tim
tim
2. Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 26-27 Juni 2023 pada shift pagi dan siang. Dari keseluruhan perawat pelaksana
yang berjumlah 13 orang, 10 orang mengerti tentang cara pre dan post conference serta DRK.Dengan Pemberian implementasi maka kelompok
mendapatkan hasil sebagai berikut :
a. Terlaksananya kegiatan pre dan post conference.
Setelah dilakukan implementasi dengan memberikan SPO pre dan post conference,sosialisasi SPO dan Role play dan telah digunakan
oleh perawat pelaksana yang dinas pada saat dilakukan implementasi maka dapat di simpulkan bahwa telah ada kegiatan pre dan post
conference diruang Ahmad Dahlan
b. Diskusi Refleksi Kasus
Setelah dilakukan implementasi dengan memberikan SPO DRK,maka dapat disimpulkan perawat mengetahui cara melakukan DRK.
c. Terlaksananya MAKP metode tim yang optimal
MAKP metode tim sudah terlaksana tetapi belum sempurna
3. Faktor Kesulitan dan Pendukung yang dialami oleh mahasiswa selama pelaksanaan praktek
Kegiatan pre dan post conference dan DRK merupakan hal yang baru di Ruang Ahmad Dahlan sehingga dalam melakukan kegiatan tersebut
perawat ruangan perlu motivasi dan supervisi setiap hari dari unit manajemen RS.
BAB 6
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Pengkajian data diruang Ahmad Dahlan menggunakan wawancara dan observasi
dan dari hasil analisis ditemukan 5 masalah (5 M) antara lain:
a. Ketersediaan tenaga hanya 65 % (Man)
b. Banyak alkes yang kurang memenuhi syarat (Material)
c. Ruang rawat inap terlalu sempit sehingga jarak antar bed tidak
memenuhi syarat (Machine)
d. Klaim Pasien JKN kadang tidak sesuai dengan usulan (Money).
e. Belum ada kegiatan pre dan post conference dan DRK(Methode).
Dari semua masalah yang ditemukan hanya 1(Methode) yang bisa diintervensi
dalam praktik manajemen keperawatan dalam jangka waktu singkat,Karena 4
masalah untuk melakukan implementasi membutuhkan waktu yang lama dan
prosedur berjenjang.
2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas disarankan kepada :
a. Pimpinan
Memberikan dukungan dan reward serta kemudahan bagi profesi
keperawatan untuk mengembangkan karir dan pendidikan berkelanjutan
ke D3 dan S1 keperawatan yang diperlukan diruang MAKP.
b. Bagian Keperawatan
Melakukan supervisi secara teratur keruangan agar kemampuan sudah
terbentuk menjadi budaya kerja yang harus dipertahankan dan
ditingkatkan, memberi pujian terhadap hasil yang telah dicapai untuk
meningkatkan motivasi dan kualitas kerja perawat;
Ditetapkan
PENGERTIAN Pre Conference yaitu komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggungjawab tim.
Ditetapkan
UNIT TERKAIT
Ditetapkan
PROSEDUR 1. Persiapan
- Menyusun jadwal
- Menentukan topik
- Menyiapkan lingkungan yang kondusif
2. Pelaksanaan
- Waktu 60 menit
- Peserta terdiri dari : penyaji,fasilitator,dan anggota
- Sesi memicu pendapat dan diskusi dilakukan tanpa pihak
memang yang merasa terpojok
- Kesimpulan dibacakan oleh fasilitator
- Rencana tindak lanjut
- Dokumentasi(daftar hadir, notulensi)
3. Penilaian
- RTL dan penyimpanan kegiatan
UNIT TERKAIT
Referensi