PANDUAN
ETIKA DAN
PROFESI
PERAWAT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah Nya kepada kita semua. Dan tidak lupa kita haturkan salam serta sholawat
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penulis mampu menyelesaikan buku
Panduan Etika dan Profesi Perawat di RSU PKU Muhammadiyah Sragen.
Struktur ini dibuat sebagai panduan untuk Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi
Keperawatan dalam melaksanakan tugasnya agar profesionalisme dan pertumbuhan profesi
tenaga keperawatan dapat terjadi dan terus berkembang, diperlukan suatu mekanisme dan
sistem pengorganisasian yang terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah
keprofesian yang sarat dengan aturan dan tata norma profesi. Mekanisme dan sistem
pengorganisasian tersebut adalah komite keperawatan. Berdasarkan kondisi tersebut
diperlukan pedoman pelayanan komite keperawatan sebagai petunjuk dalam melakukan
kegiatan, sehingga dapat diimplementasikan, berkontribusi meningkatkan kinerja
pengelolaan klinik bagi tenaga keperawatan.
Dengan ditaatinya Buku Panduan Etika dan Profesi Perawat di RSU PKU
Muhammadiyah Srage ini, maka diharapkan upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan
pertumbuhan profesi tenaga keperawatan dapat terjadi dan terus berkembang di RSU PKU
Muhammadiyah Sragen.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... ii.
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iii
PERATURAN DIREKTUR UTAMA…………………………………………….. 1
BAB I DEFINISI………………………………… …………………………………1
BAB II RUANG LINGKUP………………………………………………….……..2
BAB III TATA LAKSANA………………………..………………………………. 5
A. 5 DASAR PRINSIP KODE ETIK…………………………………………..5
B. JENIS-JENIS PELANGGARAN KODE ETIK…………………………….7
C. PROGRAM…………………………………………………………………11
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN…………………………………….11
E. MEKANISME PENANGANAN KASUS PELANGGARAN ETIK ……..11
F. TAHAP-TAHAP BILA MENEMUKAN PELANGGARAN……………..12
BAB IV DOKUMENTASI………………………………………………………….14
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………..15
FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN PELANGGARAN ETIK…….16
iii
RUMAH SAKIT UMUM
PKU MUHAMMADIYAH SRAGEN
Jl. Raya Sragen – Solo KM.8 Masaran, Sragen
Telp / Fax : (0271) 644370,Email : pkum_sragen@yahoo.com
Web.www.rsupkusragen.com
1
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : PERATURAN DIREKTUR UTAMA TENTANG PANDUAN
ETIKA DAN PROFESI PERAWAT DI RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH SRAGEN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1) Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen;
2) Etika adalah Konsep penilaian sifat kebaikan dari tindakan sosial berdasarkan kepada
tradisi yang dimiliki individu maupun kelompok;
3) Profesi adalah Jenis pekerjaan yang menuntut pendidikan dan keahlian khusus;
4) Perawat adalah Seorang profesional yang mempunyai kemampuan,tanggung jawab
dan kewenangan melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan pada berbagai jenjang
pelayanan keperawatan.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Fungsi komite keperawatan dan sub komite etik dan disiplin profesi ini adalah melaksanakan
kebijakan komite keperawatan dibidang etika dan disiplin profesi perawat.
Pasal 3
Panduan Etika dan Profesi perawat ini menjadi acuan kerja Sub Komite Etik dan Disiplin
Profesi RSU PKU Muhammadiyah Sragen
BAB III
TATA LAKSANA
Pasal 4
Setiap perawat harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan menerapkan Standar prosedur operasional dan menerapkan etika profesi
dalam praktiknya
Pasal 5
2
BAB IV
DOKUMENTASI
Pasal 6
Setiap terjadi pelanggaran Kode Etik Keperawatan dilakukan pencatatan dan pelaporan
menggunakan formular baku yang ditentukan oleh RSU PKU Muhammadiyah Sragen
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
1) Dokumen panduan Etika dan Profesi perawat yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur
Utama ini, dijadikan acuan dalam melakukan tugas dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan direktur ini;
2) Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : di Sragen
Pada tanggal : 09 September 2022
RSU PKU Muhammadiyah Sragen
Direktur Utama
3
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RSU PKU MUHAMMADIYAH
SRAGEN
NOMOR : 988 /KEP/DIRUT/RSU-
PKUM/I/2022
TENTANG : PANDUAN ETIKA DAN
PROFESI PERAWAT
1
Peraturan internal rumah sakit (hospital by laws) adalah aturan dasar yang
mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal
korporasi dan peraturan internal staf keperawatan.
Peraturan internal korporasi (corporate by laws) adalah aturan yang mengatur
agar tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui
pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite keperawatan di rumah
sakit
Peraturan internal staf keperawatan(nursing staff by laws) adalah aturan
yangmengatur tata kelola klinis (clinical governance) untuk menjaga
profesionalisme keperawatan di rumah sakit.
Kewenangan klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang perawat
untuk melakukan sekelompok pelayanan keperawatan tertentu berdasarkan area
praktiknya dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang
dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis (clinical appointment).
Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan kepalarumah
sakit kepada seorang perawat untuk melakukan sekelompok pelayanan
keperawatan dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang
telah ditetapkan baginya.
Sub komite etik dan disiplin profesi adalah Organisasi di bawah Komite
keperawatan yang terdiri dari ketua dan sekertaris merangkap anggota yang
dipilih dari staf perawat atau bidan dengan surat keputusan direktur berperan
melaksanakan kebijakan sosialisasi dan pembinaan di bidang etika dan disiplin
profesi perawat.
Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi
dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan
etika profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat
ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi
serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi. Nilai etik sangat
diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai landasan dalam memberikan
pelayanan yang manusiawi berpusat pada pasien. Prinsip “caring” merupakan
inti pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan. Pelanggaran terhadap
standar pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan hampir selalu
dimulai dari pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan
pasien dan masyarakat.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Komite Keperawatan memiliki peran sentral dalam mekanisme etik dan
disiplin para perawat dan bidan karena tugas utamanya menjaga profesionalisme
tenaga perawat dan bidan melindungi pasien rumah sakit dari hal-hal yang
berkaitan dengan tindakan medis dan keperawatan.Fungsi komite keperawatan
dan sub komite etik dan disiplin profesi ini adalah Melaksanakan kebijakan
komite keperawatan dibidang etika dan disiplin profesi perawat dan bidan.
Tugas sub komite etik dan disiplin profesi
1. Bersama ketua komite keperawatan menyusun garis besar kebijakan sub
komite etik dan disiplin profesi .
2. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
3. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan .
4. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin
dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan
asuhan keperawatan.
5. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis.
6. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan.
7. Melaporkan hasil pelaksaan tugasnya kepada ketua komite keperawatan.
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.
Kewenangan sub komite etik dan disiplin profesi
1. Memberi usul atau rekomendasi pencabutan kewenangan klinis tertentu
2. Memberikan rekomendasi perubahan /modifikasi rincian kewenangan
klinis.
3. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan etik dan disiplin profesi ini
adalah Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi
dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika
profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat
ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi
serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi. Berdasarkan hal
tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu
3
dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi sehingga
pelayanan keperawatan yang diberikan benar- benar menjamin pasien akan
aman dan mendapat kepuasan.
4
BAB III
TATA LAKSANA KODE ETIK KEPERAWATAN
5
2. Perawat Dengan Praktek
6
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif dan terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.
B. Jenis - Jenis Pelanggaran Berdasarkan Kode Etik Keperawatan
Jenis pelanggaran ada 3 (tiga) yaitu
1. Pelanggaran Ringan
2. Pelanggaran Sedang
3. Pelanggaran Berat
1. Pelanggaran Ringan
a. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
1) Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi.
2) Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan
kepada pasien.
3) Memberi informasi yang tidak optimal.
4) Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak
dengan pasien atau melakukan tindakan.
5) Kurang menunjukan sikap empati.
6) Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan
Keperawatan.
7) Melakukan tindakan/perilaku yang dapat mengganggu
kenyamanan atau ketenangan kerja (berbicara keras, menghidupkan
radio, TV, dll)
b. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
1) Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah
sakit yang terkait dengan tugas sebagai perawat / bidan.
c. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain
1) Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain atau
profesi lain.
2) Tidak menghargai kelebihan / prestasi perawat lain atau profesi lain.
3) Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga
kesehatan lain.
d. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
1) Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi / gondrong, tidak
memakai pakaian dinas / seragam sesuai yang ditetapkan.
7
2. Pelanggaran Sedang
a. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
1) Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien, memandikan,
menggosok gigi / oral hygiene, vulva hygien.
2) Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat
kecemasan pada pasien dan keluarga.
3) Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka
agama pada saat pasien membutuhkan / dalam sakaratul maut.
4) Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap
yang dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwa.
5) Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien
yang butuh bantuan.
6) Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antoseptik yang
mengakibatkan terjadi infeksi.
7) Tidak melakukan tindakan pencegahan dekubitus (mengubah
posisi, memberi pelembab, bedak, massage, mengganti alat tenun
yang basah / kotor).
b. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
1) Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan
kebijakan rumah sakit yang berlaku.
2) Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan kenyamanan
pasien.
3) Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara
optimal.
4) Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatan
(respon pasien, kondisi pasien dll).
5) Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan.
8
3) Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.
9
7) Memberikan informasi yang tidak benar /tidak dapat
dipertanggung jawabkan.
10
2) Menjual nama organisasi profesi Keperawatan untuk kepentingan
pribadi, mencari dana atas nama profesi lain untuk kepentingan
pribadi, promosi produk tertentu dikaitkan dengan profesi untuk
kepentingan pribadi.
D. Langkah Kegiatan
Prosedur :
1. Penanganan masalah
11
b. Setiap masalah tentang karyawan baik antar karyawan dengan
karyawan,karyawan dengan pelanggan wajib diselesaikan oleh
pejabat secara terstuktur dalam jangka waktu selambat –
lambatnya satu bulan bila menyangkut citra pelayanan diselesaikan
selambatnya 1 minggu.
3) Temuan langsung
12
Proses penanganan :
1) Adanya informasi yang jelas tentang pengaduan
2) Lakukan pemanggilan
3) Konfirmasi dan atau klarifikasi
4) Membuat kronologi kejadian
5) Identifikasi dan menilai bobot pelanggaran
6) Penyelesaian masalah
7) Evaluasi
Evaluasi tetap dilakukan tergantung dari tingkat pelanggaran yang
dilakukan
13
BAB IV
DOKUMENTASI
Setiap terjadi pelanggaran Kode Etik Keperawatan dilakukan
pencatatan dan pelaporan menggunakan formulir baku yang ditentukan oleh
RSU PKU Muhammadiyah Sragen sebagai berikut:
1. Formulir Peringatan Lisan
Formulir ini ditujukan untuk perawat yang melakukan pelanggaran kode
etik keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan
2. Formulir Laporan Kejadian Pelanggaran Kode Etik Keperawatan
Formulir ini berfungsi untuk mencatat laporan kejadian
pelanggaran kode etik keperawatan yang diisi oleh kepala
ruangan.
3. Formulir Pengarahan/Konseling
Formulir ini berfungsi bahwa perawat/bidan yang bersangkutan telah
melakukan pelanggaran sebagai pengakuan dan telah diberikan
pengarahan. Formulir ini diisi oleh yang telah memberikan pengarahan
(konselor) dan ditandatangani oleh perawat/bidan yang bersangkutan.
Penomoran Pelanggaran
Setiap pelanggaran Kode Etik Keperawatan terdapat nomor pelanggaran
yang sesuai jenis pelanggaran etika keperawatan .
Contoh penomoran tersebut adalah :
Bila terjadi kasus, seorang perawat tidak melakukan prosedur
aseptik/antiseptik, maka nomor pelanggaran perawat tersebut
adalah C11 yaitu pelanggaran berat (C), pada tanggung jawab
perawat terhadap pasien (1), dipoint tidak melakukan prosedur
aseptik/antiseptik(1)
14
BAB V
PENUTUP
Panduan etika profesi perawat merupakan proses yang sangatlah penting
agar supaya perawat dapat selalu beretika profesi yang baik sesuai dengan visi
dan misi dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sragen.
Buku panduan ini disusun untuk dasar pembinaan dari Sub Komite Etik
dan Disiplin Perawat dalam rangka penegakan etik dan disiplin perawat.
15
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RSU PKU MUHAMMADIYAH
SRAGEN
NOMOR : 988 /KEP/DIRUT/RSU-
PKUM/I/2022
TENTANG : PANDUAN ETIKA DAN
PROFESI PERAWAT
Form 1
PERINGATAN LISAN
Sragen,
Yang Memberi Peringatan
Yang Diberi Peringatan
( )
( )
Tembusan :
16
Form 2
Tempat bekerja :
Hari/Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Nomor Pelanggaran :
Sragen,
Kepala Ruang
( )
Tembusan :
1. Kepala Bidang Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan
17
Form 3
PENGARAHAN / KONSELING
( ) ( )
Mengetahui
Ketua Komite Keperawatan
( )
Tembusan :
Form 4
Nama :
Ruang :
Tgl penilaian :
Penilai :
NILAI : x 100 =
14
20
Perawat dengan Praktek
21
f. Perawat menggunakan teknologi
keperawatan yang telah diuji
validitans ( kehandalan) dan
reabilitas ( keabsahan) oleh
lembaga yang berwenang
NILAI : x 100 =
22
22
22
FORM 3 :Perawat dengan Masyarakat
NILAI : x 100 =
6
23
24
Perawat dan Teman Sejawat
NO PERNYATAAN YANG TINDAKAN YANG DIUKUR DILAKUKAN
DIUKUR YA TDK
1 Perawat senantiasa a. Perawat mendiskusikan hal-hal terkait
memelihara hubungan baik profesi secara berkala dengan sejawat
dengan sesame perawat b. Perawat dalam menyampaikan pendapat
maupun dengan tenaga terhadap sejawat, menggunakan rujukan
Kesehatan lainnya dan dalam yang diakui kebenaranya
memelihara keserasian c. Perawat menghargai dan bersikap terbuka
suasana lingkungan kerja terhadap pendat teman sejawat
maupun dalam mencapai d. Perawat menciptakan lingkungan yang
tujuan pelayanan Kesehatan kondusif(keserasian suasana dan
secara menyeluruh memperhatikan privacy)
e. Perawat menghargai sesame perawat
seperti keluarga sendiri
NILAI : x 100 =
9
25
Perawat dan Profesi
NILAI : x 100 =
10
26
Nilai Hubungan
Sragen……………………
(……………………) ( ……………………)
27
28
29