Anda di halaman 1dari 14

BAB I

DEFINISI

A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu
dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin
meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat pula,maka rumah sakit dalam
pengelolaanya harus transparan,berkualitas dan memperhatikan kepentingan pasien
dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan
Manajemen SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang tinggi dan profesional. Mulai
dari Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit,
perencanaan/pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisiplin
tenaga profesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis
komposisi pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten
guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan.
Selain memperhatikan kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu
juga ditetapkan kualifikasi profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik
kompetensi pemberi pelayanan kesehatan dan semakin baik kinerja yang ditampilkan
maka visi pelayanan di RSU Lirboyo Kediri sebagai pusat layanan rujukan unggulan
yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah Kediri dan sekitarnya bisa
dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan
pada tingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data
sekunder (data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah
sakit seperti : analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non
medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSU Lirboyo Kediri diperlukan suatu
standart, oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart
Pemenuhan Tenaga medis, profesional dan non medis RSU Lirboyo Kediri yang
mengacu KMK 81/2004 tentang Pedoman Pola Ketenagaan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, profesional dan non medis baik
secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima
kepada konsumen di RSU Lirboyo Kediri.
2. Tujuan Khusus
a. Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, profesional dan non
medis.
b. Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis
yang kompeten.
c. Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
d. Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya.

1
e. Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga medis, profesional dan non
medis.

C. Pengertian
1. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa
dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu,
khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk
pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan
memamerkan pola.
2. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja
secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan
upaya kesehatan.
3. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan /atau keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh
seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar
profesional dan telah memperhitungkan waktlibur, sakit, dll.
5. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan
pangkat dalam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk
melaksanakan fungsinya.
6. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja
perorangan persatuan waktu.
7. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
8. Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
9. Pola Tenaga Keperawatan adalah Jenid Kualifikasi, jumlah, komposisi, dan katagori
dari keseluruhan tenaga keperawatan.
10. Tenaga Keperawatan adalah tenaga perawat dan bidan (PP No 32/1996 tentang
tenaga kesehatan pasal 2)

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari panduan pola ketenagaan ini diantaranya meliputi :


1. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
2. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan lainnya
3. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Admin
4. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga RM
5. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Laboratorium
6. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Gizi
7. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Dokter
8. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga CS & Keamanan

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan


1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit.
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan ) harus memeperhatikan unit
kerja yang ada di rumah sakit umum lirboyo. Secara garis besar pengelompkkan unit
kerja di unit keperawatan di rumah sakit umum lirboyo sebagai berikut :
a. Rawat Inap Umum
b. Instalasi Gawat Darurat (IGD).
c. Rawat Jalan
d. HCU
e. OK
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan.
Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga yang di gunakan di
Rumah Sakit Umum Lirboyo adalah :
a. Rawat Inap
Cara perhitungan berdasarkan klasifikasi pasien:
1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus.
2) Rata – rata pasien perhari.
3) Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien.
4) Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari.
5) Jam kerja efektif setiap perawat/bidan 7 jam perhari.
Contoh perhitungan dalam satu ruangan :
No Jenis / Katagori Rata-rata Rata–rata jam Jumlah Jam
pasien/hari perawatan/pasien/ Perawatan/hari
hari
1 Pasien Penyakit 5 3 15
Dalam
2 Pasien bedah 1 4 4
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 2 4 8
5 Pasien kebidanan 2 2 4
6 Pasien mata 1 2 2
Jumlah 12 43
Keterangan :
Jadi Jumlah Tenaga Keperawatan yang diperlukan adalah
Jumlah Jam Perawatan (perhari) = 43 =6.1
Jam Kerja Efektif perawat (perhari) 7
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi )
dengan :
Hari Libur/Cuti/Hari Besar (Loss day) dengan rumus sebagai berikut :

∑ hari minggu dalam satu tahun + Hak Cuti + Hari besar (libur) X ∑ perawat tersedia
Jumlah Hari Kerja Efektif
52 + 12 + 14 X 6 = 468 = 1.63=2 orang
286 286
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas – tugas non keperawatan
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan dengan rumus :
Jumlah tenaga keperawatan + lossday X 25
100

4
6 + 2 X 25 = 3
100
Jumlah Tenaga : Tenaga yang tersedia + faktor koreksi
8 + 3 = 11 orang

b. Instalasi Gawat Darurat


Dasar perhitungan di instalasi gawat darurat adalah :
1) Rata – Rata Jumlah pasien/hari
2) Jumlah Jam Perawatan Perhari
3) Jam Efektif Perawat/Hari
Sehingga dengan demikian sesuai dengan rumus :
Rata – rata jumlah pasien (perhari) x jumlah jam perawatan (perhari)
Jumlah jam efektif perawat (perhari)
Contoh :
 Rata – Rata jumlah pasien/hari = 10 orang/hari
 Jumlah jam perawatan = 3 jam/hari
 Jam Efektif/Hari = 7 jam/hari
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
10 X 3 = 30 =4.29 = 4 orang.
7 7
Disamping itu, perlu dilakukan penghitungan juga dengan menggunakan rumus
loss day sebagai berikut :
∑ hari minggu (dalam 1 tahun) + hak cuti + hari besar (libur) x ∑ tenaga tersedia
∑ hari kerja efektif (dalam 1 tahun)
= 52+12+14 x 4 = 78 x 4 = 1.09 = 1 orang.
286 286
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan di IGD adalah 5 orang.

c. Rawat Jalan
Dasar perhitungan Rawat Jalan adalah :
1) Rata – Rata Jumlah pasien 1 hari = 20
2) Jumlah Jam perawatan 1 hari = 2
3) Jam efektif / hari = 7 jam/hari
Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan :
20 X 2 = 5.7= 6 orang pasien
7
Perhitungan lost day :
∑ hari minggu (dalam 1 tahun) + hak cuti + hari besar (libur) x ∑ tenaga tersedia
∑ hari kerja efektif (dalam 1 tahun)
= 52+12+14 x 6 = 78 x 6 = 1.6 = 2 orang.
286 286
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan di Unit Rawat Jalan adalah 8 orang.

d. HCU
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan kebutuhan tenaga
keperawatan di HCU anatara lain :
 Jumlah klien yang dirawat/hari/bulan/tahun
 Kondisi atau tingkat ketergantungan klien
 Rata-rata hari perawatan klien

5
 Pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung
 Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
 Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung
 Pemberian cuti
Adapun rumus perhitungan jumlah tenaga keperawatan di HCU adalah sebagai
berikut :
Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan klien/hari x klien/hari x hari/tahun
(Jumlah hari/tahun - hari libur) x jumlah jam kerja
Jumlah Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari di HCU adalah :
1. Waktu keperawatan langsung intensif (intensive care) = 2 x 4 jam = 8 jam.
2. Waktu keperawatan tidak langsung menurut Wolfe & Young ( Gillies, 1994)
= 60 menit/klien/hari = 1 jam/klien/hari
3. Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25
jam/hari/klien
4. Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di HCU.
5. Hari libur masing-masing perawat per tahun, yaitu : 78 hari ( hari
minggu/libur = 52 hari, hari libur nasional = 14 hari, dan cuti tahunan = 12
hari).
6. Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (hari kerja efektif 6
hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari).
7. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20%
(untuk antisipasi kekurangan / cadangan ).
8. Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 %

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan di HCU :


1. Rata rata = 1 klien / hari
2. Jumlah jam kerja tiap perawat 7 jam /hari
3. Jumlah hari libur = 78 hari
4. Rata rata jam perawatan klien per hari = 8 jam/hari
Jumlah keperawatan tidak langsung
 1 orang klien x 1 jam = 1 jam
 Pendidikan Kesehatan = 1 orang klien x 0,25 = 0,25 jam
 Sehingga jumlah total jam keperawatan/klien/hari : 8 jam + 1 jam + 0,25 jam
= 9,25 jam/klien/hari

Jumlah perawat yang dibutuhkan : 9,25x1x365 = 3376,25 = 1,68 = 2 orang


(365-78)x7 2009

Untuk cadangan 20% menjadi 2 x 20% = 0,4 orang ~ 1 orang


Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 2 + 1 = 3 orang/hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 2 : 1
orang

e. Kamar Operasi (OK)


Perhitungan jumlah tenaga yang dibutuhkan di unit OK dapat dilakukan
berdasarkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja

6
4. Tugas perawat di kamar operasi : asisten, nstrument, on loop (3 orang per
tim)
5. Ketergantungan pasien :
 Operasi besar : 5 jam/1 operasi
 Operasi sedang : 2 jam/1 operasi
 Operasi kecil :1 jam/1 operasi

(Jml.Jam Perawatan/hari x Jml.Operasi) x Jml.Perawat dalam tim + (cadangan)


Jam Kerja/hari
Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan sebagai berikut :
[(1x5) + (3x1) + (1x1)] x 3
= 3,4 +1 (Perawat cadangan inti)
7 jam
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di kamar operasi RS Lirboyo
adalah sebanyak 4 orang. Karena dalam 1 kali operasi minimal membutuhkan 3
perawat, maka dalam pelaksanaan sehari-hari perawat yang bertugas masih
oncall.

B. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lainnya.


1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat dan bidan ) harus memeperhatikan unit
kerja yang ada di rumah sakit umum lirboyo. Secara garis besar pengelompkkan unit
kerja di rumah sakkit umum lirboyo di unit kesehatan lainnya sebagai berikut:
a. Instalasi Farmasi
b. Rekam Medis
c. Unit Gizi
d. Unit Laboratorium
e. Radiologi.
f. Kamar Bersalin.
g. Neonatal Care
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kesehatan lainnya.
Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan lainnya yang
digunakan di Rumah Sakit Umum Lirboyo untuk instalasi farmasi, unit rekam medis,
unit gii, unit laboratorium, unit radiologi adalah :

Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari

Sedangkan untuk unit kamar bersalin dan neonatal care akan dijelaskan sebagai
berikut.
 Kamar Bersalin
Dasar perhitungan Kamar Bersalin adalah :
1) Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV=
4jam/pasien
2) Jam Efektif kerja bidan 7 jam /hari
3) Rata – Rata jumlah pasien setiap hari 3 pasien

Waktu perpasien/hari = 4x3 = 1.7 = 2 orang + lost day


Jam efektif bidan /hari 7
Perhitungan lost day :
∑ hari minggu (dalam 1 tahun) + hak cuti + hari besar (libur) x ∑ tenaga tersedia

7
∑ hari kerja efektif (dalam 1 tahun)
= 52+12+14 x 2 = 78 x 2 = 0.54 = 1 orang.
286 286
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan di Kamar Bersalin adalah 3 orang.

 Neonatal Care
Dasar perhitungan kebutuhan tenaga bidan di unit neonatal care harus
memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
1) Waktu yang diperlukan untuk observasi bayi baru lahir selama 2 jam bagi bayi
baru lahir tanpa penyulit dan 3-4 jam bagi bayi baru lahir dengan penyulit.
2) Jam efektif bidan 4 jam/hari.
3) Rata – rata jumlah pasien setiap hari = 2 pasien.
4) Jumlah jam perawatan / hari.
5) Jumlah tenaga bidan.
Jadi kebutuhan tenaga bidan di unit neonatal care :
jumlah jam perawatan/hari = 8 = 2 orang
jam efektif bidan/hari 4
Perhitungan lost day :
∑ hari minggu (dalam 1 tahun)+hak cuti + hari besar (libur) x ∑ tenaga tersedia
∑ hari kerja efektif (dalam 1 tahun)
= 52+12+14 x 2 = 78 x 2 = 0.54
286 286
6) Jumlah non – nursing jobs 10%.
7) Faktor koreksi.
Jumlah tenaga bidan + loss day x 10 = 2 + 1 x 10 = 0.074
100 100
8) Jumlah tenaga bidan yang diperlukan.
Jumlah yang tersedia + faktur koreksi = 2.54+0.074 = 2.614 dibulatkan
menjadi 3
Jadi jumlah bidan yang diperlukan di unit neonatal care adalah 3 orang.

C. Panduan Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Non Kesehatan.


1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit.
Pengelompokan unit kerja tenaga non kesehatan di RSU Lirboyo adalah sebagai
berikut :
a. Unit Kasir.
b. Unit Logistik dan Inventaris.
c. Unit Transportasi dan Security.
d. Unit Diklat dan SDM.
e. Unit Laundry.
f. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasaran (IPS).
g. Unit Humas dan Marketing.
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Non Kesehatan.
Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga non kesehatan yang
digunakan di Rumah Sakit Umum Lirboyo sesuai dengan unit diatas adalah :

Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari

8
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua dokumen yang berhubungan dengan perencanaan kebutuhan tenaga di RSU Lirboyo
berupa dokumen perhitungan kebutuhan tenaga masing - masing unit akan di diarsipkan dan
disimpan oleh bagian SDM & Diklat jika sewaktu - waktu dibutuhkan dan untuk ditindaklanjuti
oleh direktur jika diperlukan.

9
BAB V
PENUTUP

Panduan Pola ketenagaan di RSU Lirboyo Kediri ini disusun dengan harapan bisa
mencapai target kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superior yang
profesioal, berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.
Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah unit SDM rumah sakit yang anggaran
seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana
operasional rumah sakit.

10
Lampiran :
Contoh perhitungan perencanaan tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan :

1. Unit Kasir
BEBAN KERJA UNIT KASIR
RSU LIRBOYO

Kebutuh
Total
an
No Keterangan Jumlah Waktu
Waktu(
(menit)
menit)
1 Pre Pelayanan 15 3 45
2 Operan sift 30 3 90
3 Pembayaran pasien rawat jalan 5 75 375
4 Administrasi pasien pulang 15 15 225
5 Input Soft Retail 15 30 450
6 Input buku besar 60 3 180
7 Tutup buku 30 3 90
8 Post pelayanan 15 3 45
9 Operan sift 30 3 90

Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga Adalah :


Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari
Hasil perhitungan dari rumus sbb :
Kebutuhan tenaga di ruang admin = 1590:60:7= 3,78
Jadi kebutuhan tenaga di ruang obat adalah 4 orang.

2. Unit Laboratorium.
Total
Kebutuhan Jumlah
No Keterangan waktu
Waktu(menit) Perhari(kasus)
(menit)
(Pra analitik)
1. Membersihkan ruangan 10 2 20
2. Menyiapkan peralatan 5 2 10
sampling
3. Menyalakan AC, Komputer, 10 2 20
dan lampu
4. Menyalakan alat laboratorium 10 1 10
5. Mencatat suhu lemari es 5 2 10
6. Mencatat suhu ruangan 5 2 10
7. Mencatat ceklis pra pelayanan 5 2 10
Penerimaan Pasien poli umum
1. Menerima formulir permintaan 5 5 25
pemeriksaan la(wawancara
dengan pasien)
2. Mengambil spesimen pasien 7 5 35
3. Melakukan pemeriksaan 30 5 150
laboratorium
4. Melakukan pencatatan dibuku 5 5 25
register kunjungan
laboratorium
5. Mencetak hasil pemeriksaan 10 5 50
laboratorium(print cek

11
kembali)
6. Mengantar hasil pemeriksaan 6 5 30
lab,poli umum(menempelkan
hasil status pasien.
Penerimaan Pasien Rawat Inap
1. Menerima formulir permintaan 5 5 25
pemeriksaan lab(wawancara
dengan pasien)
2. Mengambil spesimen 7 5 35
3. Melakukan pemeriksaan 60 5 300
laboratorium
4. Melakukan pencatatan dibuku 5 5 25
register kunjungan
laboratorium
5. Mencetak hasil pemeriksaan 10 5 50
laboratorium(print cek
kembali)
6. Mengantar hasil pemeriksaan 6 5 30
lab,rawat inap(menempelkan
hasil status pasien)
7. Memasukkan dalam program 6 5 30
komputer sofretail
Input Data Pemeriksaan laboratorium
1. Memasukkan input data 20 2 40
kunjungan pasien tiap hari
dikomputer
2. Memasukkan ceklis 15 2 30
pengunaan reagen tiap hari
3. Melakukan pengarsipan 5 2 10
blanko permintaan
pemeriksaan laboratorium
4. Memasukkan waktu responden 20 1 20
time kunjungan pasien tiap
hari
Post pelayanan laboratorium
1. Mencuci peralatan 20 2 40
laboratorium(tabung)
2. Merapikan peralatan 15 1 15
laboratorium
3. Merapikan ruangan 10 1 10
laboratorium
4. Mematikan AC, Komputer, 10 2 20
lampu
5. Mematikan alat laboratorium 10 1 10
6. Mengisi buku komunikasi 10 2 20
pertukaran shif
TOTAL 94 1115
Rumus Perhitungan Perencanaan tenaga Adalah :
Jumlah waktu yang diperlukan perhari dalam menit secara total / 60 menit / 7 hari
Hasil perhitungan dari rumus sbb :
Kebutuhan tenaga di ruang admin = 1.115:60:7= 2,65
Jadi kebutuhan tenaga di ruang obat adalah 3 orang.

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Naisbit John and Patricia A : Ten New directions for the 1990’s Megatrend 2000.1 st
ed.Megatrend ltd,1990
Departemen Kesehatan RI.2004.Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No.81/MENKES/SK/I/2004 tentang Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di tingkat propinsi.Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.2005.Laporan Kajian Kebijakan Perencanaan
Tenaga Kesehatan.
-------Purwanto, Ari.2011. Analisis Kebutuhan Tenaga perawat dengan metode Workload
Indikator Staffing Need (WISN).
“Perencanaan SDM”.Wikipedia.10 Oktober 2015.Web.10 Oktober
2015.Web.http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_Sumber_daya_ manusia.

14

Anda mungkin juga menyukai