Anda di halaman 1dari 11

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI DAN HUBUNGAN KERJA

INSTALASI REHABILITASI MEDIK

RSUD Dr. LOEKMONO HADI KABUPATEN KUDUS

DIREKTUR

WADIR KEUANGAN WADIR PELAYANAN

Ka. Bid Pelayanan

SMF
Ka. INST.REHABILITASI MEDIK
Unit
Terkait

Dokter Rehabilitasi Medik

Unit Fisioterapi Unit Okupasi Terapi Unit Terapi Wicara ADMINISTRASI

14
BAB VI

URAIAN JABATAN

KEPALA INSTALASI REHABILITASI MEDIK .

1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

2. Pengertian : Seseorang yang diberi tanggung jawab dan


wewenang dalam mengatur pelayanan Rehabilitasi
Medik.

3. Syarat jabatan : Dokter tetap RSUD dr. Loekmono Hadi yang


mempunyai kompetensi Spesialis Rehabilitasi
Medik

4. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada Direktur RSUD dr


Loekmono Hadi atas terselenggaranya semua
kegiatan instalasi Rehabilitasi Medik
5. Uraian tugas : 1. Fungsi perencanaan
Membantu Direktur rumah sakit menyusun
rencana pengembangan dan pelayanan staf
instalasi Rehabilitasi Medik
2. Fungsi pengorganisasian
Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin
profesi dan mutu profesi
3. Fungsi Pengarahan
o Mengatur kewenangan profesi antar kelompok
staf Rehabilitasi Medik
o Memberikan nasehat/ pertimbangan dalam
pengambilan keputusan etis pada asuhan
medis pasien
4. Fungsi Pengawasan dan evaluasi
Membantu direktur menyusun medical staff by
laws dan memantau pelaksanaannya.
5. Kewenangan : 1. Mempelajari program dan arah yang akan
dicapai rumah sakit
2. Menyusun tata kerja dan kendali pelayanan
rehabilitasi medik dalam aspek medik dan
penunjang medik
3. Menyusun rencana kegiatan jangka pendek dan
jangka panjang
4. Memberikan petunjuk/arahan serta telaahan staf
5. Mengadakan rapat secara berkala
6. Melaksanakan tugas teknis
7. Mengarahkan koordinasi dengan instansi lain

15
yang terkait
8. Mengawasi inventarisasi persediaan barang/
obat/ ATK/ alat kesehatan dll
9. Menganalisis dan menyusun jadwal kegiatan
10. Menganalisis dan menyetujui usulan rencana
jadwal kegiatan staf
11. Membuat rekomendasi daftar usulan
penetapan angka kredit staf fungsional
yang bekerja di Instalasi Rehabilitasi
Medik
12. Memberikan pengarahan dan masukan
penyusunan standar pelayanan Instalasi
Rehabilitasi Medik.
13. Mengawasi ketertiban, keamanan dan
kebersihan Instalasi Rehabilitasi Medik
14. Mengawasi dan melaksanakan tugas
pelayanan
15. Mengevaluasi penerapan teknik terapi secara
berkala untuk program lanjutan.

DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIK

1. Nama Jabatan : Dokter Spesialis rehabilitasi Medik

2. Pengertian : Seseorang yang diberi tanggung jawab dan


wewenang dalam melakukan pemeriksaan dan
menetapkan diagnosis serta menentukan program
terapi pada pasien.
3. Syarat jabatan : Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik

4. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada kepala instalasi


Rehabilitasi Medik.
5. Uraian tugas : 1. Melakukan pemeriksaan / analisa, penegakan
diagnosis medik dan fungsional, prognostik,
arahan dan evaluasi program Rehabilitasi Medik.
2. Melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif di bidang Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi.
3. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya.
6. Kewenangan 1. Melakukan pemeriksaan/analisa, penegakan
diagnosis medik dan fungsional, prognostik dan
arahan program rehabilitasi medik.
2. Melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif di bidang Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi
3. Mengevaluasi penerapan teknik terapi secara

16
berkala untuk program lanjutan.
4. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya

FISIOTERAPIS

1. Nama Jabatan : Fisioterapis

6. Pengertian : Seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan


yang ditujukan kepada individu atau kelompok
untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
daur kehidupan dengan menggunakan penanganan
secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapautis, dan mekanis), pelatihan fungsi
dan komunikasi.
7. Syarat jabatan : DIII Pendidikan Fisioterapi / DIV Pendidikan
Fisioterapi

8. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada kepala instalasi


Rehabilitasi Medik.
9. Uraian tugas : 1. Melakukan asesmen, diagnosis, terapi dan
evaluasi program Keterapian Fisik kepada
pasien sesuai dengan kompetensi masing-
masing dan arahan dokter.
2. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya.
7. Kewenangan 1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan
terhadap pasien yang datang.
2. Menegakkan diagnosa
fisioterapi,merencanakan program fisioterapi dan
memilih modalitas fisioterapi yang akan dipakai.
3. Mempersiapkan tempat dan modalitas untuk
terapi sekaligus posisi pasien.
4. Melaksanakan terapi dengan modalitas yang
telah ditentukan sesuai prosedur.
5. Memberikan home edukasi untuk latihan di
rumah.
6. Melakukan evaluasi terhadap kondisi pasien
dan mengevaluasi kembali program fisioterapi
yang telah dilaksanakan.
7. Melakukan kegiatan yang bersifat merawat
terhadap modalitas yang ada.
8. Mewujudkan visi dan misi Instalasi Rehabilitasi
Medik.
9. Mengusulkan program fisioterapi baru dan

17
lanjutan bila diperlukan.
10. Melaporkan berakhirnya program fisioterapi
dan mengembalikan pasien kepada Dokter
Spesialis Rehabilitasi Medik dan atau Dokter
Spesialis lainnya.

OKUPASI TERAPI

1. Nama Jabatan : Okupasi Terapis

2. Pengertian : Seseorang yang memberikan suatu bentuk


layanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara, memulihkan fungsi atau
mengupayakan kompensasi (adaptasi) untuk
aktivitas sehari-hari, prokduktivitas dan waktu luang
melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi.
3. Syarat jabatan : DIII Pendidikan Okupasi Terapi / DIV Pendidikan
Okupasi Terapi

4. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada kepala instalasi


Rehabilitasi Medik.
5. Uraian tugas : 1. Melakukan asesmen, diagnosis, terapi dan
evaluasi program Keterapian Fisik kepada
pasien sesuai dengan kompetensi masing
-masing dan arahan dokter.
2. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya.
6. Kewenangan 1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan
terhadap pasien yang datang serta mengadakan
evaluasi terhadap program pelayanan Okupasi
terapi yang diprogramkan dokter.
2. Menegakkan diagnosa Okupasi terapi,
merencanakan program Okupasi terapi dan
memilih modalitas Okupasi terapi yang akan
dipakai.
3. Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan
antara antara program Okupasi terapi yang telah
disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik
dan atau dokter spesialis lainnya dengan
rencana/program Okupasi terapi.
4. Mempersiapkan tempat dan modalitas untuk
terapi sekaligus posisi pasien.
5. Melaksanakan program Okupasi terapi dengan
modalitas yang telah ditentukan sesuai prosedur.

18
6. Memberikan home edukasi untuk latihan di
rumah.
7. Melakukan evaluasi terhadap kondisi pasien
dan mengevaluasi kembali program Okupasi
terapi yang telah dilaksanakan.
8. Melakukan kegiatan yang bersifat merawat
terhadap modalitas yang ada.
9. Mewujudkan visi dan misi Instalasi Rehabilitasi
Medik.
10. Mengusulkan program Okupasi terapi baru dan
lanjutan bila diperlukan.
11. Melaporkan berakhirnya program Okupasi
terapi dan mengembalikan pasien kepada Dokter
Spesialis Rehabilitasi Medik dan atau Dokter
Spesialis lainnya yang mengirim.
12. Melaksanakan rekam medik pasien.
13. Melaksanakan penyuluhan/edukasi rehabilitasi
medik khususnya di bidang Okupasi terapi.
14. Bertanggung jawab kepada dokter pengirim
dan kepala Instalasi Rehabilitasi Medik.

TERAPI WICARA

1. Nama Jabatan : Terapis Wicara

2. Pengertian : Seseorang yang memberikan sebuah bentuk


layanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
dan/atau kelompok untuk memulihkan dan
mengupayakan kompensasi/adaptasi fungsi
komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui
pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitas (fisik,
elekterapeutis dan mekanis).
3. Syarat jabatan : DIII Pendidikan Terapi Wicara/ DIV Pendidikan
Terapi Wicara

4. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada kepala instalasi


Rehabilitasi Medik.
5. Uraian tugas : 1. Melakukan asesmen, diagnosis, terapi dan
evaluasi program Keterapian Fisik kepada
pasien sesuai dengan kompetensi masing
-masing dan arahan dokter.
2. Bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaannya.

19
3. Kewenangan 1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan
terhadap pasien yang datang serta
mengadakan evaluasi terhadap program
pelayanan Terapi wicara yang diprogramkan
dokter.
2. Menegakkan diagnosa Terapi wicara,
merencanakan program, dan memilih
modalitas Terapi wicara yang akan dipakai.
3. Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan
antara antara program Terapi wicara yang
telah disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi
medik dan atau dokter spesialis lainnya
dengan rencana/program Terapi wicara.
4. Mempersiapkan tempat dan modalitas untuk
terapi sekaligus posisi pasien.
5. Melaksanakan program Terapi wicara dengan
modalitas yang telah ditentukan sesuai
prosedur.
6. Memberikan home edukasi untuk latihan di
rumah.
7. Melakukan evaluasi terhadap kondisi pasien
dan mengevaluasi kembali program Terapi
wicara yang telah dilaksanakan.
8. Melakukan kegiatan yang bersifat merawat
terhadap modalitas yang ada.
9. Mewujudkan visi dan misi Instalasi
Rehabilitasi Medik.
10. Mengusulkan program Terapi wicara baru dan
lanjutan bila diperlukan.
11. Melaporkan berakhirnya program Terapi
wicara dan mengembalikan pasien kepada
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik dan atau
Dokter Spesialis lainnya yang mengirim.
12. Melaksanakan rekam medik pasien.
13. Melaksanakan penyuluhan/edukasi
rehabilitasi medik khususnya di bidang Terapi
wicara.
14. Bertanggung jawab kepada dokter pengirim
dan kepala Instalasi Rehabilitasi Medik.

ADMINISTRASI

6. Nama Jabatan : Administrasi

20
7. Pengertian : Seseorang yang memberikan
8. Syarat jabatan : Minimal SMA

9. Tanggung jawab : Bertanggung jawab kepada kepala instalasi


Rehabilitasi Medik.
10. Uraian tugas : 1. Membantu Kepala Instalasi dalam membuat
laporan hasil kegiatan berkala.
2. Membuat pencatatan keuangan
3. Sebagai bendahara intalasi.
4. Kewenangan : 1.Mempersiapkan pelayanan terapi
2.Mencatat dan memasukkan data pasien
rehabilitasi medik.
3.Membikin laporan keuangan baik pasien BPJS
dan, Umum.
4.Mencatat konsulan pasien ruangan di papan
tulis.
5.Menyiapkan peralatan pemeriksaan: resep dan
blangko-blangko.
6.Mengkoordinasikan kebersihan ruangan dengan
petugas kebersihan.
7.Melengkapi administrasi yang ditulis dokter.
8.Melaporkan kondisi ruangan bila ada masalah
ke bagian rumah tangga Rumah Sakit
misalnya lampu mati, atap bocor dan
sebagainya.
9.Mempersiapkan dan mengontrol peralatan habis
pakai seperti: kapas, alkohol, tisu, jeli dan lain-
lain.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Direktu
r

Spesialis 21 Fisioterapi
lain
(DPJP)
Dokter
Rehabilit
asi Medik

Terapi Okupasi
wicara Terapi

Penjelasan :
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik bertanggungjawab kepada direktur untuk semua
kegiatan yang dilakukan. Rehabilitasi Medik. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik menerima
rujukan dari dokter spesiais lain /DPJP untuk diberikan tindakan Rehabilitasi Medik.
Instalasi Rehabilitasi Medik terdiri dari beberapa unit yaitu : Fisioterapi, Terapi Wicara
dan Okupasi Terapi. Unit- unit tersebut saling bekerjasama dalam penanganan pasien dan
dikoordinasi oleh dokter Spesialis Rehabilitasi Medik.
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik bekerjasama dengan dokter spesialis lain dalam
upaya penanganan pasien, sehingga penatalaksanaan secara komprehensif dapat tercapai
untuk mengupayakan kesembuhan dan kemampuan fungsional pasien.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN & KUALIFIKASI

NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH


KEBUTUHAN

Dokter spesialis Dokter Spesialis - 2


Rehabilitasi Medik

Fisioterapi Minimal D3 - 5
Fisioterapi

Okupasi Terapi Minimal D3 - 2


Okupasi Terapi

Terapi Wicara Minimal D3 - 1

22
Terapi Wicara

Administrasi Minimal SMA - 2

BAB IX
PERTEMUAN/RAPAT

A. PENDAHULUAN
Instalasi Rehabilitasi Medik terdiri dari beberapa unit yaitu dokter spesialis
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, unit fisioterapi, unit okupasi terapi dan terapi
wicara. Unit-unit tersebut saling bekerjasama dalam pelayanan pasien secara
terintegrasi sehingga dapat tercapai kesembuhan atau kemampuan fungsional
seoptimal mungkin. Untuk itu baik secara berkala maupun secara insidentil
melakukan pertemuan/rapat.

B. TUJUAN
a. Untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan.
b. Membahas masalah-masalah yang berkaitan tata kelola klinis dan pelayanan
pasien

C. PELAKSANAAN
Pertemuan dilaksanakan baik secara berkala maupun insidentil sesuai kebutuhan.

23
D. TEMPAT PERTEMUAN
Ruang Rapat Rehabilitasi Medik

E. PIMPINAN RAPAT
Pertemuan/rapat

F. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan
2. Pembacaan notulen rapat sebelumnya
3. Pembahasan
4. Penutup

G. JADWAL RAPAT
a. Rapat rutin dilakukan setiap dua minggu sekali
b. Rapat insidentil dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

BAB X
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian Rehabilitasi Medik RSUD dr. Loekmono Hadi disusun


sebagai acuan pengorganisasian Rehabilitasi Medik dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada pasien.
Pedoman ini terbuka untuk diperbaiki sesuai dengan perkembangan RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudus.

24

Anda mungkin juga menyukai