TENTANG :
PENETAPAN ASESOR KOMPETENSI PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT
Menimbang : a bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit berdasarkan
standar akreditasi rumah sakit versi 2012 perlu dilakukan penilaian internal (self
assesment) oleh Asesor terhadap suatu kompetensi, sesuai dengan ruang
lingkup asesmennya, dimana asesor akan berwenang dalam menilai dan
memutuskan hasil Uji Kompetensi, bahwa peserta uji telah memenuhi bukti
yang di persyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten pada
unit kompetensi yang dinilai serta merekomendasikan hasilnya;
b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a perlu
menetapkan Keputusan Direktur RSUD Indrasari Rengat tentang Penetapan
Asesor Kompetensi Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat;
Ditetapkan : di Rengat
Pada tanggal :16 Februari 2019
DIREKTUR,
RSUD INDRASARI RENGAT
DIREKTUR,
RSUD INDRASARI RENGAT
FUNGSI ASESOR
Asesor memiliki fungsi untuk melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji/ Asesi (orang
yang dinilai) berdasarkan tugas yang diberikan.
WEWENANG ASESOR
Wewenang seorang asesor adalah menilai dan memutuskan hasil uji kompetensi bahwa peserta uji /
Asesi telah memenuhi bukti yang dipersyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten
pada unit kompetensi yang dinilai serta merekomendasikan hasilnya.
TUGAS ASESOR
1. Merencanakan Asesmen Kompetensi Perawat
2. Mengembangkan Perangkat Asesmen Kompetensi Perawat
3. Melaksanakan Asesmen Kompetensi Perawat
4. Evaluasi / Mengkaji ulang Asesmen Kompetensi Perawat
DIREKTUR,
RSUD INDRASARI RENGAT
A. Pengantar
Asesemen kompetensi merupakan rangkaian proses mengumpulkan bukti-bukti untuk
memutuskan seseorang kompeten atau tidak dalam melaksanakan kinerjanya. Asesmen
kompetensi merupakan salah satu fungsi ketenagaan dalam suatu organisasi sehingga
kinerja individu staf keperawatan dilaksanakan berdasarkan kompteensi yang dimiliki.
Untuk melaksanakan asesmen kompetensi diperlukan asesor yaitu seseorang yang
memiliki kemampuan merencanakan, mengembangkan, melakukan dan mengevaluasi
kegiatan asesmen kompetensi. Kemampuan seseorang tersebut diperoleh melalui suatu
proses pelatihan berbasis kompetensi dengan bukti sertifikat komptensi bagi yang
kompeten.
B. Tujuan
Setelah mempelajari Modul 1 tentang kompetensi asesor, peserta memahami kompetensi
yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan asesmen kompetensi
C. Materi
Terdapat berbagai pendapat ahli/ pakar tentang pengertian kompetensi, secara umum
kompetensi adalah kemampuan yang merupakan integritas pengetahuan, ketrampilan
dan sikap yang diperlihatkan dalam bentuk kinerja yang dipersyaratkan oleh setiap
organisasi.
Setiap asesor kompetensi harus memiliki kompetensi sebagai berikut :
Bagian 1.1 : ASKP 001, Merencanakan asesmen kompetensi
Bagian 1.2 : ASKP 002, Mengembangkan perangkat asesmen
Bagian 1.3 : ASKP 003, Melaksanakan asesmen
Bagian 1.4 : ASKP 004, Evaluasi /kaji ulang Asesmen Kompetensi
Bagian 1.1 : ASKP 001, Merencanakan asesmen kompetensi
2. Mempersiapkan rencana 2.1. Menetapkan bukti yang diperlukan sesuai konteks yang
asesmen/ RPL akan dilakukan dan jenis – jenis bukti yang diperlukan
untuk mendemontrasikan kompetensi sesuai dengan
aturan – aturan bukti.
2.2. Standar kompetensi dikaji untuk menetapkan dan
mendokumentasikan bukti yang akan dikumpulkan
2.3. Setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan
proses asesmen diperoleh dan diinterpretasikan.
2.4. Metode asesmen/RPL dan perangkat asesmen
dipilih/dikonfirmasi berdasarkan bukti yang akan
dikumpulkan untuk memenuhi prinsip asesmen.
2.5. Bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan
dalam dalam pengumpulan bukti diidentifikasi dan
didokumentasi
2.6. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat
dalam proses asesmen diklarifikasi, dimintakan
persetujuan dan didokumentasikan
2.7. Jangka waktu dan priode waktu pengumpulan bukti
ditentukan dan semua informasi yang akan dimasukan
kedalam rencana asesmen didokumentasikan.
2.8. Rencana asesmen dikonfirmasi dengan personel yang
relevan
3. Mengorganisasikan 3.1. Persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya fisik
asesmen/RPL yang telah terindentifikasi diatur sesuai dengan
kebijakan dan prosedur sistem asesmen.
3.2. Bila diperlukan, dukungan spesialis yang dibutuhkan
untuk asesmen diorganisasikan
3.3. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat
dalam proses asesmen diorganisasikan
3.4. Dilakukan komunikasi efektif dengan orang yangterlibat
dalam proses asesmen dilakukan guna mendorong
terjadinya komunikasi positif dan didapatkannnya umpan
balik
3.5. Penyimpanan rekaman asesmen dan pelaporannya
dikonfirmasi.
Batasan Variabel :
Batasan variable ini mengemukakan pengertian unit kompetensi secara keseluruhan,
menggambarkan kemungkinan penerapan unit kompetensi pada situasi dan lingkungan kerja
berbeda yang dapat berdampak pada kinerja asesi.Kata- kata yang dicetak tebal dan miring
pada criteria Unjuk kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada bagian berikut.Komdisi-
kondisi operasi esensial yang dapat dibuat/dikemukakan didalam pelatihan dan asesmen
(tergantung kapada situasi kerja, kebutuhan asesi, kemampuan mengakses suatu item,
konteks regional dan industry setempat), dapat saja dimasukan.
Tujuan Asesmen
Konteks Asesmen
Orang yang Relevan
Persyaratan Legal/Organisasi/etika
Konsep & Strategi asesmen
Tolak Ukur Asesmen/RPL
01. Menentukan kebutuhan 1.1. Fokus asessmen kompetensi (asesi, tujuan, kontek,
perangkat asesmen standar kompetensi) dikaji ulang
1.2. Metode-metode asesmen yang akan mendukung
pengumpulan buktiyang telah ditentukan dipilih dengan
mempertimbangkan konteks asesmen dan prinsip-prinsip
asesmen
1.3. Metode-metode asesmen yang nominasikan haruslah
sedemikian rupa agar asesi dapat menunjukan
kompetensinya atau mendukung permintaan mereka
dalam memperoleh pengakuan kompetensi terkininya.
1.4. Instrument untuk setiap metode asesmen yang terpilih
dipertimbangkan, kemudian dipilih (opsi) aktifitas
asesmen diciptakan dengan menggunakan keterampilan
berfikir kritis
02. Merancang dan 2.1. Instrumen- instrument spesifikasi/ sesuai dengan bukti
mengembangkan yang akan dikumpulkan dikembangkan berdasarkan
perangkat asesmen rancangan asesmen yang:
2.1.1. Memenuhi standar-standar kompetensi
2.1.2. Mencerminkan prinsip-prinsip asesmen
2.1.3. Menggabungkan prinsip-prinsip akses dan
keadilan
2.1.4. Memenuhi aturan bukti
2.1.5. Memberikan pilihan , bila perlu
2.1.6. Mudah digunakan oleh pengguna
2.1.7. Merefleksikan lingkungan asesmen
2.1.8. Dapat dipraktikkan
2.2. Instrument-instrumen asesmen dikembangkan dengan :
2.2.1. Menggunakan format yang sesuai
2.2.2. Memperhatikan bahasa dan kemampuan baca
tulis dan numerasi asesi
2.2.3. Memperlihatkan keragaman asesi
2.2.4. Menggunakan representasi visual dan suara
2.2.5. Menggunakan media
2.3. Prosedur-prosedur spesifik dan jelas yang memandu
asesor dan /atau asesi dalam pengadministrasian dan
pengguanaan intrumen-instrumen ditetapkan dan
didokumentasikan
2.4. Kebijakan dan prosedur system asesmen yang relevan
dipertimbangkan dan dikemukakan, meliputi prosedur
penyampaian dan melacak rekaman, tinjauan dan
evaluasi
03. Meninjau dan menguji 3.1. Perangkat asesmen diperiksaberdasarkan criteria
coba perangkat asesmen evaluasi dan bila perlu diubah
3.2. Perangkat asesmen diuji coba untuk memvalidasi isi dan
tingkat kecocokan penggunaan
3.3. Umpan balik dari orang yang relevan dan terlibat dalam
uji coba konsep perangkat asesmen dikumpulkan dan
didokumentasikan
3.4. Bila perlu, perubahan-perubahan terkhir terhadap konsep
perangkat asesmen dilakukan berdasarkan analisis
umpan balik
3.5. Perangkat asesmen yang telah direvisi, diformat dan
diarsipkan dengan benar sesuai kebijakan dan prosedur
system asesmen serta persyaratan
organisasi/hukum/etika
Batasan Variabel
01 Mengidentifikasi dan 1.1 Konteks dan tujuan asesmen keperawatan didiskusikan dan
menjelaskan konteks dikonfirmasikan kepada asesi
asesmen keperawatan
1.2 Konteks dan tujuan asesmen keperawatan didiskusikan dan
dikonfirmasikan kepada asesi
1.4 Hal - hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab
etika yang berkaitan dengan asesmen keperawatan harus
dijelaskan kepada asesi.
04 Mengumpulkan bukti-bukti 4.1 Bahasa verbal dan non verbal disesuaikan dan strategi
digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang
mendukung pengumpulan bukti – bukti assesmen kompetensi
06 Merekam hasil asesmen 6.1 Hasil asesmen didokumentasikan secara akurat sesuai
dengan tata cara pengarsipan.
07 Memberikan umpan balik 7.1 Umpanbalik yang jelas dan bersifat membangun terkait
kepada asesi dengan unjuk kerja disampaikan kepada orang yang diases
menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat
termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya
serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan.
08 Melaporkan pelaksanaan 8.1 Suasana positif maupun negatif yang dialami pada saat
asesmen kepada pihak melaksanakan asesmen dilaporkan kepada pihak yang
yang berkepentingan dan berkepentingan terhadap prosedur asesmen.
berwenang
8.2 Keputusan asesmen yang diperkarakan oleh asesi
didokumentasikan dan dilaporkan segera kepada pihak yang
berkepentingan terhadap prosedur asesmen.
Batasan Variabel
1. Sistem asesmen dapat dikembangkan oleh:
1.1 Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
1.2 Perusahaan
1.3 Lembaga Sertifikasi Profesi
1.4 Organisasi Profesi
1.5 Atau kombinasi
Panduan Penilaian
2. Konteks asesmen :
Asesmen sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. Calon asesor
seharusnya menggunakan kompetensi yang sesuai dengan keahlian dibidangnya.
Kompetensi Kunci
3.3 Konstribusi yang efektif dibuat untuk melakukan sistem kaji ulang
dalam proses asesmen dan prosedur umpan balik.
Batasan Variabel
7. Prosedur asesmen:
7.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang
bertanggungjawab terhadap asesmen di:
7.1.1 Rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
7.1.2 Perusahaan
7.1.3 LSP
7.1.4 Organisasi Profesi
7.1.5 atau kombinasi di antaranya
7.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang:
7.2.1 Prosedur rekaman
7.2.2 Mekanisme untuk mengkaji ulang dan naik gugatan
7.2.3 Metode asesmen yang dipergunakan
7.2.4 Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases
7.2.5 Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten
7.2.6 Jumlah asesor yang dibutuhkan
7.2.7 Bukti-bukti yang dipersyaratkan
7.2.8 Tempat atau lokasi asesmen
7.2.9 Waktu asesmen
7.2.10 Jumlah asesi / kelompok asesi yang diuji
7.2.11 Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi
yang diuji
Kompetensi Kunci
A. Pengantar
Asesmen kompetensi dilakukan oleh asesor kompetensi yang memiliki kemampuan
merencanakan, mengembangkan, melakukan dan mengevaluasi kegiatan asesmen
kompetensi.
Dalam mencapai kompetensi tersebut, seorang asesor perawat harus memahami
pengetahuan dasar asesmen kompetensi di lingkungan tenaga keperawatan antara lain :
konsep asesmen kompetensi, standar kompetensi di bidang keperawatan termasuk
jenjang karir yang diterapkan dilingkungan keperawatan
B. Tujuan
Setelah mempelajari Modul 2 tentang materi dasar ini, diharapkan peserta mampu :
1. Memahami Kebijakan pemerintah tentang sistem jenjang karir perawat
2. Memahami Standar Kompetensi perawat
3. Konsep dasar asesemen kompetensi
C. Materi
Terdapat berbagai pendapat ahli/ pakar tentang pengertian kompetensi, secara umum
kompetensi adalah kemampuan yang merupakan integritas pengetahuan, ketrampilan
dan sikap yang diperlihatkan dalam bentuk kinerja yang dipersyaratkan. Materi dasar
yang di butuhkan bagi seorang asesor kompetensi perawat antara lain :
Bagian 2.1 : Kebijakan pemerintah tentang sistem jenjang karir perawat
Bagian 2.2 : Standar Kompetensi Perawat Indonesia
Bagian 2.3 : Konsep dasar asesmen kompetensi
BAGIAN V : PENUTUP
Modul pelatihan asesmen kompetensi perawat ( asesor kompetensi ) telah disusun sebagai
pedoman pelaksanaan pelatihan bagi fasilitator dan calon asesor. Modul ini terus
dikembangkan berdasarkan evaluasi peltihan dan masukan dari pengguna serta jika ada
perubahan-perubahan kebijakan yang terkait dengan kegiatan asesmen kompetensi.
Diharapkan modul ini dapat membantu mempermudah proses pelatihan berbasis kompetensi
serta memicu calon asesor untuk belajar aktif dan mandiri.
Selamat belajar dan salam sukses
Jakarta, April 2014
Tim Pengembang Modul
1. Prayetni
2. Yandih Mardean
3. Didin Syaefudin