Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT


Jl. Lintas Timur-Sumatra Rengat ( 0769 ) 341061, 341066 Fax (0769)341061
RENGAT
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT
Nomor : /Kpts/RSUD/II/2019

TENTANG :
PENETAPAN ASESOR KOMPETENSI PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT

Menimbang : a bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit berdasarkan
standar akreditasi rumah sakit versi 2012 perlu dilakukan penilaian internal (self
assesment) oleh Asesor terhadap suatu kompetensi, sesuai dengan ruang
lingkup asesmennya, dimana asesor akan berwenang dalam menilai dan
memutuskan hasil Uji Kompetensi, bahwa peserta uji telah memenuhi bukti
yang di persyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten pada
unit kompetensi yang dinilai serta merekomendasikan hasilnya;
b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a perlu
menetapkan Keputusan Direktur RSUD Indrasari Rengat tentang Penetapan
Asesor Kompetensi Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);.
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014) Nomor 307, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5612);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013
tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI


TENTANG PENETAPAN ASESOR KOMPETENSI PERAWAT RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT.
Pertama : Asesor Kompetensi Perawat Rumah Sakit adalah Asesor yang memiliki
sertifikat kompetensi pada unit-unit kompetensi yang merencanakan asesmen
kompetensi perawat, mengembangkan perangkat asesmen kompetensi
perawat, melaksanakan asesmen kompetensi perawat dan
Mengevaluasi/mengkaji ulang asesmen kompetensi perawat yang dikeluarkan
oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang mempunyai fungsi,
wewenang dan tugas sebagaimana lampiran II Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika dikemudian hari
ternyata terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan
diadakan perubahan atau perbaikan sebagaiman mestinya.

Ditetapkan : di Rengat
Pada tanggal :16 Februari 2019
DIREKTUR,
RSUD INDRASARI RENGAT

drg. SRI DHARMAYANTI


NIP. 19790929 200501 2 006
Lampiran I : Keputusan Direktur RSUD Indrasari Rengat
Nomor : /Kpts/RSUD/II/2019
Tanggal : 16 Februari 2019

PENETAPAN ASESOR KOMPETENSI PERAWAT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT

NO NAMA/NIP PANGKAT/GOL JABATAN KET

1. Ns. IRVARIANTI, S.Kep Penata Tk. I Kepala Ruangan Asesor


NIP. 197409271998032006 (III/d) Poliklinik

2. Ns. MITRA ELITA, S.Kep Penata Kepala Ruangan Asesor


NIP. 198309252010012025 (III/c) Penyakit dalam,
Paru dan Syaraf

DIREKTUR,
RSUD INDRASARI RENGAT

drg. SRI DHARMAYANTI


NIP. 19790929 200501 2 006
Lampiran II : Keputusan Direktur RSUD Indrasari Rengat
Nomor : /Kpts/RSUD/II/2019
Tanggal : 16 Februari 2019

FUNGSI DAN TUGAS ASESOR KOMPETENSI PERAWAT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRASARI RENGAT

FUNGSI ASESOR
Asesor memiliki fungsi untuk melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji/ Asesi (orang
yang dinilai) berdasarkan tugas yang diberikan.

WEWENANG ASESOR
Wewenang seorang asesor adalah menilai dan memutuskan hasil uji kompetensi bahwa peserta uji /
Asesi telah memenuhi bukti yang dipersyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten
pada unit kompetensi yang dinilai serta merekomendasikan hasilnya.

TUGAS ASESOR
1. Merencanakan Asesmen Kompetensi Perawat
2. Mengembangkan Perangkat Asesmen Kompetensi Perawat
3. Melaksanakan Asesmen Kompetensi Perawat
4. Evaluasi / Mengkaji ulang Asesmen Kompetensi Perawat

DIREKTUR,
RSUD INDRASARI RENGAT

drg. SRI DHARMAYANTI


NIP. 19790929 200501 2 006
KOMPETENSI ASESOR

A. Pengantar
Asesemen kompetensi merupakan rangkaian proses mengumpulkan bukti-bukti untuk
memutuskan seseorang kompeten atau tidak dalam melaksanakan kinerjanya. Asesmen
kompetensi merupakan salah satu fungsi ketenagaan dalam suatu organisasi sehingga
kinerja individu staf keperawatan dilaksanakan berdasarkan kompteensi yang dimiliki.
Untuk melaksanakan asesmen kompetensi diperlukan asesor yaitu seseorang yang
memiliki kemampuan merencanakan, mengembangkan, melakukan dan mengevaluasi
kegiatan asesmen kompetensi. Kemampuan seseorang tersebut diperoleh melalui suatu
proses pelatihan berbasis kompetensi dengan bukti sertifikat komptensi bagi yang
kompeten.

B. Tujuan
Setelah mempelajari Modul 1 tentang kompetensi asesor, peserta memahami kompetensi
yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan asesmen kompetensi

C. Materi
Terdapat berbagai pendapat ahli/ pakar tentang pengertian kompetensi, secara umum
kompetensi adalah kemampuan yang merupakan integritas pengetahuan, ketrampilan
dan sikap yang diperlihatkan dalam bentuk kinerja yang dipersyaratkan oleh setiap
organisasi.
Setiap asesor kompetensi harus memiliki kompetensi sebagai berikut :
Bagian 1.1 : ASKP 001, Merencanakan asesmen kompetensi
Bagian 1.2 : ASKP 002, Mengembangkan perangkat asesmen
Bagian 1.3 : ASKP 003, Melaksanakan asesmen
Bagian 1.4 : ASKP 004, Evaluasi /kaji ulang Asesmen Kompetensi
Bagian 1.1 : ASKP 001, Merencanakan asesmen kompetensi

KODE UNIT : ASKP : 001


JUDUL UNIT : Merencanakan Asesmen Kompetensi Perawat
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk
merencanakan dan mengorganisasikan proses dalam system asesmen
berbasis kompetensi. Perencanaan asesmen berfungsi untuk
memberikan gambaran yang jelas tentang tanggung jawab asesor atau
pun personil terkait lainnya dalam melaksanakan langkah – langkah
yang harus dilakukan dalam pelaksanaan asesmen terhadap asesi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menentukan pendekatan 1.1. Profil asesi diidentifikasi


asesmen 1.2. Tujuan dan kontek asesmen ditetapkan
1.3. RPL( Recognition of Prior Learning ) dikonfirmasi &
ditetapkan

2. Mempersiapkan rencana 2.1. Menetapkan bukti yang diperlukan sesuai konteks yang
asesmen/ RPL akan dilakukan dan jenis – jenis bukti yang diperlukan
untuk mendemontrasikan kompetensi sesuai dengan
aturan – aturan bukti.
2.2. Standar kompetensi dikaji untuk menetapkan dan
mendokumentasikan bukti yang akan dikumpulkan
2.3. Setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan
proses asesmen diperoleh dan diinterpretasikan.
2.4. Metode asesmen/RPL dan perangkat asesmen
dipilih/dikonfirmasi berdasarkan bukti yang akan
dikumpulkan untuk memenuhi prinsip asesmen.
2.5. Bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan
dalam dalam pengumpulan bukti diidentifikasi dan
didokumentasi
2.6. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat
dalam proses asesmen diklarifikasi, dimintakan
persetujuan dan didokumentasikan
2.7. Jangka waktu dan priode waktu pengumpulan bukti
ditentukan dan semua informasi yang akan dimasukan
kedalam rencana asesmen didokumentasikan.
2.8. Rencana asesmen dikonfirmasi dengan personel yang
relevan
3. Mengorganisasikan 3.1. Persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya fisik
asesmen/RPL yang telah terindentifikasi diatur sesuai dengan
kebijakan dan prosedur sistem asesmen.
3.2. Bila diperlukan, dukungan spesialis yang dibutuhkan
untuk asesmen diorganisasikan
3.3. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat
dalam proses asesmen diorganisasikan
3.4. Dilakukan komunikasi efektif dengan orang yangterlibat
dalam proses asesmen dilakukan guna mendorong
terjadinya komunikasi positif dan didapatkannnya umpan
balik
3.5. Penyimpanan rekaman asesmen dan pelaporannya
dikonfirmasi.

Keterampilan yang diperlukan :


 Keterampilan interpretasi kongnitif untuk:
o Mengiterpretasi standar kompetensi dan dokumentasi asesmen lainnya secara akurat
o Mengidentifikasi peluang pelaksanaan asemen kompetensi terintegritas
o Kontekstualisasi standar kompetensi kedalam lingkungan asesmen
o Mengurutkan informasi
 Keterampilan observasi untuk:
o Mengases keefektifan pengorganisasian asesmen
o Mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan proses asesmen
o Mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan kebijakan prosedur RPL
 Keterampilan merencanakan dalam rangka memformulasikan rencana asesmen

Pengetahuan yang diperlukan :


 Asesmen berbasis kompetensi
 Berbagai tujuan dan konteks asesmen, termasuk RPL
 Standar kompetensi
 Konsep asesmen
 Berbagai jenis metode asesmen dan pemilihan metode yang tepat dalam pengumpulan bukti
 Perangkat asesmen dan kegunaannya, berbagai jenis perangkat, relevansi berbagai
perangkat sebagai peluang untuk pengumpulan bukti yang spesifik.

Batasan Variabel :
Batasan variable ini mengemukakan pengertian unit kompetensi secara keseluruhan,
menggambarkan kemungkinan penerapan unit kompetensi pada situasi dan lingkungan kerja
berbeda yang dapat berdampak pada kinerja asesi.Kata- kata yang dicetak tebal dan miring
pada criteria Unjuk kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada bagian berikut.Komdisi-
kondisi operasi esensial yang dapat dibuat/dikemukakan didalam pelatihan dan asesmen
(tergantung kapada situasi kerja, kebutuhan asesi, kemampuan mengakses suatu item,
konteks regional dan industry setempat), dapat saja dimasukan.
 Tujuan Asesmen
 Konteks Asesmen
 Orang yang Relevan
 Persyaratan Legal/Organisasi/etika
 Konsep & Strategi asesmen
 Tolak Ukur Asesmen/RPL

Keterampilan yang diperlukan


1. Keterampilan kognitif:Menganalisis standar kompetensi yang akan diassesmen
2. Keterampialan mengidentifikasi metode dan perangkat asesmen sesuai kompetensi
3. Keterampilan mengidentifikasi bukti-bukti
4. Keterampilan menyusun perangkat asesmen sesuai kompetensi
5. Keterampilan komunikasi

Pengetahuan yang diperlukan :


1. Standar Kompetensi perawat
2. Metode-metode asesmen kompetensi
3. Prinsip-prinsip asesmen
4. Prinsip-prinsip bukti
5. Instrumen-instrumen asesmen sesuai kompetensi
Bagian 1.2 : ASKP 002, Mengembangkan perangkat asesmen

KODE UNIT : ASKP : 002


JUDUL UNIT : Mengembangkan Perangkat Asesmen
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menetapkan kemampuan asesor dalam
mengembangkan komponen perangkat asesmen.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Menentukan kebutuhan 1.1. Fokus asessmen kompetensi (asesi, tujuan, kontek,
perangkat asesmen standar kompetensi) dikaji ulang
1.2. Metode-metode asesmen yang akan mendukung
pengumpulan buktiyang telah ditentukan dipilih dengan
mempertimbangkan konteks asesmen dan prinsip-prinsip
asesmen
1.3. Metode-metode asesmen yang nominasikan haruslah
sedemikian rupa agar asesi dapat menunjukan
kompetensinya atau mendukung permintaan mereka
dalam memperoleh pengakuan kompetensi terkininya.
1.4. Instrument untuk setiap metode asesmen yang terpilih
dipertimbangkan, kemudian dipilih (opsi) aktifitas
asesmen diciptakan dengan menggunakan keterampilan
berfikir kritis
02. Merancang dan 2.1. Instrumen- instrument spesifikasi/ sesuai dengan bukti
mengembangkan yang akan dikumpulkan dikembangkan berdasarkan
perangkat asesmen rancangan asesmen yang:
2.1.1. Memenuhi standar-standar kompetensi
2.1.2. Mencerminkan prinsip-prinsip asesmen
2.1.3. Menggabungkan prinsip-prinsip akses dan
keadilan
2.1.4. Memenuhi aturan bukti
2.1.5. Memberikan pilihan , bila perlu
2.1.6. Mudah digunakan oleh pengguna
2.1.7. Merefleksikan lingkungan asesmen
2.1.8. Dapat dipraktikkan
2.2. Instrument-instrumen asesmen dikembangkan dengan :
2.2.1. Menggunakan format yang sesuai
2.2.2. Memperhatikan bahasa dan kemampuan baca
tulis dan numerasi asesi
2.2.3. Memperlihatkan keragaman asesi
2.2.4. Menggunakan representasi visual dan suara
2.2.5. Menggunakan media
2.3. Prosedur-prosedur spesifik dan jelas yang memandu
asesor dan /atau asesi dalam pengadministrasian dan
pengguanaan intrumen-instrumen ditetapkan dan
didokumentasikan
2.4. Kebijakan dan prosedur system asesmen yang relevan
dipertimbangkan dan dikemukakan, meliputi prosedur
penyampaian dan melacak rekaman, tinjauan dan
evaluasi
03. Meninjau dan menguji 3.1. Perangkat asesmen diperiksaberdasarkan criteria
coba perangkat asesmen evaluasi dan bila perlu diubah
3.2. Perangkat asesmen diuji coba untuk memvalidasi isi dan
tingkat kecocokan penggunaan
3.3. Umpan balik dari orang yang relevan dan terlibat dalam
uji coba konsep perangkat asesmen dikumpulkan dan
didokumentasikan
3.4. Bila perlu, perubahan-perubahan terkhir terhadap konsep
perangkat asesmen dilakukan berdasarkan analisis
umpan balik
3.5. Perangkat asesmen yang telah direvisi, diformat dan
diarsipkan dengan benar sesuai kebijakan dan prosedur
system asesmen serta persyaratan
organisasi/hukum/etika

Batasan Variabel

Batasan Variabel ini mengemukakan pengertian unit kompetensi secara keseluruhan,


menggambarkan kemungkinan penerapan unit kompetensi pada situasi dan linkungan kerja berbeda
yang dapat berdampak pada kinerja asesi. Kata-kata yang dicetak tebal dan miring pada Kriteria Unit
Kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada bagian beriku
 Kelompok target asesi
 Tujuan asesmen
 Konteks asesmen
 Acuan pembanding asesmen
 Seluruh komponen dari unit standar kompetensi
 Metode Asesmen khusus yang digunakan untuk mengumpulkan bukti
 Prinsip-prinsip asesmen
 Uji coba
 Umpan balik
 Orang-orang yang relevan

Keterampilan yang diperlukan


6. Keterampilan kognitif:Menganalisis standar kompetensi yang akan diassesmen
7. Keterampialan mengidentifikasi perangkat asesmen sesuai kompetesi
8. Keterampilan mengidentifikasi bukti-bukti
9. Keterampilan menyusun perangkat asesmen sesuai kompetensi
10. Keterampilan komunikasi

Pengetahuan yang diperlukan :


6. Standar Kompetensi perawat
7. Metode-metode asesmen kompetensi
8. Prinsip-prinsip asesmen
9. Prinsip-prinsip bukti
10. Instrumen-instrumen asesmen sesuai kompetensi
Bagian 1.3 : ASKP 003, Melaksanakan asesmen

KODE UNIT : ASKP : 003


JUDUL UNIT : Melaksanakan Asesmen Perawat
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan asesmen kompetensi keperawatan sesuai
prosedur yang spesifik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mengidentifikasi dan 1.1 Konteks dan tujuan asesmen keperawatan didiskusikan dan
menjelaskan konteks dikonfirmasikan kepada asesi
asesmen keperawatan
1.2 Konteks dan tujuan asesmen keperawatan didiskusikan dan
dikonfirmasikan kepada asesi

1.3 Prosedur asesmen diklarifikasi, harapan asesor maupun asesi


disepakati.

1.4 Hal - hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab
etika yang berkaitan dengan asesmen keperawatan harus
dijelaskan kepada asesi.

1.5 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi


dalam prosedur asesmen keperawatan ditetapkan.

1.6 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi


interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi.

02 Membuat perencanaan 2.1 Kesempatan untuk memperoleh pembuktian kompetensi dari


untuk memperoleh bukti- asesi diidentifikasi berdasarkan pekerjaan sehari-hari atau
bukti kegiatan pelatihan serta mencakup dimensi kompetensi.

2.2 Kebutuhan untuk mencari bukti-bukti assesmen kompetensi


tambahan lain yang tidak terkait dengan pekerjaan maupun
kegiatan pelatihan diidentifikasi.

2.3 Kegiatan pengumpulan bukti bukti assesmen kompetensi


direncanakan guna memenuhi prinsip kecukupan,
reliabilitas, validitas dan bukti yang adil sesuai prosedur
asesmen.
03 Mengorganisir asesmen 3.1 Semua bahan dan alatsesuai prosedur asesmen diperoleh dan
ditata di lingkungan asesmen yang aman dan mudah
dijangkau.

3.2 Pihak yang berkepentingan diberitahu akan adanya asesmen

3.3 Bahasa interaktif maupun dokumen tertulis menggunakan


bahasa, strategi maupun teknik penulisan yang tepat agar
kegiatan asesmen dimengerti oleh asesi dan personil terkait
lainnya.

04 Mengumpulkan bukti-bukti 4.1 Bahasa verbal dan non verbal disesuaikan dan strategi
digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang
mendukung pengumpulan bukti – bukti assesmen kompetensi

4.2 bukti – bukti assesmen kompetensi yang tertera dalam


prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan
instrumen asesmen.

4.3 bukti – bukti assesmen kompetensi dikumpulkan sesuai


penyesuaian yang dibutuhkan, bila dipandang perlu.

4.4 bukti – bukti assesmen kompetensi yang dikumpulkan


didokumentasi sesuai dengan prosedur asesmen.

05 Membuat keputusan 5.1 bukti – bukti assesmen kompetensi yang dikumpulkan di


asesmen evaluasi:
5.1.1 Validitasnya.
5.1.2 Keasliannya
5.1.3 Kecukupannya
5.1.4 Kekiniannya
5.1.5 Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang
ditentukan.

5.2 Bukti – bukti yang dikumpulkan di evaluasi dimensi


kompetensinya yaitu mampu :
5.2.1 Melakukan tugas rutinnya
5.2.2 Mengatur / mengorganisasikan beberapa tugas
berbeda dalam pekerjaannya
5.2.3 Menghadapi situasi darurat dalam melaksanakan
tugasnya
5.2.4 Mampu menghadapi tanggungjawab dan harapan dari
lingkungan kerja
5.2.5 Mampu melakukan transfer terhadap aplikasi
pengetahuan dan Keterampilan pada situasi maupun
konteks yang baru.
5.3 Apabila mengalami keraguan, meminta bantuan kepada
asesor yang lebih berpengalaman

5.4 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum


dalam prosedur asesmen.

06 Merekam hasil asesmen 6.1 Hasil asesmen didokumentasikan secara akurat sesuai
dengan tata cara pengarsipan.

6.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap


rekaman dokumentasi hanya dapat dilakukan oleh petugas
yang berwenang.

07 Memberikan umpan balik 7.1 Umpanbalik yang jelas dan bersifat membangun terkait
kepada asesi dengan unjuk kerja disampaikan kepada orang yang diases
menggunakan bahasa serta strategi penyampaian yang tepat
termasuk nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya
serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan.

7.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam


pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen,
didiskusikan dengan asesi.

7.3 Orang yang diases diberitahu akan adanya kesempatan


asesmen ulang dan atau mekanisme gugatan untuk menolak
keputusan asesmen.

08 Melaporkan pelaksanaan 8.1 Suasana positif maupun negatif yang dialami pada saat
asesmen kepada pihak melaksanakan asesmen dilaporkan kepada pihak yang
yang berkepentingan dan berkepentingan terhadap prosedur asesmen.
berwenang
8.2 Keputusan asesmen yang diperkarakan oleh asesi
didokumentasikan dan dilaporkan segera kepada pihak yang
berkepentingan terhadap prosedur asesmen.

8.3 Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang menyangkut


proses asesmen disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan.

Batasan Variabel
1. Sistem asesmen dapat dikembangkan oleh:
1.1 Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
1.2 Perusahaan
1.3 Lembaga Sertifikasi Profesi
1.4 Organisasi Profesi
1.5 Atau kombinasi

2. Sistem Asesmen harus menspesifikasikan/mendeskripsikan:


2.1 Tujuan asesmen.
2.2 Persyaratan kompetensi asesor.
2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan dokumen
2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi
2.4.1 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi.
2.4.2 Evaluasi dan kaji ulang proses asesmen.
2.4.3 Keterkaitan antara asesmen dengan kualifikasi pelatihan, klasifikasi kepegawaian,
remunerasi, kenaikkan pangkat (bila ada).
2.4.4 Kebijakan yang relevan.
2.4.5 Mekanisme penjamin mutu.
2.4.6 Pemasaran dan promosi asesmen.
3. Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh:
3.1 Tujuan asesmen seperti:
3.1.1 Untuk memperoleh kualifikasi atau lisensi tertentu.
3.1.2 Menentukan klasifikasi kepegawaian
3.1.3 Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang.
3.1.4 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai.
3.2 Lokasi asesmen seperti:
3.2.1 Ditempat kerja atau diluar tempat kerja.
3.2.2 Kombinasi dari keduanya
3.3 Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi bidang
asesmen dan pelatihan

4. Karakteristik orang yang diases dapat meliputi:


4.1 Kemampuan berbahasa, membaca, menulis dan berhitung.
4.2 Latar belakang budaya, bahasa dan pendidikan
4.3 Jenis kelamin.
4.4 Usia
4.5 Kondisi sehat
4.6 Tingkat percaya diri, rasa gugup atau kegelisahan
4.7 Pengalaman mengikuti asesmen / pelatihan.
4.8 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases.

5. Personil yang sesuai meliputi:


5.1 Asesor kompetensi
5.2 Pihak lain yang terkait seperti penyedia pelatihan, pemberi kerja, departemen pengembangan
Sumber Daya Manusia.
5.3 Pemerintah / Lembaga Diklat Instansi / Otoritas kompetensi.
5.4 Koordinator pelatihan dan asesmen.
5.5 Manajer / Supervisor / Team Leader yang relevan.
5.6 Tenaga spesialis.

6. Prosedur asesmen yang tepat mencakup:


6.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang bertanggungjawab
terhadap asesmen di:
6.1.1 Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
6.1.2 Perusahaan
6.1.3 LSP ( Lembaga Sertifikasi Profesi )
6.1.4 organisasi profesi
6.1.5 atau kombinasi diantaranya

6.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang:


6.2.1 Prosedur pendokumentasian
6.2.2 Mekanisme untuk mengkaji ulang
6.2.3 Metode asesmen yang dipergunakan
6.2.4 Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases
6.2.5 Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten
6.2.6 Jumlah asesor yang dibutuhkan dan jumlah asesi yang di uji
6.2.7 Bukti-bukti yang dipersyaratkan
6.2.8 Tempat atau lokasi dan waktuasesmen
6.2.9 Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi
yang diuji

7. Metode asesmen mencakup:


7.1 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek
dan latihan simulasi
7.2 Kaji ulang logbook atau bukti portfolio
7.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang
diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya
7.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti assesmen
kompetensi sebagai dasar didalam memberikan asesmen

8. Instrumen asesmen mencakup:


8.1 Perintah yang spesifik untuk diberikan yang terkait dengan kriteria unjuk kerja dari
tugas praktek, proses atau latihan simulasi
8.2 Instruksi spesifik terkait dengan hasil proyek maupun latihan.
8.3 Satu set soal tertulis / lisan / yang dihasilkan komputer.
8.4 Daftar cek dan log book
8.5 Deskripsi kriteria unjuk kerja kompetensi
Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti untuk dijadikan
sebagai dasar dalam membuat keputusan.

9. Penyesuaian yang diperbolehkan mencakup:


9.1 Pengadaan tenaga / jasa pendukung (seperti pembaca, penterjemah, pemandu karir,
penulis).
9.2 Penggunaan peralatan berteknologi adaptif / peralatan khusus (word processor, lifting
gear)
9.3 Rancangan waktu asesmen yang lebih singkat untuk memberi kesempatan beristirahat
maupun dalam rangka pengobatan.

10. Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup:


10.1 Waktu dan lokasi
10.2 Personil
10.3 Anggaran / Biaya
10.4 Peralatan dan bahan
10.5 Persyaratan keselamatan, keamanan, kesehatan kerja
10.6 Alat bantu/ OHP, LCD
10.7 SOP dari Rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya

11. Prosedur pencatatan mencakup :


11.1 Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak / dokumen
elektronik).
11.2 Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi / proses yang dipakai (dokumen cetak
/ dokumen elektronik).
11.3 Kombinasi diantara keduanya.
12. Pelaporan asesmen :
Hasil asesmen akhir harus menyebutkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan.
Laporan asesmen secara sumatif yang dicetak harus menyebutkan unit – unit kompetensi
yang di ases dan tambahan pelatihan yang dibutuhkan.

Panduan Penilaian

1. Keterampilan dan Pengetahuan yang harus dikuasai :


Untuk membuktikan kompetensi, bukti – bukti terhadap Keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan adalah :
1.1 Pengetahuan tentang standar kinerja Rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya dan pedoman asesmen.
1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggungjawab etika termasuk
didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak
mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif relevan dengan
konteks asesmen.
1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup
pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku
1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas,
keaslian, kecukupan dan konsistensi
1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen
dan pelatihan lainnya
1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen
sesuai tempat kerja
1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi
yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan
1.8 Keterampilan berbahasa, untuk :
1.8.1 Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun
tertulisMeminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat
dimengerti
1.8.2 Menggunakan bahasa yang efektif
1.8.3 Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata
letak dan bahasa yang jelas
1.8.4 Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan pertanyaan menjurus,
mampu mendengar serta memahami jawaban – jawabannya
1.8.5 Gunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung
suasana pelaksanaan asesmen.
1.8.6 Kemampuan berkomunikasi efektif sesuai dengan budaya ditempat kerja
dan kebiasaan asesi

2. Konteks asesmen :
Asesmen sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. Calon asesor
seharusnya menggunakan kompetensi yang sesuai dengan keahlian dibidangnya.

3. Aspek Penting Penilaian :


Carilah:
3.1 Gambaran dari konteks asesmen yang spesifik, termasuk tujuan asesmen.
3.2 Kompetensi dan standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur asesmen
3.3 Gambaran bahwa pengumpulan bukti memenuhi prinsip validitas, otentik,
cukup, adil serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi
3.4 Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan
3.5 Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur
pencatatannya
3.6 Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai hal
– hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk perbaikkan
dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang.

4. Asesmen mempersyaratkan bukti-bukti yang harus tersedia terhadap proses berikut :


4.1 Bagaimana proses tercapainya kesepakatan antara kandidat yang akan diases
terhadap pelaksanaan asesmen.
4.2 Bagaimana kesempatan dalam pengumpulan bukti – bukti merupakan hasil dari
pekerjaan sehari hari asesi atau hasil diklat.
4.3 Bagaimana proses pengumpulan bukti sesuai dengan prosedur asesmen.
4.4 Bagaimana proses pengumpulan bukti bukti memenuhi dimensi kompetensi.
4.5 Bagaimana proses konsultasi dengan petugas yang berwenang.
4.6 Bagaimana dalam proses pengumpulan bukti bukti telah terjadi penyesuaian terhadap
metode asesmen karena dinilai perlu
4.7 Bagaimana bukti – bukti yang dikumpulkan dievaluasi agar memenuhi prinsip validitas,
otentisitas, cukup, terkini (currency) serta konsisten didalam pencapaian suatu
standar.
4.8 Bagaimana proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa :
4.8.1 Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak
4.8.2 Asesi dibuat agar tidak nervous dan lingkungan asesmen dibuat senyaman
mungkin
4.8.3 Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah dipertimbangkan
4.9 Bagaimana proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada asesi
termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten.
4.10 Bagaimana memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah didalam
kompetensi yang dia miliki.

5. Dampak terhadap sumber daya:


5.1 Akses terhadap kompetensi yang relevan, sumber informasi mengenai metode asesmen,
instrumen dan prosedur asesmen.
5.2 Akses terhadap asesi, peralatan sesuai dengan tempat kerja, informasi dan personil
pendukung assesmen yang sesuai

6. Konsistensi dalam melaksanakan tugas:


Kompetensi dalam unit ini harus diases secara berkala, dalam aneka konteks pada
kesempatan yang berbeda berulangkali, melibatkan kombinasi bukti langsung, tidak langsung
maupun bukti pendukung.

7. Keterkaitan dengan unit – unit lainnya:


Unit kompetensi ini dapat diases dengan unit-unit lain sesuai fungsi dalam pekerjaan

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2
Bagian 1.4 : ASKP 004, Evaluasi /kaji ulang Asesmen Kompetensi

KODE UNIT : ASKP : 004


JUDUL UNIT : Evaluasi Asesmen Kompetensi Keperawatan
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan untuk
mengkaji ulang asesmen dalam konteks yang spesifik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mengkaji ulang prosedur


asesmen 1.1 Proses kaji ulang yang ditetapkan oleh Rumah Sakit atau
Instansi dimana assesmen kompetensi berlangsung.

1.2 Prosedur asesmen dikaji ulang di tempat yang telah ditentukan


bersama dengan asesi, Instansi / Rumah Sakit/ lemdiklat dan
atau perwakilan sesuai peraturan pemerintah.

1.3 Kegiatan kaji ulang didokumentasikan, temuan-temuan


dibuatkan substansinya untuk revisi assesmen kompetensi
yang akan datang
02 Memeriksa konsistensi 2.2 Bukti – bukti dari keseluruhan asesmen di periksa agar
terhadap keputusan konsisten dengan dimensi kompetensi yang terkandung
asesmen didalamnya.

2.2 Bukti – bukti assesmen di periksa terhadap kompetensi kunci.

2.3 Konsistensi keputusan asesmen sesuai dengan standar


kinerja dikaji ulang dan ketidaksesuaian serta ketidak
konsistenan dicatat dan ditindaklanjuti.
03 Membuat laporan hasil kaji 3.1 Rekomendasi untuk modifikasi prosedur asesmen sesuai
ulang dengan hasil asesmen dibuat dan disampaikan kepada personil
yang berkepentingan.

3.2 Dokumentasi assesmen dan atau rekaman dievaluasi untuk


menetapkan apakah kebutuhan assesmen telah tercapai

3.3 Konstribusi yang efektif dibuat untuk melakukan sistem kaji ulang
dalam proses asesmen dan prosedur umpan balik.

Batasan Variabel

1. Sistem asesmen dapat dikembangkan oleh:


1.1 Rumah Sakitdan fasilitas kesehatan lainnya
1.2 Perusahaan
1.3 LSP ( Lembaga Sertifikasi Profesi )
1.4 Organisasi Profesi
1.5 Atau kombinasi

2. Sistem Asesmen harus menspesifikasikan/mendeskripsikan:


2.1 Tujuan asesmen.
2.2 Persyaratan kompetensi asesor.
2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan rekaman bukti
2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi
2.5 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi.
2.6 Evaluasi dan kaji ulang proses asesmen.
2.7 Keterkaitan antara asesmen dengan kualifikasi pelatihan, klasifikasi kepegawaian,
remunerasi, kenaikkan pangkat (bila ada).
2.8 Kebijakan yang relevan.
2.9 Mekanisme penjamin mutu.
2.10 Pengaturan tentang verifikasi.
2.11 Pembagian pembiayaan / honor secara merata (jika ada)
2.12 Pengaturan untuk kemitraan (jika ada)

3. Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh:


3.1 Tujuan asesmen seperti:
3.1.1 Untuk memperoleh kualifikasi atau lisensi tertentu.
3.1.2 Menentukan klasifikasi kepegawaian
3.1.3 Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang.
3.1.4 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah dicapai.
3.2 Lokasi asesmen seperti:
3.2.1 Ditempat kerja atau diluar tempat kerja.
3.2.2 Kombinasi dari keduanya
3.3 Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar kompetensi
bidang asesmen dan pelatihan

4. Kriteria evaluasi dalam proses kaji ulang termasuk :


4.1 Jumlah orang-orang yang diases.
4.2 Jangka waktu kegiatan asesmen.
4.3 Faktor-faktor kesehatan dan keselamatan organisasi.
4.4 Faktor-faktor kesehatan dan keselamatan jabatan
4.5 Mitra kerja assessor selama proses asesmen berlangsung
4.6 Frekwensi prosedur asesmen.
4.7 Hambatan dana.
4.8 Kebutuhan-kebutuhan informasi dari pemerintah dan regulator lainnya.
4.9 Kebutuhan-kebutuhan pendukung dan kebutuhan akan peningkatan kemampuan
assessor.
4.10 Karakteristik-karakteristik dari orang yang diases.
4.11 Dampak-Dampak terhadap sumber daya manusia.
4.12 Konsistensi terhadap keputusan asesmen.
4.13 Tingkat fleksibilitas terhadap prosedur asesmen.
4.14 Keadilan dari prosedur asesmen.
4.15 Efisiensi dan efektivitas dari prosedur asesmen.
4.16 Pencapaian kompetensi dari orang yang diases.
4.17 Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses perencanaan maupun pelaksanaan
asesmen.
4.18 Motivasi dari orang yang diases.
4.19 Lokasi dan sumber daya yang memadai.
4.20 Reliabilitas, validitas, keadilan dan fleksibilitas dari instrumen asesmen.
4.21 Relevansi asesmen untuk konteks khusus.
4.22 Gugatan / ketidaksepakatan terhadap keputusan asesmen oleh orang-orang yang
diases maupun oleh supervisor/manager/pemilik perusahaan.
4.23 Kemudahan administrasi.
4.24 Pertimbangan terhadap akses keadilan maupun kesetaraan.
4.25 Segi kepraktisan.

5. Karakteristik orang yang diases dapat meliputi:


5.1 Kemampuan berbahasa, membaca, menulis dan berhitung
5.2 Latar belakang budaya dan bahasa.
5.3 Latar belakang pendidikan maupun pengetahuan umum.
5.4 Jenis kelamin.
5.5 Usia
5.6 Kemampuan fisik
5.7 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases
5.8 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases
5.9 Tingkat percaya diri, rasa gugup atau kegelisahan
5.10 Struktur organisasi / sesuai jadwal kerja

6. Personil yang sesuai meliputi:


6.1 Asesor kompetensi
6.2 Asesi
6.3 Pekerja atau serikat pekerja
6.4 Pengguna hasil asesmen seperti diklat, pemilik perusahaan, departemen
pengembangan Sumber Daya Manusia.
6.5 Pemerintah / Training Center Perusahaan / Otoritas kompetensi.
6.6 Koordinator pelatihan dan asesmen.
6.7 Manajer / Supervisor / Team Leader yang relevan.
6.8 Tenaga spesialis.

7. Prosedur asesmen:
7.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang
bertanggungjawab terhadap asesmen di:
7.1.1 Rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
7.1.2 Perusahaan
7.1.3 LSP
7.1.4 Organisasi Profesi
7.1.5 atau kombinasi di antaranya
7.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang:
7.2.1 Prosedur rekaman
7.2.2 Mekanisme untuk mengkaji ulang dan naik gugatan
7.2.3 Metode asesmen yang dipergunakan
7.2.4 Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases
7.2.5 Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten
7.2.6 Jumlah asesor yang dibutuhkan
7.2.7 Bukti-bukti yang dipersyaratkan
7.2.8 Tempat atau lokasi asesmen
7.2.9 Waktu asesmen
7.2.10 Jumlah asesi / kelompok asesi yang diuji
7.2.11 Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas karakteristik asesi
yang diuji

8 Metode asesmen dapat merupakan kombinasi dari :


8.1 Contoh – contoh hasil pekerjaan maupun hasil kegiatan simulasi
8.2 Observasi langsung terhadap unjuk kerja, produk maupun kegiatan simulasi
8.3 Pengkajian terhadap logbook atau bukti portfolio
8.4 Tanya jawab
8.5 Pertimbangan terhadap laporan pihak ketiga atau atasan langsung mengenai hasil
yang diraih asesi sebelumnya terjamin kesahihannya (otentik)
8.6 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer
8.7 Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar
pemberian keputusan asesmen

9. Instrumen asesmen mencakup:


9.1 Perintah yang spesifik untuk diberikan yang terkait dengan kriteria unjuk kerja dari
tugas praktek, proses atau latihan simulasi
9.2 Instruksi spesifik terkait dengan hasil proyek maupun latihan
9.3 Satu set soal tertulis / lisan / yang dihasilkan komputer
9.4 Daftar log book
9.5 Petunjuk / Marking guides
9.6 Deskripsi kriteria unjuk kerja kompetensi
9.7 Kombinasi dari beberapa instrumen uji
Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti untuk dijadikan
sebagai dasar dalam membuat keputusan.

10. Penyesuaian yang diperkenankan mencakup:


10.1 Dukungan tenaga bantuan (pembaca, penterjemah, penasehat karir, notulen).
10.2 Penggunaan peralatan berteknologi / peralatan khusus (word processor, lifting gear)
10.3 Rancangan waktu asesmen yang lebih singkat untuk memberi kesempatan beristirahat
maupun dalam rangka pengobatan.

11. Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup:


11.1 Waktu dan lokasi
11.2 Personil
11.3 Anggaran / Biaya
11.4 Peralatan
11.5 Bahan
11.6 Persyaratan keselamatan, keamanan, kesehatan kerja
11.7 SOP dari industri / perusahaan
Panduan Penilaian

1. Keterampilan dan Pengetahuan yang harus dikuasai :


Untuk menunjukkan kompetensi, bukti – bukti keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
:
1.1 Pengetahuan tentang standar kinerja industri, perusahaan dan pedoman
asesmen.
1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggungjawab etika termasuk
didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak
mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan
dengan konteks asesmen.
1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup
pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku
1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas,
keaslian, kecukupan dan konsistensi
1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi asesmen
dan pelatihan lainnya
1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan asesmen
sesuai tempat kerja
1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi
yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan.
1.8 Keterampilan berbahasa, kemampuan membaca dan menulis serta menghitung
yang diperlukan untuk :
1.8.1 Membaca dan memahami prosedur untuk mengkaji ulang asesmen.
1.8.7 Berpartisipasi dalam diskusi-diskusi dan membuat daftar strategi untuk
mengevaluasi informasi secara kritis.
1.8.8 Mengumpulkan, memilih dan mengorganisasi kesimpulan/penemuan
dari sejumlah sumber.
1.8.9 Membaca dokumen temuan dalam bentuk ringkasan, grafik atau tabel.
1.8.10 Menyajikan temuan dalam bentuk laporan singkat kepada orang yang
relevan.
1.8.11 Membuat rekomendasi berdasarkan atas temuan yang diketemukan.
1.8.12 Menetapkan efektifitas pembiayaan.
1.9 Keahlian berkomunikasi sesuai dengan budaya ditempat kerja dan individu-
individu.
2. Konteks terhadap asesmen:
Asesmen dapat dilaksanakan di tempat kerja atau tempat kerja simulasi. Calon asesor
sebaiknya menggunakan unit kompetensi yang memiliki keahlian dibidangnya.

3. Aspek Penting Penilaian :


Carilah:
3.7 Prosedur asesmen yang terdokumentasi untuk dipergunakan sebagai bahan
mengkaji ulang prosedur asesmen.
3.8 Laporan tentang kegiatan pemeriksaan, hasil akhir dari prosedur asesmen
termasuk kesimpulan dan beberapa masukan untuk memodifikasi prosedur
asesmen.

4. Bukti-bukti yang diperlukan dalam asesmen adalah sebagai berikut :

4.11 Bagaimana implementasi di perusahaan, industri maupun organisasi terhadap hasil


kaji ulang proses asesmen.
4.12 Hal - hal yang mendasari pemilihan metode asesmen.
4.13 Bagaimana asesi maupun orang lain yang terlibat dalam proses asesmen dapat
dimintakan pendapatnya sebagai bagian dari kegiatan mengkaji ulang asesmen.

8. Dampak terhadap sumber daya:


Akses terhadap kompetensi yang relevan, sumber informasi mengenai metode asesmen,
instrumen dan prosedur asesmen.
Akses terhadap asesi, peralatan sesuai dengan tempat kerja, informasi dan personil yang
sesuai

9. Konsistensi dalam melaksanakan tugas:


Kompetensi dalam unit ini harus diases secara berkala, dalam aneka konteks pada
kesempatan yang berbeda berulangkali, melibatkan kombinasi bukti langsung, tidak langsung
maupun bukti pendukung.

10. Keterkaitan dengan unit – unit lainnya:


Unit kompetensi ini dapat diases dengan unit-unit lain sesuai fungsi dalam pekerjaan

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3
MODUL 2 : Materi Dasar

A. Pengantar
Asesmen kompetensi dilakukan oleh asesor kompetensi yang memiliki kemampuan
merencanakan, mengembangkan, melakukan dan mengevaluasi kegiatan asesmen
kompetensi.
Dalam mencapai kompetensi tersebut, seorang asesor perawat harus memahami
pengetahuan dasar asesmen kompetensi di lingkungan tenaga keperawatan antara lain :
konsep asesmen kompetensi, standar kompetensi di bidang keperawatan termasuk
jenjang karir yang diterapkan dilingkungan keperawatan

B. Tujuan
Setelah mempelajari Modul 2 tentang materi dasar ini, diharapkan peserta mampu :
1. Memahami Kebijakan pemerintah tentang sistem jenjang karir perawat
2. Memahami Standar Kompetensi perawat
3. Konsep dasar asesemen kompetensi

C. Materi
Terdapat berbagai pendapat ahli/ pakar tentang pengertian kompetensi, secara umum
kompetensi adalah kemampuan yang merupakan integritas pengetahuan, ketrampilan
dan sikap yang diperlihatkan dalam bentuk kinerja yang dipersyaratkan. Materi dasar
yang di butuhkan bagi seorang asesor kompetensi perawat antara lain :
Bagian 2.1 : Kebijakan pemerintah tentang sistem jenjang karir perawat
Bagian 2.2 : Standar Kompetensi Perawat Indonesia
Bagian 2.3 : Konsep dasar asesmen kompetensi
BAGIAN V : PENUTUP

Modul pelatihan asesmen kompetensi perawat ( asesor kompetensi ) telah disusun sebagai
pedoman pelaksanaan pelatihan bagi fasilitator dan calon asesor. Modul ini terus
dikembangkan berdasarkan evaluasi peltihan dan masukan dari pengguna serta jika ada
perubahan-perubahan kebijakan yang terkait dengan kegiatan asesmen kompetensi.
Diharapkan modul ini dapat membantu mempermudah proses pelatihan berbasis kompetensi
serta memicu calon asesor untuk belajar aktif dan mandiri.
Selamat belajar dan salam sukses
Jakarta, April 2014
Tim Pengembang Modul
1. Prayetni
2. Yandih Mardean
3. Didin Syaefudin

Anda mungkin juga menyukai