Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0
1 dari 4

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari


STANDAR Rengat
OPRASIONAL TANGGAL TERBIT
PROSEDUR

drg. SISKA LISTIANTI

Pengertian
Asuhan gizi rawat inap adalah suatu kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan
terhadap pasien rawat inap dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
pasien di ruang rawat inap.

Tujuan
Tujuan asuhan gizi rawat inap adalah memberikan pelayanan gizi kepada pasien
rawat inap untuk memperoleh diit yang sesuai dengan kondisi penyakit, untuk
mempercepat proses penyembuhan, serta untuk mengurangi risiko terjadinya hospital
malnutrition di rumah sakit.

Kebijakan

Prosedur 1. Ruang rawat inap melaporkan ada pasien baru


2. Ahli gizi segera mengunjungi, pasien tersebut serta mengkaji stastus gizi dan
membuat anamnesa diit
3. Menganalisa hasil anamnesa
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang hasil masukan makanan selama 24 jam
sebagai awal dari penyuluhan/konsultasi dan diit yang akan dijalankan selama
dalam perawatan.
5. Menterjemahkan diit dalam bentuk makanan yang disesuaikan dengan kebiasaan
makan pasien serta penyakit yang dideritanya.
6. Memberikan penyuluhan gizi ulang dan memonitoring perkembangan asupan dan
diit pasien setiap 2 hari sekali selama pasien di rawat.
7. Memberikan penyuluhan gizi kepada pasien dan keluarga ketika akan pulang
8. Membuat pencatatan pada dokumen medik tentang, anjuran diit yang diberikan,
hasil anamnesa, hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan makan pasien dan
intervensi gizi tindak lanjut.

Unit Terkait 1. Instalasi Gizi


2. Ruang Rawat Inap
ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0
1 dari 6
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari
STANDAR Rengat
OPRASIONAL TANGGAL TERBIT
PROSEDUR 05 Mei 2014

drg. SISKA LISTIANTI


NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian
Asuhan gizi rawat jalan adalah suatu kegiatan penyuluhan/konsultasi gizi kepada
pasien rawat jalan yang memerlukan terapi diit.

Tujuan
Tujuan asuhan gizi rawat jalan adalah memberikan pengetahuan gizi kepada
klien/pasien sesuai tentang makanan yang sesuai dengan penyakit dan kebutuhannya
untuk mencapai status gizi yang sebaik-baiknya.
Kebijakan

Prosedur
1. Pasien datang dengan membawa kartu status yang telah diisi dokter untuk
permintaan konsultasi
2. Pasien membeli karcis untuk konsultasi gizi
3. Pasien diterima oleh petugas yang ada di poliklinik dan dilakukan pengukuran
antropometri
4. Ahli gizi mencatat keterangan yang diperlukan
5. Ahli gizi melakukan anamnesa diit
a. Memperkenalkan diri
b. Mengikut sertakan anggota keluarga yang ada
c. Menanyakan kepada pasien tentang apa yang telah didiskusikan dengan dokter
d. Menjelaskan kepada pasien tentang apa yang dilakukan dan mengapa dilakukan
konsultasi gizi
e. Menanyakan pola makan dan frekwensi makan tiap – tiap bahan makanan
6. Menganalisa hasil anamnesa dengan menggunakan :
a. Daftar Komposisi Bahan Makanan
b. Daftar penukar bahan makanan
c. Nutri Survey
7. Sementara ahli gizi melakukan analisis bahan makanan pasien dapat diberikan
kesibukan dengan membaca leafleat tentang diitnya
8. Mendiskusikan dengan pasien tentang hasil masukan makanan selama 24 jam
sebagai awal proses konsultasi gizi
9. Membuat rencana pemberian diit berdasarkan :
a. Permintaan diit dari dokter
b. Status gizi pasien melalui antropometri, hasil laboratorium, problem medis,
riwayat sosial, pendidikan, kemampuan intelektual
10. Mendiskusikan dengan pasien tentang kesimpulan yang berhubungan dengan
aktifitas pasien, waktu makan, pola makan, hasil laboratorium dll.
a. Apakah diit diberikan langsung atau bertahap
b. Apakah pola makan yang diusulkan sesuai dengan pasien
c. Diit ditulis dalam daftar diit
11. Menjelaskan makanan yang dibolehkan, yang dibatasi, dan yang dilarang
12. Menjelaskan pemberian makanan sehari
13. Menjelaskan hal-hal khusus dari diit
14. Menjelaskan tentang cara membuat variasi menu berdasarkan daftar diit dan daftar
bahan makanan penukar
15. Tindak lanjut, membuat rencana kunjungan ulang bersama pasien untuk
penjelasan diit dan evaluasi
16. Pencatatan, membuat pencatatan pada dokumen medik tentang anjuran diit yang
diberikan, hasil anamnesa, hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan makan
dan rencana tindak lanjut.

Dokumen Terkait 1.
Unit Terkait 2. Poli Gizi
3. Poli-poli yang ada di poliklinik
PELAYANAN GIZI RAWAT INAP
No. Dokumen No Revisi Halaman
04.02/RSUD/Akr/V/2014
0

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari


Rengat
STANDAR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR

drg. SISKA LISTIANTI


NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian
Pelayanan gizi adalah suatu kegiatan yang meliputi : Penyelenggaraan makanan bagi
pasien rawat inap, penyuluhan dan konsultasi gizi bagi pasien rawat inap

Tujuan
Prosedur pelayanan gizi bertujuan untuk menciptakan system pelayanan gizi yang
optimal dengan memperhatikan aspek gizi, penyakit, dan pelayanan kesehatan.

Kebijakan

Prosedur
1. Bon permintaan makanan pasien yang dibuat oleh perawat untuk 1 hari ke Instalasi
Gizi
2. Bon permintaan makan pasien baru, jika ada pasien baru
3. Jam pelayanan makan bagi pasien :
a. Pagi : Jam 6.00 - 7.00 WIB
b. Snack Pagi : Jam 9.30 - 10.00 WIB
c. Siang : Jam 12.00 – 13.00 WIB
d. Snack Sore : Jam 15.30 - 16.00 WIB
e. Malam : Jam 17.30 - 18.30 WIB

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk seluruh ruangan rawat inap dan poli rawat
jalan Rumah Sakit
PERSIAPAN LAUK

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 1 dari 13
0

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Persiapan lauk adalah suatu proses menyiangi, mengupas, memotong, menghaluskan


Pengertian lauk pauk dalam rangka ,menyiapkan bahan makanan untuk dimasak sesuai dengan
standar porsi dan standar resep.

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya lauk dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan standar porsi dan standar resep . Lauk yang disajikan masih segar

Kebijakan

1. Pelaksana persiapan lauk mempelajari menu dan standar resep


2. Pelaksana persiapan lauk mengecek lauk yang diterima dan disesuaikan dengan
menu yang berlaku..
Prosedur 3. Pelaksana persiapan lauk mencuci, memotong, mengupas dan menggiling lauk.
4. Pelaksana persiapan lauk menghitung lauk dan memberi etiket
5. Pelaksanan persiapan lauk menyimpan lauk sore dan pagi hari berikutnya ke dalam
freezer
a. Lauk untuk makan siang dimasak pagi
b. Lauk untuk makan malam dimasak sore
c. Lauk untuk makan pagi/sarapan dimasak subuh

Unit Terkait Instalasi Gizi


PERSIAPAN BUAH

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 12

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONA 05 Mei 2014
L
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Persiapan buah adalah suatu proses mengupas, memotong, buah dalam rangka
Pengertian ,menyiapkan buah tersebut sesuai dengan menu..

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya buah dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan menu dan standar porsi.

Kebijakan

1. Pelaksana persiapan buah mempelajari menu


2. Pelaksana persiapan buah mengecek buah yang diterima dan disesuaikan dengan
menu yang berlaku..
Prosedur 3. Pelaksana persiapan buah mencuci, memotong, dan mengupas .
4. Pelaksana persiapan buah membungkus pepaya, semangka dengan kantong plast
5. Pelaksana persiapan buah menyimpan buah dalam kulkas kecuali pisang.

Instalasi Gizi
PERSIAPAN SAYUR

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 11

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat


STANDAR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR

drg. SISKA LISTIANTI


NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Persiapan sayur adalah suatu proses menyiangi, mengupas, memotong sayur dalam
Pengertian rangka menyiapkan bahan makanan atau sayur untuk dapat dimasak sesuai dengan
standar resep.

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya sayur dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan standar resep.

Kebijakan

1. Pelaksana persiapan sayur mempelajari menu dan standar resep.


2. Pelaksana persiapan sayur mengecek sayur yang diterima dan disesuaikan
dengan menu yang berlaku..
3. Pelaksana persiapan sayur menimbang, menyiangi mengupas dan mencuci
Prosedur sayuran.
4. Pelaksana persiapan sayur memotong sayuran.
5. Pelaksanan persiapan sayur menyimpan sayuran untuk sore dan pagi berikutnya.
6. Sayuran yang sudah dibersihkan dimasak oleh juru masak sesuai dengan jadwal
pemberian makan
a. Sayuran untuk makan malam dimasak sore
b. Sayuran untuk makan pagi/sarapan dimasak subuh
c. Sayuran untuk makan siang dimasak pagi

Unit Terkait Instalasi Gizi


PERSIAPAN BUMBU

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 10

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat


STANDAR TANGGAL TERBIT
OPERASIONA 05 Mei 2014
L
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Persiapan bumbu adalah suatu proses menyiangi, mengupas, memotong, dan


Pengertian menghaluskan bumbu untuk dapat dimasak sesuai dengan standar resep.

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya bumbu dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan standar resep.

Kebijakan
Prosedur
1. Pelaksana persiapan bumbu mempelajari menu dan standar resep.
2. Pelaksana persiapan bumbu mengecek bumbu yang diterima dan disesuaikan
dengan menu yang berlaku..
3. Pelaksana persiapan bumbu menimbang, menyiangi mengupas dan mencuci
bumbu.
4. Pelaksana persiapan bumbu mengiris, menghaluskan dan mememarkan bumbu..
5. Pelaksanan persiapan bumbu meracik bumbu sesuai dengan standar resep dan
menu

Instalasi Gizi
PEMASAKAN NASI/BUBUR

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 9

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari


Rengat
STANDAR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR

drg. SISKA LISTIANTI


NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Memasak nasi/bubur adalah suatu kegiatan memasak dari beras menjadi nasi/bubur

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya nasi/bubur dengan tekhnik persiapan yang
sesuai dengan standar porsi.

Kebijakan

Prosedur
1. Pelaksana persiapan nasi/bubur mempelajari bon permintaan makanan dari
ruangan.
2. Pelaksana persiapan menghitung jumlah pasien yang akan mengkonsumsi nasi
dan bubur.
3. Pelaksana persiapan nasi/bubur menimbang beras sesuai dengan standar porsi
dan keadaan serta jumlah pasien hari itu
4. Pelaksana persiapan nasi/bubur mencuci beras.
5. Pelaksana persiapan nasi/bubur langsung memasak nasi/bubur
a. untuk makan siang dimasak pagi
b. untuk makan malam dimasak sore
c. untuk makan pagi /sarapan dimasak subuh

Unit Terkait Instalasi Gizi


PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN LEWAT PIPA

(MLP/FRS)

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 14

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR

drg. SISKA LISTIANTI


NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Persiapan pengolahan makanan lewat pipa adalah suatu kegiatan mengubah bahan
makanan mentah menjadi makanan lewat pipa yang berkualitas.
Pengertian

Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya makanan cair rumah sakit sesuai dengan
kebutuhan pasien dan standar porsi dan standar resep yang berlaku

Kebijakan

1. Pelaksana persiapan makanan cair mempelajari bon permintaan makanan dari


ruangan.
Prosedur 2. Pelaksana persiapan makanan cair menghitung jumlah pasien yang akan makan
makanan cair dan menggolongkan pasien berdasarkan macam makanan cair.
3. Pelaksana persiapan makanan cair menimbang bahan bahan yang diperlukan sesuai
dengan standar porsi..
4. Pelaksana persiapan makanan cair, langsung memasak makanan cair.
5. Memasukan kedalam botol atau gelas
6. Diserahkan kepada pramusaji dan didistribusikan kepada pasien

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
JURU MASAK

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/201 0 1 dari 8
4

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari


Rengat
STANDAR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR

drg. SISKA LISTIANTI


NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Juru masak adalah tenaga pengolah makanan yang bertugas mulai dari persiapan
bahan makanan hingga pendistribusian.

Tujuan Tujuan tersedianya makanan yang sesuai dengan standar porsi, diet dan keadaan
penyakit pasien.

Kebijakan

Prosedur 1. Mengisi absen


2. Mencek peralatan masak
3. Menghitung jumlah pasien yang akan diberi makan berdasarkan amprah makanan
dari ruangan.
4. Melihat siklus menu hari yang bersangkutan
5. Mencek bahan yang akan dimasak
6. Mempersiapkan bumbu
7. Mempersiapkan lauk
8. Mempersiapkan sayuran
9. Mempersiapkan buah
10 Mempersiapkan snack
11 Pengolahan
12 Pendistribusian
13 Pencucian peralatan

Unit terkait Instalasi Gizi


PEMBIAYAAN MAKANAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/201 0 1 dari 1
4

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pembiayaan makanan adalah biaya bahan-bahan yang dipakai untuk menghasilkan


Pengertian makanan yang diperlukan dan merupakan variable langsung, karena mempunyai
hubungan langsung terhadap pelayanan makanan yang diselenggarakan.

Tujuan 1. Untuk penyusunan anggaran belanja


2. Pengawasan dan pengendalian biaya untuk mencapai efisiensi biaya
makanan
3. Untuk menilai prestasi kerja pengadaan makanan.

Kebijakan

1. Membuat standar makanan pasien dan jumlah bahan makanan menurut


kelas perawatan
Prosedur 2. Menyusun harga makanan per orang per hari berdasarkan standar makanan
yang ditetapkan
3. Rekapitulasi macam dan jumlah bahan makanan yang digunakan pada tiap-
tiap kelompok untuk satu putaran menu.
4. Data pemakaian bahan makanan tahun sebelumnya
5. Mengalihkan harga bahan makanan perorang perhari dengan kebutuhan
macam dan jumlah bahan makanan perhari
6. Menjumlahkan biaya makanan satu bulan untuk seluruh kelas perawatan.

Unit Terkait Instalasi Gizi


BAGIAN GUDANG

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/201 0 1 dari 3
4

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Bagian gudang adalah bagian yang bertugas menyimpan bahan makanan yang
masuk , dan mengeluarkan bahan makanan sesuai dengan menu hari itu dan bon
yang dibuat oleh bagian produksi,

Tujuan Untuk pengawasan dan pengendalian bahan makanan yang ada

Kebijakan

1. Bahan makanan yang memenuhi syarat diterima dan dibawa ke ruang


penyimpanan
2. Bahan makanan yang langsung akan digunakan,setelah diawasi dan
ditimbang oleh bagian penyimpanan dibawa ketempat persiapan bahan
Prosedur makanan
3. Menyusun bahan makanan yang masuk sesuai dengan waktu penerimaan
( system FIFO)
4. Mengisi kartu stok

5. Membuat laporan penerimaan bahan makanan dan pengeluaran bahan


makanan dari gudang, harian, bulanan, triwulan dan tahunan

Unit Terkait Instalasi Gizi

PENERIMAAN BAHAN MAKANAN


No. Dokumen No Revisi Halaman
04.02/RSUD/Akr/V/201 0 1 dari 2

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan menerima bahan makanan


Pegertian yang telah dibeli oleh petugas belanja sesuai dengan menu yang berlaku,
spesifikasi dan kualitas serta kuantitas bahan makanan yang telah ditentukan

Tujuan
Agar bahan yang diterima sesuai dengan spesifikasi, kualitas dan kuantitas

Kebijakan

Prosedur
1. Panitia penerima bahan makanan mengecek bahan yang datang dan
disesuaikan dengan spesifikasi bahan makanan
2. Menimbang bahan makanan yang datang dan disesuaikan dengan bon
permintaan
3. Menyerahkan kepada bagian gudang
4. Membuat pencatatan dan pelaporan

Unit Terkait Instalasi Gizi


DIET HIPERTENSI

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 1 dari 15

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat


STANDAR
TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet hipertensi adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami kenaikan
tekanan darah diatas normal

- Membantu menghilangkan retensi air dalam jaringan tubuh dan


Tujuan menurunkantekanan darah pada pasien hipertensi
- Agar pasien dapat menerima dan menghabiskan makanan yang disajikan, dan
merupakan pendidikan tentang gizi secara tidak langsung.

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, maka pasien sementara diberikan diet
rendah garam III dan konsultasikan kepada dokter
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet
a. Bila pasien mendapat diet RG III (4 gr garam dapur = 1 sdt/hari) Beri
penjelasan bahwa dua jenis hidangan boleh diberi garam yaitu satu jenis
pada siang hari dan satu jenis pada malam hari sedangkan hidangan
lainnya tidak boleh diberi garam.
b. Bila diet RG II (2 gram garam dapur = ½ sdt), hanya satu hidangan pada
siang atau malam hari saja yang boleh diberi garam.
c. Bila diet RG I semua hidangan tidak boleh diberi garam.
6. Jelaskan kelompok bahan makan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang

Unit Terkait Instalasi Gizi


DIET DIABETES MELLITUS

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 16

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat


STANDAR
TANGGAL TERBIT
OPERASINAL 05 Mei 2014
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet diabetes adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami kenaikan
kadar gula dalam darah akibat kekurangan hormone insulin

- Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan untuk mendapatkan control


Tujuan metabolik yang lebih baik
- Agar pasien dapat menerima dan menghabiskan makanan yang disajikan, dan
merupakan pendidikan tentang gizi secara tidak langsung.

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Tentukan kategori BB pasien, kurus/normal/gemuk
3. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet untuk diet DM maka untuk menghitung
kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan energi basal
yaitu 25-30 kkal/kg BB ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadan
khusus , misalnya hamil, masa laktasi, serta ada tidaknya komplikasi:
5. Rencanakan diet sesuai permintaan dokter atau sesuai dengan perhitungan
kebutuhan kalori dan pola makan pasien.
6. Sajikan makanan sesuai dengan hasil perhitungan, bagi dalam 3 porsi besar yaitu
: (untuk pasien rawat inap)
a. 20 % makan pagi
b. 30% makan siang
c. 25% makan malam
d. 10-15% selingan pagi dan sore
7. Siapkan leaflet DM (yang sesuai) dan standar diet DM, kemudian tuliskan
susunan menu sehari dalam daftar diet sesuai standar diet DM
8. Siapkan daftar penukar bahan makanan.
9. Jelaskan diet DM sesuai permintaan dokter dan porsi makan sesuai pembagian
makanan sehari.
10. Jelaskan kelompok bahan makanan yang boleh diberikan, yang dibatasi dan
yang tidak boleh diberikan.
11. Jelaskan daftar penukar bahan makanan sampai pasien memahaminya.
12. Catat jenis diet , hasil konseling serta materi yang diberikan pada kartu status.

Unit Terkait  Instalasi Gizi

 Ruang rawat inap


DIET HEPATITIS
No. Dokumen No Revisi Halaman
04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 17

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat


STANDAR TANGGAL TERBIT
05 Mei 2014
OPERASIONA
L drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diit hepatitis adalah diit yang diberikan kepada pasien yang mengalami peradangan
pada hati yang disebabkan toksin tertentu atau karena infeksi virus

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi
Tujuan hati

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, maka pasien sementara diberikan diet
hepatitis II dan konsultasikan kepada dokter
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet
a. Bila pasien mengalami oedem maka berikan diet hati II Rendah garam (DHII
RG)
b. Bila pasien mengalami asites berikan diet Hati II Rendah Garam I (DHII RGI)
c. Bila pasien sudah mempunyai nafsu makan yang baik berikan diet hati III
d. Bila pasien dalam keadaan akut atau koma makanan diberikan dalam
bentuk cair ( parenteral) berupa cairan glukosa
6. Berikan leaflet Diet hepatitis kepada pasien dan jelaskan kelompok bahan
makanan yang boleh dimakan, yang dibatasi dan yang dilarang
7. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
8. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET KEKURANGAN ENERGI DAN PROTEIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 18
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat
STANDAR
TANGGAL TERBIT
OPERASIONA 05 Mei 2014
L drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diit KEP adalah diet yang diberikan kepada balita yang mempunyai status gizi kurang
atau buruk

Tujuan diit KEP adalah untuk menaikan BB


Tujuan
Kebijakan

1. Pelajari, hasil pengukuran BB


Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan riwayat gizi pasien
3. Tentukan status gizi anak, baik, kurang, buruk
4. Buat rencana diet pasien dan kebutuhan zat gizi :
a. Fase stabilisasi (hari 1- 2)
Energi = 80 -100 kkal/kgBB/hari
Protein = 1-1.5 gram/kgBB/hari
Cairan = 130ml/kgBB/hari atau 100 ml/kgBB/hari bila ada oedem
b. Fase transisi (hari ke 3 – 7)
Energi = 100-150 kkal/kgBB/hari
Protein = 2-3 gram/kgBB/hari
Cairan = 150 ml/kgBB/hari
c. Fase Rehabilitasi (minggu ke 2 – 6)
Energi = 150 -220 kkal/kgBB/hari
Protein = 3-4 gram/kg BB/hari
Cairan = 150-200 ml/kgBB/hari
5. Pada fase stabilisasi berikan F 75 dosis sesuai BB dalam tabel F75, bila ada
diare berikan resomal 5 ml/kg BB.
6. Fase transisi (hari ke 3 -7) berikan F 100 dosis sesuai dalam tabel F 100
7. Fase rehabilitasi (minggu ke 2 -6) berikan F135. Bila bayi/balita BB < 7 kg
berikan makanan lumat dan sari buah. Bila ≥ 7 kg, berikan makanan lunak dan
buah.
8. Pantau dan evaluasi asupan dan BB
9. Catat pada kartu status pasien jenis diet dan hasil konseling.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET RENDAH PURIN

No. Dokumen No Revisi Halaman


STANDAR 04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 19
OPERASIONAL Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat
PROSEDUR
TANGGAL TERBIT
05 Mei 2014
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diit Rendah purin adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami peningkatan
kadar asam urat dalam darah. ( > 7.5)

Tujuan Tujuan diet rendah purin adalah untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
urin

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Bentuk makanan diberikan sesuai dengan keadaan pasien
6. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet
7. Berikan leaflet Diet Rendah Purin kepada pasien dan jelaskan kelompok bahan
makanan yang boleh dimakan, yang dibatasi dan yang dilarang
8. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
9. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan materi
yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET LAMBUNG

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 19

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diit Lambung adalah diit yang diberikan kepada pasien yang menderita penyakit : Ulkus
peptikum, gastritis, thypus abdominalis

Memberikan makanan dan cairan yang cukup, tidak memberatkan kerja lambung,
Tujuan mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan.

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET RENDAH SISA

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 20

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONA drg. SISKA LISTIANTI
L NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
PROSEDUR

Pengertian Diet Rendah sisa adalah diet yang diberikan kepada pasien yang menderita
peradangan pada ileum dan usus besar dengan gejala diare disertai darah, lendir dan
nyeri abdomen.

Memperbaiki ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, mencegah iritasi dan inflamasi
Tujuan lebih lanjut dan mengistirahatkan usus pada masa akut
Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET TINGGI SERAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet tinggi serat adalah diet yang diberikan kepada pasien yang menderita konstipasi
dan penyakit divertikulosis

Memberikan makanan tinggi serat agar dapat merangsang peristaltic usus dan
Tujuan defekasi berjalan normal
Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET DISLIPIDEMIA

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 21

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet Dislipidemia adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami
peningkatan kadar kolesterol terutama LDL,trigliserida darah

Tujuan Mencapai pola makan yang sehat

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy sesuai dengan BB pasien
b. Lemak : untuk tahap I < 10 % dari energy total, kolesterol < 300 mg
untuk tahap II < 7% dari energy total, kolesterol < 200 mg
c. Protein cukup dianjurkan protein hewani dari ikan dan sumber protein nabati
lebih dianjurkan.
d. Karbohidrat sedang 50-60% dari energy total
e. Serat tinggi terutama serat larut air
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET PENYAKIT JANTUNG

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 22

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet pada penyakit jantung diberikan pada pasien yang menderita gagal jantung

Tujuan Memberikan makanan tanpa memberatkan kerja jantung

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy cukup sesuai dengan BB pasien
b. Lemak 25 – 30 % dari kebutuhan energy total, 10 % berasal dari lemak
jenuh dan 10-15 % dari lemak tidak jenuh. Kolesterol rendah
c. Protein cukup 0.8 gram/Kg BB.
d. Karbohidrat sedang 50-60% dari energy total
e. Serat cukup
f. Garam rendah, jika ada hipertensi dan oedem
g. Cairan cukup ± 2 liter/hari
h. Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan dan keadaan penyakit pasien
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET SINDROMA NEFROTIK

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 23

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet sindroma nefrotik diberikan kepada pasien yang mengalami kehilangan protein
melalui urin (proteinuria > 3,5 g protein/24 jam)

Tujuan Mengganti protein yang hilang terutama albumin dan mengurangi oedem serta
menjaga keseimbangan cairan tubuh

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
f. Energy sesuai dengan BB pasien
g. Lemak sedang, kolesterol < 300 mg
h. Protein 1 gram atau 0.8 gram/kg BB ditambah protein yang keluar melalui
urin dianjurkan protein yang bernilai biologi tinggi
i. Karbohidrat sedang 50-60% dari energy total. Bila trigliserida tinggi
pemakaian gula murni dibatasi
j. Natrium dibatasi
k. Cairan sesuai dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET PADA GAGAL GINJAL AKUT

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 24

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet gagal ginjal akut diberikan kepada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal
secara mendadak yang terlihat pada tes kliren kreatinin

Tujuan Memberikan makanan tanpa memberatkan kerja ginjal, menurunkan kadar ureum darah
dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memperbaiki status gizi optimal

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan riwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy cukup 25-35 kal/kg BB
b. Lemak sedang, 20-30 % dari kebutuhan
c. Protein 0.6 – 1.5 gram/kg BB
d. Karbohidrat sedang 50 -60 % dari kebutuhan energi
e. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
f. Cairan sesuai dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap
DIET PADA GAGAL GINJAL KRONIK

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014 0 1 dari 25

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL 05 Mei 2014
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Diet gagal ginjal kronik diberikan kepada pasien yang mengalami penurunan fungsi
ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan. Bila tes kliren kreatinin < 25 ml/menit
diberikan diet rendah protein

Tujuan Memberikan makanan tanpa memberatkan kerja ginjal, menurunkan kadar ureum darah
dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit serta memperbaiki status gizi optimal

Kebijakan

1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan riwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy cukup 35 kal/kg BB
b. Lemak sedang, 20-30 % dari kebutuhan
c. Protein 0.6 – 0.75 gram/kg BB
d. Karbohidrat sedang 50 -60 % dari kebutuhan energi
e. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
f. Cairan sesuai dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.

Unit Terkait  Instalasi Gizi


 Ruang rawat inap

ALUR PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

PASIEN MASUK RS
Tahap penapisan

RUANG RAWAT INAP RAWAT JALAN


PASIEN DIRAWAT
Ya
BERISIKO ?
MASALAH
GIZI ?
Tahap Pengkajian Tidak

PENGKAJIAN DIET

TERAPI
DIET

Dukungan Gizi Tidak

PERENCANAAN PERENCANAAN
MAKANAN BIASA MAKANAN KHUSUS
Tahap PENYULUHAN
Intervensi dan GIZI UMUM

Implementasi
PENGOLAHAN MAKANAN BIASA DAN MAKANAN
KHUSUS

PENYAJIAN MAKANAN BIASA DAN MAKANAN


KHUSUS

Tahap PEMANTAUAN ASUPAN MAKANAN BIASA DAN


MAKANAN KHUSUS
Monev
KONSELING GIZI
Ya
(KLINIK GIZI)

MASALAH
Penyesuaia
GIZI?
n diet

Tidak Tidak

KONSELING GIZI BAGI


PASIEN PULANG

Tidak Perlu Tindak Ya


STOP
Lanjut ?

SKRINING GIZI

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah suatu proses untuk mengidentifikasi individu yang mengalami kekurangan gizi
atau yang beresiko terhadap permasalahan gizi

Tujuan Untuk menentukan seseorang beresiko malnutrisi atau tidak

Kebijakan

1. Mengukur antopometri individu seperti BB, TB, PB


2. Melihat hasil laboratorium individu seperti HB, Glukosa darah, kolesterol total,
HDL,LDL, ureum creatinin, asam urat, trigliserida dll
Prosedur 3. Melihat hasil pemeriksaan fisik, melihat tanda-tanda kurang gizi atau gizi lebih
seperti, sangat kurus, pucat, atau oedem, gemuk, system kardiovaskuler,
system pernafasan, system gastro intestinal
4. Riwayat gizi, seperti poia makan /kebiasaan makan, frekuensi penggunaan
bahan makanan

Dokumen Terkait  Pedoman PGRS



Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap

Diet Untuk Pasien Gizi Buruk

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Diet gizi buruk adalah diet yang diberikan kepada anak yang mengalami penurunan
Pengertian BB di bawah normal (BB berada dibawah < -3 SD

Tujuan - Membantu meningkatkan BB anak


- Meningkatkan asupan zat-zat gizi

Kebijakan

1. Mengukur antopometri individu seperti BB, TB, PB


2. Melihat hasil laboratorium individu seperti HB, Glukosa darah, kolesterol total,
HDL,LDL, ureum creatinin, asam urat, trigliserida dll
Prosedur 3. Melihat hasil pemeriksaan fisik, melihat tanda-tanda kurang gizi atau gizi lebih
seperti, sangat kurus, pucat, atau oedem, gemuk, system kardiovaskuler,
system pernafasan, system gastro intestinal
4. Riwayat gizi, seperti poia makan /kebiasaan makan, frekuensi penggunaan
bahan makanan
5. Menghitung kebutuhan zat-zat gizi
6. Merencanakan pemberian makanan yang dilakukan melalui 3 fase
a. Fase stabilisasi

Dokumen Terkait  Pedoman PGRS



Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap

ALUR PENYELENGGARAAN GIZI RAWAT JALAN


No. Dokumen No Revisi Halaman
04.02/RSUD/Akr/V/201 0
4

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

PASIEN RAWAT POLI GIZI


JALAN

PENGKAJIAN DATA
SUBJEKTIF

PENGKAJIAN DATA
OBJEKTIF

ASSESMENT

PLANNING

KONSELING DIET
KHUSUS

MONEV DIET

Tidak Ya
KUNJUNGAN
STOP MASALAH ULANG
GIZI ?

KONSELING
MAKANAN BIASA
ALUR PENYELENGGARAAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/201 0
4

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

RUANG PERAWATAN INSTALASI GIZI

RUANG PENYAJIAN PADA


RAWAT INAP PERALATAN MAKAN

PENGKAJIAN
PENGOLAHAN
DIET
BAHAN
PENDISTRIBUSIAN
MAKANAN
KE RUANG RAWAT
TERAPI DIET Tidak RENCANA
MAKANAN BIASA

Ya KONSELING GIZI
DI RRN
RENCANA MAKANAN
KHUSUS

MONEV GIZI DI
RRN

MASALAH GIZI ?

Ya

STOP, KE PENYESUAIAN
MBALI KE DIET
Tidak
MAKANAN
BIASA
PERSIAPAN MAKANAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan yang meliputi
berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok,
merendam dll

Tujuan Untuk mempersiapkan bahan makanan dan bumbu-bumbu sebelum dilakukan proses
pemasakan

Kebijakan

1. Ada bon permintaan makanan pasien dari ruang rawat inap


2. Ada bahan makanan yang akan dipersiapkan
3. Ada siklus menu
Prosedur 4. Adanya standar makanan
5. Adanya peralatan untuk persiapan
6. Adanya protap persiapan

Dokumen Terkait  Pedoman PGRS



Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan
makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi

Tujuan Untuk meningkatkan nilai cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukan dan penampilan makanan serta bebas dari organism dan zat yang
berbahaya untuk tubuh dan aman dikonsumsi

Kebijakan

Prosedur
1. Ada siklus menu
2. Adanya standar resep
3. Tersedianya bahan makanan yang akan diolah
4. Tersedianya peralatan untuk pengolahan
5. Tersedianya prosedur tetap pengolahan

Dokumen Terkait  Pedoman PGRS



Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


04.02/RSUD/Akr/V/2014

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara
keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas digudang
bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya

Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
dan sesuai dengan perencanaan

Kebijakan

Prosedur 1. Setelah menerima bahan makanan yang memenuhi syarat, petugas gudang
langsung membawa bahan makanan ke ruangan gudang dan menatanya
2. Bahan makanan yang langsung akan digunakan setelah di periksa dibawa
kemeja persiapan bahan makanan untuk persiapan pengolahan.

Dokumen Terkait  Pedoman PGRS


Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap

PENYALURAN/PENDISTRIBUSIAN MAKANAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan konsumen yang dilayani ( diet biasa atau diet khusus)

Tujuan Konsumen mendapat makanan sesuai dengan diet dan ketentuan yang berlaku

Kebijakan

Prosedur 1. Petugas di instalasi gizi membuat etiket/label makanan sesuai permintaan diet
dari ruangan, dan meletakannya pada peralatan makan konsumen
2. Petugas di instalasi gizi meletakkan makanan pada peralatan makan
3. Petugas pramusaji menyusun peralatan makan yang telah diisi pada gerobak
makanan
4. Petugas pengantar makanan membawa gerobak ke ruang rawat dan
membaginya ke konsumen sesuai dengan diet yang tertera pada etiket
makanan

Dokumen Terkait  Pedoman PGRS


Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap

TERAPI DIET
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah terapi yang diberikan kepada klien/pasien tentang diet khusus yang akan
diberikan dan sesuai dengan intervensi yang telah diberikan

Tujuan 1. Untuk meningkatkan kesehatan pasien


2. Memberikan zat gizi yang cukup untuk mempertahankan dan mencapai status
gizi yang optimal
3. Mempercepat proses penyembuhan
4. Mengurangi biaya perawatan dan pengobatan

Kebijakan

Prosedur 1. Ahli gizi melakukan pengkajian status gizi


a. melakukan anamnesa gizi
b. melakukan pemeriksaan fisik, apakah ada tanda –tanda klinis gizi kurang,
buruk atau lebih
c. pengukuran antropometri
d. melihat hasil pemeriksaan laboratorium
e. pengkajian asupan makanan, untuk mengetahui pola makan dan jumlah
asupan makanan
2. Ahli gizi membuat diagnosa tentang masalah gizi, untuk menentukan
ketepatan dalam menghitung kebutuhan zat gizi dan konseling berdasarkan
pengkajian data-data gizi.
3. Menentukan tujuan, mendiskusikan dengan pasien tentang diet yang akan
dijalani dan tujuan yang ingin dicapai.
4. Ahli gizi melakukan intervensi diet
a. Menentukan jenis diet berdasarkan tujuan
b. Merencanakan diet sesuai dengan kebutuhan pasien
5. Ahli gizi melakukan pemantauan dan evaluasi

Dokumen Terkait  Terapi Diet dan Nutrisi


 Terapi Gizi Medis
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap

DATA SUBJEKTIF
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah data yang diperoleh dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
atau kejadian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Dokumen Terkait  Terapi Diet dan Nutrisi


 Terapi Gizi Medis
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap

ETIKET/ LABEL MAKANAN


No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Etiket / label makanan adalah suatu tanda yang diletakkan pada peralatan makanan
pasien

1. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemberian diet kepada pasien


Tujuan 2. Untuk menghindari kesalahan pada waktu pemorsian dan pendistribusian
makanan kepada pasien

Kebijakan

Prosedur 1. Bon permintaan makanan dibawa oleh pramusaji ke I nstalasi gizi


2. Bagian produksi memilah pasien yang memerlukan diet khusus dan yang tidak
memerlukan diet khusus
3. Menuliskan etiket /label makanan pada blangko yang sudah tersediaq
4. Menempelkannya pada peralatan makanan pasien sebelum makanan
diporsikan.

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
 Ruang rawat inap
PENGGUNAAN LEMARI ES/REFRIGERATOR
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

STANDAR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Lemari es adalah suatu alat untuk menyimpan bahan makanan basah, sayuran, ikan
basah , daging dan ayam

Tujuan Untuk menjaga mutu dan kualitas bahan makanan tetap baik dan segar

Kebijakan

Prosedur 1. Bahan makanan disimpan dalam keadaan tersusun rapid an tidak berserakan
2. Pintu lemari es harus selalu tertutup rapat
3. Tahu, ikan, daging dan ayam disimpan dalam wadah yang tertutup dan tidak
bocor
4. Suhu untuk penyimpanan daging, ikan dan ayam -50 C - 00 C
5. Suhu untuk penyimpanan tahu dan sayuran 70 C - 100 C
6. Membuat label pada wadah kapan bahan masuk
7. Pembersihan lemari es dilakukan 2 x seminggu pada hari kamis dan sabtu
.

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Pendistribusian makanan adalah menyajikan makanan pada peralatan makan pasien

Tersedianya makanan pada peralatan makan pasien dan siap untuk dibagikan kepada
Tujuan pasien

Kebijakan

Prosedur 1. Pendistribusian dilakukan dengan cara sentralisasi


Makanan yang sudah dimasak (matang) diletakkan pada wadah
2. Peralatan makan pasien disusun pada meja persiapan dan diberi label/etiket
3. Petugas di bagian gizi memasukan makanan pada peralatan makan sesuai
dengan etiket yang telah ditempel
4. Mengecek kembali peralatan makan yang telah diisi kemudian ditutup dan
masukan ke dalam trolley melalui meja distribusi/loket
5. Petugas pengantar makanan membawa trolley dan membagikan makanan
kepada pasien sesuai dengan permintaan diit
6. Merapikan kembali meja distribusi
7. Mencuci peralatan yang digunakan dan memyimpannya

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN MIKROTOA
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Mikrotoa adalah alat untuk mengukur tinggi badan

Sebagai acuan untuk penerapan lankah-langkah cara penggunaan mikrotoa


Tujuan

Kebijakan

Prosedur 1. Tempelkan dengan paku mikrotoa pada dinding yang lurus dan datar setinggi 2
meter. Angka 0 pada lantai yang datar
2. Sebelum diukur lepaskan sepatu dan sandal
3. Anak/orang yang diukur berdiri tegap, kaki lurus, tumit,pantat, punggung, dan
kepala bagian belakang menempel pada dinding dan muka menghadap lurus
dengan pandangan ke depan.
4. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku harus lurus
menempel ke dinding
5. Baca skala pada angka yang kelihatan pada lubang dalam gulungan mikrotoa,
angka tersebut merupakan hasil tinggi yang diukur

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN LENGTH BOARD
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Lengtboard adalah alat untuk mengukur panjang badan pada bayi

Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah cra mengukur panajang badan bayi
Tujuan

Kebijakan

Prosedur 1. Pengukuran dilakukan oleh 2 orang


2. Letakkan kotak ukur panjang badan bayi pada tempat yang rata dan aman
3. Buka kunci pengait yang ada disamping kotak.
4. Buka kotak ukur panjang bayi sampai kotak terbuka penuh dan terlihat adanya
mikrotoa.
5. Pastikan mikrotoa pada posisi angka nol.
6. Letakkan bayi yang akan diukur ke dalam kotak, dengan posisi kaki bayi dekat
dengan kayu batas penyekat.
7. 1 orang petugas berada pada posisi kepala bayi, petugas yang berada pada
posisi kaki menarik kayu batas penyekat yang dihubungkan dengan mikrotoa
kea rah kaki bayi dan lakukan pembacaan panjang bayi.
8. Setelah digunakan lipat dan kunci lengboard dengan pengait yang tersedia
Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN TIMBANGAN DUDUK
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Timbangan duduk adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat bahan
makanan

Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah cara menimbang bahan makanan


Tujuan yang datang, yang dikeluarkan dari gudang, dan bahan makanan yang akan
digunakan

Kebijakan

Prosedur 1. Letakan timbangan pada tempat yang rata dan datar.


2. Letakan mangkuk/piring timbangan pada tempatnya, dan sesuaikan beratnya
pada angka nol
3. Letakan bahan yang akan ditimbang pada mangkuk/piring timbangan.
4. Pastikan selalu untuk membersihkan timbangan sebelum dan sesudah
digunakan.

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi

CARA PENGGUNAAN TIMBANGAN BAYI


No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Timbangan bayi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat badan bayi

Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah cara menimbang bayi


Tujuan

Kebijakan

Prosedur 1. Letakan timbangan pada tempat yang rata dan datar.


2. Letakan mangkuk/piring timbangan pada tempatnya, dan sesuaikan beratnya
pada angka nol
3. Letakan bayi pada timbangan
4. Perhatikan jarum penunjuk, jika setelah bayi diletakan jarum berhenti berwarna
merah, maka yang dibaca adalah angka yang berwarna merah. Tapi jika jarum
bergerak hingga batas akhir kemudian kembali ke jarum berwarna biru maka
yang dibaca adalah jarum yang berwarna biru

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN MIXER
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah alat yang digunakan untuk mengocok dan mengaduk adonan kue atau roti

Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah cara menggunakan mixer


Tujuan

Kebijakan

Prosedur 1. Pastikan mixer bersih dan tidak rusak


2. Letakan mixer pada tempat yang datar dan bersih
3. Pasang mesin mixer ke standar/kaki mixer, lalu pasang ke dua tangkai
pengaduk pada lobang sampai terdengan bunyi klik
4. Masukan bahan ke dalam mangkuk mixer
5. Letakan mangkuk mixer pada tempatnya
6. Pasang colokan kestop kontak
7. Posisikan saklar pemilih kecepatan pada posisi 1 jangan langsung
menggunakan kecepatan tinggi, Atur kecepatan mixer dengan perlahan
selangkah demi selangkah sampai adonan sesuai dengan yang diinginkan
8. Bersihkan semua komponen mixer setelah digunakan,

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN BLENDER
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah alat yang digunakan untuk mencampur dan menghaluskan

Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah cara menggunakan blender


Tujuan

Kebijakan

Prosedur 1. Pastikan blender bersih dan tidak rusak


2. Letakan blender pada tempat yang datar dan bersih
3. Pasang pisau blender pada tabung, letakan tabung pada mesin blender
4. Masukan bahan yang akan dihaluskan ke dalam tabung blender, jika bahan
yang akan dihaluskan keras tambahkan cairan secukupnya.
5. Tekan tombol angka 1, jangan langsung kepada kecepatan tinggi
6. Haluskan sampai yang diinginkan
7. Cabut stop kontak, bersihkan tabung dan mesin blender

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN FOOD MODEL
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Adalah contoh bahan makanan yang dibuat menyerupai bentuk aslinya

Sebagai alat bantu atau alat peraga untuk konseling dan pendidikan gizi
Tujuan

Kebijakan

Prosedur 1. Siapkan leafled yang akan diberikan kepada pasien


2. Isi leafled sesuai dengan diit dan kebtuhan pasien
3. Jelaskan kepada pasien tentang kebutuhan makanannya dengan
menggunakan food model sebagai alat peraga.

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENCUCIAN PERALATAN MASAK
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Pencucian peralatan masak adalah membersihkan peralatan yang sudah dipakai untuk
menjaga kebersihannya

Agar tersedia peralatan memasak yang bersih ketika proses memasak akan
Tujuan dilaksanakan

Kebijakan

Prosedur 1. Alat yang sudah digunakan dibawa ke tempat pencucian alat


2. Memisahkan peralatan yang besar dan yang kecil, juga memisahkan
peralatan yang terbuat dari plastik
3. Merendam peralatan yang dasarnya susah dibersihkan
4. Mempersiapkan sabun untuk mencuci
5. Mempersiapkan air yang mengalir dari kran air
6. Melaksanakan proses pencucian dengan menggunakan sabun
7. Menggosok dan menyikat peralatan sampai bersih
8. Dibilas pada air yang mengalir, air dingin kemudian dengan air panas
sampai bersih
9. Peralatan yang sudah dicuci dikeringkan dan disimpan

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENCUCIAN PERALATAN MAKAN PASIEN
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Pencucian peralatan makan pasien adalah proses membersihkan peralatan makan
pasien dengan menggunakan sabun

Tujuan Agar tersedia peralatan makan yang bersih untuk pemakaian selanjutnya

Kebijakan

Prosedur 1. Peralatan makan yang sudah diambil dari ruang rawat dibawa ke tempat
pencucian
2. Memisahkan peralatan makan piring kaca, piring melamin, gelas, rantang dan
plato
3. Mempersiapkan sabun untuk mencuci
4. Mempersiapkan air yang mengalir dari kran pencucian
5. Mencuci peralatan kaca terlebih dahulu, kemudian piring melamin, rantang dan
terakhir plato
6. Membilas sampai bersih dengan air dingin kemudian dengan air panas yang
mengalir
7. Mengeringkan dan menyimpannya pada rak-rak piring

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

gertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat atau bahan yang dipakai untuk melindungi
bagian tubuh ketika melakukan kegiatan atau bekerja

Untuk menghindari terjadinya kontaminasi terhadap makanan yang akan disaikan


Tujuan kepada pasien

Kebijakan

Prosedur 1. Pemakaian sarung tangan, merupakan penghalang fisik untuk mencegah


penyebaran infeksi
a. Melindungi makanan dari mikroorganisme/ kuman-kuman dari tangan
petugas terhadap makanan yang telah dimasak
b. Dipakai hanyan untuk 1 x pendistribusian masing masing petugas
2. Pemakaian masker, untuk menahan cipratan ketika berbicara, bersin , batuk
bagi petugas yang bekerja sewaktu pengolahan dan pendistribusian makanan
Masker yang digunakan harus lebar menutup bagian hidung dan mulut.

3. Pemakaian topi, digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga
serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam makanan yang akan diolah
maupun yang sudah diolah.
a. Topi terbuat dari kain
b. Bagi yang telah memakai jilbab tidak perlu memakai topi, tetapi jilbab harus
tertutupi oleh celemek
4. Celemek, dipakai oleh seluruh petugas yang ada di instalasi gizi, gunanya
adalah untuk melindungi petugas dari percikan air, minyak dan kotoran sewaktu
bekerja. Dan dipakai hanya di ruangan instalasi gizi

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN TROLLEY MAKANAN
No. Dokumen Halaman
No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONA drg. SISKA LISTIANTI
L NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
PROSEDUR

Pengertian Trolley makanan adalah alat yang digunakan nuntuk membawa makanan dari instalasi
gizi ke ruang rawat inap

Untuk memudahkan petugas membawa makanan ke ruang rawat inap


Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
UJI ORGANOLEPTIK

No. Dokumen Halaman


445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Uji organoleptik adalah cara pengujian dengan menggunakan panca indera sebagai
alat utama untuk pengukuran daya terima terhadap produk.

Untuk pengawasan mutu dan meningkatkan kualitas dan cita rasa terhadap makanan
Tujuan yang akan diberikan kepada pasien atau klien

Kebijakan

Prosedur 1. Setiap menu makanan yang diolah diambil contoh dan mewakili produk
yang akan diuji baik bentuk maupun ukurannya.
2. Jumlah minimal contoh cairan 16 ml, dan padatan 28 gram
3. Penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian dengan angka
1 untuk nilai terendah dan 9 untuk nilai tertinggi
4. Waktu pengujian dilakukan sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB dan pukul
14.00 – 16.00 WIB
5. Jumlah panelis terdiri dari 3 orang, dengan syarat-syarat sbb,
a. Tertarik untuk melakukan uji organoleptik dan mau berpartisipasi
b. Berbadan sehat, bebas dari penyakit THT, tidak buta warna serta
gangguan spikologis
c. Tidak menolak terhadap makanan yang diuji
d. Menunggu minimal 20 menit setelah merokok, makan permen karet,
makan dan minuman ringan
e. Mencuci mulut /berkumur-kumur pada saat melakukan uji rasa
6. Setelah dilakukan uji organoleptik, diambil sampel setiap menu dan
disimpan pada suhu 4oC -10oC selama 2 x 24 jam.
7. Sampel diambil adalah untuk konfirmasi bila terjadi gangguan atau tuntutan
dari klien

Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
PENANGANAN MAKANAN DAN ALAT MAKAN
UNTUK PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen Halaman


445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Pengertian Penanganan makanan dan alat makan umtuk pasien dengan penyakit menular adalah
serangkaian proses kegiatan terhadap makanan dan alat makan untuk mencegah
tertularnya penyakit melalui makanan dan alat makan.

1. Menyediakan makanan yang aman untuk dikonsumsi oleh pasien.


Tujuan 2. Membedakan alat makan bagi pasien menular di ruang rawat inap
3. Mencegah penularan infeksi nasokomial
Kebijakan

Prosedur A. Persiapan
1. Alat tulis
2. Buku list makanan
3. Check list pasien rawat inap
4. Etiket makan pasien
B. Pelaksanaan
1. Ahli gizi memberikan informasi pasien dengan penyakit menular kepada
pramusaji
2. Pasien dengan penyakit menular diberikan diet sesuai dengan penyakitnya
dengan alat makan plato yang diberi tanda warna kuning pada bagian
bawahnya.
3. Pramusaji memberi keterangan pada etiket makanan, buku list makanan
pasien dan check list diet pasien.
4. Petugas menempelkan etiket makanan pada alat makan dan memorsi
makanan sesuai dengan etiket dan jenis diet.
C. Hal yang harus diperhatikan
Pemasangan etiket jangan sampai keliru.
Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi
PENGGUNAAN ALAT MAKAN BAGI PASIEN
DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen Halaman


445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi

Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat

TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001

Adalah suatu proses yang mengatur penggunaan alat makan bagi pasien dengan
Pengertian penyakit menular di ruang rawat inap
1. Membedakan alat makan bagi pasien dengan penyakit menular di ruang rawat
Tujuan inap
2. Mencegah terjadinya infeksi nasokomial
Kebijakan
Prosedur A. Pelaksanaan
1. Dapatkan informasi data pasien dengan penyakit menular dari perawat.
2. Mencatat data pasien sesuai dengan ruang rawat inap dan dietnya
3. Memberi keterangan bahwa pasien menggunakan alat makan untuk pasien
yang infeksius pada buku diet dan check list makanan.
4. Menempelkan etiket makan pada alat makan.
5. Memorsi diet sesuai dengan jenis diet dan ruang rawat inap.
6. Makanan disajikan sesuai dengan ruang rawat inap pasien tersebut.
B. Hal-hal yang harus diperhatikan
Alat makan bagi pasien penyakit menular menggunakan plato dengan diberi
tanda kuning pada bagian bawahnya.
Dokumen Terkait
Unit Terkait  Instalasi Gizi

Anda mungkin juga menyukai