Pengertian
Asuhan gizi rawat inap adalah suatu kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan
terhadap pasien rawat inap dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
pasien di ruang rawat inap.
Tujuan
Tujuan asuhan gizi rawat inap adalah memberikan pelayanan gizi kepada pasien
rawat inap untuk memperoleh diit yang sesuai dengan kondisi penyakit, untuk
mempercepat proses penyembuhan, serta untuk mengurangi risiko terjadinya hospital
malnutrition di rumah sakit.
Kebijakan
Tujuan
Tujuan asuhan gizi rawat jalan adalah memberikan pengetahuan gizi kepada
klien/pasien sesuai tentang makanan yang sesuai dengan penyakit dan kebutuhannya
untuk mencapai status gizi yang sebaik-baiknya.
Kebijakan
Prosedur
1. Pasien datang dengan membawa kartu status yang telah diisi dokter untuk
permintaan konsultasi
2. Pasien membeli karcis untuk konsultasi gizi
3. Pasien diterima oleh petugas yang ada di poliklinik dan dilakukan pengukuran
antropometri
4. Ahli gizi mencatat keterangan yang diperlukan
5. Ahli gizi melakukan anamnesa diit
a. Memperkenalkan diri
b. Mengikut sertakan anggota keluarga yang ada
c. Menanyakan kepada pasien tentang apa yang telah didiskusikan dengan dokter
d. Menjelaskan kepada pasien tentang apa yang dilakukan dan mengapa dilakukan
konsultasi gizi
e. Menanyakan pola makan dan frekwensi makan tiap – tiap bahan makanan
6. Menganalisa hasil anamnesa dengan menggunakan :
a. Daftar Komposisi Bahan Makanan
b. Daftar penukar bahan makanan
c. Nutri Survey
7. Sementara ahli gizi melakukan analisis bahan makanan pasien dapat diberikan
kesibukan dengan membaca leafleat tentang diitnya
8. Mendiskusikan dengan pasien tentang hasil masukan makanan selama 24 jam
sebagai awal proses konsultasi gizi
9. Membuat rencana pemberian diit berdasarkan :
a. Permintaan diit dari dokter
b. Status gizi pasien melalui antropometri, hasil laboratorium, problem medis,
riwayat sosial, pendidikan, kemampuan intelektual
10. Mendiskusikan dengan pasien tentang kesimpulan yang berhubungan dengan
aktifitas pasien, waktu makan, pola makan, hasil laboratorium dll.
a. Apakah diit diberikan langsung atau bertahap
b. Apakah pola makan yang diusulkan sesuai dengan pasien
c. Diit ditulis dalam daftar diit
11. Menjelaskan makanan yang dibolehkan, yang dibatasi, dan yang dilarang
12. Menjelaskan pemberian makanan sehari
13. Menjelaskan hal-hal khusus dari diit
14. Menjelaskan tentang cara membuat variasi menu berdasarkan daftar diit dan daftar
bahan makanan penukar
15. Tindak lanjut, membuat rencana kunjungan ulang bersama pasien untuk
penjelasan diit dan evaluasi
16. Pencatatan, membuat pencatatan pada dokumen medik tentang anjuran diit yang
diberikan, hasil anamnesa, hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan makan
dan rencana tindak lanjut.
Dokumen Terkait 1.
Unit Terkait 2. Poli Gizi
3. Poli-poli yang ada di poliklinik
PELAYANAN GIZI RAWAT INAP
No. Dokumen No Revisi Halaman
04.02/RSUD/Akr/V/2014
0
Tujuan
Prosedur pelayanan gizi bertujuan untuk menciptakan system pelayanan gizi yang
optimal dengan memperhatikan aspek gizi, penyakit, dan pelayanan kesehatan.
Kebijakan
Prosedur
1. Bon permintaan makanan pasien yang dibuat oleh perawat untuk 1 hari ke Instalasi
Gizi
2. Bon permintaan makan pasien baru, jika ada pasien baru
3. Jam pelayanan makan bagi pasien :
a. Pagi : Jam 6.00 - 7.00 WIB
b. Snack Pagi : Jam 9.30 - 10.00 WIB
c. Siang : Jam 12.00 – 13.00 WIB
d. Snack Sore : Jam 15.30 - 16.00 WIB
e. Malam : Jam 17.30 - 18.30 WIB
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk seluruh ruangan rawat inap dan poli rawat
jalan Rumah Sakit
PERSIAPAN LAUK
TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL
PROSEDUR drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya lauk dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan standar porsi dan standar resep . Lauk yang disajikan masih segar
Kebijakan
Persiapan buah adalah suatu proses mengupas, memotong, buah dalam rangka
Pengertian ,menyiapkan buah tersebut sesuai dengan menu..
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya buah dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan menu dan standar porsi.
Kebijakan
Instalasi Gizi
PERSIAPAN SAYUR
Persiapan sayur adalah suatu proses menyiangi, mengupas, memotong sayur dalam
Pengertian rangka menyiapkan bahan makanan atau sayur untuk dapat dimasak sesuai dengan
standar resep.
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya sayur dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan standar resep.
Kebijakan
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya bumbu dengan tekhnik persiapan yang sesuai
dengan standar resep.
Kebijakan
Prosedur
1. Pelaksana persiapan bumbu mempelajari menu dan standar resep.
2. Pelaksana persiapan bumbu mengecek bumbu yang diterima dan disesuaikan
dengan menu yang berlaku..
3. Pelaksana persiapan bumbu menimbang, menyiangi mengupas dan mencuci
bumbu.
4. Pelaksana persiapan bumbu mengiris, menghaluskan dan mememarkan bumbu..
5. Pelaksanan persiapan bumbu meracik bumbu sesuai dengan standar resep dan
menu
Instalasi Gizi
PEMASAKAN NASI/BUBUR
Pengertian Memasak nasi/bubur adalah suatu kegiatan memasak dari beras menjadi nasi/bubur
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya nasi/bubur dengan tekhnik persiapan yang
sesuai dengan standar porsi.
Kebijakan
Prosedur
1. Pelaksana persiapan nasi/bubur mempelajari bon permintaan makanan dari
ruangan.
2. Pelaksana persiapan menghitung jumlah pasien yang akan mengkonsumsi nasi
dan bubur.
3. Pelaksana persiapan nasi/bubur menimbang beras sesuai dengan standar porsi
dan keadaan serta jumlah pasien hari itu
4. Pelaksana persiapan nasi/bubur mencuci beras.
5. Pelaksana persiapan nasi/bubur langsung memasak nasi/bubur
a. untuk makan siang dimasak pagi
b. untuk makan malam dimasak sore
c. untuk makan pagi /sarapan dimasak subuh
(MLP/FRS)
Persiapan pengolahan makanan lewat pipa adalah suatu kegiatan mengubah bahan
makanan mentah menjadi makanan lewat pipa yang berkualitas.
Pengertian
Tujuan Tujuan prosedur ini adalah tersedianya makanan cair rumah sakit sesuai dengan
kebutuhan pasien dan standar porsi dan standar resep yang berlaku
Kebijakan
Pengertian Juru masak adalah tenaga pengolah makanan yang bertugas mulai dari persiapan
bahan makanan hingga pendistribusian.
Tujuan Tujuan tersedianya makanan yang sesuai dengan standar porsi, diet dan keadaan
penyakit pasien.
Kebijakan
Kebijakan
Pengertian Bagian gudang adalah bagian yang bertugas menyimpan bahan makanan yang
masuk , dan mengeluarkan bahan makanan sesuai dengan menu hari itu dan bon
yang dibuat oleh bagian produksi,
Kebijakan
Tujuan
Agar bahan yang diterima sesuai dengan spesifikasi, kualitas dan kuantitas
Kebijakan
Prosedur
1. Panitia penerima bahan makanan mengecek bahan yang datang dan
disesuaikan dengan spesifikasi bahan makanan
2. Menimbang bahan makanan yang datang dan disesuaikan dengan bon
permintaan
3. Menyerahkan kepada bagian gudang
4. Membuat pencatatan dan pelaporan
Pengertian Diet hipertensi adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami kenaikan
tekanan darah diatas normal
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, maka pasien sementara diberikan diet
rendah garam III dan konsultasikan kepada dokter
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet
a. Bila pasien mendapat diet RG III (4 gr garam dapur = 1 sdt/hari) Beri
penjelasan bahwa dua jenis hidangan boleh diberi garam yaitu satu jenis
pada siang hari dan satu jenis pada malam hari sedangkan hidangan
lainnya tidak boleh diberi garam.
b. Bila diet RG II (2 gram garam dapur = ½ sdt), hanya satu hidangan pada
siang atau malam hari saja yang boleh diberi garam.
c. Bila diet RG I semua hidangan tidak boleh diberi garam.
6. Jelaskan kelompok bahan makan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
Pengertian Diet diabetes adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami kenaikan
kadar gula dalam darah akibat kekurangan hormone insulin
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Tentukan kategori BB pasien, kurus/normal/gemuk
3. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet untuk diet DM maka untuk menghitung
kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan energi basal
yaitu 25-30 kkal/kg BB ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadan
khusus , misalnya hamil, masa laktasi, serta ada tidaknya komplikasi:
5. Rencanakan diet sesuai permintaan dokter atau sesuai dengan perhitungan
kebutuhan kalori dan pola makan pasien.
6. Sajikan makanan sesuai dengan hasil perhitungan, bagi dalam 3 porsi besar yaitu
: (untuk pasien rawat inap)
a. 20 % makan pagi
b. 30% makan siang
c. 25% makan malam
d. 10-15% selingan pagi dan sore
7. Siapkan leaflet DM (yang sesuai) dan standar diet DM, kemudian tuliskan
susunan menu sehari dalam daftar diet sesuai standar diet DM
8. Siapkan daftar penukar bahan makanan.
9. Jelaskan diet DM sesuai permintaan dokter dan porsi makan sesuai pembagian
makanan sehari.
10. Jelaskan kelompok bahan makanan yang boleh diberikan, yang dibatasi dan
yang tidak boleh diberikan.
11. Jelaskan daftar penukar bahan makanan sampai pasien memahaminya.
12. Catat jenis diet , hasil konseling serta materi yang diberikan pada kartu status.
Pengertian Diit hepatitis adalah diit yang diberikan kepada pasien yang mengalami peradangan
pada hati yang disebabkan toksin tertentu atau karena infeksi virus
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi
Tujuan hati
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, maka pasien sementara diberikan diet
hepatitis II dan konsultasikan kepada dokter
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet
a. Bila pasien mengalami oedem maka berikan diet hati II Rendah garam (DHII
RG)
b. Bila pasien mengalami asites berikan diet Hati II Rendah Garam I (DHII RGI)
c. Bila pasien sudah mempunyai nafsu makan yang baik berikan diet hati III
d. Bila pasien dalam keadaan akut atau koma makanan diberikan dalam
bentuk cair ( parenteral) berupa cairan glukosa
6. Berikan leaflet Diet hepatitis kepada pasien dan jelaskan kelompok bahan
makanan yang boleh dimakan, yang dibatasi dan yang dilarang
7. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
8. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
Pengertian Diit KEP adalah diet yang diberikan kepada balita yang mempunyai status gizi kurang
atau buruk
Pengertian Diit Rendah purin adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami peningkatan
kadar asam urat dalam darah. ( > 7.5)
Tujuan Tujuan diet rendah purin adalah untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
urin
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
Prosedur 2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Bentuk makanan diberikan sesuai dengan keadaan pasien
6. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet
7. Berikan leaflet Diet Rendah Purin kepada pasien dan jelaskan kelompok bahan
makanan yang boleh dimakan, yang dibatasi dan yang dilarang
8. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
9. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan materi
yang diberikan pada pasien.
Pengertian Diit Lambung adalah diit yang diberikan kepada pasien yang menderita penyakit : Ulkus
peptikum, gastritis, thypus abdominalis
Memberikan makanan dan cairan yang cukup, tidak memberatkan kerja lambung,
Tujuan mencegah dan menetralkan asam lambung yang berlebihan.
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONA drg. SISKA LISTIANTI
L NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
PROSEDUR
Pengertian Diet Rendah sisa adalah diet yang diberikan kepada pasien yang menderita
peradangan pada ileum dan usus besar dengan gejala diare disertai darah, lendir dan
nyeri abdomen.
Memperbaiki ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, mencegah iritasi dan inflamasi
Tujuan lebih lanjut dan mengistirahatkan usus pada masa akut
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Diet tinggi serat adalah diet yang diberikan kepada pasien yang menderita konstipasi
dan penyakit divertikulosis
Memberikan makanan tinggi serat agar dapat merangsang peristaltic usus dan
Tujuan defekasi berjalan normal
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Diet Dislipidemia adalah diet yang diberikan kepada pasien yang mengalami
peningkatan kadar kolesterol terutama LDL,trigliserida darah
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy sesuai dengan BB pasien
b. Lemak : untuk tahap I < 10 % dari energy total, kolesterol < 300 mg
untuk tahap II < 7% dari energy total, kolesterol < 200 mg
c. Protein cukup dianjurkan protein hewani dari ikan dan sumber protein nabati
lebih dianjurkan.
d. Karbohidrat sedang 50-60% dari energy total
e. Serat tinggi terutama serat larut air
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Diet pada penyakit jantung diberikan pada pasien yang menderita gagal jantung
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy cukup sesuai dengan BB pasien
b. Lemak 25 – 30 % dari kebutuhan energy total, 10 % berasal dari lemak
jenuh dan 10-15 % dari lemak tidak jenuh. Kolesterol rendah
c. Protein cukup 0.8 gram/Kg BB.
d. Karbohidrat sedang 50-60% dari energy total
e. Serat cukup
f. Garam rendah, jika ada hipertensi dan oedem
g. Cairan cukup ± 2 liter/hari
h. Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan dan keadaan penyakit pasien
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
TANGGAL TERBIT
STANDAR 05 Mei 2014
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Diet sindroma nefrotik diberikan kepada pasien yang mengalami kehilangan protein
melalui urin (proteinuria > 3,5 g protein/24 jam)
Tujuan Mengganti protein yang hilang terutama albumin dan mengurangi oedem serta
menjaga keseimbangan cairan tubuh
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan rriwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
f. Energy sesuai dengan BB pasien
g. Lemak sedang, kolesterol < 300 mg
h. Protein 1 gram atau 0.8 gram/kg BB ditambah protein yang keluar melalui
urin dianjurkan protein yang bernilai biologi tinggi
i. Karbohidrat sedang 50-60% dari energy total. Bila trigliserida tinggi
pemakaian gula murni dibatasi
j. Natrium dibatasi
k. Cairan sesuai dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
Pengertian Diet gagal ginjal akut diberikan kepada pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal
secara mendadak yang terlihat pada tes kliren kreatinin
Tujuan Memberikan makanan tanpa memberatkan kerja ginjal, menurunkan kadar ureum darah
dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memperbaiki status gizi optimal
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan riwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy cukup 25-35 kal/kg BB
b. Lemak sedang, 20-30 % dari kebutuhan
c. Protein 0.6 – 1.5 gram/kg BB
d. Karbohidrat sedang 50 -60 % dari kebutuhan energi
e. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
f. Cairan sesuai dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
Pengertian Diet gagal ginjal kronik diberikan kepada pasien yang mengalami penurunan fungsi
ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan. Bila tes kliren kreatinin < 25 ml/menit
diberikan diet rendah protein
Tujuan Memberikan makanan tanpa memberatkan kerja ginjal, menurunkan kadar ureum darah
dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit serta memperbaiki status gizi optimal
Kebijakan
1. Pelajari, bon permintaan makanan pasien dan baca catatan medik pasien
2. Lakukan anamnesa diet dan riwayat gizi pasien
3. Buat rencana diet pasien sehari sesuai dengan hasil anamnesa diet dan pola
Prosedur kebiasaan makan pasien
4. Bila dokter tidak menetapkan jenis diet, konsultasikan kepada dokter diet yang
akan diberikan
5. Berikan penjelasan diet kepada pasien sesuai dengan penuntun diet, dan
jelaskan bahan makanan yang boleh, dibatasi dan yang dilarang
a. Energy cukup 35 kal/kg BB
b. Lemak sedang, 20-30 % dari kebutuhan
c. Protein 0.6 – 0.75 gram/kg BB
d. Karbohidrat sedang 50 -60 % dari kebutuhan energi
e. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
f. Cairan sesuai dengan banyaknya cairan yang keluar melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
6. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya apabila kurang jelas.
7. Catat pada pada kartu status jenis diet dan hasil konseling serta bahan dan
materi yang diberikan pada pasien.
PASIEN MASUK RS
Tahap penapisan
PENGKAJIAN DIET
TERAPI
DIET
PERENCANAAN PERENCANAAN
MAKANAN BIASA MAKANAN KHUSUS
Tahap PENYULUHAN
Intervensi dan GIZI UMUM
Implementasi
PENGOLAHAN MAKANAN BIASA DAN MAKANAN
KHUSUS
MASALAH
Penyesuaia
GIZI?
n diet
Tidak Tidak
SKRINING GIZI
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Adalah suatu proses untuk mengidentifikasi individu yang mengalami kekurangan gizi
atau yang beresiko terhadap permasalahan gizi
Kebijakan
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Diet gizi buruk adalah diet yang diberikan kepada anak yang mengalami penurunan
Pengertian BB di bawah normal (BB berada dibawah < -3 SD
Kebijakan
PENGKAJIAN DATA
SUBJEKTIF
PENGKAJIAN DATA
OBJEKTIF
ASSESMENT
PLANNING
KONSELING DIET
KHUSUS
MONEV DIET
Tidak Ya
KUNJUNGAN
STOP MASALAH ULANG
GIZI ?
KONSELING
MAKANAN BIASA
ALUR PENYELENGGARAAN GIZI RAWAT INAP
PENGKAJIAN
PENGOLAHAN
DIET
BAHAN
PENDISTRIBUSIAN
MAKANAN
KE RUANG RAWAT
TERAPI DIET Tidak RENCANA
MAKANAN BIASA
Ya KONSELING GIZI
DI RRN
RENCANA MAKANAN
KHUSUS
MONEV GIZI DI
RRN
MASALAH GIZI ?
Ya
STOP, KE PENYESUAIAN
MBALI KE DIET
Tidak
MAKANAN
BIASA
PERSIAPAN MAKANAN
Pengertian Adalah Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan yang meliputi
berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok,
merendam dll
Tujuan Untuk mempersiapkan bahan makanan dan bumbu-bumbu sebelum dilakukan proses
pemasakan
Kebijakan
Pengertian Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan
makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk
dikonsumsi
Tujuan Untuk meningkatkan nilai cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukan dan penampilan makanan serta bebas dari organism dan zat yang
berbahaya untuk tubuh dan aman dikonsumsi
Kebijakan
Prosedur
1. Ada siklus menu
2. Adanya standar resep
3. Tersedianya bahan makanan yang akan diolah
4. Tersedianya peralatan untuk pengolahan
5. Tersedianya prosedur tetap pengolahan
Pengertian Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara
keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas digudang
bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya
Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
dan sesuai dengan perencanaan
Kebijakan
Prosedur 1. Setelah menerima bahan makanan yang memenuhi syarat, petugas gudang
langsung membawa bahan makanan ke ruangan gudang dan menatanya
2. Bahan makanan yang langsung akan digunakan setelah di periksa dibawa
kemeja persiapan bahan makanan untuk persiapan pengolahan.
PENYALURAN/PENDISTRIBUSIAN MAKANAN
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan
jenis makanan konsumen yang dilayani ( diet biasa atau diet khusus)
Tujuan Konsumen mendapat makanan sesuai dengan diet dan ketentuan yang berlaku
Kebijakan
Prosedur 1. Petugas di instalasi gizi membuat etiket/label makanan sesuai permintaan diet
dari ruangan, dan meletakannya pada peralatan makan konsumen
2. Petugas di instalasi gizi meletakkan makanan pada peralatan makan
3. Petugas pramusaji menyusun peralatan makan yang telah diisi pada gerobak
makanan
4. Petugas pengantar makanan membawa gerobak ke ruang rawat dan
membaginya ke konsumen sesuai dengan diet yang tertera pada etiket
makanan
TERAPI DIET
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
Diketahui Oleh Direktur RSUD Indrasari Rengat
Pengertian Adalah terapi yang diberikan kepada klien/pasien tentang diet khusus yang akan
diberikan dan sesuai dengan intervensi yang telah diberikan
Kebijakan
DATA SUBJEKTIF
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
Pengertian Adalah data yang diperoleh dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi
atau kejadian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Pengertian Etiket / label makanan adalah suatu tanda yang diletakkan pada peralatan makanan
pasien
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
Ruang rawat inap
PENGGUNAAN LEMARI ES/REFRIGERATOR
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
Pengertian Lemari es adalah suatu alat untuk menyimpan bahan makanan basah, sayuran, ikan
basah , daging dan ayam
Tujuan Untuk menjaga mutu dan kualitas bahan makanan tetap baik dan segar
Kebijakan
Prosedur 1. Bahan makanan disimpan dalam keadaan tersusun rapid an tidak berserakan
2. Pintu lemari es harus selalu tertutup rapat
3. Tahu, ikan, daging dan ayam disimpan dalam wadah yang tertutup dan tidak
bocor
4. Suhu untuk penyimpanan daging, ikan dan ayam -50 C - 00 C
5. Suhu untuk penyimpanan tahu dan sayuran 70 C - 100 C
6. Membuat label pada wadah kapan bahan masuk
7. Pembersihan lemari es dilakukan 2 x seminggu pada hari kamis dan sabtu
.
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Pendistribusian makanan adalah menyajikan makanan pada peralatan makan pasien
Tersedianya makanan pada peralatan makan pasien dan siap untuk dibagikan kepada
Tujuan pasien
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN MIKROTOA
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Kebijakan
Prosedur 1. Tempelkan dengan paku mikrotoa pada dinding yang lurus dan datar setinggi 2
meter. Angka 0 pada lantai yang datar
2. Sebelum diukur lepaskan sepatu dan sandal
3. Anak/orang yang diukur berdiri tegap, kaki lurus, tumit,pantat, punggung, dan
kepala bagian belakang menempel pada dinding dan muka menghadap lurus
dengan pandangan ke depan.
4. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku harus lurus
menempel ke dinding
5. Baca skala pada angka yang kelihatan pada lubang dalam gulungan mikrotoa,
angka tersebut merupakan hasil tinggi yang diukur
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN LENGTH BOARD
No. Dokumen No Revisi Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Lengtboard adalah alat untuk mengukur panjang badan pada bayi
Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah cra mengukur panajang badan bayi
Tujuan
Kebijakan
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL drg. SISKA LISTIANTI
PROSEDUR NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Timbangan duduk adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat bahan
makanan
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Timbangan bayi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat badan bayi
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN MIXER
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Adalah alat yang digunakan untuk mengocok dan mengaduk adonan kue atau roti
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN BLENDER
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN FOOD MODEL
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Adalah contoh bahan makanan yang dibuat menyerupai bentuk aslinya
Sebagai alat bantu atau alat peraga untuk konseling dan pendidikan gizi
Tujuan
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENCUCIAN PERALATAN MASAK
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Pencucian peralatan masak adalah membersihkan peralatan yang sudah dipakai untuk
menjaga kebersihannya
Agar tersedia peralatan memasak yang bersih ketika proses memasak akan
Tujuan dilaksanakan
Kebijakan
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENCUCIAN PERALATAN MAKAN PASIEN
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Pencucian peralatan makan pasien adalah proses membersihkan peralatan makan
pasien dengan menggunakan sabun
Tujuan Agar tersedia peralatan makan yang bersih untuk pemakaian selanjutnya
Kebijakan
Prosedur 1. Peralatan makan yang sudah diambil dari ruang rawat dibawa ke tempat
pencucian
2. Memisahkan peralatan makan piring kaca, piring melamin, gelas, rantang dan
plato
3. Mempersiapkan sabun untuk mencuci
4. Mempersiapkan air yang mengalir dari kran pencucian
5. Mencuci peralatan kaca terlebih dahulu, kemudian piring melamin, rantang dan
terakhir plato
6. Membilas sampai bersih dengan air dingin kemudian dengan air panas yang
mengalir
7. Mengeringkan dan menyimpannya pada rak-rak piring
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
No. Dokumen Halaman
445/YAN-JANGMED,AKR/2017/ No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
gertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat atau bahan yang dipakai untuk melindungi
bagian tubuh ketika melakukan kegiatan atau bekerja
Kebijakan
3. Pemakaian topi, digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga
serpihan kulit dan rambut tidak masuk ke dalam makanan yang akan diolah
maupun yang sudah diolah.
a. Topi terbuat dari kain
b. Bagi yang telah memakai jilbab tidak perlu memakai topi, tetapi jilbab harus
tertutupi oleh celemek
4. Celemek, dipakai oleh seluruh petugas yang ada di instalasi gizi, gunanya
adalah untuk melindungi petugas dari percikan air, minyak dan kotoran sewaktu
bekerja. Dan dipakai hanya di ruangan instalasi gizi
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
CARA PENGGUNAAN TROLLEY MAKANAN
No. Dokumen Halaman
No Revisi
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONA drg. SISKA LISTIANTI
L NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
PROSEDUR
Pengertian Trolley makanan adalah alat yang digunakan nuntuk membawa makanan dari instalasi
gizi ke ruang rawat inap
Kebijakan
Prosedur
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
UJI ORGANOLEPTIK
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Uji organoleptik adalah cara pengujian dengan menggunakan panca indera sebagai
alat utama untuk pengukuran daya terima terhadap produk.
Untuk pengawasan mutu dan meningkatkan kualitas dan cita rasa terhadap makanan
Tujuan yang akan diberikan kepada pasien atau klien
Kebijakan
Prosedur 1. Setiap menu makanan yang diolah diambil contoh dan mewakili produk
yang akan diuji baik bentuk maupun ukurannya.
2. Jumlah minimal contoh cairan 16 ml, dan padatan 28 gram
3. Penilaian dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian dengan angka
1 untuk nilai terendah dan 9 untuk nilai tertinggi
4. Waktu pengujian dilakukan sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB dan pukul
14.00 – 16.00 WIB
5. Jumlah panelis terdiri dari 3 orang, dengan syarat-syarat sbb,
a. Tertarik untuk melakukan uji organoleptik dan mau berpartisipasi
b. Berbadan sehat, bebas dari penyakit THT, tidak buta warna serta
gangguan spikologis
c. Tidak menolak terhadap makanan yang diuji
d. Menunggu minimal 20 menit setelah merokok, makan permen karet,
makan dan minuman ringan
e. Mencuci mulut /berkumur-kumur pada saat melakukan uji rasa
6. Setelah dilakukan uji organoleptik, diambil sampel setiap menu dan
disimpan pada suhu 4oC -10oC selama 2 x 24 jam.
7. Sampel diambil adalah untuk konfirmasi bila terjadi gangguan atau tuntutan
dari klien
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENANGANAN MAKANAN DAN ALAT MAKAN
UNTUK PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Pengertian Penanganan makanan dan alat makan umtuk pasien dengan penyakit menular adalah
serangkaian proses kegiatan terhadap makanan dan alat makan untuk mencegah
tertularnya penyakit melalui makanan dan alat makan.
Prosedur A. Persiapan
1. Alat tulis
2. Buku list makanan
3. Check list pasien rawat inap
4. Etiket makan pasien
B. Pelaksanaan
1. Ahli gizi memberikan informasi pasien dengan penyakit menular kepada
pramusaji
2. Pasien dengan penyakit menular diberikan diet sesuai dengan penyakitnya
dengan alat makan plato yang diberi tanda warna kuning pada bagian
bawahnya.
3. Pramusaji memberi keterangan pada etiket makanan, buku list makanan
pasien dan check list diet pasien.
4. Petugas menempelkan etiket makanan pada alat makan dan memorsi
makanan sesuai dengan etiket dan jenis diet.
C. Hal yang harus diperhatikan
Pemasangan etiket jangan sampai keliru.
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENGGUNAAN ALAT MAKAN BAGI PASIEN
DENGAN PENYAKIT MENULAR
TANGGAL TERBIT
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
drg. SISKA LISTIANTI
NIP : 1962 0417 1988 12 2 001
Adalah suatu proses yang mengatur penggunaan alat makan bagi pasien dengan
Pengertian penyakit menular di ruang rawat inap
1. Membedakan alat makan bagi pasien dengan penyakit menular di ruang rawat
Tujuan inap
2. Mencegah terjadinya infeksi nasokomial
Kebijakan
Prosedur A. Pelaksanaan
1. Dapatkan informasi data pasien dengan penyakit menular dari perawat.
2. Mencatat data pasien sesuai dengan ruang rawat inap dan dietnya
3. Memberi keterangan bahwa pasien menggunakan alat makan untuk pasien
yang infeksius pada buku diet dan check list makanan.
4. Menempelkan etiket makan pada alat makan.
5. Memorsi diet sesuai dengan jenis diet dan ruang rawat inap.
6. Makanan disajikan sesuai dengan ruang rawat inap pasien tersebut.
B. Hal-hal yang harus diperhatikan
Alat makan bagi pasien penyakit menular menggunakan plato dengan diberi
tanda kuning pada bagian bawahnya.
Dokumen Terkait
Unit Terkait Instalasi Gizi