PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan,dan gawat darurat. Pelayanan keperawatan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dan merupakan komponen
yang menentukan kualitas baik buruknya pelayanan suatu rumah sakit.
Penyelenggaraan pelayanan keperawatan di rumah sakit ditentukan oleh 3
komponen utama yaitu: jenis pelayanan keperawatan yang diberikan, sumber daya
manusia perawat sebagai pemberi pelayanan dan manajemen sebagai tata kelola
pemberi pelayanan. Jenis pelayanan keperawatan di rumah sakit terdiri dari
pelayanan keperawatan umum atau dasar serta pelayanan spesialis atau lanjut.
Untuk penyelenggaraannya diperlukan standar pelayanan, pendekatan proses
keperawatan serta indikator mutu pelayanan sebagai tolak ukur keberhasilannya.
Sumber daya manusia perawat di rumah sakit merupakan jenis tenaga
kesehatan terbesar (jumlahnya antara 50 – 60%), memiliki jam kerja 24 jam melalui
penugasan shift serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien
melalui hubungan profesional pasien – perawat (nurse – client relationship). Perawat
memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat sesuai kewenangan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarganya. Oleh sebab itu diperlukan
perawat yang kompeten, mampu berpikir kritis, selalu berkembang serta memilki etika
profesi sehingga pelayanan keperawatan dapat diberikan dengan baik, berkualitas
dan aman bagi pasien dan keluarganya.
Pertumbuhan profesi keperawatan di rumah sakit belum optimal, peran
perawat sebagai anggota disiplin keperawatan dalam bentuk komitmen terhadap
pertumbuhan profesi melalui sosialisasi profesional, keinginan belajar terus menerus
dan pengembangan diri belum menjadi perhatian utama bagi individual perawat dan
rumah sakit. Akibatnya kekuatan professional (professional power) belum mampu
mengungkit pelayanan kesehatan rumah sakit.
Agar profesionalisme dan pertumbuhan profesi perawat dapat terjadi dan
terus berkembang, maka diperlukan suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian
yang terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah keprofesian yang sarat
dengan aturan dan tata norma profesi sehingga dapat menjamin bahwa sistem
pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan yang diterima oleh pasien, diberikan
oleh perawat dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan benar
(scientific) dan baik (ethical) serta dituntun oleh etika profesi keperawatan. Wadah
tersebut adalah Komite Keperawatan.
Komite Keperawatan adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga
ahli atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan
rumah sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Komite keperawatan merupakan perwakilan kelompok profesi perawat,
bertugas membantu direksi rumah sakit dalam melakukan kredensial, pembinaan
disiplin dan etika profesi keperawatan serta pengembangan professional
berkelanjutan (continuing professional development/CPD) termasuk didalamnya
menentukan standar asuhan keperawatan.
Saat ini sebagian besar rumah sakit merasakan perlu adanya komite
keperawatan, sehingga dibentuklah komite dengan peraturan masing-masing dan
mekanisme pelaksanaan yang bervariasi. Pemahaman tentang komite keperawatan
juga berbeda-beda, peran, fungsi dan tugas komite terkadang duplikasi dengan
direktur atau bidang keperawatan. Akhirnya komite keperawatan yang ada belum
mampu mengikatkan profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan dan
asuhan keperawatan kepada pasien dan keluarganya.
Keberadaan komite keperawatan yang telah terbentuk pada beberapa
rumah sakit dan bervariasinya pemahaman terhadap peran dan fungsi komite
keperawatan di rumah sakit, maka perlu diatur dalam pedoman penyelenggaraan
komite keperawatan di rumah sakit sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pengelolaan profesi perawat yang akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan tata
kelola klinis (clinical governance) yang baik untuk melindungi pasien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Sebagai pedoman bagi RSUD Indarasari Rengat dalam membentuk dan
menyelenggarakan komite keperawatan guna meningkatkan professionalisme
perawat.
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang
penyelenggaraan komite keperawatan di RSUD Indrasari Rengat.
b. Terselenggaranya komite keperawatan yangmemiliki makna signifikan
terhadap tata kelola klinis (clinical governance) yang baik dalam pelayanan
kesehatan di RSUD Indrasari Rengat.
c. Terbangunnya iklim professionalisme keperawatan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Indrasari Rengat.
C. SASARAN
Sasaran Pedoman Penyelenggaraan Komite Keperawatan di RSUD Indrasari Rengat
adalah :
1. Direktur RSUD Indrasari Rengat
2. Kabid Keperawatan di RSUD Indrasari Rengat
3. Perawat di RSUD Indrasari Rengat
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Penyelenggaraan Komite Keperawatan di RSUD Indrasari
Rengat adalah professionalisme keperawatan di rumah sakit, komite keperawatan,
sub-sub komite keperawatan, pembinaan dan pengawasan.
E. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyelenggaraan Komite Keperawatan di RSUD Indrasari adalah:
1. Peraturan Menteri Kesehatan nomer 49 Tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan
2. Surat Keputusan Direktur Utama tentang Komite Keperawatan di RSUD Indasari
Rengat
F. DAFTAR ISTILAH :
1. Kredensial (Credential): adalah dokumen pendidikan, pelatihan, pengalaman
pekerjaan, sertifikasi, lisensi dan dokumen professional lainnya yang dimiliki oleh
perawat.
2. Proses kredensial (Credentialing): adalah Proses mereview, memverifikasi dan
mengevaluasi dokumen – dokumen. Proses kredensial menjamin perawat untuk
menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi kewenangan klinis (clinical
privilege) untuk melakukan asuhan keperawatan di rumah sakit
3. Re-Kredensial (Re-Credentialing): proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit
terhadap tenaga perawat yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis
(clinical privilege)) dirumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang
bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode
tertentu.
4. Kewenangan Klinis (clinical privilege): kewenangan klinis untuk melakukan
asuhan keperawatan tindakan medis tertentu dalam lingkungan sebuah rumah
sakit tertentu berdasarkan penugasan yang diberikan Kepala Rumah Sakit.
5. Surat Penugasan (Clinical Appointment): surat yang diterbitkan oleh Kepala
Rumah Sakit kepada seorang perawat atau bidan untuk melakukan tindakan
medis dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang
ditetapkan baginya.
6. Kelompok Staf Fungsional (Peer-group): sekelompok orang dengan reputasi
tinggi yang memiliki kesamaan profesi, Ners dengan spesialisasi dan kumpulan
ners seminat yang memiliki kesamaan kompetensi dalam melakukan asuhan
keperawatan tertentu.
7. Tenaga Perawat : adalah perawat dan atau Ners serta Ners spesialis.
8. Ners : adalah sarjana keperawatan yang telah menyelesaikan pendidikan profesi
9. Tenaga Bidan: adalah bidan yang bekerja di rumah sakit
10. Pengembangan Pendidikan Berkelanjutan: adalah pendidikan keperawatan
non formal melalui pelatihan-pelatihan bersertifikat, kursus, dan pengembangan
kompetensi profesi.
11. Etika Keperawatan: adalah suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib
bertingkah laku. Merujuk pada standar etik yang menentukan dan menuntun
perawat dalam praktek sehari hari.
12. Disiplin Keperawatan : merupakan suatu tataran keilmuan maupun profesi
sebagai bagian dari disiplin kesehatan yang dapat memberikan andil pada upaya
penanganan masalah kesehatan
13. Standar Profesi : sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan
keparawatan yang diberikan oleh perawat
14. Sertifikasi : standarisasi secara profesional bagi mereka yang kompeten di
bidang pekerjaan masing masing yang dikelola oleh organisasi profesi masing
masing
15. Jenjang Karier : merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesi
bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.
BAB II
KONSEP KOMITE KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
Komite dalam sebuah rumah sakit merupakan wadah non struktural yang
terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan
strategis kepada pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan kesehatan.
Komite keperawatan adalah wadah non struktural rumah sakit yang
mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan
pemeliharaan profesi keperawatan sehingga pelayanan – asuhan keperawatan
kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah) sesuai standard dan baik (etis) sesuai
kode etik profesi serta hanya diberikan oleh tenaga keperawatan yang kompeten
dengan kewenangan yang jelas.
Komite keperawatan merupakan bagian dari organisasi rumah sakit
bertujuan untuk menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat dan
ide-ide dari tenaga keperawatanyang juga berfungsi sebagai wahana bagi tenaga
keperawatan untuk berpartisipasi dalam memberikan masukan tentang hal-hal yang
terkait masalah profesi dan teknis keperawatan.
Komite keperawatanbertugas membantu direksi rumah sakit dalam
melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan serta
pengembangan professional berkelanjutan (continuing professional
development/CPD) termasuk didalamnya menentukan standar asuhan keperawatan.
B. TUJUAN
Komite keperawatan rumah sakit mempunyai tujuan:
1. Tujuan Umum
Komite Keperawatan bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang baik agar mutu pelayanan
keperawatan dan pelayanan kebidanan yang berorientasi pada keselamatan
pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi.
2. Tujuan Khusus
a. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan asuhan keperawatan dengan
menerapkan asuhan keperawatan berbasis bukti.
b. Memberi masukan kepada pimpinan rumah sakit berkaitan dengan
profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan.
c. Menyelesaikan masalah-masalah terkait dengan penerapan disiplin – etik
profesi Keperawatan dan etik profesi Bidan.
d. Meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan melalui pembinaan dan
pengawasan terhadap kompetensi Perawat dan Bidan untuk meyakinkan
bahwa pelayanan keperawatan hanya diberikan oleh Perawat dan Bidan yang
kompeten dan etis sesuai kewenangannya.
C. PERAN
Peran komite keperawatan dalam fungsi rumah sakit sebagai berikut:
1. Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan dan
kebidanan melalui kegiatan yang terorganisir
2. Mempertahankan pelayanan keperawatan berkualitas dan aman bagi pasien.
3. Menjamin tersedianya perawatyang kompeten, etis sesuai kewenangannya.
4. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan disiplin, etik dan moral
perawat.
5. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
6. Menjamin diterapkannya standar praktik, asuhan dan prosedur keperawatan.
7. Membangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit.
8. Merancang, mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide-ide baru.
9. Mengkomunikasikan, negosiasi dan merekomendasikan kebutuhan
pengembangan karir tenaga keperawatan.
Komite keperawatan paling sedikit terdiri dari Ketua, Wakil Ketua (jika ada),
Sekretaris dan anggota. Dalam melaksanakan tugasnya ketua komite dibantu oleh
sub komite yang terdiri dari sub komite kredensial, mutu profesi dan disiplin profesi.
Ketua komite ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit. Wakil Ketua (jika ada),
Sekretaris, anggota serta sub komite diusulkan oleh Ketua Komite dan ditetapkan
oleh pimpinan rumah sakit.
Adapun persyaratan pendidikan dan pengalaman yang harus dipenuhi antara :
Ketua : Minimal S1 Keperawatan /Ners dengan pengalaman klinik lebih dari 5 tahun
Sekretaris: S1 keperawatan/ners perwakilan dari perawat klinik dari masing masing
unit
Sub Sub komite: minimal S1 Keperawatan / Ners dengan pengalaman klinik 3
tahun, terdiri dari sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu Profesi, Sub Komite
Disiplin Profesi.
Struktur dan kedudukan komite keperawatan dalam organisasi rumah sakit
dapat diadaptasi sesuai kelas rumah sakit, seperti gambaran berikut.
Direktur
SEKRETARIS