PEDOMAN
PENYUsuNAN SISTEM REMUNERASI PEGAWAI
r •
BADAN lAYANAN U M U M RU
RUMA
MAH
H SA
SAKI
KIT
T .
KATA PENGANTAR
Umum Rumah Sakit ini disusun sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 73/PMK.05/2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan omor 10/PMK.02/2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi
Bagi
Bagi Pejab
Pejabat
at Pengelola Dewan Pengawas
Pengawas dan Pegawai Badan Layanan
Umum Rumah Sakit.
operasional yang ada di rumah sakit dengan tujuan untuk mendukung strategi
usaha rumah sakit dalam menjalankan visi dan misinya dengan
Sekretaris .
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK
Berdasarkan
Tahun 2005 tentang Pol
ketentuan pasal 36 Peraturan Pemerintah Nomor 23
o Pengelolaan Keuan gan Badon Layanan Umum pPK-
Polo
BLU) disebutkan b a h wa : Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pengawai
BLU dapat diberik an remunerasi.
Direktu
Dir Jende ral Bina Pelayo nan Medik,
ekturr Jenderal
D FT R lSI
Kata Pengantar
Kontrib
Kont ributo
utorr ...........................................
.........................................................................................
.............................................. ..... iv
PENDAHULUAN 1
A Lator Belakang 1
B. Maksud , Tujuan dan Manfaat 2
C. Ruang Ungkup 3
D. Pengertian 3
II SISTEM REMUNERASI 5
A Hak dan Kewajiban Rumah Sakit dan Pegawai 5
B. Komponen Remunerasi 7
C. Prinsip Dasar Remunerasi 8
D. Nilai, Peringkat dan Indeks Pekerjaan 10
E P e r i n g k a t P e k e ~ a a n 11
F. Evaluasi Kinerja 12
IV PENUTUP .. ;................................................................................................ 14
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI
BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK
TAHUN ANGGARAN 2010
P AR1.'EMEN·KESEHATAN
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 9 Jakarta 12950 INDONESIA
Telepon: (021) 5201590: (Hunting) . SEHAT
2010
.
Kerja Departemen Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : Membentuk 11m Pembina Penyusunan Remunerasi Badan Layanan Umum
Rumah Sakit dengan susun an keanggotaan sebagalmana tercantum dalam
lamplran keputusan Ini
edua : 11m Pembina Penyusunan Remunerasl 8ac1an Layanan Umum Rumah SakH
mempunyal tugas :
1. Menyusun petunluk teknls peraturan dan ketentuan-ketentuan yang
mendukung penyusunan Remunerasl Baclan layanan Umum Rumah
a ~ . .
2. Melakukan koordinasi, bimbingan teknls dan supervjsi dalam rangka
peningkatan mutu dan k l n e ~ Badan Layanan Umum Rumah Sakil
3. Melakukan pertemuan secara berkala dalam rangka monitoring dan
evaluasl pelaksanaan keglatan Remunerasi Badan Layanan Umum
Rumah Sakil .
4. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Umpemblna kepada Menterl Kesehatan
Republik Indonesia. .
KeUga :. 8ahwa nama-nama yang tercantum dalam iampiran surat keputusan inl
dianggap cakap dan mampu untuk rdiserahi tugas dalam· pelaksanaan
penyusunan remunerasl tahun anggaran 2010.
Keempat : Segala blaya yang timbul aklbat dart· penetapan Surat Keputusan inl,
dibebankan kepada DIPA Sekretarfat Kantor Pusat Dlrektorat Jenderal Blna
Pelayanan Medik tahun anggaran 2010. .
Kelima : Keputusan Inl berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 arat 2010
FARID W HUSAIN
NIP 195003091979121001
Tembusan:
1. Menteri Kesehatan Repubfik Indonesia( Sebagal Laporan )
2. Menteri Keuangan Republik Indonesia .
3. Sekretaris Jenderal Kementerlan Kesehatan Republik Indonesia
4. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
,
DEP RTEMEN KESEHATAN
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4 9 Jakarta 12950 INDONESIA
Telepon : (021) 5201590 (Hunting) SEHAT
2010
TENTANG
SUSUNAN KEANGGOT NTIM PEMBINA PENYUSUNAN REMUNERASI
BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT
DIREKTORAT .IENDERAL BINA PEtAYANAN MEDIK
TAHUN ANGGARAN 2010
,.
Pengarah : Farid W.Husain
Kelua : Dr. dr. Sutolo, M.Kes
WakJlKetua : DR. dr. Agus H Rahim, MARS
Sekietaris I : Mangapul Bakara, MM,M.Kes
Sekretarts II : Drs. Hamdanl Kubl, MHS
Anggota : 1. ,Dr.Hennlen W.Moeryono, SpA
,. 2. Drs.Suranto, MM
3. Drs.Chamdani lauchid, SE, MBA
4. Dr.HA!i Muhtar, Sp.PE,MARS
,- 5. Dr.Didit Roesono, SpKJ
6. Ida Bagus Ngurah Semadi, SE,MM
7. Drg.Titl Aryatl Soenardi, M.Kes,
Ditetapkan dl Jakarta
Pada Tanggal 25 Maret 2010
FARID WHUSAIN
NIP 195003091979121001
MEHreRI KESEHATAH
REPUBUK INDONESIA
TENTANG
-MEHTERI KESEHATAH
RE.PUBUK IHDOHESIA
7. Peraturan Menterii
Menter Kesehatan Repu blik
Republik Indonesia Nomor
1575 Menkes PerIX1I2005 tentang Organisasi dan Tata e ~ a
Oepartemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439 Menkes PerNJl2009 tentang
perubahan kedua atas Peratu
Peraturan.
ran. Menteri Kesehatan Nomor
1575 Menkes Per XIJ2005 tentang Organisasl dan Tata e ~ a
Oepartemen Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KETIGA Pedoman
Pedoma n sebagaimana
sebagaimana dimaksu
dimaksud
d Oiktum
Oiktum Kedua
Kedua agar digunakan sebaga!
acuan bagi setiap 8adan Layanan Umum Rumah Sakit di Lingkungan
Kementerian Kesehatan dalam
dalam menyusun sistem remunerasi bag! Pegawal.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Me! 2Q10
MENTERI KESEHATAN,
MENTERlI ESEHATAN
REPU UK INDONESIA
Lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 625 Menkes SKN 2010
Tanggal -: 21 Mel 2010
I PENDAHULUAN
A, LATAR BELAKA NG
Memasuki era globaJisasi dan perdagangan bebas, rumah sakit menghadapi persaingan
usaha yang semakin kompleks, bukan saja dengan rumah-rumah sakit luar negeri
namun juga rumah sakit swasta dalam negeri yang sangat menaruh perhatian tinggi
pada kualitas dan inovasi peiayanan; didukung oieh strategi pemasaran yang sangat
inte,,nsif.
inte nsif.
Pegawai rumah sakit merupakan human capital yang sangat menentukan keberhasilan
rumah sakit -dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin kompleks. Oleh
karena itu sudah selayaknya BLU Rumah Sakit perlu menyusun suatu sistem untuk
memacu motivasi pegawai daiam menghadapi persaingan; membangun komitmen
pegawai dalam b e k e ~ dengan etos kerja tinggi dan berkesadaran mematuhi ketentuan
ketentuan, mendorong pegawai menunjukkan kinerja yang diharapkan organisasl serta
mengembangkan kompetensi rumah sakit s e c r ~ berkelanjutan, sehingga dengan
demikian secara keseluruhan mampu mendukung ~ U Rumah Sakit
Sa kit dalam menghadapl
persaingan global.
Unluk tujuan-tujuan tersebut, agar efektif maka remunerasi yang layak dan adil periu
disusun sebagai alai motivator bag I pegawai, sebagaimana ketentuan Peraturan
Pemerintah No 23 tahun 2005 pasal 36 tentang Pol a Pengelolaan
Penge lolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PPK -BLU
-BLU),
), yang melJyebutka
melJyebutkan
n bahwa p: ja
jaba
batt Pengelqla,
Pengelqla, Dewa
Dewan
n
Pengawas dan Pegawai BLU RS dapat diberikan remunerasi.
MENTI:RI KESEHATAN
REPUBUK INDONESI
Ketentuan dalam sistem remunerasi harus diatur sedemikian rupa secara jelas dan
,.
terkendali Implementasinya sehingga melalul sistem remunerasl terse but pegawai akan
mendapatkan rasa aman, berharga dan merasa diperlakukan adil
adil serta memiliki daya
daya
dorong motlvasi dalam mendukung sasaran usaha serta pengembangan tu Rumah
Sakit. Sedangkan bagi Rumah Sakit kejelasan sistem remunerasi dapat mengendalikan
pengeluaran pembiayaan yang akuntabel, dapat dipertanggungJawabkan.
Dengan demikian maka BLU Rumah Sakit wajib menyusun dan menetapkan sistem
remunerasi berdasarkan .kerangka berpikir, prinsip-prinsip dan ketentuan dasar
sebagaimana dalam pedoman ini, dengan menyesuaikan kondisio dan kemampual1
keuangan masing-masing rumah sakit.
1 Maksud
pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan kerangka berpikir, prinsip-prinsip dan
ketentuan dasar sebagai landasan penyusunan sistem remunerasl pegawai BLU
Rumah Sakit.
2 TuJuan
M NT RI KESEHATAH
REPUBLI< INDONESIA
,,
3. Manfaat
Manfaat dari ditetapkannya sistem remunerasi ini adalah untuk memacu motivasi
pegawai agar memiliki komltmen tlnggi dalam bekerja dengan mentaati segalCi
ketentuan dan peraturan yang berlaku membangun tim kerja yang solid
,, menunjukkan klnerja yang diharapkan rumah sakit serta memacu motivasi pegawal
untuk membangun
memba ngun kompetensl ruma
rumah
h sakit secara berl<
berl<elanj
elanjutan.
utan.
I •
c RUANG lINGKUP
Pedoman penyusunan sistem remunerasl ini memberikan penjelasan tentang : hak dan
kewajiban antara rumah sakit dengan pegawal, komponen-komponen remunerasl,
kerangka berpikir, prinsip-prinsip dasar 9an ketentuan remunerasi serta garis besar
perhitungan pemblayaan remunerasl.
Pedoman ini juga dilengkapi dengan contoh peringkat pekerjaan, formula dan indeks
penghargaan kinerja yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisl dan kemampuan
keuangan masing-masing BLU Rumah Saki!.
D. PENGERTIAN
2. Remunerasi adalah pengeluaran biaya oleh BLU Rumah Sakit, sebagai imbal jasa
kepada pegawai. yang manfaatnya diterima pegawaj dalam bentuk dan jenis
MENlBU KESEH T N
REPUBUK INDONESIA
6. Total remunerasi BLU RS adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit
yang terdiri atas komponen-komponen remunerasi.
8. Pemegang p e k e ~ n adalah pegawai yang diserahi tugas secara resmi oleh rumah
sakit untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang ditentukan. dan didukung dengan
Surat Keputusan dari rumah sakit dan atau Instansi yang berwenang.
10. Evaluasi pekerjaanlJob Evaluation adalah proses penilaian atau penimbangan isi
infonnasi pekerjaan berdasarkan faktor-faktor yang ditentukan. bukan penilaian
tentang kinerja atau kualifikasi pemegang pekerjaan dan atau tingkat eselonisasi
pekerjaan dalam struktur organisasi. serta b ~ k n tentang judul pekerjaan job title);
yang selanjutnya bertujuan untuk membandingkan tingkat kompleksitas antc;r
I -
11. Profil pekerjaan/Job profile adalah gambaran tingkat kompleksitas suatu pekerjaan
pada ~ e t i a p faldor
fald or penilaian atau faktor penimban
penimbang
g yang ditentukan.
diten tukan.
1. Kelayakan :
2. Keadilan :
Bagi pegawal yang telah menerima suatu jenis remunerasl dari APBN yaitu
untuk PNS atau CPNS maka yang bersangkutan tidak lagi menerima Jenls
remunerasl yang sama dari slstem r ~ m u n e r s l BLU Rumah Sakit.
b Keadilan penghargaan p e k e ~ n :
Penghargaan penerimaan atas p e k e ~ n untuk PNS dan CPNS berupa
gajl pokok dan tunjangan p e k e ~ n bag I yang berhak. dibl
diblayai
ayai oleh
ole h APBN
dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sedangkan bagi pegawai
BLU Rumah Sakit Non PNS dibiayai oleh rumah sakit sesuai dengan
kondisi dan kemampuan keuangan rumah sakit.
c Keadilan penghargaan k i n e ~ a :
MENTERI KESEH T N
REPU UK INDONESI
b e r d a ~ a r < a n
Untuk menetapkan kesetaraan penghargaan atas pekerjaan isi
informasi pekerjaan diperlukan penentuan nilai p e k e ~ a a n ob value) dan at au
2 Jumlah peringkat p e k e ~ a a n :
3 Jenis peringkat p e k e ~ a a n :
Dalam corporate grade tersebut, beberapa pekerjaan yang memiliki clri khusus
dan sama
sama dapat dikelompokkan dalam suatu peringkat pekerjaan khusus yaltu
sebagai peringkat profesi (professional grade) dan dlberi judul peringkat sesuai
dengan karakter kelompok profeslnya. Peringkat p e k e ~ a a n inj harus terpadu
dengan peringkat jabatan korporat.
10
•
MENTERJ I ESEHATAN
REPU UK INDONESIA
E. Peringkat K i n e ~ a :
Penghargaan atas kinerja dalam remunerasi, dalam hal inl disebut sebagal Insentif.
Dalam perhitungan terse but, setiap rumah sakit wajib mendasarkan pad a formula,
sebagai berikuf :
pencapaiannya.
Adapun hasil dan penilaian terhadap total kinerja individu dapal dikelompok!<an
dalam sekurang-k
sekurang-kurangnya
urangnya 4 (emp
(empat)
at) tingkata
tingkatan
n yait u: .
a. Baik Sekali,
Sekali, yaitu apabila pencapaian
pencapaian total target jauh melebihi harapan.
b. Baik, yaitu apabila pencapaian total target memenuhi harapan.
c . Sedang,
Sedang, yaitu apabila pencapaian total target kurang memenuhi harapan
tetapi masih dapat diterima.
diterima .
d . Kurang,
Kurang, yaitu apabila pencapaian total target kurang memenuhi harapan dan
tidak dapat diterima.
M HT RI KESEHATAH
REPUBUK INDONESIA
Tujuan ditetapkannya IKU dalam formula insentif ini adalah bahwa agar setiap
indivldu memberikan perhatlan tinggl pada pencapaian kinerja unit kerjanya.
Adapun peringkatnya ditetapkan dengan pola yang sam a dengan peringkat
prestasi kerjalkl
kerj alklnerja
nerja Individu,
Individu, namun dengan nilai indeks yang berbeda.
Berupa satuan rupiah sebagai perhitungan nilai uang yang akan dipakai dalam
formula penghargaan kinerja setiap pegawai: Penjumlahan hasil perhitungan
formula penghargaan pada total pegawai merupakan total anggaran pembiayaan
rumah sakit atas penghargaan kinerja dan sekaligus mencerminkan kinerja
keuangan rumah sakit.
F. Evaluasi Kinerja
periode selanjutnya.
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONES
INDONESIA
IA
Agar efektif
efekti f sebaga
sebagaimana
imana tujuannya. maka
maka sistem
sistem remuneras
remunerasll wajib disusun dengan
pota komposisi anggaran komponen biaya sebagat berlkut:
Oleh sebab itu rumah sakit perlu menetapkan jenis dan besaran komponen yang
bersifat tetap dan rutin yaitu komponen at as pekerjaan dan beberapa komponen
atas perorangan serta setanjutnya menghitung total jumtah pembiayaan untuk
semua pegawai. Setain itu, rumah sakit perlu menghitung prediksi pengeluaran biaya
komponen perorang
perorangan
an yang bersifat non rutin.
Dan hasit analisis kekuatan keuangan organisasi tersebut maka rumah sakit dapat
memperoteh gambaran tentang besaran pembiayaan remunerasl untuk Insentif
kinerja, besaran biaya insentif k i n e ~ yang direncanakan serta perhltungan total
• inde
indeks
ks kin
kiner
erja
ja.. De
Deng
ngan
an de
demi
miki
kian
an maka selanJutnya dapat dip9roleh nilal nominal
poin
poi n rumah
rumah saki!.
MENT tI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
IV PENUTUP
Untuk melaksanakan sistem remunerasi berdasarkan pedoman ini maka BLU RS periu
mempunyai standar kompetensi dan sistem evaluasi kinerja.
Penyusunan sistem remunerasi rumah sakit ini harus telah diselesaikan selambat
lambatnya 1 (satu) tahun sejak pedoman ini ditetapkan.
Ketentuan lebih lanjut yang diperiukan dalam rangka ·pelaksanaan pedoman ini diatur
oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Sistem
Remunerasi dianggap sah apabila telah disetujui oleh Menteri Kesehatan dan Menteri
Keuangal"
Keuangal" Repu
Republi
blik
k Indones
Indonesia.
ia.
MENTERIKESEHATAN,
14