Anda di halaman 1dari 18

AsKep Gerontik Post

Op BPH hr -0
Winarni,S.kep
NIM :0220228073
Definisi BPH
• Benign Prostat Hyperplasia merupakan pembesaran ukuran sel
dan diikuti oleh penambahan jumlah sel. BPH merupakan suatu
kondisi patologis yang paling umum diderita oleh laki-laki
dengan usia rata-rata 50 tahun (Prabowo & Pranata, 2014)
Pengkajian Fokus
• Identitas Pasien : Tn.”S” ,70 tahun ,Pensiunan Guru,Sarjana,Kawin
• keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri sekali pada saluran kencing ,panas.Skala
nyeri 7,wajah terlihat menahan nyeri
• Faktor pencetus : Post operasi TUR – P cystokopi
• TTV : TD : 150/90 mmHg N: 98x/mnt RR : 20 x/mnt S : 36,5
Kesadaran CM
• Pola Eliminasi :BAK lancar setelah dilakukan tindakan operasi,pasien terpasang
DC no 20 Three Way disertai irigasi terfiksasi dipaha kiri, warna urin agak
kemerahan
Lanjutan……
o Pola aktivitas: Pasien terlihat protektif saat akan mengubah posisi badan
o Pola Personal Hygiene : selama diRS personal hygiene sendiri,keluarga hanya menyiapkan saja
o Infus RL 20 tpm terpasang ditangan kiri sejak 3 april 2023, Injeksi Ceftriaxon 1gr/12
jam ,Kalnex 250 mg/8 jam,Ranitidin 1amp/12 jam ,Ketorolac 1amp/8 jam
o Lab tgl 4 April 2023 : HB : 9,7 g/dl,AL :12900 ul,AT : 226.000 ul
o Pemeriksaan Tingkat Ketergantungan Lansia (Indeks ADL’s Barthel ): Lansia mandiri
o Pengkajian Tingkat Kemandirian (Indeks KATZ :berfungsi sepenuhnya)/lansia mandiri
o Pengkajian Status Kognitif Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) : fungsi
intelektual utuh
o Pengkajian Aspek Kognitif dan Fungsi Mental Mini Mental State Exam (MMSE) : kognitif
normal
o Pengkajian Inventaris Depresi BECK : tidak ada depresi
o Pengkajian APGAR Keluarga dengan Lansia : Fungsi sosialisasi keluarga sehat
o Pengkajian resiko jatuh skore 2 : Kesimpulan : Resiko rendah
Analisa Data
Data fokus Masalah (P) Etiologi (E)
Subyektif (S) & Obyektif (O)
DS : - Pasien mengatakan nyeri sekali pada saluran Nyeri akut Agen pencedera fisik
kencing (prosedur operasi)
Pasien mengatakan panas didaerah operasi ,terus
menerus
Pasien mengatakan Skala nyeri 7
DO : - TD 150/90 mmHg
Nadi 98 x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
Pasien tampak meringis menahan nyeri
Pasien terlihat protektif saat akan mengubah posisi
badan
Analisa Data
Data fokus Masalah (P) Etiologi (E)
Subyektif (S) & Obyektif (O)
DS : - Resiko Perdarahan Tindakan pembedahan
DO : - Pasien terpasang DC Three Way
disertai irigasi terfiksasi dipaha
kiri,Warna urin agak kemerahan
Nilai Lab HB : 9,7 (tanggal 4 April
2023)
Nilai Lab urin rutin ditemukan darah
(+1)

DS : - Resiko infeksi Efek prosedur invasif


DO : - Pasien terpasang DC Three Way
disertai irigasi terfiksasi dipaha kiri
- Terpasang infus ditangan kiri sejak 3 april
2023
-Nilai Lab leukosit : 11900 ul
(tanggal 4 April 2023
No Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik

2. Resiko perdarahan dibuktikan dengan tindakan pembedahan

3. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif


PERENCANAAN

DX Tujuan & kriteria hasil Perencanaan


1. Nyeri akut Setelah dilakukan Intervensi 1. Identifikasi
berhubungan keperawatan selama 1x 24 jam ,maka lokasi,karakteristik,durasi,
dengan agen Nyeri akut menurun dengan kriteria frekuensi,kualitas nyeri
pencedera hasil :
2. Observasi tanda-tanda vital
fisik(Prosedur 1. Keluhan nyeri menurun (5) klien
operasi) 2. Wajah Meringis menurun(5) 3. Kontrol lingkungan yang
3. Sikap protektif menurun(5) memperberat rasa nyeri (suhu
4. Nadi membaik(5) ruangan,pencahayaan,kebisinga
n
4. Ajarkan teknik relaksasi
dengan menarik nafas dalam
saat nyeri timbul
5. Kolaborasi dalam pemberian
(D.0012) Tingkat perdarahan (L.02017) Pencegahan perdarahan (1.02067)
Resiko perdarahan 1.Monitor tanda dan gejala
dibuktikan dengan Setelah dilakukan Intervensi
tindakan perdarahan
keperawatan selama 1x 24
pembedahan 2.Monitor nilai Hematokrit dan
jam ,maka tingkat perdarahan
Hemoglobin
menurun dengan kriteria hasil :
3.Pertahankan bed rest selama
1.Hematuria menurun (5)
perdarahan
2.Hematokrit membaik (5)
4.Jelaskan tanda-tanda perdarahan
3.Hemoglobin membaik (5)
5.Anjurkan segera melapor jika
4.Tekanan darah membaik (5)
terjadi perdarahan
5.Denyut nadi membaik (5) 6. Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan
(D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (1.14539
Resiko infeksiSetelah dilakukan Intervensi 1.Monitor tanda-tanda vital serta tanda
dibuktikan keperawatan selama 2x 24 jam – tanda infeksi (jumlah, warna, dan
dengan efekmaka,Tingkat infeksi menurun dengan bau dari luka operasi)
prosedur invasif kriteria hasil : 2.Rawat luka dengan teknik septik dan
1.Kadar sel darah putih membaik (5 ) antiseptik
2.Nyeri menurun (5 ) 3.Anjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan tinggi protein dan intake
cairan yang adekuat
4.Anjurkan klien untuk mobilisasi
secara bertahap
5.Anjurkan klien untuk menjaga
kebersihan, meminimalkan infeksi
nasokomial dengan menjaga
kebersihan lingkungan dan batasi
pengunjung
6.Kolaborasi dalam penatalaksanaan
pemberian antibiotik
Hari/ Dx. Kep Implementasi Evaluasi Nama
Tanggal SOAP dan TTD
Perawat
5 April 2023 Nyeri akut  Mengidentifikasi S : pasien mengatakan biasanya
/09.00 WIB berhubungan dengan lokasi,karakteristik,durasi, tensinya normal sus.malam bisa
agen pencedera fisik frekuensi,kualitas nyeri tidur,masih terasa nyeri
(prosedur operasi)  Mengobservasi tanda-tanda vital
klien O: TD : 150/80 mmHg
Nadi 98 x/menit Win
 Mengajarkan teknik relaksasi
Rr :24 x/mnt
dengan menarik nafas dalam
Skala nyeri 7
 Memberikan injeksi analgetik Pasien mampu
ketorolac 1 Ampul mendemontrasikan cara nafas
dalam

5 April 2023 S:-


/17.00 WIB  Mengontrol lingkungan dari O : Pasien tampak beristirahat Win
kebisingan pengunjung dengan nyaman
 Mengobservasi tanda –tanda vital TD :150/70 mmHg
Nadi 80 x/mnt
Skala nyeri 6
Wajah rileks
A : Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
5 April Resiko Memonitor tanda dan gejala S : Pasien mengatakan Win

2023 perdarahan iya sus,nnt kalo selang
/07.00 WIB dibuktikan perdarahan pipis terlihat merah sy
dengan  Menjelaskan tanda – tanda segera lapor
tindakan O : Pasien tampak
pembedahan perdarahan mengerti
 menganjurkan segera TD :150/70 mmHg
melapor Nadi 80 x/mnt
Skala nyeri 7
 Mempertahankan bed rest Wajah rileks
selama perdarahan

5 April
2023 /09.00
 Memberikan injeksi kalnex
WIB S: Pasien Win
250 mg mengatakan air pipis
masih semburat merah
O : Selang pipis
terlihat warna jernih
A :masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
intervensi
Hari/ Dx. Kep Implementasi Evaluasi Nama
Tangga SOAP dan
l TTD
Perawa
t
6 April 2023 Nyeri akut  Mengidentifikasi S : pasien mengatakan
/09.00 WIB berhubungan lokasi,karakteristik,durasi, nyeri sudah menurun
dengan agen frekuensi,kualitas nyeri
pencedera fisik  Mengobservasi tanda-tanda O: TD : 140/80 mmHg
(prosedur operasi) vital klien Nadi 80 x/menit
Rr :20 x/mnt Win
 Mengajarkan teknik relaksasi
Skala nyeri 3
dengan menarik nafas dalam
 Memberikan injeksi analgetik
ketorolac 1 Ampul

S:-
O : Pasien tampak
beristirahat dengan
6 April nyaman
2023 /17.00  Mengontrol lingkungan dari TD :130/70 mmHg Win
WIB kebisingan pengunjung (Score 5)
 Mengobservasi tanda –tanda Nadi 80 x/mnt
vital Skala nyeri 3 (Score
5)
6 April 2023 Resiko perdarahan  Memonitor tanda dan gejala S: Pasien mengatakan air Win
/09.00 WIB dibuktikan dengan perdarahan pipis bening,jernih
tindakan  Memberikan injeksi kalnex 250 O : Selang pipis terlihat
pembedahan mg warna jernih
TD :150/70 mmHg
Nadi 80 x/mnt
Hasil HMT :37,3
A : Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

6 April 2023 Resiko infeksi  Memonitor tanda –tanda infeksi S : Pasien mengatakan Win
/09.00 WIB dibuktikan dengan  Menganjurkan klien untuk bersedia untuk makan
efek prosedur mengkonsumsi makanan tinggi tinggi protein
invasive protein dan intake cairan yang O : Pasien tampak mengerti
adekuat TD :140/70 mmHg
 Menganjurkan klien untuk Nadi 80 x/mnt
menjaga kebersihan, Hasil AL tgl 6 april 9900
meminimalkan infeksi (5)
nasokomial dengan menjaga Suhu 36 ◦C
JUDUL JURNAL :PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI BPH

Pengarang :
• Putu Indah Sintya Dewi;Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Buleleng
• Ni Made Dwi Yunica Astriani; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Buleleng

Tahun terbit, No, Volume :

a. Tahun terbit : 2018


b. No : 1

c. Volume : 3
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui manfaat dan pengaruh pemberian terapi relaksasi benson

terhadap intensitas nyeri pasien post operasi benigna prostat hyperplasia di ruang Kamboja
RSUD Kabupaten Buleleng

Metode ;.penelitian Pra Eksperimen yaitu menggunakan rancangan One Group Pre-Test Post-Test
dimana penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan Pre-Test terlebih dahulu sebelum
diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan Post-Test

Populasi : Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan teknik Acidental Sampling

dengan jumlah sampel 11 orang


Kesimpulan : ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap intensitas nyeri pasien post
operasi BPH di Ruang Kamboja RSUD Kabupaten Buleleng

Kelebihan :tidak menimbulkan resiko serta dapat dijadikan perawatan mandiri setelah
pulang dari rumah sakit serta tidak mengganggu pengobatan secara medis.

Kelemahan :Harus mengetahui kata-kata yang membuat tenang setiap pasien atau
keyakinan setiap pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai