OA GENUE
1. Pengertian
• Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degenerasi pada sendi
yang melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang
sehingga menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi
(CDC,2014).
• Dalam Perhimpunan Reumatologi Indonesia Osteoartritis secara
sederhana didefinisikan sebagai suatu penyakit sendi degeneratif
yang terjadi karena proses inflamasi kronis pada sendi dan tulang
yang ada disekitar sendi tersebut (Hamijoyo, 2007).
• Sjamsuhidajat, dkk (2011) mendefinisikan OA sebagai kelainan
sendi kronik yang disebabkan karena ketidakseimbangan sintesis
dan degradasi pada sendi, matriks ekstraseluler, kondrosit serta
tulang subkondral pada usia tua (Sjamsuhidajat et.al,2011)
2. Etiologi
• Berdasarkan etiopatogenesisnya OA dibagi menjadi dua,
yaitu OA primer dan OA sekunder. OA primer disebut
juga OA idiopatikyang mana penyebabnya tidak diketahui
dan tidak ada hubunganya dengan penyakit sistemik,
inflamasi ataupun perubahan lokal pada sendi,
sedangkan OA sekundermerupakan OA yang ditengarai
oleh faktor-faktor seperti penggunaan sendi yang
berlebihan dalam aktifitas kerja, olahraga berat, adanya
cedera sebelumnya, penyakit sistemik, inflamasi. OA
primer lebih banyak ditemukan daripada OA sekunder
(Davey, 2006).
3. Manifestasi Klinis
• OA dapat mengenai sendi-sendi besar maupun kecil.Distribusi OA dapat
mengenai sendi leher, bahu,tangan, kaki, pinggul, lutut.
• 12-Nyeri : Nyeri pada sendi berasal dari inflamasi pada sinovium, tekanan
pada sumsum tulang, fraktur daerah subkondral, tekanan saraf akibat
osteofit, distensi, instabilnya kapsul sendi, serta spasme pada otot atau
ligamen. Nyeri terjadi ketika melakukan aktifitas berat. Pada tahap yang lebih
parah hanya dengan aktifitas minimal sudah dapat membuat perasaan sakit,
hal ini bisaberkurang dengan istirahat.-Kekakuan sendi : kekakuan pada sendi
sering dikeluhkan ketika pagi hariketika setelah duduk yang terlalu lama atau
setelah bangun pagi.-Krepitasi : sensasi suara gemeratak yang sering
ditemukan pada tulang sendi rawan. -Pembengkakan pada tulangbiasa
ditemukan terutama pada tangansebagai nodus Heberden (karena adanya
keterlibatan sendi Distal Interphalangeal(DIP)) atau nodus Bouchard (karena
adanya keterlibatan sendi Proximal Phalangeal(PIP)). Pembengkakan pada
tulang dapat menyebabkan penurunan kemampuan pergerakan sendi yang
progresif. -Deformitas sendi : pasien seringkali menunjukkan sendinya
perlahan-lahan mengalami pembesaran, biasanya terjadi pada sendi tangan
atau lutut(Davey, 2006)
4.Pemeriksaan Penunjang
• Untuk menentukan diagnostik OA selain melalui
pemeriksaan fisik juga diperlukan pemeriksaan
penunjang seperti radiologis dan pemeriksaan
laboratorium. Foto polos dapat digunakan untuk
membantu penegakan diagnosis OA walaupun
sensivitasnya rendah terutama pada OA tahap awal.
USG juga menjadi pilihan untuk menegakkan
diagnosis OA karena selain murah, mudah diakses
serta lebih aman dibanding sinar-X, CT-scan atau
MRI(Amoakodan Pujalte, 2014).
5. Klasifikasi
• Menurut Kellgren dan Lawrence osteoartritis dalam
pemeriksaan radiologis diklasifikasikan sebagai berikut:
- Grade 0: Normal, Tidak tampak adanya tanda-tanda OA pada
radiologis.
- Grade 1:Ragu-ragu, tanpa osteofit.
- Grade 2: Ringan, osteofit yang pasti, tidak terdapat ruang
antar sendi.
- Grade 3: Sedang, osteofit sedang, terdapat ruang antar sendi
yang cukup besar.
- Grade 4: Berat atau parah, osteofit besar, terdapat ruang antar
sendi yang lebar dengan sklerosis pada tulang subkondral.
6. Penatalaksanaan
• Tujuan penatalaksanaan pada OA untuk
mengurangi tanda dan gejala OA,
meningkatkan kualitashidup, meningkatkan
kebebasan dalam pergerakan sendi, serta
memperlambat progresiosteoartritis.
Spektrum terapi yang diberikan meliputi
fisioterapi, pertolongan ortopedi,
farmakoterapi, pembedahan.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Ny. O dengan Diagnosa
OA GENUE SINISTRA GRADE IV
di Ruang Instalasi Bedah Sentral
B. PRE OPERASI
1.PENGKAJIAN
a) Keadaan Umum : Stabil
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M6 V5
Reaksi Pupil : +/+
b) Tanda Tanda Vital :
TD: 100/65 mmHg Nadi: 118 x/menit RR: 22 x/menit S: 37 ◦C SpO2 : 98 %
c) TB/BB : 130 cm/ 31 kg
d) Pernafasan : 22 x/menit O2= 3 lpm
e) Penilaian Nyeri : Lokasi : semua lapang perut
Karakteristik : Diremas dan saat di sentuh √
Klasifikasi Nyeri : Nyeri Akut
Intensitas : terus menerus
Skala nyeri : 5 (Nyeri sedang)
Pasien Tampak Meringis
f) Integritas Kulit : Utuh
h) Marker Area Operasi: Ya
i) Hasil Laboratorium:
HB : 14.6 (12.0 – 16.0) g/dl , Leukosit : 7.5 ( 5.0 – 10.0 ) 10.000 ml
LED : H = 12 (<15) mm/jam
PT : L = 10.3 (10.3 – 12.9 ) Detik
APTT : 36.9 ( 28.4 – 38.4 ) Detik
GDS : 95 ( 80 – 170) mg/dl
PCR : Non Reaktif ( 03 oktober 2022 )
Anti HIV : Non Reaktif
HBsAG : Non Reaktif
j) Riwayat Kesehatan :
penyakit yang pernah di alami : tidak ada
Riwayat di rawat di RS : tidak pernah
Riwayat Kecelakaan : Tidak ada
Riwayat Operasi : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Riwayat transfusi Darah : tidak ada
Kebiasaan : Merokok : tidak , Minum Alkohol : Tidak
3. Persiapan Fisik pasien ( Puasa makan dan minum terakhir) Mulai jam 08.40
pagi
27/08/20 Nyeri :
20 hasil
Jam : - Mengukur Vital Sign : TD : 100/65 mmHg, N : 118 x/menit
11.00 S : 36 ◦C RR: 22X/menit
11.02 -Mengatur Posisi yang nyaman
11.03 -Mengkaji Skala Nyeri 4, Lokasi : lapang perut, Karakteristik: Diremas-remas,
Intensitas : Terus menerus, Skala nyeri : 4 (Nyeri Ringan)
11.04 - Kolaborasi pemberian Peracetamol 50 mg
11.05 - Mengevaluasi setelah pemberian Paracetamol
Resiko Cidera :
11.10 -Mengevaluasi daerah kulit dan persiapan
11.12 -Memasang Bed Rel
11.13 -Melepas perhiasan
11.14 -Melepas gigi palsu dan cat kuku
11.16 -Mengevaluasi site marking area operasi
Paraf
5.EVALUASI
Tanggal
/Jam Evaluasi
27/08/202 S : Klien mengeluh nyeri pada lapang perut sedikit berkurang
0 0 : Kesadaran Compos Mentis, akral hangat, Perfusi cukup (CRT < 2 detik),
Jam 11.30 Turgor elastis, Hemodinamik Stabil, Mukosa Lembab
wib TD : 100/65 mmHg, N : 118 x/menit, S: 37 ◦C, RR: 22X/menit
Skala Nyeri 4 (Nyeri ringan) , Lokasi : lapang paru, Karakteristik:
Diremas-remas, Intensitas : terus menerus, Resiko jatuh Ringan, Pasien
tampak meringis
A : 1 Nyeri Kronik
2 Resiko Cidera
P : 1 Manajemen Nyeri
- Mengkaji skala Nyeri, karakteristik, durasi, intensitas dan lokasi
nyeri
- mengatur posisi yang nyaman
2 Manajemen Resiko Cidera
- Memastikan Bed Rel selalu terpasang
- Mengevaluasi site marking area operasi
Paraf
C. INTRA OPERASI
1. PENGKAJIAN
a) Anastesi mulai : 10.00 Wib
b)Jenis anastesi : General Anastesi
c)TTV TD : 100/65 mmHg Nadi: 118 x/menit RR: 22 x/menit S: 37 ◦C
d)Kesadaran : Compos Mentis
e)Pernafasan : Spontan
f) Posisi Kanul : Tangan Kiri
g) Posisi Operasi : Terlentang
h) Posisi Tangan : Lengan terlentang kiri dan Kanan
i) Jenis Operasi : Besar
j) Cateter Urine : Ya, no. 12 dipasang oleh: Rahmat Eka
k) Cairan Infus : RL 500 cc
l) Tranfusi :-
m) IWL : 12.9 cc/jam
n) Antiseptik Kulit : Chlorhexidine , Providone- iodine
o)Time Out : YA
- Jumlah Kassa yang dipakai sebelum - Insisi Kulit: area abdomen
operasi : 20 - Elektrosurgical: Covidien
- Jumlah Kassa yang dipakai sesudah
Kode: -
operasi : 20
Dipasang Oleh : Ns. Rahmat eka
- Jumlah jarum sebelum operasi : 6
- Jumlah jarum sesudah operasi : 6
- Pemeriksaaan Kulit sebelum
- Bisturi sebelum 1 ukuran 15 Operasi: Utuh
- Bisturi setelah 1 ukuran 15 - Pemeriksaaan Kulit sesudah
- Bighass Sebelum operasi : 2 Operasi: Terpasang balutan kasa
- Bighass Setelah operasi : 2 pada luka insisi operasi
- Jumlah depper sebelum operasi : 2 - Monitor anastesi: YA
- Jumlah depper seudah operasi : 2 - Mesin Anastesi: YA
- Diperiksa oleh Ns. Yeni Purnamasari
- Unit Pemanas: TIDAK
Ns. Iqbal awaluddin - Torniquet: TIDAK
- Instrument Lengkap : YA - Pemakaian implan: TIDAK
- Sign Out : YA - Irigasi luka: Nacl
- Indikator yang disteriilkan : - Tampon: TIDAK
Internal Bagus
External Bagus
CHECK LIST KESELAMATAN PASIEN DI KAMAR OPERASI
SIGN IN TIME OUT SIGN OUT
1. Apakah identitas pasien sudah benar, 1. Memastikan bahwa semua anggota tim medis Secara verbal perawat memastikan
rencana tindakan sudah jelas & ada sudah memperkenalkan diri: YA 1. Nama tindakan: YA
informed Concent : YA
2. Memastikan dan membaca ulang nama pasien, 2. Kelengkapan alat,jumlah kassa dan
2. Apakah area yang akan dioperasi sudah tindakan medis dan area yang akan di insisi : YA jarum/alat lain: YA
diberi tanda : YA
3. Apakah profilaksis antibiotik sudah diberikan 1 3. Pelabelan spesiment: Tidak ada spesimen
3. Apakah mesin anastesi dan obat obatan jam sebelumnya : Tidak
sudah lengkap: YA 4. Apakah ada maslah dengan peralatan yang
4. Apakah pasien sudah memakai pulse Kejadian beresiko yang perlu diantisipasi untuk perlu disampaikan: TIDAK
oksimetri : YA dr bedah
4. Apakah tindakan beresiko. Tidak
5. Berapa lama tindakan akan dikerjakan
6. Apakah sudah diantisipasi perdarahan YA
Untuk dr. Anastesi Apakah ada hal khusus Untuk dr,Bedah, dr anastesi, Penata anastesi
untuk pasien: TIDAK dan Perawat:
Apakah ada catatan khusus untuk proses
Untuk Penata anastesi dan perawat pemulihan dan penaganan perawatan pasien
1. Apakah Ada masalah dengan peralatan atau yang
dikhawatirkan: TIDAK
2. Apakah sudah dipastikan kesterilan alat:YA
3. Apakah hasil radiologi yang diperlukan sudah
ada:YA
Tanda Tangan & Nama Tanda Tangan & Nama Tanda Tangan & Nama
dr.Anastesi Perawat sirkuler dr. Bedah
Tanggal Implementasi
/Jam
27/ 08/ Resiko Defisit Volume Cairan
2020 hasil
Paraf
Lanjutan Implementasi
Tanggal Implementasi
/Jam
27/ 08/ Resiko Cidera
2020 hasil
Paraf
5.EVALUASI
Tanggal Evaluasi
/Jam
27/ S:-
08/2020 0 : Kesadaran DPO , akral hangat, Perfusi Cukup, Turgor elastis
13.00 CRT < 2detik, Hemodinamik Stabil, Mukosa Lembab, Terpasang ETT
TD : 120/90 mmHg, N : 105 x/menit, S: 36.7 ◦C, RR: 16X/menit
Pasien dalam pengaruh Obat, Kassa 20, Bisturi 1, jarum 6, Integritas
kulit utuh, Luka operasi Bersih
A : - Resiko Defisit Volume Cairan
- Resiko Cidera
- Resiko penyebaran Infeksi
P : - Manajemen Defisit Volume Cairan
: - Mengukur Vital Sign
- mencatat cairan masuk dan keluar
- Manajemen Resiko Cidera
: - mengevaluasi keutuhan Kulit
- mengecek daerah penekanan selama operasi setiap 50 menit
- Menghitung jumlah kassa, jarum, bisturi, depper dan instrument
baik sebelum dan sesudah operasi
- Melakukan Sign Out
- Manajemen Penyebaran Infeksi
: - mempertahankan sterilitas selama pembedahan
- mencuci luka operasi sampai bersih
- menutup luka operasi dengan kasa steriL
Paraf
C.POST OPERASI
1.PENGKAJIAN
a.Jenis Anastesi : General anastesi
b. Lama Anastesi : 08.15 – 10.10 Lama Pembedahan : 08.40 – 10.00
c.Posisi Selama Pembedahan : Supine
d.Pernafasan : Spontan
e.Kesadaran : Compos Mentis GCS: E 4 V5 M6 : 15 Reaksi Pupil: +/+ , +/+
f.TTV: TD: 131/91
mmHg Nadi: 95 x/menit RR: 20 x/menit
S: 36,7 ◦C BB/TB: 130 cm/ 31 kg SPO2: 99%
g. Penilaian Nyeri : Lokasi : Area luka post OP
Durasi : 2X
Karakteristik: Tertusuk - tusuk
Intensitas : Hilang Timbul
Skala nyeri : 4
h.Sirkulasi : Merah Muda
i.Turgor Kulit : Elastis
j. Mukosa Mulut : Lembab
kExtremitas : Hangat
l.Cairan infus : RL 100 CC
m.Tranfusi : Tidak ada
n.Perdarahan : tidak ad
o.Urine : 50 ml
p.Cateter urine : ya
q. Obat obatan yang diberikan: Paracetamol 50 mg Extra
2.Diagnosa Keperawatan
- Nyeri
- Resiko Kekurangan Volume Ciaran
- Resiko Cidera
3. INTERVENSI
Dx. Keperawatan TUJUAN & KRITERIA HASIL RENCANA KEP
Tanggal Implementasi
/Jam
27/ 08/ Nyeri
2020 hasil
Paraf
Lanjutan Implementasi
Tanggal Implementasi
/Jam
27/ 08/ Resiko kekurangan Volume Cairan
2020 hasil
Paraf
Lanjutan Implementasi
Tanggal Implementasi
/Jam
27/ 08/ Resiko Cidera
2020 hasil
Paraf
5.EVALUASI
Tanggal Evaluasi
/Jam
27/ 08/2020 S : Pasien mengeluh nyeri area post OP
Pasien mengeluh tidak nyaman, gelisah, urine lancar
0 : Kesadaran CM , akral hangat, Perfusi Cukup, Turgor elastis
CRT < 2detik, Hemodinamik Stabil, Mukosa Lembab
TD : 131/91 mmHg, N : 95 x/menit, S: 36,7 ◦C, RR: 20X/menit
Skala nyeri 4, Nyeri sedang, pasien tampak gelisah, terpasang Cateter urine ,
Integritas kulit utuh, Luka operasi Bersih
A : - Nyeri
- Resiko Kekurangan Volume Cairan
- Resiko Cidera
P : - Manajemen Nyeri
: - Mengukur Vital Sign
- mengkaji skala nyeri
- mengatur posisi yang nyaman
- Manajemen Volume Cairan
: - mengukur vital sign
- mencatat semua cairan yang masuk dan keluar
- Manajemen Resiko Cidera
: - mengevaluasi keutuhan kulit
- memasang sabuk atau tali pengaman
Paraf
TERIMAKASIH