Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA SINTESA

PASIEN DENGAN ABORTUS

UGD PUSKESMAS KERINJING

OLEH

RIA GITA UTAMI


NPM : 21149011121

DOSEN PEMBIMBING
Ns. RADEN SURAHMAT, S.Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

TAHUN AJARAN 2021/2022


LAPORAN ANALISA SINTESA

PASIEN DENGAN ABORTUS

UGD PUSKESMAS KERINJING

NamaMahasiswa : Ria Gita utami,S.Kep

Nama Pasien : Ny. V

Diagnosa Medis : Abortus

Tanggal : 24 Maret 2022

1. Pengkajian primer ( Pengkajian Airway, Breathing, Circulation dan disintegrity )

Air way ( Jalan napas ) :


Jalan napas paten / longgar : Ya , paten
obstruksi jalan napas : Tidak ada obstruksi
ngorok : (-)
secret : (-)
darah : (-)
muntahan : (-)
Gigi Patah : (-)
stridor : (-)

Breathing ( Pernapasan ) :
Insfeksi dada
RR : 24 x / m
Simetris : Ya,simetris
Jejas / kerusakan kulit : Tidak/ya ada hematom pada daerah gigitan hewan
Retraksi intercostae : Tidak ada retraksi intercostae

Palpasi dada
Nyeri tekan : Nyeri tekan tidak ada
Penurunan ekspansi paru : Tidak ada peneurunan ekspansi paru

Auskultasi
Bunyi napas : Vesikuler
Suara napas tambahan : Tidak ada ronchi ,tidak ada wheezing
Perkusi
Sonor / hipersonor : Sonor / Normal

CIRCULATION / SIRKULASI
TD : 90/80 mmhg
N : 110 x/m
T : 36,50c
Akral teraba hangat
Bendungan vena jugularis : Tidak ada bendungan

DISINTIGRITY
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Nyeri skala sedang (5)

2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan (dilakukan untuk mengatasi kondisi yang


di dapat dari pengkajian primer)
- Pemasangan IVFD RL 20 x tetes/mnt
- Pemberian obat oral (ciprofloxacin, Asam mefenamat, Novabion)
- Anjurkan rujuk ke rumah sakit

Diagnosa 1 : Nyeri akut b.d abortus spontan

Tujuan            : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri


berkurang

Kriteria Hasil : 1.      Mampu mengenali nyeri (skala,intensitas,frekuensi,dan


tanda nyeri)

2.      Tingkat nyeri dapat diamati dan dilaporkan dengan skala


nyeri 0-10

3.      Mampu mengontrol nyeri

4.      Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan


manajemen nyeri

Intervensi       : 1.      Kaji skala nyeri


2.      Pantau TTV

3.     Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

4.      Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

Diagnosa 2 : Intoleransi aktifitas b.d nyeri abdomen

Tujuan            : Nyeri berkurang sehingga pasien dapat beraktifitas lagi

Kriteria Hasil : 1.      Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

2.      Mengajarkan pasien untuk melakukan aktifitas secara


mandiri

3.      Mendorong pasien untuk mengungkapakan perasaan


terhadap keterbatasan

Intervensi       : 1.      Pasien merasa kelelahan jika kekamar mandi secara madiri

2.      Pasien menerima dan melakukan anjuran dari perawat

3. Pasien merasa sedikt kesal karena keterbatasan dalam


beraktivitas

3. Evaluasi hasil tindakan (didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah


primer dilakukan)
- Pasien mengatakan nyeri berkurang
- Pasien mengatakan sudah mampu untuk melakukan aktifitas secara mandiri

4. Diagnosa keperawatan (diagnosa keperawatan untuk tindakan diatas meliputi


PES dan rasional diagnosa)
Nyeri akut b.d abortus spontan

DS : 1.      Klien mengatakan nyeri berkurang

DO : 1.      KU baik
2.      Skala nyeri 1

3.      Klien terlihat berhati-hati terhadap area nyeri

4.      Klien terlihat melindungi area nyeri

5.      Frekwensi nafas = 20x/menit      (N = 12-20 x/menit)

6.      Denyut nadi = 80x/menit            (N = 60-90 x/menit)

7.      Tekanan darah = 110/80 mmHg

Intoleransi aktifitas b.d nyeri abdomen


DS : 1.      Klien mengatakan sudah mampu untukk melakukan aktifitas
secara mandiri

DO : TD : 110/80 mmhg

Nadi : 80x/mnt

Suhu : 36,5oc

RR : 20 x/mnt

KU : baik

5. Pengkajian sekunder (meliputi pengkajian riwayat keperawatan dan head to toe)

Keluhan Utama SMRS


Kelien mengatakan sekitar 2 jam yang lalu terjatuh di kamar mandi saat akan
mencuci pakaian sehingga mengalami perdarahan, saat ini pasien sedang
mengandung anak ke-2 dengan usia kandungan 6minggu.

Kesadaran    
Compos menthis

Mata             
Konjuctiva tidak anemis,  sklera tidak ikterik

Ekstremitas 
Teraba hangat
Leher            
Perbesaran KGB  (-)

Jantung         
mur-mur (-), gallop (+). TD 110 / 80 mmHg, Nadi 80 x/mnt, lemah

Paru              
Vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

Abdomen     
Datar, lemas,tidak ada nyeri tekan

6. Pemeriksaan penunjang (labor,rontgen, CT scan dll)


- Tidak ada pemeriksaan penunjang

7. Diagnosa keperawatan (2 diagnosa keperawatan utama untuk data yang didapat


dari pengkajian sekunder)

Nyeri akut b.d abortus spontan


DS : 1.      Klien mengatakan nyeri berkurang

DO : 1.      KU baik

2.      Skala nyeri 1

3.      Klien terlihat berhati-hati terhadap area nyeri

4.      Klien terlihat melindungi area nyeri

5.      Frekwensi nafas = 20x/menit      (N = 12-20 x/menit)

6.      Denyut nadi = 80x/menit            (N = 60-90 x/menit)

7.      Tekanan darah = 110/80 mmHg

Intoleransi aktifitas b.d nyeri abdomen


DS : 1.      Klien mengatakan sudah mampu untukk melakukan aktifitas
secara mandiri

DO : TD : 110/80 mmhg

Nadi : 80x/mnt
Suhu : 36,5oc

RR : 20 x/mnt

KU : baik

8. Prinsip-prinsip tindakan (meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta rasional


tindakan)
- Dilakukan penilaian keadaan umum pasien secara menyeluruh mencakup tanda
vital dan memeriksa tanda-tanda syok seperti akral dingin, pucat, takikardi dan
tekanan sistolik. Resusitasi cairan dilakukan jika terjadi hipotensi dan syok.
- USG ulang yang mendapati jaringan sudah meluruh semua atau penurunan tanda
HCG sebanyak 80% dalam 1 minggu setelah keluarnya hasil konsepsi adalah
penanda obortus sudah komplit.

9. Monitor klien tindakan ( meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta rasional t
indakan
- Mengkaji skala nyeri
- Memberikan edukasi kapada pasien dan keluarga
10. Evaluasi Diri
Tindakan yang dilakukan pada Ny, M sesuai dengan prosedur, dilakukan secara
mandiridankolabo.

Anda mungkin juga menyukai