SEHAT
JAKARTA
OLEH:
AMRI
C. Pemeriksaan Fisik
1.Keadaan Umum : Lemah, klien tampak gelisah (sering merubah posisi
tubuhnya diatas tempat tidur)
2.Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 M6 V5
3.Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Suhu : 38.3°C
Nadi : 88 x/menit (teraba kuat)
Respirasi : 28 x/menit
Saturasi Oksigen : 95-96% dengan O2 NRM 15 lpm
4. BB : 70 Kg
TB : 170 cm
5.Kepala
Wajah tampak pucat, bentuk muka oval, rambut hitam namun mulai beruban, bersih
dan tidak rontok, tidak ada nyeri tekan.
6.Mata
Mata kanan dan kiri simetris, mata cekung, conjunctiva anemis (+/+), skelera tidak
ikterik, tidak ada sekret, gerakan bola mata normal, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, fungsi penglihatan menurun, pupil bagus, reflek cahaya positif.
7.Hidung
Tidak ada polip, keadaan septum bersih, tidak ada sekret, tidak ada benjolan, fungsi
penghidu baik, terdapat pernafasan cuping hidung.
8.Telinga
Canalis bersih, pendengaran baik, tidak ada benjolan pada daun telinga, tidak
memakai alat bantu pendengaran.
9.Mulut
Gigi bersih, tidak ada karies gigi, tidak memakai gigi palsu, gusi tidak ada
peradangan, lidah bersih, mukosa bibir kering.
10.Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada
pembesaran kelenjar limpa.
11.Thorax dan paru
Bentuk dada normal chest simetris kanan dan kiri, pernafasan abdominal thoracal.
Paru – paru
Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi supra sternal -/-, retraksi intercostae +/+,
nafas cepat dan dalam, ada penggunaan otot bantu napas.
Palpasi : Ekspansi dinding dada simetris, vocal fremitus kuat dan simetris
Auskultasi : suara bronkhovesikuler di kedua lapang paru, wheezing -/-, ronkhi
+/+ pada daerah basal.
Perkusi : Redup.
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Irama jantung ireguler,
Perkusi : Dullness, batas jantung melebar.
Auskultasi : BJ I/II ireguler, terdengar suara gallop S3.
12.Abdomen
Inspeksi : Abdomen simetris, datar dan tidak ada luka.
Auskultasi : Peristaltik 15x/ menit.
Perkusi : Suara timpani, asites tidak ada.
Palpasi : Tidak teraba pembesar hati atau limfa, nyeri tekan tidak ada.
13.Genitalia
Data tidak terkaji, klien terpasang kateter, jumlah urin 1000 cc/hari warna
kekuningan.
14.Ekstremitas
Normal, tidak ada edema pada pada tungkai, tidak ada luka , kekuatan otot
5 5
5 5
15.Integumen
Warna kulit kuning kecoklatan, turgor kulit elastis, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan, akral dingin, CRT > 3 detik, tampak sianosis.
D. Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
Hb: 13,2 g/dL (13,5-18 g/dl)
Leuckosit:13,31 (5,0-10,0/ul)
Limposit: 12 (20-30%)
Trombosit: 374.000/mm3 (150 – 450.000/mm3)
Hematokrit:38.8 (38-54%)
Gol.darah: B
Cl: 95 mmol/L (96 – 107 mmol/L)
GDS: 189 mg/dl
SGOT: 36U/I (<45U/I)
SGPT: 90U/I (<41U/I)
Ur: 11 mg/dl (10 – 50 mg/dl)
Cr: 1,0 mg/dl (<1,5 mg/dl)
AGD
pH: 7,3 (7,35 – 7,45)
PCO2: 29 mmHg (35 – 45 mmHg)
PO2: 116 mmHg (95-110 mmHg)
HCO3: 28 mEq/L (22 – 28 mEq/L)
SPO2: 99% (95-100%)
Swab PCR Nasoorofaring ; Negatif ( Negatif )
RO THORAX
Jantung kesan tidak melebar, Aorta dan mediastinum superior tidak melebar.
Kesan: tidak tampak kelainan radiolagis pada jantung dan paru.
McBurney:
Tampak struktur tubular end dengan diameter 0,6-1,2cm, dengan penebalan dinding
ileum dan caecuma yang tervisualisasi. Tidak tampak asites. Mesentrium regio
tampak suram.
Kesan: Sugesti gambaran appendicitis akut atensi perporasi.
A. Analisa Data
Edukasi
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
2. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
Terapeutik:
1. sediakan lingkungan
yang dingin.
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian.
3. Berikan cairan oral
4. Lakukan pendingin
eksternal (mis.kompres
dingin pada dahi).
Edukasi:
Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
cairan intravena, bila
perlu.
I. Evaluasi Keperawatan
Hari, tanggal, No
No. Evaluasi Paraf
jam Dx