ANGGOTA KELOMPOK 9 : 1. Nia Kurniawati (2720190100) 2. Sephia Annisa (2720180030) 3. Siti Ratna Aida (2720180049) Kasus
Tn. A berusia 21 tahun tinggal di Barito Raya-kalimantan keturunan
suku Bakumpai merupakan Sub suku dayak. Saat ini berada di ruang perawatan interna dengan diagnosa medis ulkus peptikum. Klien masuk dirumah sakit dengan keluhan nyeri di ulu hati, demam, hematemesis-melena, mual, dan kurang nafsu makan. Saat ini Tn. A di jaga oleh ibunya. Keluarga Tn. A menggunakan daun sawang untuk diusapkan dan di urutkan ke sekujur tubuh Tn. A, mereka percaya daun sawang dapat mengeluarkan benda- benda dan roh jahat yang bersemayam dalam tubuh Tn. A. Lanjutan.. Klien dan keluarga percaya bahwa sakit yang didapat dan tidak bisa sembuh merupakan hukuman para dewa. Keluarga Tn. A juga membaca mantra tiap pagi kepada Tn. A dan meletakkan beberapa sesajen di dekat tempat tidur Tn. A seperti kemenyam, minyak ikan, mayang pinang, beras kuning, kelapa tua, kelapa muda, banyu gula, serta piduduk (beras, gula merah, telur ayam, dan kelapa). Mereka percaya sesajen ini di sukai oleh dewa kemudian mempercepat penyembuhan penyakit. Setelah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital maka di dapat hasil TD : 90/50 mmHg, N:72x/menit, P : 20 x/menit, dan S : 380C. Dari penampilan klien Warna kulit: sawo matang (turgor kulit baik), Rambut: ikal, Struktur tubuh: kurus, dan Bentuk wajah: bulat PENGKAJIA N Data Demografi
Nama lengkap: Tn. Abi
Nama panggilan: Tn. A Nama keluarga: Tn. A Alamat: Barito raya Jenis kelamin: laki-laki Tempat lahir : Barito raya Dignosis medis : Ulkus peptikum Data Biologis/variasi biokultural
Warna kulit: sawo matang (turgor kulit
baik) Rambut: ikal Struktur tubuh: kurus Bentuk wajah: bulat TTV: • T : 90/50 mmHg • N : 72 x/menit • P : 20 x/menit • S : 380C Faktor Teknologi
Keluarga Tn. A menggunakan fasilitas
perahu kayu untuk menyeberangi desa kemudian menggunakan transportasi darat untuk sampai ke RS. Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat dan kadang juga menggunakan bahasa Indonesia Keluarga klien kurang meyakini tindakan kesehatan yang diberikan kepada klien yang tidak sesuai dengan keyakinannya Faktor agama dan filosofi
Keluarga tn. A mempercayai tentang
adanya Tuhan yang maha kuasa yang dianggap sebagai para dewa Pandangan klien dan keluarga tentang sakit yang diderita karena merupakan hukuman dari para dewa Yang dilakukan klien dan keluarganya untuk berusaha menyembuhkan klien adalah membaca mantra, menyajikan sesajen, dan menggunakan daun sawang Faktor social dan ikatan kekerabatan (kindship)
Pernyataan klien atau orang lain tentang
kesehatannya: Buruk Status perkawinan: Belum pernah menikah Klien dirumah tinggal dengan: Orang tua. Tindakan yang dilakukan keluarga jika ada anggota keluarganya sakit: mengusapkan daun sawang pada tubuh yang sakit Nilai-nilai budaya, kepercayaan dan pandangan hidup
Masyarakat suku bakumpai-dayak dibariton apabila ada
keluarga yang sakit dan tidak dapat disembuhkan menurut keluarga klien mangatakan bahwa sakit tersebut merupakan hukuman dari dewa. Sehingga biasanya dilakukan upacara badewa yang dilakukan secara alternative pengobatan sebagaimana lazimnya para penganut animism dalam melakukan pemujaan para dewa dengan membuat sesajen untuk dipersembahkan kepada dewa yang dimaksud. Untuk mempercepat datangnya roh gaib, diperlukan sarana penunjang berupa seperangkat gamelan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh seorang dalang atau pembaca mantra. Faktor Pendidikan
Klien hanya sampai pada tingkat sekolah menengah, sementara
orang tua klien tidak sekolah Sehat menurut klien dan keluarga jika seseorang mampu bekerja dan beraktivitas seperti biasa tanpa hambatan Sakit menurut klien dan keluarga jika mendapat hukuman dari yang maha kuasa sehingga tidak mampu melakukan aktivitas seperti biasa Jenis penyakit yang sering diderita oleh keluarga klien adalah nyeri pada ulu hati Pemahaman sakit menurut klien dan keluarga adalah klien sedang mendapat hukuman dari dewa sehingga klien perlu memberikan sesajen dan didalam tubuh klien terdapat roh jahat yang hanya mampu diusir dengan mengusap daun sawang pada tubuh klien. Klien dan keluarga berharap agar petugas kesehatan mampu memberikan pertolongan dalam membantu penyembuhan klien ANALISA DATA Data subjektif
• keluarga mengatakan bahwa daun tersebut
dapat mengusir roh-roh jahat • Keluarga mengatakan bahwa sesajen tersebut mempercepat kesembuhan • Tn. A dan keluarga mengatakan dengan mengusap tubuh klien dengan daun sawang kemudian membaca mantra dapat mengusir roh jahat • Klien mengeluh sakit ulu hati, mual, demam, mual, kurang nafsu makan. Data objektif • keluarga pasien membawa daun sawang untuk diusapkan ketubuh klien • Keluarga klien membawa sesajen dan kemenyam di kamar pasien • pada saat klien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan masih terlihat bingung. • Ekspresi wajah tampak meringis. • Nyeri tekan pada abdomen kuadran kiri atas, daerah di bawah processus xifoideus. • Tanda-tanda vital : T : 90/50 mmHg N : 72 x/menit P : 20 x/menit S : 380C Diagnosa keperawatan • Gangguan rasa nyaman nyeri ber-hubungan dengan adanya perada-ngan pada lambung • Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini. • Distres spiritual/gangguan spiritual berhubungan dengan batasan atau pencegahan praktik ritual keagamaan atau budaya di RS • Kurang pengetahuan berhubungan dengan kepercayaan tentang efektifitas perilaku promosi kesehatan SALAH SATU DARI DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG PALING MEMBERI PENGARUH KEPADA PETUGAS KESEHATAN, KLIEN, DAN KELUARGA, SERTA KEBUDAYAAN SUKU:
Distress kultural berhubungan dengan
batasan atau pencegahan praktik ritual keagamaan atau budaya di RS INTERVENSI KEPERAWATAN Distress kultural berhubungan dengan batasan atau pencegahan praktik ritual keagamaan atau budaya di RS, ditandai dengan : DO Keluarga klien membawa sesajen dan kemenyam di kamar pasien DS Keluarga mengatakan bahwa sesajen tersebut mempercepat kesembuhan Tujuan: Klien dan keluarga menerima clan memahami penjelasan dari perawat tentang dampak dari sesajen. Klien menerima tindakan dengan prinsip Culture Care Repatterning on Restructuring Kriteria hasil: Setelah 2x pertemuan klien dapat menerima perubahan yang akan diterapkan perawat. Mengidentifikasi alternatif untuk membentuk pola koping RENCANA TINDAKAN
• Kaji seberapa jauh keyakinan pasien dan keluarga
• Anjurkan keluarga klien menyalakan sesaji di rumah dan mendoakan dari rumah • Kaji individu terhadap perubahan-perubahan yang baru dialami klien. • Gali pengertian individu tentang masalah-masalah dan pengharapannya pada pengobatan dan hasil-hasil diharapkan. • Tetapkan apakah keyakinan realistis atau tepat. • Pastikan hak-hak pasien untuk menolak semua atau sebagian dari aturan pengobatan yang dianjurkan