DI SUSUN OLEH :
NAMA : HILDANTI
NPM : 023.02.1123
PRODI : PROFESI NERS
Disusun oleh:
Mahasiswa
HILDAYANTI
NPM: 023.021.1123
Mengetahui
Kepala Ruangan
I. Identitas
1. Identitas diri klien
Nama : Ny. R
Suku : Jawa
Umur : 67 tahun
Pendidikan : SD
Jemis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjahit
Alamat : Dusun Krajen
Lama bekerja : 24 tahun
Tanggal masuk RS : 07/02/ 2024
Status perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 12 Februari 2024
Agama : Islam
Sumber Informasi : Pasien
Nama : Tn. A
Suku : Jawa
Umur : 42 tahun
Pendidikan : S1 Akuntansi
Jemis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Swasta
Hub. Dgn Klien : Anak
II. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri dada bagian kiri dan sulit tidur
Provokative / Paliativ : Hemoptisis
Quality / Quality : Seperti di tusuk-tusuk
Region : pada bagian dada kiri
Severty Scale : 3 ( Nyeri Sedang )
Timming : Pada saat miring kiri
Ny.R
.
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan : Klien mengatakan kesehatan itu sangat
penting akan tetapi klien tidak tau bagaimana cara memelihara kondisinya agar
tetap sehat dan klien mengalami hambatan aktivitas karena mengalami nyeri dada
bagiankiri
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS dengan DIIT: TKTP (B) RG
Klien mengatakan memakan makanan yang di sediakan RS
Intake makanan:
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan1-3 kali
Saat sakit : Klien mengatakan Klien mengatakan makan1-3 kali tetapi
dengan porsi sedikit
Berat Badan Sebelum Sakit : 58 kg
Berat Badan Saat Sakit : 51 Kg
Intake cairan :
Sebelum sakit : Klien mengatakan minum 1 botol besar
Saat sakit : Klien mengatakan tidak terlalu banyak minum 1 botol kecil
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1-3 kali dalam sehari
Saat sakit : Klien mengatakan BAB 1x perhari
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1/Hari dan tidak ada masalah saat
BAB.
Saat sakit : Klien mengatakan BAK 4x/Hari 1 dengan warna kuning
kekuningan dengan bau khas.
4. Pola aktifitas dan latihan:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
Oksigenasi : Tidak terpasang O2
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perawasan saat bangun tidur)
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur siangnya nyenyak-nyenyak saja
Saat sakit : Klien mengatakan tidur siangnya hanya 1 jam saja dan tidur
pada malam hari hanya 2-3 jam saja
6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Penglihatan : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
penglihatannya.
Pendengaran : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pendengarannya
Pengecap : Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
pengecapannya.
Sensasi : Klien mengatakan masih bisa merasakan sensasi rangsangan
perawat, ataupun keluarga ketika menyentuh tubuhnya
7. Pola persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pandangan klien tentang sakitnya : Klien mengatakan memandang
penyakitnya sebagai suatu ujian dari tuhan yang maha Esa dan menerimanya
dengan lapang dada.
Kecemasan : Klien mengatakan takut dengan keadaan kesehatannya, klien
tampak cemas pada saat di ajak bicara, kontak mata kurang bagus, dan saat
ditanya klien menjawab dengan nada yang sangat lemas
Konsep diri : Klien mengatakan dirinya berusia lanjut yang memiliki
kemampuan dalam beraktivitas sudah menurun.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
( fertilitas, libido, menstuasi, kontrasepsi, dll.)
Fertilitas : Tidak Terkaji
Libido : klien mengataka tidak memiliki gairah dalam
melakukan hubungan seksual.
Menstruasi : Tidak terkaji
Kontrasepsi : Tidak terkaji
9. Pola peran hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
Komunikasi : Klien mengatakan dirumah selalu bekomunikasi dengan
tetangga, keluarga dan teman sebaya.
Hubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak ada masalah
hubungan dengan orang lain, klien mengatakan menjalin hubungan yang baik
dengan orang lain.
Sumber keuangan keluarga : Klien mengatakan sumber keuangan keluarga
di dapatkan dari hasil kerjanya.
10. Pola managemen koping-stess
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini :
Klien mengatakan semenjak sakit, klien terkadang sering lemas dan pusing
serta tidak bisa melakukan apa-apa.
11. Sistem nilai dan keyakinan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan dll )
Pandangan klien tentang agama : klien mengatakan percaya bahwa penyakit
yang diderita sekarang adalah sebuah ujian dari sang maha penciptanya
sehingga klien banyak berdoa dan beribadah.
Kegiatan keagamaan : Klien dan Keluarga Klien mengatakan jika
dirumah selalu melakukan sholat berjamaah dirumah.
Spiritual yang tidak sesuai : Tidak ada dikarenakan klien selalu mengikuti
kegiatan agama sesuai dengan aturannya.
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Pada klien yaitu bentuk dada simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Pada klien yaitu 20 x/menit dengan irama nafas reguler
3. Gerakan Pernafasan
Gerakan pernapasan klien yaitu Intercostal dan abdominal
Palpasi :
1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal :
Tidak terkaji
Perkusi :
Perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi nafas vesikuler
1. Alat Bantu Pernafasan
Klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan
Cardiovascular (Focus)
Inspeksi :
Iktus jantung tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I: terdengar suara “lub” karena penutupan katub antrioventrikel(A-
V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II :terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan katub
semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole. Lokasi auskultasi pada
interkosta II.
5 5
5 5
2. Integumen
Warna kulit : Sawo matang
Akral : hangat
Turgor : Elastik
Tulang Belakang: normal
Reproduksi
Perempuan
Payudara : tidak terkaji
Benjolan : tidak terkaji
Kelamin
Bentuk : tidak terkaji
Keputihan: tidak terkaji
Siklus haid: tidak terkaji
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada
2. Pernah mendapat Imunisasi : pernah
3. Kelainan endokrin : tidak ada
Program Terapi
No Nama obat Dosis Aturan Pakai Cara Pemberian
1 Infus NaCl 0,9% 20 tpm /24 Infus
Hematologi
Hitung Jenis
Lain-Lain
ANALISA DATA
DO :
- Pasien tampak lemas Stimulasi
neurotranmitter nyeri
- Klien tampak meringis
- TTV
Pelepasan mediator
prostaglandin
TD: 110/80 mmHg
Suhu: 36,20 C
Nadi: 74 x/m Repson nyeri hebat
RR: 20 x/m dan akut
Spo2: 97%
Do :
- Ny.R tampak lemas dan lesuh
- Mata klien tampak sayu
- Tanda-Tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 74 x/menit
S : 36,2˚c
RR : 20 x/menit
Spo2: 97%
3. DS : Kurangnya pengetahuan Ansietas Hilda
- Klien mengatakan takut dengan tentang masalah penyakitnya
keadaan kesehatannya dan selalu
cemas akan penyakitnya.
DO :
- klien tampak cemas pada saat di ajak
bicara,
- Pada saat ditanya klien menjawab
dengan nada yang sangat lemas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri dada sebelah kiri
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan penyakit hemoptysis
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang masalah kesehatanya
RENCANA KEPERAWATAN
Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Jelasakan penyebab
dan pemicu nyeri.
2. Gangguan pola Setelah di lakukan Dukungan tidur - Untuk
tidur berhubungan tindakan keperawatan observasi mengetahui
dengan penyakit selama 2x24 jam di - Identifiaksi pola faktor-faktor
hemoptisis harapkan masalah aktivitas tidur yang
keperawatan teratasi - Identifikasi faktor mempengaru
dengan kriteria : pengganggu tidur hi tidur
Pola tidur membaik - Agar
- Keluhan sulit Terapeutik mengetahui
tidur menurun - Fasilitatasi pentingnya
- Keluhan tidak menghilangkan tidur yang
puas tidur setres sebelum tidur cukup saat
menurun - Lakukan prosedur sakit
- Keluhan puas meningkatkkan - Agar
tidur meningkat kenyamanan mengetahui
makanan/min
Edukasi uman yang
- Jelaskan pentingnya bisa
tidur cukup selama meyebabkan
sakit tidak tidur.
- Anjurkan menepati
kebiasaan waktu
tidur
- Anjurkan
menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu
tidur
3. Ansietas Setelah di lakukan Reduksi Ansietas - Agar
berhubungan tindakan keperawatan Observasi mengetahui
dengan kurangnya selama 2x24 jam di - Identifikasi hal hal yang
pengetahuan harapkan masalah kemampuan bisa memicu
tentang masalah keperawatan teratasi mengambil terjadinya
kesehatanya dengan kriteria : keputusan kecemasan
Tingkat ansiatas
teratasi Terapeutik
- Kondisi yang - Pahami situasi yang
dihadapi menurun membuat asnsietas
- Konsentarsi - Dengarkan dengan
membaik penuh perhatian
- Pola tidur membaik - Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
Edukasi
- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
- Latih tehnik
relaksasi napas
dalam untuk
meringankan rasa
cemas
IMPELEMENTASI KEPERAWATAN HARI KE-1
P : Intervensi dilanjutkan
- Menjelasakan penyebab dan
pemicu nyeri.
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri( mengurangi
kebisingan )
- Melakukan kompres air
hangat di bagian yang
dirasakan nyeri.
2. Gangguan pola Dukungan tidur S: Hilda
tidur Observasi - Pasien mengatakan masih
berhubungan - Mengidentifiaksi pola kesulitan untuk tidur
dengan aktivitas tidur terutama pada malam hari
penyakit - Mengidentifikasi faktor
hemoptisis pengganggu tidur
O:
Terapeutik - Pasien sedikit tampak
- Memodifikasi lemas
lingkungan dengan - Mata klien sedikit tampak
mengatur penvahayaan sayu
redup/ gelap untuk - TTV :
meningkatkan
TD : 120/80 mmHg
kenyamanan.
N : 80 x/menit
- Mengatur jam tidur
S : 36,3˚c
lebih awal
RR : 20 x/menit
- Menciptkan
Spo2 : 98%
lingkungan yang bersih
dan nyaman
A : Masalah belum teratasi
Edukasi
- Menjelaskan P : Intervensi dilanjutkan
pentingnya tidur cukup - Identifikasi faktor
selama sakit pengganggu tidur
- Menganjurkan - Jelaskan pentingnya tidur
menepati kebiasaan cukup selama sakit
waktu tidur - Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi dhentikan
- Pasien pulang
Terapeutik
O:
- Memodifikasi
- Pasien tidak tampak
lingkungan dengan
lemas
mengatur
- Mata klien tidak
penvahayaan redup/
tampak sayu
gelap untuk
- TTV :
meningkatkan
kenyamanan. TD : 125/70 mmHg
- Mengatur jam tidur N : 85 x/menit
lebih awal S : 36,4˚c
- Menciptkan RR : 19 x/menit
lingkungan yang
bersih dan nyaman Spo2 : 98%
P : Intervensi dihentikan
- Pasie pulang
EVALUASI AKHIR
O:
- Pasien tidak tampak meringis
- Pasien tidak tampak lemas
- TTV :
TD : 125/70 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36,4˚c
RR : 19 x/menit
Spo2 : 98%
P : Intervensi dhentikan
- Pasien pulang
2. S: Hilda
- Pasien mengatakan sudah lumayan bisa
tidur saat siang dan malam hari namun masih
tetap sering terbagun
O:
- Pasien tidak tampak lemas
- Mata klien tidak tampak sayu
- TTV :
TD : 125/70 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36,4˚c
RR : 19 x/menit
Spo2 : 98%
P : Intervensi dihentikan
- Pasien pulang
3. S: Hilda
- Klien mengatakan sudah tidak takut dengan
keadaan kesehatannya dan tidak cemas akan
penyakitnya setelah diajarkan cara
mengatasinya
O:
- Klien tidak tampak cemas pada saat di ajak
bicara.
- Klien tidak menanyakan lagi tentang
penyakitnya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
- Pasie pulang