Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG IRNA II

RSUD PATUT PATUH PATJU GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 & 2 :

SEMESTER VII

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
melalui perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif,efisien dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu,keluarga dan
masyarakat,baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji,2012)
Istilah manajemen dan kepemimpinan sering di artikan hanya berfungsi pada
kegiatan supervisi, tetapi dalam kegiatan keperawatan fungsi tersebut sangatlah luas.
Seperti halnya keperawatan, ilmu manajemen mengembangkan dasar teori dari berbagai
ilmu, seperti bisnis, psikologi,sosiologi, dan antropologi. Karena organisasi bersifat
kompleks dan bervariasi, maka pandangan teori manajemen adalah bagaimana
manajemen dapat berhasil dan apa yang harus di perbaiki atau di ubah dalam mencapai
suatu tujuan organisasi. (Nursalam 2018)
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna
menghasilkan pelayanan berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, sehingga
dibutuhkan kemampuan pengelolaan manajerial yang handal pada berbagai bidang
termasuk manajemen di bidang keperawatan.Tuntutan tersebut sebagai fenomena yang
harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus bersifat kondusif dengan
pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam pelaksanaannya,
(Nursalam, 2011).
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan merupakan suatu
fenomena yang di respons oleh perawat. Respons yang muncul antara lain dengan banyak
belajar mengenai konsep pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam
pelaksanaannya secarakondusif. Langkah-langkah konkret dapat berupa penataan sistem
model asuhan keperawatan profesional (MAKP), mulai dari ketenagaan/pasien,penetapan
sistem MAKP, sampai dengan perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan
prinsip SME (sesuai standart, mudah dilaksanakan, serta efisien dan efektif).
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi dilapangan sejajar dengan proses
keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
memudahkan pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen keperawatan,
sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas pengumpulan data, identifikasi
masalah, pembuatan perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil.
(Arwani, 2005)
Pelayanan keperawatan yang terorganisir, memerlukan perawat manajer dan
administrator yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi pada semua
aspek manajemen. Perawat manajer siap terhadap perubahan dan mampu menghadapi
tantangan dari lingkungan yang selaluberubah dan menggalang sistem pendukung untuk
yang lain. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai
salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secarap profesional, sehingga
diharapkan keduanya dapat saling menopang (Nursalam, 2009).
Salah satu bentuk penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan adalah
melalui pengembangan model praktik keperawatan yang ilmiah yang biasa disebut Model
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Model ini sangat menekankan pada kualitas
kinerja tenaga keperawatan yang berfokus pada profesionalisme keperawatan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju Gerung Kabupaten
Lombok Barat dalam pengelolaan Asuhan Keperawatan profesionalnya menerapkan
model pemberian Asuhan Keperawatan dengan metode TIM,melalui kerja kelompok
yang terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud pemberian Asuhan Keperawatan yang
menyeluruh lengkap terhadap pasien.

Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan,dituntut untuk memiliki


kemampuan manajerial yang tangguh,sehingga pelayanan yang diberikan mampu
memuaskan kebutuhan klien.dalam rangka meningkatkan keterampilan manajerial
peserta didik keperawatan selain mendapatkan materi kepemimpian dan manajemen
keperawatan juga melakukan praktek langsung di lapangan.Mahasiswa Program S1
Keperawatan,Program Studi Ilmu Keperawatan(PSIK),Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Mataram melakukan praktek Stase Kepemimpinan dan manajemen
Keperawatan di Ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Gerung Kabupaten Lombok
Barat dengan arahan pembimbing klinik dan pembimbing akademik.

B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajemen keperawatan di Ruang
IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Gerung Kabupaten Lombok Barat Mahasiswa
mampu melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar
secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan yang profesional.
b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik kepemimpinan dan manajemen keperawatan selama 2
minggu di ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Gerung Kabupaten Lombok Barat
mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data yang meliputi profil umum ruang keperawatan unsur
input,unsur proses dan unsure output.
2. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input,unsur proses dan
unsur output.
3. Membuat identifikasi permasalahan yang ada,memprioritaskan masalah tersebut
dan menyusun rencana kegiatan.
4. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang sudah disusun.
C. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Manajemen Keperawatan Stikes Mataram kelompok 1 dan 2 ini
dilaksanakan selama 2 minggu terhitung dari tanggal 5 Desember sampai dengan 18
Desember 2022.
D. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan praktik manajemen keperawatan Stikes Mataram dilaksanakan di ruang
IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Gerung Kabupaten Lombok Barat.
E. Pelaksana Kegiatan
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Angkatan 2022 Stase Manajemen
Keperawatan dengan anggota kelompok 1 dan 2 :
 Kelompok 1 :
1) Ainun Jariah
2) Anita Bahar
3) Chinta Virahan Akrabiatullah
4) Denisya Suciaty
5) Devisilia Umbu Ngedo
6) Dian Apriliyah
7) Dwi Andryanto
8) Elsa Antika Lestari
 Kelompok 2
1) Melinda Futri
2) Muhammad Sidqi Taslim
3) Ni Ayu Ratna Yuliani
4) Ni Luh Putu Ulandari
5) Nur Intan Komala Sari
6) Nurul Zuriati Azimi
7) Patria Izawati
8) Lalu Andriadi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Keperawatan
1. Pengertian
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staff
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional, dalam suatu
manajemen keperawatan di perlukan adanya manajer atau kepemimpinan yang
merencanakan, mengorganisasi memimpin,dan mengevaluasi sarana dan prasarana
yang tersedia memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien bagi individu,
keluarga, dan masyarakat. (Candra, 2014)
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2014). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan
serta mengawasi sumbersumber yang ada baik SDM, alat, maupun dana sehingga
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga
dan masyarakat.
Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi,memimpin
dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan
asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkun bagi individu, keluarga
dan masyarakat.
2. Fungsi
Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya, melalui perencanaan yang akan dapat ditetapkan tugas- tugas staf.
Dengan tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan
supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf
dalam menjalankan tugas- tugasnya,

Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk


menghimpun semua sumber data yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya
secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakan adalah
proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara
optimal dan melakukan tugas- tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka
miliki sesuai dengan dukungan sumber daya yang tersedia.
Controlling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara
terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan
koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.
B. Prinsip Manajemen Keperawatan
Swanburg (2000) menyatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen keperawatan sebagai
berikut:
1. Manajemen keperawatan adalah perencanaan,
2. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif,
3. Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan,
4. Pemenuhan kebutuhan asuhan keperawatan pasien adalah urusan manajer perawat,
5. Manajemen keperawatan adalah suatu perumusan dan pencapaian tujuan sosial,
6. Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian,
7. Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi atau tingkat sosial, disiplin,
dan bidang studi,
8. Manajemen keperawatan bagian aktif dari divisi keperawatan, dari lembaga, dan
lembaga dimana organisasi itu berfungsi,
9. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan,
10. Manajemen keperawatan mengarahkan dan pemimpin,
11. Manajemen keperawatan memotivasi,
12. Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif,dan
13. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian
C. Lingkup Pelayanan Manajemen Keperawatan
Keperawatan merupakan disiplin praktik yang klinis. Manajer keperawatan yang
efektif selayaknya dapat memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana.
Menurut Suyanto (2008) Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan
meliputi sebagai berikut :
 Menetapkan penggunaan suatu proses keperawatan.
 Mengetahui suatu intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan diagnosa.
 Menerima akuntabilitas suatu kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat .
 Menerima akuntabilitas hasil suatu kegiatan keperawatan.

Menurut Suyanto, 2008 keperawatan ini terdiri atas :

1. Manajemen Pelayanan Keperawatan


Pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dikelola oleh bidang perawatan yang
terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu sebagai berikut :
 Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan).
 Manajemen menengah (kepala unit pelayanan atau supervisor).
 Manajemen bawah (kepala ruang perawatan).
2. Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan proses
keperawatan pada prinsipnya menggunakan suatu konsep – konsep manajemen
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
D. Peran Perawat Manajemen
1. Peran Kepala Ruangan
a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai
kebutuhan.
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
3) Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
3) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga
lain yang akan bekerja diruang rawat.
4) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
5) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
6) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain
yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
7) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah.
8) Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.
9) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang
diperlukan diruang rawat.
10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
11) Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
12) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang
ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
13) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
14) Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian
asuhan keperawatan.
15) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah
yang dihadapinya.
16) Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan
pelayanan perawatan berlangsung.
17) Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan.
18) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
19) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk
tindakan perawatan selanjutnya.
20) Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
21) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien
dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
22) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
23) Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang
saat penyajian sesuai dengan diitnya.
24) Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
25) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
2) Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
3) Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien,
4) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
2. Peran Perawat Primer/Ketua TIM
1) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
3) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
5) Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
6) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat.
7) Membuat jadwal perjanjian klinik.
8) Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9) Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien
mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
10) Mengikuti timbang terima.
11) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif.
12) Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat blain.
15) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
16) Menerima dan menyesuaikan rencana.
17) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
18) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat.
19) Membuat jadual perjanjian klinik.
20) Mengadakan kunjungan rumah.
21) Melaksanakan sentralisasi obat.
22) Mendampingi visite.
23) Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat
associate.
24) Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.
3. Peran Perawat Asosiate
1) Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan
sentuhan kasih sayang.
2) Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disususun.
3) Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
4) Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada
catatan perawatan.
5) Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
6) Pemberian obat.
7) Pemeriksaan laboratorium.
8) Persiapan klien yang akan dioperasi.
9) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien
10) Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan
perawatan dan pengobatan serta diagnostik.
11) Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
12) Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
13) Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.
14) Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
15) Sensus harian dan formulir.
16) Rujukan atau penyuluhan PKMRS.
17) Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
18) Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan
ruangan.
19) Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
20) Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
21) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
22) Membuat laporan harian.
23) Mengikuti timbang terima.
24) Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
25) Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer.
26) Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.
27) Melakukan evaluasi formatif.
28) Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
29) Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-

ruzz Media.

Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.

Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

(P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Arwani & Heru Supriyatno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. EGC: Jakarta

Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dan Praktik Keperawatan

Profesional, Edisi Kedua. Salemba Medika, Jakarta.

Swansburg, R. C. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.

Jakarta : EGC

Iwan Ridwanudin.(2013).Tugas kepala ruang,perawatprimer,perawatAsosiaet.November


23.

Suyanto. (2008). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah

Sakit. Jogjakarta : Mitra Cendikia Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai