Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH LAPORAN AKHIR MANAJEMEN KEPERAWATAN DI

RUANG MELON RSUD CENGKARENG


BEKASI 2021

OLEH : KELOMPOK RUANG MELON

1. DWI INDRI FITRIYANI 201560311039


2. DWI NOVEBRILIAN N 201560311040
3. ESTIA PUTRI 201560311043
4. FERA JULIA 201560311044
5. FIRDA LATHIFAH K 201560311046
6. HARIS JAZULI 201560311048
7. JULI YANTI SITUMORANG 201560311051
8. KARTIKA RAHMA FADHILA 201560311053
9. KIKI BACHTIATUS SOLEHA 201560311054
10. LAELA MUSTIKA SARI 201560311056

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2021

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan

organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusiaserta sumber daya organisasi

lainnya (Simanora, 2012). Manajemen keperawatan adalah suatu poses bekerja melalu

anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional

(Nursalam, 2007).

Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan suatu pelayanan

keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat

fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan

pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan

keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual yang

mendukung asuhan keperwatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi

masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat

prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan

dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan

memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan

yang terjadi.

Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan sangat penting dalam

upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah sakit sebagai salah

satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah penyelenggara pelayanan

asuhan keperawatan senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien

2
maupun keluarganya. Oleh karena itu, diperlukan cara pengelolaan pelayanan

keperawatan yang mengikuti prinsip-prinsip manajemen.

Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng menjadi rumah sakit pilihan masyarakat,

berkomitmen untuk mengembangkan layanan prima yang mampu bersaing dan

menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehan berkualitas. Mengembangkan sumber

daya manusia unggul yang berorientasi pada layanan, mengembangkan sarana dan

prasana berbasis teknologi yang terintegrasi. Mewujudkan suasana kerja yang harmonis,

kondusif dan produktif. Mewujudkan kepercayaan dan kemitraan dengan seluruh pihak

terkait.

Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk

memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang diberikan

mampu memuaskan kebutuhan klien. Dalam rangka meningkatkan keterampilan

manajerial peserta didik keperawatan selain mendapatkan materi kepemimpinan dan

manajemen keperawatan juga melakukan praktek langsung di lapangan. Mahasiswa

Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes Medistra Indonesia

melakukan praktek Stase Manajemen Keperawatan di Ruang Melon RSUD Cengkareng

dengan arahan pembimbing klinik dan pembimbing akademik.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Ruang Melon RSUD

Cengkareng, mahasiswa mampu memahami manajemen keperawatan baik

pengelolaan saran maupun kegiatan asuhan keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Memperlajari profil RSUD Cengkareng.

b. Menganalisa situasi manajemen dari Ruang Melon RSUD Cengkareng.

3
c. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang terkait dengan

manajemen keperawatan berdasarkan analisa situasi nyata di Ruang Melon RSUD

Cengkareng.

d. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan bersama

pihak Ruang Melon RSUD Cengkareng.

e. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemunuhan kebutuhan dan penyelesaian

masalah yang telah ditetapkan.

f. Mengusulkan alternative pemenuhuan keutuhan dan penyelesaian masalah yang

bersifaat teknik operasional bagi Ruang Melon RSUD Cengkareng.

g. Melaksanakan alternative pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah yang

disepakati bersama unit terkait di Ruang Melon RSUD Cengkareng.

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses pada

manajemen keperawatan.

i. Merencanakan tindakan lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya

mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit terkait di

Ruang Melon RSUD Cengkareng.

B. Manfaat

1. Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng

Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka untuk

meningktakan mutu pelayanan keperawatan dalam pelayanan RS dan kualitas

manajemen di setiap ruangan

2. STIKes Medistra Indonesia

Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka untuk

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata kuliah manajemen keperawatan

3. Mahasiswa

4
Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa praktik profesi Ners Stase manajemen

untuk meningkatkan pengetahuan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara

komperhensif.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Manajemen Keperawatan

1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil tujuan yang tidak

dapat dicapai oleh hanya satu orang saja . Manajemen adalah sebuah proses yang

dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya

manusiaserta sumber daya organisasi lainnya (Simanora, 2012)

Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan

Nasional (SKN, 2009) yaitu subsistem manajemen kesehatan dan informasi kesehatan

cara penyelenggaraan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan,

administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi

kesehatan.

Manajemen keperawatan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan (kelly&Heldenthal, 2004).

Manajemen keperawatan adalah suatu poses bekerja melalu anggota staf keperawatan

untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007).

Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanaakn oleh

pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta

mengawasi sumber-sumber yang ada baik SDM, alat maupun dana sehingga dapat

5
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan

masyarakat. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan

sebagai suatu metode pelaksanaan asuha keperawatan secara profesional, sehingga

diharapkan keduanya saling mendukung (Nursalam, 2013).

2. Lingkup Manajemen Keperawatan

Menurut Korn (1987) , yang termasuk lingkup manajemen keperawatan yaitu;

a. Manajemen Operasional

Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan yang terdiri dari tiga

tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan manjemen

bawah. Faktor-faktor yang perlu dimliki oleh manajer adalah agar dapat berhasil

dalam penatalaksanaan kegiatannya:

1) Kemampuan menerapkan pengetahuan

2) Keterampilan kepemimpinan

3) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

b. Manajemen Asuhan Keperawatan

Lingkup manajemen asuhan keperawatan dalam manajemen keperawatan adalah

terlaksananya asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien. Keberhasilan

asuhan keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga keperawatan dan

sumber daya lainnya. Tenaga keperawatan yang bertanggung jawab dalam

menyediakan perawat pasien yang berkualitas adalah perawat pelaksana. Sebagai

kunci keterampilan dalam keperawatan pasien adalah komunikasi, koordinasi,

konsultasi, pengawasan dan pendelegasian.

6
3. Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan

Seorang manajer keperawatan melaksanakan manajemen keperawatan untuk

memberikan perawatan kepada pasien. Swanburg (2000) menyatakan bahwa prinsip-

prinsip manajemen keperawatan sebagai berikut:

a. Manajemen keperawatan adalah perencanaan

b. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif

c. Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan

d. Pemenuhuan kebutuhan asuhan keperawatan pasien adalah urusan manajer perawat

e. Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian

f. Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi, atau tingkat sosial

disiplin, dan bidang studi

g. Manajemen keperawatan bagian akitif dari divisi keperawatan, dari lembaga, dan

lembaga dimana organisasi itu berfungsi

h. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan

i. Manajemen keperawatan mengarahkan dan memimpin

j. Manajemen keperawatan memotivasi

k. Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif

l. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.

4. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat

di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam

melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.  fungsi manajemen 4 bagian yaitu:

a. Perencanaan (planning) 

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber

yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara

7
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi

berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat

apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan

perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi

manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Perencanaan merupakan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal

yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan (Siagian, 1990).

1) Tujuan perencanaan:

a) Memberi arah organisasi.

b) Menentukan tujuan yang realistik.

c) Menjamin tercapainya tujuan.

d) Meningkatkan efesiensi.

e) Membuang program yang tidak bermanfaat.

f) Menghindari duplikasi upaya atau program.

g) Mengkonsentrasikan pelayanan yang bersifat urgent.

h) Meningkatkan aktifitas koordinasi dan komunikasi.

i) Memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja.

2) Prinsip perencanaan:

a) Jelas tujuan.

b) Jelas hasil yang akan dicapai.

c) Sederhana.

d) Berdasarkan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

e) Prioritas.

f) Perlibatan aktif.

8
g) Efektif dan efesien.

h) Fleksibel.

i) Berkesinambungan.

j) Kejelasan metode evaluasi.

3) Perencanaan meliputi kegiatan:

a) Pengumpulan data : Data tentang pasien, pegawai/staf, kepemimpinan,

peralatan, dan pelayanan keperawatan.

b) Analisa lingkungan : Dengan menggunakan analisa SWOT (Strength,

Weaknes, Opportunities, Threath).

c) Pengorganisasian data : Memilih data yang mendukung dan menghambat.

d) Pembuatan rencana : Menentukan objektif/ sarana yang ingin dicapai, uraian

kegiatan, prosedur, target waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya,

peralatan, metoda.

b. Pengorganisasian (organizing) 

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar

menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah

manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan

untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat

dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang

harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang

bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus

diambil.

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat,

tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta

9
suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1) Prinsip pengorganisasian:

a) Rantai komando (Chain of Command).

b) Rantai Kesatuan Komando (Unity of Command).

c) Rentang Kontrol (Spain of Control).

d) Spesialisasi.

e) Tiga aspek penting dalam pengorganisasian meliputi:

f) Pola strutur berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara

efektif.

g) Penerapan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi.

h) Strutur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama pola

hubungan antara kegiatan yang tepat dan pembinaan cara komunikasi yang

efektif antara perawat.

i) Aktifitas pengorganisasian:

j) Mengembangkan uraian tugas

k) Mengembangkan prosedur.

l) Mengembangkan ketenagaan dan jadwal kerja dinas.

2) Strutur organisasi:

a) Birokrasi (Hierarchial Structure/line structute).

b) Adhocracy.

c) Matrik (free Form Structure)

3) Kegunaan pengorganisasian:

a) Penjabaran secara rinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan.

10
b) Pembagian beban kerja sesuai dengan kemampuan perorangan atau

kelompok.

c) Mengatur mekanisme kerja antar masing-masing anggota kelompok untuk

hubungan dan organisasi.

c. Pengarahan (directing) 

Pengarahanadalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial

dan usaha.

Pengarah merupakan suatu upaya menggerakkan kegiatan staf untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan. Douglas (1984) mendefinisikan pengarah sebagai suatu

penyampaian pesan dan instruksi yang menyebabkan staf mengerti apa yang

diharapkan sehingga dapat membantu tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

Pengarahan mengandung unsur penting, yaitu:

1) Manajemen waktu yang terdiri dari kegiatan organisasi personal,

pengorganisasian pekerjaan dan pendelegasian.

2) Komunikasi yang baik yang digunakan adalah komunikasi yang jelas

3) Manajemen konflik yaitu kemampuan dalam mengatasi konflik baik dengan

atasan maupun teman sejawat

d. Pengendalian (controling)

Pengendalian adalah proses pengecekan dan penelusuran penyimpangan-

penyimpangan dari arah yang direncanakan yang merupakan aktifitas

berkesinambungan dan di buat berdasarkan evaluasi pada waktu kegiatan sedang

berjalan.

Prinsip Controlling:

11
1) Principle of Unifomity : Dibentuk dari awal sampai akhir

2) Principle of Comparison : Membandingkan yang direncanakan dengan yang

dicapai

3) Principle of Exception : tidak sesempurna dari perencanaan, tetapi ada umpan

balik untuk perbaikan

Controlling dilakukan melalui kegiatan:

1) Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan

2) Preconperence, overan, post conperence

3) Ronde keperawatan

4) Mengevaluasi produktifitas berdasarkan gant chat yang telah dibuat

5) Program evaluasi dan peer review

Tipe Controlling:

1) Input control

2) Proses control

3) Output control

Controlling dilakukan pada

1) Pasien

a) Kebutuhan fisik pertama mental dan sosial

b) Perawatan, pemeriksaan dan pengobatan

c) Lingkungan

2) Ketenagaan

a) Penampilan dan sikap

b) Pelayanan asuhan keperawatan dan sistem kerja

c) Prestasi kerja

12
3) Alat-alat dan obat-obatan

a) Penggunaan

b) Pencatatan dan pelaporannya

c) Inventaris

B. Profil Rumah Sakit

1. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng

RSUD Cengkareng berdiri diatas lahan seluas 25.316 M 2 dengan luas

bangunan 31.600 M2. Pada tahun 1999, kepala dinas kesehatan DKI Jakarta

bersama wali kota jakarta barat mengusulkan pembangunan sarana kesehatan

berupa rumah sakit dengan memanfaatkan tanah fasos/fahum milik perum

perumnas. Usulan tersebut kemudian disetujui oleh gubernur DKI Jakarta.

Pada tahun 2000 mulai dilaksanakan tahap awal perancaaan fisik

meliputi studi kelayakan, studi analisis dampak lingkungan kemudian

dihasilkan master plan dan Desain Engineering. Pembangunan pun berjalan

dengan dua tahap sesuai arahan Pemda DKI dengan persetujuan DPRD

Provinsi DKI Jakarta.

Pembangunan tahap 1 dilakukan dengan jangka waktu 187 hari

kalender pada tahun 2000. Ditahun berikutkan berlanjut tahap 2 dengan

hitungan 243 hari kalender. Proyek RSUD Cengkareng melaksanakan evaluasi

dan review atau value Engineering atas nilai pelaksanaan pekerjaan pada tahap

1 dan 2, upaya ini dianggap berhasil karena memperoleh penghematan dalam

pembangunan. Konsep perencenaan sebagai metamorfosis dari gubahan

pesawat terbang karena letaknya dekat dengan Bandara Soekarno Hatta.

13
Lobby RS didesain dengan ornamen-ornamen khas betawi dengan

lantai yang terukir indah, raling tanggan ayng terukir dengan counter yang

penuh kekhasan betawi dan rungan serba guna yang menjadikan suasana

nyaman, higienis, bersih, sejuk, indah dan elegan yang menjadi konsep dasar

perencanaan RS ini. Tanggan 28 oktober 2003, peembukaan pelayanan rawat

jalan, dan UGD (soft opening), bersamaan dengan pembukaan pelayanan

penunjang laboratorium, radiologi, apotek/farmasi, CSSD, ambulance.

Diawali dengan pemberian pengobatan gratis pada penduduk sekitar RS

Cengkareng selama 3 hari, yaitu 28,29,30 Oktober. Pada saar bersamaan,

pembangunan RS masih berlangsung.

Seperti halnya pepatah lama mengatakan “tak ada gading yang tak

retak” maka tidak dapat dipungkiri memang masih ada beberapa permasalahan

yang timbul, untuk itu hal ini akan menjadikan suatu proses pembelajaran

kedepan sehinggan RSUD Cengkareng dapat melayani dengan lebih baik lagi

kepada masyarakat. RSUD Cengkareng akan tetap berkomitmen untuk

memberikan pelayanan yang terbiak, sehingga apa yang menjadi motto dan

cita-cita bagi pelayanan rumah sakit ini yaitu “upaya terbaik kami untuk

kesehatan anda” akan benar-benar terwujud dan dapat dirasakan oleh

masyarakat luas.

2. VISI Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng

Visi RSUD Cengkareng adalah “Menjadi rumah sakit terbaik pilihan

masyarakat”

3. MISI Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng

Pada prinsip lebih bersifat tujuan jangka panjang dari suatu organisasi

dan berfungsi memberikan tuntutan yang teguh dalam pengambilan keputusan

14
menajemen. Dengan dasar pemikiran tersebut maka RSUD merumuskan misi

yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:

a. Mengembangkan sumber daya manusia unggul yang berorientasi

pada layanan

b. Mengembangkan layanan prima yang mampu bersaing dan

menyelenggarakan pendidikan teaga kesehatan berkualitas

c. Mengembangakan sarana dan prasarana berbasis teknologi yang

terintegrasi

d. Mewujudkan suasana kerja yag harmonis, konduisif dan produktif

e. Mewujudkan kepercayaan dan kemitraan dengan seluruh pihak

terkait.

4. Ruang Melon

1. Profil Ruang Melon

Ruang melon adalah ruangan rawat inap anak. Terletak di gedung

lama lantai 3 RSUD Cengkareng. Indikator pelayanan Rumah sakit BOR

diruang melon dimasa pandemi COVID-19 dibulan Oktober 2020 56%,

bulan November 2020 55%, bulan Desember 2020 48%, kapasitas tempat

tidur diruang melon 20 bed. Ruangan ini memiliki tenaga kesehatan

berjumlah 36 semenjak pandemi COVID-19 banyak terjadi roling pada

tenaga kesehatan sehingga diruang melon hanya terdapat 10 tenaga

kesehatan, terdapat juga Dokter anak 3, Dokter bedah 1, Dokter saraf 3,

dokter bedah umum 2, dokter THT 2, administrasi 3 dan prakarya 2.

Ruangan pendukung di ruangan ini terdiri dari:

1) Ruang Penyimpan obat dan alat kesehatan

2) Ruang kerja

15
3) Pantry

4) Kamar Mandi petugas

Ruangan ini dikelola oleh seorang kepala ruangan dengan latar belakang

pendidikan S1 Ners Keperawatan. Kegiatan pre conference dan post conference

dalam pelaksanakan tugas dan tanggung jawab sudah dilakukan sesuai dengan

prosedur yang ada, perawat menuliskan operan dinas di buku operan masing-

masing perawat dan melakukan operan dines keliling dengan mengobservasi

pasien dikamar.

16

Anda mungkin juga menyukai