i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lainnya (Simanora, 2012). Manajemen keperawatan adalah suatu poses bekerja melalu
(Nursalam, 2007).
mendukung asuhan keperwatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi
dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan
yang terjadi.
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan sangat penting dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah sakit sebagai salah
2
maupun keluarganya. Oleh karena itu, diperlukan cara pengelolaan pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng menjadi rumah sakit pilihan masyarakat,
daya manusia unggul yang berorientasi pada layanan, mengembangkan sarana dan
prasana berbasis teknologi yang terintegrasi. Mewujudkan suasana kerja yang harmonis,
kondusif dan produktif. Mewujudkan kepercayaan dan kemitraan dengan seluruh pihak
terkait.
Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes Medistra Indonesia
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
c. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang terkait dengan
Cengkareng.
manajemen keperawatan.
B. Manfaat
3. Mahasiswa
4
Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa praktik profesi Ners Stase manajemen
komperhensif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Keperawatan
1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil tujuan yang tidak
dapat dicapai oleh hanya satu orang saja . Manajemen adalah sebuah proses yang
Nasional (SKN, 2009) yaitu subsistem manajemen kesehatan dan informasi kesehatan
kesehatan.
Manajemen keperawatan adalah suatu poses bekerja melalu anggota staf keperawatan
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanaakn oleh
mengawasi sumber-sumber yang ada baik SDM, alat maupun dana sehingga dapat
5
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan
a. Manajemen Operasional
bawah. Faktor-faktor yang perlu dimliki oleh manajer adalah agar dapat berhasil
2) Keterampilan kepemimpinan
asuhan keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga keperawatan dan
6
3. Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan
g. Manajemen keperawatan bagian akitif dari divisi keperawatan, dari lembaga, dan
4. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
a. Perencanaan (planning)
7
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang
1) Tujuan perencanaan:
d) Meningkatkan efesiensi.
2) Prinsip perencanaan:
a) Jelas tujuan.
c) Sederhana.
e) Prioritas.
f) Perlibatan aktif.
8
g) Efektif dan efesien.
h) Fleksibel.
i) Berkesinambungan.
peralatan, metoda.
b. Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
9
suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
1) Prinsip pengorganisasian:
d) Spesialisasi.
efektif.
hubungan antara kegiatan yang tepat dan pembinaan cara komunikasi yang
i) Aktifitas pengorganisasian:
k) Mengembangkan prosedur.
2) Strutur organisasi:
b) Adhocracy.
3) Kegunaan pengorganisasian:
mencapai tujuan.
10
b) Pembagian beban kerja sesuai dengan kemampuan perorangan atau
kelompok.
c. Pengarahan (directing)
dan usaha.
penyampaian pesan dan instruksi yang menyebabkan staf mengerti apa yang
diharapkan sehingga dapat membantu tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
d. Pengendalian (controling)
berjalan.
Prinsip Controlling:
11
1) Principle of Unifomity : Dibentuk dari awal sampai akhir
dicapai
3) Ronde keperawatan
Tipe Controlling:
1) Input control
2) Proses control
3) Output control
1) Pasien
c) Lingkungan
2) Ketenagaan
c) Prestasi kerja
12
3) Alat-alat dan obat-obatan
a) Penggunaan
c) Inventaris
bangunan 31.600 M2. Pada tahun 1999, kepala dinas kesehatan DKI Jakarta
dengan dua tahap sesuai arahan Pemda DKI dengan persetujuan DPRD
dan review atau value Engineering atas nilai pelaksanaan pekerjaan pada tahap
13
Lobby RS didesain dengan ornamen-ornamen khas betawi dengan
lantai yang terukir indah, raling tanggan ayng terukir dengan counter yang
penuh kekhasan betawi dan rungan serba guna yang menjadikan suasana
nyaman, higienis, bersih, sejuk, indah dan elegan yang menjadi konsep dasar
Seperti halnya pepatah lama mengatakan “tak ada gading yang tak
retak” maka tidak dapat dipungkiri memang masih ada beberapa permasalahan
yang timbul, untuk itu hal ini akan menjadikan suatu proses pembelajaran
kedepan sehinggan RSUD Cengkareng dapat melayani dengan lebih baik lagi
memberikan pelayanan yang terbiak, sehingga apa yang menjadi motto dan
cita-cita bagi pelayanan rumah sakit ini yaitu “upaya terbaik kami untuk
masyarakat luas.
masyarakat”
Pada prinsip lebih bersifat tujuan jangka panjang dari suatu organisasi
14
menajemen. Dengan dasar pemikiran tersebut maka RSUD merumuskan misi
pada layanan
terintegrasi
terkait.
4. Ruang Melon
bulan November 2020 55%, bulan Desember 2020 48%, kapasitas tempat
2) Ruang kerja
15
3) Pantry
Ruangan ini dikelola oleh seorang kepala ruangan dengan latar belakang
dalam pelaksanakan tugas dan tanggung jawab sudah dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ada, perawat menuliskan operan dinas di buku operan masing-
pasien dikamar.
16