Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG CVCU


RUMAH SAKIT ARIFIN ACHMAD

OLEH KELOMPOK VI :

Ika Syahputri, S.Kep


Imam Sahputra, S.Kep
Sri Mariaty, S.Kep
Tari Oktaviani, S.Kep
Ulfa Ayu Nigrum, S. Kep
Valencia Sandra Hutapea, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2021
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI
RUANG CVCU RUMAH SAKIT ARIFIN ACHMAD

MENGESAHKAN

Pekanbaru, Desember 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Ifon Driposwana, M.Kep Ns. Hj. Putri Yanti, S.Kep


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang lain. Kegiatan
manajemen keperawatan mengacu kepada konsep manajemen secara umum, dengan
menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan (pengawasan dan evaluasi). Manajemen
pelayanan keperawatan berfokus pada 5 M (Man, Money, Material, Method,
Machine).Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu
metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menopang. Sebagaimana halnya dengan proses keperawatan, Manajement
tersebut termasuk mencakup kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC)
terhadap staf, sarana dan prasarna dalam mencapai tujuan organisasi, dalam manajemen
keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi hasil, karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap
mayoritas tenaga dari pada seorang pegawai, maka setiap tahapan dalam proses manajemen
lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan.
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan faktor penentu baik buruknya
mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang optimal. Dengan memperhatikan
hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu diterapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi
yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien
dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Pendekatan sistem manajemen keperawatan sama halnya dengan pendekatan sistem
manajemen pada umumnya, meliputi input, proses dan output. Pelaksanaan proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menopang. Sebagaimana manajemen keperawatan, proses keperawatan terdiri
dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan diruangan tulip,
pelayanan pasien dibagi dalam 3 team. Ruangan ini telah meerapkan fungsi manajemen
diantaranya yaitu perencenaan ketengaan dan perencanaan asuhan keperawatan.
Pengorganisasian yang meliputi metode pengorganisasian keperawatan atau pembagian
tugas
Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan alat komunikasi yang penting
bagi perawat untuk mengetahui kndisi dan perkembangan klien. Pengarahan meliputi
pemberian motivasi serta melakukan supervisi. Pengendalian seperti mengukur mutu asuhan
keperawatan yang diberikan, mengukur kinerja perawat dan melakukan perbaikan jika
terdapat penyimpangan dari standar yang ditetapkan. sistem manajemen yang tepat harus
dilengkapi dengan jumlah tenaga perawat yang ideal dan pengadaan sarana dan prasarana
yang sesuai demi menunjang pemberian asuhan keperawatan yang optimal diruang
perawatan CVCU.
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa tertarik untuk melakukan praktik profesi
manajemen keperawatan diruang perawatan CVCU, dimana praktik profesi manajemen
keperawatan merupakan salah satu proses pembelajaran klinik yang diharapkan mampu
mengubah tatanan manajemen keperawatan kearah yang lebih baik khususnya diruang
CVCU Rumah Sakit Umum Arifin Achmad pekanbaru.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu di Ruang
Cvcu Rumah Sakit Umum Arifin Achmad, mahasiswa mampu menerapkan prinsip
dan keterampilan kepemimpinan dan manajemen dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada klien dan mengelola pelayanan keperawatan professional tingkat
dasar secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek keperawatan manajemen selama 3 minggu diharapkan
mahasiswa baik Secara kelompok/individu mampu:
a. Melaksanakan manjemen dalam keperawatan di ruang CVCU yang meliputi aspek
pelayanan dan asuhan serta bimbingan praktek klinik keperawatan
a. Menidentifikasi, menganalisa serta menetapkan masalah dan prioritas
masalah.
b. Merencanakan kegiatan berdasarkan prioritas masalah
c. Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan
d. Melakukan pengarahan dalam upaya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
e. Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian dalam upaya pencapaian
hasil yang optimal
f. Memberikan alternative usulan dan saran sebagai upaya tindak lanjut untuk
perbaikan.
b. Melaksanakan kepemimpinan dalam keperawatan di ruang rawat inap untuk dapat
terselenggara pelayanan dan asuhan serta bimbingan praktik klinik keperawatan
professional
1) Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan
kondisi
2) Memilih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi dalam mempengaruhi
orang lain
3) Memperkenalkan perubahan yang bermanfaat untuk ruangan
3. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilakukan di Ruang CVCU
Rumah sakit Umum Arifin Achmad berlangsung selama 3 minggu mulai tanggal 6
Desember 2021 – 25 Desember 2021.
C. Praktikan
Mahasiswa profesi Ners Stikes Payung Negeri Pekanbaru yang sedang menjalani
tahap profesi manajemen periode 6 Desember 2021 – 25 Desember 2021 di Ruang Cvcu
Rumah Sakit Umum Arifin Achmad dengan anggota :
1) Ika Syahputri : 21501024
2) Imam Saputra : 21501025
3) Sri Mariaty :21501067
4) Tari Oktaviani :21501072
5) Ulfa Ayu Ningrum :21501075
6) Valencia Sandra Hutapea :21501076
BAB II
HASIL KAJIAN

A. Profil / Gambaran Umum


1. Profil RSUD ARIFIN ACHMAD

RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau di Pekanbaru adalah rumah sakit tipe B
pendidikan, merupakan institusi pemerintah Provinsi Riau yang mempunyai tugas
dan fungsi mencakup upaya pelayanan kesehatan perorangan, pusat rujukan dan
Pembina Rumah Sakit Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau serta merupakan tempat
pendidikan mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Riau dan institusi Pendidikan
Kesehatan lainya. Rumah Sakit Arifin Achmad diresmikan pada tahun 1976 dengan
nama Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Pekanbaru. Pada tahun 1993, statusnya
meningkat dari RS Kelas C menjadi RS Kelas B non pendidikan dan berganti nama
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pekanbaru. Pada tahun 1999, RS
ditingkatkan kelasnya menjadi RS Kelas B pendisikan, dan pada tanggal 09 Agustus
2002, RSUD Pekanbaru berganti menjadi RSUD Arifin Achmad dengan kapasitas
370 tempat tidur.

Pada tahun 2009, RSUD Arifin Achmad menambahkan kapasitas rwat inap dari
370 tempat tidur menjadi 543 tempat tidur. Seiring dengan melonjaknya jumlah
pasien kelas III dimana sebagian besar adalah pasien miskin (Masyarakat Miskin)
yang memperoleh jaminan kesehatan dari pemerintah, pada tahun 2012 telah dimulai
pembangunan gedung rawat inap 5 lantai dengan kapasitas 400 tempat tidur yang
ditunjukkan khusus untuk melayani pasien kelas III dan pasien miskin. Apabila
pembangunan gedung rawat inap kelas III telah selesai, RSUD Arifin Achmad akan
memiliki lebih dari 950 tempat tidur pasien.

RSUD Arifin Achamad juga telah dilengkapi dengan fasilitas Gedung Diagnostik
Terpadu dan sedang membangun gedung Bedah Sentral Terpadu yang memiliki 25
kamar operasi dalam bangunan 5 lantai. Keberadaan fasilitas-fasilitas terbiak tersebut
akan mendukung RSUD Arifin Achmad sebagai pusai rujukan dan menjadi rumah
sakit dengan instalasi Bedah Sentral Terpadi yang terbesar diwilayah Sumatera.
Berdasarkan surat keputusan Gubernur Riau Nomor 305/11/2010, RSUD Arifin
Achmad telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Derah (BLUD) pada
tanggal 25 Feberuari 2010. Peningkatan status menjadi Badan Layanan Umum
Daerah mewajibka RSUD Arifin Achmad untuk selalu meningkatkan standar
pelayanan.

Amanah telah kami upayakan secara optimal, hal ini dibuktikan dengan
beberapa penghargaan dan setifikasi yang diterima oleh RSUD Arifin Achmad ,
antara lain : Sertifikat ISO 9001:2000 untuk pelayanan Instalasi Rawat Darurat.
Sertifikat ISO 9001:2008 untuk Pelayanan Manajemen, dan Sertifikat Akreditasi
untuk 16 pelayanan tingkat penuh. Sertifikat system manajemen mutu ISO
9001:2008, system manajemen yang memberikan jaminan bahwa proses-proses
didalamnya memenuhi kreteria yang ditetapkan dan selalu melakukan tindakan
perbaikan untuk lebih focus pada kepuasan pelanggan dan upaya agar tercapai
manajemen mutu yang aktuabel, transparan, berkeadilan, dan memenuhi harapan
masyarakat.

a. VISI RSUD ARIFIN ACHMAD


“Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Mandiri dengan Pelayanan Paripurna yang
Memenuhi Standar Internasional”
b. MISI RSUD ARIFIN ACHMAD
1. Menyelenggarakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan standar
Internasional dan menjadi pusat rujukan bagi rumah sakit lainnya di Provinsi Riau
2. Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit pendidikan kesehatan lainnya
3. Melaksanakan fungsi administrasi secara profesional
c. MOTO RSUD ARIFIN ACHMAD
Kepuasaan anda adalah kebahagian kami
2. Profil Ruangan CVCU

Ruangan CVCU merupakan salah satu ruang rawat inap yang ada di RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru. Ruangan ini berada pada lantai 2 gedung IGD, CVCU
(Cardiovasculer Care Unit) adalah ruang perawatan intensif yang khusus menangani
pasien penyakit jantung. Saat ini RSUD Arifin Achmad juga menyediakan 6 tempat
tidur dan 2 tempat tidur isolasi kateterisasi jantung di Ruang CVCU. Ruangan
CVCU memiliki 1 nurse station yang terletak di depan bad pasien 2-5 yang mana
nurse station tersebut tidak jauh dari pintu masuk ruangan CVCU sehingga
memudahkan pasien dan keluarga pasien guna mempermudah untuk mendapatkan
informasi. Ruangan CVCU hanya melayani jenis penyakit Jantung Cardiovasculer.

Dalam memberikan pelayanan keperawatan, ruangan CVCU mengacu pada visi


misi, motto dan tata nilai ruangan.

a. Visi
Menjadi instalasi rawat intensif yang terdepan dan berkwalitas dengan pelayanan
paripurna bertaraf internasional
b. Misi
1) Memberikan pelayanan intensif dengan mengutamakan patient safety
2) Menyediakan pelayanan intensif berbasis interprefesional kolaboratif practice
3) Mengembangkan SDM yang berkwalitas dan berprestasi
4) Memberikan pelayanan intensif yang menyehatkan dengan kritkal care
c. Motto
Cepat, tepat, tanggap, bertanggung jawab dan kompeten
3. Struktur Organisasi Ruangan

STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI RAWAT INAP RUANGAN CVCU

KEPALA INSTALASI KABIB KEPERAWATAN

Dr

KORDINATOR PJT
Ns. Hj. Putri Yanti, S.Kep

KEPALA RUANGAN
Ns. Rosmalinda, S.Kep

KETUA TIM
Ns. Dasna, S.Kep
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Santi Novita, S.Kep Hermazuita, AMK Ns. Trio Wardanu, S.Kep Kurnia Putra G, AMK
Ns. Raphika Sartunus, S.Kep Nung Perdana, AMK Ns. Andri Heri, S.Kep Mariza Fazlina, AMK
Ns. Heldayanti, S.Kep Menik Fismaleni, AMK Ns. Beni Sepila, S.Kep Feralia Azli, AMK
Ns. Faiza Nuraini, S.Kep Dina Anggereni, AMK Arif hidayat, S.Kep Indra Yani, AMK
Yosi Monalia, S.Kep Ns. Fitriana Agus, S.Kep Merya Rosalina, AMK Hengki Erizona, AMK
Mukhlis, AMK Ns. Israilis Syairat, S.Kep

ADMINISTRASI PRAKARYA

Riska Novianti NADYA ZULRYANTINA


4. Denah Ruangan

ISO ISO B6 B5 B4 B3 B2 B1

pientri

pintu
pintu Kamar
perawat

Nursetation Nurse tasion


B. Unsur Input / Masukan
a. Jumlah Pasien
Tabel 2.1
No Hari/Tanggal Jumlah
1 Rabu, 8 Desember 2021 3
2 Kamis, 9 januari 2021 6
Sumber: timbang terima antar perawat
Berdasarkan tabel pengkajian diatas pada tanggal 8-9 Desember 2021
Total pasien 9 orang diruangan CVCU.
b. 5 penyakit terbanyak
Tabel 2.2
No Nama penyakit Jumlah Persentase
1. Stemi 27 53%
2. CHF 12 23%
3 N Stemi 5 10%
4 Syok Cardiogenik 3 6%
5 Uap 3 6%
6. post PCL 1 2%
Total 51 100%
Sumber: buku status pasien 2021
1. Ketenagaan
a. Jumlah SDM
Tabel 2.3
No Kategori tenaga Jumlah Presentase
1 Dokter
- Dokter umum 4 40%
- Dokter spesialis 6 60%
2 Keperawataan
- Ners 11 44%
- S1 3 12%
- D3 11 44%
3 Tenaga kesehatan
- Ahli gizi 1 100%

4 Tenaga Non Medis


- Cleaning servis 1 50%
- Prakarya 1 50%
Total 28 100%
Sumber: wawancara karu 2021

b. Kebutuhan Tenaga perawat di ruangan CVCU


1. Menurut rumus douglass
Pengumpulan data pada tanggal 8 Desember 2021 didapatkan
jumlah pasien keseluruhan ruangan CVCU berjumlah 5 orang
dengan rincian tingkat ketergantungan dan perhitungan tenaga
berdasarkan rumus douglas seperti dibawah ini.

Tabel 2.4
Daftar kebutuhan tenaga perawat Tgl 8 Desember 2021

Klasifikasi Pasien Jumlah pasien Kebutuhan Tenaga Perawat


Pagi sore malam
Total care 3 3 x 0,36 =1,08 3 x 0,30 = 0,9 3 x 0,20 = 0,6
Partial care 6 6 x 0,27 =1,62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 2,6
Total 9 2,7 (3) orang 1,8 (2) orang 3,2 (3) Orang
Sumber data primer 2021

Berdasarkan hasil perhitungan menurut douglas maka :


Jumlah perawat : 2,7 + 1,8 + 3,2 = 8 perawat
Perawat libur / cuti : 15% x 16 = 2,4 = 2
Kepala ruangan : 1 orang
Jumlah perawat yang dibutuhkan = 16
Pengumpulan data pada tanggal 8-9 Desember 2021 di dapatkan jumlah
perawat keseluruhan di ruangan CVCU 41 yang berdinas. Jumlah
perawat yang dibutuhkan menurut rumus Douglas sebanyak 11 orang
berdasarkan jumlah pasien yang ada diruangan CVCU pada tanggal 8-9
Desember 2021 yaitu sebanyak 41 orang.
Tanggal 8-12-2021 :
Dinas pagi : 7 orang
Dinas sore : 4 orang
Dinas malam : 3 orang
Tanggal 9-12-2021 :
Dinas pagi : 9 orang
Dinas sore : 4 orang
Dinas malam : 4 orang
2. Perhitugan tenaga menurut Depkes
 Rata-rata BOR = 80%
 Jumlah Tempat Tidur = 6 TT
 Jumlah Rata-Rata pasien = 80/100 x 6 = 4,8 = 5 orang
 Jumlah rencana ventilator di CVCU maka perbandingan perawat
dan pasien yang terpasang ventilator adalah =1:1 sedangkan
tanpa ventilator adalah perawat : pasien = 1:2 maka perawat
yang dibutuhkan dalam 1 shift adalah 4 orang x 4= 16 orang
 Asumsi cuti/ hamil = 15% = 15/100 x 16 = 2,4= 2 org
 Jumlah jam yg dihitung karena cuti/hamil
= 2x72x 40/6 = 960 jam
 Karena dlm 1 hari ada 3 shift dan ditambah perawat yang libur
setelah dinas sift mlm dapat dihitung jumlah yang dibutuhkan
maka = 4
 Jlh jam yg hilang karena cuti/hamil : jmlh jam kerja efektif
perawat/th
= 960 : (285 hari : 7) ; (12 jam x 6 hari)= 0,35 = 1 orang
 Jadi total tenaga perawat yang di perlukan CVCU dalam setahun
adalah.
Caranya :
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan dalam setahun (tanpa
cuti hamil) +tenaga pengganti perawat yang cuti/hamil + tenaga
tambahan =
16 + 2= 21 orang
 Tenaga keperawatan CVCU keseluruhan saat ini 25 orang
 Tenaga keperawatan CVCU yang tersedia saat ini 17 orang
Jadi ruang CVCU kekurangan tenaga sebanyak = (21-17)= 4
orang

2. Sumber Dana (Money)


Pembiayaan dana renovasi, sumber dana operasional ruangan, alat kesehatan,
fasilitas kesehatan bagi pasien, fasilitas bahan habis pakai untuk pasien, dan
fasilitas kesehatan bagi petugas kesehatan berasal dari rumah sakit. Dana
kesejahteraan pegawai juga berasal dari rumah sakit, intensif yang diberikan
oleh rumah sakit adalah jasa pelayanan diberikan berdasarkan jumlah pasien
tiap ruangan, sedangkan jasa pendidikan diberikan sesuai tingkat pendidikan,
masa kerja. Pembiayaan pasien di ruang CVCU sebagai besar BPJS.

3. Fasilitas (Material)

Merupakan ruangan perawatan yang mempunyai kapasitas 6 tempat tidur


dengan perawatan intensif dan 2 ruangan isoslasi. adapun data yang didapat
adalah sebagai berikut :

a. Fasilitas
1) Fasilitas untuk pasien
Ruangan CVCU Perawatan intensif memiliki kapasitas seluruh tempat
tidur pasien ada 8, Per tempat tidur Pasien difasilitasi dengan bad set
monitor, syringepum, infus pam, Oksigen, tabung section, stetoskop,
tiang infus, lemari, meja pasien , meja makan pasien dan CCTV.
2). Fasilitas untuk tenaga kesehatan

a) Ruang karu terpisah dengan nurse station.


b) Kamar ganti perawat cewek dan cowok terdapat wastafeel. kamar
jaga doketer di belakang nurse station
c) Kamar mandi dan WC ada depan pintu masuk CVCU.
d) Ruang konsultasi dokter gabung dengan nurse station.
e) Nurse station berada diantara kamar bad2 – bad5
f) Pentri diujung ruangan
g) Gudang dibelakang

b. Alat kesehatan di ruangan tulip


Table 2.7
Table alat kesehatan diruangan CVCU

No Nama barang Jumlah Kondisi


1 Tempat tidur 8 bed Baik
2 AC CENTRAL buah Baik
3 Troly Emergency 1 buah Baik
4 Dispenser 1 buah Baik
5 Kulkas 1 buah Baik
6 Troly stanles 2 buah Baik
7 Meja ners stasion 1 buah Baik
8 Lemari Laken 1 buah Baik
9. Lemari set streil 1 buah Baik
10. Lemari alat’ 4 buah Baik
11 Rak piring gizi 1 buah Baik
12 Rak instumen 1 buah Baik
13 Meteran 1 buah Baik
14 Telepon 1 buah Baik
15 Tempat sampah medis 3 buah Baik
16 Tempat sampah non medis 3 buah Baik
17 Rak obat pasien 1 buah Baik
18 Alat EKG 1 buah Baik
19 Alat EKG 24 jam 1 buah baik
17 timbangan 3 buah Baik
18 Monitor 8 buah Baik
19 Kursi roda 6 buah Baik
20 Syring pump 8 buah Baik
21 Infus pump 8 buah Baik
22 Nebulizer 1 buah Baik
23 Ambu bag 1 buah Baik
24 Oksigen 2 buah Baik
25 Tiang infus 8 buah Baik
26 Bengkok 2 buah Baik
Sumber : data sekunder 2021
c. Administrasi penunjang
1) Buku pemantauan troly emergency
2) Buku pemantauan infentaris sarana dan prasarana
3) SPO (Standar Prosedur Operasional)
4) SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
5) Buku pemantauan diet pasien
6) Kertas Obserfasi

Berdasarkan data pengkajian diatas, sebagian besar peralatan Ruangan


CVCU sudah memenuhi standar jumlah yang ditetapkan ole RSUD
Arifin Achmad. Alat-alat yang sudah sesuai standar telah
dimanfaatkan oleh ruangan secara optimal sesuai kebutuhan klien.
4. Metode
a. Penerapan pemberian model asuhan keperawatan professional (MAKP)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mulai tanggal 8-9
Desember 2021 dengan kepala ruangan mengatakan bahwa model asuhan
keperawatan professional yang dilakukan diruangan CVCU adalah dengan
metode tim. disupervisi oleh ketua tim dimana metode tim ini terdiri atas
anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap sekelompok pasien yang dimana perawat ruangan dibagi menjadi
6 tim/bad yang terdiri atas tenaga professional, dan pembantu dalam satu
kelompok kecil yang saling membantu tetapi dari hasil observasi
mahasiswa yang didapatkan bahwa diruangan CVCU menggunakan ketua
tim dan menggunakan Pj shift dan anggota yang dimana saat melakukan
asuhan keperawatan pj shift membagi tugas dengan jelas.
b. Timbang terima/ Overan
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menrima suatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang di sampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer ke perawat
penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara tulisan atau lisan.
Kegiatan timbang terima dilakukan jika terdapat semua perawat berkumpul
terutama saat pagi dipimpin oleh karu. Perawat pada shift malam
melaporkan pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada shift pagi
disertai pencatatan dibuku overran. Setelah selesai perawat langsung
kembali ke pasien dan melaksanakan tugasnya, ada evaluasi kembali.
Berdasarkan hasil wawancara mulai tanggal 8-9 Desember 2021
dengan kepala ruangan mengatakan bahwa timbang terima sudah dilakukan
tiap pergantian shift. Sedangkan dari hasil observasi mahasiswa yang
didapatkan bahwa diruangan CVCU timbang terima saat ini sudah
dilakukan tetapi belum optimal dimana timbang terima dilakukan oleh
perwakilan perawat dinas malam ke pagi dan saat melakukan timbang
terima seluruh perawat ikut timbang terima.
b. Ronde keperawatan
Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk
membahas masalah keperawatan dengan melibatkan pasien dan tim
keperawatan, konsultan keperawatan, serta devisi terkait (medis, gizi, dan
sebagainya). Dengan pelaksanaan ronde keperawatan yang
berkesinambungan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat
ruangan untuk berfikir secara kritis dalam peningkatan keperawatan secara
professional.
Berdasarkan hasil wawancara mulai tanggal 8-9 Desember 2021
dengan kepala ruangan ronde keperawatan pernah dan tetap dilakukan pada
pandemi covid-19 dan privasi pasien dengan keluarga pasien lainnya, ronde
keperawatan di ruangan CVCU dilakukan dengan semua perawat.
c. Supervisi keperawatan
Supervise merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen
keperawatan dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu
pelayanan keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan
utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secra bersama-sama.
Kunci sukses supervise yaitu 3F yaitu, Fair, Feedback, Follow up.
Supervise merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan
kesehatan rumah sakit. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan mulai tanggal 8-9 Desember 2021 supervisi belum pernah
dilakukan.
d. Discharge planning
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan mulai tanggal 8-
9 Desember 2021 discharge planning sudah dilakukan kepada pasien-
pasien yang akan pulang dan hanya dilakukan secara lisan. Dan
berdasarkan observasi mahasiswa discharge planning belum dilaksanakan
dengan optimal dan tidak mencakup aspek discharge planning yang
meliputi penjelasan penyakit dengan sebuah leaflet.
e. pengelolaan sentralisasi obat
Sentralisasi obat diruangan CVCU sudah dilakukan pada semua pasien
baik obat oral maupun obat injekasi. Ketersediaan obat disimpan pada troly
khusus obat yang dapat dikunci sehingga keamanan obat terjamin. Alur
sentralisasi obat adalah obat diresepkan dokter pada DIPO (Daftar Injeksi
Pemberian Obat) dan obat order kebagian farmasi pada jam tertentu untuk
order semua obat pasien. Setelah terdapat obat maka diberikan sesuai jam
pemberian dan dicatat pada form pemberian obat, keluarga memberikan
paraf sebagai bukti obat sudah diberikan pada pasien.
f. dokumentasi keperawatan
pendokumentasian yang berlaku diruangan CVCU adalah dengan formulir
CPPT (catatan perkembangan pasien terintergrasi) yaitu pendokumentasian
yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan baik dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Pendokumentasian sudah sesuai dengan
standar yang berlaku.
2) Marketing
Rumah sakit Umum Arifin Achmad mempromosikan atau memasarkn
pelayanan kesehatan melalui media social Instagram, dan situs web pribadi

C. Unsur Proses
1. Hasil Wawancara Kepala Ruang
a. Profil Kepala Ruang
Kepala ruang CVCU RSUD Arifin Achmad adalah Ns. Rosmalinda,
S.Kep, hasil wawancara pada tanggal 8 desember 2021 Latar belakang
kepala ruangan sebagai berikut :
1) Pendidikan formal : Ners dan S.Kep
2) Pengalaman kerja :2002 (19th)
3) Pengalaman sebagai karu :2019 (2th)
4) Pelatihan yang pernah diikuti : EKG, BTCLS, ACIS, BHD
2. Proses Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi kelompok tentang kelengkapan dokumentasi
proses keperawatan terhadap 9 status pasien yang dipilih secara acak/rendom
yang berada diruangan CVCU didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan diruang CVCU menggunakan format
pengkajian keperawatan yang sudah baku dari rekam medis

Tabel 2.7
Distribusi kelengkapan pendokumentasian pengkajian status
pasien di CVCU RSUD Arifin Achmad

Kelengkapan dokumen Frekuensi Persentase


Lengkap 7 78%
Tidak lengkap 2 22%
Total 9 100%
Sumber: data primer 2021

b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan sesuai dengan diangosa keperawatan sesuai buku
NANDA/SDKI

Tabel 2.8

Distribusi kelengkapan pendokumentasian diagnose status pasien


diruang CVCU di RSUD Arifin Achmad

Kelengkapan dokumen Frekuensi Persentase


Lengkap 9 100%
Tidak lengkap 0 0
Total 9 100%
Sumber: data primer 2021
c. Rencana Keperawatan
Rencanan keperawatan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan masalah pasien
sesuai dengan NIK/SIKI.
Tabel 2.9

Distribusi kelengkapan pendokumentasian perencanaan status


pasien diruang CVCU di RSUD Arifin Achmad

Kelengkapan dokumen Frekuensi Persentase


Lengkap 8 90%
Tidak lengkap 1 10%
Total 9 100%
Sumber: data primer 2021

d. Implementasi Keperawatan
Implementasi tindakan keperawatan ditulis dalam catatan terintegrasi.
tanda vital didokumentasikan dalam catatan perawat.

Tabel 2.10
Distribusi kelengkapan pendokumentasian implementasi status
pasien CVCU di RSUD Arifin Achmad

Kelengkapan dokumen Frekuensi Persentase


Lengkap 7 80%
Tidak lengkap 2 20%
Total 9 100%
Sumber: data primer 2021
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan didokumentasikan dalam format SOAP . Pada saat
melakukan serah terima, perawat akan membaca SOAP sebagai salah satu
pedoman dalam serah terima.
Tabel 2.11
Distribusi kelengkapan pendokumentasian evaluasi status pasien
di CVCU RSUD Arifin Achmad

Kelengkapan dokumen Frekuensi Persentase


Lengkap 8 80%
Tidak lengkap 1 10%
Total 9 100%
Sumber: data primer
D. Proses Manajemen Pelayanan/Operasional Keperawatan
Fungsi manajemen dilakukan sesuai dengan fungsi manajerial yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pegendalian sesuai dengan
uraian tugas managerial mulai dari kepala ruang, katim, dan perawat
pelaksana.
Tabel 2.12
Distribusi OBSERVASI PELAYANAN KEPERAWATAN di
CVCU RSUD Arifin Achmad

No Obyek observasi Hasil Ket


1. Filsofil, visi, misi dan tujuan Ada Ada, tapi belum
organisasi dipublikasikan
2. Bagan struktur organisasi Ada Ada, tapi belum
dipublikasikan
3. Uraian tugas yang jelas Ada jelas
4. Standar asuhan keperawatan Ada Dapat dibuktikan
berdasarkan wawancara
dengan karu CVCU
menggunakan SDKI, SIKI,
SLKI
5. Juknis standar asuhan Ada Dapat dibuktikan dilihat
keperawatan dari SPO
6. Standar logistic keperawatan Ada Dapat dibuktikan dari alat-
alat yang tersedia
7. Standar kebijakan hak dan Ada Dapat dibuktikan peraturan
kewajiban petugas/klien yang sudah dibuat oleh
pihak rumah sakit
8. Standar kebutuhan tenaga Ada Tidak Dapat dibuktikan
keperawatan/pola
ketenagaan
9. Pedoman asuahan Ada Dapat dibuktikan dari soft
keperawatan (SOP) file document ruangan.
10. Pedoman penilaiana staff Ada
11. Pedoman komunikasi antar Ada Perawat dibekali ilmu
tenaga keperawatan tentang komunikasi
terapeutik
12. Program pengembangan Ada Dapat dibuktikan dengan rs
staff memberikan pelatihan
pelatihan
13 Program jenjang karir Terdapat perawat yang
melanjutkan seperti perawat
d3 melanjutkan ke jenjang
ners
14 Program mutasi/rotasi Ada Apabila salah satu ruangan
kekurangan tenaga perawat
maka dapat digantikan
dengan perawat ruangan
lain
15 Program orientasi untuk Ada Perawat menjelaskan
pasien dan keluarga kepada pasien dan keluarga
apa saja yang ada di
ruangan
16 Program orientasi untuk Ada Untuk kariawan baru masa
tenaga kesehatan orientasi di ruangan selama
3 bulan
17 Metode penugasan yang Ada Jelas
jelas
18 Klasifikasi pasien Ada Dapat dibuktikan dengan
membedakan ruangan
isolasi dan intensif
19 Pre dan pos conference serta Ada Sudah optimalnya pre dan
operan post converence serta
overran
.20 Jadwal kegiatan untuk dinas Ada Dapat dibuktikan dengan
pagi, sore dan malam memperlihatkan jadwal
21 Jadwal supervise Tidak ada Belum ada dilakukan
supervise
22 Jadwal pertemuan rutin Ada Dapat dibuktikan dengan
adanya pertemuan sekali
sebulan

E. Penerapan Proses Manajemen


a. Perencanaan
1) Pelayanan keperawatan bedasarkan visi dan misi serta tujan
keperawatan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi
Rumah sakit dipublikasikan
2) Diharapkan menjaga kebersih dan kerapian ruangan
b. Pengorganisasian
1) Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu
mengatakan melakukan supervise tetapi belum rutin
c. Pengarahan / Directing
1) Mengadakan diskusi dengan staf untuk melakukan pelayanan
keperawatan sesuai dengan SOAP, berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala ruangan, pengarahan dilakukan
setiap hari saat overan dinas pagi dengan kualitas SOAP yang
dibuat, apakah sudah memenuhi standar, melakukan diskusi
singkat, dan segera memperbaiki bila ada kekurangan
2) Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah
ruangan. Hasil wawancara dengan kepala ruangan konferensi
kasus tentang pasien baru, pasien yang tidak ada
perkembangan, pasien pulang, pasien yang meninggal, dan
pasien dengan masalah yang jarang ditemukan belum
dilakukan secara rutin. Hal ini didukung dengan hasil observasi
selama pengkajian.
3) Menciptakan iklim motivasi Hasil wawancara belum ada
pemberian reward khusus secara real dari kepala ruangan
terhadap perawat dengan prestasi yang baik secara terutama
terkait pemberian asuhan keperawatan.
4) Mengatur pendelegasian
5) Melakukan supervise, Melakukan supervise, dari hasil
wawancara dengan karu mengatakan melakukan supervise
tetapi belum rutin
d. Staffing
1) Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan
yang akan diberikan.
2) Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan
1) Menentukan jumlah masing-masing kategori perawat yang
dibutuhkan
2) Menerima dan menyaring untuk mengisi posisi yang ada
3) Melakukan seleksi pada calon-calon yang ada
e. Pengendalian / Controling
1) Melakukan supervisi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan,
Melakukan supervise, dari hasil wawancara dengan karu mengatakan
melakukan supervise tetapi belum rutin
2) Melakukan audit keperawatan oleh tim komite keperawatan
3) Melakukan pengawasan dan pengendalian dengan supervisi langsung
terhadap pemberian proses asuhan keperawatan
4) Melakukan penilaian mutu pelayanan keperawatan dengan cara
observasi, kinerja, indeks individu, IKI
5) Melakukan sistem penilaian kerja
6) Adanya kartu pemeliharaan alat
F. Unsur Output/Keluaran
1. Efisiensi Ruang Rawat
a. Bed Occupancy Rate (BOR)
Presentase pemakaian tempat tidur yang tersedia pada satu
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Umumnya
semakin besar BOR berarti semakin bertambah tempat tidur yang
digunakan untuk merawat pasien.

BOR = Jumlah hari perawatan x 100%


Jumlah TT x jumlah hari dalam 1 bulan

Dari pengkajian tanggal 8-9 2021 yaitu ditemukan jumlah pasien:


tanggal 8 Desember 2021 = 3 orang, tanggal 9 Desember 2021 = 6 orang,
Maka jumlah pasien selama 2 hari yaitu 9 orang dengan jumlah tempat
tidur : 8 TT, Maka :
BOR yaitu = 9 x 100 % = 56%
8x 2

b. Average Length of Stay (AVLOS)

Menurut Sudra (2010) AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang


pasien. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisensi dan
memberikan gambaran mutu pelayanan. Apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.
Secara umum nilai AVLOS yang ideal yaitu 3 – 12 hari (Sudra, 2010).
Cara pengukuran AVLOS dilakukan dengan rumus:

AVLOS = Jumlah hari perawatan pasien keluar

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Dari pengkajian tanggal 8 – 9 Desember 2021 yaitu ditemukan jumlah


pasien keluar: tanggal 9/12/2021 = 1 orang, Maka jumlah pasien keluar
selama 2 hari yaitu 1 orang.

Maka AVLOS yaitu= 8: 3 = 2,6, dibulatkan menjadi 3

Dari hitungan di atas AVLOS, dapat disimpulkan rata-rata lama rawat


seorang pasien tidak melebihi standar. Jadi hasil perhitungan AVLOS
ruangan CVCU didapatkan masih dalam kategori ideal.

c. Bed Turn Over (BTO)

Menurut Sudra (2010) BTO adalah angka yang menunjukkan rata-rata


jumlah pasien yang menggunakan setiap tempat tidur dalam satu periode
tertentu atau berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu.
Nilai ideal BTO yang ideal yaitu 40-50 kali dipakai dalam 1 tahun
(Depkes, 2005) Untuk menghitung BTO menggunakan rumus sebagai
berikut:

BTO = jumlah pasien keluar (hidup + mati)

jumlah tempat tidur


jika dihitung BTO pada bulan Januari- Desember maka ditemukan :

BTO = 86 : 6 = 14 kali

Dari hitungan BTO didapatkan jumlah pasien keluar januari-


Desember 2021 = 86 orang, dan jumlah tempat tidur sebanyak 6.
Didapatkan hasil 14 kali perhitungan BTO ruang CVCU.

d. Turn Over Interval (TOI)

Menurut Sudra (2010) angka TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari


dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah di isi ke saat terisi
berikutnya. Hari “kosong” ini terjadi antara saat tempat tidur ditinggalkan
oleh seorang pasien hingga digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Secara
umum nilai TOI yang ideal yaitu 1 – 3 hari (Depkess, 2005). Untuk
menghitung TOI menggunakan rumus sebagai berikut:

TOI = (jumlah tempat tidur x periode) – hari perawatan

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Dari pengkajian tanggal 8-9 Desember 2021 yaitu ditemukan :

TOI = (8x2) - 8 = 2,6 dibulatkan menjadi 3

2. Hasil Evaluasi Penerapan SAK


Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, perawat yang menerima
pasien baru wajib melengkapi status pasien. Jika belum lengkap maka perawat
harus mengoperkan pada perawat shift selanjutnya. Maksimal kelengkapan
status 1 X 24 jam setelah pasien masuk ruang rawat inap. Berdasar hasil
survey seluruh pasien, 100% sudah lengkap pada dokumentasi pengkajian,
dokumentasi diagnosis keperawatan 100%, dokumentasi rencana keperawatan
100%, dokumentasi pelaksanaan implementasi keperawatan 100%, dan
dokumentasi evaluasi keperawatan berbentuk SOAP sebanyak 100%.
G. Kepuasan kerja perawat
Hasil wawancara observasi kuisioner perawat mengatakan belum puas dengan
metode tim yang digunakan saat ini dikarenakan tidak adanya ketua tim hanya
ada PJ sift saja, sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan tidak maksimal
atau belum sesuai dengan metode tim yang sesuai dengan MAKP.

1) Tingkat pendidikan perawat


Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada seluruh perawat ruang
tulip didapatkan hasil lebih dari separuh yaitu sebanyak orang (%)
berpendidikan ners. Dan orang (%) berpendidikan diploma.
Tabel 2.13
Berdasarkan tabel ditribusi frekuensi tingkat pendidikan
perawat di CVCU di RSUD Arifin Achmad

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase


Ners 11 44%
D III Keperawatan 11 44%
S1 Kep 3 12%
Total 25 100%

2) Bekerja sesuai dengan visi misi keperawatan

Tabel 2.14
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi perawat yang bekerja sesuai visi
dan misi ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Bekerja sesuai dengan visi Frekuensi Persentase


Tidak pernah 0 0
Jarang 0 0
Sangat sering 7 44%
Total 16 100%
3) Perawat yang membuat rencana kegiatan setiap dinas

Tabel 2.15
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Perawat yang membuat rencana
kegiatan setiap dinas ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat yang membuat rencana kegiatan Frekuensi Persentase


setiap dinas
Tidak pernah 0 0
jarang 0 0
Sering 16 100%
Sangat sering 0 0
Total 16 100%

4) Setiap perawat baru mengikuti program orientasi ruangan

Tabel 2.16
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi perawat mengikuti program
orientasi ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

perawat baru mengikuti Frekuensi Persentase


program orientasi
ruangan
Sangat sering 16 100%
Total 0 0

5) Perawat bertugas sesuai uraian tugas

Tabel 2.17
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi perawat bertugas sesuai uraian
tugas diruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

perawat bertugas sesuai Frekuensi Persentase


uraian tugas
Sering 16 100%
Sangan sering 0 0
Total 16 100%
6) Perawat mengikuti Pre conference dengan anggota tim
Tabel 2.18
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Perawat mengikuti Pre
conference dengan anggota tim diruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat mengikuti Pre Frekuensi Persentase


conference dengan
anggota tim

Sering 16 100%
Sangan sering 0 0
Total 16 100%

7) Perawat mengikuti post conference dengan anggota tim


Tabel 2.19
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Perawat mengikuti Pre
conference dengan anggota tim diruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat mengikuti Pre Frekuensi Persentase


conference dengan
anggota tim

Sering 16 100%
Sangan sering 0 0
Total 16 100%

8) Perawat mengikuti serah terima tugas/overran setiap pergantian sift


Tabel 2.20
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Perawat mengikuti serah terima
tugas/overran setiap pergantian sift diruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat mengikuti serah Frekuensi Persentase


terima tugas/overran
setiap pergantian sift
Sering 0 0
Sangan sering 16 100%
Total 16 100%

9) Perawat didampingi kepala ruangan saat mengadakan serah terima

Tabel 2.21
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Perawat didampingi kepala
ruangan saat mengadakan serah terima diruangan CVCU di RSUD
Arifin Achmad

Perawat didampingi Frekuensi Persentase


kepala ruangan saat
mengadakan serah
terima
Jarang 0 0
Sering 10 10%
Sangat sering 6 60%
Total 16 100%

10) Perawat melakukan pengkajian kepada pasien


Tabel 2.21
Berdasarkan tabel Distribusi Frekuensi Perawat melakukan pengkajian
kepada pasien diruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat melakukan Frekuensi Persentase


pengkajian kepada
pasien
Sering 6 37%
Sangat sering 10 63%
Total 16 100%

11) Perawat merumuskan diagnosa keperawatan setelah pengkajian pada pasien


Tabel 2.22
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat merumuskan diagnosa
keperawatn setelah pengkajian kepada pasien di ruangan CVCU di
RSUD Arifin Achmad

Perawat merumuskan Frekuensi Persentase


diagnosa keperawatan
setelah pengkajian
Sering 13 79%
Sangat sering 3 21%
Total 16 100%

12) Perawat menyusun rencana tindakan keperawatan


Tabel 2.23
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat menyusun rencana
tindakan keperawatan setelah pengkajian kepada pasien di CVCU RSUD
Arifin Achmad

Perawat merumuskan frekuensi Persentase


rencana tindakan
keperawatan
Sering 12 75%
Sangat sering 4 25%
Total 16 100%

13) Perawat melakukan implementasi tindakan keperawatan


Tabel 2.24
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat melakukan implementasi
keperawatan setelah pengkajian kepada pasien di ruangan CVCU RSUD
Arifin Achamd

Perawat melakukan Frekuensi Persentase


implementasi
keperawatan
Sering 12 75%
Sangat sering 4 25%
Total 16 100%

14) Perawat mengevaluasi semuan tindakan keperawatan


Tabel 2.25
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat melakukan semua
evaluasi keperawatan kepada pasien di ruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat melakukan Frekuensi Persentase


semua evaluasi
keperawatan
Sering 12 75%
Sangat sering 4 25%
Total 16 100%

15) Perawat mendokumentasikan semua proses keperawatan


Tabel 2.26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat melakukan semua
pendokumentasi keperawatan kepada pasien di ruangan CVCU RSUD
Arifin Achmad

Perawat melakukan frekuensi Persentase


pendokumentasian
keperawatan
Sangat sering 16 100 %
Total 16 100%

16) Perawat merasa pendokumentasian keperawatan sangat menyita waktu


Tabel 2.27
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat merasa
pendokumentasian keperawatan sangat menyita waktu di CVCU Arifin
Achmad

Perawat merasa Frekuensi Persentase


pendokumentasian menyita
waktu
Jarang 0 0
Sering 4 25%
Sangat sering 12 75%
Total 16 100%
17) Perawat bertanggung jawab memberikan asuhan keperawatn kepada beberapa
pasien sejak pasien masuk sampai pulang
Tabel 2.28
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat bertanggung jawab
memberikan asuhan keperawatn kepada beberapa pasien di CVCU
RSUD Arifin Achmad

Perawat bertanggung Frekuensi Persentase


jawab memberikan askep
Sangat sering 16 100%
Total 16 100%

18) Perawat merasa metode tim tidak efektif dilaksanakan


Tabel 2.29
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat merasa metode tim tidak
efektif dilaksanakan di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat merasa metode tim Frekuensi Persentase


tidak efektif
Sering 8 50,0 %
Sangat sering 8 50,0 %
Total 16 100%

19) Perawat meleksanakan askep berdasarkan standar SAK yang tersedia


diruangan
Tabel 2.30
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat meleksanakan askep
berdasarkan standar SAK yang tersedia diruangan di ruangan CVCU di
RSUD Arifin Achmad

Perawat meleksanakan askep Frekuensi Persentase


berdasarkan standar SAK
Sering 7 44 %
Sangat sering 9 56 %
Total 16 100%

20) Perawat meleksanakan askep karna ingin meningkatkan kemampuan


professional
Tabel 2.31
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi meleksanakan askep karna ingin
meningkatkan kemampuan profesional diruangan di ruangan CVCU di
RSUD Arifin Achmad

Perawat meleksanakan askep Frekuensi Persentase


meningkatkan kemampuan
professional
Sering 7 44%
Sangat sering 9 56%
Total 16 100%

21) Perawat melakukan asuhan keperawatan berdasarkan SOP yang tersedia


diruangan
Tabel 2.32
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi melakukan asuhan keperawatan
berdasarkan SOP yang tersedia di ruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat melakukan frekuensi Persentase


askep berdasarkan SOP
Sering 8 50,0 %
Sangat sering 8 50,0 %
Total 16 100%

22) Perawat melakukan asuhan keperawatan karna takut dihukum sama atasan
bila tidak meleksanakannya
Tabel 2.33
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi melakukan asuhan keperawatan
berdasarkan SOP yang tersedia di ruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat melakukan asuhan Frekuensi Persentase


keperawatan karna takut
dihukum
Sering 8 50 %
Sangat sering 8 50 %
Total 16 100 %

23) Perawat memberikan masukan atau ide kepada atasan dalam upaya
peningktan pelayanan kepada pasien
24)
Tabel 2.34
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi melakukan asuhan keperawatan
berdasarkan SOP yang tersedia di ruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat memberikan ide frekuensi Persentase


kepada atasan dalam
upaya peningktan
pelayanan
Jarang 3 19 %
Sering 13 81 %
Total 16 100 %

25) Perawat menghargai sesama rekan sejawat perawat


Tabel 2.35
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi menghargai sesama rekan sejawat
perawat di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat menghargai frekuensi Persentase


sesama rekan sejawat
perawat
Sering 10 62 %
Sangat sering 6 38 %
Total 16 100 %
26) Perawat menerima umpan baik/masukan atas penampilan kerja perawat
Tabel 2.36
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi menerima umpan baik/masukan
atas penampilan kerja perawat di ruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad
Perawat menerima Frekuensi Persentase
umpan baik/masukan
Sering 14 87 %
Sangat sering 2 13 %
Total 16 100 %

27) Perawat mengikuti rapat/pertemuan rutin diruangan


Tabel 2.37
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi mengikuti rapat/pertemuan rutin
diruangan di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat mengikuti frekuensi Persentase


rapat/pertemuan rutin
diruangan
Sering 10 62% %
Sangat sering 6 38 %
Total 16 100 %

28) Perawat merasa ada perkembangan karir dirumah sakit ini


Tabel 2.38
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi merasa ada perkembangan karir
dirumah sakit ini di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat perkembangan Frekuensi Persentase


karir dirumah sakit
Jarang 5 31 %
Sering 6 38 %
Sangat sering 5 31 %
Total 16 100 %

29) Perawat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan bantuan atasan


Tabel 2.39
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi menyelesaikan masalah yang
dihadapi dengan bantuan atasan di CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat menyelesaikan Frekuensi Persentase


masalah yang dihadapi
Sering 9 56%
Sangat sering 7 44%
Total 16 100 %

30) Perawat bekerja berdasarkan klasifikasi/berat ringan nya kondisi pasien


Tabel 2.40
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat bekerja berdasarkan
klasifikasi/berat ringan nya kondisi pasien di ruangan CVCU di RSUD
Arifin Achmad

Perawat bekerja Frekuensi Persentase


berdasarkan
klasifikasi/berat ringan
Jarang 2 12%
Sering 8 50%
Sangat sering 6 38 %
Total 16 100 %

31) Perawat melakukan pekerjaan karna mengharapkan jasa perawatan (insentif)


Tabel 2.41
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat melakukan pekerjaan
karna mengharapkan jasa perawatan (insentif) di ruangan CVCU di
RSUD Arifin Achmad

Perawat melakukan frekuensi Persentase


pekerjaan jasa perawatan
(insentif)
Jarang 2 12 %
Sering 8 50 %
Sangat sering 6 38 %
Total 16 100 %

32) Perawat mengikuti kasus diruangan


Tabel 2.42
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat mengikuti kasus
diruangan di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat mengikuti Frekuensi Persentase


kasus diruangan
Sering 5 31%
Sangat sering 11 69 %
Total 16 100 %

33) Perawat bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki


Tabel 2.43
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat bekerja sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat bekerja sesuai Frekuensi Persentase


dengan kompetensi yang
dimiliki
Jarang 5 31%
Sangat sering 11 69%
Total 16 100 %

34) Perawat memberikan pendidikan kepada pasien


Tabel 2.44
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat memberikan pendidikan
kepada pasien di ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad
Perawat pendidikan Frekuensi Persentase
kepada pasien
Sering 8 50,0 %
Sangat sering 8 50,0 %
Total 16 100 %

35) Perawat merasa perlu pengembangan karir bagi perawat agar dapat
meningktakan motovasi
Tabel 2.45
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat merasa perlu
pengembangan karir bagi perawat agar dapat meningktakan motovasi di
ruangan CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat merasa perlu Frekuensi Persentase


pengembangan karir bagi
perawat agar dapat
meningktakan motovasi
Sering 5 31 %
Sangat sering 11 69%
Total 16 100 %

36) Perawat diberi penghargaan sesuai kompetensi yang dimiliki


Tabel 2.46
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat diberi penghargaan
sesuai kompetensi yang dimiliki di ruangan CVCU di RSUD Arifin
Achmad

Perawat diberi Frekuensi Persentase


penghargaan sesuai
kompetensi yang
dimiliki

Sering 7 44 %
Sangat sering 9 56%
Total 16 100 %
37) Perawat merasa penilaian penampilan kerja tidak mempengaruhu perawat
bekerja
Tabel 2.47
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi perawat merasa penilaian
penampilan kerja tidak mempengaruhu perawat bekerja di ruangan
CVCU di RSUD Arifin Achmad

Perawat merasa penilaian Frekuensi Persentase


penampilan kerja tidak
mempengaruhu perawat
bekerja
Sering 4 25 %
Sangat sering 12 75 %
Total 16 100 %

BAB III

PERMASALAHAN DAN REMCANA TINDAKAN

A. Permasalahan

No DATA MASALAH
1. Data subjektif Belum optimalnya kerapian
Kepala ruang mengatakan belum di ruangan CVCU
optimalnya kerapian ruangan CVCU
Data objektif
Berdasarkan hasil observasi :
Tanggal 8-12-2021 terlihat penumpukan
gown di tempatnya sehingga gown tersebut
penuh dan terjatuh dilantai
2. Data subejktif Belum optimalnya
Kepala ruangan mengatakan sampah kebersihan ruangan CVCU
belum sesuai dengan jenis dan tempat
sampah yang sudah ditentukan
Data obejektif
Dari hasil observasi diruaangan tangga 8-
12-2021 (jam 7:20) terdapat sampah
masker di tongsampah non infeksius,
tanggal 9-12-2021 (jam 08:55) terdapat
gown pada tongsampah infeksius, (jam
11:18) terdapat handscoon ditongsampah
non infeksius.
3. Data objektif Rendahnya kesadaran dalam
a. Berdasarkan hasil observasi di tanggal cuci tanggan sesudah overan
8-12-2021 (jam 14:00) tidak adanya
mencuci tanggan setelah overan.
b. Tanggan 9-12-2021 (jam 7;45) tidak
adanya cuci tangan setelah overan
malam ke pagi

Berdasarkan pengkajian dan anlaisa data didapatkan masalah sebagai


berikut

1. Belum optimalnya kerapian di ruangan CVC


2. Belum optimalnya kebersihan ruangan CVCU
3. Rendahnya kesadaran dalam cuci tanggan sesudah overan
B. Inventaris masalah berdasarkan analisa situasi ruangan
1. Analisa SWOT

Kets Kekuatan Kelemahan Peluang ANCAMAN


MAN 1. jumalah tenaga 1. jumlah perawat Adanya Kesempatan Untuk 1. meningklatnya tuntuan
perawat diruang belum Mengikuti pelatihan masyarakat terhadap
sesuai standar memenuhi tenaga kesehatan
2. ketersedia tenaga kebutuhan 2. banyak bertumbuhnya
non perawat (dr, berdasarkan RS di pekanbaru
rehap medis, gizi, rumus Depkes 3. persaingan untuk
petugas mempromosikan rumah
farmasi,tenaga sakit dengan segala cara
administrasi)
3. sudah
terakreditasi kars
4. memiliki fasilitas
cukup lengkap
5. kebijakan
pimpinan untuk
mengembangkan
karir melalui
pendidikan
berkelanjutan
MANY 1. Gaji Perawat 1. tersedia perawatan yang
2. pemberian masih terjangkau
tunjangan saat
hari raya
3. kerja sama
dengan BPJS
kesehatan
4. peleksanaan
marketing RS
untuk
meningkatkan
pemasukan secara
optimal
dilaksanakan
METHOD 1. Adanya 1. Kurang Adanya struktur MPKP 1. persaingan rumah sakit
pembagian fungsi Optimalnya yang semakin ketat
dan tanggung Metode MPKP
jawab yang karna sebagian 2. ingginya kesadaran
disusun perhari besar belum masyarakat akan hukum
berdasarkan tim mendapatakan
2. komunikasi antar pelatihan MPKP
perawat primer
dan perawat
asosiet sudah
tertuang dalam
bentuk SOAP dan
SBAR
3. Tertulis pada
lembar catatan
perkembangan
pasien
terintergrasi
4. adanya program
orientasi tenaga
kerja
5. adanya SAK
yang lengkap
yang merujuk
kepada NIC,NOC
MATERIAL 1. Memiliki Ruang tunggu adanya pengenalan tentang 1. ketidak nyamanan
kapasitas 8 keluarga kurang luas pengoperasian ALKES keluarga
tempat tidur
2. tersedia sarana
dan prasarana
seperti
handhygine,
wastafel disetiap
ruangan
3. adanya pemilahan
sampah (medis,
non medis, dan
farmasi)
4. adanya safety box
sesuai standar
PPI
C. Prioritas masalah

No Masalah Importensi Teknologi Resoure IxTxR


P S RI PC DU IP
1. Belum optimalnya 5 5 4 5 3 3 4 4 400
kerapian di ruangan
CVCU

2. Belum optimalnya 5 5 5 5 5 5 4 4 480


kebersihan ruangan
CVCU

3. Rendahnya kesadaran cuci 5 5 5 5 5 5 4 4 480


tangan sesudah overan
Ket :
P :Prevelensi masalah
S :Akibat yang ditimbulkan
RI :Kenaikan jumlah masalah
PC :keprihatinan klien
DU:keimginan yang tidak terpenuhi
IP :iklim politik/political climate
Nilai :
1:sanagat kurang penting
2:kurang penting
3:cukup penting
4:penting
5:sangat penting
RENCANA KEGIATAN

PLANNING OF ACTION (POA) MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD RUANGAN


CVCU PEKANBARU

P
j
No Masalah Tujuan Strategi Oprasional Metode Waktu Pj Mahasiswa
Ruang
an
1 Belum optimalnya Jangka Panjang: a. Mengoptimalkan a. Menanamkan nilai a. sosial Valencia
kerapian di ruangan a. Diharapkan sistem kerapian tanggung jawab isasi Sandra
CVCU seluruh petugas dalam ruangan kerapian pada diri b. Prakti
menyadari CVCU . sendiri/klp k Ika syahputri
kerapian sangat b. Dokumentasi
penting
Jangka Pendek:
a. Setelah dilakukan
intervensi selama
12 hari Kerapian
ruangan teratasi

2 Belum optimalnya Jangka Panjang: Optimalnya a. Menanamkan nilai a. Simul praktik Imam saputra
kebersihan ruangan Diharapkan seluruh pelaksanaan tanggung jawab asi Sri mariaty
CVCU petugas menyadari kebersihan kerapian pada diri b. prakt
kebersihan diruangan CVCU sendiri/klp ek

Jangka Pendek:
Setelah dilakukan
intervensi selama 12
hari Kebersihan
ruangan Teratasi

3 Rendahnya kesadaran Jangka Panjang: a. Sosialisasi a. Mensosialisasikan a. Simul prakte Ulfa ayu
cuci tangan sesudah Mengurangi infeksi mengenai tata mengenai tata asi k ningrum
overan nosokomial baik dari cara cuci tanggan tertib handhaygine b. Sosial
petugas ke pasien b. Himbau kepada di ruangan CVCU isasi Tari oktaviani
atau pasien ke seluruh perawat b. Menghimbau c. Mem
petugas dan petugas kepada seluruh prate
Jangka Pendek: untuk mematuhi petugas kkan
Menegakan ke tata tertib yang menerapkan
displinan telah di handhaygine yang
handhaygine kepada sosialisasikan telah di
seluruh Petugas c. Observasi sosialisasikan
mengenai c. mengobservasi
kepatuhan mengenai
petugas terhadap kepatuhan petugas
handhaygine di terhadap
ruangan CVCU handhaygine di
d. Evaluasi ruangan CVCU
pelaksanaan d. evaluasi
kepatuhan pelaksanaan
petugas terhadap kepatuhan
handhaygine di Handhygine oleh
ruangan CVCU petugas di ruangan
CVCU
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai