Anda di halaman 1dari 35

FAKTOR YANG MEPENGARUHI MENINGKATNYA

HIPERTENSI PADA LANSIA DIWILAYAH KERJA


PUSKESMAS TAMALANREA KOTA
MAKASSAR
Proposal Penelitian
ABDUL WAHAB
AGIL MUHAMMAD SYAHRUL
AINUN MALIAH
DESYA LARASATI
ELSI ANDRIANI
FAJRIANTI HASMI
FARILA
IGA JUWITA PRATIWI

2020. 06. 11
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan secara global.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan istirahat. Pada umumnya hipertensi
tidak memberikan keluhan dan gejala yang khas sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Oleh
karenan itu hipertensi dikatakan sebagai the silent killer. Hipertensi juga merupakan faktor resiko utama untuk
terjadinya penyakit kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat menyebabkan stroke,
infark miokard, gagal jantung, demensia, gagal ginjal, dan gangguan pengelihatan. World Health Organization
memperkirakan hipertensi menyebabkan 9,4 juta kematian dan mencakup 7% dari beban penyakit di dunia. 3
Kondisi ini dapat menjadi beban baik dari segi finansial, karena berkurangnya produktivitas sumber daya
manusia akibat komplikasi penyakit ini, maupun dari segi sistem kesehatan.

Selain itu Hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64
tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah
bawah (27,2%) dan menengah (25,9%). Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun
2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua umur.
(RI, 2016)
RUMUSAN MASALAH

“Apakah ada yang mempengaruhi meningkatnya


hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas
Tamalanrea kota Makassar?“
TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

1.Untuk mengidentifikasi faktor yang


mempengruhi pola hidup pasien
Untuk mengidentifiksi faktor hipertensi pada lansia diwilayah kerja
Puskesmas Tamalanrea kota
yang mempengaruhi Makassar.
peningkatan hipertensi pada 2.Untuk mengidentifikasi tingkat
lansia di wilayah kerja pengetahuan pengonsumsian obat
puskesmas tamalanrea kota pasien hipertensi pada lansia
diwilayah kerja Puskesmas
Makassar. Tamalanrea kota Makassar.
3.Untuk mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi stres pasien
hipertensi pada lansia diwilayah kerja
Puskesmas Tamalanrea kota
Makassar.
MANFAAT PENELITIAN

01. 02. 03. 04. 05.


Teoritis Praktis Penelitian ilmiah Penelitian bagi institusi Manfaat bagi peneliti
Sebagai informasi
Hasil penelitian ini diharapkan Penelitian ini
tambahan bagi masyarakat Hasil penelitian ini
dapat memberikan manfaat khususnya keluarga yang sebagai bahan bacaan Bagi institusi pendidikan, merupakan pengetahuan
mengalami meiningkatnya bagi semua kalangan penelitian diharapkan dan pengalaman untuk
dan juga dapat menambah
Hipertensi di wilayah kerja dengan harapan dapat bahan referensi dan menambah
ilmu pengetahuan terutama Puskesmas Tamalanrea kepustakaan untuk innformasi dan
menambah pengalaman
kota Makassar. mahasiswa keperawatan wawasan dalam
dalam ruang lingkup dan ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian ini juga dalam memperkaya bidang penelitian dan
kesehatan tentang faktor yang Dapat sebagai informasi
diharapkan menjadi khasana ilmu juga sebagai salah
tambahan untuk
mempengaruhi meningkatnya literature atau bahan pengetahuanbaik tenaga satu syarat untuk
mempergunakan Health
hipertensi padalansia diwilayah Education kepentingan informasih ilmiah untuk pendidikan menyelesaikan
pendidikan kesehatan di melakukan kajian maupun peserta didik pendidikan sarjana
kerja puskesma Tamalanrea khususnya. program studi S1
wilayah kerja Puskesmas penelitian selanjutnya.
kota Makassar. Tamalanrea kota Makassar. keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN UMUM HIPERTENSI

DEFENISI
Menurut WHO (World Health Organization), batas normal adalah 120-140
mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik. Jadi seseorang disebut
mengidap hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥ 95 mmHg, dan tekanan darah perbatasan bila tekanan
darah sistolik antara 140 mmHg – 160 mmHg dan tekanan darah diastolik
antara 90 mmHg – 95 mmHg.

KLASIFIKASI KRITERIA
Berdasarkan Penyebab HIPERTENSI

1. Hipertensi Primer 1. Normal


2. Hipertensi renal 2. Hipertensi ringan
atau sekunder. 3. Hipertensi sedang
4. Hipertensi berat
5. Hipertensi sangat
berat
PATOFISIOLOGI
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui
terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh
angiotensin I converting enzyme (ACE). Ace memegang
peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah.
Selanjutnya oleh hormone, rennin (diproduksi oleh ginjal)
akan diubah menjadi angiotensin I. oleh ACE yang terdapat
diparu-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II
inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikan tekanan
darah dua aksi utama. Aksi pertama adalah meningkatkan
sekresi hormone antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH di
produksi dihipotalamus (kelenjar ptuitari) dan bekerja pada
ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan
meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan
keluar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan
tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume
cairan ekstrakulikuler akan ditingkatkan dengan cara
menarik
cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah
meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan
darah.
PATOFISIOLOGI

Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi


aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan
hormone steroid yang memiliki peranan penting pada
ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler,
aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam)
dengan cara mereabsorpsinya dengan tubulus ginjal.
Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali
dengan cara meningkatkan volume cairan
eksrtaseluler pada ada gilirannya akan meningkatkan
volume dan
tekanan darah.
MANIFESTASI KLINIS
Hipertensi tidak memberikan tanda-tanda
pada tingkat awal. Kebanyakan orang mengira bahwa
sakit kepala terutama pada pagi hari, pusing,
berdebar-debar, dan berdengung ditelinga merupakan
tanda-
tanda hipertensi. Tanda-tanda tersebut sesungguhnya
dapat terjadi pada tekanan darah normal, bahkan
seringkali tekanan darah yang relative tinggi tidak
memiliki tanda-tanda tersebut. Cara yang cepat untuk
menyakinkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi
adalah dengan mengukur tekanannya. Hipertensi
sudah
mencapai taraf lanjut, yang berarti telah berlangsung
beberapa tahun, akan menyebabkan sakit kepala,
pusing, nafas peendek, pandangan mata kabur, dan
menggaggu tidur.
KOMPLIKASI

STROKE

INFARK MIOKARD

EDEMA PARU
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGIS

DIURETIK BLOKER VASOLIDATOR PENGHAMBAT ANTAGONIS


ACE KASLSIUM
Dengan cara Dapat membuka Obat jenis vasodilator Efek utama ACE Antagonis kalsium
mengurangi jumlah air pembuluh darah dan adalah prasosin dan inhibitor adalah adalah sekelompok
dan garam didalam saluran udara (bronki) hidralasin. menurunkan efek obat yang bekerja
tubuh serta yang menuju ke paru- Kemungkinan yang enzim pengubah mempengaruhi jalan
melonggarkan paru. akan terjadi akibat angiotensin. Kondisi ini masuk kalsium ke sel-
pembuluh darah pemberian otot ini akan menurunkan sel dan mengendurkan
adalah sakit kepala dan perlawanan pembuluh otot-otot di dalam
pusing. darah dan menurunkan dinding pembuluh
tekanan darah. darah
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGIS

MENGURANGI MENURUNKAN
MENURUNKAN MENINGKATKAN
ASUPAN KONSUMSI
BERAT BADAN AKTIVITAS FISIK
NATRIUM KAFEIN DAN
ALKOHOL
FAKTOR YANG MEMPENARUHI HIPERTENSI

FAKTOR TIDAK TERKONTROL FAKTOR TERKONTROL

KONSUMSI GARAM,
ALKOHOL, DAN KAFEIN

JENIS KELAMIN OBESITAS

USIA MEROKOK

KETURUNAN AKTIFITAS FISIK

STRES

KONSUMI OBAT-OBATAN
TINJAUAN UMUM LANSIA

DEFENISI
Menurut WHO dan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998
tentang kesejahteraan lanjut usia pada bab 1 pasal 1 ayat 2 menyebutkan
bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu
penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan
perubahan yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang
berakhir dengan kematian.

KLASIFIKASI KRITERIA
Menurut WHO LANSIA
1. Berusia lebih dari
Elderly : 60 – 74 tahun
60 tahun.
Old : 75 – 89 tahun
2. Kebutuhan dan
Very old : >90 tahun
masalah yang
bervariasi
3. Lingkungan tempat
tinggal yang
bervariasi
BAB III
KERANGKA KONSEP
DASAR PEMIKIRAN VARIAEL PENELITIAN

PENGETAHUAN
POLA HIDUP STRES HIPERTENSI
MEMINUM OBAT

Tingkah laku Kejadia hipertensi Kejadian hipertensi Hipertensi adalah


seseorang juga tinggi diantara lebih besar terjadi suatu keadaan
mempunyai peranan orang yang minum 3 pada individu yang dimana seorang
yang sangat penting ons etanol per hari memiliki mengalami
terhadap timbulnya kecenderungan stress peningkatan darah
hipertensi emosional diatas normal yang
ditunjukan oleh angka
systolic (bagian atas)
dan angka diastolic
(bagian bawah)
KERANGKA KONSEP
IDENTIFIKASI VARIABEL

VARIABEL INDEPENDENT VARIABEL DEPENDENT

Variabel independen dalam Variabel dependen dalam


penelitian ini adalah pola penelitian ini adalah
hidup, mengkonsumsi peningkatan hipertensi pada
obat-obatan, stres. lansia.
DEFENISI OPERASIONAL

Definisi operasional definisi berdasarkan


karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan
tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah
yang merupakan fungsi definisi operasional. Dapat
diamati artinya memungkinkan peneliti melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat secara suatu
objek atau fenomena yang kemudian dapat diulang lagi
oleh orang lain.
KRITERIA OBJEKTIF

Pola hidup adalah cara kita berperilaku sehari-hari,


sejak bangun tidur hingga tidur lagi, misalnya tidur, makan,
berolahraga. Pola hidup dapat disamakan dengan kebiasaan.
Bila kita memiliki kebiasaan buruk, berarti kita juga memiliki
pola hidup yang buruk, begitupun sebaliknya.
POLA HIDUP
KRITERIA OBJEKTIF

Mengkonsumsi banyak obat setiap hari bisa


menciptakan resiko medis tersendiri bagi orang yang tersebut
dibandingkan dengan menyembuhkan. Untuk itu sebaliknya
perhatikan obat mana saja yang menjadi prioritas untuk
dikonsumsi setiap harinya.
PENGETAHUAN
MEMINUM OBAT
KRITERIA OBJEKTIF

Stres adalah reaksi/respon tubuh terhadap stressor


psikososial (tekanan mental/beban kehidupan.

STRES
KRITERIA OBJEKTIF

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seorang


mengalami peningkatan darah diatas normal yang ditunjukan oleh
angka systolic (bagian atas) dan angka diastolic (bagian bawah)
pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan
HIPERTENSI
darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmanometer) ataupun
alat digital lainnya. Nilai normal tekanan darah seseorang dengan
ukuran tinggi badan , berat badan, tingkat aktivitas normal dan
kesehatan secara umun adalah 120/80 mmHg.
HIPOTESIS PENELITIAN

Tidak ada hubungan antara pola hidup Ada hubugan antara mengkonsumsi
dengan meningkatnya hipertensi pada obat-obatan dengan meningkatnya
lansia di wilayah kerja Puskesmaa hipertensi pada lansia di wilayah kerja
Tamalanre kota Makassar. Puskesmas Tamalanrea kota Makassar.

HIPOTESIS HIPOTESIS
NOL ALTERNATIF

Tidak ada hubugan antara Ada hubungan antara mengkonsumsi


mengkonsumsi obat-obatan dengan Hipotesis adalah suatu obat-obatan dengan meningkatnya
meningkatnya hipertensi pada lansia di pernyataan asumsi hipertensi pada lansia di wilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea H0 tentang hubungan antara
HA Puskesmas Tamalanrea kota Makassar.
kota Makassar. dua atau lebih variabel
yang diharapkan bisa
menjawab suatu
pertanyaan dalam
penelitian. Setiap hipotesis
terdiri atas suatu unit atau
Tidak ada hubungan antara stres dengan bagian dari permasalahan. Ada hubungan antara stres dengan
meningkatnya hioertensi pada lansia di H0 HA meningkatnya hipertensi pada lansia di
wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea
kota Makassar. kota Makassar.
BAB IV
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN

JENIS DAN
METODE LOKASI
PENELITIAN PENELITIAN WAKTU
PENELITIAN
Metode yang
digunakan penelitian ini Penelitian ini Waktu penlitian ini
adalah metode cross dilaksanakan di dilaksanakan pada bulan
sectional adalah jenis Wilayah kerja mei sampai bulan juni
penelitian deskriptif Puskesmas 2020
analitik jenis yang Tamalanrea kota
menekankan waktu Makassar.
pengukuran atau
observasi data variabel
independen dan
dependen hanya satu
kali pada satu saat.
POPULASI DAN SAMPEL

PENENTUAN BESAR SAMPEL

SAMPEL
66 responden

Populasi adalah subjek yang


memenuhi kriteria yang telah
diterapkan.

Sampel terdiri atas bagian populasi


terjangkau yang dapat dipergunakan
sesuai subjek penelitian melalui
sampling
POPULASI
194 orang
KRITERIA SAMPEL

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

Responden lansia yang berusia Responden yang tidak dapat


≥ 60 tahun membaca atau melihat

Responden lansia yang sudah Responden yang tidak hadir pada


mengalami hipertensi saat penelitian ini dilaksanakan

Responden yang bersedia dan mau Responden yang tidak


bekerjasama dalam penelitian ini. memiliki riwayat penyakit
hipertensi
ETIKA PENELITIAN

PRINSIP MANFAAT PRINSIP MENGHARGAI PRINSIP KEADILAN


01 02 HAK MANUSIA 03
 Hak untuk ikut /tidak  Hak untuk mendapatkan
 Bebas dari penderitaan
menjadi responden (right pengobatan yang adil
to self determination). (right in fair treatment).
 Bebas dari eksploitasi  Hak untuk memdapatkan  Hak dijaga
jaminan dari perlakuan kerahasiaannya (right to
yang diberiakan (right to full privacy).
 Benefit ratio
disclosure)
 Informed concent
CARA PENGUMPULAN DATA

Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat
pengukuran atau alat pengambilan data langsung dari subjek
sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.

Data sekunder
Data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian
(Siswanto, Susila, Suyanto, 2017). Data sekunder dalam
penelitian diperoleh dari Kepala Puskesmas Tamalanrea,
Kota Makassar.
INSTRUMEN PENELITIAN

Pada jenis pengukuran ini, peneliti mengumpulkan data


secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara
tertulis. Pertanyaan yang diajukan dapat juga dibedakan menjadi
pertanyaan terstruktur, peneliti hanya menjawab sesuai dengan
pedoman yang sudah ditetapkan dan tidak terstruktur, yaitu subjek
menjawab secara bebas tentang sejumlah pertanyaan yang
diajukan secara terbuka oleh peneliti. Pertanyaan dapat diajukan
secara langsung kepada subjek atau disampaikan secara lisan
oleh peniliti dari pertanyaan ysng sudah tertulis. Hal ini dilakukan
khususnya kepada subjek yang buta huruf, lanjut usia, dan subjek
yang kesulitan mebaca yang lain.
UJI INSTRUMEN TEKHNIK PENGUMPULAN LANGKAH PENGELOLAHAN
DATA DATA
 Uji Validitas Teknik pengumpulan data yang
 Uji Reabilitas digunakan yaitu : kuisioner dan  Pengolahan Data
wawancara  Analisis Data
 Analisis Univariat
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai