Anda di halaman 1dari 8

Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar (DKKD)

Program Studi Magister Ilmu Keperawatan (Prodi MIK)


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI)

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi & Manajemen Pelayanan Keperawatan


Kode MK (SKS) : NSMK 801002 (2 SKS Teori)
Koordinator MK : Dr. Hanny Handiyani, SKp., M.Kep.
Prodi : Prodi Magister Ilmu Keperawatan
Peminatan : Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Semester, Th Ajaran : Gasal, TA 2020/ 2021
Periode Ujian : Ujian Tengah Semester (UTS)
Hari dan tanggal : Kamis, 5 November 2020
Waktu dan lama ujian : Pk 16.00—18.00 (120 Menit)
Jenis soal : Esay
Sifat soal : Buka Buku

Penjelasan Pengisian Soal dan Tata Tertib Ujian:


1. Jawablah soal berikut pada file ini dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Rename nama file dengan menambahkan nama mahasiswa di depan nama file ini.
2. Tulis Nama dan NPM di sudut kiri atas lembar jawaban.
3. Peserta ujian wajib mengisi pakta integritas dan mentaatinya. Bila melanggar, nilai ujian nol

Situasi:
RS MS merupakan RS swasta yang dicanangkan memberikan pelayanan perawatan pasien
Covid-19 karena semakin tingginya kasus di daerah sekitar RS itu. Walau dengan keterbatasan
yang dimiliki RS, RS tengah berbenah untuk dapat memenuhi standar pelayanan di RS tsb.
Saudara sebagai kepala ruangan diminta untuk mempersiapkan ruang rawat yang sebelumnya
tidak untuk perawatan Covid menjadi ruang rawat khusus pasien Covid-19.

Soal:
1. Uraikan minimal 3 masalah yang akan Saudara hadapi dari situasi tersebut.
2. Jelaskan justifikasi/ alasan mengapa akan muncul masalah pada nomor 1 sesuai konsep
dalam perilaku organisasi dan manajemen pelayanan keperawatan, salah satu alasan
menggunakan Basic OB Model alasan lain dapat dikaitkan dengan teori keperawatan terkait.
3. Uraikan dampak situasi tersebut pada individu, kelompok, dan organisasi di RS MS
4. Uraikan contoh aktivitas kepala ruangan dalam menjalankan peran kepala ruangan dalam
situasi di RS MS.
5. Jelaskan secara singkat contoh kegiatan kepala ruangan di setiap fungsi manajemen dalam
mempersiapkan ruang rawat khusus pasien Covid-19 tersebut.

Selamat menjawab soal. Semoga sukses.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


Lembar Jawaban Ujian

Nama : Yuyun Setiyawati


NPM :2006562641

Jawaban:
1. Uraikan minimal 3 masalah yang akan Saudara hadapi dari situasi tersebut.
Akan terjadi resiko terjadinya konflik di ruangan tersebut, konflik yang terjadi diantaranya :
a. Konflik Tugas – Berhubungan dengan tugas pekerjaan
Adanya proses perubahan fungsi ruangan yang tadinya rawat inap biasa menjadi
perawatan covid pasti akan memunculkan beragam konflik, terjadinya perbedaan
pendapat antara nantinya adanya tugas yang berbeda, cara kerja, dan bagaimana perawat
dalam melakukan asuhan kepada pasien.
b. Konflik Hubungan adalah konflik berdasarkan hubungan interperonal
Perbedaan pendapat dan opini yang terjadi di staff pasti beraneka ragam sehingga akan
beresiko menimbulkan konflik hubungan interprsonal.
c. Konflik proses adalah konflik atas cara melakukan pekerjaan
Akan terjadi perdebatan tentang peran dan tanggung jawabnya staff dengan perubahan
ruangan yang akan terjadi.
2. Jelaskan justifikasi/ alasan mengapa akan muncul masalah pada nomor 1 sesuai konsep
dalam perilaku organisasi dan manajemen pelayanan keperawatan, salah satu alasan
menggunakan Basic OB Model alasan lain dapat dikaitkan dengan teori keperawatan terkait
Jawab :
Akan muncul suatu konflik di dalam organisasi karena akan adanya perubahan fungsi yang
terjadi di dalam ruangan tersebut.
Perilaku Keorganisasian, atau organizational behavior (OB) adalah disiplin ilmu yang
mempelajari perilaku individu dan kelompok-kelompok struktur organisasi dalam organisasi
dengan tujuan meningkatkan kepuasan kerja karyawan, produktivitas, dan efektivitas
organisasi. Dengan kata lain, perilaku organisasi berkaitan langsung dengan pemahaman dan
upaya mengendalikan perilaku manusia dalam organisasi, demi mencapai tujuan bersama.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


Konsep OB tidak dapat dipisahkan dari disiplin ilmu-ilmu perilaku yang lain. Beberapa di
antaranya bahkan merupakan sub-disiplin dari OB, yakni psikologi, psikologi sosial,
sosiologi, ekonomi, dan anthropologi budaya. Perbedaan OB berbeda dengan disiplin ilmu
tersebut adalah : 1. OB memadukan berbagai disiplin ilmu perilaku; 2. OB membatasi dan
menekankan pada perilaku manusia dalam organisasi.
Konsep OB meliputi tiga elemen utama, yakni individu, kelompok, dan faktor-faktor
organisasi. Ketiga elemen tersebut berinteraksi dan menghasilkan produktivitas, kepuasan
kerja, dan efektivitas organisasi. Produktivitas adalah keluaran yang dihasilkan oleh kegiatan
individu dan kelompok dalam organisasi. Kepuasan kerja adalah perasaan senang yang
dirasakan individu sebagai akibat dari pekerjaan dan kondisi lingkungan kerjanya.
Efektivitas organisasi adalah tingkat keberhasilan yang dicapai organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa permasalahan/konflik akan muncul apabila tidak adanya
koordinasi yang baik antara individu, kelompok dan organisasi dengan baik dan itu
merupakan mata rantai yang tidak dapat terpisahkan. Perlunya koordinasi yang tepat
sehingga mampu menciptakan suatu kepuasan kerja.
3. Uraikan dampak situasi tersebut pada individu, kelompok, dan organisasi di RS MS
Di dalam suatu perubahan pasti terdapat suatu konflik, dan di situlah fungsi manajemen
konflik untuk berupaya menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Individu yang berusaha
untuk menyesuaikan dalam perubahan, harus di dukung oleh kelompok di tim tersebut dan
organisasi harus mampu memaparkan plan of action dengan jelas. Individu, kelompok dan
organisasi harus saling berkaitan, saling mendukung satu sama lain dengan menguraikan
program kerja dan apa pencapaian yang akan dilakukan. Dengan ada satu visi dan misi yang
sama diharapkan akan mengurangi resiko konflik yang ada di ruangan tersbut
4. Uraikan contoh aktivitas kepala ruangan dalam menjalankan peran kepala ruangan dalam
situasi di RS MS.
Ada 3 peran kepala ruang dalam pelayanan keperawatan ruang Covid:
1. Interpersonal
Seorang manajer/kepala ruang harus menampilkan 3 peran lagi, yaitu :
a. Role Model / Figur head : Kepala ruang sebagai role model bagi stafnya dalam menyikapi
perubahan yang ada di RS dengan era covid tidak memunculkan polemik dan berusaha
sebagai mediator jika ada konflik karena adanya perubahan fungsi ruangan.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


b. Leader : peran mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini
kepala ruang merubah tujuan organisasi disesuaikan dengan perubahannya menjadi ruang
rawat covid.
c. Liaison : dimana kepala ruang perlu membangun komunikasi yang baik dengan timnya
sehingga di harapkan tim nya mampu bekerja sama dalam perubahan yang terjadi.
2. Informasional
Manajer akan melakukan :
a. Monitoring : dilakukan dengan melakukan monitoring kerja perawat pelaksana.
b. Disseminator : dilakukan dengan memberikan informasi yang relevan terhadap anggota
tim jika akan ada perubahan fungsi dari ruang rawat biasa menjadi ruang covid.
c. Spoke Person : dilakukan kepala ruang dengan menyampaikan informasi kepada pihak
luar mengenai timnya agar tujuan organisasinya dapat tercapai.
3. Decisional
Seorang kepala ruang dilakukan dengan menjalankan 4 sub peran lainnya, yaitu :
a. Entrepreuneur
Dilakukan dengan menciptakan dan mengkontrol perubahan di dalam tim, dalam
menjalankan peran ini seorang manajer harus mampu menjadi agen pembaharu untuk
meningkatkan terus pelayanan keperawatannya.
b. Disturbance Handler
Dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan dan mengambil tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi di ruang rawat karena adanya proses perubahan
fungsi ruang rawat menjadi ruang rawat Covid.
c. Resource Allocator
Dilakukan dengan mendistribusikan sumber daya secara tepat sesuai dengan kebutuhan
ruang rawat Covid yang akan di buka.
d. Negotiator
Kepala ruang mampu bernegosiasi dengan anggota tim untuk mempertahankan mutu
pelayanan dan asuhan keperawatan menjadi lebih baik lagi walaupun akan adanya
perubahan fungsi ruang rawat.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


5. Jelaskan secara singkat contoh kegiatan kepala ruangan di setiap fungsi manajemen dalam
mempersiapkan ruang rawat khusus pasien Covid-19 tersebut.
Jawaban :
1. Planning / Perencanaan
Merupakan proses merumuskan tujuan, rencana tindakan, menentukan personil/staf,
merancang proses dan hasilnya, memberikan umpan balik kepada personil dan memodifikasi
rencana yang diperlukan.
Kepala ruang mengawali proses ini dengan menetapkan Hirarki Perencanaan : Visi, Misi,
Filosofi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Prosedur, Peraturan.
Seorang kepala ruang dinyatakan telah menjalankan fungsi perencanaannya dengan baik jika
diruangannya sudah memiliki Hirarki Perencanaan dan Plan of Action.
Seorang manajer keperawatan harus menetapkan 5 W – 1 H dari ruang rawat.
Perencanaan dikatakan baik jika :
a. SMART
S : Spesific
M : Measurable (dapat diukur)
A : Achivable (dapat dicapai)
R : Relevant (sesuai tujuan organisasi)
T : Time Bound (memiliki batasan waktu yang jelas)
b. Terdokumentasi
c. Disepakati oleh seluruh personel yang ada di ruang rawat.
Jadi diharapkan dengan melakukan suatu perencanaan yang baik sebelum pembentukan
ruang covid, akan lebih terarah dalam menjalankan program ruangan covid tersebut.
2. Organizing / Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan upaya pengelompokan aktivitas untuk menentukan tujuan
organisasi, penugasan, penentuan cara pengkoordinasian, baik secara vertical maupun
horizontal.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


Prinsip Pengorganisasian :
a. Rantai Komando
Ditetapkan dengan membuat hubungan hirarki dalam suatu otoritas dari atas ke bawah.
Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya struktur organisasi di Ruang Covid di mana di
dalamnya terdapat garis tegas yang menghubungkan antara atasan dan bawahan.
b. Kesatuan Komando
Merupakan suatu upaya dimana satu pekerja memiliki satu pemimpin dan satu rencana
untuk kelompok aktivitas dengan objek yang sama, dengan kata lain seorang staf
memiliki satu atasan. Jadi diharapkan akan lebih terarah dalam proses pelaporan dan
tidak terjadi kebingungan yang terjadi di ruang covid.
c. Rentang Kendali
Dimana setiap orang dapat mengawasi secara efektif dalam suatu jumlah tertentu, fungsi
tertentu, dan suatu geografis tertentu.
d. Spesialisasi
Dapat kita lihat dari suatu kondisi dimana setiap orang dapat menampilkan satu
spesialisasi yang spesifik dalam aktivitas pekerjaannya.
Kepala ruangan telah dikatakan melaksanakan fungsi pengorganisasian dengan baik di ruang
Covid dibuktikan dengan adanya beberapa hal, mampu terlaksananya prinsip – prinsip
pengorganisasian di ruang Covid, struktur organisasi jelas, ada pengorganisasian staff dalam
bentuk uraian tugas dengan jelas, jelasnya sistem komunikasi, dan jelasnya sistem
koordinasi antara staff di dalam ruang Covid tersebut.
3. Staffing / Ketenagaan
Kepala ruangan memastikan setiap asuhan keperawatan diberikan oleh perawat yang
kompoten di bidangnya.
Fungsi ketenagaan yang dilakukan oleh kepala ruangan dilakukan meliputi 7 aktivitas.
Aktivitas Ketenagaan terdiri dari :
a. Menentukan kebutuhan : tenaga keperawatan di ruang Covid baik jumlah maupun
kompetensi yang diharapkan dari staff sesuai kebutuhan dan kompetensi di ruang Covid.
b. Perekrutan : sistem perekrutan tenaga keperawatan di sini biasanya bekerja sama dengan
sistem yang ada di RS.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


c. Seleksi
d. Penempatan dan Penugasan
e. Indoktrinasi : Perawat sudah ditempatkan di ruang Covid, dan sebelumnya dilakukan
proses pelaksanaan orientasi. Aktivitas tersebut dilakukan upaya penyesuaian bagi staf
terhadap lingkungan pekerjaannya, proses tersebut meliputi proses induksi dan proses
orientasi.
f. Meretensi Staf : berbagai upaya untuk mempertahankan tetap bertahan bekerja sesuai
dengan kompetensinya.
g. Persiapan Pensiun Staf : agar dapat dijalankan dengan baik selama perawat tersebut
bekerja di RS.
Pelaksanaan fungsi ketenagaan kepala ruang dianggap baik dapat dilihat dari pasien, dimana
pasien mampu mendapatkan asuhan keperawatan dari perawat yang kompeten di setiap shift,
artinya kepala ruang perlu menyesuaikan jadwal dinas perawat sehingga di setiap shift
pasien mendapatkan asuhan keperawatan dari perawat yang kompeten.
4. Actuating / Pengarahan
Proses penentuan uraian tugas masing – masing staf, wewenang dan batasan dalam
menjalankan tugasnya.
Fokus dari fungsi pengarahan ini adalah dimana kepala ruang melakukan aktivitas
membimbing dan meningkatkan motivasi staff.
Fungsi pengarahan dapat dilakukan kepala ruang melalui beberapa aktivitas antara lain:
a. Menciptakan iklim yang memotivasi
b. Menetapkan komunikasi organisasi
c. Melakukan kegiatan manajemen konflik
d. Negosiasi
e. Pendelegasian staff
Seorang kepala ruangan dikatakan telah melakukan fungsi pengarahan dengan baik di ruang
covid apabila seluruh stafnya memiliki perilaku/menampilkan perilaku yang sesuai dengan
tujuan organisasi.
5. Controling / Pengendalian
Proses berkesinambungan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Aktivitas kepala ruang Covid di fungsi pengendalian, meliputi :

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH


a. Upaya mengembangkan standar pelayanan keperawatan.
b. Melakukan audit keperawatan dengan membandingkan standar dengan hasil yang
didapatkan dari pelayanan keperawatan.
c. Menentukan upaya perbaikan jika terjadi penyimpangan yang ditemukan di saat audit
keperawatan.
Fungsi pengendalian kepala ruang dikatakan baik apabila ruang Covid memiliki
indikator/standar mutu pelayanan di ruang Covid dan proses penilaian kinerja staff
dilakukan secara berkesinambungan.

UTS MK PO-Manyankep 2020-HH

Anda mungkin juga menyukai