Anda di halaman 1dari 10

Nama : sindy lidya

Nim : 1710105034
Prodi : keperawatan 8a

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER


1. Jelaskan dampak positif dan negative dari sebuah konflik beserta contohnya?

2. Jika seorang perawat melanggar aturan atau disiplin yang ada di RS, sanksi seperti

apa yang akan diberikan sesuai dengan UU keperawatan?

3. Jelaskan tujuan dari disiplin kerja bagi organisasi atau perusahaan?

4. Jelaskan apa saja yang dilakukan oleh kepala ruangan agar dapat membuat aturan

yang adil dan efektif untuk anggotanya?

5. Apa manfaat dilakukannya performance appraisal pada suatu organisasi atau RS?

6. Jelaskan perbedaan mutasi dengan rotasi jabatan dan berikan contoh sesuai dengan

masalah yang ada di RS?

7. Jelaskan contoh pelanggaran berat yang dilakukan oleh perawat dan sanksi apa yang

didapatkannya dengan tahapan yang jelas?

8. Jelaskan peran pemimpin dalam keperawatan?

9. Jelaskan pelatihan apa saja yang harus diberikan kepada nurs manajer?

10. Jelaskan gaya kepemimpinan yang efektif dilakukan oleh pemimpin dalam

kelompok?

Jawaban :

1. Jelaskan dampak positif dan negative dari sebuah konflik beserta contohnya

Jawab :

Dampak Positif Konflik Sosial


a. Adanya yang memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum

selesai dipelajari.

b. Adanya penyesuaian kembali norma dan nilai yang diserta dengan hubungan

sosial dalam kelompok yang berkaitan.

c. Jalan untuk mengurangi ketegangan antar individu maupun antar kelompok.

d. Untuk mengurangi atau menekan adanya perselisihan yang terjadi dalam

masyarakat.

e. Membantu menghidupkan kembali norma lama serta menciptakan norma baru

Dampak Negatif Konflik Sosial

a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang telah mengalami

konflik dengan kelompok lain.

b. Keretakan hubungan antar anggota kelompok, contohnya akibat konflik antar

suku.

c. Menimbulkan perubahan kebribadian pada individu, contohnya adanya rasa

benci serta saling curiga akibat perang.

d. Adanya kerusakan harta benda serta hilangnya nyawa manusia.

contoh Konflik

demonstrasi buruh, demonstrasi mahasiswa pada 1998, demo aktivis dan

mahasiswa menolak Omnibus Law.

2. Sanksi Pelanggaran Disiplin yaitu: Pelanggaran kerja adalah setiap ucapan, tulisan,

perbuatan seorang pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh

pimpinan organisasi. Sedangkan sanksi pelanggaran kerja adalah hukuman disiplin

yang dijatuhkan oleh pimpinan organisasi kepada pegawai yang melanggar peraturan

disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi.


Menurut rivai (2011) ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang

umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu:

Sanksi pelanggaran ringan, dengan jenis:

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

d. Sanksi pelanggaran sedang, dengan jenis:

e. Penundaan kenaikan gaji

f. Penurunan gaji

g. Penundaan kenaikan pangkat

h. Sanksi pelanggaran berat, dengan jenis:

i. Penurunan pangkat

j. Pembebasan dari jabatan

k. Pemberhentian

l. Pemecatan

3. Tujuan Pembinaan Disiplin Kerja

Menurut Sastrohadiwiryo (2005) tujuan pembinaan disiplin ada 2 yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pembinaan disiplin kerja adalah demi kelangsungan dalam

perusahaan sesuai dengan motif perusahaan yang bersangkutan, baik secara hari ini

maupun hari esoknya.

2. Tujuan khusus pembinaan disiplin kerja antara lain sebagai berikut:

Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan

maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik tertulis maupun

tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen. Dapat melaksanakan


pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang

maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai

dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dapat menggunakan dan

memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa perusahaan dengan sebaik-

baiknya. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku

pada perusahaan. Dan Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi

sesuai dengan harapan dari perusahaan yang baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang.

4. Kepala ruangan membuat aturan adil dan efektif untuk anggotanya yaitu:

1. Aturan yang adil :

a. Menggambarkan kegiatan sebenarnya

b. Melaporkan kesalahan dengan tepat

c. Berpandangan ke depan

d. Menunjukkan kesalahan pada hal-hal yang kritis dan penting

e. Bersifat obyektif

f. Bersifat fleksibel

g. Menggambarkan pola kegiatan organisasi

h. Bersifat ekonomis

i. Bersifat mudah dimengerti

j. Menunjukkan kegiatan perbaikan

Aturan yang efektif :

a. Menyusun tujuan dan mempunyai pandangan jauh ke depan

b. Mengembangkan diri

c. Berfikir kritis

d. Menyelesaikan masalah
e. Menghormati individu

f. Mendengarkan orang lain danmempunyai ketrampilan berkomunikasi

5. Manfaat yang dilakukan perfomance appraisal pada organisasi atau rumah sakit yaitu

sebagai berikut

a. Adanya Umpan Balik & Perbaikan Kinerja

b. Kompensasi ( segala sesuatu yang diterima dengan baik dalam sebuah

perusahaan dalam bentuk uang dan barang)

c. Pelatihan & Pengembangan Karyawan

d. Pertimbangan Penempatan (Promosi, Transfer, & Demosi)

e. PHK (pengakhiran hubungan kerja)

f. Diagnosa & Penilaian Desain Kerja

6. Pada mutasi adalah pindah berarti pegawai dipindah ke jabatan yang berbeda.

Sedangkan pada rotasi kerja adalah pemindahan dimaksudkan agar pegawai

mendapat keahlian dan pengalaman untuk perencanaan pengembangan manajemen.

Contoh mutasi : perawat dimutasi dari katim menjadi karu, sedangkan rotasi : perawat

dirotasi dari ruang A ke ruang B.

7. Adaberapa contoh pelanggaran berat yang dilakukan oleh perawat dan sanksi apa

yang didapatkannya denga tahapan yang jelas yaitu sebagai berikut :

Pelanggaran kode etik keperawatan seperti contohnya lalai menjalankan

kewajiban terhadap pasien, Pelanggaran kode etik keperawatan yang pertama adalah

bentuk kelalaian yang dilakukan oleh perawat kepada pasien. Kelalaian ini dapat

berupa kesalahan pemberian obat, penanganan yang lambat, tidak sesuai dengan

diagnosa hingga bahkan kesalahan dalam menangani pasien. Sebut saja sebuah kasus

yang pernah terjadi di wilayah Amerika Serikat. Diaman seorang perawat memotong
jari tangan bayi yang barus berusia tiga bulan. Bukannya nelapor kepada dokter ia

justru membuang jari tangan bayi tersebut.

Hal tersebut baru diketahui setelah seorang perawat lain melihat jari tangan

sang bayi berdarah. Setelah dicari cari kemudian barulah ditemukan potongan jari

bayi tersebut di dalam kotak sampah. Tentu saja hal ini membuat kita sedikit prihatin.

Sebab, harusnya seorang perawat mamou memberikan pelayanan yang baik dengan

memberi penanganan medis yang tepat. Namun jika hal yang demikian yang terjadi

tentunya akan membuat seorang perawat yang tadi dikatakan melanggar kode etik.

Sebagai manusia tentunya seorang perawat juga tidak luput dari kesalahan.

Namun, ada baiknya jika tetap berpegang kepada kode etik yang ada, sehingga

kemudian nantinya akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal

demi kesembuhan pasien. Serta juga meminimalisir kesalahan dan kelalaian dengan

meningkatkan kualitas dan tanggung jawab terhadap profesi. Pelayanan Keperawatan

dalam UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan

profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktik Keperawatan adalah

pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.

Keperawatan sekarang memiliki Undang-undang tersendiri.

8. Peran pemimpin dalam keperawatan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan dan pengorganisasian (organizing and planning)

Dalam ruang perawat, tugas keperawatan haruslah disusun dan dirancang dengan

matang dan teroganisir dengan baik termasuk waktu pelaksanaan tugas, pelaporan

dan sebagainya. Tugas kepala ruang perawat sangat berperan dalam merencanakn

dan mengatur tugas-tugas keperawatan.


b. Pengarahan dan penugasan

Pemimpin perawat atau kepala ruang bertanggungjawab dalam memberi arahan

dan tugas pada perawat guna menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan

baik. Tugas apa saja yang mesti dilakukan ketika berhadapan dengan pasien dari

berbagai kalangan. Pemimpin harus mampu menjelaskan dan mengarahkan

bawahannya dengan baik dan jelas.

c. Bimbingan

Dalam keperawatan bimbingan adalah aspek penting yang tak boleh diabaikan.

Pemimpin harus menunjukkan metode tepat dalam membimbing rekan dan

bawahannya. Bimbingan keperawatan berupa pengetahuan serta keterampilan

keperawatan. Pemimpin perawat adalah orang yang berpengalaman dan memaham

aspek keparawatan.

d. Kerja sama dan partisipasi

Kerja sama dan partisipasi sangat dibutuhkan dalam tugas keperawatan. Tanpa

keduanya tugas keperawatan tidak berjalan optimal. Kerja sama dan partisipasi

dapat tercipta jika suasana nyaman dan demokratis ada dalam organisasi

keperawatan. Kerja sama dilakukan antar atasan, sesama rekan, dan bawahan.

Upayakan setiap individu berpartisipasi aktif dalam tugas sesuai kemampuannya.

e. Koordinasi

Pemimpian dalam keperawatan harus paham bagaimana agar setiap perawat akan

tugas dan tanggung jawabnya. Pemimpin keperawatan juga harus memberikan

laporan atas kinerja bawahannya pada atasan. Koordinasi yang baik sangat

dibutuhkan dalam kerja keperwatan.

9. Training Manajemen Keperawatan


Perawat juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang profesional sebagai salah

satu indikator dalam menciptakan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Untuk

menciptakan loyalitas perlu adanya kemampuan dalam hal soft skill yang mungkin

saat ini dianggap hal yang kurang penting. Banyak permasalahan yang bersumber dari

soft skill yang kurang baik dan tentu saja hal ini akan berdampak pada kepercayaan

dan loyalitas pelanggan. Tujuannya untuk Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

perawat manager di rumah sakit dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai

pengelola pelayanan keperawatan secara berkualitas, efektif dan efisien.

Materi Training manajemen keperawatan Yaitu :

a. Kepala ruang / ketua tim sebagai manajer di ruang rawat

b. Komunikasi yang efektif dalam manajemen keperawatan

c. Perencanaan keperawatan di ruang rawat

d. Pengorganisasian pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat bangsal

e. Model praktek keperawatan profesional

f. Motivasi dalam manajemen keperawatan

g. Supervisi dalam manajemen keperawatan

h. Manajemen konflik

i. Monitoring dan evaluasi mutu asuhan keperawatan

j. Pelayanan prima keperawatan di rumah sakit

k. Panduan manajemen keperawatan di tingkat ruang rawat

10. Jelaskan gaya kepemimpinan yang efetif dilakukanoleh pemimpin dalam kelompok

yaitu sebagai berikut :

a. Gaya otokratis

Kepemimpinan otokratis disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif

b. Gaya demokratis
Gaya demokratis berarti mencari kolaborasi dan konsensus. Anggota tim adalah

bagian dari proses pengambilan keputusan. Arus komunikasi naik, turun, dan

melintasi bagan organisasi

c. Gaya transformasional

Pemimpin transformasional mendorong perubahan. Mereka masuk ke organisasi

untuk membalikkan keadaan, mengembalikan keuntungan, atau meningkatkan

budaya.

d. Gaya delegatif

Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin

memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan

tujuan dan cara mereka masing-masing

e. Gaya transaksional

Pemimpin transaksional melanjutkan agenda langsung. Mereka khawatir tentang

menyelesaikan tugas dan melakukan apa yang mereka katakan telah mereka

lakukan.

f. Gaya partisipatif

Kepemimpinan partisipatif juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka,

bebas atau nondirective

g. Kepemimpinan situasional

Gaya kepemimpinan ini dikenal pula sebagai kepemimpinan tak tetap(fluid) atau

kontingens.

h. Gaya visioner

i. Gaya kepemimpinan selanjutnya adalah visioner. Dalam hal ini, seorang

pemimpin perlu menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk
merancang tujuan dan visi misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya

bahwa mereka sedang menuju jalan keberhasilanKepemimpinan ala Arsitek

Untuk jenis ini, para pemimpin ahli dalam merancang masa depan, mendesain

organisasi menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih

j. Kepemimpinan sebagai Pelatih

Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya

tidak bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya.

Anda mungkin juga menyukai