Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL KAJIAN LITERATURE REVIEW

A. Hasil Kajian Literature Review


Proses hasil pengumpulan literature review dilakukan dengan cara
pemilihan jumlah artikel ilmiah dari 20 artikel menjadi 10 artikel ilmiah yang
terbagi dari 3 artikel ilmiah dari portal garuda dan 7 artikel ilmiah dari google
scholar. Proses pencarian dilakukan melalui elektronik based yang terindeks
seperti Google Scholar dan Portal Garuda.

Tabel 4.1 Hasil Kajian Literature Review

Author Bahasa Sumber Judul Tujuan Metode Hasil


(Tahun) Artikel Penelitian Penelitian Temuan
1 Reska Indonesi Portal Faktor- 1. untuk Kuantitatif 1. ada
Handaya a Garuda faktor mengetah hubungan
ni, 2017) yang ui antara pola
https:// berhubun hubungan asuh ibu
garuda.ri gan pola asuh dengan
stekbrin. dengan ibu status gizi
go.id/ status gizi dengan pada balita
documen pada satatus (ρ =
ts/ balita gizi balita 0,003)
detail/
854329

2 Nana Indonesi Google Faktor- 1. untuk Kuantitatif 1. adanya


Aldriana, a Scholar faktor mengetah hubungan
Andria, yang ui antara
Heny https://e- mempeng hubungan pengetahu
Sepduwia journal.u aruhi pengetah an ibu
na pp.ac.id/ status gizi uan ibu dengan
index.ph balita di dengan status gizi
p/akbd/ desa status gizi balita di
article/ kepenuha balita di desa
view/ n hulu desa kepenuhan
1985 wilayah kepenuha hulu
kerja n hulu wilayah
puskesma wilayah kerja
s kerja pusksmas
kepenuha puskesma kepenuhan
n hulu s hulu (ρ =
kepenuha 0,001)
n hulu 2. adanya
2. untuk hubungan
mengetah antara
ui pendpatan
hubungan keluarga
antara dengan
pendapata status gizi
n balita di
keluarga desa
dengan kepenuhan
status gizi hulu
balita di wilayah
desa kerja
kepenuha puskesmas
n hulu kepenuhan
wialayah hulu
kerja (ρ =
puskesma 0,001)
s
kepenuha
n hulu.
3 Yenni Indonesi Google Hubunga 1. untuk 1. adanya
areaneta a Scholar n pola menget hubungan
asuh ahui antara pola
http:// ibu hubun asuh ibu
ejurnal.u dengan gan dengan
nivbatam status antara status gizi
.ac.id/ gizi pola pada balita
index.ph pada asuh umur 12-
p/ balita ibu 59 bulan
zonapsik usia dengan di
ologi/ 12-59 status posyandu
article/ bulan gizi wilayah
view/542 di pada kerja
posyan balita puskesmas
du usia sekupang
wilaya 12-59 kota batam
h kerja bulan tahun
puskes di 2018
mas posyan (ρ =
sekupa du
ng kota wilaya
batam h kerja
tahun puskes
2018 mas
sekupa
ng kota
batam
tahun
2018

4 Ni Luh Indonesi Google Hubunga 1. untuk Kuantitatif 1. ada


Lina a Scholar n pola menget hubungan
Yanti, asuh ahui antara pola
Abdul dan hubun asuh
Hakim http:// penget gan dengan
Laenggen jurnal.un ahuan penget status gizi
g, Eka ismuhpal ibu ahuan balita di
Prasetia u.ac.id/ dengan ibu Rumah
Hati index.ph status terhada Sakit
Baculu, p/jom/ gizi p Bhayangk
2016 article/ balita status ara Palu
view/398 di gizi (ρ =
rumah balita 0,000)
sakit di 2. ada
bhayan Rumah hubungan
gkara Sakit antara
palu Bhaya pengetahu
ngkara an ibu
Palu dengan
2. untuk status gizi
menget balita di
ahui Rumah
hubun Sakit
gan Bhayangk
pola ara palu
asuh (ρ = 0,02)
dengan
status
gizi
balita
di
Rumah
sakit
bhayan
gkara
Palu
5 Riani Indonesi Google Hubunga 1. untuk Kuantitatif 1. ada
a scholar n menga hubungan
pendap nalisa pendapata
https:// atan hubun n keluarga
journal.u keluarg gan dengan
niversita a pendap status gizi
spahlawa dengan atan balita di
n.ac.id/ status keluar desa kuala
index.ph gizi ga di wilayah
p/ners/ balita dengan kerja
article/ di desa status puskesmas
view/ kuala gizi tambang
1151 wilaya balita. kabupaten
h kerja kampar
puskes tahun
mas 2018
tamban
g
kabupa
ten
kampar
tahun
2018
6 Siti Indonesi Portal Faktor- 1. untuk Kuantitatif 1. ada
Prawitasa a Garuda faktor menget ubungan
ri Br yang ahui antara
Hasibuan https:// berhub faktor- pengetahu
, Beta garuda.ri ungan faktor an ibu
Sonia, stekbrin. dengan yang dengan
2018 go.id/ status berhub status gizi
documen gizi ungan balita di
ts/ pada dengan Kecamata
detail/ balita status n
2009214 di gizi Dewantara
kecam balita Kabupaten
atan di Aceh
dewant Kecam Utara
ara atan tahun
kabupa Dewan 2018.
ten tara (ρ =
aceh Kabup 0,012)
utara aten 2. ada
Aceh hubungan
Utara antara
tahun pendapata
2018. n keluarga
dengan
status gizi
balita
dengan
status gizi
balita di
Kecamata
n
Dewantara
Kabupaten
Aceh
Utara
tahun
2018.
( ρ =
0,031)
7 Nurul Indonesi Google Hubunga 1. untuk Kuantitatif 1. adanya
Prihastita a Scholar n Pola menget hubungan
Rizyana, Asuh ahui bermakna
Yulia, http:// Terhad hubun antara pola
2018 jik.stikes ap gan asuh
alifah.ac. Status pola dengan
id/ Gizi asuh status gizi
index.ph Balita dengan balita
p/ di status (p<0,05).
jurnalkes Wilaya gizi
/article/ h Kerja balita
view/126 Puskes
mas
Dadok
Tungg
ul
Hitam
Kota
Padang
Tahun
2018
8 Erma Indonesi Google Hubunga 1.untuk Kuantitatif 1. ada
Kasumay a Scholar n menga hubungan
anti, Pendap nalisa pendapata
Munhil https:// atan hubun n keluarga
Aulia, journal.u Keluar gan dengan
2020 niversita ga pendap status gizi
spahlawa dengan atan balita
n.ac.id/ Status keluar dengan
index.ph Gizi ga nilai p-
p/ners/ Balita dengan value
article/ di Desa status 0,002.
view/682 Tamba gizi
ng balita
Kabup di desa
aten Tamba
Kampa ng
r Wilaya
Tahun h Kerja
2019 Puskes
mas
Tamba
ng
kabupa
ten
kampa
r tahun
2019.
9 Falerius indonesi Portal Pengetah 1. untuk Kuantitatif 1. ada
jago, a Garuda uan menget hubungan
marni, ibu, ahui antara
lipka https:// pola hubun pengetahu
rimbu, garuda.ri makan gan an ibu
2019 stekbrin. balita penget dengan
go.id/ dan ahuan status gizi
documen pendap ibu balita di
ts/ atan dengan wilayah
detail/ keluarg status kerja
1827329 a gizi puskesmas
dengan balita danga
status di kecamatan
gizi wilaya aesesa
pada h kerja kabupaten
balita puskes nagekeo
di mas (ρ= 0,003)
wilaya puskes 2. ada
h kerja mas hubungan
puskes danga antara
mas kecam pendapata
danga atan n keluarga
kecam aesesa dengan
atan kabupa status gizi
aesesa ten balita di
kabupa nageke wilayah
ten o kerja
nageke 2. untuk puskesmas
o menget danga
ahui kecamatan
hubun aesesa
gan kabupaten
pendap nagekeo
atan (ρ =0,029)
keluar
ga
dengan
status
gizi
balita
di
wilaya
h kerja
puskes
mas
puskes
mas
danga
kecam
atan
aesesa
kabupa
ten
nageke
o
1 Enny Indonesi Goole Hubunga 1. untuk Kuantitatif 1. ada
0 Elyani, a Scholar n menget hubungan
Prasida penget ahui anatara
Yunita, http:// ahuan hubun pengetahu
2019 ejurnal.u ibu gan an ibu
nivbatam dengan penget dengan
.ac.id/ pola ahuan status gizi
index.ph asuh ibu balita
p/ dengan dengan dengan
zonabida status status kejadian
n/ gizi gizi kekuranga
article/ balita balita n gizi pada
view/586 dengan dengan balita di
kejadia kejadia kelurahan
n n baran
kekura kekura kecamatan
ngan ngan meral
gizi gizi kabupaten
pada pada karimun
balita balita (ρ =0,000)
di di
kelurah kelura 2. ada
an han hubungan
baran baran antara
kecam kecam pendapata
atan atan n keluarga
meral meral dengan
kabupa kabupa status gizi
ten ten balita
karimu karimu dengan
n n kejadian
2. untuk kekuranga
menget n gizi pada
ahui balita di
hubun kelurahan
gan baran
pendap kecamatan
atan meral
keluar kabupaten
ga karimun
dengan (ρ =0,003)
status
gizi
balita
dengan
kejadia
n
kekura
ngan
gizi
pada
balita
di
kelura
han
baran
kecam
atan
meral
kabupa
ten
karimu
n
B. Pembahasan
1. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Pada Tahun 2021
Berdasarkan penelitian Faktor-faktor yang berhubungan dengan
status gizi balita di desa Kepenuhan Hulu wilayah kerja puskesmas
Kepenuhan Hulu, terdapat 117 responden yang telah di uji statistik dengan
menggunakan komputerisasi diketahui rata-rata balita memiliki status gizi
baik yaitu 42 balita. Diektahui bahwa pengetahuan ibu baik dengan status
gizi baik sebanyak 34 orang responden (65,2%). Sedangkan dengan ibu
berpengetahuan kurang dengan status gizi balita tidak baik sebanyak 56
orang responden (87,5%). Hasil uji chi square diperoleh nilai nilai ρ =
0,001(<0,05) artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status
gizi balita di desa kepenuhan hulu wilayah kerja puskesmas kepenuhan
hulu. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 12,52%, artinya balita
dengan ibu berpengetahuan kurang mempunyai peluang 12 kali lebih
beresiko mengalami gizi tidak baik dibandingkan balita dengan ibu yang
berpengetahuan baik (Aldriana, 2020)
Menurut penelitian tentang hubungan pola asuh dan pengetahuan
ibu dengan status gizi balita dirumah sakit bhayangkara palu tahun 2016,
dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan tinggi yaitu
sebanyak 55 orang (57.3%) dan yang memiliki pengetahuan rendah yaitu
sebanyak 41 orang (42.7%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan Nilai P = 0.02
(ρ<0,05) maka dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di rumah sakit bhayangkara palu.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai OR=3.792 maka ditarik
kesimpulan bahwa pengetahuan ibu 3.7 kali beresiko terhadap status gizi
balita (Yanti, 2016)
Menurut penelitian Siti Prawitasari Br. Hasibuan yang berjudul
fakto-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di kecamatan
dewantara kabupaten aceh utara, Berdasarkan analisis dapat disimpulkan
bahwa dari 43 responden yang berpengetahuan baik status gizi balita
mayoritas Baik yaitu sebanyak 67,4%, di bandingkan dari 33 responden
yang berpengetahuan kurang baik status gizi balita baik yaitu sebanyak
33,3%. Setelah dilakukan uji statistik chi-square maka diperoleh nilai P
value=0,012, yang menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu
dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2018.
Dari penelitian yang berjudul Pengetahuan ibu, pola makan balita
dan pendapatan keluarga dengan status gizi pada balita di wilayah kerja
puskesmas danga kecamatan aesesa kabupaten nagekeo, menunjukkan
bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang, lebih banyak balita
mengalami gizi kurang (48,2%), sedangkan responden yang memiliki
pengetahuan baik, lebih sedikit balita mengalami gizi kurang (25,0%).
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chisquare terhadap
hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita, didapatkan hasil
ρ=0,003 (ρ≤0,05). Hal ini berarti terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
tentang gizi dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Danga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Tahun 2016 ( Jago, 2019)
Pada penelitian yang berjudul Hubungan pengetahuan ibu dengan
pola asuh dengan status gizi balita dengan kejadian kekurangan gizi pada
balita di kelurahan baran kecamatan meral kabupaten karimun, Didapat
bahwa dari 82 responden, didapatkan 5 responden (55,6%) mempunyai
pengetahuan kurang dengan status gizi kurang, 40 responden (78,4%)
mempunyai pengetahuan cukup dengan status gizi baik dan 21 responden
(95,5%) mempunyai pengetahuan baik dengan status gizi baik. Dari uji
statistic yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square pada SPSS
versi 22 didapatkan nilai p value sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Kelurahan
Baran Timur Kecamatan Meral Kabupaten Karimun (Elyani, 2019)
Berdasarkan review artikel ilmiah yang dilakukan oleh peneliti dari
10 artikel ilmiah, ditemukan ada 5 artikel ilmiah yang membahas tentang
hubunga n pengetahuan ibu dengan status gizi balita. Dari 5 artikel ilmiah
tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu dengan status gizi balita. Seiring dengan asumsi peneliti
bahwa semakin kurangnya pengetahuan ibu maka semakin tidak baik status
gizi balita.
Hal tersebut akan berakibat terhadap timbulnya permasalah gizi
pada balita, seperti gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, gizi sedang, gizi
normal. Maka sebaiknya petugas kesehatan melakukan penyuluhan tentang
gizi terhadap ibu yang memiliki balita agar menambah pengetahuan ibu
tersebut tentang gizi balita yang baik.

2. Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di Wilayah


Kerja Puskesmas pada Tahun 2021
Berdasarkan penelitian yang berjudul faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi balita di desa kepenuhan hulu wilayah kerja
puskesmas kepenuhan hulu, dapat diketahui bahwa keluarga berpendapatan
tinggi dengan status gizi balita baik sebanyak 11 orang (84,6%). Sedangkan
pada keluarga berpendapatan rendah dengan status gizi balita tidak baik
sebanyak 75 orang (70,2%). Hasil uji chi square diperoleh nilai ρ = 0,001
(<0,05) artinya ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi
balita di desa kepenuhan hulu wilayah kerja puskesmas kepenuhan hulu.
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 12,9, artinya balita dengan
keluarga berpendapatan rendah berpeluang 12,9 kali untuk mengalami gizi
tidak baik dibanding balita dengan keluarga dengan pendapatan tinngi
(Aldriana, 2020)
Pada penelitian dengan judul hubungan pendapatan keluarga
dengan status gizi balita di desa kuala wilayah kerja puskesmas tambang
kabupaten kampar tahun 2018, dapat diketahui bahwa dari 61 responden
dengan pendapatan tidak terpenuhi, terdapat 26 balita (74,29%) yang
memiliki gizi normal. Sedangkan dari 25 responden dengan pendapatan
terpenuhi, terdapat 16 balita (31.73%) yang memiliki status gizi tidak
normal. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p value = 0.001 (p value ≤
0,05), dengan derajat kemaknaan ( α = 0.05). Ini berarti ada hubungan
pendapatan keluarga dengan status gizi balita di Desa Kulau Wilayah Kejra
Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar Tahun 2019. Dari hasil penelitian
juga diketahui bahwa POR = 7.1 hal ini berarti responden yang pendapatan
tidak terpenuhi berpulang 7 kali memiliki balita mengalami status gizi tidak
normal ( Riani, 2018)
Dari penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan
dengan status gizi pada balita di kecamatan dewantara kabupaten aceh utara,
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa dari 39 responden yang
berpendapatan tinggi status gizi balita mayoritas Baik yaitu sebanyak
64,1%, di bandingkan dari 37 responden yang berpendapatan rendah status
gizi balita Baik yaitu 40,5%. Setelah dilakukan uji statistik chisquare maka
diperoleh nilai P value=0,031, yang menunjukkan adanya hubungan antara
pendapatan ibu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2018 ( Riani, 2018)
Penelitian yang dilakukan oleh Kasumayanti (2019) dapat
diketahui bahwa dari 51 responden yang memiliki pendapatan tidak
terpenuhi, terdapat 16 balita (31.4%) yang memiliki gizi normal. Sedangkan
dari 23 responden yang memiliki pendapatan terpenuhi, terdapat 6 balita
(26.1%) yang memiliki status gizi tidak normal. Berdasarkan uji statistik
diperoleh nilai p value = 0.002 (p value ≤ 0,05), dengan derajat kemaknaan (
α = 0.05). Ini berarti ada hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi
balita di Desa Tambang Wilayah Kejra Puskesmas Tambang Kabupaten
Kampar Tahun 2019. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa POR
prevalence = 6.1 hal ini berarti responden yang pendapatan tidak terpenuhi
berpulang 6 kali memiliki balita mengalami status gizi tidak normal.
Dari penelitian yang berjudul Pengetahuan ibu, pola makan balita
dan pendapatan keluarga dengan status gizi pada balita di wilayah kerja
puskesmas danga kecamatan aesesa kabupaten nagekeo, menunjukkan
bahwa keluarga dengan pendapatan yang tinggi status gizi baik sebanyak 19
orang (51,4%) dan status gizi kurang sebanyak 15 orang (26,8%).
Sedangkan keluarga dengan pendapatan yang rendah status gizi baik
sebanyak 18 orang (48,6%) dan status gizi kurang sebanyak 41 orang
(73,2%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square
diperoleh hasil ρ = 0,029 (ρ ≤ 0,05) maka H0 ditolak artinya ada hubungan
antara pendapatan keluarga dengan status gizi pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Danga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Tahun 2016
( Jago, 2019)
Berdasarkan review artikel ilmiah yang dilakukan oleh peneliti dari
10 artikel ilmiah, ditemukan ada 6 jurnal yang ada membahas tentang
hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita. Dari 6 artikel
tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pendapatan keluarga dengan status gizi balita. Seiring dengan asumsi
peneliti bahwa semakin rendah pendapatan keluarga maka semakin buruk
pula status gizi balita.
Hal tersebut akan mengakibatkan timbulnya permasalahan
terhadap status gizi balita. Maka sebaiknya dari pihak keluarga lebih
meningkatkan lagi pendapatan agar memenuhi kebutuhan keluarga terutama
kebutuhan gizi balita yang sedang dalam proses tumbuh kembang.

3. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita


Berdasarkan penelitian dengan judul faktor-faktor yang
berhubungan dengan status gizi pada anak balita, dihasilkan bahwa status
gizi balita memilii gizi kurang lebih tinggi pada responden dengan pola asuh
tidak baik sebanyak 34 orang (77,3%) dibandingkan responden dengan pola
asuh yang baik sebanyak 15 orang (41,7%). Dari hasil uji statistik
didapatkan nilai ρ = 0,003 (ρ<0,005), berarti terdapat hubungan yang
bermakna anatara pola ibu asuh dengan status gizi pada anak balita
( Handayani, 2017)
Menurut penelitian dengan judul hubungan pola asuh ibu dengan
status gizi balita usia 12-59 bulan di posyandu wilayah kerja puskesmas
sekupang kota batam tahun 2018, di dapatkan hasil Balita umur 12-59 bulan
yang mendapat pola asuh makan yang baik lebih banyak (65%)
dibandingkan dengan yang tidak baik (35%). Balita umur 12-59 bulan yang
mendapat pola asuh stimulasi psikososial yang baik lebih banyak (67,5%)
dibandingkan dengan yang tidak baik (32,5. Balita umur 12-59 bulan yang
mendapat pola asuh kesehatan anak yang baik lebih banyak (72,5%)
dibandingkan dengan yang anak tidak baik (22,5%). Hasil penelitian ini,
dari 40 sampel didapatkan hubungan yang signifikan antara pola asuh
makan, pola asuh stimulasi psikososial, dan pola asuh kesehatan anak
dengan status gizi dengan p value (p=0,000; p=0,018; p=0,000) dimana p
lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi (α)= 5% (0,05).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya hubungan bermakna antara pola
asuh ibu dengan status gizi pada balita usia 12-59 bulan di Posyandu
wilayah kerja Puskesmas Sekupang kota Batam Tahun 2018 ( Arianeta,
2018)
Pada penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2016) dengan judul
hubungan pola asuh dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di rumah
sakit bhayangkara palu, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pola
asuh baik yaitu sebanyak 62 orang (64,6%) dan yang memiliki pola asuh
tidak baik yaitu 34 orang (35,4%). Hasil Uji Chi-Square menunjukkan Nilai
P = 0,000 (P<0,05) maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara Pola Asuh dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit
Bhayangkara Palu. Berdasarkan hasil analisis ditemukan hasil OR=17.481
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pola asuh beresiko 17kali terhadap
status gizi balita.
Dari penelitian dengan judul hubungan pola asuh dengan status
gizi balita di wilayah kerja puskesmas dadok tunggul hitam kota padang
tahun 2018, dapat dilihat bahwa dari 60 responden terdapat proporsi ibu
dengan pola asuh yang baik memiliki balita dengan status gizi baik
sebanyak 89,3 % dan proporsi ibu dengan pola asuh tidak baik yang
memiliki balita dengan status gizi tidak baik sebanyak 71,9%.Hasil uji
statistik chi square didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05) artinya terdapat
hubungan yang bermakna antara pola asuh ibu yang menjadi responden
dengan status gizi balita.
Pada penelitian yang berjudul Hubungan pengetahuan ibu dengan
pola asuh dengan status gizi balita dengan kejadian kekurangan gizi pada
balita di kelurahan baran kecamatan meral kabupaten karimun, Didapat
bahwa dari 82 responden, didapatkan 1 responden (33,3%) dengan pola
asuh kurang adalah status gizi buruk, 1 responden (33,3%) dengan pola asuh
kurang adalah status gizi kurang dan 1 responden (33,3%) dengan pola asuh
kurang adalah status gizi baik. Sedangkan 21 responden (63,6%) dengan
pola asuh sedang adalah status gizi baik dan 41 responden (89,1%) dengan
pola asuh baik adalah status gizi baik. Dari uji statistic yang dilakukan
dengan menggunakan uji chi-square pada SPSS versi 22 didapatkan nilai p
value sebesar 0,003 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh
ibu dengan status gizi balita di Kelurahan Baran Timur Kecamatan Meral
Kabupaten Karimun (Elyani, 2019)
Berdasarkan review artikel ilmiah yang dilakukan oleh peneliti dari
10 artiel, di temukan ada 4 artikel ilmiah yang ada membahas tentang
hubungan pola asuh ibu dengan status gizi balita. Dari 4 artikel tersebut
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu
dengan status gizi balita. Seiring dengan asumsi peneliti bahwa semakin
buruk pola asuh ibu maka semakin baik pula status gizi pada balita
Hal tersebut akan berdampak pada status gizi balita. Balita yang
mendapatkan pola asuh ibu yang baik akan memiliki status gizi yang baik
pula, karena ibu selalu memperhatikan apa yang dibutuhkan balitanya.
Sebaliknya jika balita mendapatkan pola asuh tidak baik maka status gizi
balita tersebut akan tidak baik pula. Sebaiknya ibu yang memiliki balita
harus memberikan perhatian yang lebih dan memperbaiki pola auh yang
tidak baik menjadi baik agar status gizi balita tersebut juga baik.

Anda mungkin juga menyukai