Anda di halaman 1dari 66

PROFIL LABORATORIUM HEMATOLOGI, ABSOLUTE

LYMPHOCYTE COUNT (ALC) DAN NEUTROPHIL

LYMPHOCYTE RATIO (NLR) PADA PASIEN

TERKONFIRMASI COVID-19 DI RSU KABUPATEN

TANGERANG PERIODE APRIL-OKTOBER 2020

SKRIPSI

Arriza Maulana
2017730014

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
PROFIL LABORATORIUM HEMATOLOGI, ABSOLUTE

LYMPHOCYTE COUNT (ALC) DAN NEUTROPHIL

LYMPHOCYTE RATIO (NLR) PADA PASIEN

TERKONFIRMASI COVID-19 DI RSU KABUPATEN

TANGERANG PERIODE APRIL-OKTOBER 2020

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran

(S.Ked) pada Program Studi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jakarta

Arriza Maulana
2017730014

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
3

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Arriza Maulana

NIM : 2017730014

Tanda Tangan :

Tanggal :

3
4

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya yang bertanda


tangan di bawah ini:
Nama : Arriza Maulana
NPM : 2017730014
Program Studi : Kedokteran
Fakultas : Kedokteran dan Kesehatan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Muhammadiyah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:
“PROFIL LABORATORIUM HEMATOLOGI, ABSOLUTE
LYMPHOCYTE COUNT (ALC) DAN NEUTROPHIL LYMPHOCYTE
RATIO (NLR) PADA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 ”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis, pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 8 Januari 2020

Yang menyatakan,

(Arriza Maulana)

4
5

Profil Laboratorium Hematologi, Absolute Lymphocyte Count


(ALC) dan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) pada Pasien
Terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang Periode
April-Oktober 2020

Arriza Maulana*, Tri Ariguntar Wikkaningtyas**


*Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Jakarta
**Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

Latar Belakang: Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan penyakit yang


belum pernah teridentifikasi sebelumnya pada manusia, awalnya nama penyakit
ini adalah 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) kemudian pada tanggal 11
Februari 2020 World Health Organization (WHO) menetapkan nama baru
menjadi Coronavirus Disease (Covid-19). Skrining pasien Covid-19 dapat
dilakukan dengan pemeriksaan rapid test, pemeriksaan hematologi karena
pemeriksaan yang cepat dan harganya juga terjangkau, dengan parameter
tambahan untuk mendukung diagnosis seperti Absolut Lymphocyte Count (ALC)
dan Neutrofil Lymphocyte Ratio (NLR), selain itu juga bisa dilakukan
pemeriksaan CT-Scan paru, dan RT-PCR.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran profil laboratorium hematologi, ALC dan


NLR pada pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang.

Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif observasional,


menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien yang terkonfirmasi Covid-
19 di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada periode April – Oktober
2020.

Hasil: Jumlah pasien Covid-19 yang terkonfirmasi paling banyak adalah laki-laki
(54%), paling banyak usia lansia awal (46-55 tahun) (26%), pendidikan menengah
(41%) dan tidak berkerja/pensiunan (38%). Profil hematologi didapatkan HB
normal (69%), HT normal (69%), leukosit normal (74%), trombosit normal
(80%). Terjadi limfopenia (61%) dan neutrofilia (42%). Didapatkan hasil
Absolute Lymphocyte Count (ALC) menurun (52%). Didapatkan hasil Neutrophil
Lymphocyte Ratio (NLR) meningkat (51%).

Kesimpulan: Covid-19 lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki


lansia awal (46-55 tahun) dengan kadar profil hematologi cenderung normal
namun terjadi limfopenia dan neutrofilia pada kebanyakan pasien. Didapatkan

5
6

juga kadar ALC yang cenderung menurun dan kada NLR yang cenderung
meningkat.

Kata Kunci: Covid-19, hematogi, ALC, NLR

Profile of Hematology Laboratory, Absolute Lymphocyte Count


(ALC) and Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) in Confirmed
Patients with Covid-19 in Tangerang District Hospital, April-
October 2020 Period
Arriza Maulana *, Tri Ariguntar Wikaningtyas **

* Medical Student, Faculty of Medicine and Health, University of


Muhammadiyah Jakarta
** Medicine Program, Faculty of Medicine and Health, University of
Muhammadiyah Jakarta

ABSTRACT

Background: Coronavirus disease (Covid-19) is a disease that has never been


previously identified in humans, initially the name of this disease was 2019 novel
coronavirus (2019-nCoV) then on February 11, 2020 the World Health
Organization (WHO) set a new name as Coronavirus Disease (Covid- 19).
Screening for Covid-19 patients can be done with rapid tests, hematology
examinations because the tests are fast and affordable, with additional parameters
to support a diagnosis such as Absolut Lymphocyte Count (ALC) and Neutrofil
Lymphocyte Ratio (NLR), besides that, Lung CT-Scan, and RT-PCR can also be
done
Purpose: To find out the profile of the hematology laboratory, ALC and NLR in
patients who have been confirmed as Covid-19 at the Tangerang District Hospital.

Methods: This study was a descriptive observational study, using secondary data
from the medical records of patients confirmed by Covid-19 at the Tangerang
District General Hospital in the period April - October 2020.

Results: The highest number of confirmed Covid-19 patients were male (54%),
early elderly (46-55 years) (26%), secondary education (41%) and unemployed /
retired (38%). Haematological profile obtained normal HB (69%), normal HT
(69%), normal leukocytes (74%), normal platelets (80%). Lymphopenia (61%)
and neutrophilia (42%) occurred. It was found that the Absolute Lymphocyte
Count (ALC) decreased (52%). The results showed that the Neutrophil
Lymphocyte Ratio (NLR) increased (51%).

Conclusion: Covid-19 is more prevalent in early elderly men (46-55 years) with
normal hematological profile but lymphopenia and neutrophilia occur in most

6
7

patients. It was also found that ALC levels tended to decrease and the NLR levels
tended to increase.

Keywords: Covid-19, hematology, ALC, NLR

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk diajukan pada Sidang Skripsi di Program Studi Kedokteran,


Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 8 Januari 2021

Menyetujui,
Pembimbing Utama

(Dr. dr. Tri Ariguntar W, Sp.PK)

7
8

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Arriza Maulana
NPM : 2017730014
Program Studi : Kedokteran
Judul Skripsi : Profil Laboratorium Hematologi, Absolute
Lymphocyte Count (ALC) dan Neutrophil
Lymphocyte Ratio (NLR) Pada Pasien
Terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten
Tangerang Periode April-Oktober 2020

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Sidang Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan studi
strata satu dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) di
Universitas Muhammadiyah Jakarta

TIM PENGUJI

Pembimbing :
Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK ( )

Penguji 1 :
dr. Tri Wahyuni, Sp.PK ( )

Penguji 2 :
dr. Gladys Dwiani Tinovella Tubarad, M.Pd.Ked ( )

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 25 Januari 2021

(dr. Robiah Khairani Hasibuan, Sp. S)


Ketua Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta

8
9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT


dan Nabi Muhammad SAW atas berkah, rahmat serta hidayah yang telah
diberikan kepada penulis. Dengan segala keterbatasan dan upaya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah
satu syarat guna menempuh sidang ujian skripsi dan meraih gelar Sarjana
Kedokteran di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tugas akhir ini merupakan skripsi yang
berjudul “Profil Hematologi, Absolute Lymphocyte Count dan Neutrophil
Lymphocyte Ratio Pada Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten
Tangerang Periode April-Oktober 2020”. Penulis senantiasa menyadari bahwa
tanpa adanya dukungan dan dorongan dari semua pihak maka skripsi ini mungkin
tidak dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih sebesar – besarnya kepada:

1. Untuk kedua Orang Tua penulis, Muhammad Sukron dan Neneng Romlah,
terima kasih atas segala doa, perhatian, motivasi, support, dan kasih
sayang yang tiada putus diberikan selama ini kepada penulis.
2. Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp. P, FAPSR, FISR selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
3. dr. Robiah Khaerani Hasibuan, Sp. S selaku Ka. Prodi Program Studi
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
4. Dr. dr. Tri Ariguntar, Sp.PK selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
memberikan masukan, arahan, dan waktu untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. dr. Nur Asikin, PhD selaku Dosen Pembimbing Akademik yang senantiasa
memberikan bimbingan dan semangat penulis selama pre – klinik.
6. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan pendidikan
dan ilmu yang berharga kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh Staf Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

9
10

8. Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang telah memberi izin


mengambil data untuk tugas akhir dan Staf yang telah membantu penulis
dalam pengambilan data.
9. Untuk kedua adikku, Auzan Wafi dan Aura Safitri yang selalu menghibur
dan memberikan semangat kepada penulis.
10. Annisa Ichlasia sebagai teman satu bimbingan yang selalu saling support
dan saling membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Sahabat – sahabat seperjuangan penulis selama pre – klinik dan asrama
“POWER RANGER” (Amar, Arif, Rumi, Amar) terima kasih atas segala
dukungan, perhatian, dan semangatnya.
12. Teman – teman seperjuangan penulis selama pre – klinik Daffizh, Devara,
Fathi, Sofia, Frilizky, Abiyyu, Novita, Farah, Kiki Salman, terima kasih
atas segala dukungan, kasih sayang, dan semangatnya.
13. Teman – teman rumah penulis “BEGUBED” (Jhon, Kibeng, Abul,
Gendut, Ihza, Dyno, Farid, Fathul, Khalid, Bekok, Nuzul, Haikal), terima
kasih atas segala dukungan dan semangatnya.
14. Teman – teman pre – klinik Acromion angkatan 2017 Fakultas Kedokteran
dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan kepada penulis tidak akan
pernah penulis lupakan, hanya Allah SWT yang memberi balasan atas kebaikan
semua pihak. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan tugas akhir ini. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta
pengalaman yang penulis miliki. Semoga segala keterbatasan dan kekurangan
yang penulis miliki dapat disempurnakan dimasa yang akan datang. Akhir kata
besar harapan penulis, tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak, Amin YRA.

Jakarta, 28 Desember 2020

Arriza Maulana

DAFTAR ISI

10
11

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................i


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR BAGAN..............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Landasan Teori..........................................................................................5
2.1.1 Coronavirus Disease (Covid-19)........................................................5
2.1.2 Pemeriksaan Laboratorium..............................................................13
2.2 Kerangka Teori........................................................................................15
2.3 Kerangka Konsep....................................................................................16
2.4 Pertanyaan Penelitian..............................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................17
3.1 Jenis dan Desain Penelitian..........................................................................17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................17
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..............................................17
3.3.1 Variabel Penelitian.................................................................................17
3.3.2 Definisi Operasional..............................................................................17
3.4 Populasi dan Sampel....................................................................................20
3.4.1 Populasi..................................................................................................20

11
12

3.4.2 Sampel...................................................................................................20
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................21
3.6 Teknik Pengolahan Data...........................................................................21
3.7 Rencana Kerja Penelitian.............................................................................23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................24
4.1 Gambaran Umum Penelitian...................................................................24
4.2 Hasil Penelitian........................................................................................24
4.2.1 Analisis Univariat..................................................................................24
4.3 Pembahasan.............................................................................................27
4.3.1 Karakteristik Subjek.........................................................................27
4.3.2 Pemeriksaan Hematologi.................................................................28
4.3.3 Absolute Lymphocyte Count.............................................................29
4.3.4 Neutrophil Lymphocyte Ratio..........................................................29
4.4 Keterbatasan Penelitian...........................................................................30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................31
5.1 Kesimpulan..............................................................................................31
5.2 Saran........................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................32
LAMPIRAN..........................................................................................................35

12
13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus...............6


Gambar 2. 2 Patogenesis infeksi SARS-CoV2. Antibody-dependent enhancement
(ADE); Angiotensin-converting Enzyme 2 (ACE2); Renin-angiotensin system
(RAS); Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS); kata merah adalah titik
baik yang penting dalam infeksi SARS-CoV2........................................................8

13
14

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Variabel dan Definisi Operasional........................................................17


Y
Tabel 4. 1 Karakteristik Subjek Penelitian.............................................................24
Tabel 4. 2 Profil Hematologi..................................................................................25
Tabel 4. 3 Absolute Lymphocyte Count dan Neutrophil Lymphocyte Ratio........26

14
15

DAFTAR BAGAN

YBagan 2. 1 Kerangka Teori.....................................................................................


Bagan 2. 2 Kerangka Konsep.................................................................................16

Y
Bagan 3. 1 Rencana Kerja Penelitian.....................................................................23

15
16

DAFTAR LAMPIRAN

YLampiran 1 : Hasil Analisis Data............................................................................


Lampiran 2 : Surat Kajian Etik..............................................................................39
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian....................................................40
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit............................................41
Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup......................................................................42
Lampiran 6 : Tabel Induk Excel............................................................................44
Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian....................................................................46

16
17

DAFTAR SINGKATAN

ACE2 : Angiotensin converting enzyme 2


ARDS : Acute respiratory distress syndrome
ALC : Absolute Lymphocyte Count
CDC : Centers for disease control and prevention
COVID-19 : Coronavirus Disease 2019
CT-Scan : Computerised Tomoghraphy
ICU : Intensive care unit
MERS-CoV : Middle east respiratory syndrome coronavirus
NLR : Neutrophil Lymphocyte Ratio
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
RNA : Ribonukleat acid
RTPCR : Reverse transcription polymerase chain reaction
SARS-CoV : Revere acute respiratory syndrome coronavirus
SARS-CoV-2 : Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
WHO : World health organization

17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.(Kemenkes RI, 2020)
awalnya nama penyakit ini adalah 2019 novel coronavirus (2019-nCoV)
kemudian pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization
(WHO) menetapkan nama baru menjadi Coronavirus Disease 2019 (Covid-
19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). (Susilo et al., 2020)

Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 2019, Setelah
penemuan 44 kasus pneumonia berat yang dilaporkan ke WHO, dengan
penyebab yang baru teridentifikasi pada 10 januari 2020. Penyebab kasus
pneumonia ini yaitu virus corona baru yang menunjukkan hubungan yang
dekat dengan virus corona penyebab SARS yang mewabah di Hongkong pada
2003. (Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan,
2020)

Kasus Covid 19 hingga per tanggal 16 September 2020 telah menyebar ke


lebih dari 200 negara dan mencapai angka 29,4 juta kasus, kasus sembuh 20,1
juta dan 936 ribu meninggal dunia. (WHO Coronavirus Disease (COVID-19)
Dashboard, 2020). Indonesia sendiri per tanggal yang sama terdapat 228,9
ribu kasus terkonfirmasi, 164 ribu sembuh dan 9,1 ribu meninggal dunia.
(Peta Sebaran, 2020). Sedangkan di Provinsi Banten terdapat 3,6 ribu kasus
terkonfirmasi, 2,5 ribu sembuh dan 155 orang meninggal dunia. Kota
Tangerang terdapat 1,1 ribu kasus terkonfirmasi, 849 sembuh dan 57
meninggal dunia. (Data Situasi Virus Corona, 2020)

Pasien simptomatik akan menyebarkan virus ini melalui droplet yang


keluar ketika batuk atau bersin, sehingga penyebarannya sangat agresif
karena dari manusia ke manusia. Ada juga laporan kasus yang

1
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2

memperlihatkan terjadinya penularan dari pasien yang asimptomatis namun


mekanismenya belum diketahui. (Susilo et al., 2020)

Gejala klinis utama yang muncul adalah demam, batuk dan kesulitan
bernafas. Selain itu dapat juga disertai sesak memberat, myalgia, gejala
pernafasan lain dan gejala gastrointestinal seperti diare. Kebanyakan pasien
memiliki prognosis baik dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan
meninggal. (Yuliana, 2020)

Skrining pasien Covid-19 dapat dilakukan dengan pemeriksaan rapid tes,


pemeriksaan hematologi karena pemeriksaan yang cepat dan harganya juga
terjangkau, dengan parameter tambahan untuk mendukung diagnosis seperti
Absolut Lymphocyte Count (ALC) dan Neutrofil Lymphocyte Ratio (NLR),
selain itu juga bisa dilakukan pemeriksaan CT-Scan paru, dan RT-PCR untuk
diagnosis pasti. Skrining pasien Covid-19 dilakukan pada semua pasien yang
bergejala ringan. (Anonym, 2020) . Neutrofil Lymphocyte Ratio (NLR)
merupakan salah satu parameter yang dapat dipakai untuk menentukan
prognosis pada pasien pneumonia dan tumor. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Liu dkk, NLR merupakan faktor yang signifikan untuk melihat
prognosis/ keparahan infeksi pada penyakit Covid-19. Netrofil sendiri
berfungsi sebagai pertahanan terhadap invasi mikroba melalui mekanisme
fagositosis. Sel ini mempunyai peranan penting terhadap diagnosis pada
kasus inflamasi dan infeksi. Sedangkan, limfosit adalah sel kecil yang
bergerak ke daerah inflamasi pada saat terjadinya infeksi. Limfosit juga
merupakan sumber imunoglobulin yang penting dalam respon imun seluler
tubuh dan berperan untuk melawan infeksi yang disebabkan virus ataupun
bakteri. Pada kasus infeksi berat dapat terjadi keadaan limfopenia. (Liu et al.,
2020)

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis ingin meneliti tentang profil
laboratorium hematologi, ALC dan NLR pada pasien terkonfirmasi Covid-19
di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


3

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diteliti adalah
“bagaimanakah profil laboratorium hematologi, Absolute Lymphocyte Count
(ALC) dan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) pada pasien terkonfirmasi
Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang”.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Didapatkan gambaran profil laboratorium hematologi, Absolute
Lymphocyte Count (ALC) dan Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR)
pada pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Didapatkannya gambaran karakteristik (umur, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan) pada pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU
Kabupaten Tangerang.
b. Didapatkannya profil pemeriksaan hematologi (Hb, Ht, leukosit,
trombosit) pada pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten
Tangerang.
c. Didapatkannya profil pemeriksaan ALC pada pasien terkonfirmasi
Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang.
d. Didapatkannya profil pemeriksaan NLR pada pasien terkonfirmasi
Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah informasi mengenai karakteristik pasien Covid-19
dan menambah pengalaman dan minat penelitian dalam bidang
kedokteran dan kesehatan.

b. Sebagai tambahan pengetahuan tentang profil laboratorium


hematologi pada pasien Covid-19 peranan dan manfaatnya.

c. Dapat menambah informasi terkait gambaran profil pemeriksaan


hematologi, ALC dan NLR pada pasien terkonfirmasi Covid-19.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


4

1.4.2 Manfaat Klinis

a. Dapat dipakai sebagai acuan dalam melakukan triase pada pasien


yang datang ke rumah sakit atau fasilitas Kesehatan pada saat
pandemi Covid-19.

b. Dapat dipakai sebagai landasan oleh klinisi dalam skrining,


diagnosis, monitoring dan prognosis pasien Covid-19 di rumah sakit
atau fasilitas kesehatan lainnya.

1.4.3 Manfaat Praktis dan Daya Guna

a. Bagi Program Studi Kedokteran (FKK) Fakultas Kedokteran dan


Kesehatan (UMJ) Universitas Muhammadiyah Jakarta: Hasil
penelitian ini dapat digunakan mahasiswa sebagai referensi
mengenai gambaran pemeriksaan profil hematologi, ALC dan NLR
pada pasien terkonfirmasi Covid-19.
b. Bagi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang: Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai pentingnya
dilakukan pemeriksaan profil hematologi, ALC dan NLR pada
pasien terduga Covid-19.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di RSU Kabupaten Tangerang pada bulan
November - Desember 2020, untuk mengambil data sekunder dari rekam
medik pasien yang telah terkonfirmasi Covid-19 dengan pemeriksaan PCR
periode April - Oktober 2020.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


5

Universitas Muhammadiyah Jakarta


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Coronavirus Disease (Covid-19)
2.1.1.1 Definisi
Coronavirus Disease (Covid-19) merupakan penyakit jenis baru
yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
(Kemenkes RI, 2020) Penyakit ini pertama kali mewabah di Wuhan,
Cina pada Desember 2019, yang disebabkan oleh virus SARS- Cov2
bagian dari Coronavirus, sehingga penyakit akibat virus ini
dinamakan Covid-19. (Susilo et al., 2020)

2.1.1.2 Etiologi
Penyebab Covid-19 adalah virus SARS-CoV2 yang termasuk
dalam genus betacoronavirus. Virus ini merupakan virus RNA strain
tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus
mempunya 4 struktur utama yaitu protein N (nukleokapsid) yang
terletak di reticulum endoplasma yang secara structural terikat
dengan bahan asam nukleat, glikoprotein M (membran) yang
berperan membentuk selubung virus, glikoprotein spike S (spike)
bagian terluar virus yang nantinya akan berikatan dengan ACE2, dan
protein E (selubung) yang merupakan bagian terkecil dari virus yang
berperan dalam produksi dan pematangan virus. Virus ini
mempunyai 4 genus yaitu alphacoronavirus, gammacoronavirus,
deltacoronavirus, dan betacoronavirus, tetapi yang bisa menginfeksi
manusia hanya alphacoronavirus dan alphacoronavirus. (Astuti and
Ysrafil, 2020; Sugihantono et al., 2020)

5
Universitas Muhammadiyah Jakarta
6

Gambar 2. 1 Struktur Severe Acute Respiratory Syndrome


Coronavirus
(Astuti and Ysrafil, 2020; Sugihantono et al., 2020)

2.1.1.3 Epidemiologi
Data epidemiologi awalnya menunjukan 66% kasus berkaitan atau
terpajan dengan pasar seafood atau live market di Wuhan, provinsi
Hubei, Cina. Awalnya transmisi virus ini belum dapat ditentukan
apakah antar manusia ke manusia atau tidak, kemudian terdapat
kasus 15 petugas medis yang terinfeksi oleh salah satu pasien yang
dicurigai kasus “super spreader” lalu jumlah kasus tersebut terus
bertambah seiring berjalannya waktu, akhirnya dikonfirmasi bahwa
transmisi kasus pneumonia ini dapat ditularkan dari manusia ke
manusia. (Yuliana, 2020) Hingga saat ini sebanyak lebih dari 200
negara telah terinfeksi Covid-19 dan mencapai angka 29,4 juta
kasus, sembuh 20,1 juta dan 936 ribu meninggal dunia. (WHO
Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard, 2020) Di Indonesia
sendiri per tanggal yang sama terdapat 228,9 ribu kasus
terkonfirmasi, 164 ribu sembuh dan 9,1 ribu kasus meninggal dunia.
(Peta Sebaran, 2020). Provinsi Banten terdapat 3,6 ribu kasus
terkonfirmasi, 2,5 ribu sembuh dan 155 orang meninggal dunia,
sedangkan di kota Tangerang terdapat 1,1 ribu kasus terkonfirmasi,

Universitas Muhammadiyah Jakarta


7

849 sembuh dan 57 kasus meninggal dunia. (Data Situasi Virus


Corona, 2020).

2.1.1.4 Faktor Risiko


Berdasarkan data yang ada komorbid atau faktor resiko dari Covid-
19 adalah diabetes mellitus, hipertensi, perokok aktif dan jenis
kelamin laki-laki. Pasien perokok, diabetes mellitus dan hipertensi
diduga ada peningkatan ekspresi reseptor ACE2, tempat protein S
yang berada pada virus ini nantinya akan berikatan dengan ACE2.
Pada pasien kanker dan penyakit hati kronik juga lebih rentan
terhadap infeksi ini, karena terdapat penurunan respons imun
sehingga lebih mudah terjangkit Covid-19. Penelitian yang sudah
ada juga menemukan dari 261 pasien Covid-19 yang memiliki
komorbid ada 10 pasien berupa kanker dan 23 pasien dengan
hepatitis B. Selain itu, kontak erat, termasuk tinggal satu rumah
dengan pasien Covid-19 dan perjalanan ke area terjangkit merupakan
faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control
and Prevention (CDC). (Susilo et al., 2020)

2.1.1.5 Patogenesis
Covid-19 ditularkan terutama melalui droplet, kontak, dan potensi
dalam fecal-oral. Replikasi virus primer diduga terjadi pada epitel
mukosa bagian atas saluran pernapasan (rongga hidung dan faring),
dengan perbanyakan lebih lanjut di saluran pernapasan bagian bawah
dan mukosa gastrointestinal, menyebabkan viremia ringan. Beberapa
infeksi dapat dikendalikan saat ini dan tetap tanpa gejala. Beberapa
pasien juga menunjukkan gejala non-pernapasan seperti penyakit
hati dan penyakit jantung, gagal ginjal, diare, yang menunjukkan
keterlibatan berbagai organ. ACE2 secara luas diekspresikan di
mukosa hidung, bronkus, paru-paru, jantung, kerongkongan, ginjal,
perut, kandung kemih, dan ileum, dan organ-organ manusia ini
semuanya rentan terhadap SARS-CoV-2. Patogenesis yang
dipostulasikan dari infeksi virus SARS-CoV2 digambarkan dalam
gambar 2.2. (Jin et al., 2020)

Universitas Muhammadiyah Jakarta


8

Gambar 2. 2 Patogenesis infeksi SARS-CoV2. Antibody-


dependent enhancement (ADE); Angiotensin-converting Enzyme
2 (ACE2); Renin-angiotensin system (RAS); Acute Respiratory
Distress Syndrome (ARDS); kata merah adalah titik baik yang
penting dalam infeksi SARS-CoV2
(Jin et al., 2020)

2.1.1.6 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis pada pasien Covid-19 berkisar dari gejala yang
non-spesifik sampai pneumonia berat dengan kerusakan fungsi
organ. Gejala yang umum ditemukan adalah demam, batuk, myalgia,
kelelahan, dispnea, dan sakit kepala. Sakit tenggorokan, nyeri dada,
kongesti konjungtiva, diare, mual dan muntah lebih jarang
ditemukan. Pasien tidak selalu demam saat onset, bahkan pada kasus
yang parah pasien tidak mengalami demam. (Ge et al., 2020)

2.1.1.7 Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium merupakan prioritas untuk diagnosis
Covid-19, sample pernafasan seperti dahak, lendir, atau cairan
nasofaring memiliki hasil yang lebih baik, tetapi spesimen lain
seperti feses juga bisa digunakan untuk pemeriksaan, tes polymerase

Universitas Muhammadiyah Jakarta


9

chain reaction (PCR) merupakan gold standart untuk diagnosis


Covid-19. Deteksi total antibody, IgM dan IgG terhadap Covid-19
dalam sampel darah mungkin tidak sensitive selama 7-14 hari sejak
pertama kali terjangkit virus ini, tetapi menggabungkan pemeriksaan
PCR dengan total antibodi dapat meningkatkan sensitivitas sebesar
90%. (Pericàs et al., 2020). Pemeriksaan CT Scan dada juga dapat
digunakan untuk mendiagnosis Covid-19 dengan sensitifitas tinggi.
Awal pandemi di Provinsi Hubei, diagnosis pasien Covid-19 dengan
hasil CT scan dada memberi gambaran berupa Ground Glass
Opacity (GGO) dengan atau tanpa konsolidasi sesuai dengan
pneumonia viral dan dengan hasil tersebut lebih dari 10.000 pasien
bisa mendapatkan pengobatan dini. (Ge et al., 2020)

2.1.1.8 Pengobatan
Hingga saat ini belum ada terapi spesifik anti virus Covid-19 dan
anti virus corona lainnya. Peneliti melakukan pengembangan
penggunaan Rendesivir yang diketahui memliki efek antivirus RNA
dan kombinasi klorokuin tetapi keduanya belum mendapatkan hasil.
Vaksinasi saat ini masih dalam uji klinis tahap 3 sehingga
tatalaksana utama covid 19 adalah terapi suportif disesuaikan dengan
kondisi pasien, terapi oksigen yang disesuaikan dengan derajat
penyakit mulai dari penggunaan kanul oksigen dan masker oksigen
dan terapi cairan yang adekuat sesuai kebutuhan. Antibiotika
spectrum luas diberikan jika dicurigai terjadi infeksi ganda. (Diah
Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan,
2020)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ِ ُ‫َما أَ ْن َز َل هللاُ دَا ًء إِاَّل أَ ْن َز َل لَه‬


‫شفَا ًء‬

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan


menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut” (H.R. Bukhari).

Universitas Muhammadiyah Jakarta


10

2.1.1.9 Klasifikasi
Badan keshatan dunia WHO mengklasifikasikan pasien Covid-19
diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Kasus Terduga (suspect case)


- Pasien dengan gangguan napas akut, demam, dan atau
setidaknya disetai dengan gejala penyakit pernafasan seperti
batuk, sesak nafas dan tinggal atau mempunyai riwayat
perjalanan ke daerah yang terjangkit Covid-19 sebelum gejala
muncul.
- Pasien dengan gangguan nafas akut dan mempunyai kontak
dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.
- Pasien dengan gejala pernafasan berat, demam, dan setidaknya
disertai gejala penyakit pernafasan seperti batuk, sesak nafas
dan memerlukan rawat inap dan tidak ada alternative diagnosis
lain untuk menjelaskan presentasi klinis tersebut.
2. Kasus Probable (probable case)
- Kasus suspek dengan ISPA berat/ARDS/kematian dengan
gambaran klinis Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
3. Kasus Terkonfirmasi
- Orang yang terinfeksi Covid-19 dan dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan laboratorium RT-PCR positif. Kasus konfirmasi
dibagi menjadi kasus yang bergejala dan tidak bergejala.
4. Kontak Erat
- Seseorang yang pernah ada kontak dengan kasus probable dan
kasus terkonfirmasi, kontak yang dimaksud adalah;
 Kontak berdekatan/tatap muka dalam waktu 15 menit atau
lebih dengan radius 1 meter
 Sentuhan fisik langsung
 Orang yang memberikan perawatan langsung pada pasien
Covid-19 tanpa menggunakan APD lengkap. (Sugihantono
et al., 2020)

Universitas Muhammadiyah Jakarta


11

2.1.1.10 Pencegahan
Hingga saat ini vaksinasi belum ditemukan, pencegahan utama
yang bisa dilakukan sekarang adalah membatasi mobilisasi orang
yang beresiko hingga masa inkubasi, melakukan cuci tangan rutin,
mengkonsumsi vitamin dan makanan yang sehat untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, pakai masker jika beraktifitas
diluar rumah, olahraga yang cukup, istirahat yang cukup dan pergi
berobat ke RS jika sakit. (Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi,
Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, 2020)

Menurut (Kemenkes RI, 2020) pencegahan COVID-19 pada


beberapa tempat seperti:

 Transportasi Publik
a. Membersihkan kendaraan pada saat akan digunakan
dengan desinfektan, khususnya pada area-area yang sering
disentuh.
b. Apabila dalam kondisi yang tidak sehat, lebih baik jangan
mengemudikan kendaraan terlebih dahulu. Dan segera
periksa ke fasilitas layanan kesehatan (FASYANKES)
c. Terapkan selalu protokol perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) seperti:
 Mencuci tangan dengan bersih menggunakan air yang
mengalir dan sabun atau hand sanitizer
 Buanglah sampah pada tempat pembuangan sampah
organic maupun non-organik
 Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman
ataupun NAPZA
 Tidak meludah di sembarangan tempat umum
 Hindari menyentuh pada area wajah
d. Apabila terdapat penumpang yang sedang tidak sehat
seperti demam, batuk atau flu sebaiknya menggunakan

Universitas Muhammadiyah Jakarta


12

masker, apabila tidak membawa masker harap berikan


masker kepada orang tersebut.
e. Melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan
termometer 2x sehari sebelum dan sesudah berkendara
atau menumpang pada kendaraan umum.
 Institusi Pendidikan
a. Berkoordinasi dengan beberapa dinas kesehatan setempat
terkait pencegahan COVID-19.
b. Memberikan himbauan kepada siswa/mahasiswa/pekerja
yang sakit untuk mengisolasi diri dirumah selama 14 hari.
c. Melakukan kegiatan belajar secara online dirumah.
d. Membersihkan sekolah, tempat perkuliahan dan tempat
kerja menggunakan desinfektan.
e. Menyediakan sarana mencuci tangan dengan air dan sabun
atau menggunakan hand sanitizer di tempat sekolah,
perkuliahan dan tempat kerja
f. Melapor kepada fasilitas layanan kesehatan (fasyankes)
terdekat mengenai kondisi anda apabila ternyata sedang
kurang sehat.
 Kegiatan Keagamaan
a. Selalu menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar tempat
ibadah.
b. Menyediakan tempat untuk mencuci tangan atau hand
sanitizer sebelum masuk ke tempat beribadah dan keluar
dari tempat beribadah
c. Melakukan kegiatan agama secara online atau berjarak.
d. Memberikan himbauan kepada seluruh umat yang ingin
beribadah agar selalu memperhatikan informasi dan
panduan resmi yang diberikan oleh pemerintah pada masa
pandemik COVID-19
e. Mendorong umat untuk mendukung himbauan dari
pemerintah dalam menerapkan physical distancing.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


13

 Pusat Perbelanjaan
a. Pemeriksaan suhu tubuh/skrining pada pengunjung pada
saat akan memasuki pusat perbelanjaan.
b. Menjaga jarak minimal 1-2 meter dengan orang lain pada
saat berbelanja.
c. Menunda perbelajaan apabila sedang kurang sehat dan
segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan
(FASYANKES) terdekat.
d. Untuk yang memiliki usaha atau tempat usaha agar
menyediakan tempat cuci tangan air dan sabun atau hand
sanitizer.
e. Menjaga kebersihan di area tempat perbelanjaan maupun
restoran yang ada didalamnya.

2.1.2 Pemeriksaan Laboratorium


Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan darah yang paling
awal atau screening test untuk mengetahui diagnosis. Pemeriksaan
hematologi terdiri dari Hemoglobin (Hb, Hematokrit (Ht), Eritsosit,
Leukosit. (Wahdaniah and Tumpuk, 2018). Pada Covid-19 diagnosis
dini sangat penting mengingat singkatnya waktu timbulnya sindrom
gangguan pernafasan akut setelah masuk rumah sakit dan angka
kematian yang tinggi, maka dari itu tes darah sangat penting dilakukan
karena hasil yang keluar cepat dan juga biayanya murah (Usul et al.,
2020).

Universitas Muhammadiyah Jakarta


14

Berikut adalah parameter dan nilai rujukan pemeriksaan


hematologi:

Pemeriksaan Satuan Nilai Rujukan


3,8-5,0 (P)
Eritsosit Juta/µL
4,4-5,6 (L)
12,0-16,0 (P)
Hemoglobin (Hb) g/dL
13,0-18,0 (L)
40-50 (P)
Hematokrit (Ht) %
35-45 (L)
Trombosit 10³/µL 170-380
Leukosit % 15-45
(Umar et al., 2011; Wikanningtyas et al., 2020)

2.1.2.1 Absolut Lymphocyte Count (ALC)


Absolut Lymphocyte Count (ALC) ini adalah bagian dari hitung
jenis sel leukosit sebagai bagian dari pemeriksaan hematologi.
Pemeriksaan ini bisa diperoleh langsung dari alat hematologi
automatik atau dihitung manual dengan cara mengalikan jumlah sel
leukosit dan nilai limfosit relatif yang terdapat pada hasil
pemeriksaan hematologi. Diketahui bahwa limfositopenia yang
didefinisikan sebagai jumlah limfosit absolut (ALC) <1500 sel/µL
terjadi pada pasien Covid-19 dan mungkin berkorelasi dengan
peningkatan keparahan penyakit. (Wagner et al., 2020)

2.1.2.2 Neutrophil Lymphocite Ratio (NLR)


Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) adalah perbandingan antara
jumlah neutrofil dibagi jumlah limfosit yang didapatkan dari hasil tes
hitung jenis leukosit, NLR menunjukkan peran sebagai penanda
inflamasi sistemik pada pasien dengan pneumonia, bakterimia,
sepsis. Pada penelitian sebelumnya NLR adalah faktor prognostik
yang paling berguna untuk mengetahui prognosis keparahan pasien
Covid-19. Untuk mendiagnosis Covid-19 cut-off nilai NLR adalah
3,13. (Retroningrum, Widyastiti and Jaludamascena, 2017; Liu et al.,
2020)

Universitas Muhammadiyah Jakarta


15

2.2 Kerangka Teori

SARS-Cov2 Faktor Risiko:


Pencegahan:
 Penderita penyakit
 PHBS
kronis
 Memakai APD
 Deteksi dini  Laki-laki
 Menjaga daya Transmisi
 Perokok
tahan tubuh
 Kontak erat dengan
pasien Covid-19
 Riwayat berpergian
Patomekanisme
dari wilayah
terjangkit Covid-19

Timbul manifestasi
klinis

Pemeriksaan
Penunjang:
- Laboratorium
(Hematologi,
ALC,NLR)
-Radiologi
-RT- PCR
-

Covid-19

Bagan 2. 1 Kerangka Teori

Universitas Muhammadiyah Jakarta


16

2.3 Kerangka Konsep

Karakteristik, Pemeriksaan
Covid-19
Hematologi, ALC, NLR

Bagan 2. 2 Kerangka Konsep

2.4 Pertanyaan Penelitian


1. Bagaimana karakteristik (umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan)
pada pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang?
2. Bagaimana gambaran profil hematologi (Hb, Ht, leukosit, trombosit) pada
pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU Kabupaten Tangerang?
3. Bagaimana gambaran NLR pada pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU
Kabupaten Tangerang?
4. Bagaimana gambaran ALC pada pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSU
Kabupaten Tangerang?

Universitas Muhammadiyah Jakarta


17

Universitas Muhammadiyah Jakarta


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif retrospektif, dengan
pendekatan cross sectional, menggunakan data sekunder dari rekam medis
pasien terkonfirmasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
pada periode April – Oktober 2020.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
pada tanggal 29 Desember 2020 – 4 Januari 2021.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.3.1 Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah karakteristik pasien Covid-19,
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pemeriksaan hematologi
(Hb, Ht, leukosit, trombosit), Absolut Lymphocyte Count (ALC) dan
Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR).

3.3.2 Definisi Operasional

Tabel 3. 1 Variabel dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Alat Hasil Skala


Operasional Ukur Ukur pengukuran Pengu-
kuran
1. Profil Hasil Data Data 1. Rendah Ordinal
Hematol- pemeriksaan rekam rekam Hb: (L ≤ 13,2
ogi hematologi medis medis P≤11,7) g/dl
(Hb, Ht, Ht:(L≤40%
leukosit, P≤35%)
trombosit, Leukosit:
limfosit, (L≤3,80 P≤3,60)
neutrofil) x103/ul
yang tercatat Trombosit:
pada pasien. (≤140) x103/ul
Limfosit:
(≤25%)

17
Universitas Muhammadiyah Jakarta
18

Neutrofil:
(≤50%)
2. Normal
Hb: (L=13,2-
17,3 P=11,7-
15,2) g/dl
Ht: (L=40-52%
P=35-47%)
Leukosit:
(L=3,80-10,60
P=3,60-11,00) x
103/ul
Trombosit:
(140-440) x103
/ul
Limfosit: (25-
40%)
Neutrofil: (50-
70%)
3. Tinggi:
Hb: (L≥17,3
P≥15,2) g/dl
Ht: (L≥52%
P≥47%)
Leukosit:
(L≥10,60
P≥11,00) x103
/ul
Trombosit:
(≥440) x103/ul
Limfosit:
(≥40%)
Neutrofil:
(≥70%)
(RSU Kab.
Tangerang)
2. Absolut Kadar ALC Data Data Rendah: < 1500 Ordinal
Lymphocyte dari rekam rekam sel/uL
Count pemeriksaan medis medis Normal: ≥ 1500
(ALC) hematologi sel/uL
pada pasien. (Patklin, 2020)
3. Neutrophil Kadar NLR Data Data Normal: <3,13 Ordinal
Lymphocyte dari rekam rekam Tinggi:
Ratio pemeriksaan medis medis >3,13
(NLR) hematologi (Patklin, 2020)
pada pasien.
4. Pasien Pasien Data Data 1. Pasien Covid Nominal

Universitas Muhammadiyah Jakarta


19

Covid-19 Covid-19 di rekam rekam 19 :


RSU medis medis hasil RT PCR
Kabupaten positif
Tangerang 2. Bukan pasien
periode Covid 19 hasil
April- RT PCR
September negative
2020.
5. Umur Umur pasien Data Data Kategori umur Interval
yang rekam rekam menurut Depkes
terkonfirmasi medis medis RI (2009):
Covid-19. 1.Remaja akhir:
17-25 tahun
2. Dewasa awal:
26-35 tahun
3. Dewasa akhir:
36-45 tahun
4. Lansia Awal:
46-55 tahun
5. Lansia akhir:
56-65 tahun
6. Manula: 65-
sampai atas
6. Jenis Jenis kelamin Data Data 1. Laki – laki Nominal
Kelamin pasien yang rekam rekam 2. Perempuan
terkonfirmasi medis medis
Covid-19.
7. Pendidikan Pendidikan Data Data 1. Ordinal
terakhir rekam rekam 1. Dasar :
pasien yang medis medis SD,SMP/sederaj
terkonfirmasi at
Covid-19. 2. Menengah:
SMA/sederajat
3. Tinggi:
Diploma,
Sarjana,
Magister/sederaj
at
(Tirtarahardja,
2005)
8. Pekerjaan Pekerjaan Data Data 1. Pegawai Ordinal
pasien yang rekam rekam negeri
terkonfirmasi medis medis 2. Pegawai
Covid-19. swasta
3. Wiraswasta
4. Tidak bekerja

Universitas Muhammadiyah Jakarta


20

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini dibagi menjadi populasi sasaran (target
population) yaitu pasien Covid-19 yang terkonfirmasi dengan
pemeriksaan PCR di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang pada
periode April-Oktober 2020 dan populasi terjangkau (accessible
population) yaitu pasien yang memenuhi kriteria inklusi.

3.4.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap, pada awal
pengambilan dilakukan secara purposive dengan menetapkan Rumah
Sakit Umum Kabupaten Tangerang sebagai lokasi pengambilan sampel
karena Rumah Sakit Umum Tangerang merupakan rumah sakit rujukan
Covid-19 di Tangerang. Selanjutnya peneliti melakukan teknik total
sampling pada penelitian ini yaitu seluruh pasien terkonfirmasi Covid-
19 dengan pemeriksaan PCR di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang pada periode April - Oktober 2020 yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Peneliti menggunakan rumus Lameshow
yang belum diketahui jumlah sampelnya, yaitu:

Z 2 x P (1−P)
n=
d2
1,96 2 x 0,5(1−0,5)
n=
0,01
0 ,9604
n=
0,01
n=96,04
Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Skor Z pada kepercayaan 95% = 1,96

P = Maksimal estimasi = 0,5

d = alpha (0,10) / sampling error = 10%

Universitas Muhammadiyah Jakarta


21

Berdasarkan rumus diatas, didapatkan besar sampel penelitian


minimal 96 orang. Terdapat 100 sampel dari RSU Kabupaten
Tangerang, lalu seluruh sampel yang didapat diolah datanya untuk
dianalisis, maka dari itu sampel yang peneliti ambil berjumlah 100
sampel yang merupakan total populasi dari pasien yang terkonfirmasi
Covid-19 sesuai kurun waktu penelitian.

a. Kriteria Inklusi
 Rekam medis pasien dewasa lebih atau sama dengan 18 tahun
 Rekam medis pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan
pemeriksaan PCR yang dirawat inap
b. Kriteria Eksklusi
 Rekam medis pasien yang tidak lengkap

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pengambilan data pada penelitian ini diambil dari data sekunder rekam
medis pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat inap di RSU Kabupaten
Tangerang periode April - Oktober 2020. Peneliti meminta perizinan berupa
surat izin penelitian kepada pihak fakultas dan rumah sakit, setelah peneliti
mendapatkan izin penelitian dari fakultas dan rumah sakit selanjutnya peneliti
mengambil data yang diberikan oleh rumah sakit, data yang diambil meliputi
usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, profil hematologi (Hb, Ht,
leukosit, trombosit), ALC dan NLR.

3.6 Teknik Pengolahan Data


Langkah selanjutnya, setelah dilakukan pengumpulan data adalah
pengolahan data agar dapat masuk ke tahap selanjutnya yaitu analisis data,
langkah - langkah pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing: Kegiatan memeriksa kelengkapan data yang diperoleh, melihat


apakah data tersebut sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan tidak
memenuhi kriteria eksklusi yang telah ditentukan.

2. Coding: Proses mengubah data yang masuk dalam bentuk kalimat menjadi
bentuk kode berupa angka.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


22

3. Data Entry atau Processing: Kegiatan memasukkan data yang telah


melalui proses coding kedalam program komputer untuk diolah dengan
pendekatan statistik.

4. Cleaning: Melakukan pengecekan dan pembersihan data sebelum diolah


secara statistik untuk melihat ada kesalahan atau tidak.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


23

3.7 Rencana Kerja Penelitian

Izin komisi etik dan


Ka.Prodi FKK UMJ

Izin RSU Kabupaten


Tangerang

Bagian Rekam
Medis

Memenuhi kriteria Pasien Covid-19


Inklusi dan ekslusi

Pasien Covid-19 dengan


data rekam medis
lengkap

Sampel Penelitian

Pengumpulan
Data

Pengolahan Data

Analisis Data

Pembahasan hasil
analisis data

Bagan 3. 1 Rencana Kerja Penelitian

Universitas Muhammadiyah Jakarta


24

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang
pada tanggal 29 Desember 2020 - 4 Januari 2021, rumah sakit ini terletak di
Jl. Ahmad Yani No.9 Tangerang. Rumah sakit ini adalah rumah sakit tipe B
dan memiliki beberapa fasilitas untuk pasien Covid-19, tersedia 52 kasur
yang terdiri dari 40 ruangan isolasi. Rumah sakit ini juga menyediakan
fasilitas untuk pemeriksaan screening dan diagnosis Covid-19 seperti (PCR)
Polymerase Chain Reaction, rapid test antigen, rapid test antibodi dan
pemeriksaan laboratorium lainnya seperti hematologi, kimia darah maupun
imunologi. Sampel penelitian ini adalah data rekam medis pasien
terkonfirmasi Covid-19 yang berusia 18 tahun keatas dengan jumlah sampel
penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah 100 sampel (total populasi).

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis data berupa perhitungan
distribusi frekuensi dan persentase dari karakteristik dan masing-masing
variabel. Dibawah ini disajikan tabel distribusi frekuensi sampel
berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Profil
Hematologi, ALC, NLR.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


25

Tabel 4. 1 Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik Jumlah Presentase


No
Subjek (n=100) (%)
1. Usia:
a. Remaja akhir (17 – 25 tahun) 9 9
b. Dewasa awal (26 – 35 tahun) 23 23
c. Dewasa akhir (36 – 45 tahun) 17 17
d. Lansia awal (46 – 55 tahun) 26 26
e. Lansia akhir (56 – 65 tahun) 14 14
f. Manula (>65 tahun) 11 11
2. Jenis Kelamin:
a. Laki – laki 54 54
b. Perempuan 46 46
3. Pendidikan:
a. Pendidikan dasar/rendah (Tidak 22 22
sekolah/SD/sederajat)
b. Pendidikan menengah 41 41
(SMP/SMA/SMK/sederajat)
c. Pendidikan tinggi (D3/S1/S2/S3) 37 37
4. Pekerjaan:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11 11
b. Pegawai Swasta 19 19
c. Wiraswasta/Pekerja Lepas 32 32
d. Pensiunan/Tidak Bekerja 38 38

Pada tabel 4.1 memperlihatkan dari 100 sampel penelitian


didapatkan pasien Covid-19 terbanyak pada usia lansia awal (46-55
Tahun) sebanyak 26 pasien (26%). Pasien Covid-19 pada penelitian ini
dominan pada laki-laki yaitu sebanyak 54 orang (54%). Pendidikan
menengah paling dominan yaitu sebanyak 41 orang (41%). Pasien yang
tidak berkerja/pensiunan paling banyak yang terjangkit Covid-19 yaitu
ada 38 orang (38%).

Universitas Muhammadiyah Jakarta


26

Tabel 4. 2 Profil Hematologi

Jumlah Presentase
Profil Hematologi
(n = 100) (%)
1. Kadar Hemoglobin
- Rendah (L≤13,2 P≤11,7) 31 31
g/dl
- Normal (L=13,2-17,3 69 69
P=11,7-15,2) g/dl
- Tinggi (L≥17,3 P≥15,2) g/dl 0 0
2. Kadar Hematokrit
- Rendah (L≤40% P≤35%) 31 31
- Normal (L=40-52% P=35- 69 69
47%)
- Tinggi (L≥52% P≥47%) 0 0
3. Kadar Leukosit
- Rendah (L≤3,80 P≤3,60) x 6 6
103/ul
- Normal (L=3,80-10,60 74 74
P=3,60-11,00) x103/ul
- Tinggi (L≥10,60 P≥11,00) x 20 20
103/ul
4. Kadar Trombosit
- Rendah (≤140) x103/ul 7 7
- Normal (140-440) x103/ul 80 80
- Tinggi (≥440) x103/ul 13 13
5. Kadar Limfosit
- Rendah (≤25%) 61 61
- Normal (25-40%) 26 26
- Tinggi (≥40%) 13 13
6. Kadar Neutrofil
- Rendah (≤50%) 17 17
- Normal (50-70%) 41 41
- Tinggi (≥70%) 42 42

Pada Tabel 4.2 memperlihatkan pada penelitian ini kadar


haemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit pada pasien Covid-19
yang terbanyak dalam batas normal dengan persentase masing-masing
adalah 69% untuk Hb, 69% untuk Ht, 74% untuk leukosit dan 80%
untuk trombosit. Kadar limfosit mayoritas kadar rendah yaitu sebanyak
61 orang (61%). Kadar neutrofil mayoritas kadar tinggi yaitu sebanyak
42 orang (42%).

Universitas Muhammadiyah Jakarta


27

Tabel 4. 3 Absolute Lymphocyte Count (ALC) dan Neutrophil


Lymphocyte Ratio (NLR)

Variabel Jumlah (n = 100) Presentase (%)


Nilai ALC
52 52
- Rendah <1500/uL
48 48
- Normal ≥1500/uL
Nilai NLR
49 49
- Normal < 3,13
51 51
- Tinggi ≥ 3,13
Berdasarkan Tabel 4.3 memperlihatkan nilai ALC pada pasien
Covid-19 dominan rendah yaitu sebanyak 52 orang (52%) dan nilai
NLR didapatkan hampir sama karena ada kenaikan hanya pada 1%
populasi yaitu sebanyak 51 orang (51%).

4.3 Pembahasan
4.3.1 Karakteristik Subjek
4.3.1.1 Usia
Berdasarkan penelitian ini, dari 100 orang pasien Covid-19 yang
terkonfirmasi dengan PCR paling banyak pada usia lansia awal (46-
55 tahun) yaitu sebanyak 26%. Hal ini sejalan dengan penelitian
Sijia Tian dkk pada 263 pasien, kejadian Covid-19 rata-rata terjadi
pada usia 47 tahun (Sijia, Nan and Jing, 2020), begitu pula dengan
penelitian Nanshan Chen dkk pada 99 pasien Covid-19, rata-rata
berusia 55 tahun (Nanshan et al., 2020). Banyaknya kasus Covid-19
pada usia lansia , hal ini disebabkan oleh adanya penurunan fungsi
organ tubuh dan daya tahan tubuh serta adanya penyakit komorbid
yang sering terdapat pada lansia. (Indarwati, 2020)

4.3.1.2 Jenis Kelamin


Pada penelitian ini dari 100 orang pasien Covid-19 yang
terkonfirmasi dengan PCR, kebanyakan adalah laki-laki (54%). Hal ini
sejalan dengan penelitian Nanshan dkk yang juga mendapatkan
mayoritas penderita Covid-19 adalah laki-laki (Nanshan et al., 2020).
Distribusi jenis kelamin ini terkait dengan prevalensi perokok aktif
yang kebanyakan pada laki-laki, hal ini diduga akibat kebiasaan

Universitas Muhammadiyah Jakarta


28

merokok yang dapat meningkatkan ekspresi reseptor ACE2. Reseptor


ACE2 ini sama dengan reseptor pada infeksi oleh virus SARS Cov-2.
(Susilo et al., 2020)

4.3.1.3 Pendidikan
Berdasarkan penelitian ini dari 100 sampel yang diambil, pasien
Covid-19 kebanyakan pendidikan terakhirnya adalah pendidikan
menengah (SMA/sederajat) sebanyak 41 orang (41%). Hal ini sejalan
dengan penelitian Jesica dan Risma (2020) yang menemukan pasien
Covid-19 didominasi oleh responden yang berpendidikan terakhir
menengah (SMA/Sederajat). Teori taksonomi bloom khususnya ranah
kognitif yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwoll membagi
pengetahuan menjadi enam tingkatan, pada tingkatan ketiga berupa
menerapkan, proses kognitif menggunakan suatu prosedur untuk
menyelesaikan permasalahan dan menurut Notoadmojo (2004)
pengetahuan dipengaruhi oleh pengalaman seseorang dan lingkungan
yang kemudian dapat di ekspresikan dan diyakini sehingga memberikan
motivasi. (Moudy and Syakurah, 2020) Dengan pendidikan yang lebih
baik mereka akan segera mencari sarana Kesehatan bila sakit dan
dengan pendidikan yang lebih baik mereka lebih banyak beraktifitas
dan berinteraksi dengan orang karena pekerjaannya.

4.3.1.4 Pekerjaan
Berdasarkan penelitian ini dari 100 sampel yang diambil, pasien
Covid-19 yang terkonfirmasi kebanyakan tidak berkerja/pensiunan
yaitu sebanyak 38 orang (38%), hal ini terjadi mungkin karena
tingginya angka pengangguran di Indonesia akibat pandemi Covid-19
sehingga menyebabkan banyak dari orang itu harus keluar dari rumah
untuk mencari kerja dan akhirnya harus berbaur dengan orang banyak,
selain itu, waktu yang lowong akibat tidak bekerja membuat mereka
merasa bosan untuk tetap dirumah.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


29

4.3.2 Pemeriksaan Hematologi


Hasil penelitian ini dari 100 pasien terkonfirmasi Covid-19,
didapatkan kadar hemoglobin normal pada 69 pasien (69%), kadar
hematokrit normal pada 69 pasien (69%), hal ini sejalan dengan
penelitian Usul dkk, kadar hemoglobin dan hematokrit yang lebih
rendah mungkin karena alasan lain seperti adanya penyakit penyerta
atau anemia dan kebiasaan merokok (Usul et al., 2020)., kadar leukosit
normal pada 74 pasien (74%) hal ini sejalan dengan penelitian John dkk
dimana mereka hanya mencatat hanya sebagian kecil pasien yang
terinfeksi Covid-19 yang mengalami peningkatan kadar leukosit dan
tampaknya itu menandakan infeksi bakteri atau superinfeksi (Frater et
al., 2020). Kadar trombosit normal pada penelitian ini didapatkan pada
80 pasien (80%), hal ini sejalan dengan penelitian Vanessa Cui dkk,
keadaan trombositopenia dapat terjadi pada sebagian kecil pasien dan
hal ini bisa menjadi indikasi keparahan pasien pasien Covid-19.
Didapatkan juga penurunan jumlah limfosit atau limfopenia pada 61
pasien (61%), penurunan jumlah limfosit merupakan hal yang umum
ditemukan pada pasien dengan infeksi Covid-19, hal ini diyakini
menggambarkan penurunan respon imun tubuh terhadap infeksi virus
SARS Cov-2 (Frater et al., 2020). Adanya peningkatan jumlah
neutrofil atau neutrofilia pada 42 pasien (42%) pada penelitian ini,
sejalan dengan penelitian Vanessa Cui dkk yang mendapatkan hasil
serupa. Neutrofilia dapat memperkirakan hasil yang buruk pada pasien
Covid-19. (Vanessa et al., 2020). Fungsi utama dari neutrofil adalah
membersihkan patogen melalui proses fagositosis, karena adanya
peradangan akut yang timbul oleh proses imunologi seperti infeksi virus
neutrofil melemahkan migrasi sel T dengan melepaskan H2O2 kedalam
sistem imunologi dan fungsi utama dari sel T memainkan peran utama
pada kekebalan seluler. (Borges et al., 2020)

4.3.3 Absolute Lymphocyte Count (ALC)


Berdasarkan penelitian ini pada 100 sampel yang diambil ditemukan
nilai ALC yang menurun pada 52 pasien (52%). Hal ini sejalan dengan

Universitas Muhammadiyah Jakarta


30

penelitian Vannesa Cui dkk, pada limfositopenia atau kadar ALC


menurun yang terlalu parah mungkin dianggap sebagai salah satu
indikator awal untuk perawatan suportif di ICU. (Vanessa et al., 2020).
Penelitian lain juga menunjukkan pasien yang meninggal akibat Covid-
19 memiliki nilai ALC yang lebih rendah daripada pasien yang selamat
dari Covid-19. (Huang and Pranata, 2020). Hal ini karena fungsi dari
limfosit sendiri itu adalah untuk memproduksi antibodi, membunuh sel-
sel yang terinfeksi virus dan sel tumor dan sebagai regulasi respon
imun. Sehingga peranannya sangat penting untuk melawan infeksi virus
SARS Cov-2 (LaRosa and Orange, 2008)

4.3.4 Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR)


Berdasarkan penelitian ini dari 100 sampel yang diambil ditemukan
nilai NLR yang tinggi pada 51 pasien (51%). Hal ini sejalan dengan
penelitian Yao Liu dkk yang mendapatkan nilai NLR meningkat pada
kebanyakan sampel penelitiannya. (Liu et al., 2020). Penelitian Yang
dkk, mendapatkan kenaikan kadar NLR ini dapat dipicu oleh faktor
inflamasi terkait virus dan juga dapat mengubah status pasien dengan
gejala klinis yang ringan menjadi berat selama rata-rata 6 hari
perawatan, sehingga pasien yang dirawat harus selalu dikontrol
pemeriksaan laboratoriumnya oleh dokter yang merawat. Oleh karena
itu, nilai NLR dapat digunakan sebagai faktor prognostik pada pasien
Covid-19 (Yang et al., 2020).

4.4 Keterbatasan Penelitian


1. Tidak lengkapnya data rekam medik karakteristik pasien Covid-19.
2. Tidak semua pasien Covid-19 dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
hitung jenis juga banyak yang tidak dilakukan.
3. Tidak dapat mengakses rekam medik secara lengkap jadi banyak data
yang tidak dapat di akses.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada 100 pasien Covid-19 yang terkonfirmasi
dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Penderita paling banyak pada laki-laki (54%), usia lansia awal (26%),
pendidikan menengah (41%) dan tidak berkerja/pensiunan (38%).
2. Profil laboratorium hematologi didapatkan Hb normal (69%), Ht normal
(69%), jumlah leukosit normal (74%), jumlah trombosit normal (80%),
jumlah limfosit rendah/limfopenia (61%) dan jumlah neutrophil
tinggi/neutrofilia (42%).
3. Nilai ALC pada pasien Covid-19 dominan rendah yaitu sebanyak 52
orang (52%).
4. Nilai NLR didapatkan hampir sama karena ada kenaikan hanya pada 1%
populasi yaitu sebanyak 51 orang (51%).

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan
oleh peneliti ialah sebagai berikut:
1. Bagi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang sebaiknya melengkapi
data rekam medik pasien, lakukan pemeriksaan darah lengkap pada
pasien Covid-19 agar dapat dilakukan penelitian yang lebih lengkap dan
akurat.
2. Sebaiknya rumah sakit juga melakukan pemeriksaan kadar CRP dan IL6
pada pasien Covid-19 sehingga status inflamasi pasien dapat diketahui.

31
Universitas Muhammadiyah Jakarta
32

DAFTAR PUSTAKA

Anonym (2020) ‘Hematology ’ s Indispensable Role in COVID-19 Diagnosis &


Prognosis’.

Astuti, I. and Ysrafil (2020) ‘Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2


(SARS-CoV-2): An overview of viral structure and host response’, ELSEVIER.

Borges, L. et al. (2020) ‘COVID-19 and Neutrophils: The relationship between


hyperinflammation and neutrophil extracellular traps’, Mediators of Inflammation,
2020(December).

Data Situasi Virus Corona (2020). Available at:


https://covid19.tangerangkota.go.id (Accessed: 16 September 2020).

Diah Handayani, Dwi Rendra Hadi, Fathiyah Isbaniah, Erlina Burhan, H. A.


(2020) ‘Penyakit Virus Corona 2019’, Jurnal Respirologi Indonesia, 40, pp. 123–
124.

Frater, J. L. et al. (2020) ‘COVID-19 and the clinical hematology laboratory’,


International Journal of Laboratory Hematology, 42(S1), pp. 11–18.

Ge, H. et al. (2020) ‘The epidemiology and clinical information about COVID-
19’, European Journal of Clinical Microbiology and Infectious Diseases, 39(6),
pp. 1011–1019.

Huang, I. and Pranata, R. (2020) ‘Lymphopenia in severe coronavirus disease-


2019 (COVID-19): Systematic review and meta-analysis’, Journal of Intensive
Care, 8(1), pp. 1–10.

Indarwati, R. (2020) ‘Lindungi Lansia dari Covid-19’, Jurnal Keperawatan


Komunitas, 5(1), p. 2020.

Jin, Y. et al. (2020) ‘Virology, Epidemiology, Pathogenesis, and Control of


COVID-19’, pp. 1–18.

Kemenkes RI (2020) ‘Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus


Disease (COVID-19)’, Germas.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


33

LaRosa, D. F. and Orange, J. S. (2008) ‘1. Lymphocytes’, Journal of Allergy and


Clinical Immunology, 121(2 SUPPL. 2), pp. 364–369.

Liu, J. et al. (2020) ‘Neutrophil-to-lymphocyte ratio predicts critical illness


patients with 2019 coronavirus disease in the early stage’, Journal of
Translational Medicine, 18(1).

Moudy, J. and Syakurah, R. A. (2020) ‘Pengetahuan terkait usaha pencegahan


Coronavirus Disease (COVID-19) di Indonesia’, Higeia Journal of Public Health
Research and Development, 4(3), pp. 333–346.

Nanshan, C. et al. (2020) ‘Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases


of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study’,
Elsevier, pp. 1–7.

Patklin, P. D. S. (2020) ‘Panduan Pemeriksaan Lab Covid-19’, pp. 1–3.

Pericàs, J. M. et al. (2020) ‘COVID-19: From epidemiology to treatment’,


European Heart Journal, 41(22), pp. 2092–2108.

Peta Sebaran (2020). Available at: https://covid19.go.id (Accessed: 16 September


2020).

Retroningrum, D., Widyastiti, N. S. and Jaludamascena, A. (2017) ‘Hubungan


Antara Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) Dan High Dentisty Lipoprotein
(HDL) Pada Sindrom Koroner Akut’, 2.

Sijia, T., Nan, H. and Jing, L. (2020) ‘Characteristics of COVID-19 infection in


Beijing’, Journal of Infection, p. 3.

Sugihantono, A. et al. (2020) Pedoman dan Pencegahan Coronavirus (COVID-


19). Kementrian Kesehatan RI.

Susilo, A. et al. (2020) ‘Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini’,


Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), p. 45.

Tirtarahardja, U. (2005) Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta.

Umar, F. et al. (2011) ‘Pedoman Interpretasi Data Klinik’, Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia, (January), pp. 1–83.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


34

Usul, E. et al. (2020) ‘Role of hematological parameters in COVID-19 patients in


the emergency room’, Biomarkers in Medicine, 14(13), pp. 1207–1215.

Vanessa, C. et al. (2020) ‘Hematologic parameters in patients with COVID-19


infection’, Bingwen Eugene Fan, pp. 1–4.

Wagner, J. et al. (2020) ‘Absolute lymphocyte count is a prognostic marker in


Covid-19: A retrospective cohort review’, International Journal of Laboratory
Hematology, (June), pp. 1–5.

Wahdaniah, W. and Tumpuk, S. (2018) ‘Perbedaan Penggunaan Antikoagulan


K2EDTA DAN K3EDTA Terhadap Hasil Pemeriksaan Indeks Eritrosit’, Jurnal
Laboratorium Khatulistiwa, 1(2), p. 114.

WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard (2020). Available at:


https://covid19.who.int (Accessed: 16 September 2020).

Wikanningtyas, T. A. et al. (2020) ‘Hematologic parameters in pulmonary


tuberculosis patients based on the microscopic sputum examination’, Enfermeria
Clinica, 30, pp. 243–246.

Yang, A. et al. (2020) ‘The diagnostic and predictive role of NLR, d-NLR and
PLR in COVID-19 patients’, (January).

Yuliana (2020) ‘Wellness And Healthy Magazine’, Coronavirus disease (Covid-


19); sebuah tinjauan literatur, 2(February), pp. 187–192.

Universitas Muhammadiyah Jakarta


35

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Analisis Data

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 54 54.0 54.0 54.0

Perempuan 46 46.0 46.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17-25 9 9.0 9.0 9.0

26-35 23 23.0 23.0 32.0

36-45 17 17.0 17.0 49.0

46-55 26 26.0 26.0 75.0

56-64 14 14.0 14.0 89.0

65- Seterusnya 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD-SMP/Sederajat 22 22.0 22.0 22.0

SMA/Sederajat 41 41.0 41.0 63.0

Universitas Muhammadiyah Jakarta


36

Diploma, Sarjana, 37 37.0 37.0 100.0


Magister/Sederajat

Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pegawai Negeri Sipil 11 11.0 11.0 11.0

Pegawai Swasta 19 19.0 19.0 30.0

Wiraswasta 32 32.0 32.0 62.0

Tidak Berkerja 38 38.0 38.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HB

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 31 31.0 31.0 31.0

Normal 69 69.0 69.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 31 31.0 31.0 31.0

Normal 69 69.0 69.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Leukosit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Universitas Muhammadiyah Jakarta


37

Valid Rendah 6 6.0 6.0 6.0

Normal 74 74.0 74.0 80.0

Tinggi 20 20.0 20.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Trombosit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 7 7.0 7.0 7.0

Normal 80 80.0 80.0 87.0

Tinggi 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Neutrofil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 17 17.0 17.0 17.0

Normal 41 41.0 41.0 58.0

Tinggi 42 42.0 42.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Limfosit

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 61 61.0 61.0 61.0

Normal 26 26.0 26.0 87.0

Tinggi 13 13.0 13.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Universitas Muhammadiyah Jakarta


38

ALC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 52 52.0 52.0 52.0

Normal 48 48.0 48.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

NLR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tinggi 51 51.0 51.0 51.0

Normal 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Universitas Muhammadiyah Jakarta


39

Lampiran 2 : Surat Kajian Etik

Universitas Muhammadiyah Jakarta


40

Universitas Muhammadiyah Jakarta


41

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Universitas Muhammadiyah Jakarta


42

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit

Universitas Muhammadiyah Jakarta


43

Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap Arriza Maulana

Nama Panggilan Arija

Tempat, Tanggal Tangerang, 8 Januari 2000


Lahir
Agama Islam
Jl.Kh.Mursan Rt.003/02 no.66 kel.Belendung
Alamat Asal kec.Benda
kota Tangerang
Asrama Putra FKK UMJ, Jl. KH. Ahmad Dahlan,
Alamat Sekarang Cirendeu –
Ciputat
No. Hp / No. Telp 082114870933

Email maulanaarri08@gmail.com

Motto Hidup Menuju tak terbatas dan melampauinya

Nama Orang Tua Muhammad Sukron

Neneng Romlah

Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil

Bidan
Jl.Kh.Mursan Rt.003/02 no.66 kel.Belendung
Alamat orang tua kec.Benda
kota Tangerang

Universitas Muhammadiyah Jakarta


44

IDENTITAS INSTITUSI

Institusi Asal Universitas Muhammadiyah Jakarta

Prodi / Angkatan Kedokteran / 2017

Alamat Institusi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cirendeu – Ciputat

RIWAYAT PENDIDIKAN
2004 – 2005 TK Ar-rahman
2005 – 2011 SDN Belendung Tengah 2
2011 – 2014 SMPN 21 Kota Tangerang
Pendidikan Formal
2014 – 2017 SMA Yuppentek 1 Tangerang
2017 – present Fakultas Kedokteran
dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Pendidikan Informal Anti les les club

RIWAYAT PRESTASI

Prestasi Akademik -
- Juara 3 Futsal Walikota Cup Tangerang
Prestasi (2014)
NonAkademik - Juara 2 Basket Porkot Tangerang (2015)
- Juara 1 Short Movie Alseace tingkat
JABODETABEK (2016)
45

Lampiran 6 : Tabel Induk Excel


46
47

Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai