Sejarah Afrika
Kolonialisme Bangsa
Prancis: Perkembangan,
Perlawanan Hingga
Kemerdekaan
Kelompok 8
Dosen Pengampu: Muhammad Anggi
Farisqi Prasadana, M.Hum., & Tb. Noer Paul Pogba dan Kylian Mbappe dua pemain yang
lahir dari rahim imigran, tapi sukses bersama Timnas
Iman Achmad Sumantri, M.Pd. Prancis di Piala Dunia 2018. (AP/Matthias
Schrader)
Konten Pembahasan Terdiri
Pertemuan Bangsa Prancis dengan Benua Afrika, dapat diselidiki melalui laporan Auguste René Caillié yang
melakukan perjalanan ke kota Timbuktu, Maroko hingga ke Gurun Sahara pada tahun 1827. Perjalannya
Awal Mula Kedatangan ditulis dalam sebuah karya berjudul “Journal d'un voyage à Temboctou et à Jenné dans l'Afrique
Centrale“.
Negara-negara koloni Prancis terbagi menjadi 2 yaitu Koloni Afrika Tengah Afrique Equatoriale Francaise
Sebaran Negara-Negara Koloni (AEF), serta koloni 8 Negara Bagian yang tergabung dalam Afrique Occidentale Francaise (AOF).
Setiap wilayah jajahan Prancis, diharuskan memahami serta menggunakan Bahasa Prancis dalam keseharian
Kebijakan Prancis di Wilayah Koloni sebagai bentuk upaya "mem-Pranciskan" Afrika. Persekutuan Afrika-Prancis juga mengeluarkan kebijakan
yaitu penerbitan Prangko untuk masing-masing wilayah.
Contoh resistensi negara Afrika terhadap Prancis, dapat dilihat dari adanya perang antara pasukan Aljazair
pada tahun 1830 dan 1847 yang disebut sebagai 'Insiden Kipas'. Perlawanan lain ditunjukkan oleh
Resistensi dan Perlawanan Mohammed V yang merupakan Sultan Maroko yang menolak keras adanya pembentukan wilayah Protektorat
Prancis
Banyak negara-negara di Afrika di lepas setelah selesainya kecamuk Perang Dunia II, dimana pada tahun
Kemerdekaan Negara Koloni Prancis 1959, asosiasi setiap Republik diberikan otonomi penuh untuk menentukan nasibnya, meskipun begitu Prancis
tidak sepenuhnya ingin melepaskan Afrika dari genggamannya.
Banyak dari negara-negara bekas jajahan Prancis yang harus melawan saudaranya sendiri dalam civil war,
Kondisi Negara Jajahan Pada Era
serta adanya dampak pada bidang kebudayaan, dimana masyarakat Afrika menganggap bahwa Budaya Prancis
Modern lebih baik dari Tradisi lokal, dapat dilihat dari adanya komunitas “Le Sapuer” di Kongo.
01
Awal Mula Kedatangan
Bangsa Prancis
Lahir di wilayah Prancis Barat pada tahun 1799, Pelayaran keduanya dilakukan hingga berhasil
dengan kondisi sosial-ekonomi yang tidak menyebrangi Samudra Atlantik (merupakan
memadai, Rene Caillie mempunyai keinginan tempat penjualan budak pada masa itu) dengan
yang kuat untuk dapat melakukan penjelajahan tugas untuk melakukan pendampingan
ke berbagai wilayah di dunia salah satunya ekspedisi yang ditujukan kepada Kerajaan
benua Afrika. Penjelajahan pertamanya Inggris dengan melintasi Gurun Ferlo hingga
dilakukan dengan menggunakan kapal angkatan kembali lagi ke Sungai Senegal. Kembali ke
Laut Prancis, dan berhasil sampai ke wilayah negaranya, Prancis Rene Caillie diberikan
Saint-Louis (Senegal Modern). penghargaan medali emas serta uang sebanyak
9.00 franc oleh Société de Géographie serta
menerbitkan buku berjudul Travels through
Central Africa to Timbuctoo.
French East India
Company
Tahun 1604, Raja Henry IV dari Prancis membentuk Compagnie
des Indes Orientales (East India Company), sebuah perusahaan
monopoli dagang dengan jangka waktu usaha selama 15 tahun
untuk melaksanakan aktivitas di Hindia Timur. 1 September
1664, East India Company berubah menjadi French East India
Company melaui peran Jean-Baptiste Colbert yang sangat
terobsesi oleh adanya kesuksesan VOC. FEIC kemudian
berkembang pesat terutama di Afrika dalam hal perdagangan
budak serta instalasi perkebunan. Keberadaan Prancis sendiri di
Afrika pertama kali berada di wilayah Senegal pada tahun 1626,
namun Pranics belum membentuk pemerintahan secara resmi
sampai pada tahun 1659 dengan adanya penemuan daerah Saint-
Louis serta tahun 1677 dengan penemuan daerah Gorée.
Negara-Negara Koloni
Prancis di Afrika
03 04
Perancis mengutamakan posfat dan usaha
Budaya penggilingan tepung, penyulingan gula, pabrik
Kebudayaan dan kehidupan sosial di Afrika semen dan peningkatan produksi tekstil. Tapi
dengan adanya politik kolinaial Prancis lagi-lagi Perancis member upah yang tak
membawa perubaahan bagi penduduk Afrika. sebanding bagi masyarakat Maroko. Hal-hal
Prancis mulai menerapkan peraturan untuk tersebut yang kemudian menyadarkan
meninggalkan budaya Afrika dan mengikuti masyarakat Maroko untuk membuat gerakan
budaya Prancis. perlawanan.
Kebijakan Bidang
Pendidikan
Franchopone Sosial-Ekonomi
Masih banyak negara-negara di Afrika Sebelum secara penuh membebaskan
bekas jajahan Prancis yang berbicara Afrika, negara-negara yang menjadi bagian
serta berstandar kebudayaan dengan koloni Prancis diwajibkan membayar pajak
mengikuti kebudayaan Eropa. sebanyak $500 juta dolar sebagia akibat dari
peningkatan ekonomi dan aktivitas impor
melalui kegiatan transatlantik.
Pembangunan Jalur
Kereta Api Agama
Penjajahan Prancis mendorong Sebagai bekas jajahan
adanya instalasi jalur kereta api
untuk menghubungkan berbagai
Prancis, banyak negara-
daerah yaitu Algeria dan wilayah negara tersebut beragama
Sub-Saharan sebagai bagian dari kristen.
proyek Transatlantik.
Terima
Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Daftar Pustaka dan Referensi
Buku:
● Ginio, R. (2006). French Colonialism Unmasked: The Vichy Years in
France West Africa. Nebraska: University of Nebraska Press.
● Pakenham, T. (1991). The Scramble For Africa. London: Abacus.
● Rathbone, J. P. (2007). African History: A Very Short Introduction.
Oxford: Oxford University Press.
● Soeratman, D. (2019). Sejarah Afrika: Zaman Imperialisme Modern.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
● Taiwo, O. (2010). Colonialism Preempted Modernity in Africa.
Bloomington: Indiana University Press.
Daftar Pustaka dan Referensi
Artikel/Jurnal:
● Kurniawati. (2010). Berakhirnya Romantisme Kolonial
Prancis di Franchopone Afrika. Jurnal Sejarah Lontar,
1-9.
● Rahman, M. A. (2015). Resistensi Politik: Pergerakan
Nasionalis Maroko Vis A Vis Kolonial Pranics. Thesis,
1-88.
● Ul'hak, S. (2016). Dampak Kebijakan Prancis
Terhadap Masyarakat Aljazair 1830-1914. Thesis, 1-78.
Daftar Pustaka dan Referensi
Website:
● -. (2022, March 25). Krisis Fashoda: Puncak Sengketa antara Inggris dan Prancis di Afrika (1898).
Retrieved from Sejarah Kita: https://www.sejarahkita.com/2022/03/krisis-fashoda.html
● Alexander Moradi, D. C. (2014, May 17). British and French Educational Legacies in Africa. Retrieved
from Cepr.org: https://cepr.org/voxeu/columns/british-and-french-educational-legacies-africa
● Brandon, P. (2019, June 27). Kapitalisme Belanda dan Perbudakan. Retrieved from IndoProgress:
https://indoprogress.com/2019/06/kapitalisme-belanda-dan-perbudakan/
● Lewis, T. (2023, April 25). Transatlantic Slave Trade. Retrieved from Brittanica.com:
https://www.britannica.com/topic/transatlantic-slave-trade/The-Middle-Passage
● McKenna, A. (2022, November 17). René-Auguste Caillié | French explorer. Retrieved from
Britannica.com: https://www.britannica.com/biography/Rene-Auguste-CaillieRahman, M. A. (2015).
● Vinanda, R. A. (2017, May 12). Kisah: Rene Caillie, Penjelajah Afrika Barat Pertama dari Eropa yang
Menyamar Menjadi Muslim. Retrieved from Okezone.com:
https://news.okezone.com/read/2017/05/12/18/1688975/kisah-rene-caillie-penjelajah-afrika-barat-pertama-
dari-eropa-yang-menyamar-menjadi-muslim#google_vignette
Sumber Foto/Gambar
1. British Encyclopedia
2. Kompas.com
3. Wikipedia
4. Republika.com
5. Okezone.com
6. Brittannica.com
7. The Vintage News
8. The Africa Report