Anda di halaman 1dari 18

Mar-11-2023

Sejarah Afrika
Kolonialisme Bangsa
Prancis: Perkembangan,
Perlawanan Hingga
Kemerdekaan

Kelompok 8
Dosen Pengampu: Muhammad Anggi
Farisqi Prasadana, M.Hum., & Tb. Noer Paul Pogba dan Kylian Mbappe dua pemain yang
lahir dari rahim imigran, tapi sukses bersama Timnas
Iman Achmad Sumantri, M.Pd. Prancis di Piala Dunia 2018. (AP/Matthias
Schrader)
Konten Pembahasan Terdiri
Pertemuan Bangsa Prancis dengan Benua Afrika, dapat diselidiki melalui laporan Auguste René Caillié yang
melakukan perjalanan ke kota Timbuktu, Maroko hingga ke Gurun Sahara pada tahun 1827. Perjalannya
Awal Mula Kedatangan ditulis dalam sebuah karya berjudul “Journal d'un voyage à Temboctou et à Jenné dans l'Afrique
Centrale“. 

Negara-negara koloni Prancis terbagi menjadi 2 yaitu Koloni Afrika Tengah Afrique Equatoriale Francaise
Sebaran Negara-Negara Koloni (AEF), serta koloni 8 Negara Bagian yang tergabung dalam Afrique Occidentale Francaise (AOF).

Setiap wilayah jajahan Prancis, diharuskan memahami serta menggunakan Bahasa Prancis dalam keseharian
Kebijakan Prancis di Wilayah Koloni sebagai bentuk upaya "mem-Pranciskan" Afrika. Persekutuan Afrika-Prancis juga mengeluarkan kebijakan
yaitu penerbitan Prangko untuk masing-masing wilayah.

Contoh resistensi negara Afrika terhadap Prancis, dapat dilihat dari adanya perang antara pasukan Aljazair
pada tahun 1830 dan 1847 yang disebut sebagai 'Insiden Kipas'. Perlawanan lain ditunjukkan oleh
Resistensi dan Perlawanan Mohammed V yang merupakan Sultan Maroko yang menolak keras adanya pembentukan wilayah Protektorat
Prancis

Banyak negara-negara di Afrika di lepas setelah selesainya kecamuk Perang Dunia II, dimana pada tahun
Kemerdekaan Negara Koloni Prancis 1959, asosiasi setiap Republik diberikan otonomi penuh untuk menentukan nasibnya, meskipun begitu Prancis
tidak sepenuhnya ingin melepaskan Afrika dari genggamannya.

Banyak dari negara-negara bekas jajahan Prancis yang harus melawan saudaranya sendiri dalam civil war,
Kondisi Negara Jajahan Pada Era
serta adanya dampak pada bidang kebudayaan, dimana masyarakat Afrika menganggap bahwa Budaya Prancis
Modern lebih baik dari Tradisi lokal, dapat dilihat dari adanya komunitas “Le Sapuer” di Kongo.
01
Awal Mula Kedatangan
Bangsa Prancis

Selain adanya penjelajahan oleh Kingsley,


Livingstone, serta Stanley, jauh beberapa
dekade sebelumnya ada penjelajah asal
Rene Caillie Berpakaian Prancis yang berhasil melakukan
seperti orang Arab Sumber penjelajahan ke Afrika menuju Maroko.
(Princeton.edu) Tokoh tersebut bernama Rene Caillie.
Biografi René Caillié

Lahir di wilayah Prancis Barat pada tahun 1799, Pelayaran keduanya dilakukan hingga berhasil
dengan kondisi sosial-ekonomi yang tidak menyebrangi Samudra Atlantik (merupakan
memadai, Rene Caillie mempunyai keinginan tempat penjualan budak pada masa itu) dengan
yang kuat untuk dapat melakukan penjelajahan tugas untuk melakukan pendampingan
ke berbagai wilayah di dunia salah satunya ekspedisi yang ditujukan kepada Kerajaan
benua Afrika. Penjelajahan pertamanya Inggris dengan melintasi Gurun Ferlo hingga
dilakukan dengan menggunakan kapal angkatan kembali lagi ke Sungai Senegal. Kembali ke
Laut Prancis, dan berhasil sampai ke wilayah negaranya, Prancis Rene Caillie diberikan
Saint-Louis (Senegal Modern). penghargaan medali emas serta uang sebanyak
9.00 franc oleh Société de Géographie serta
menerbitkan buku berjudul Travels through
Central Africa to Timbuctoo.
French East India
Company
Tahun 1604, Raja Henry IV dari Prancis membentuk Compagnie
des Indes Orientales (East India Company), sebuah perusahaan
monopoli dagang dengan jangka waktu usaha selama 15 tahun
untuk melaksanakan aktivitas di Hindia Timur. 1 September
1664, East India Company berubah menjadi French East India
Company melaui peran Jean-Baptiste Colbert yang sangat
terobsesi oleh adanya kesuksesan VOC. FEIC kemudian
berkembang pesat terutama di Afrika dalam hal perdagangan
budak serta instalasi perkebunan. Keberadaan Prancis sendiri di
Afrika pertama kali berada di wilayah Senegal pada tahun 1626,
namun Pranics belum membentuk pemerintahan secara resmi
sampai pada tahun 1659 dengan adanya penemuan daerah Saint-
Louis serta tahun 1677 dengan penemuan daerah Gorée.
Negara-Negara Koloni
Prancis di Afrika

Afrika memiliki dua bagian wilayah penting


yang disebut Afrique Occidentale
Francaise(AOF) serta serta Afrique
Equatoriale Francaise (AEF).

Setiap wilayah memiliki representasi


Gubernur yang bertugas dalam menjalankan
pemerintahan serta memastikan kestabilan
administrasi dan sosial politik pemerintahan
kolonial Prancis. Negara AOF terdiri dari
Gabon, Kongo Tengah, Oubangui-Chari,
dan Chad.
Persebaran koloni Prancis di Afrika
(Source: DW.NED)
Negara-Negara Koloni
Prancis di Afrika

Pada bagian Barat Afrika, didirikan koloni


Prancis yang terdiri dari beberapa federasi
seperti Mauritania, Senegal, Sudan Prancis,
Guinea Prancis, Pantai Gading, Niger, Volta
serta Dahomey. Mata uang (franc) digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah untuk
setiap transaksi, penduduk juga diajarkan
agama Kristen serta pendidikan bergaya
Prancis yang mendorong adanya
“romantisme renaissance” di Afrika.

Perangko Koloni Perancis 1859 dengan gambar


mitologi Burung Phoenix.
Kebijakan Prancis di Koloni Afrika

Bidang Politik Bidang Ekonomi


01 Golongan elit yang berpendidikan Barat
tampil ke depan sebagai motor bagi
gerakan kebangsaan di negerinya.
02 Kebijakan ekonomi Perancis sangat berpihak
pada kepentingan koloni-koloni Perancis.

Bidang Sosial- Bidang Industri

03 04
Perancis mengutamakan posfat dan usaha
Budaya penggilingan tepung, penyulingan gula, pabrik
Kebudayaan dan kehidupan sosial di Afrika semen dan peningkatan produksi tekstil. Tapi
dengan adanya politik kolinaial Prancis lagi-lagi Perancis member upah yang tak
membawa perubaahan bagi penduduk Afrika. sebanding bagi masyarakat Maroko. Hal-hal
Prancis mulai menerapkan peraturan untuk tersebut yang kemudian menyadarkan
meninggalkan budaya Afrika dan mengikuti masyarakat Maroko untuk membuat gerakan
budaya Prancis. perlawanan.
Kebijakan Bidang
Pendidikan

Pendidikan yang dibawakan oleh Prancis di


tanah Afrika memberikan dampak yang sangat
signifikan terhadap perkembangan intelektual,
maupun sebagai langkah yang digunakan
nantinya oleh tokoh revolusioner dalam
membebaskan Afrika dari belenggu penjajahan.
Pendidikan ditekankan pada usaha untuk
"membudayakan" masyarakat Afrika yang
dianggap terbelakang, sehingga mereka baik
dalam hal berbahasa, bersikap, agama maupun
cara pandang sama seperti orang-orang Prancis.

The French wanted to bring about a cultural renaissance


to the indigenous people of Africa. Photo by adoc-
photos/Corbis via Getty Images
French-language graffiti on
Avenue Habib Bourguiba in Tunis, in March 2012.
The graffiti says: "LONG LIVE TUNISIA (Vive la
Tunisie), free and democratic". Persebaran Bahasa Eropa yang
digunakan secara luas oleh negara-
negara di Afrika (Romance
Languanges) termasuk Prancis.
KONFLIK DAN PERLAWAN LOKAL

Krisis Aljazair Krisis Fashoda


Pada tahun 1832 di Aljazair terjadi pemberontakan yang dipimpin Ketika ekspedisi Inggris tiba di Fashoda, Lord Kitchener melihat
oleh Abdul Qadir. Abdul Qadir mendeklarasikan diri sebagai ada bendera Prancis dikibarkan di wilayah Fashoda. Ketegangan
pemimpin orang-orang Arab, bertanggung jawa untuk antara kedua pemimpin tersebut tidak dapat dihindari, Kitchener
mengaplikasikan hukum Islam di Aljazair dan melawan aksi mengatakan bahwa pengibaran bendera Prancis di tanah Fashoda
kolonial Prancis. Perjuangannya memperlihatkan seberapa besar merupakan suatu tindakan pelecehan. Namun, pernyataan itu
loyalitasnya kepada masyarakat Aljazair. Abd al-Qadir memimpin dibalas Marchand sebagai bentuk tunduk kepada pimpinan
orang-orang Aljazair, yang berasal dari berbagai suku untuk pemerintahnya yang dia harus menguasai wilayah Bahr-el-Ghazal
menyerang pasukan Prancis di Oran dan Mostaganem pada 1832 dan Fashoda. Pertemuan kedua pemimpin ini tidak menemukan
sampai 1834. Prancis mengakui kepemimpinan al-Qadir, dan titik terang sehingga Kitchener memberikan usul agar masalah-
bersedia menandatangani perjanjian Desmichels untuk menyerahkan masalah di Fashoda diselesaikan melalui pemerintahan Inggris dan
kekuasaan atas wilayah dalam negeri Oran. Prancis.
Kongo-War
Rebellion
Tidak seperti konflik lain yang pernah
terjadi di koloni Prancis,
pemberontakan Kongo-Wara
diturunkan ke ketidakjelasan relatif di
antara publik di Prancis dan hanya
sedikit politisi dan komentator yang
mengomentarinya. Berita kecil tentang
pemberontakan yang diketahui di
Eropa membantu menarik perhatian
pada kondisi yang dihadapi oleh para
pekerja Afrika Tengah.
Forced labour family camp during construction of the Congo-
Ocean Railway 1930.
KONDISI BEKAS JAJAHAN PRANCIS MASA MODERN

Franchopone Sosial-Ekonomi
Masih banyak negara-negara di Afrika Sebelum secara penuh membebaskan
bekas jajahan Prancis yang berbicara Afrika, negara-negara yang menjadi bagian
serta berstandar kebudayaan dengan koloni Prancis diwajibkan membayar pajak
mengikuti kebudayaan Eropa. sebanyak $500 juta dolar sebagia akibat dari
peningkatan ekonomi dan aktivitas impor
melalui kegiatan transatlantik.

Pembangunan Jalur
Kereta Api Agama
Penjajahan Prancis mendorong Sebagai bekas jajahan
adanya instalasi jalur kereta api
untuk menghubungkan berbagai
Prancis, banyak negara-
daerah yaitu Algeria dan wilayah negara tersebut beragama
Sub-Saharan sebagai bagian dari kristen.
proyek Transatlantik.
Terima
Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Daftar Pustaka dan Referensi
Buku:
● Ginio, R. (2006). French Colonialism Unmasked: The Vichy Years in
France West Africa. Nebraska: University of Nebraska Press.
● Pakenham, T. (1991). The Scramble For Africa. London: Abacus.
● Rathbone, J. P. (2007). African History: A Very Short Introduction.
Oxford: Oxford University Press.
● Soeratman, D. (2019). Sejarah Afrika: Zaman Imperialisme Modern.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
● Taiwo, O. (2010). Colonialism Preempted Modernity in Africa.
Bloomington: Indiana University Press.
Daftar Pustaka dan Referensi
Artikel/Jurnal:
● Kurniawati. (2010). Berakhirnya Romantisme Kolonial
Prancis di Franchopone Afrika. Jurnal Sejarah Lontar,
1-9.
● Rahman, M. A. (2015). Resistensi Politik: Pergerakan
Nasionalis Maroko Vis A Vis Kolonial Pranics. Thesis,
1-88.
● Ul'hak, S. (2016). Dampak Kebijakan Prancis
Terhadap Masyarakat Aljazair 1830-1914. Thesis, 1-78.
Daftar Pustaka dan Referensi
Website:
● -. (2022, March 25). Krisis Fashoda: Puncak Sengketa antara Inggris dan Prancis di Afrika (1898).
Retrieved from Sejarah Kita: https://www.sejarahkita.com/2022/03/krisis-fashoda.html
● Alexander Moradi, D. C. (2014, May 17). British and French Educational Legacies in Africa. Retrieved
from Cepr.org: https://cepr.org/voxeu/columns/british-and-french-educational-legacies-africa
● Brandon, P. (2019, June 27). Kapitalisme Belanda dan Perbudakan. Retrieved from IndoProgress:
https://indoprogress.com/2019/06/kapitalisme-belanda-dan-perbudakan/
● Lewis, T. (2023, April 25). Transatlantic Slave Trade. Retrieved from Brittanica.com:
https://www.britannica.com/topic/transatlantic-slave-trade/The-Middle-Passage
● McKenna, A. (2022, November 17). René-Auguste Caillié | French explorer. Retrieved from
Britannica.com: https://www.britannica.com/biography/Rene-Auguste-CaillieRahman, M. A. (2015).
● Vinanda, R. A. (2017, May 12). Kisah: Rene Caillie, Penjelajah Afrika Barat Pertama dari Eropa yang
Menyamar Menjadi Muslim. Retrieved from Okezone.com:
https://news.okezone.com/read/2017/05/12/18/1688975/kisah-rene-caillie-penjelajah-afrika-barat-pertama-
dari-eropa-yang-menyamar-menjadi-muslim#google_vignette
Sumber Foto/Gambar
1. British Encyclopedia
2. Kompas.com
3. Wikipedia
4. Republika.com
5. Okezone.com
6. Brittannica.com
7. The Vintage News
8. The Africa Report

Anda mungkin juga menyukai