Afrika bagian utara wilayah ini pernah dikuasai oleh khartago,Romawi, bani
Ummayah, dan Bani Abbasiah. Setelah terpisah dari Bani Abbasiah wilayah
Maroko menjadi wilayah yang independen dan diperintah oleh seorang Sultan
dengan sebutan Sherif. Wilayah Maroko yang strategi yaitu sebagai wilayah
penghubung benua Afrika dan Eropa, membuat bangsa barat saling bersaing
Greenland pada tanggal 7 April 1906 M yang terdiri dari 14 negara termasuk
untuk Krisis Maroko pertama tahun 1905 antara Prancis dan Jerman, yang muncul
Maka hasil dari Konferensi Algeciras adalah membagi-bagi wilayah Maroko dan
wilayah Afrika lainnya yaitu prancis menguasai wilayah selatan Maroko hingga
yang wilayahnya dinamakan Sahara Barat, Prancis juga menguasai sisi utara
Sahara Barat (wilayah Maroko saat ini) tidak mau ketinggalan Spanyol juga
menguasai pesisir utara Maroko yaitu wilayah Rif di Maroko. Disamping itu juga
Inggris, Italy, Jerman juga menguasaai wilayah Afrika yang lainnnya berdasarkan
termasuk di ibu kota Maroko yaitu Fez. Kemudia pada tahun 1911 pemerintah
tanggal 21 Mei 1911 tentara Prancis berhasil menguasai ibu kota Maroko yaitu
Fez. Maka secara resmi pada tanggal 30 Maret 1912 Sultan Abdul al- Hafid
Sejak tahun 1912 setelah diadakannya perjanjian Fez, yang ditanda-tangani oleh
dipegang oleh residen Jendral Prancis serta bertindak atas nama pemerintah
Prancis. Residen Jendral Prancis yang pertama menjabat adalah Hubert Lyautey.
Sebelum Perang Dunia II, politik kolonial Prancis yang dijalankan di daerah-
daerah koloninya berdasarkan suatu doktrin "asimilasi". Teori ini didasarkan pada
dugaan bahwa orang-orang Afrika termasuk Maroko dapat dijadikan sebagai
tercetus dalam zaman revolusi "equality dan "fraternity"; disamping itu juga
mengandung filsafat politik yang kemudian dianut oleh Imperium Prancis yang
dengan Prancis baik politik, sosial, ekonomi, etnis, religius, maupun kultural.
tidak diberikan dalam pendidikan kolonial Prancis. Hal ini dikaitkan dengan
anggapan bahwa setiap orang Prancis percaya akan misi kultur Prancis yang
universal dan sah sebagai pemberian terbesar Prancis kepada dunia.' Jadi, dalam
dengan berbagai macam warna kulit dan dengan agama yang bcrbeda-beda, tetapi
tanpa memandang apakah ia tinggal di Paris atau Fez; mereka semua berbahasa
dan berkultur Prancis dan semuanya akan diwakili di dalam Parlemen di Paris.
Cita-cita membentuk bloc francais tersebut berarti bahwa politik kolonial Prancis
tidak pernah memiliki suatu program untuk memajukan koloni tersebut menuju ke
lembaga pemerintah yang berasal dari Prancis sehingga antara lembaga yang di
kelola Bumi putera bisa beriringan dengan lembaga pemerintah Prancis. Sekolah-
anak-anak bumi putera khususnya yang beragama islam tertarik akan pendidikan
Selain tanahnya yang subur, sumber kekayaan alamnya juga menarik modal asing
untuk masuk ke Maroko. Krisis Maroko yang terjadi hingga dua kali
sejak 1912, setelah Maroko menjadi daerah protektorat Prancis, maka pengusaha-
tempat tertinggi adalah fosfat, kemudian di susul oleh batubara, besi, mangan,
timah hitam, seng dan kobal. Pertambangan fosfat dikuasai oleh perusahaan
Office Cherifien des Phosphates, yang didirikan pada 1920. Pertambangan lainnya
juga dikerjakan oleh kongsi-kongsi dagang swasta. Industri yang telah ada juga
dikembangkan seperti industri kulit, barang pecah belah dan permadani. industri-
tenaga ahli dari Prancis. Jadi pada intinya kebijakan untuk menaikan taraf hidup
Perlawanan Maroko dalam melawan penjajah tidak akan terlepas dari tokoh yang
bernama Muhammad bin Abdul Karim Khitabi. Setelah bebas dari penjara
strategi baru guna melawan penjajah Spanyol yang diberi nama Hard al-Ashabat/
Perang Gerilya, Muhammad bin Abdul Karim Khitabi merupakan penemu taktik
Gerilya dalam perang. Selain itu Syekh Muhammad bin Abdul Karim Khitabi
musuh. Maka untuk melawan pemberontak di Riff Raja Spanyol yaitu Alfonso
XII mengirimkan sejumlah pasukan besar yang dipimpin oleh Jendral Silvestre
dengan 60.000 tentara untuk melawan pasukan muslim yang berjumlah 3.000
personil. Maka pada tanggal 22 Juli 1921 terjadilah pertempuran yang dikenal
Muslimin pimpinan Muhammad bin Abdul Karim Khitabi, dengan taktik Gerilya
jumlahnya besar tidak berdaya. Lebih dari 20 ribu orang tentara Spanyol tewas
Prancis menilai bahwa pemberontak yang berasal dari Riff Maroko ini merupakan
Maka pada tahun 1926 M Prancis mengirikm marsekal Petain ke Maroko dengan
jumlah pasukan sebesar 500 ribu tentara guna melawan pasukan pimpinan Syekh
jaminan kepada kaum muslimin dan memberi kehidupan yang aman serta
bahkan menculik Syekh Muhammad bin Abdul Karim Khitabi ketika perundingan
bin Abdul Karim Khitabi oleh Prancis,perlawanan melawan Prancis pun berakhir
karena tidak ada sosok pemimpin yang disegani oleh kaum muslimin Maroko.(Er
et al. 2020)
Selain perjuangan Syekh Muhammad bin Abdul Karim Khitabi dalam melawan
penjajah, di kota Fez juga muncul organisasi yang berdasarkan agama Islam,
dipimpin oleh Allal al Fassi. Selain itu, di Rabat juga berdiri organisasi yang
dan Fakultas Sastra serta Hukum di Paris. Pada 1927, kedua organisasi tersebut
bersatu membentuk Liga Maroko, vang menuntut pembaharuan dan kemajuan
bagi Maroko. Liga Maroko tersebut mempunyai cabang- cabang dikota-kota lain.
perang Dunia II yang melanda Eropa. jatuhnya kekuasaan Prancis oleh Jerman,
presiden Franklin Roosevelt, disambut gembira oleh kaum nasionalis dan mereka
yang berpegang pada ketentuan perjanjian Fez yang menyatakan bahwa status
Maroko adalah protektorat yang "tidak dapat dipisahkan dari Prancis". Maka,
Akibatnya, timbul demontrasi di Rabat dan Fez yang disertai pembunuhan dan
itu, maka ketika Prancis menerima Konstitusi baru (1946), di mana daerah
Mereka tidak dapat percaya, bahwa pemerintah Prancis akan membawa perbaikan
bagi negerinya. mengunjungi Tangier, kota internasional. Sejak 1899, tidak ada
dan Sultan Maroko memegang peranan yang penting. Pada 1947, ia berbicara
menyatakan kepada pers tentang penggabungan Maroko kepada Liga Arab dan
dunia di Laut Tengah bagian timur. Pada akhir 1955 Sultan Muhammad V
2019)
DAFTAR PUSTAKA
Ombak.
London.