Kelas SKI A
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam, agama kedua di Perancis, memiliki masa lalu yang penuh dengan
kemelut di negeri itu. Meski demikian, baru pada tahun 70-an masyarakat
Perancis menyadari kehadirannya dan selama dasarwarsa 1980 masyarakat
itu memahami seluk-beluknya.1
Sebagai kaum minoritas yang ada di Perancis dengan ciri khas negara
sekuler yang di satu pihak memberi kesempatan kepada setiap pemeluk
agama untuk bebas menjalankan agamanya, tetap saja tantangan dan
1 Dr. Catherine Withol de Weden, Studi Islam di Perancis: Gambaran Pertama, direksi : H.
Chambert - Loir N.J.G Kaptein, alih bahasa : Rahayu S. Hidayat; Hesri Setiawan; Lilian D. Tedjasudhana
(Jakarta : INIS, 1993), hlm. 13
hambatan yang dirasakan muslim minoritas di Perancis tidaklah sedikit.
Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas proses masuk dan perkembangan
Islam di Perancis beserta tantangan dan hambatan apa saja yang dialami
muslim di sana.
B. Rumusan Masalah
4. Apa saja tantangan, hambatan, dan kasus yang dialami umat muslim di
Perancis?
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
2 Abdul Syukur al-Azizi, Kitab Sejarah Perdaban Islam Terlengkap, cet. ke-1 (Yogyakarta :
4 J. L. Esposito, The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World. Vol. 2 (Newyork:
the Age of Western Dominance (Cambridge: Cambridge University Press, 2011), hlm. 116-117.
7 Perancis menaklukkan dan menguasai Aljazair tahun 1830, Tunisia tahun 1881, Chad tahun
1900, Maroko tahun 1919, Sisilia wilayah Turki tahun 1919 dan syiria beserta Lebanon tahun 1920. Lihat
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 181-3.
8 Dr. H. Barsihannor, M.Ag,Perkembangan Pemikiran Islam di Perancis,
Populasi :
Masjid :
Pendidikan :
Sejumlah sekolah islam berdiri, sampai saat ini ada sekitar 4 sekolah
muslim swasta. Awalnya, sebuah sekolah didirikan di Vitrerie, pinggiran
selatan Paris.12 Dari segi kurikulum, disesuaikan dengan kurikulum Perancis
dengan tambahan khusus muatan lokal, seperti bahasa Arab. Kemudian mulai
berdiri sekolah yang kedua, yaitu Education et Savior di utara Perancis. Dua
sekolah muslim lainnya di Perancis adalah Rushd di Kota Lille dan Al-Kindi
di Kota Lyon.
Bahasa Arab sebagai bahasa Qur’an yang juga ikut berkembang seirama
dengan perkembangan lainnya diperlukan mengingat banyaknya imigran
asing dari Maghribi. Sekarang, bahasa Arab diajarkan setara dengan bahasa
dunia lainnya di jenjang pendidikan forml. Lembaga yang bernama
Guillaume Postel di College de France, didirikan tahun 1539 merupakan
sebuah lembaga yang begitu concern dengan pembelajaran bahasa Arab,
budaya dan sastra Timur.13
Seain itu, Perancis juga memiliki para pemikir Islam seperti Muhammad
Arkoun yang tidak hanya terkenal, tetapi pemikirannya memberikan
pengaruh secara global dalam kajian-kajian pemikiran Islam global.
Perpindahan Agama
Menurut catatan para ahli agama di Perancis, sejauh ini ada 70.000
warga Perancis yang berpindah agama ke Islam. Dalam hal ini, Islam
dijadikan sebagai pilihan pertama ajaran yang dijadikan pegangan hidup
diikuti dengan Kristen dan Katolik dengan pertambahan umat sekitar
2000-an orang tiap tahun dan Yahudi sekitar 300 orang.
1. Orang asing yang berasal dari negara muslim yang sudah lama
menetap di Perancis. Pada sensus 1990, dilaporkan berjumlah 614.207
(Aljazair), 575,652 (Maroko), 206.336 (Tunisia) dan 197.712 (Turki)
16 Ibid.,hlm. 31
Adapun kasus-kasus yang pernah terjadi di Perancis terutama yang
membahas tentang diskriminasi kebebasan dan hak-hak warga muslim adalah
sebagai berikut :
17
1. Perempuan Islam Berjilbab Didenda di Pantai Perancis.
Diambil dari BBC News Indonesia, berita ini diunggah pada 24 Agustus
2016.
Seorang perempuan Muslim Prancis bernama Siam mengaku didenda
dan mengalami pelecehan rasisme karena mengenakan jilbab di pantai
Cannes.
Wali Kota Cannes, David Lisnard, pada awal bulan ini melarang
pemakaian pakaian renang yang menutup seluruh tubuh atau burkini di
pantai dengan mengatakan burkini adalah 'simbol Islam paham ekstrem' dan
kemungkinan mencetuskan pertikaian.
17 https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160823_dunia_prancis_muslimah
itu. "Kami melarang mereka (Muslim) shalat di jalan. Itu adalah ekspresi
peradaban," ucapnya.
Seperti dilaporkan Press TV, ketika itu kelima Muslimah itu akan
menghadiri konferensi mengenai hukum kontroversial itu. Konferensi
tersebut diselenggarakan asosiasi multikultural, Don't Touch My
Constitution, yang telah mengumpulkan dana untuk membantu
perempuan dalam membayar denda terkait undang-undang larangan
cadar.