Anda di halaman 1dari 19

Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-

1800M)

ALYSSA NAZIRA INDAH PRAMESTYA NISA NURAZIZAH


11190511000012 11190511000003 11190511000019
Latar Belakang
Sejak jatuhnya Baghdad pada 1258 M ke
tangan Bangsa Mongol Tidak hanya mengakhiri
pemerintahan Bani Abbasiyah tetapi juga
merupakan awal masa kemunduran politik dan
peradaban Islam. Kekuasaan Islam mengalami
kemunduran secara drastis. Kondisi politik umat
Islam secara keseluruhan nanti mengalami
kemajuan kembali setelah terbentuknya tiga
kerajaan besar yaitu : Kerajaan Turki Usmani,
Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal
di India.
1. Kerajaan Usmani (680-1341 H/1281-1924
M)
Pendiri kerajaan ini adalah Bangsa
Turki yang mendiami daerah Mongol dan
daerah utara Negeri Cina. Garis keturunan
Bani Usmani bersambung pada kabilah
Turkamaniyah yang pada abad ketujuh
hijriyah mendiami Kurdistan. Pada tahun 617
H/1220 M., Sulaiman kakek Usman
melakukan hijrah bersama kabilahnya
menuju Anatolia dan mereka pun menetap di
kota akhlath.
Dalam kurun waktu kira-kira tiga Di daerah ini, di bawah
abad, mereka pindah ke Turkistan pimpinan Ertoghrul mereka
kemudian Persia dan Irak. Mereka masuk mengabdikan diri pada Sultan
Islam sekitar abad kesembilan atau Alauddin II (Sultan Seljuk) yang
kesepuluh masehi. Ketika mereka kebetulan berperang melawan
menetap di asia tengah di bawah Bizatiun. Berkat bantuan mereka
tekanan serangan-serangan Mongol
Sultan Alauddin Mendapat
pada abad ke-13 M. Mereka melarikan
diri ke daerah barat dan mencari tempat kemenangan. Atas jasa baik
pengungsian di tengah-tengah saudara itulah Alauddin menghadiakan
mereka, orang-orang turki Seljuk di tanah di kawasan Asia kecil yang
dataran tinggi Asia kecil. berbatasan dengan Bizantiun. Di
sinilah mereka terus membina
wilayah barunya dan memilih
kota Syukud sebagai ibu kota.
Ertoghrul meninggal dunia pada tahun
1289 M. kepemimpinannya dilanjutkan oleh
puteranya, Usman. Putra Ertoghrul Unilah
yang dikenal sebagai pendiri kerajaan
Usmani. Pada tahun 1300 M bangsa Mongol
menyerang kerajaan Seljuk, dan Sultan
Alauddin terbunuh, kerajaan Seljuk Rum
akhirnya terpecah-pecah menjadi kerajaan
kecil, Usman pun menyatakan kemerdekaan
dan berkuasa penuh atas daerah yang
didudukinya. Sejak itulah kerajaan Usmani
dinyatakan berdiri, penguasa pertamanya
adalah Usman yang juga sering disebut
dengan Usman I.
Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan Turki
Usmani
Kegigihan dan ketangguhan yang
dimiliki oleh para pemimpin Turki Usmani
membawa dampak yang baik sehingga
kemajuan-kemajuan dalam perkembangan
wilayah Turki Usmani dapat diraih dengan
cepat. Kemajuan dan perkembangan
ekspansi kerajaan Usmani yang demikian luas
dan berlangsung dengan cepat itu diikuti
pula oleh kemajuan dalam bidang kehidupan
lain, diantaranya :
a. Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan
Para pemimpin kerajaan Usmani pada masa-
masa pertama adalah orang-orang yang kuat,
sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi
dengan cepat dan luas. Perang dengan Bizantium
merupakan awal didirikannya pusat pendidikan
dan militer, sehingga terbentuklah kesatuan
militer yang disebut dengan Jenissari atau
Inkisyariah.
b. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan Turki Usmani merupakan
perpaduan bermacam-macam kebudayaan
diantaranya yaitu: kebudayaan Persia, Bizantium
dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka
banyak mengambil ajaran tentang etika dan tata
krama dalam istana raja-raja. Dari kebudayaan
Bizantium mereka mengambil ajaran tentang
organisasi pemerintahan dan kemiliteran.
Sedangkan ajaran tentang prinsip ekonomi,
sosial, kemasyarakatan, keilmuan mereka terima
dari bangsa Arab.
C. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat
Turki mempunyai peranan besar dalam
lapangan sosial dan politik, masyarakat
digolongkan berdasarkan agama, dan
kerajaan sendiri sangat terikat dengan
syariat sehingga fatwa ulama menjadi
hukum yang berlaku. Pada masa Turki
Usmani tarekat juga mengalami kemajuan.
Tarekat yang paling berkembang adalah
Bektasyi dan Maulawi yang banyak
dianut oleh kalangan sipil dan militer.
Namun disisi lain, Kajian ilmu keagamaan
seperti Fiqh, Ilmu kalam, Tafsir, dan hadis
boleh dikatakan tidak mengalami
perkembangan karena para penguasa
lebih cenderung untuk menegakkan satu
faham (madzhab) keagamaan dan
menekan madzhab lainnya.
Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Turki
a. Wilayah kekuasaan yang Usmani e. Pemberontakan tentara Jenissari
sangat luas, rumit dan terjadi sebanyak empat kali, yaitu
kompleks, sementara pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727
administrasi pemerintahan M, dan 1826 M.
kerajaan Usmani tidak beres.
b. Heterogenitas penduduk f. Merosotnya ekonomi akibat perang
besar, sehingga diperlukan yang tak pernah berhenti,
suatu organisasi pemerintahan perekonomian negara merosot,
yang teratur. sementara belanja negara sangat besar
termasuk untuk biaya perang.
c. Kelemahan para penguasa
Pemeritahan menjadi kacau g. Terjadinya stagnasi dalam lapangan
sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni Ilmu dan teknologi Kerajaan Usmani
kurang berhasil dalam pengembangan
d. Budaya pungli Budaya, yaitu setiap ilmu dan teknologi, karena hanya
jabatan yang hendak diraih oleh mengutamakan pengembangan kekuatan
seseorang harus “dibayar” dengan militer mengakibatkan kerajaan ini tidak
sogokan kepada orang yang berhak sanggup menghadapi persenjataan
memberikan jabatan tersebut. musuh dari Eropa yang lebih maju.
2. Kerajaan Shafawi (907-1148 H/1501-1736 M)

Didirikan oleh Ismail ibn Haider di wilayah Persia. Penamaan kerajaan


ini dengan kerajaan Shafawi karena kelahirannya berawal dari gerakan
tarekat syafawiyah. Ia merupakan murid dari seorang mursyid tarekat di
kota Jilan dekat Kaspia, Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi (1218-1301 M)
yang kemudian di ambil menantu menggantikan kedudukannya. Mengenai
asal usul Safi al-Din, ada dua riwayat yakni ia keturunan Musa al-Kazim,
imam ketujuh syiah imamiah dan ia keturunan penduduk asli iran dari
Kurdistan dan seorang sunni bermadzhab syafi’i.
Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan Shafawi
Kemajuan peradaban kerajaan Shafawi
antara lain karena beberapa langkah yang
ditempuh oleh Abbas I yang merupakan
pelopor puncak kejayaan setelah Shafawi
mengalami saat-saat yang memprihatinkan.
Abbas I menghilangkan dominasi pasukan
Qizilbash dan mengadakan perjanjian damai
dengan Turki sehingga ia berhasil mengatasi
berbagai gejolak dalam negeri yang
mengganggu stabilitas negara sampai
akhirnya kajayaan dapat diraih pada masa itu
Kemajuan-kemajuan tersebut antara lain
terlihat dalam beberapa bidang yakni :
b. Bidang ilmu pengatahuan
Persia di kenal sebagai bangsa
yang telah berperadaban tinggi
dan berjasa mengembangkan ilmu
pengetahuan, sehingga tradisi
keilmuannya terus berlanjut.

c. Bidang pembangunan fisik dan seni


a. Bidang ekonomi Kemajuan ini ditandai dengan
Stabilitas politik kerajaan Shafawi pada berdirinya sejumlah bangunan megah
masa Abbas memacu perkembangan yang memperindah Isfahan sebagai ibu
ekonomi Shafawi, terutama setelah kota kerajaan. Sejumlah masjid,
kepulangan Hurmuz dan pelabuhan sekolah, rumah sakit, jembatan raksasa
Gumrun yang diubah menjadi Bandar di atas Zende Rud dan Istana Chihil
Abbas. Dengan demikian Safawiyah Sutun. Kota Isfahan juga diperindah
menguasai jalur perdagangan antara dengan kebun wisata yang tertata
Barat dan Timur. apik.
Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Shafawi
(a) Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Dimana,
menurut kerajaan Usmani, kerajaan Shafawi yang beraliran Syi’ah
merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaannya.
(b) Dekadensi Moral yang melanda para pemimpin kerajaan
Shafawi. Pemimpin kerajaan Shafawi yang bernama Sulaiman dan
Husein adalah pecandu berat narkotik, dan menyenangi kehidupan
malam sehingga selama tujuh tahun, tak sekalipun mereka
menyempatkan diri menangani pemerintahan.

(c) Adanya pasukan Ghulam (budak-budak) yang dibentuk oleh


Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti
Qizilbash.

(d) Terjadinya konflik Intern dalam bentuk perebutan kekuasaan


dikalangan keluarga istana.
3. KERAJAAN MUGHAL DI INDIA

Awal kekuasaan Islam di wilayah India terjadi pada masa Khalifah al-walid,
dari dinasti Bani Umayyah. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara Bani
umayyah di bawah pimpinan Muhammad ibn Qosim. Pada fase desintegrasi dinasti
Ghaznawi mengembangkan kekuasaannya di India di bawah pimpinan Sultan
Mahmud dan pada tahun 1020 M, ia berhasil menaklukkan hampir semua kerajaan
Hindu di wilayah ini, sekaligus mengislamkan sebagian masyarakatnya. Setelah dinasti
Ghaznawi hancur, muncul dinasti-dinasti kecil seperti Mamluk (1206-1290 M), Khalji
(1296-1316 M), Tuglug (1320-1412 M) dan dinasti-dinasti lain.
Kerajaan Mughal di India dengan
Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh
Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah
satu dari cucu Timur Lenk. Ayahnya
bernama Umar Mirza, penguasa
Ferghana. Babur mewarisi daerah
Ferghana dari orang tuanya ketika ia
masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan
bertekad akan menaklukkan Samarkand
yang menjadi kota penting di Asia Tengah
pada masa itu. Pada mulanya ia
mengalami kekalahan tetapi karena
mendapat bantuan dari Raja Shafawi,
Ismail I, akhirnya ia berhasil manaklukkan
Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun
1504 M ia menduduki Kabul, ibukota
Afghanistan .
Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan
Mughal
Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi
pada masa pemerintahan Putra Humayun,
Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem
Pemerintahan Akbar adalah militeristik. Akbar
berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir
dan Gujarat. Faktor pendukung kemajuan
peradaban kerajaan Mughal antara lain
karena penerapan politik sulakhul (toleransi
universal) yang diterapkan oleh Akbar,
dimana tidak ada perbedaan antara rakyat
India, semua dipandang sama. Faktor lain
yang terpenting adalah karena kemantapan
stabilitas politik akibat sistem pemerintahan
yang diterapkan oleh Akbar.
a. Bidang militer d. Bidang sastra
Pasukan Mughal dikenal dengan pasukan yang kuat. Banyak sastra dari bahasa Persia diubah
Terdiri dari pasukan gajah, berkuda, dan meriam. ke bahasa India. Bahasa Urdu yang
Wilayahnya dibagi menjadi distrik-distrik yang berkembang di masa Akbar, menjadi
dikepalai oleh Sipah Salar. bahasa yang banyak dipakai oleh rakyat
India dan Pakistan sampai sekarang.
b. Bidang ekonomi
Kerajaan Mughal dapat Mengembangkan program e. Bidang ilmu pengetahuan
pertanian, diantaranya padi, kacang, tebu, kapas, Syah Jahan mendirikan perguruan tinggi
tembakau, dan rempah-rempah. Pemerintah di Delhi. Aurangzeb mendirikan pusat
membentuk sebuah lembaga yang mengurusi hasil pendidikan di Lucknow. Tiap masjid
pertanian serta hubungan dengan para petani. Industri mempunyai lembaga tingkat dasar yang
tenun juga banyak diekspor ke Eropa, Asia Tenggara dipimpin oleh seorang guru. Sejak berdiri
dll. Masa Jahangir, investor diizinkan menanamkan lembaga-lembaga pendidikan tersebut,
investasinya, seperti mendirikan pabrik. banyak ilmuan yang belajar di India.
c. Bidang seni
Jahangir merupakan salah satu pelukis terhebat.
Kemaharajaan Mughal juga terkenal dengan ukiran
dan marmer yang timbul dengan kombinasi warna-
warni. Sisa-sisa kejayaan kerajaan Mughal dapat
dilihat dari bangunan-bangunan bersejarah yang
masih bertahan hingga sekarang, salah satunya
adalah Taj Mahal.
Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Mughal
1858 M
a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan c. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau
militer sehingga operasi militer Inggris di “kasar” dalam melaksanakan ide-ide
wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera puritan dan kecenderungan asketisnya,
dipantau oleh kekuatan maritim Mughal. Begitu sehingga konflik antar agama sangat
juga kekuatan pasukan darat. Bahkan, mereka sukar diatasi oleh sultan-sultan
kurang terampil dalam mengoperasikan sesudahnya.
persenjataan buatan Mughal sendiri.

b. Kemorosotan moral dan hidup mewah


dikalangan elit politik, yang mengakibatkan d. Semua pewaris tahta kerajaan pada
pemborosan dalam penggunaan uang paruh terakhir adalah orang-orang lemah
negara. bidang kepemimpinan. dalam

Anda mungkin juga menyukai