Anda di halaman 1dari 8

PERADABAN PADA MASA

PRA-ISLAM

Mata Kuliah: Di susun oleh


SEJARAH PERADABAN ISLAM
ISTIKOMAH
(20202550046)
Dosen Pengampu:
DR. DIN MUHAMMAD ZAKARIYYAH, M.Pd.I JUMROTUL LAILIL UMROH
(20202550048)
Masa sebelum kedatangan Islam dikenal dengan zaman jahiliyah. Dalam Islam,
periode jahiliyah dianggap sebagai suatu kemunduran dalam kehidupan beragama. Pada saat
itu masyarakat Arab jahiliyah mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk seperti meminum
minuman keras, berjudi, dan menyembah berhala.
Peradaban adalah keseluruhan yang kompleks dari kehidupan masyarakat manusia
yang meliputi pengetahuan, politik, kepercayaan, kebudayaan, tradisi sosial, dan semua
kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Ketika nabi Muhammad SAW lahir (570 M). Mekah adalah sebuah kota yang sangat
penting dan terkenal di antara kota-kota di negeri Arab, baik karena tradisinya maupun karena
letaknya. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai menghubungkan Yaman di selatan dan
Syiria di utara. Dengan adanya Ka’bah di tengah kota. Mekah menjadi pusat keagamaan Arab.
Ka’bah adalah tempat mereka berziarah. Didalamnya terdapat 360 berhala mengelilingi berhala
utama, Hubal. Mekah kelihatan makmur dan kuat. Agama dan masyarakat Arab ketika itu
mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah Arab dengan luas satu juta mil persegi.
Politik pada masa pra-Islam
Pemerintahan dikalangan bangsa Arab sebelum islam sebagai berikut :
• Arab Baidah Meliputi daerah Irak, Syria, India dan Mesir terdapat kerajaan Aad, kaum Tsamud dan
kerajaan Al Ambath (amaliqah).
• Arab Aribah (Qathaniyah) Kerajaan Mainiyah di Yaman.
• Arab Musta’rabah Kerajaan Ghassaniyah yang berpusat di Mekah dan Yatsrib.

Namun dalam referensi lain dikatakan bahwa keadaan politik sebelum islam bisa dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Kabilah Badui
Kabilah yang hidupnya terpencar-pencar dan diikat oleh ikatan darah dan fanatisme. Tidak ada kerajaan
karena adanya ketundukkan antara kabilah satu dengan kabilah lainnya.
2. Kerajaan Kindah (480-529)
Pendirinya Hajar Akil l Mirrar, mereka tunduk dengan kerajaan Himyar.
3. Kerajaan di perkotaan yang terletak di 3 kawasan yaitu Yaman, wilayah utara, dan Hijaz.
Kepercayaan pada masa pra-islam di Arab
Mayoritas bangsa arab Jahiliyah menyembah berhala kecuali para
penganut Yahudi dan Nasrani. Selain itu juga menyembah matahari, bintang, dan
angin. Bahkan ada yang meyembah batu-batu kecil dan pohon-pohon yang
dianggap keramat. Mereka juga menganggap bahwa malaikatlah yang
menghidupkan, mematikan, dan menguasai gerak kehidupan manusia, bahkan
ada yang percaya bahwa malaikat adalah keturunan Tuhan. Disamping itu juga
menyembah jin, ruh atau hantu, bahkan ada tempat yang dikeramatkan sebagai
tempat mengadakan sesajian berupa kurban binatang agar terhindar dari mara
bahaya dan bencana.
Dapat kita simpulkan bahwa kepercayaan atau agama sebelum islam sebagai berikut

No Agama ( Kepercayaan ) Tempat


1. Kristen Romawi dan Eropa

2. Ajaran Zoroaster Persia

3. Budha Tiongkok

Watsani, berkembang menjadi India


4.
kasta
5. Berhala / Watsani Arab

6. Ratu Balqis menyembah matahari Yaman


Kebudayaan pada masa pra-Islam di Arab
Salah satu kelebihan bangsa Arab terletak pada bahasanya, mereka pandai
dalam bidang sastra, khususnya membuat syair-syair. Karena itu, Philip K. Hitti dalam
bukunya A History of the Arabs memberikan penilaian, bahwa keberhasilan penyebaran
Islam di antaranya didukung oleh keluasan bahasa Arab, khususnya bahasa Arab al-
qur`an ( Hitti, 1973 ).
Syair bagi mereka untuk mengungkapkan pikiran, pengetahuan, dan pengalaman
hidupnya. Bentuk pengungkapan lainnya melalui natsr (prosa), amtsal (perumpamaan-
perumpamaan), khitabah (pidato), ansab (geneologi), dan lainnya. Terdapat pertandingan
forum umum untuk membuat dan membacakan syair-syair, kemudian dibahas, dikritik dan
dipilih yang terbaik (Ukadz). Yang terpilih akan digantungkan didinding ka’bah sebagai
penghargaan yang biasa disebut mu’allaqat. Tradisi ini masih berkembang dan
dimanfaatkan dalam islam sebagai alat dakwah dan pengembangan ilmu pengetahuan
bangsa Arab Islam.
Masyarakat pada masa pra-Islam di Arab
Struktur masyarakat menempatkan perempuan pada posisi sangat
rendah, bahkan tak terhitung sebagai manusia yang wajar. Ia identik dengan
barang-barang komoditas. Perempuan tidak diperbolehkan untuk tampil
sebagaimana laki-laki, karena mereka tidak mempunyai ketrampilan dalam
sektor publik seperti memimpin peperangan dan mencari nafkah. Perempuan
halal dijadikan gundik-gundik seorang penguasa, dimana mereka mudah
dikawini dan diceraikan.
Sistem perbudakan berlaku dan berkembang dikalangan bangsa Arab.
Mereka dipekerjakan dengan sekehendak majikan dan dujualbelikan serta
ditukar dengan barang seperti pedagang bertransaksi secara barter. Struktur
sosial antara bangsawan dan rakyat jelata terdapat batas jurang yang sangat
tajam.
Sekian terimakasih.........

Anda mungkin juga menyukai