Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI PAKISTAN

Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam


Nama : Nur Fitri Yani Chantika Dewi
Kelas : XII IPS 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 CIBINONG


Jl. Bojong Koneng Kec. Cibinong Kab. Bogor
Website : sman4cibinong.sch.id
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bibit Islam di Pakistan tidak dapat dilepaskan dari sejarah kedatangan Islam
di bumi India yang mayoritas penduduknya bergama Hindu. Islam terus menyusup
dan berkembang dari waktu ke waktu sehingga melahirkan komunitas Muslim India.
Kejayaan Islam di India mencapai puncaknya pada waktu berdiri Kerajaan Mughal.
Kuatnya ide mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam India selalu terinspirasi
adanya Islam sebagai sebuah ideologi yang harus ditegakkan. Hasil penlusuran
menunjukkan bahwa Negara Islam Pakistan berdiri aakibat perjuangan yanng gigih
politisi umat Islam India yang berhasil diwujudkan di tangan Muhammad Ali
Jinnah.Pakistan dikenal oleh dunia luar akan keislamannya. Pakistan menjadi sumber
inspirasi peradaban Islam, karena  di sana telah lahir kekayaan intelektual Islam
dengan kelahiran kaum nasionalis, tradisional fundamntalis dan kaum modernis.
Tokoh Islam penting dunia yang dimiliki Pakistan adalah Muhammad Iqbal,
Muhammad Ali Jinnah, Abu A`la al-Maududi dan Fazlurahman.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana awal masuknya islam di pakistan


2. Bagaimana perkembangan islam di pakistan
3. Siapakah tokoh islam di pakistan
4. Apa saja aliran islam di Pakistan

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui awal masuknya islam di pakistan
2. Mengetahui perkembangan islam di pakistan
3. Mengetahui tokoh-tokoh islam di pakistan
4. Mengetahui aliran islam di Pakistan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 AWAL MASUKNYA ISLAM DI PAKISTAN

Negeri Pakistan baru muncul pada abad ke 20. Sebelum itu, negeri ini temasuk ke
dalam wilayah india. Karena itu, sejarah masuknya Islam ke Pakistan terkait erat dengan
masuknya Islam ke wilayah india. Sekitar abad ke 7 Islam mulai memasuki Pakistan pada
abad ke 8 pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik (705 – 715 M) dari
Dinasti Umayyah. Islam masuk ke wilayah ini dengan manis, karena saudagar-saudagar islam
pada saat itu mempunyai kedudukan yang mulia di mata penduduk setempat. Hal ini
disebabkan oleh perilaku para saudagar itu yang bersahabat dengan rakyat setempat dan
mereka sama sekali tidak membedakan tingkatan dalam masyarakat. Masyarakat Hindu yang
berkasta Brahmana mulai merasa terganggu akan kedatangan Islam di India. Bagi kasta
Brahmana, kehadiran orang Islam khususnya di daerah Sind merupakan ancaman terhadap
kekuasaan mereka. Sebab, selama itu kaum Brahmana memiliki kekuasaan yang luas
terhadap rakyat baik di bidang agama, sosial maupun ekonomi. Mereka dapat leluasa
menekan rakyat, termasuk berlaku kasar terhadap orang Islam.
Karena keadaan tersebut, rakyat dan orang Islam di Sind meminta bantuan terhadap
pemerintah Islam di Damaskus. Oleh karena itu, Khalifah Walid bin Malik mengirim pasukan
Islam di bawah pimpinan Muhammad bin Qasim yang akhirnya dapat menaklukan
pemerintah Hindu di Sind.
Ketika Muhammad bin Qasim ditarik pulang ke Damaskus, para bangsawan Hindu
melakukan pemberontakan. Maka Khalifah Abbasiyah yang pertama (yang menggantikan
kekhalifahan Umayyah) segera mengirim pasukan ke Sind untuk menggantikan gubernur dari
Dinasti Umayyah. Kemudian khalifah yang kedua yaitu Al Manshur mengirimkan sebuah
ekspedisi dan mendirikan kota Mansurah sebagai markas militer.
Setelah Dinasti Abbasiyah mulai menurun, Sind menjadi provinsi yang diperintah oleh
pangeran-pangeran. Silih berganti penguasa Islam yang memerintah di Sind, sehingga banyak
orang asli daerah Sind yang masuk Islam.
2.2 PERKEMBANGAN ISLAM DI PAKISTAN

Sejak kelahiran Negara Pakistan terkait dengan terbentuknya All Indians National
Congres pada tahun 1885, yaitu sebuah partai politik pertama yang lahir di India. Di dalam
partai kongres tersebut, berkumpul tokoh-tokoh India terutama dalam golongan Hindu dan
golongan Islam. Ternyata dalam partai tersebut tidak bisa dijalin kerja sama yang baik antara
golongan Islam dan Hindu.
Maka pada tahun 1906, golongan Islam mendirikan “Liga Moslem” (Moslem League)
dibawah pimpinan Muhammad Ali Jinnah yang dijuluki Quaid I Azam (pemimpin besar).
Melalui organisasi Liga Islam tersebut, Muhammad Ali Jinnah dan kawan-kawannya
berusaha memperjuangkan Negara Pakistan yang merdeka. Akhirnya pada tanggal 15
Agustus 1947, Pakistan mengalami kemerdekaan bersama dengan India.
Sebagai negara islam, Pakistan dikenal memiliki tokoh-tokoh intelektual yang sangat
berpengaruh. Diantaranya :
1. Muhammad Iqbal
2. Abul Ala Al Maududi
3. Fazlurrahman Al Anshari dan lain-lain.
Muhammad Iqbal sebenarnya sudah meninggal sebelum Pakistan berdiri. Tetapi dalam
pemikiran-pemikirannya tentang nasionalisme, dia menginginkan suatu negara yang
berbendera Islam. Selain itu, dia dikenal sebagai tokoh pembaru dalam pemikiran Islam.
Abul Ala Al Maududi dikenal sebagai penulis yang baik dan menjadi redaktur majalah
milik Kongres Muslimin. Dia juga dikenal sebagai pemimpin organisasi politik “Jamaati
Islami” yang berdiri pada tahun 1941. Pemikiran-pemikirannya tentang politik banyak
berpengaruh terhadap pemikiran-pemikiran umat Islam di negara lain.
Adapun Fazlurrahman Al Anshari dikenal sebagai cendekiawan Pakistan yang pernah
menjabat sebagai Direktur Islamic Researche Institute dan guru besar Studi Keislaman pada
Universitas Chicago. Pemikiran-pemikirannya banyak mempengaruhi pemikiran para
cendekiawan Pakistan.
Untuk memperkenalkan Pakistan ke dunia luar, pada tahun 1981 didirikan organisasi
Pusat Studi Pakistan di London (Inggris). Selain itu, organisasi tersebut dimaksudkan untuk
menjadi lembaga bantuan sosial. Kegiatan organisasi ini secara teratur menerbitkan jurnal
yang berkaitan dengan kegiatan organisasi dan berita-berita.
2.3 TOKOH-TOKOH ISLAM DI PAKISTAN

1. Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal lahir di Sialkot, sebuah kota tua yang memiliki sejarah di perbatasan
Punjab Barat dan Kashmir. Mengenai kapan ia lahir, dari berbagai sumber, ada yang
mengatakan tahun 1873, 1876, dan 1877. Ia lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang
miskin, namun taat beribadah. Ayahnya bernama Syekh Mohammad Noor. Ayahnya adalah
seorang sufi. Ibunya bernama Imam bibi. Muhammad Iqbal dapat melanjutkan pendidikan
dengan baik karena ia mendapatkan bantuan beasiswa. Sejak kecil ia mendapatkan bimbingan
langsung dari sang ayah Syekh Mohammad Noor dan Muhammad Rafiq kakeknya.
Muhammad Iqbal dimasukkan di sebuah maktab (surau) untuk belajar al-Qur’an.

Muhammad Iqbal sekolah dasar sampai menengah di Sialkot. Kemudian ia


melanjutkan pendidikannya ke Goverment College (Sekolah Tinggi Pemerintahan) di Lahore.
Di sekolah tersebut Muhammad Iqbal bertemu dengan Sir Thomas Arnold dan menjadi
mahasiswa kesayangannya. Muhammad Iqbal menyelesaikan pendidikannya tahun 1897 dan
memperoleh beasiswa serta dua medali emas karena kemampuannya dalam bahasa Inggris
dan bahasa Arab. Akhirnya Muhammad Iqbal mendapatkan gelar M.A. dalam filsafat pada
tahun 1899.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Muhammad Iqbal bekerja di Goverment


College sebagai staf dosen. Ia mulai menulis buku, karya pertamanya berbicara mengenai
ekonomi yang ditulis dalam bahasa Urdu. Ia juga tertarik dengan sastra sehingga pada tahun
1901 ia menerbitkan sebuah majalah Urdu Makhzan yang di dalamnya berisi karangan syair-
syair Muhammad Iqbal.
Kemudian pada tahun 1905 Muhammad Iqbal melanjutkan pendidikannya ke Inggris dan
masuk di Universitas Cambridge dan disana ia mempelajari falsafat. Dua tahun kemudian ia
pindah ke Munich di Jerman dan berhasil memperoleh gelar Ph.D. dalam tasawwuf dengan
desertasinya yang berjudul The Development of Metaphysics in Persia.  Pada tahun 1908
Muhammad Iqbal kembali ke Lahore dan bekerja sebagai pengacara serta menjadi dosen
falsafat.
Muhammad Iqbal memiliki ketertarikan pada dunia politik dan pada tahun 1930, ia dipilih
menjadi Presiden Liga Muslimin. Ia ikut serta dalam Perundingan Meja Bundar di London
sebanyak dua kali. Ia ambil bagian juga dalam Konferensi Islam di Yerussalem. Kemudian
pada tahun 1933 ia mendapatkan undangan untuk hadir ke Afghanistan dalam rangka
pembentukkan Universitas Kabul. Ia meninggal pada 18 Maret 1938.

Pemikiran Muhammad Iqbal:


Muhammad Iqbal merupakan tokoh pembaharu yang memiliki keunikan tersendiri. Hal ini
dikarenakan ia bukan hanya seorang tokoh pembaharu, tetapi juga seorang filosof dan
penyair yang hebat. Pembaharuan pemikirannya lebih kepada bidang keagamaan dan politik.
Adapun pemikiran Muhammad Iqbal sebagai berikut :
1. Umat Islam mengalami kemunduran karena kebekuan dalam berpikir.
2. Hukum Islam tidak statis, melainkan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman.
3. Pengaruh zuhud yang ada dalam tasawuf mengakibatkan keadaan umat tidak terlalu
mementingkan soal kemasyarakatan dalam Islam.
4. Pintu ijtihad belum tertutup.
5. Islam mengajarkan dinamisme.
6. Ijtihad memiliki kedudukan yang penting.
7. Umat Islam hanya boleh mengambil ilmu pengetahuan barat.
8. Menolak nasionalisme karena didalamnya terdapat benih-benih materialisme dan
ateisme.

Ia banyak melakukan gerakan pembaharuan dalam bidang politik. Ia memiliki gagasan


untuk membentuk negara Islam. Mengingat di India terdapat dua bangsa yang memiliki
keyakinan yang berbeda, yaitu bangsa Islam dan bangsa Hindu. Keinginannya tersebut
kemudian disampaikan pada pertemuan rapat tahunan Liga Muslimin di tahun 1930.
Gagasannya inilah yang kemudian menjadi sebab ia dijuluki sebagai Bapak Pakistan.

Jalan yang ditempuh Muhammad Iqbal dalam memperjuangkan nasional umat Islam di
India agar umat Islam dapat memperoleh masa depan yang lebih baik, tenang dan dapat hidup
dengan bebas dari tekanan-tekanan luar.

Pengaruh Pemikiran Muhammad Iqbal:


Muhammad Iqbal merupakan tokoh fenomenal dan banyak memberi warna tersendiri bagi
pembaharuan dunia Islam, khususnya India-Pakistan. Pemikirannya dalam bidang keagamaan
maupun politik banyak memberikan pengaruh. Pemikirannya dalam bidang agama banyak
membuka mata umat Islam di India untuk mengoptimalkan peranan akal sehingga tidak beku.
Umat Islam mulai memiliki kesadaran untuk menyesuaikan diri antara ajaran Islam dengan
zaman. Islam yang mengajarkan dinamisme, membuat umat Islam di India memiliki
kepercayaan diri untuk melakukan perubahan dan gerakan memperjuangkan haknya serta
membebaskan diri dari tekanan-tekanan.

Gerakan pembaharuannya dalam bidang politik lebih kepada sikap yang harus
ditunjukkan umat Islam terhadap pengaruh Barat. Umat Islam harus mampu memfilter hal-
hal positif saja yang dapat diadopsi karena tidak semua hal yang ada pada Barat pantas untuk
diambil. Gagasan penting dari Muhammad Iqbal adalah idenya untuk membangun Negara
tersendiri bagi Umat Islam. Muhammad Iqbal banyak melakukan usaha mewujudkan cita-
citanya dengan bergabung dengan Liga Muslim. Namun, gagasannya belum sempat
diwujudkannya.

2. Ali Jinnah

Ali Jinnah lahir di Karachi 25 Desember 1876. Ia lahir dari keluarga yang hidup
sebagai pedagang. Sejak kecil Ali Jinnah adalah anak yang cerdas. Kemudian atas saran dari
teman Ayahnya, Ali Jinnah pun dikirim ke London pada usia enam belas tahun untuk belajar
ilmu hukum dan berhasil memperoleh kesarjanaannya pada tahun 1896. Setelah itu, ia
kembali ke India dan bekerja sebagai pengacara di Bombay.
Ali Jinnah melewati masa-masa sulit dalam menekuni kariernya dalam bidang hukum.
Ternyata Ali Jinnah belum merasa puas dengan pekerjaannya menjadi pengacara walaupun ia
dikenal cemerlang dan mendapat kedudukan yang baik. Ia melebarkan sayapnya dan tertarik
pada dunia politik. Sehingga pada tahun 1906 ia masuk dalam politik India.

Pandangan politik Ali Jinnah ini banyak mendapat pengaruh dari Gokhale, Dadabhay
Nauroji dan Surrender Nath Banerjee. Ia masuk dalam politik dengan bekal yang didapatnya
sewaktu kecil. Ia juga sangat peduli dengan kepentingan umat Islam. Ali Jinnah masuk dalam
dunia politik tahun 1906 dan menghadiri sidang All India National Congress di Calcutta
sebagai sekretaris pribadi Presiden Dadabhay Nauroji. Ia juga terpilih menjadi anggota
Dewan Legislatif Kerajaan. Kemudian ia bergabung dengan Partai Kongres Nasional India
karena partai ini memiliki sikap menentang Inggris untuk kepentingan nasional India. Pada
waktu itu, Liga Muslim memiliki sikap yang tunduk pada pemerintahan Inggris. Tetapi, pada
perkembangannya Liga Muslim merubah sikap dan mulai memiliki gagasan untuk
memperjuangkan berdirinya negara tersendiri bagi umat Islam India. Mengetahui hal ini Ali
Jinnah pun memutuskan untuk bergabung dengan Liga Muslim.

Ali Jinnah bergabung dengan Liga Muslim pada tahun 1913. Pada tahun 1934, ia
diangkat menjadi presiden seumur hidup. Ia banyak menghabiskan waktunya untuk
memperkuat Liga Muslim dan berupaya keras untuk mewujudkan perjuangan. Liga Muslim
pun berubah menjadi gerakan rakyat yang luar biasa. Liga Muslim banyak melalui masa-
masa sulit, tetapi karena kegigihan Ali Jinnah, ide negara Pakistan pun berkembang semakin
baik dan akhirnya terwujud. Negara Pakistan pun berdiri pada tanggal 15 Agustus 1947.
Keberhasilan Ali Jinnah pun diapresiasi dengan diberi gelar Qaid-i Azam (Pemimpin Besar).
Ketika Pakistan berdiri, Ali Jinnah pun ikut serta dalam membangun Pakistan ke arah lebih
baik dan menghadapi setiap proses, baik suka maupun duka. Ali Jinnah tutup usia pada 11
September 1948 karena sakit. Kematiannya cukup menjadi pukulan bagi masyarakat Pakistan
tetapi perjuangannya untuk mendirikan Pakistan akan selalu dikenang, terlebih lagi ketika ia
meninggal, Pakistan sudah dalam kondisi mapan.

Pemikiran Ali Jinnah:


Gerakan pembaharuan yang dilakukan Ali Jinnah dalam bidang politik. Adapun
pembaharuan pemikiran yang dilakukannya:
1. Ia berupaya keras untuk meggerakan umat Islam yang ada di India untuk mendirikan
negara dan masyarakat Islam modern di India.
2. Pelopor berdirinya negara Pakistan.
Ali Jinnah benar-benar berupaya keras untuk mewujudkan pemikirannya. Ia bahkan
menghabiskan seumur hidupnya demi kepentingan umat Islam di India. Kegigihan dan
kharismanya membuahkan hasil usaha yang manis. Jasanya selalu membekas dalam hati
masyarakat Pakistan.
Pengaruh Pemikiran Ali Jinnah:
Ali Jinnah adalah tokoh yang menjadi ujung tombak perjuangan umat Islam India
dalam mewujudkan berdirinya Pakistan. Ali Jinnah melanjutkan ide para pemikir terdahulu.
Dapat dikatakan bahwa Ali Jinnah adalah tokoh penerus perjuangan Muhammad Iqbal. Ali
Jinnah memiliki semangat untuk merdeka dan menuntut pembagian India. Ia mengikuti
langkah demi langkah dan melalui setiap prosesnya. Terlebih lagi keberhasilannya dalam
memperoleh empati dari rakyat menjadi salah satu faktor keberhasilannya.
Baik Muhammad Iqbal maupun Ali Jinnah memiliki peran besar di Pakistan. Gerakan
Pakistan yang mereka gagas banyak memberi inspirasi dan sebagai pintu gerbang munculnya
gerakan revivalisme agama sesudahnya. Seperti revivalisme agama dari Maulana Muhammad
Ilyas dengan gerakan Jamaah Tabligh, Maulana Asyraf Ali Thanavi dengan gerakan sufi
reformasi, Maulana Abul al A’la Maududi dengan Jamaat-i Islami, Maulana Muhammad Ali
Jauhar dengan gerakan khilafat, dan Allamah Inayatullah al-Masyriqi dengan
gerakan Khaksar.

2.4 ALIRAN ISLAM DI PAKISTAN

1. Sunni
Mayoritas muslim Pakistan adalah pengikut Sunni Mazhab Hanafi. Diestimasikan
populasi Sunni di Pakistan berkisar antara 75-80%.

2. Syiah
Pengikut Syiah diperkirakan sebanyak 5-20% dari penduduk Pakistan. Seperti India,
Pakistan disebutkan memiliki setidaknya 5-15% warga Syiah. Pendukung Syiah
menuduh pemerintah Pakistan telah melakukan diskriminasi sejak tahun 1948, dengan
menyebutkan bahwa kaum Sunni diberikan kelebihan dalam bisnis, posisi
pemerintahan, dan administrasi peradilan. Di bawah kepemimpinan Zia-ul-Haq,
serangan terhadap Syiah meningkat dengan pecahnya kerusuhan sektarian besar
pertama di Pakistan pada tahun 1983 di Karachi, kemudian menyebar ke Lahore dan
Balochistan. Kekerasan sektarian menjadi berulang setiap bulan Muharram. Dalam
satu insiden terkenal, Pembantaian Gilgit 1988, pasukan bersenjata Sunni yang
dipimpin Usamah bin Ladin, yang dimasukkan secara resmi oleh Angkatan Darat
Pakistan untuk memadamkan pemberontakan Syiah di Gilgit, menyerang, membantai,
dan memperkosa warga sipil Syiah di daerah itu.

3. Sufisme
Makam Syed Abdul Rahim Shah Bukhari dibangun oleh Kaisar Mughal Aurangzeb
Sufisme adalah istilah yang luas dan banyak tarekat sufi ada di Pakistan, tempat
filosofi memiliki tradisi yang kuat. Secara historis, para pembawa aliran sufi telah
memainkan peran penting dalam mengubah keyakinan penduduk asli Punjab dan
Sindh menjadi Islam. Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Khishtiyah, dan Suhrawardiyah
adalah beberapa tarekat sufi terkenal di Pakistan. Mereka memiliki sejumlah besar
pengikut di Pakistan. Para pengikut tarekat sufi itu masuk melakukan tradisi berziarah
ke dorgah sampai sekarang. Tempat-tempat suci sufi yang mendapat banyak perhatian
adalah Data Ganj Baksh (Ali Hajweri) di Lahore (sekitar abad ke-11), Sultan Bahu di
Jhang, Bahauddin Zakaria di Multan, Shahbaz Qalander di Sehwan (abad ke-12),
Shah Abdul Latif Bhitai di Bhit, Sindh, dan Rehman Baba di Khyber Pakhtunkhwa.
Urs (peringatan kematian) orang-orang suci sufi merupakan acara terbesar
berkumpulnya para pengikut di tempat-tempat suci mereka yang diadakan setiap
tahun. Kebiasaan para pengikut Sufi adalah berkumpul pada Kamis malam di tempat-
tempat suci dan mengadakan festival tahunan yang menampilkan musik dan tarian
Sufi. Meskipun demikian, tarekat-tarekat tertentu, seperti Tarekat Qodiriyah, tidak
melakukan tradisi seperti itu. Mereka hanya mendatangi tempat-tempat suci untuk
berdoa atau membaca manqabat. Selain itu, menurut fundamentalis Islam
kontemporer, tradisi bernyanyi, menari, dan musik tidak secara akurat mencerminkan
ajaran dan praktik Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Pada tahun 2010, lima
serangan teroris diarahkan ke tempat suci dan festival Sufi dan menewaskan 64 orang.

4. Quranisme
Aliran Islam yang menolak hadis dikenal sebagai Quranisme, Quraniyun, atau Ahli
Quran, juga ada di Pakistan.

5. Nondenominasi
Sekitar dua belas persen Muslim Pakistan menggambarkan diri mereka sendiri atau
memiliki keyakinan sebagai muslim non-denominasi. Para muslim ini memiliki
keyakinan sama dengan mayoritas Muslim dan perbedaan dalam ibadah mereka
biasanya ditiadakan atau diabaikan. Meskipun demikian, dalam sensus yang meminta
klarifikasi tentang aliran Islam paling dekat, mereka biasanya menjawab "hanya
seorang Muslim".

6. Ahmadiyyah
Kelompok minoritas Ahmadiyyah juga ada di Pakistan. Tahun 1974, pemerintah
Pakistan mengamandemen Konstitusi untuk mendefinisikan seorang muslim "sebagai
seseorang yang yakin bahwa Muhammad adalah nabi terakhir", sehingga secara teknis
pengikut Ahmadiyyah dinyatakan nonmuslim. Pengikut Ahmadiyyah percaya pada
Nabi Muhammad sebagai nabi terbaik dan pembawa Islam terakhir, serta Mirza
Ghulam Ahmad sebagai penyelamat umat Islam. Akibatnya, mereka dinyatakan
sebagai nonmuslim oleh parlemen. Ada sekitar 2 juta pengikut Ahmadiyyah di
Pakistan atau sekitar 1% dari jumlah penduduk.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
sejarah masuknya Islam ke Pakistan terkait erat dengan masuknya Islam ke wilayah
india, islam masuk ke wilayah ini dengan manis, karena saudagar-saudagar islam pada saat
itu mempunyai kedudukan yang mulia di mata penduduk setempat. Hal ini disebabkan oleh
perilaku para saudagar itu yang bersahabat dengan rakyat setempat dan mereka sama sekali
tidak membedakan tingkatan dalam masyarakat. Hasil penlusuran menunjukkan bahwa
Negara Islam Pakistan berdiri aakibat perjuangan yanng gigih politisi umat Islam India yang
berhasil diwujudkan di tangan Muhammad Ali Jinnah.
Pakistan dikenal oleh dunia luar akan keislamannya. Pakistan menjadi sumber
inspirasi peradaban Islam, karena  di sana telah lahir kekayaan intelektual Islam dengan
kelahiran kaum nasionalis, tradisional fundamntalis dan kaum modernis. Muhammad Iqbal
merupakan tokoh fenomenal dan banyak memberi warna tersendiri bagi pembaharuan dunia
Islam, khususnya India-Pakistan. Pemikirannya dalam bidang keagamaan maupun politik
banyak memberikan pengaruh. Pemikirannya dalam bidang agama banyak membuka mata
umat Islam di India untuk mengoptimalkan peranan akal sehingga tidak beku.

3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mukti. Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan. Bandung: Mizan, 1996.
Esposito, John L. Dunia Islam Modern. Bandung: Mizan, 1999.
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam: sejarah pemikiran dan gerakan. Jakarta: PT
Bulan Bintang, 1991.
Kusdiana, Ajid Thohir dan Ading. Islam di Asia Selatan. Bandung: Humaniora, 2006.
https://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-islam-di-pakistan.html

https://amungra.blogspot.com/2012/12/sejarah-negara-pakistan.html
KRITIK SENI TARI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Seni Budaya & Keterampilan

Kelas XII IPS 2

Anggota : 1. Faiza Arsanti Kinasih

2. Faris Naufal

3. Ghozi Faiz Febriano

4. Keysha Alia Berlinda Zola

5. Khairana Nabila Putri

6. Maulana Azril Frizi Ananda

7. Nur Fitri Yani Chantika Dewi

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 CIBINONG

Jl. Bojong Koneng Kec. Cibinong Kab. Bogor

Website : sman4cibinong.sch.id

2019-2020

Anda mungkin juga menyukai