a.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya adalah akal Budi atau pikiran,
maksudnya segala sesuatu yang berkenaan dengan budi karya manusia (hasil).
b.Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan adalah seluruh sistem yang terdiri dari
pengetahuan, kepercayaan yaang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat atau
sesuatu yang dipelajari dan diteruskan dari generasi ke generasi. Sedangkan menurut Ibnu
Khaldun.
c.Menurut Ibnu Khaldun kebudayaan adalah: Kondisi-kondisi kehidupan melebihi dari yang
diperlukan.
JADI, KEBUDAYAAN ADALAH SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL
KEGIATAN YANG BERUPA CIPTA, KARSA, DAN KARYA MANUSIA PADA MASA LAMPAU
YANG MENJADI PELAJARAN SAMPAI SAAT INI. SEPERTI KEPERCAYAAN, KESENIAN
DAN ADAT ISTIADAT.
3. Islam : agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yang berpedoman kepada
Al-Qur’an dan Hadis yang diturunkan ke dunia melalui wahyu dari Allah SWT, dan dari Nabi
Muhammad saw.
2. Sejarah Kebudayaan Islam bermula dari Jazirah Arab yang muncul setelah Nabi
Muhammad diangkat menjadi Rasul, Sebelum Islam datang, masyarakat Arab sudah
mempunyai kebudayaan diantaranya kebudayaan nomaden (hidup secara
berpindah-pindah).Serta kebudayaan-kebudayaan yang sudah maju seperti kebudayaan
Asyrian, Kan’an, Saba’ dan Samud.
3. Kebudayaan Islam adalah suatu budaya yang cara berkembangnya tidak terlepas dari
unsur politik dan kekuasaan. Kebudayaan Islam lahir tanpa pengaruh kebudayaan yang ada
sebelumnya.
C. Tujuan mempelajari Sejarah kebudayaan Islam
1. Tujuanya adalah dapat memahami berbagai masalah kehidupan umat Islam, yang
disertai dengan maju mundurnya kebudayan Islam itu sendiri.
2. Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaan pada abad ke-5 H atau abad
pertengahan Masehi.
3. Pada awal abad ke-6 kebudayaan Islam mengalami kemunduran yang disebabkan
oleh beberapa faktor internal dan eksternal antaralain: Faktor Internal (Politik dan ekonomi)
dan Faktor Eksternal (Adanya serangan dari luar Islam)
D. Manfaat mempelajari Sejarah kebudayaan Islam
1. Dapat mengetahui kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan pada masa lampau.
2. Dapat mengantisipasi agar kekeliruan dimasa lampau tidak terulang kembali dimasa
sekararang dan yang akan datang
3. Membawa kita supaya bisa memilih sikap dalam hidup
4. Mengambil Ibrah/hikmah, nilai, dan makna yang terdapat dalam sejarah Kebudayaan
Islam
5. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak yang baik
6. Meneladani sikap yang positif dari para tokoh umat Islam, serta mampu mengantisipasi
diri terhadap sikap yang tidak baik, yang bisa menghancurkan harga diri dan martabat
bangsa.
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi lahir dan Perkembangan kebudayaan Islam
1. Sistem Politik
a) Adanya hukum Islam : Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaannya ketika
diterapkanya hukum Islam yaitu al-Qur’an dan hadist sebagai sumber hukum utama. Hukum
Islam tidak membedakan manusia kecuali tingkat iman dan ketaqwaanya.
b) Adanya Pemerintahan/Khalafah : Kedudukan khalifah dalam pemerintahan Islam
adalah sebagai pengganti Rasul, khalifah itu merupakan orang-orang yang harus
mempunyai keimanan yang tinggi dan mandapat dukungan dari kaum muslimin. Sistim
kekhalifahan yang dapat dijalankan secara murni pada masa Khalifaurrasyidin.
c) Adanya kementerian dan Administrasi; Orang yang pertama kali meletakkan dasar
administrasi adalah khalifah Umar bin Khattab. Sistim pemerintahan pada masa khalifah
semua urusan Negara langsung diurus dan ditangani oleh khalifah. Pengelolaan
administrasi Negara disebut dengan Diwan. Kementrian dan administrasi Negara baru
terbentuk pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khatab.
d) Keuangan : Awalnya sumber keuangan hanya bersal dari zakat dan sedekah,
disampingitu yang menjadi sumber keuangan negar Islam bersal dari pajak bumi,
kepemilikian barang dan diri pribadi, karena bumi dianggap milik Negara sedangkan
pengelola dipandang sebagai penyewa. Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khatab
sumber keuangan Negara yang berkembang antaralain berasal dari: (a). Fa’I (dana orang
non-muslim), (b). Ghanimah (harta rampasan perang), (c). Jizyah (pajak dari ahli kitab)
Bentuk kebudayaan Islam dalam sistim politik juga memperlakukan pemerintah daerah,
lembaga pos atau surat menyurat, lembaga hukum, lembaga kepolisian dan angkatan laut.
2. Sistem Kemasyarakatan
Bentuk kebudayaan islam dalam system kemsyarakatan terbagi kedalam
beberapa kelompok yaitu:
a) Kelompok Penguasa, seperti Khalifah, Mentri, dan para pejabat.
b) Kelompok Tokoh Agama, seperti Imam Masjid, Ulama, dan Hakim.
c) Kelompok Militer
d) Kelompok Cendekiawan
e) Kelompok Pekerja dan Budak
f) Kelompok Petani
3. Ilmu Pengetahuan
Dilihat dari tahapan perkembangan ilmu pengetahuan dapat dibagi kepada:
a. Pada masa awal Islam, belum mendapat perhatian.
b. Pada masa Dinasti Umaiyah mulai diperhatikan terutama tentang Agama dan hasa
yang berpusat di Kuffah dan Basrah.
c. Pada masa dinasti Abbasiyah, berbagai fasilitas di bangun, seperti pusat penterjemah
buku dan tempat-tempat penelitian dan penemuan yang berpusat di Bagdad.
d.Ilmu yang berkembang antara lain (Filsafat, Astronomi, Matematika, Ilmu Kedokteran, Ilmu
Kimia.
E. Hikmah Dan Teladan Dari Misi Nabi Muhammad Saw Dalam Membangun Masyarakat
Madinah
1. Melakukan hijrah (pindah) ke tempat yang dianggap lebih memberi harapan untuk
mengembangkan masyarakat Islam yang lebih maju merupakan suatu kemestian yang
harus dilakukan.
2. Nabi melakukan Hijrah ke Madinah adalah untuk menyusun kekuatan dan menarik
banyak pengikut agar dakwah Islam berjalan sesuai yang diharapkan dan masyarakat Islam
semakin kokoh.
3. Dari hijrah ini, Nabi berhasil membangun masyarakat Islam menuju pada kemajuan,
kesejahteraan, dan kedamaian, baik di bidang sosial, ekonomi maupun politik.
4. Keberhasilan yang telah dicapai ini memerlukan perjuangan yang panjang dan kadang
harus dilakukan dengan cara kekerasan (jihad atau berperang). Dengan demikian, hikmah
dan teladan yang dapat diambil dan ditiru dari perjuangan Nabi di Madinah tersebut di
antaranya adalah:
Hikmah Dan Teladan Yang Dapat Diambil Dan Ditiru Dari Perjuangan Nabi Di Madinah
Tersebut Di Antaranya Adalah:
1. Ketabahan dalam menerima cobaan
a) Mereka pergi berhijrah dengan meninggalkan segala yang ada di Mekkah,
antara lain sanak famili, harta benda dan juga kampung halaman.
b) Rasa berat pada diri kaum Muslimin meninggalkan kampung halaman
ternyata sirna oleh keimanan mereka yang kuat dan kecintaan yang tulus terhadap Nabi
Muhammad SAW.
c)Mereka tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Oleh karena itu, apapun
keadaannya, situasinya apakah senang atau susah, iman harus senantiasa melekat di hati
kita.
2. Cerdas dalam mengambil keputusan
a) Nabi Muhammad SAW adalah orang yang memiliki kecerdasan luar biasa
dalam mengambil keputusan dan tindakan. Hal itu terbukti ketika beliau mampu menyatukan
kaum Muhajirin dan Anshar menjadi satu saudara. Persaudaraan ini menjadikan masyarakat
Muslim Madinah semakin berkembang dan kuat serta mampu menjadi bangsa yang besar
dan bersatu dibawah bendera Islam, sehingga dalam tempo yang relatif singkat masyarakat
Muslim Madinah dikagumi oleh bangsa lainnya.
b) Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Nabi Muhammad SAW
menerapkanž asas koperasi, yakni menganjurkan kaum Muslim di Madinah agar
memperhatikan nasib saudaranya, tidak serakah dan tidak mempraktekkan sistem riba
dalam transaksi perdagangan. Bahkan, dalam menunaikan haji yang terakhir atau disebut
dengan Haji Wada tahun 10 H (631 M) Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat
bersejarah antara lain berisi:
1. larangan untuk riba dan menganiaya.
2. Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik.
3. Persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan.
3. Gigih dan istiqamah dalam berjuang
Akhirnya kaum Muslim di Madinah mampu mengimbangi kekuatan kaum kafir di Mekkad
dan orang-orang Yahudi di Madinah.ž
KHULAFAUR RASYIDIN
a. Arti Khulafaur Rasyidin
Istilah Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa arab, terdiri dari dua kata yaitu, Khulafa dan
ar Rasyid. Dari segi bahasa khulafa adalah bentuk jamak dari kata khalifah yang berarti
“pengganti” sedangkan rasyidin adalah bentuk jamak dari kata ar rasyid yang berarti “yang
mendapat petunjuk”.
Dengan demikian arti Khulafaur Rasyidin menurut bahasa adalah para pengganti yang
mendapat petunjuk dari Allah SWT. Sedangkan menurut istilah, Khulafaur Rasyidin artinya
orang-orang yang ditunjuk untuk menggantikan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai
kepala pemerintahan dan pemimpin umat setelah Rasulullah meninggal.
b. Nama-nama Khulafaur Rasyidin
Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, jabatan pemimpin negara digantikan oleh
khalifah. Khalifah merupakan gelar seorang yang memimpin umat Islam dan seluruh rakyat
di wilayahnya. Jabatan khalifah tidak dapat diwariskan kepada keturunannya seperti halnya
raja atau sultan.Nama-nama khalifah yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin yaitu:
1. Abu Bakar as Siddiq (11 – 13 H / 632 – 634 M) 3. Usman bin
Affan (23 – 35 H / 644 – 655 M)
2. Umar bin Khattab (13 – 23 H / 634 – 644 M) 4. Ali bin Abi
Thalib (35 – 40 H / 655 – 660 M)
Jadi, ada empat orang khalifah yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin. Mereka semua
adalah sahabat – sahabat dekat Rasulullah yang dapat dipercaya.
C. Tokoh-tokoh Ilmuan Muslim dalam Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani
Abbasiyah
1. Tokoh Ilmuan pada Masa Bani Abbasiyah
a. Abu al-Hasan Ali bin Sahl Rabban at-Tabari penemu pertama Ensiklopedia
Kedokteran (At-Tabari).
b. Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina 370-428 H/980-1037 M (Ibnu Sina/Avvicenna).
Seorang ilmuan yang terkenal sebagai ahli kedokteran
c. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi 251-313H/864-930M (Ar-Razi/Ar-Razes).
Seorang murid At-Tabari
d. Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Asy’as
bin Qais al-Kindi 801-873 M (Al-Kindi). Nama al-Kindi berasal dari nama salah satu suku
arab terbesar sebelum islam, yaitu suku Kindah. Al-Kindi adalah ilmuan muslim pertama
yang mendalami ilmu-ilmu filsafat. Pemikir muslim pertama yang menyelaraskan filsafat dan
agama.
e. Muhammad bin Ahmad al-Imam al-Jalil Abu Hamid at-Tusi al-Ghozali
450-505H/1058-1111M (Al-Ghozali). Ia terkenal sebagai ahli tasawuf sunni. Ia terkenal juga
sebagi guru besar buku-buku karyanya banyak dijadikan sebagai rujukan lembaga-lembaga
pendidikan di Indonesia seperti Ihya Ulumuddin, Tahafut al-Falfisah, dan lain sebagainya.
f. Ahmad bin Muahammad bin Ya’qub bin Miskawaih 320-412H/932-1030M (Ibnu
Miskawaih). Seorang sejarawan besar dan ilmuan muslim pertama di bidang filsafat akhlak.
g. Abu Musa Jabir bin Hayyan 750-803 M. Orang barat menyebutnya Geber. Sumbangan
terbesarnya dalam dunia pendidikan adalah di bidang kimia. Ia terkenal sebagai Bapak
Kimia Modern.
h. Muhammad bi Musa al-Khawarizmi 780-850M (Al-Khawarizmi, Al-Cawarizmi,
Al-Ahawizmi, Al-Karismi, Al-Goritmi, Al-Gorismi). Ilmuan yang terkenal dibidang matematika.
Ilmuan yang pertama kal memperkenalkan ilmu aljabar dan ilmu hisab.[7]
F. Ibrah dari perkembangan kebudayaan atau peradapan islam pada masa Dinasti
Al-Ayyubiyah
Perjuangan Salahuddin al-Ayyubi selam dua puluh tahun dalam menghadapi tentara salib
tidak dapat dilepaskan terhadap pengaruh kemajuan kebudayaan/ peradaban pada masa
Dinasti Ayyubiyah. Adapun ibrah yang dapat dipetik adalah sebagai berikut :
1. Kepemimpinan
2. Kesehatan
3. Pertanian
4. Pendidikan
5. Keteladanan terhadap para ilmuan
6. Keteladanan terhadap Shalahuddin[14]