Kelompok 5
Disusun oleh :
JEMBER
MARET, 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk Menjelaskan Sejarah Dan Perkembangan Caravansarai
2. Untuk Menjelaskan Fungsi Dan Manfaat Caravansarai
3. Untuk Menjelaskan Nilai-Nilai Keislaman Dalam Arsitektur Caravansarai
4. Untuk Mendeskripsikan Perubahan Caravansarai Menjadi Hotel Modern
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa penamaan lain untuk bangunan yang sama dengan karavansarai ini.
Seperti misalnya yang disebutkan oleh Khan Al-‘Arus, di Suriah bangunan semacam ini
di sebut Funduq atau yang sering kita dengar dengan Pondok.3 Istilah umum untuk
karavansarai di dunia arab adalah Khan (turki; Han) yang memiliki arti Rumah. Di dunia
arab Khan sering digunakan untuk penginapan kecil yang terletak di dekat pemukiman
dan menyediakan fasilitas besar, walaupun akomodasinya lebih sedikit di bandingkan
dengan karavansarai.
1
Robert Hillenbrand, Islamic Architecture; form, function, and meaning, Columbia University Pers, New
York, 1994, hlm.
2
https://en.unesco.org/silkroad/content/caravansarais-cross-roads-commerce-and-culture-along-silk-roads
3
Robert Hillenbrand, Islamic Architecture; form, function, and meaning, Columbia University Pers, New
York, 1994, hlm.
b. Sejarah Perkembangan Caravansarai
Beralih ke abad masehi, Ketika rute perdagangan berkembang dan menjadi lebih
menguntungkan, karavansarai menjadi lebih penting dan dibutuhkan keberadaannya.
Konstruksi mereka terus meningkat di seluruh Asia Tengah sejak abad 10 M.
karavansarai ini banyak ditemukan di seberang negara-negara jalur sutra dari turki ke
cina, karena memang dirancang untuk menyambut para pedagang yang berada di
sepanjang rute ini, terutama selama periode stabilitas politik dan sosial dan berlanjut
hingga akhir abad ke 19.
4
https://en.unesco.org/silkroad/content/palmyra
Karavansarai pertama kali didirikan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, yang
dibangun sebagai pos-pos keamanan. Contoh karavansarai dengan bentuk dan sistem
yang lebih maju dapat ditemukan pada periode kerajaan Karahanlilar, Gazneliler dan
Dinasti Seljuk di Asia tengah.
Contoh karavansarai yang paling tua adalah yang didirikan oleh raja Karahanlilar pada
tahun 1019-1020 M, yang menghubungkan jalur perdagangan dari Tus dan Serahs. Selain
itu, pada masa pemerintahan Sultan Nashr bin Ibrahim (1068-1080). Budaya ini terus
dikembangkan dan dibawa sampai periode kerajaan Seljuk besar yang dipimpin oleh
Tugrul Bey.
Saat kerajaan mulai menyusun wilayah Anatolia, sebuah kawasan yang sangat strategis
dan penuh dengan perdagangan internasional, pembangunan karavansarai dirasa perlu
untuk keamanan pedagang yang melintasi kawasan kerajaan, oleh sebab itu Sultan Han
merupakan salah satu karavansarai besar yang di bangun pada masa kerajaan Seljuk.5
5
https://fatchulwahid.wordpress.com/tag/caravansarai
Di ruang induk karavansarai terdapat musholla untuk tempat solat, ruang makan, Gudang
penyimpanan barang, Hamam, kedai-kedai, taman, dll. Ini adalah perkembangan
karavansarai pada masa pemerintahan sultan kilicarslan II, yang mana karavansarai
menjadi lembaga pengembangan kegiatan ekonomi yang lebih produktif.
Kebanyakan karavansarai dibangun dari harta pemberian orang dermawan Seljuk untuk
dibangun gedung yang menyediakan sumber pendapatan. Para pelancong dipersilahkan
menginap paling lama tiga hari. Tempat tidur, Makanan, pakan ternak, semua disediakan
secara gratis oleh pemilik/pendiri gedung.
Hampir 100 kafilah Seljuk masih ada di sepanjang jalan sutera dan rute-rute seljuk
lainnya. Kebanyakan sudah berupa reruntuhan tetapi juga ada beberapa yang masih
terawat dengan baik. Di antaranya adalah yang berada di sepanjang jalur sutra dari
aksaray timur ke Nevsehir dan Avanos; Agzikarahan, Tepesidelik Han, Alay Han, Sari
Han dan yang termegah dari semua adalah Sultan Han yang terletak di sebelah barat
Aksaray di jalan raya Konya.6
Karavansarai pada masanya sangat membantu aliran perdagangan, informasi dan orang
yang melakukan perjalanan di rute perdagangan asia, afrika utara dan eropa tenggara
terutama di sepanjang jalan sutera di era Dinasti Seljuk. Jaringan Karavan pun semakin
membentang dari Cina ke anak benua India, Iran, Kaukasus, Turki sampai Afrika utara,
rusia dan eropa timur. Dan banyak di antaranya masih berdiri sampai sekarang.
Para importir barang dagangan itu biasanya memerlukan tempat-tempat ini untuk
berlindung dari binatang buas dan juga untuk istirahat. Oleh karena itu susunan
bangunannya sedikit mirip benteng dan memiliki dinding tebal, berbentuk persegi dengan
satu pintu masuk yang cukup lebar untuk di lewati unta yang mengusung banyak barang
dagangan.7
Jaringan bangunan ini berangsur-angsur tumbuh mengikuti rute perdagangan utama dari
Anatolia melalui iran ke asia tengah. Tidak hanya pedagang, orang-orang yang hanya
6
https://turkeytravelplanner.com/architecture/SeljukCaravansarais.html
7
https://misfitsarchitecture.com/2017/12/09/caravansarai/
tertarik pada perjalanan seperti contoh Ibnu Batutah di abad ke-14, dan Evliya Chelebi di
abad ke-17, yang meninggalkan catatan perjalanan mereka. Lalu juga peziarah,
misionaris, agen pemerintah, dan bahkan sarjana yang ingin belajar dengan para ahli di
seluruh dunia.8
8
https://medium.com/the-unbox-caravan/a-brief-history-of-caravansarai-10445eea6984
e. Menunjukkan jalur perdagangan yang aman
f. Sebagai tempat pembangkit aktivitas ekonomi yang lebih produktif
g. Sebagai tempat pelayanan sosial, seperti layanan makanan, layanan kesehatan yang
diberikan secara gratis.
Nilai Keislaman merupakan sebuah konsep dan keyakinan yang dijunjung oleh
manusia mengenai berbagai masalah pokok yang berhubungan dengan Islam untuk
dijadikan sebagai sebuah pedoman. Dalam membangun sebuah bangunan, sangat
berkaitan dengan prinsip Arsitektur Islam. Karena itu, sangat penting bagi para Arsitek
Muslim untuk memiliki pemahaman yang mendalam mengenai sebuah seni arsitektur.
Perubahan besar yang terjadi dalam hubungan manusia dengan lingkungannya
sebenarnya memengaruhi bagaimana seorangarsitek menangani pengaturan tersebut.
Arsitek muslim memasukkan pokok arsitektur Islam dalam kegiatan arsitektur mereka
yang berasal dari Al-Qur’an dan Hadits. Dan berdasarkan prinsip inilah sebuah
pengaturan harus mempertimbangkan Habluminallah, Habluminannaas, Habluminal’alam
yang merupakan inti dari hubungan Islam.
a) Nilai Aqidah yang berupa sebuah representasi simbolik dari penciptaan seluruh umat
manusia oleh Tuhannya. Contohnya didalam arsitektur caravansaraiSultanhaniyang
dibangun di masa Dinasti Seljuk. Di pintu masuk caravansaraiSultanhanitersebut terdapat
sebuah ukiran motif-motif Muqarnas yang memiliki bentuk Kubah Stalaktit yang terlihat
indah dan cukup rumit.
b) Nilai Syari’ah yang berupa perwujudan untuk saling berbagi dan menjalankan perintah
agama (dakwah). Seperti yang sudah dijelaskan bahwa tujuan Caravansarai di bangun
salah satunya yaitu untuk meringankan beban sesama muslim yang sedang melakukan
perjalanan jauh serta memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang sosial, ekonomi, budaya
dan keamanan. Danjugasebagai ladang dakwah dengan menghidupkan kembali
lingkungan sekeliling Caravansarai dengan nuansa Islami.
c) Nilai Akhlak yang berupa perwujudanUkhuwah Islamiyah dimana para pedagang
dengan yang lainnya maupun dengan saudagar-saudagar kaya dapat menjaga silaturahmi,
mudah bertukar pikiran, serta salingmeminta bantuan seperti menunjukkan jalur
perdagangan yang aman, dan lain-lain.
Seorang sejarawan asal AS, Jerry Bently mengungkapkan bahwa aktivitas yang
berada di jalur sutra ini merupakan faktor penting dalam perkembangan peradaban China,
anak benua India, Persia, Eropa dan jazirah Arab. Serta memainkan peran penting dalam
proses akulturasi yang dilalui di kawasan tersebut. Dan setelah periode kedatangan Islam,
para pedagang Arab juga menjadi salah satu bangsa pedagang yang menonjol.
(Zein-o-din Caravansarai)
Ini adalah Caravansarai Zein-o-din berada pada 60km sebelah selatan Yazd,
Iran. Dibangun pada abad ke-16 tepat sebelum jalur sutra tidak lagi menjadi jalur
perdagangan utama antara Eropa dan Asia. Dan baru-baru ini dipulihkan, meskipun sekali
lagi berfungsi sebagai hotel, kita harus ingat bahwa hotel saat ini bukan seperti yang
mereka gunakan sebelumnya.10
9
https://m.eramuslim.com
10
https://misfitsarchitecture.com/2017/12/09/caravansarai/
(Sultanhani Caravansarai)
PENUTUP
1. Kesimpulan
Caravansarai menjadi salah satu warisan peradaban yang berada di jalur sutra, dan
tentunya juga warisan bagi umat Islam sendiri. Caravansarai menjadi bukti bahwa
akulturasi budaya telah terjadi sejak lama, karena caravansarai tak hanya menjadi tempat
persinggahan saja atau hanya bertukar barang (barter) tetapi juga melakukan obrolan
budaya.
Dan dengan kedatangan periode Islam, jalur sutra juga menjadi jalur dakwah bagi
para pedagang atau pun musafir. Bangunan caravansarai menjadi tepat mereka untuk
melakukan dakwah. Bahkan dalam periode kekhalifahan Dinasti Saljuk mereka
membangun caravansarai lebih bagus lagi, dengan sistem yang lebih maju. Yang mana
sebelumnya pada masa khalifah Umar bin Khattab caravansarai hanya sebagai pos pos
keamanan.
Caravansarai juga memiliki khazanah dan nilai-nilai keislaman yang terdapat di
dalamnya. Lalu sampai akhirnya jalur sutra yang tidak lagi digunakan sebagai jalur utama
membuat caranvaserai terbengkalai. Sulthanhani caravansarai salah satu caravansarai
yang masih ada sampai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Hillenbrand, Robert. Islamic architecture; form, function, and meaning. Columbia university
pers. New York. 1994.
web.archive.org/web/20110714163125/http://www.qom-photos.ir/post-112.aspx
misfitsarchitecture.com/2017/12/09/caravansarai/
whc.unesco.org/en/tentativelists/6197/
medium.com/the-unbox-caravan/a-brief-history-of-caravansarais-10445eea6984
turkeytravelplanner.com/architecture/SeljukCaravansarais.html